Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

PRAKTEK PERADILAN PTUN


PENCABUTAN IZIN USAHA ()

Dosen Pengampu : Rusnan, SH., MH

KELOMPOK III

1. Ni Kadek Putri Puspita Dewi (D1A019424) 11. Nurul Islammya (D1A019455)


2. Ni Ketut Sintia Lestari (D1A019425) 12. Nurul Zulqaidah (D1A019456)
3. Ni Made Aryani Saraswati (D1A019430) 13. Paice Mutiara Sari (D1A019461)
4. Ni Putu Wimas Lestari Dewi (D1A019434) 14. Pariari (D1A019463)
5. Nopita Sari (D1A019439) 15. Prastiwi Handani (D1A019465)
6. Nova Aji Saputra (D1A019440) 16. Puji Shefia Lestari (D1A019467)
7. Novia Dinda Mariana (D1A019441) 17. Putri Annisa Chaerani (D1A019470)
8. Nur Latifa Aini (D1A019447) 18. Putri Ernita (D1A019471)
9. Nurfadhilah Widyani (D1A019449) 19. Putri Raudhatun Hasanah (D1A019472)
10. Nurul Hidayati (D1A019454)

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS HUKUM
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya Laporan


Praktek Beracara PTUN ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Laporan ini berisikan tentang “Pencabutan Izin Usaha ()”. Selanjutnya kami mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Rusnan, SH., MH. selaku dosen mata kuliah Praktek Peradilan
PTUN yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada kami untuk membuat dan
menyelesaikan Laporan Praktek Beracara PTUN ini. Sehingga kami memperoleh banyak ilmu,
informasi dan pengetahuan selama kami membuat dan meyelesaikan Laporan Praktek Beracara
PTUN ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan kami yang membantu penyelesaian Laporan
Praktek Beracara PTUN ini.
Setelah itu kami berharap semoga Laporan Praktek Beracara PTUN ini berguna bagi
pembaca meskipun terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf
sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam
pengetikan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun
pengoreksi, karena hingga saat ini kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu kami
memohon kritik dan sarannya demi kemajuan bersama.

Mataram, Desember 2021


Penyusun

Kelompok III

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Kegiatan.......................................................................................... 1
B. Waktu dan Pelaksanaan ........................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat Praktek PTUN ........................................................................ 1
D. Peran Anggota Kelompok ........................................................................................ 4
E. Proses Persidangan................................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................
A. Ilustrasi Perkara .........................................................................................................
B. Skenario Praktek PTUN .............................................................................................
C. Lampiran-Lampiran ...................................................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Kesan..........................................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan


Kegiatan Praktek PTUN ini merupakan syarat wajib kelulusan mata kuliah Praktek
Peradilan PTUN yang melibatkan mahasiswa/mahasiswi untuk ajang pelaksanaannya.
Penggabungan antara penerapan ilmu yang sudah di peroleh dan pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan langsung dengan kondisi nyata di lapangan.
Kegiatan Praktek PTUN ini dilaksanakan pada semester 5 (Ganjil), yaitu berupa salah
satu orientasi lapangan kerja yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa/mahasiswi
Fakultas Hukum Universitas Mataram yang nantinya dapat mengerti pada proses
persidangan khususnya di PTUN, oleh karena itu kegiatan Praktek PTUN ini nantinya
diharapkan agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui aplikasi praktis dari teori
perkuliahan yang diterima, selain itu juga untuk mempelajari beberapa materi seputar tugas
dan wewenang PTUN.
Dengan demikian Praktek Peradilan PTUN dapat menjadi sarana latihan kerja dan
observasi bagi mahasiswa setelah mendapatkan bekal teori dari perkuliahan.

B. Waktu dan Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktek PTUN di ruang Peradilan Semu Fakultas Hukum Universitas
Mataram berlangsung pada hari (Desember 2021), sebagaimana ditetapkan dan dihadirkan
oleh Bapak Rusnan, SH., MH. sebagai dosen pengampu mata kuliah Praktek Peradilan
PTUN.

C. Tujuan dan Manfaat Praktek PTUN


Kegiatan praktek ini merupakan kegiatan yang diterapkan oleh mata kuliah Praktek
Peradilan PTUN Fakultas Hukum Universitas Mataram yang sangat membantu
Mahasiswa/Mahasiswi dalam mengenal dunia kerja yaitu dunia praktek karena pada
akhirnya Mahasiswa/Mahasiswi yang bersangkutan akan terjun langsung ke masyarakat
sehingga dapat langsung menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dari kegiatan praktek
ini. Pada kenyataannya, praktek yang terjadi di Pengadilan tidak selamanya berjalan seperti
dalam teori, kadang lebih mudah atau sebaliknya, lebih rumit sehingga perlu pengalaman
yang cukup dan wawasan yang luas.

3
Dengan adanya praktek PTUN ini Mahasiswa/Mahasiswi mengetahui dan mengerti
akan prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam persidangan, karena ada banyak
hal prosedur yang mesti dilakukan, dan itu hanya bisa diperoleh ketika melaksanakan
kegiatan praktek ini.

D. Peran Anggota Kelompok


Kelompok ini terdiri dari 19 orang, yang memiliki masing-masing peran, yakni :
No. Nama Peran
1. Putri Raudhatun Hasanah Hakim
2. Nur Latifa Aini Hakim Anggota 1
3. Prastiwi Handani Hakim Anggota 2
4. Nova Aji Saputra Tergugat 1
5. Ni Putu Wimas Lestari Dewi Tergugat 2
6. Ni Kadek Putri Puspita Dewi Penggugat 1
7. Ni Ketut Sintia Lestari Penggugat 2
8. Novia Dinda Mariana Panitera
9. Nurul Zulqaidah Kuasa Hukum Tergugat 1
10 Paice Mutiara Sari Kuasa Hukum Tergugat 2
11 Putri Ernita Kuasa Hukum Penggugat 1
12 Nurul Islammya Kuasa Hukum Penggugat 2
13 Puji Shefia Lestari Opas dan Rohaniawan 1
14 Nopita Sari Opas dan Rohaniawan 2
15 Nurfadhilah Widyani Saksi Tergugat 1
16 Nurul Hidayati Saksi Tergugat 2
17 Putri Annisya Chaerani Saksi Penggugat 1
18 Ni Made Aryani Saraswati Saksi Penggugat 2
19 Pariari Saksi Ahli

4
E. Proses Persidangan

MAJELIS HAKIM

PANITERA OPAS & ROHANIAWAN

5
PENGGUGAT KUASA HUKUM PENGGUGAT

TERGUGAT KUASA HUKUM TERGUGAT

SAKSI PENGGUGAT SAKSI TERGUGAT


6
SAKSI AHLI

KELOMPOK III
PRAKTEK PERADILAN PTUN E1

7
BERSAMA BAPAK RUSNAN, SH., MH. SEBAGAI DOSEN PEMBIMBING
MATA KULIAH PRAKTEK PERADILAN PTUN E1
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

8
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Ilustrasi Perkara
Pada tanggal 19 Maret 2015 Walikota Mataram Dicko Handaka Prayudi, SH., MH.
mengeluarkan keputusan Nomor :08/II/1189/2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Momo
Cafe, dikarenakan cafe tersebut telah melanggar aturan perundang-undangan, khususnya
pada Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan
Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum. Surat keputusan ini
tertuju langsung kepada pemilik Momo Cafe Kevin Ahmad Hasyaputra sebagai pihak
penggugat yang melaporkan surat keputusan itu ke PTUN dengan dalih bahwa surat
keputusan tersebut tidak tepat karena penggugat merasa tidak menjual minuman beralkohol
di tempat umum dan penggugat memiliki surat izin yang sah untuk membuka usaha
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2005 tentang Izin
Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan Dan Industri serta Peraturan Daerah Kota
Mataram Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan.
Kemudian pada tanggal 28 Maret 2015 penggugat Kevin Ahmad Hasyaputra
memberikan kuasanya kepada Ilham Erdi Utomo, SH., MH. sebagai Penasehat Hukum
Penggugat dan melayangkan surat gugatan pada tanggal 22 Mei 2015 ke PTUN untuk dapat
menyelesaikan perkara tersebut. Setelah itu berdasarkan Ketetapan Ketua Majelis
tertanggal 25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Mataram sesuai dengan Pasal 59 ayat
(4) dan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, tanggal 27 Juni 2015 Panitera
Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Mataram Novia Dinda Mariana, SH., MH.
melayangkan surat panggilan kepada penggugat dan tergugat agar dapat menghadiri
persidangan perkara tersebut pada hari senin tanggal 01 Juni 2015 pukul 09.00 WIB sampai
selesai.
Dengan diterimanya surat panggilan tersebut Walikota Mataram Dicko Handaka
Prayudi, SH., MH. memberikan kuasa kepada Afriansyah, SH., MH. untuk menjadi
Penasehat Hukum, yang saat ini dikatakan sebagai Penasehat Hukum Tergugat.

