Anda di halaman 1dari 20

KERUGIAN NEGARA dalam perspektif

hukum keuangan publik


KERUGIAN NEGARA
dalam perspektik keilmuan

 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA


 HUKUM PERDATA
 HUKUM PIDANA
HAN Memuat petunjuk hidup atau pedoman bersifat tindakan konkret
(merupakan norma jabaran).
Keutamaan untuk menggunakan HAN sepanjang HAN memberikan
pedoman & sanksi terhadap penyimpangan tindakan aparatur
pemerintah.
2 unsur kerugian negara: kewenangan & motivasi/tujuan yang
dilandasi oleh asas kemanfaatan.
Asas manfaat berupa mewujudkan kesejahteraan umum (sesuai dengan
konsep negara kesejahteraan).
Lebih mementingkan asas manfaat.

GANTI RUGI dan/atau SANKSI ADMINISTRATIF


KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
(perspektif Hk. Keuangan Publik)

 Kerugian harus didasarkan pada pengertian keuangan


sesuai subyek hukum.
 Kerugian keuangan daerah, keuangan BUMN, keuangan
badan hukum perdata lainnya, keuangan yayasan,
keuangan koperasi bukan kerugian keuangan negara.
KERUGIAN NEGARA/DAERAH
UU No. 1 Tahun 2004

adalah
kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.

DELIK MATERIIL
UNSUR KERUGIAN
NEGARA UANG

KEKURANGAN BARANG

SURAT BERHARGA

PASTI
KERUGIAN
NEGARA
PERDATA
NYATA

MELAWAN HUKUM PIDANA


AKIBAT
PERBUATAN
ADMINISTRASI
KELALAIAN
NEGARA
Kerugian negara sebagai akibat perbuatan
melawan hukum
dapat berupa:
 berkurangnya sejumlah kekayaan (uang/ barang)
yang berada dalam pengelolaan seorang pejabat
pengelola keuangan

 tidak diterimanya sejumlah uang atau barang yang


seharusnya menjadi hak negara
JENIS KERUGIAN NEGARA DALAM PENGELOLAAN
8
 PENERIMAAN
wajib dibayar tidak menyetor kewajibannya, penerimaan tidak disetor penuh oleh pejabat yang bertanggungjawab dan potongan
penerimaan ditinggikan.

 PENGELUARAN
pengeluaran fiktif, pengeluaran berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang sudah tidak berlaku lagi, pengeluaran resmi
tetapi dikeluarkan lebih cepat dari seharusnya.

 ASET
pada saat pengadaan barang melalui mark-up, pelepasan aset, pemanfaatan aset, penempatan aset, dan kredit macet.

 KEWAJIBAN, karena:
 Pejabat mengadakan perikatan dengan pihak ketiga yang menimbulkan kewajiban atau utang (kewajiban nyata).
 Pejabat mengadakan perikatan dengan pihak ketiga yang pada awalnya merupakan kewajiban bersyarat. Ketidakmampuan
pihak ketiga memenuhi kewajibannya, dimana lembaga tersebut atau lembaga negara yang lain menjadi penjaminnya,
menyebabkan kewajiban bersyarat berubah menjadi keajiban nyata. Perubahan ini menyebabkan kerugian negara
(kewajiban bersyarat menjadi nyata)
 Kewajiban yang tersembunyi atau disembunyikan, yang terungkap dalam pemeriksaan keuangan oleh auditor. Kewajiban ini
dibukukan sebagai pengeluaran (kewajiban tersembunyi).
Paksaan (dwang)/
suapan (omkoperij)

KEPUTUSAN
PMH PIDANA BATAL DEMI
SANKSI PIDANA
HUKUM &
TIDAK SAH

Tipuan bersifat muslihat


(kuntgrepen)/rekayasa
Pertimbangan pokok yang salah
(zelfstandingheid der zaak)

Kedudukan seseorang dan hak seseorang


(dwaling in een subjectief recht) TUNTUTAN GANTI
RUGI
Kelalaian/salah kira
(administrasi negara)
SANKSI
Ketentuan hokum ADMINISTRASI
(dwaling in het objectieve recht)

