Anda di halaman 1dari 28

HUKUM KEUANGAN PUBLIK

Teori, Konsep & Paradigma Hukum

YULI INDRAWATI
PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA
DALAM PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
JENIS PERATURAN PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA
UUD 1945 (Pasca APBN vs APBN + APBD
Amandemen)
UU No. 17 Tahun 2003 Keuangan Publik vs APBN
UU No. 1 Tahun 2004 Keuangan Publik vs APBN
UU No. 15 Tahun 2006 Keuangan Publik

2
KEUANGAN NEGARA
(APBN)

merupakan
wujud pembiayaan pemerintahan negara

mencapai tujuan negara


3
KEUANGAN PUBLIK vs
KEUANGAN NEGARA

1. Dimensi yang digunakan


2. Aliran postpragmatisme dan neo-
konservatisme

4
KEUANGAN PUBLIK vs
KEUANGAN NEGARA
Dimensi
HUKUM

hak & kewajiban Pengelolaan,


sesuai dengan tindakan Pertanggungjawaban,
hukum Hubungan hukum

5
Postpragmatisme

Keuangan negara sebagai bagian dari tanggung jawab negara terhadap


rakyatnya yang tercermin dalam APBN.
Mengutamakan pelayanan publik dalam
menjalankan fungsi pemerintahan
Membedakan kepunyaan publik dan
kepunyaan privat
Mengakui perbedaan hukum publik dan hukum privat

6
Neo-konservatisme

Keuangan negara sebagai konsep kepunyaan dan penguasaan


negara dalam lapangan hukum apapun.
Keuangan negara bersumber, berasal, dan berkembang dari
negara.
- Teori kedaulatan negara: negara sebagai representasi kekuasaan
tertinggi
- Mengabaikan hukum privat (dan hak subyek hukum lainnya)

7
Dasar lahirnya Neo-konservatisme

Upaya untuk mengatasi kelangkaan sumber dalam keuangan


negara yang akan menyebabkan kemampuan penguasaan
negara terhadap sumber keuangan meningkat.
 Harus diimbangi dengan penanggungan beban tanggung
jawab dan risiko negara terhadap sumber keuangan tersebut.

8
Akibat Neo-konservatisme

1. Pelayanan publik dalam menjalan fungsi


pemerintahan akan terganggu
2. Pengabaian hak pemegang saham lainnya

9
TEORI
Teori badan hukum
Teori kepunyaan
Teori lingkungan kuasa hukum
Tindak administrasi negara
Teori transformasi
Three Keywords Theory
Teori tanggung jawab negara
Teori pilihan publik
10
Hukum keuangan publik dalam
teori badan hukum, teori
kepunyaan & lingkungan kuasa
hukum
TEORI KEPUNYAAN
Pierre-Joseph Proudhon
Vegtig
Thorbecke dan W.C.D.Olivier
Mr Von Reeken
E. Utrect
Nozick
Thomas Hobbes

12
J.B.V. Proudhon

kepunyaan kepunyaan
PUBLIK/ PRIVAT/
domain publik domain privat

tujuan penggunaan tujuan negara tujuan privat

ketentuan ketentuan
pengaturan hukum hukum
PUBLIK PERDATA
13
TEORI KEPUNYAAN
Pierre-Joseph Proudhon (Perancis)

Kepunyaan Privat
Kepunyaan Publik (domaine
(domaine prive)
public)

 kepunyaan publik negara ditunjukan pada benda atau  banda-benda yang dipakai oleh aparat pemerintah secara
kekayaan yang digunakan untuk penyelenggaraan fungsi langsung dimana kemanfaatan benda-benda tersebut
pemerintahan dan pelayanan publik, atau benda-benda yang jarang diperuntukan untuk umum
disediakan pemerintah untuk masyarakat secara umum
 diatur menggunakan hukum biasa dalam lapangan
(rechstkarakter)
hukum perdata
 tidak masuk dalam lingkungan hukum yang mengatur
 Hal yang mengatur kepunyaan privat (negara) berbeda
kepunyaan perdata dan tidak dapat menjadi obyek perjanjian
dari hukum yang mengatur kepunyaan perdata biasa
perdata.
 dikuasai (beheren) Negara dan dilakukan pengawasan
(toezichtouden) oleh alat Negara,

14
Vegtig :
◦ Proudhon melawan arus pandangan banyak ahli hukum dan tidak sesuai dengan sistem
hukum prancis, khususnya dalam code civil Perancis;
◦ Berdasarkan penelitian historik tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa kepunyaan publik
tersebut bukanlah eigendom Negara;
◦ Pemberian pengertian benda kepunyaan publik diluar perniagaan hanyalah untuk
menyatakan batal terhadap setiap perjanjian jual beli atas benda kepunyaan publik.

Thorbecke dan W.C.D.Olivier :


◦ negara tidak menjadi “eigenaar” benda-benda yang termasuk kepunyaan publik, seperti
yang diatur didalam KUHPerdata pasal 537 ayat (1) mengenai pokok besit, pasal 1164 ayat
(1) mengenai hipotek, pasal 1332 mengenai pokok perjanjian, serta pasal 1953 mengenai
kepunyaan diluar perniagaan.
◦ Benda-benda yang termasuk kepunyaan publik dianggap “benda diluar perniagaan” (zaken
buiten de hendel), maka dengan sendirinya benda-benda tersebut tidak dapat menjadi
pokok hak “eigendom”, jadi negara tidak dapat menjadi “eigenaar” benda-benda yang
termasuk kepunyaan publik