9
Tiba tanggal 01 Juni 2015 persidangan pertama PTUN dilaksanakan dengan dipimpin
oleh Putri Raudhatun Hasanah, SH. sebagai Hakim Ketua, Nur Latifa Aini, SH., L.L.M.
dan Prastiwi Handani, SH. sebagai Hakim Anggota. Sidang pertama mempertemukan
pihak penggugat bersama kuasa hukumnya dan pihak tergugat bersama kuasa hukumnya,
kemudian berlangsungnya pembacaan gugatan oleh Majelis Hakim. Dengan selesainya
pembacaan gugatan, pihak tergugat merasa keberatan oleh isi gugatan tersebut dan
meminta kepada majelis hakim menunda persidangan untuk mempersiapkan jawaban atau
eksepsi dari gugatan penggugat. Dengan begitu majelis hakim memberikan persetujuan
agar sidang ditunda dan dilanjutkan lagi minggu depan.
Tanggal 07 Juni 2015 persidangan kedua PTUN pun berlangsung, dimana Majelis
Hakim tetap sama dengan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang kedua
ini adalah pembacaan jawaban atau eksepsi oleh kuasa hukum tergugat, seusai pembacaan
eksepsi oleh kuasa hukum tergugat kemudian pihak penggugat tidak terima atas isi dari
eksepsi tersebut. Lantas pihak termohon memohon kepada Majelis Hakim menunda sidang
lagi agar dapat menghadiri para saksi yang dapat menjadi dasar pembuktian dari eksepsi
tersebut. Dengan begitu majelis hakim memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan
dilanjutkan minggu depan.
Tanggal 14 Juni 2015 persidangan ketiga PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh
Majelis Hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
ketiga ini adalah pembacaan replik oleh kuasa hukum penggugat kemudian disambut
pembacaan duplik oleh kuasa hukum tergugat. Setelah pembacaan replik dan duplik, kuasa
hukum tergugat menghadirkan para saksi seperti yang telah dijanjikan sidang kedua silam,
untuk memperkuat argumentasi menjadi bukti yang nantinya dapat dipertimbangkan oleh
Majelis Hakim. Saksi tersebut adalah Ir. Gusti Sujatmiko sebagai Kepala Badan Pengawas
Daerah Kota Mataram dan Amal Putra Agus Salim, S.H. sebagai Pegawai Badan Pengawas
Daerah Kota Mataram yang langsung mengucapkan sumpah atas agama yang dianutnya
dengan dibantu oleh rohaniawan Nopita Sari, SH. agar dapat memberikan kesaksian yang
sebenar-benarnya. Dengan terhadirnya saksi oleh pihak tergugat, maka pihak penggugat
memohon kepada Majelis Hakim menunda persidangan untuk dapat menghadiri saksi juga.
Majelis Hakim pun memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan minggu
depan.

10
Tanggal 21 Juni 2015 persidangan keempat PTUN dilaksanakan, tetap dipimpin oleh
Majelis Hakim yang sama serta dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
keempat ini adalah menghadirkan saksi tunggal dari pihak penggugat yaitu Cindhy Marina
yang melainkan karyawan dari pihak penggugat itu sendiri. Setelah majelis hakim
mendengarkan saksi dari pihak penggugat, majelis hakim memutuskan kembali untuk
menunda persidangan dan melanjutkan persidangan satu minggu kedepan.
Tanggal 28 Juni 2015 persidangan kelima PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh
Majelis Hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
kelima ini adalah dimana PTUN menghadirkan salah satu saksi ahli yaitu dosen dari
Fakultas Hukum Universitas Mataram Pariari, SH., MH. Setelah mendengarkan penjelasan
dari saksi ahli, Majelis Hakim membuka sesi pertanyaan kepada pihak penggugat dan pihak
tergugat untuk dapat menanyakan suatu hal kepada saksi ahli. Dengan mendengarkan
keterangan oleh pihak penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi dan saksi ahli,
maka majelis hakim akan memberikan putusan 7 hari setelah sidang ini, yaitu pada sidang
keenam, dan meminta para pihak penggugat dan tergugat untuk dapat hadir serta menerima
keputusan tersebut.
Tanggal 06 Juli 2015 persidangan keenam PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin oleh
Majelis Hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang
keenam ini adalah pembacaan putusan terhadap perkara Nomor :
132/2015/12/PTUN/Mataram atas surat keputusan Walikota Mataram Nomor :
08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe,
dengan demikian persidangan dinyatakan selesai.

11
B. Skenario Praktek PTUN
I. Sidang Pertama
Mataram,
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : /20//PTUN/Mataram
Antara : Ni Kadek Putri Puspita Dewi, dkk dengan Walikota Mataram (Nova Aji
Saputra, dkk), sebagai Tergugat.
Opas : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).
Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal
yang berkenaan dengan persidangan, agar tidak
mengganggu jalannya proses persidangan. “hari ini
tanggal 01 Juni 2015 sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Mataram dibuka dan
terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk tenang
selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X)
Setelah melalui pemeriksaan pendahuluan dan rapat
permusyawaratan yang dilaksanakan tanggal 15 april
2014, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat diterima,
selanjutnya sidang dapat dimulai. Panitera, apakah
penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Penggugat dan Tergugat sudah hadir Bu Hakim.
Hakim Ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang.
Panitera : Baik Bu Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
Hakim Ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam
perkara ini?
Penggugat : Benar Bu Hakim yang mulia, saya penggugat dalam
perkara ini.
Hakim Ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?
Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia.

12
Hakim Ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan
tersebut?
Penggugat : Dapat Bu Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim
sambil memperlihatkan surat panggilan).
Hakim Ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?
Penggugat : Kevin Ahmad Hasyaputra Bu.
Hakim Ketua : Apakah pekerjaan saudara?
Penggugat : Wiraswasta Bu, saya sebagai pemilik.
Hakim Ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Penggugat : Dapat Bu Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan
identitasnya).
Hakim Ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda
didampingi penasehat hukum?
Penggugat : Iya Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum
saudara?
Penggugat : Dapat Bu Hakim.
Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka
sidang.
Kuasa Hukum Penggugat : (Maju kemuka sidang meberi hormat kepada para
Hakim).
Hakim Ketua : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat dalam
perkara ini?
Kuasa Hukum Penggugat : Benar Bu Hakim.
Hakim Ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara.
Kuasa Hukum Penggugat : (Maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat
kepada Hakim).
Hakim Ketua : (Setelah memeriksa dari Kuasa Hukum Penggugat, lalu
menoleh ke arah tergugat). Apakah benar saudara sebagai
pihak tergugat dalam perkara ini?
Tergugat : Benar Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?
Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?

13
Tergugat : Nama saya Dicko Handaka Prayudi Bu Hakim yang
mulia.
Hakim Ketua : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana?
Tergugat : Jambi, 14 April 1976.
Hakim Ketua : Apa jabatan saudara?
Tergugat : Jabatan saya sebagai Walikota Mataram Bu Hakim yang
mulia.
Hakim Ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Tegugat : Dapat Bu Hakim (sambil maju kedepan menunjukan KTP
nya).
Hakim Ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?
Tergugat : Iya Bu Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum
saya.
Hakim Ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum
saudara tersebut?
Tergugat : Dapat Bu Hakim.
Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka
sidang.
Kuasa Hukum Tergugat : (Maju sambil memberi hormat kepada para Hakim).
Hakim Ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.
Benarkah saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara
ini?
Kuasa Hukum Tergugat : Benar Bu Hakim.
Hakim Ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
Kuasa Hukum Tergugat : (Maju kearah Bu Hakim dan menunjukan surat
kuasanya).
Hakim Ketua : (Membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat,
apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?
Kuasa Hukum Tergugat : Ibu Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat agar
gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.
Hakim Ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan
tersebut (silahkan Hakim anggota 1 membaca surat
gugatan tersebut).