KEPUTUSAN
SAH, TAPI
DAPAT Wewenang sendiri
DIBATALKAN (dwaling in eigen bevoegheid)
KONSEP DASAR KERUGIAN NEGARA
UU No. 17/2003 & UU No. 1/2004

 Menghindarkan terjadinya kekurangan kekayaan karena alasan apapun yang


disebabkan kesalahan dalam pengelolaan oleh pejabatnya, agar pemerintah tetap
dapat menyediakan layanan kepada masyarakat sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
 Pemerintah hanya menuntut agar semua kekayaan yang berkurang sebagai akibat
kesalahan pengelolaan dipulihkan kembali.
 Mengutamakan asas manfaat.
 Melindungi aparatur negara yang beritikad baik, meskipun bersalah, sehingga
dapat dikenakan ganti kerugian dan/atau sanksi administrasi (PP No. 53/2010
tentang Disiplin Pegawai Negeri).
perhitungan secara
Kekurangan uang,
Pemeriksaan akuntansi & penilaian
barang, surat berharga
Finansial ketaatan pada peraturan
perundang-undangan

PENENTUA
N
KERUGIAN
NEGARA/
DAERAH Ganti kerugian
Tidak ada Mal
dan/atau sanksi
PMH Administrasi administrasi

kemanfaatan, efisiensi,
Pemeriksaan efektivitas, kondisi
Performa ekonomi, dan keadaan
tertentu

DILAKUKAN OLEH Tindak Ganti kerugian &


BPK PMH Pidana sanksi pidana
KEWENANGAN BPKP DALAM 13
MENGHITUNG KERUGIAN NEGARA

Putusan MK yang dimaksud adalah nomor 31/PUU-X/2012 tertanggal 23


Oktober 2012:

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


diberi kewenangan untuk menghitung kerugian negara.
14
TANTANGAN MENENTUKAN KERUGIAN NEGARA
(perspektif HAN)
 Mekanisme penentuan kerugian negara/daerah dalam menghadapi
berkembangnya discretionery corruption atau penetapan kebijakan atau
program yang seakan-akan absah, tetapi tidak prosedural, yang sulit dideteksi
karena tidak mudah memastikan di mana dan kapan kejadiannya.

 Mewujudkan tindakan korektif terhadap kebijakan atau policy yang terbentuk


dari freies ermessen atau kebebasan mengambil keputusan menurut
pendapatnya sendiri yang dilakukan pejabat publik (diskresi).
KERUGIAN NEGARA
PERDATA 5 unsur kerugian negara: (kumulatif)
 Perbuatan: berbuat & tidak berbuat.
 PMH:
 melanggar peraturan,
 melanggar hak orang lain yang dilindungi hukum,
 bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku,
 bertentangan dengan kesusilaan,
 bertentangan dengan sikap baik dalam masyarakat.
 Kerugian bagi korban: kerugian materiil & immaterial.
 Kesalahan pelaku: unsur kesengajaan, unsur kelalaian, tidak ada
alasan pembenar/pemaaf.
 Kausalitas antara perbuatan dengan kerugian

GANTI KERUGIAN
KERUGIAN NEGARA
PIDANA 4 unsur kerugian negara: (kumulatif)
 Subyek hukum;
 PMH;
 Memperkaya diri/orang lain/korporasi;
 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

DELIK FORMIL
Tidak mementingkan AKIBAT

SANKSI PIDANA
UU TIPIKOR

 Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya


diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara… (Pasal 2 ayat (1)).
 Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kesenangan, kesempatan, atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara… (Pasal 3).
Tipe-tipe tindak pidana korupsi berdasarkan Konvensi
PBB Anti Korupsi 2003

 Tipikor penyuapan pejabat-pejabat publik nasional;


 Tipikor penyuapan di sektor swasta;
 Tipikor terhadap perbuatan memperkaya secara tidak sah;
 Tipikor terhadap memperdagangkan pengaruh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai