TUJUAN NEGARA • Aristoteles (Nikmatul Huda, Ilmu Negara, 2013) “negara dibentuk dan dipertahankan karena negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik bagi semua warganya. • Indonesia (lihat Alinea 3, Pemb UUD 45) • Tujuan negara adalah cita-cita idial yang ingin di wujudkan negara tsb melalui cara/ sistem instrumen hukum yang ada di negara tersebut • Indonesia (lihat Psl 1 ayat 3 UUD 45). Politik Hukum • Ruang lingkup Politik Hukum tdk dpt dilepaskan dg kebijakan di bidang lain. Untuk itu penyusunan Politik hukum akan selalu terkait dg kebijakan bid ekonomi, sosial, politik. Yang pasti minimal terdapat dua ruang lingkup Politik Hukum yakni, Politik Pembentukan Hukum dan Politik Penegakan Hukum. Politik… • Politik pembentukan hukum meliputi kebijakan pembentukan peraturan perundang- undangan, kebijakan pembentukan hukum juris prodensi dn pembentukan hukum tidak tertulis. • Sedangkan politik penegakan hukum terkait dengan kebijakan peradilan dan lembaga hukum lainnya. Politik Perundang-undangan • Politik Peru-uan dpt dipahami sbg Politik Hukum Pembentukan Perturan Perundang- undangan (Deni Indrayana) • Peraturan perundang-undangan merupakan bagian atau subsistem dari sistem hukum. • Membicarakan politik hukum pembentukan peraturan peru-uan tidak dapat dipisahkan dari membahas mengenai politik hukum. Peraturan Perundang-undangan Pengertian: • Perat Peru-uan adl peraturan tertulis yg memuat norma hukum yg mengikat scr umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lbg negara atau pejabat yg berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dlm Peraturan Peru-uan (UU No.12Tahun 2011) • Hamid Attamimi “ bhw Perat Peru-uan meliputi pertama, perbuatan membentuk peraturan2 negara tingkat pusat / daerah mnrt tata cara yang ditentukan; kedua, keseluruhan peraturan-peraturan negara tingkat pusat dan tingkat daerah. Hukum sebagai Produk Politik • Hukum sebagai variabel terpengaruh (dependent variable) • Hukum dalam arti Peraturan perundang- undangan merupakan kristalisasi dari kehendak-kehendak politik yang saling berinteraksi dan bersinggungan. • Politik merupakan variabel berpengaruh (independent variable) hukum sbg… • Pendekatan Dikotomis dalam Politik Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-undangan • Variabel politik meliputi Konfigurasi politik demokratis dan Konfigurasi politik otoriter • Variabel hukum meliputi Hukum berkarakter responsif dan Hukum berkarakter konservatif atau ortodoks Konfigurasi Politik Demokratis dan Otoriter
• Konfigurasi politik demokratis adalah susunan
sistem politik yang membuka kesempatan bagi partisipasi rakyat secara penuh untuk ikut aktif menentukan kebijaksanaan umum. • Partisipasi ini ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil rakyat dalam pemilihan- pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjadinya kebebasan politik. Konfigurasi… • Konfigurasi politik otoriter adalah susunan sistem politik yang lebih memungkinkan negara berperan sangat aktif serta mengambil hampir seluruh inisiatif dalam pembuatan kebijaksanaan negara. • Konfigurasi ini ditandai oleh dorongan elit kekuasaan untuk memaksakan persatuan, penghapusan oposisi terbuka, dominasi pimpinan negara untuk menentukan kebijaksanaan negara, dan dominasi kekuasaan politik oleh elit politik yang kekal, serta ada suatu doktrin yang membenarkan konsentrasi kekuasaan. Karakter Produk Hukum Reponsif dan Konservatif/Ortodoks • Produk hukum responsif/populistik adl produk hukum yang mencerminkan rasa keadilan dan memenuhi harapan masyarakat. • Proses pembuatannya memberikan peranan besar dan partisipasi penuh kelompok2 sosial atau individu2 dalam masyarakat. • Hasilnya bersifat responsif thdp tuntutan2 kelompok2 sosial/ individu2 dlm masyarakat. karakter… • Produk hukum konservatif/ortodoks/ adalah produk hukum yang isinya lebih mencerminkan visi sosial elit politik, keinginan pemerintah, dan bersifat positivis-instrumentalis, yakni menjadi alat pelaksanaan ideologi dan program negara. Ia lebih tertutup terhadap tuntutan2 kelompok maupun individu dalam masyarakat. • Dalam pembuatannya, peranan dan partisipasi masyarakat relatif kecil. Hipotetis ttg kaitan antara Konfigurasi Politik dan karakter Produk Hukum • Konfigurasi politik suatu negara akan melahirkan karakter produk hukum tertentu di negara tersebut. • Di negara yang konfigurasi politiknya demokratis, produk hukumnya akan berkarakter responsif/ populistik. • Di negara yang konfigurasi politiknya otoriter, produk hukumnya akan berkarakter ortodoks/ konservatif/ elitis. • Perubahan konfigurasi politik dari otoriter ke demokratis – atau sebaliknya – akan berimplikasi kepada perubahan karakter produk hukum. Problem Penerapan Hipotesis • Tidak berlaku scr mutlak, karena dalam kenyataannya tidak ada satu negara pun yang konfigurasi politiknya sepenuhnya demokratis atau otoriter. • Tidak ada satu negara pun yang memproduk hukumnya dengan karakter yang mutlak responsif atau mutlak konservatif. • Di negara2 yg dikualifikasi sbgi negara demokratis ada kalanya terjadi tindakan2 yang bersifat otoriter. • Di negara2 otoriter kadangkala juga ditemui tindakan- tindakan yang demokratis.