14
Hakim Anggota 1 : Baik Bu Hakim yang mulia (membaca surat gugatan).
Hakim Ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar
isi dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?
Kuasa Hukum Tergugat : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?
Kuasa Hukum Tergugat : Iya Bu Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan isi
surat gugatan tersebut.
Hakim Ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan esepsi secara lisan
ataupun tulisan atas gugatan tersebut?
Kuasa Hukum Tergugat : Kami belum mempunyai esepsi baik lisan maupun tulisan
Bu Hakim yang mulia, kami mohon Bu hakim
memberikan waktu agar kami bisa mepersiapkannya
terlebih dahulu.
Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya.
Hakim Ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana
dan murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah
sidang ini.
Kuasa Hukum Tergugat : Baik Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau eksepsinya atas
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada tanggal 07 Juni 2015, kepada pihak yang
berpekara diharapkan kehadirannya pada sidang tersebut
tanpa harus melalui pemanggilan terlebih dahulu dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil
secara patut. Sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x).
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu baru
diikuti peserta sidang lain).

15
II. Sidang Kedua
Mataram, 20
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Mataram
Antara : Kevin Ahmad Hasyaputra berhadapan dengan Walikota Mataram (Dicko
Handaka Prayudi) sebagai tergugat.
Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk di tempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).
Hakim Ketua : Hari ini tanggal 07 Juni 2015 sidang tata usah negara
Nomor : 132/2015/12/PTUN/Mataram dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk palu 3x), panitera, apakah
penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir Bu Hakim yang
Mulia.
Hakim Ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan
kemuka sidang.
Panitera : Baik Bu Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
KH P. dan KH T. : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk).
Hakim Ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang
sudah bisa kita mulai?
KH P. Dan KH T. : Sudah Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan gugatan
penggugat tersebut?
Kuasa Hukum Tergugat : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi
atas gugatan penggugat secara tertulis Bu Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut.
Kuasa Hukum Tergugat : Baik Bu Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan
jawaban atas gugatan penggugat). Sudah Bu Hakim.

16
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan
dengan jawaban gugatan tersebut?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada yang mulia Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan
jawaban gugatan tersebut.
Kuasa Hukum Penggugat : Ibu Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami
layangkan, yang berisikan tentang ketidakpuasan dari
klien saya adalah karena surat keputusan tersebut
dianggap tidak sesuai dengan peraturan daerah Kota
Mataram.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1 : Ada Bu Hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
penggugat.
Hakim Ketua : Baiklah, dipersilahkan Bu Hakim Anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia Hakim, kepada saudara kuasa
hukum penggugat, saudara tadi mengatakan bahwa
tergugat terlebih dahulu melakukan pemberitahuan secara
lisan dan tulisan, tetapi dalam pelaksanaannya oleh
tergugat pada penggugat tersebut tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, bisa saudara buktikan bahwa
pelaksanaannya kepada penggugat tersebut tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Kuasa Hukum Penggugat : Bisa Bu Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak
adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK Nomor : 08/II/1189/2015 tentang
Pencabutan Izin Usaha momo cafe.
Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari
pihak penggugat?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada pak Hakim yang mulia, berkenaan dengan argument
tadi pihak penggugat tersebut tidak benar pak hakim
karena pihak tergugat dalam Pencabutan Izin Usaha
momo cafe tersebut telah dilaksanakan sesuai prosedur
dan ketentuan yang berlaku.

17
Hakim Anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?
Kuasa Hukum Tergugat : Prosedurnya yaitu dalam Pencabutan Izin Usaha momo
cafe maka harus ada pemberitahuan kepada pihak yang
bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi yang
terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan
izin usaha toko tersebut
Hakim Ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut
sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku?
Kuasa Hukum Tergugat : Bisa Bu Hakim, dalam membuat surat keputusan
Pencabutan Izin Usaha momo cafe oleh Walikota kepada
penggugat, tergugat mengikuti cara yang benar Bu Hakim
yang mulia, yang pertama yaitu telah melakukan
panggilan lisan, dalam hal ini tim yang dibentuk oleh
Walikota. Yang kedua tergugat telah melakukan
panggilan secara tertulis kepada penggugat dalam hal ini
yang dibentuk oleh Walikota.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?
Hakim Anggota 2 : Ada yang mulia hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa
hukum tergugat.
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota 2.
Hakim Anggota 2 : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa
hukum tergugat, tolong saudara tunjukkan surat-surat
yang berkenaan dengan penjelasan saudara tadi?
Kuasa Hukum Tergugat : (Memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-
surat tersebut).
Hakim Anggota 2 : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah
menerima surat panggilan yang disebutkan oleh pihak
penggugat.
Penggugat : Tidak pernah Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada yang perlu saudara
kemukakan lagi?

18
Kuasa Hukum Penggugat : Ada Bu Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat
panggilan yang diperlihatkan tadi?
Hakim Ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa
hukumnya dipersilahkan untuk maju.
Penggugat dan KH P. : (Maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,
kemudian kembali ketempat semula).
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
Kuasa Hukum Tergugat : Ibu Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan
surat peringatan secara tertulis berupa surat keputusan
mengenai usaha momo cafe. Jika surat tersebut tidak
sampai ketangan penggugat, maka itu bukan kesalahan
dari pihak kami “cukup Bu Hakim”.
Hakim Ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah
ada yang ingin ditambahkan lagi?
Kuasa Hukum Tergugat : Tidak Bu Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami meminta
agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami akan
menghadirkan saksi-saksi Bu Hakim yang mulia.
Majelis Hakim : (Setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu
setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?
Panitera : Tanggal 14 Juni yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari
setelah sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 14
Juni 2015. Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil
secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di
mohon berdiri.

19
III. Sidang Ketiga
Mataram, 14 Juni 2020
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram
Antara : Ni Kadek Putri Puspita Dewi dan Ni Ketut Sinta Lestari berhadapan dengan
Walikota Mataram (Nova Aji Saputra dan Ni Putu Wimas Lestari Dewi)
sebagai tergugat.
Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 14 Juni 2020 sidang Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak
penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang.
Panitera : Baik Bu Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
KH P. dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat
memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah disediakan).
Hakim Ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang
sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. dan KH T. : Sudah Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
mempersiapkan replik?
Kuasa Hukum Penggugat : Sudah Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan kepada pihak penggugat untuk membacakan
repliknya
Kuasa Hukum Penggugat : Terimakasih Bu Hakim yang mulia (membacakan replik).
Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan
dupliknya?
Kuasa Hukum Tergugat : Sudah Ibu Hakim yang mulia.

20
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan.
Kuasa Hukum Tergugat : Terimakasih Ibu Hakim yang mulia (baca duplik).
Hakim Ketua : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin
ditambahkan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
Kuasa Hukum Tergugat : Terima kasih Bu Hakim, perlu diingat bahwa klien kami
mengeluarkan surat keputusan Nomor : 08/II/1189/2015
tentang Pencabutan Izin Usaha momo cafe, SK tersebut
ditujukan kepada saudari Ni Kadek Putri Puspita Dewi
dan Ni Ketut Sintia Lestari (Penggugat), berdasarkan
suatu alasan yang tidak kuat dimana surat keputusan
tersebut berdasarkan keputusan Walikota Kota Mataram
selaku pimpinan di Kota Mataram dan bahwa surat
keputusan tersebut sudah memenuhi prosedur yang
merapat dalam peraturan daerah Kota Mataram Nomor 5
Tahun 2012 tentang usaha Toko Pasal 3 huruf C.
Hakim Ketua : Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat
memperkuat argumen saudara
Kuasa Hukum Tergugat : Ada Bu Hakim yang mulia untuk lebih jelasnya kami
menghadirkan saksi kemuka sidang untuk didengarkan
kesaksiannya.
Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda
maksud.
Kuasa Hukum Tergugat : Baik Bu Hakim yang mulia, kami akan memanggil
Kepala dan Pegawai Badan Pengawas Daerah Kota
Mataram.
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang
(saksi memberi hormat kepada Hakim dan duduk di
tempat yang telah disediakan).
Hakim Ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa saudara
dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi T1 dan T2 : Tahu Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?

