adalah
kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
DELIK MATERIIL
UNSUR KERUGIAN
NEGARA UANG
KEKURANGAN BARANG
SURAT BERHARGA
PASTI
KERUGIAN
NEGARA
PERDATA
NYATA
PENGELUARAN
pengeluaran fiktif, pengeluaran berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang sudah tidak berlaku lagi, pengeluaran resmi
tetapi dikeluarkan lebih cepat dari seharusnya.
ASET
pada saat pengadaan barang melalui mark-up, pelepasan aset, pemanfaatan aset, penempatan aset, dan kredit macet.
KEWAJIBAN, karena:
Pejabat mengadakan perikatan dengan pihak ketiga yang menimbulkan kewajiban atau utang (kewajiban nyata).
Pejabat mengadakan perikatan dengan pihak ketiga yang pada awalnya merupakan kewajiban bersyarat. Ketidakmampuan
pihak ketiga memenuhi kewajibannya, dimana lembaga tersebut atau lembaga negara yang lain menjadi penjaminnya,
menyebabkan kewajiban bersyarat berubah menjadi keajiban nyata. Perubahan ini menyebabkan kerugian negara
(kewajiban bersyarat menjadi nyata)
Kewajiban yang tersembunyi atau disembunyikan, yang terungkap dalam pemeriksaan keuangan oleh auditor. Kewajiban ini
dibukukan sebagai pengeluaran (kewajiban tersembunyi).
Paksaan (dwang)/
suapan (omkoperij)
KEPUTUSAN
PMH PIDANA BATAL DEMI
SANKSI PIDANA
HUKUM &
TIDAK SAH
KEPUTUSAN
SAH, TAPI
DAPAT Wewenang sendiri
DIBATALKAN (dwaling in eigen bevoegheid)
KONSEP DASAR KERUGIAN NEGARA
UU No. 17/2003 & UU No. 1/2004
PENENTUA
N
KERUGIAN
NEGARA/
DAERAH Ganti kerugian
Tidak ada Mal
dan/atau sanksi
PMH Administrasi administrasi
kemanfaatan, efisiensi,
Pemeriksaan efektivitas, kondisi
Performa ekonomi, dan keadaan
tertentu
GANTI KERUGIAN
KERUGIAN NEGARA
PIDANA 4 unsur kerugian negara: (kumulatif)
Subyek hukum;
PMH;
Memperkaya diri/orang lain/korporasi;
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
DELIK FORMIL
Tidak mementingkan AKIBAT
SANKSI PIDANA
UU TIPIKOR