15
Mr Von Reeken :
◦ Benda-benda yang ditujukan kepada penyelenggaraan kepentingan umum, bukan benda diluar
perniagaan;
◦ Negara menjadi “eigenaar” dari benda-benda yang termasuk kepunyaan publik. Hukum privat
berlaku juga bagi benda-benda tersebut asal tidak bertentangan dengan tujuan publiknya sebagai
penggunaan umum (voor het publiek gebruik bestemd)

E. Utrect
◦ badan-badan pemerintah adalah pemilik kepunyaan publik dan mempunyai segala kekuasaan
yang oleh hukum diberi kepada suatu pemilik berhubung dengan hak kepunyaan atas benda pada
umumnya;
◦ Badan-badan pemerintah ini dapat mengubah tujuan benda-benda yang termasuk kepunyaan
publik, mengasingkannya atau membebaninya dengan suatu hak kebendaan yang lebih terbatas
secara menyeluruh atau tidak mengubah tujuannya

16
Hak Kepemilikan Konsep Nozick
hak kepunyaan negara terkait dengan sesuatu yang bersifat historis, dikaitkan
dengan rumusan keuangan negara terkait dengan kejadian yang sebelumnya
dilakukan negara untuk menyatakan sebagai kepemilikan negara.

Jika suatu hak negara disetujui untuk dipisahkan dari kekayaan negara sebagai
kekayaan perdata biasa, hakikatnya negara menyetujui hak atas sebagian
kekayaannya terpisah atau keluar dari kekayaan negara yang bersifat publik.

Hak kepunyaan perdata biasa yang tunduk pada peraturan perdata tidak dapat
diklasifikasikan sebagai kepunyaan atau dikuasai negara, apalagi diklasifikasikan
sebagai milik negara (staatseigenaar)

17
Thomas Hobbes :
Barang publik = barang yang digunakan untuk membiayai Negara pengatur yang fungsi ekonominya
terbatas pada fungsi memelihara ketertiban umum dan keamanan nasional.
Negara ‘membisu’ sepanjang menyangkut substansi perdagangan dan kontrak antar-individu, atau
disebut pula Konsep Negara minimal.

Teori Keadilan Komutatif (commutative justice)


• Keadilan dalam hubungan antara individu dalam pertukaran barang dan pelaksanaan kewajiban
menurut kontrak.
• Kepunyaan publik negara dimungkinkan mengalami transformasi menjadi kepunyaan privat jika para
pihak bersepakat berdasarkan “kontrak”
• Negara sebagai badan hukum publik melalui “kontrak” yaitu peraturan pemerintah mengenai
pemisahan kekayaan Negara mendirikan perseroan terbatas BUMN yang tunduk pada ketentuan
privat

18
Lingkungan kuasa hukum (rechtregiem)

KEPUNYAAN NEGARA

domain PUBLIK domain PRIVAT

hukum PUBLIK hukum PERDATA


HAK MENGUASAI HAK MEMILIKI
Lingkungan kuasa
hukum

HAK

19
TEORI BADAN
HUKUM

SUBYEK HUKUM

merupakan
pengemban hak dan kewajiban

20
SUBYEK HUKUM

MANUSIA BADAN HUKUM


(natuurlijkepersoon) (rechtspersoon)

21
BADAN HUKUM

PUBLIK PERDATA

NEGARA DAERAH

BADAN HUKUM
YANG
DITETAPKAN UU

BUMN BH YAYASAN KOPERASI

22
LINGKUNGAN KUASA HUKUM

BENTUK KEKUASAAN TINDAKAN PENGATURAN

Tindakan Hukum
HUKUM PUBLIK
Publik
BADAN HUKUM
PUBLIK KEKUASAAN
(publiek rechts PUBLIK
persoon) Tindakan Hukum
Perdata HUKUM PERDATA
BADAN
HUKUM

BADAN HUKUM
PERDATA KEKUASAAN Tindakan Hukum
(privat rechts PERDATA HUKUM PERDATA
Perdata
persoon)

23
Ciri BADAN HUKUM

a. Memiliki kekayaan yang terpisah


b. Memiliki tujuan tertentu
c. Memiliki kepentingan tertentu
d. Memiliki organisasi yang teratur

24
KEKAYAAN BADAN HUKUM
STATUS HUKUM
PERUNTUKAN/TUJUAN
KEKAYAAN

TEORI 3 KEYWORDS
TRANSFORMASI THEORY

TEORI
TEORI LINGK. KUASA
DIFERENSIASI HAK
KEPUNYAAN HUKUM
FUNGSI

25
JENIS T. DIFERENSIASI T. KEPUNYAAN LINGK. KUASA HAK
FUNGSI HUKUM
TUJUAN NEGARA:
Kesejahteraan DOMEIN
BENDA PUBLIK HUKUM PUBLIK MENGUASAI
rakyat & PUBLIK
pelayanan publik
BADAN
HUKUM
PUBLIK
TUJUAN
BENDA DOMEIN HUKUM
ORGANISASI: MEMILIKI
PERDATA PERDATA PERDATA
Operasional

BADAN TUJUAN
HUKUM BENDA ORGANISASI: DOMEIN HUKUM
MEMILIKI
PERDATA PERDATA Profit & Social PERDATA PERDATA
Oriented

26
NEGARA (HAK)
SEBAGAI SUBYEK HUKUM PUBLIK

MENGUASAI
- dimiliki negara
- tunduk pada hukum publik
- mengatur dan menata regulasi

NEGARA MEMILIKI
 tunduk pada ketentuan hukum privat

dapat memiliki sepanjang berkaitan


 dengan hak dan kewajiban negara
 untuk mencapai tujuan bernegara

Menguasai bukan berarti memilikinya.


Penguasaan bukan sebagai representasi kepemilikan.
Konsep menguasai & memiliki jika disatukan akan menyebabkan etatisme dalam sistem pengelolaan keuangan publik.

27
Terima kasih

28

Anda mungkin juga menyukai