21
Saksi T1 : Nama saya Ir. Gusti Sujatmiko Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T1 : Mataram, 12 Oktober 1980.
Hakim Ketua : Agama saudara?
Saksi T1 : Islam Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?
Saksi T1 : Tidak Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?
Saksi T2 : Nama Saya Amal Putra Agus Salim Bu Hakim yang
mulia.
Hakim Ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T2 : Mataram, 02 Februari 1985.
Hakim Ketua : Agama Saudara?
Saksi T2 : Islam.
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?
Saksi T2 : Tidak Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudara berdua bersedia disumpah dalam
memberikan kesaksian menurut agama yang saudara
anut?
Saksi T1 : Bersedia Bu Hakim.
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri.
Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya.
Saksi T1 & T2 : Baik Bu Hakim yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Bismillahirrohmanirrohim, Demi Allah, saya bersumpah
akan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya,
yang tidak lain dan tidak bukan dari yang sebenarnya.
Saksi T1 & T2 : (Duduk kembali).
Hakim Ketua : Saudara saksi pertama, apakah saudara pernah
melakukan panggilan lisan atau tulisan kepada
penggugat?

22
Saksi T1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun
lisan kepada yang bersangkutan melalui telepon terhadap
pemilik Momo Cafe Bu Hakim.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota 2 : Ada Bu Hakim.
Hakim Ketua : Dipersilahkan Hakim Anggota 2.
Hakim Anggota 2 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada saudara
saksi pertama, berapa kali saudara memberikan informasi
melalui telepon kepada penggugat dan apa alasan
penggugat dan tanggal berapa?
Saksi T1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada
tanggal 02 Maret 2020 Bu Hakim yang mulia dan
jawabannya bahwa penggugat akan
mempertimbangkannya.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan lagi?
Hakim Anggota 1 : Ada yang Mulia hakim.
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim Anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi
hukum penggugat apakah ada yang ingin saudara
sampaikan terkait kesaksian tersebut?
Kuasa Hukum Penggugat : (Setelah berembuk dengan penggugat), ada Bu Hakim
yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Silahkan.
Kuasa Hukum Penggugat : Bu Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan pada
tanggal 14 Maret 2020 dan SK dikeluarkan pada tanggal
19 Maret 2020 jika diperhatikan jangka waktu
pengeluaran surat keuptusan dan panggilan yang
dilakukan kepada penggugat tidak relevan, seharusnya
dilakukan pemanggilan secara tertulis kepada penggugat
sebelum mengeluarkan surat keputusan. Sedangkan
dalam fakta perkara ini tidak ada panggilan secara tertulis
dan yang ada panggilan lewat telepon dan itupun hanya
satu kali. Dan menurut kami panggilan tersebut tidak
resmi.

23
Hakim Ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?
Penggugat : Tidak ada Bu Hakim yang mulia, karena semua urusan
kepada berkaitan dengan persidangan telah saya serahkan
kuasa hukum saya.
Hakim Anggota 2 : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah memberikan
surat panggilan kepada penggugat?
Saksi T2 : Iya Bu Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan untuk
memberikan surat panggilan kepada penggugat yang
mulia.
Hakim Anggota 2 : Kapan itu diberikan?
Saksi T2 : Tepatnya pada tanggal 7 Maret 2020, kemudian tanggal
14 Maret dan terakhir 16 Maret 2020 Bu Hakim yang
mulia.
Hakim Anggota 2 : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?
Saksi T2 : Surat itu saya berikan kepada pekerja momo cafe tersebut
yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Apa ada bukti tentang hal tersebut?
Saksi T2 : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut yang
mulia.
Hakim : (Berembuk).
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
Hakim Anggota 2 : Cukup Hakim Ketua.
Hakim : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa
Hukum Penggugat?
Kuasa Hukum Penggugat : Tidak ada Bu Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami
meminta waktu satu minggu untuk menghadirkan saksi.
Majelis Hakim berembuk.
Hakim Ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?
Panitera : 21 Juni 2020 yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas
permintaan saudari, maka sidang saya tunda dan
dilanjutkan pada tanggal 21 Juni 2020. Dengan ini pihak-
pihak yang berkepentingan diharapkan kehadirannya
pada sidang berikutnya dan dengan ini dinyatakan bahwa

24
para pihak telah dipanggil secara patut, sidang hari ini
ditutup (ketuk palu 3x).

IV. Sidang Keempat


Mataram, 21 Juni 2020
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram
Antara : Kevin Ahmad Hasyaputra berhadapan dengan Walikota Jambi (Dicko
Handaka Prayudi).
Opas : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim Ketua : Hari ini tanggal 21 Juni 2020 sidang Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram dengan ini
dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umum (ketuk 3
kali). Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat telah
hadir?
Panitera : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang
Panitera : Baik Bu Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
Hakim Ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah sidang
sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. & KH T. : (Berembuk) Sudah Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
membawa saksi?
Kuasa Hukum P. : Iya Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang.
Kuasa Hukum Penggugat : Baik Bu Hakim yang mulia, kami membawa saksi yang
mulia dimana saksi kami tersebut adalah pekerja ditoko
kami.
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk.

25
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari mengetahui bahwa saudari
dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi P1 & P2 : Tahu Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Saudari saksi sebutkan identitas saudari
Saksi P1 : Nama saya Putri Annisya Chaerani.
Hakim Ketua : Tempat tanggal lahir saudari?
Saksi P1 : Mataram, 15 desember 1994.
Hakim Ketua : Agama Saudari?
Saksi P1 : Islam yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak penggugat?
Saksi P1 : Tidak Bu Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
Saksi P1 : Bersedia Bu Hakim.
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri.
Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, Demi
Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan
dari yang sebenarnya.
Saksi P1 : (Duduk kembali).
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah anda pernah menerima surat
panggilan untuk saudara penggugat dari Dinas Badan
Pengawas Daerah Kota Mataram?
Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang mulia,
tapi yang memberikan surat tersebut menggunakan
pakaian dinas yang mulia, dan orang tersebut
memberikan saya surat untuk diberikan kepada Bu Ni
Kadek Putri Puspita Dewi dan Ni Ketut Sintia Lestari
yang mulia yang dalam hal ini sebagai penggugat.
Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 02 Maret 2020 yang mulia.
Hakim Ketua : Apakah Hakim Anggota ada yang ingin ditanyakan?
Hakim Anggota 2 : Ada yang mulia.

26
Hakim Ketua : Silahkan.
Hakim Anggota 2 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari saksi,
apakah benar anda pernah menandatangani tanda bukti
penyerahan surat tersebut?
Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah
diterima yang mulia
Hakim Anggota 2 : Kemudian, anda apakan surat tersebut?
Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Kevin yang mulia,
karena pada saat itu beliau tidak ada di tempat.
Hakim Anggota 2 : Saudara penggugat, benar pada tanggal 02 Maret 2020
anda tidak ada di tempat?
Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar Kota
yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu itu?
Penggugat : Benar yang mulia.
Hakim Anggota 2 : Cukup pertanyaan dari saya Ketua Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah terima kasih Hakim Anggota 2, kemudian kepada
saudari saksi, setelah hal tersebut apakah ada lagi surat
panggilan yang ke-2.
Saksi P2 : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua
saya yang mulia.
Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P2 : Surat kedua saya terima pada tanggal 07 Maret 2015.
Hakim Ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani tanda
bukti serah terima?
Saksi P2 : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Selanjutnya apakah Hakim Anggota ada yang ingin
bertanya lagi?
Hakim Anggota 1 : Ada yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari saksi,
dalam menerima surat kedua tersebut apakah langsung
anda serahkan kepada penggugat?

