YULI INDRAWATI
NEGARA ADALAH OTORITAS
PUBLIK TERTINGGI
APBN yang
MENYELENGGARAKAN
PEMERINTAHAN UMUM &
SEHAT
PELAYANAN PUBLIK APBN
keberlanjutan/
kesinambungan
TUJUAN BERNEGARA
TUJUAN BERNEGARA REPUBLIK INDONESIA
APBN
KEBERLANJUTAN FISKAL (FISCAL SUSTAINABILITY)
INDIKATOR TINGKAT KESINAMBUNGAN FISKAL
APBN
KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN
RISIKO FISKAL
FISKAL
TUJUAN
BERNEGARA
Perkembangan Rasio Keseimbangan Primer
Terhadap PDB (APBN 2004-2019)
Rasio Pembayaran Bunga Utang
Pemerintah Terhadap Pendapatan Negara
RISIKO FISKAL
PENGERTIAN RISIKO FISKAL
• “the possibility of deviations in fiscal variables from what was
expected at the time of the budget or other forecast”. (Aliona
Cebotari, dkk).
• Legitimitas
• Legalitas
• Yuridikitas
TEORI PENGANGGARAN
Robert D. Lee, Jr and Ronald W. Johnson
“Public budgeting involves the selection of ends
and the selection of means to reach those
ends. Public budgeting systems are systems for
making choices about ends and means.”
PEMBATASAN PENETAPAN RISIKO FISKAL
Dian P. Simatupang, risiko fiskal mengandung unsur:
(1) adanya tujuan bernegara,
(2) perbuatan publik negara,
(3) adanya kemungkinan merugikan negara, dan
(4) adanya hubungan kausal antara kerugian negara tersebut
dengan tanggung jawab negara.
Sesuatu ditetapkan menjadi risiko fiskal dalam rangka
mempertahankan kapasitas negara dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan dan mencapai keadilan sosial sesuai dengan
tujuan bernegara yang ditetapkan dalam Konstitusi. Hal yang
ditetapkan sebagai risiko fiskal secara konseptual merupakan
tanggung jawab negara, sehingga menjadi wajar apabila ada
sejumlah biaya yang harus ditanggung oleh negara.
Menurut Stiglitz, “layaknya pasar, pemerintah
memiliki ketaksempurnaan yang bisa
mengarah ke “kegagalan pemerintah”. Dan ini
bisa sama berbahayanya dengan “kegagalan
pasar”. Maka, pemerintah dan pasar harus
bekerja dan saling melengkapi untuk
mengatasi kelemahan masing-masing dan
membangun kekuatan masing-masing.”
KEADILAN SOSIAL
T Marshall:
Hak dasar masyarakat atas pelayanan dasar minimum; dan
Negara dituntut untuk berperan aktif mewujudkan hal
tersebut.
Rawls: keadilan distributif melalui pemenuhan kebutuhan dasar.
Fitzpatrick: egalitarian justice (kesamaan sumber daya).
Penulis: egalitarian justice, reciprocal justice, procedural justice.
IMPERATIVE GOAL
(BUDGET OBLIGATORY GOVERNMENT)
PEMBATASAN APBN
PEMBATASAN RISIKO FISKAL
RISIKO FISKAL
(APBN)
ASAS MANFAAT
POLITICAL
PUBLIC CHOICE
MORAL
of THEORY
PRINCIPLE
PASAL 23 AYAT (1) KEPENTINGAN
PARA PIHAK
APBN UNTUK SEBESAR- DALAM POLITIK
BESARNYA &
KEMAKMURAN RAKYAT NILAI-NILAI NON-
EKONOMI
UU APBN
HAKIKAT PENETAPAN RISIKO FISKAL
F MENJAMIN
I KEBERLAJUTAN
S FISKAL
K
A RISIKO FISKAL
L MATERIIL
LAHIR DARI
PERATURAN PERUNDANG- KEBALIKANNYA
UNDANGAN LAINNYA
U TUJUAN NEGARA Mengurangi nilai
N tujuan bernegara
S
U
R
PERBUATAN Akibat
R PUBLIK NEGARA kebijakan fiskal
I
S
I
K KERUGIAN SEBAGAI Merupakan:
O TANGGUNG JAWAB - Pengakuan pada taraf &
PENUH NEGARA kondisi tertentu
F - Penjaminan keberlangsungan
I
S
HUBUNGAN KAUSAL
K Legal Cause –
ANTARA KERUGIAN &
A Legal Cost
TANGGUNG JAWAB
L
PERAN PARA PIHAK DALAM PENETAPAN RISIKO FISKAL
PEMERINTAH DPR
(menetapkan risiko 1 (memberikan persetujuan
terhadap kewajiban tertentu) atas perhitungan risiko fiskal)