27
Saksi P2 : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Pak Kevin yang
dalam hal ini sebagai penggugat juga sedang tidak
ditempat, jadi saya letakkan di atas meja.
Hakim Anggota 1 : Jadi, surat kedua anda letakkan lagi diatas meja kerja
penggugat?
Saksi P2 : Benar Bu Hakim yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Saudari penggugat, apakah yang dikatakan saksi benar?
Penggugat : Benar yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Saudari saksi, lalu apakah anda dikemudian hari
mendapat surat peringatan lagi?
Saksi P2 : Iya yang mulia, tepatnya tanggal 14 Maret 2020.
Hakim Anggota 1 : Terus, apa yang anda lakukan terhadap surat tersebut?
Saksi P2 : Langsung saya berikan kepada Pak Kevin yang mulia.
Hakim Anggota 1 : Saudari penggugat, apa benar apa yang dikatakan saksi
ketiga?
Penggugat : Benar yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada saya
terkait hal itu.
Hakim Anggota 1 : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak
mengeceknya?
Penggugat : Tidak Bu Hakim, karena pada saat itu saya sedang
berbicara dengan pelanggan saya.
Hakim Anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim Ketua.
Hakim Ketua : Baik terima kasih Hakim Anggota 1. Baiklah apakah ada
yang ingin ditambahkan dari Kuasa Hukum pihak
Penggugat?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada yang mulia Hakim.
Hakim Ketua : Silahkan.
Kuasa Hukum Penggugat : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang mulia,
pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut langsung
kepada klien kami akan tetapi melalu perantara orang
lain. Tentunya ini tidak sesuai dengan prosedur yang
mulia.
Kuasa Hukum Tergugat : Keberatan yang mulia.

28
Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.
Kuasa Hukum Tergugat : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi
aturan. Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya
adalah hal yang sesuai.
Kuasa Hukum Penggugat : Keberatan yang mulia, itu adalah argumentasi yang tidak
berdasar mulia.
Hakim Ketua : Keberatan ditolak.
Hakim Ketua : (Berembuk). Baiklah, untuk memastikan kebenaran
tentang aturan dalam kasus ini, pihak pengadilan akan
mendatangkan saksi ahli, oleh sebab itu maka sidang
ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah sidang ini, tepatnya
pada tanggal 28 Juni 2020. Dengan ini pihak-pihak yang
berkepentingan diharapkan kehadirannya pada sidang
berikutnya dan dengan ini dinyatakan bahwa para pihak
telah dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
3x).
Opas : Majelis Hakim meniggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri.

V. Sidang Kelima
Mataram, 28 Juni 2020
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram
Antara : Ni Kadek Putri Puspita Dewi dan Ni Ketut Sintia Lestari berhadapan
dengan Walikota Mataram (Nova Aji Saputra dan Ni Putu Wimas Lestari
Dewi)
Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim Ketua : Hari ini tanggal 28 Juni 2020 sidang Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak
penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia.

29
Hakim Ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang.
Panitera : Baik Bu Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.
KH P. & KH T. : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah disediakan).
Hakim Ketua : Bagaimana Pihak Penggugat dan tergugat, apakah sidang
bisa kita mulai.
KH P. & KH T. : Bisa yang mulia.
Hakim Ketua : Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang.
Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk.
Saksi Ahli : (Masuk dan memberi hormat kemudian duduk).
Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudari?
Saksi Ahli : Pariari.
Hakim Ketua : Tanggal lahir saudari?
Saksi Ahli : 07 Juni 1963.
Hakim Ketua : Agama saudari?
Saksi Ahli : Islam yang mulia.
Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudari?
Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram yang
mulia.
Hakim Ketua : Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama saudari?
Saksi Ahli : Bersedia Bu Hakim.
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri.
Hakim Anggota 2 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, Demi
Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan
dari yang sebenarnya.
Saksi Ahli : (Membaca dan duduk kembali).

30
Hakim Ketua : Saudari saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang harus
anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda jelaskan,
bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin mencabut
surat izin dari suatu usaha?
Saksi Ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan tertulis
kepada pihak yang memiliki usaha dimana surat tersebut
berasal dari badan atau pejabat eksekutif. Hal ini sesuai
dengan Pasal 143 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Itu yang
mulia.
Hakim Ketua : Kepada Pihak Penggugat atau Tergugat apakah ada yang
ditanyakan?
Kuasa Hukum Tergugat : Ada yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
Kuasa Hukum Tergugat : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam
memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?
Saksi Ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.
Kuasa Hukum Tergugat : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?
Saksi Ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak
surat itu mulai diberikan.
Kuasa Hukum Tergugat : Cukup yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin
ditanyakan?
Kuasa Hukum Penggugat : Ada yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan.
Kuasa Hukum Penggugat : Terimakasih yang mulia. Saudari saksi ahli. Dalam
memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan, tapi
kepada orang lain?
Saksi Ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang
bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui atau
sedang tidak berada ditempat maka boleh diberikan

31
kepada orang lain. Dalam hal ini orang tersebut adalah
orang yang bisa dipercaya dan terakhir dalam
memberikan surat tersebut harus ada tanda bukti serah
terima.
Kuasa Hukum Penggugat : Saudari saksi ahli, bagaimana jika surat yang diberikan
kepada orang lain, tapi tidak sampai kepada orang yang
bersangkutan. Apakah itu tetap sah?
Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang tepat,
misalnya saudara atau keluarga. Jika perusahaan atau
usaha bisa diberikan kepada karyawan atau pekerja. Jadi,
masalah sampai atau tidaknya itu bukan lagi menjadi
urusan pihak pemberi surat dan surat tersebut tetap sah.
Kuasa Hukum Penggugat : Cukup yang mulia.
Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudari
sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang.
Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian yang
diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi, maka
kami majelis hakim akan memberikan putusan 7 hari
setelah sidang ini, yaitu tanggal 06 Juli 2020. Pihak-pihak
yang berpekara diaharapkan kehadirannya pada sidang
keenam dan dengan ini dinyatakan para pihak telah
dipanggil secara patut. Sidang hari ditutup (ketuk 3x).
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin
dimohon berdiri.

VI. Sidang Keenam


Mataram, 06 Juli 2020
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram
Antara : Ni Kadek Putri Puspita Dewi dan Ni Ketut Sintia Lestari berhadapan
dengan Walikota Mataram (Nova Aji Saputra dan Ni Putu Wimas Lestari
Dewi)

32
Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim Ketua : Hari ini tanggal 06 Juli 2020 sidang Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram dibuka dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah pihak
penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia.
Hakim Ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
sidang.
Panitera : Baik Bu Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.
KH P. & KH T. : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah disediakan).
Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 06 Juli 2015 adalah pembacaan
Putusan terhadap perkara Nomor :
132/2020/12/PTUN/Mataram atas surat keputusan
Walikota Mataram Nomor : 08/II/1189/2020 tanggal 19
Maret 2020 tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe,
kepada para pihak agar didengarkan dan diperhatian.
(Hakim ketua membacakan putusan dan kemudian Hakim
mengetuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan ini?
Kuasa Hukum T1 & T2 : (Berembuk) Menerima yang mulia.
Hakim Ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan
ini?
Kuasa Hukum P1 : Untuk sementara, kami menerima putusan ini.
Hakim Ketua : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan waktu
selama 14 hari pada pihak penggugat untuk melakukan
banding. Dengan demikian, sengketa terhadap perkara
Nomor : 132/2020/12/PTUN/Mataram Nomor :
08/II/1189/2020 tanggal 19 April 2020 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe dinyatakan selesai.

33
Kepada pihak tergugat dan penggugat agar mematuhi
putusan ini. Sidang pada hari ini ditutup. (ketuk 3 kali).
Semua pihak bersalaman dengan Hakim.

34
C. Lampiran-Lampiran

WALIKOTA MATARAM

KEPUTUSAN WALIKOTA JAMBI


NOMOR : 08/II/1189/2020
TENTANG
PENCABUTAN IZIN USAHA
MOMO CAFÉ

Membaca : 1. Laporan hasil pemeriksaan Badan Pengawasan Daerah Kota


Mataram Nomor : 83/10/BAWASDA.
2. Berita Acara Rapat Tim Penjatuhan Hukum Pencabutan Izin
Usaha Momo Café, 19 Maret 2020.

Menimbang : a. Bahwa menurut hasil pemeriksaan tersebut pada angka 1


tersebut diatas. Momo Cafe mengganggu ketertiban dan
kenyamanan masyarakat sekitar, dan menyediakan,
menyimpan, mengedarkan dan menfasilitasi segala bentuk
minuman keras dan narkotika. Pelanggaran yang dilakukan
oleh toko tercantum pada Pasal 5 Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pelarangan
Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat
Umum.
b. Demi Mewujudkan Ketentraman Dan Ketertiban Umum
Berkaitan Dengan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Toko.

35
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
2. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 7 tahun 2010 Tentang
Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut Izin Tempat Usaha Toko
Nama : NI KADEK PUTRI PUSPITA DEWI DAN NI
KETUT SINTIA LESTARI
Jabatan : Pemilik Momo Café
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Jambi
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam putusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
3. Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk
diindahkan dan dilaksanakan sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Jambi

Pada tanggal: 19 Maret 2020


WALIKOTA JAMBI

NOVA AJI SAPUTRA

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :


1. Yth. Bapak Kepala BNN Republik Indonesia.
2. Yth. Bapak Gubernur Provinsi NTB.
3. Yth. Bapak Kepala BNN Provinsi NTB.

36
SURAT KUASA KHUSUS

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama :
Pekerjaan : Wiraswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl.
Dalam hal ini memilih domisili dikantor kuasanya yang akan disebutkan dibawah ini,
menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa kepada :
Nama : , SH.,MH.
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl.
................................................................... KHUSUS ..................................................................
Mewakili pemberi kuasa untuk : mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
Mataram Terhadap : () atas diterbitkannya SURAT KEPUTUSAN NOMOR : () TENTANG
PENCABUTAN IZIN USAHA Momo Cafe. Karena Penerima Kuasa dapat mewakili Pemberi
Kuasa menghadap maupun menghadiri sidang, membuat dan menandatangani surat gugatan
maupun menyerahkannya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Negeri Mataram
membuat/mengajukan/replik, kesimpulan, mengajukan bukti-bukti surat-surat maupun saksi-
saksi, mengadakan perdamaian, mohon putusan, menyatakan banding, membuat/menyerahkan
Memori Banding, Kontra Memori Banding, menyatakan Saksi, membuat
menandatangani/menyerahkan Memori Kasasi/Kontra Memori Kasasi. Tegasnya Penerima
Kuasa dapat mengambil langkah-langkah dan tindakan yang dianggap perlu sehubungan
dengan gugatan dalam sengketa sebagaimana tersebut diatas.
Surat Kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi.

Mataram, () Desember 2020


Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

(). Ni Kadek Putri Puspita Dewi

37
SURAT KUASA KHUSUS

Walikota Mataram berkedudukan di Mataram :


Sebagai pemberi kuasa dengan ini memberi kuasa kepada :
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : , S.H., MH.
Pekerjaan : Pengacara
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl.
Sebagai Penerima Kuasa
................................................................... KHUSUS ..................................................................
Untuk mewakili dan atas nama serta kepentingan Pemberi Kuasa sebagai TERGUGAT
didalam perkara dengan penerbitan Surat Keputusan Nomor : (08/II/1189/2015) tanggal 28
Mei (2015) di lingkungan Pemerintah Kota Mataram dan untuk penerima kuasa berhak untuk
melakukan kegiatan :
a. Menghadap ke instansi-instansi pemerintah atau swasta yang dirasa perlu;
b. Mengajukan eksepsi, jawaban, duplik, bukti-bukti, saksi-saksi, saksi ahli, serta kesimpulan
dan juga memohon untuk pemeriksaan lainnya yang dirasa perlu;
c. Meminta putusan hakim dan meminta kepada hakim untuk mengambil tindakan yang
dirasa perlu;
d. Menyatakan banding, membuat, menandatangani dan megajukan memori banding dan atas
kontrak memori banding;
e. Menyatakan kasasi, membuat, menandatangani dan mengajukan memori kasasi dan atau
kontrak kasasi;
f. Melakukan tindakan atau mengajukan sesuatu yang dianggap perlu sehubungan dengan
pemeriksaan perkara tersebut diatas;
Surat Kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi.

Mataram, () Desember 201


Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

(). ()

38
SURAT GUGATAN

Perihal : Gugatan
(22 Mei 2015)
Kepada Yth :
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Di-
Mataram

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Jabatan : Pemilik Toko Momo Cafe
Alamat : Jl.
Selanjutnya disebut Pihak kedua
Yang dalam perkara/sengketa ini memberi kuasa kepada :
Nama : , SH., MH.
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl.
Sebagai PENGGUGAT

MELAWAN

Walikota Mataram
Tempat kedudukan di Kantor Walikota Mataram
Untuk selanjutnya disebut TERGUGAT
Adapun yang menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut :
Bahwa yang menjadi objek gugat dalam perkara/sengketa ini adalah Surat Keputusan Tata
Usaha Negara Nomor : 08/II/1189/2015 yang dikeluarkan oleh Tergugat :
1. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh penggugat tanggal 19 Maret 2015
sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan diajukan masih dalam waktu
menggugat;

39
2. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan
dan Industri;
3. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Mataram Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan.
Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan diatas, penggugat memohon kepada Pengadilan
untuk dapat memutuskan perkara berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya
2. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret
2015
3. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor :
08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2015
4. Mewajibkan tergugat untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada penggugat
karena hal tersebut termasuk pencemaran nama baik dan atas Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : 08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2015.
5. Mewajibkan tergugat untuk menerbitkan keputusan tata usaha negara yang dimohon.
(Petitum 3, 4 dan 5 dapat dipilih sesuai kasusnya)
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa ini kepada tergugat. Demikian
surat gugatan ini saya sampaikan, atas perhatian Majelis Hakim saya ucapkan terima kasih.

Mataram, 22 Desember 2015


Hormat Penggugat/Kuasa

Ilham Erdi Utomo, SH., MH

40
SURAT PANGGILANG PENGGUGAT

SURAT PANGGILAN
Nomor : 33/04/I/PTUN/2015

Kami, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Mataram berdasarkan Ketetapan
Ketua Majelis Tanggal 25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Mataram sesuai dengan Pasal
59 ayat (4) dan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009,
Nama : Kevin Ahmad Hasyaputra
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat Tinggal : Jl.
Selaku Pihak Penggugat
LAWAN
Nama Jabatan : Walikota Mataram
Tempat Kedudukan : Kota Mataram
Dalam Perkara : 10/2015/03/PTUN/Mataram
Selaku Pihak Tergugat
Agar hadir pada persiapan perkara tersebut, dengan membawa bukti-bukti dan saksi-saksi yang
diperlukan pada :
Hari : 01 Juni 2015
Pukul : 09.00 wib s.d Selesai
Tempat : Ruang sidang di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jalan Hayam
Wuruk Kota Mataram.
Panggilan ini dilakukan dengan surat tercatat

Mataram, 27 Desember 2015


Panitera/Panitera Pengganti

Muhammad Jamhari, SH., MH.

41
SURAT PANGGILANG TERGUGAT

SURAT PANGGILAN
Nomor : 33/04/I/PTUN/2015

Kami, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Mataram berdasarkan Ketetapan
Ketua Majelis Tanggal 25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Mataram sesuai dengan Pasal
59 ayat (4) dan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009,
Nama : Kevin Ahmad Hasyaputra
Kewarganegaraan : Kota Mataram
Pekerjaan : Wiraswasta
Selaku Pihak Tergugat
LAWAN
Nama Jabatan : Walikota Mataram
Tempat Kedudukan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl.
Selaku Pihak Penggugat
Agar hadir pada persiapan perkara tersebut, dengan membawa bukti-bukti dan saksi-saksi yang
diperlukan pada :
Hari : 01 Juni 2015
Pukul : 09.00 wib s.d Selesai
Tempat : Ruang sidang di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jalan Hayam
Wuruk Kota Mataram.
Panggilan ini dilakukan dengan surat tercatat

Mataram, 27 Desember 2015


Panitera/Panitera Pengganti

Muhammad Jamhari, SH., MH.

42
EKSEPSI
07 Juni 2015
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan tata Usaha Negara Mataram
Dalam Perkara Nomor : 132/2015/12/PTUN/Mataram
Di-
Mataram

Dengan Hormat,

Tergugat/Kuasa dalam Perkara Nomor : 132/2015/12/PTUN/Mataram

Dengan ini mengajukan Eksepsi tentang kewenangan Absolut Pengadilan dengan ketentuan
Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, antara lain sebagai berikut :
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tidak berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa yang dengan perkara gugatan Nomor : 132/2015/12/PTUN/Mataram
terhadap surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015. Tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe terhadap Saudara Kevin Ahmad Hasyaputra.
Dengan alasan sebagai berikut :
1. Bahwa surat keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 tentang
pencabutan izin Usaha Momo Cafe terhadap saudara Kevin Ahmad Hasyaputra. Yang
dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, sebab :
a. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata.
b. Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang
pencabutan izin usaha Momo Cafe sebagaimana ditentukan oleh Pasal dan/atau Pasal
49 UU PTUN, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 2 dan/atau Pasal 49 UU PTUN
adalah bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa.

43
c. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang tercantum dalam
Pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak berwenang lagi untuk memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa tersebut.
2. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada Ketua
Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut :
a. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut.
b. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram tidak berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara Nomor :
132/2015/12/PTUN/Mataram yaitu gugatan yang berkaitan dengan Nomor :
08/II/1189/2015.
c. Menyatakan gugatan penggugat tidak diterima.
d. Menghukum penggugat untuk membayar perkara.

Hormat,
Tergugat/Kuasa Hukum

Afriansyah, S.H.,M.H.

44
TANGGAPAN PENGGUGAT TERHADAP EKSEPSI

07 Juni 2015
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negera Kota Mataram
Dalam Perkara Nomor: 132/2015/12/PTUN/Mataram
Di-
Tempat

Dengan Hormat
Kami penggugat/kuasa hukum penggugat dalam perkara Nomor :
132/2015/12/PTUN/Mataram dengan ini memberikan tanggapan terhadap eksepsi kewenangan
absolut pengadilan tertanggal yang disampaikan oleh penggugat antara lain :
1. Surat keputusan Nomor ; 08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015 Pencabutan Izin Usaha
Momo Cafe saudara Kevin Ahmad Hasyaputra, adalah benar-benar keputusan tata usaha
Negara yang diatur dalam Pasal 1 angka (9) Nomor 51 Tahun 2009.
2. Untuk menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan Nomor : 08/II/1189/2015 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe terhadap saudara Kevin Ahmad Hasyaputra. Tidak ada
ketentuan peraturan perundang-undang yang mengharuskan untuk menyelesaikan melalui
upaya administrasi, oleh karenanya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram adalah
sudah tepat.
3. Gugatan diajukan masih dalam tenggang waktu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 55
UU PTUN sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Mataram berwenang memeriksa,
memutuskan dan menyelesaikan gugatan perkara dalam perkara Nomor :
132/2015/12/PTUN/Mataram.
Berdasarkan uraian sebagaimana yang disebut diatas, penggugat mohon majelis hakim dapat
memberikan putusan/penetapan yaitu menolak eksepsi yang diajukan oleh tergugat tentang
absolut pengadilan dan memerintahkan pihak-pihak perkara ini dan untuk selanjutnya dalam
putusan akhir mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhya.

Penggugat/Kuasanya

Ilham Erdi Utomo, SH., MH.

45
Hal : Replik
Kepada Yth.
Ibu Ketua/Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Mataram
Di-
Mataram

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ilham Erdi Utomo, SH., MH.
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Javanica Batang Hari Kecamatan Jambi Timur No. 01 Jambi
Bertindak atas nama pemberi kuasa :
Nama : Kevin Ahmad Hasyaputra
Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Jambi
Selanjutnya disebut Penggugat
Adapun jawaban-jawaban terhadap dalil-dalil gugatan sebagai berikut :
a. Bahwasanya penggugat tidak memiliki kesalahan dalam menjalankan Usaha Momo Cafe,
tidak sesuai dengan isi Peraturan Daerah Kota Mataram Pasal 5 Nomor 7 Tahun 2010
Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum,
maka dengan hormat kepada Ketua Majelis Hakim agar dapat menerima dan mengabulkan
gugatan penggugat untuk seluruhnya.
b. Menyatakan batal dan tidak sah SK Nomor : 08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015
tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe, mewajibkan tergugat untuk mencabut
Keputusan Tata Usaha Negara yang dimohon Penggugat.
c. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa kepada Tergugat.

Mataram, 14 Desember 2015


Kuasa Hukum Penggugat

Ilham Erdi Utomo, SH., MH.

46
Hal : Duplik
Kepada Yth.
Ibu Ketua/Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Mataram
Di-
Tempat

Dengan Hormat,
Nama : Afriansyah, SH., MH.
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jl. Demo Jaya Kec. Telanaipura No. 18
Bertindak atas nama Pemberi Kuasa :
Nama : Dicko Handaka Prayudi, SH., MH.
Tanggal Lahir : Jambi, 14 April 1976
Kewarganegaraan : Indonesia
Jabatan : Walikota Mataram
Tempat Kedudukan : Kantor Walikota Mataram, Mataram
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT

Adapun jawaban-jawaban terhadap dalil-dalil gugatan sebagai berikut :


1. Bahwa berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 Penggugat telah
melakukan pelanggaran terhadap PERDA Nomor 7 Tahun 2010 sehingga Walikota
Mataram menerbitkan SK Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe.
2. Bahwa sebelum penerbitan Surat Keputusan Nomor 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret
2015 Tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe. Pihak tergugat telah melakukan
pemanfaatan dan penelitian di lapangan yang mana dalam hal ini dilakukan oleh Badan
Tim Khusus yang diberi mandat oleh Walikota Mataram.
3. Bahwa berdasarkan alasan-alasan kepada Ibu Ketua majelis hakim agar memutuskan
sebagai berikut :
a. Menolak seluruh permohonan penggugat
b. Menguatkan surat keputusan Walikota Mataram, penggugat menaati SK Nomor :
08/II/1189/2015 tanggal 19 Maret 2015 tentang Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe.

47
c. Memohon kepada Ketua Hakim agar memberi putusan yang seadil-adilnya.
Demikian alasan-alasan dan dalil-dalil serta duplik kami atas replik penggugat.

Mataram,
Kuasa Hukum Tergugat

Afriansyah, SH., MH.

48
PUTUSAN
NOMOR : 10/2015/03/PTUN/MATARAM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram yang memeriksa, memutus dan meyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara dalam tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan
putusan, dalam perkara

ANTARA

Nama : Kevin Ahmad Hasyaputra


Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Jambi;
Dengan ini memberikan Kuasa Khusus kepada :

Nama : Ilham Erdi Utomo, SH., MH.


Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jl. Javanica Batang Hari Kecamatan Jambi Timur No. 01 Jambi,
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Maret 2015 untuk selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;

MELAWAN

Nama : Dicko Handaka Prayudi, SH., MH.


Jabatan : Walikota Pemkot Mataram
Alamat : Jl. Letkol. Dialaguna Kec. Kota Baru No. 14 Jambi
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;

49
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;
1. Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram tertanggal
25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Mataram Tentang Penetapan pemeriksaan acara
ini dengan acara biasa;
2. Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram tertanggal
25 Mei 2015 Nomor : 10/2015/03/PTUN/Mataram Tentang Penunjukkan Majelis Hakim
yang memeriksa dan menyidangkan perkara tersebut;
3. Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis tertanggal 25 Mei 2015 Nomor :
10/2015/03/PTUN/Mataram, Tentang Penetapan Hari Sidang Pemeriksaan Persiapan yang
pertama yaitu pada Hari Senin tanggal 01 Juni 2015 Jam 09.00 WIB;
4. Telah membaca surat-surat Bukti dan mendengar keterangan kedua belah pihak yang
berperkara dipersidangan;
5. Telah membaca dan memeriksa berkas perkara yang bersangkutan;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, Bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 22 Mei 2015 yang dibuat
dan ditandatangani oleh Kuasanya, telah menggugat Tergugat/Walikota Pemkot Mataram;
Surat gugatan diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Mataram pada tanggal 22 Mei 2015 dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
4. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh penggugat tanggal 19 Maret 2015
sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan diajukan masih dalam waktu
menggugat:
5. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan
Dan Industri.
6. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Mataram Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan.

50
PETITUM

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara mohon kepada Ketua Pengadilan
TUN untuk memutus :
7. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya.
8. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret
2015.
9. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara Nomor :
08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2015.
10. Mewajibkan tergugat untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada penggugat
karena hal tersebut termasuk pencemaran nama baik dan atas Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : 08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2015.
11. Mewajibkan tergugat untuk menerbitkan keputusan tata usaha negara yang dimohon.
12. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa ini kepada tergugat.

Menimbang , bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat telah mengajukan
jawaban tertulisnya pada tanggal 07 Juni 2015 dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai
berikut :

DALAM EKSEPSI.

Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan Memutus
Perkara a quo.
3. Bahwa surat keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe terhadap saudara Kevin Ahmad Hasyaputra. Yang
dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, sebab :
d. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum
perdata.

51
e. Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe sebagaimana ditentukan oleh Pasal 2 dan/atau Pasal
49 UU PTUN, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 2 dan/atau Pasal 49 UU PTUN
adalah bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa.
f. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang tercantum dalam
Pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak berwenang lagi untuk memeriksa, memutus
dan menyelesaikan sengketa tersebut.
4. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada Ketua
Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut :
e. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut.
f. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram tidak berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara Nomor :
132/2015/12/PTUN/Mataram yaitu gugatan yang berkaitan dengan Nomor :
08/II/1189/2015.
g. Menyatakan gugatan penggugat tidak diterima.
h. Menghukum penggugat untuk membayar perkara.

DALAM POKOK PERKARA

Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat kecuali dalil-dalil yang diakui
dengan tegas kebenarannya oleh Tergugat;
Bahwa dalil-dalil yang dikemukan oleh Tergugat dalam Eksepsi di atas mohon dianggap
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-dalil dalam pokok perkara;
1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 didasari adanya
surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Mataram Tanggal 03 Februari 2015 Nomor :
496/TB/2015 yang menyatakan bahwa Momo Cafe terbukti menjual minuman beralkohol
di wilayah publik.
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundangundangan,
maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak
gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

52
PETITUM

Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang Tergugat sampaikan, baik dalam Eksepsi dan
Jawaban, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutus :

DALAM EKSEPSI :
1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 Tentang Pencabutan
Izin Usaha Momo Cafe yang diterbitkan oleh Tergugat sah menurut hukum;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang tertera dalam Berita Acara Biasa dalam perkara ini
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

53
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

DALAM GUGATAN :
Bahwa karena hal tersebut diatas Penggugat sangat dirugikan dengan Keputusan TUN Nomor:
08/II/1189/2015 karena berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara tindakan Tergugat sebagai Walikota Pemkot Mataram dalam
menerbitkan Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2015 bertentangan dengan Undang-Undang.
Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undnag
Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara gugatan ini Penggugat ajukan dalam tenggang waktu 90 hari sejak Keputusan
TUN Nomor : 08/II/1189/2015 diterima.

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undnag-Undnag
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara mohon kepada Ketua Pengadilan
TUN untuk memutus :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan batal Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2015.
3. Menghukum Tergugat karena Mencabut Izin Usaha Momo Cafe atas nama Kevin Ahmad
Hasyaputra.
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Pihak Penggugat adalah pada pokoknya
seperti terurai diatas;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan pihak Tergugat setelah Majelis teliti dan
telaah dengan seksama maka kami berpendapat bahwasanya eksepsi yang diajukan tersebut
merupakan eksepsi yang seyogyanya diajukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1. Bahwa kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa Tata Usaha
Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan bahwa Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah

54
satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap Sengketa Tata
Usaha Negara.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan Sengketa Tata Usaha Negara adalah
adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan
hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di
daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bahwa yang dimaksud Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah suatu
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata.
4. Bahwa kemudian pada Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa yang tidak termasuk dalam pengertian
Keputusan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan
perbuatan hukum perdata.
5. Bahwa dalam Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara dijelaskan bahwa Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat
diajukan setiap waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi tentang
kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal itu, ia karena jabatannya
wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang
bersangkutan.

Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima dan menyatakan bahwa
Pengadilan Tata Usaha Negara Jambi tidak berwenang memeriksa, mengadili dan memutus
perkara ini.

55
DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 tentang
Pencabutan Izin Usaha Momo Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2015 Tanggal 19 Maret 2015 didasari adanya
surat dari Surat Kepala BNN Provinsi NTB Tanggal 03 Februari 2015 Nomor 496/TB/2015
yang menyatakan bahwa Momo Cafe terbukti menjual minuman beralkohol di wilayah
publik.
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundangundangan,
maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak
gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;

Memperhatikan segenap Pasal daripada Peraturan perundang-undangan dan Peraturan-


peraturan hukum lain yang berkenaan dengan pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini;

MENGADILI

DALAM EKSEPSI :

Menerima Eksepsi yang diajukan oleh pihak Tergugat;


DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan yang diajukan oleh pihak Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum pihak Penggugat untuk membayar biaya perkara yang berkenaan dengan
pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini;

56
Demikianlah diputuskan dalam suatu Rapat Permusyawaratan Majelis dan terdiri dari : Dr. H.
Saprizal Hadi Andrian, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Juan Steva Dewangga, S.H., L.L.M.
dan Dr. H. Mohammad Lutfi, S.H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota pada Hari : SENIN
tanggal 01 Juni 2015, Putusan mana diucapkan dalam suatu persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari : SENIN, tanggal 06 Juli 2015 dengan susunan Majelis yang sama yang terdiri
dari Dr. H. Saprizal Hadi Andrian, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Juan Steva Dewangga,
S.H., L.L.M. dan Dr. H. Mohammad Lutfi, S.H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota
dengan dibantu oleh H. Muhammad Jamhari S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti dan
dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Tergugat.

HAKIM KETUA

Putri Raudhatun Hasanah

HAKIM ANGGOTA

Nur Latifa Aini Prastiwi Handani

PANITERA PENGGANTI

Novia Dinda Mariana

57
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peradilan Tata Usaha Negara adalah Peradilan yang menyelenggarakan dan menyelesaikan
sengketa administrasi negara yang menyangkut fungsi dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Dimana Sengketa Tata Usaha Negara adalah
sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum
perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah,
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa
kepegawaian berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Subyek dalam Peradilan Tata Usaha Negara sering disebut dengan para pihak, yaitu :
1. Penggugat
a) Orang yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara (KTUN);
b) Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).
2. Tergugat
Sebagai jabatan TUN yang memiliki kewenangan pemerintahan, sehingga dapat
menjadi pihak Tergugat dalam Sengketa TUN dapat dikelompokkan menjadi :
a) Instansi resmi pemerintah yang berada di bawah Presiden sebagai kepala eksekutif.
b) Instansi-instansi dalam lingkungan kekuasaan negara diluar lingkungan eksekutif
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, melaksanakan suatu urusan
pemerintahan.
c) Badan-badan hukum privat yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan.
d) Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pemerintahan dan pihak swasta
yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
e) Lembaga-lembaga hukum swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

58
B. Kesan
Dengan mengikuti mata kuliah Praktek Peratun ini, maka kami selaku
Mahasiswa/Mahasiswi Kelas Praktek Peradilan PTUN E1 sebagai calon sarjana hukum
sangat berterima kasih khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Bapak
Rusnan, SH., MH. yang selalu membimbing kami dengan segenap keikhlasan hati beliau,
sehingga kami dapat memahami bagaimana beracara di PTUN, dari mengetahui bentuk
KTUN, obyek dalam PTUN, bagaimana mengajukan gugatan ke PTUN, kemudian
prosedur penerimaan gugatan di PTUN, proses pemeriksaan gugatan di PTUN, lalu
penunjukan majelis hakim yang menyidangkan perkara oleh Ketua PTUN, penyelesaian
perkara serta upaya hukum.
Semoga dengan adanya sinergisitas diantara kelompok 3 (Tiga) khususnya
Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Mataram, maka telah menjadi
kewajiban untuk kita menyalurkan ilmu ini kepada masyarakat khalayak ramai sehingga
dapat mengetahui proses beracara di PTUN, serta tugas dan kewenangan PTUN itu sendiri.
Demikianlah laporan ini kami bentuk untuk menyelesaikan prasyarat kelulusan dari
mata kuliah Praktek Peradilan PTUN oleh karena itu kami atas nama Kelompok 3 (Tiga)
memohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, kejadian ataupun cerita, dan tutur
kata bahasa maupun tulisan yang tidak berkenan dihati kami mohon untuk dimaafkan.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak,
untuk memperbaiki segala kekurangannya.

59

Anda mungkin juga menyukai