Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN

PRAKTEK PERATUN MENGENAI PENCABUTAN IZIN USAHA


MANDE CAFE

Tugas Praktek Peradilan PERATUN/Kelas A

OLEH:

FAKHRIL RAFI’I (B10012182)

RAFDI PARMULO PUTRA (B10012263)

MOHAMMAD LUTFI (B10012008)

MUHAMMAD QHADRI(B10012255)

GREND SONY AMARTHA (B10012059)

REZKI PRIMA PUTRA (B10012045)

MUHAMMAD IQBAL (B10012093)

RATRIH KUSUMA (B10012039)

DWI NITRA NOFELA (B10012243)

RATIH KUSUMA (B10012094)

ANNISA AZRIA (B10012161)

ROVALDO VARABERLIN (B10012252)

MARDIAN FAJAR(B10012077)

DOSEN PENGAMPU:

RATNA DEWI, S.H., M.H.

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PADANG TAHUN AKADEMIK 2014/2018


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan akal dan
pikiran kepada manusia dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berfikir, sehingga kita
mampu mengemban misi amanah kekhalifahan di dunia ini, serta menyelamatkan diri dan umat.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Muhammad saw yang
telah membimbing manusia menuju alam kedamaian, berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits,
keluarga beliau, sahabat-sahabat serta orang yang istiqamah mengikuti jalan mereka dengan
ahsan.
Tidak lupa pula kami ucapkan ribuan terima kasih kepada Ibu Ratna Dewi, S.H., M. H.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Praktek PERATUN/Kelas A, yang sebagaimana telah
membimbing kami semua untuk memberikan kesempatan agar dapat menyelesaikan tugas
kelompok berupa praktek beracara PTUN dalam peradilan semu.
Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas yang berbentuk laporan ini masih
terdapat banyak kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan dari berbagai pihak, untuk memperbaiki segala kekurangannya.

Padang, 16 Juni 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Kegiatan 1
B. Waktu dan Pelaksanaan 1
C. Tujuan dan Manfaat Praktek PTUN 1
D. Peran Anggota Kelompok 2
E. Proses Persidangan 3

BAB II GAMBARAN UMUM 7


A. Ilustrasi Perkara 7
B. Skenario Praktek PTUN 10
C. Lampiran-Lampiran 35

BAB III PENUTUP 58


A. Kesimpulan 58
B. Kesan 59

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG KEGIATAN


Kegiatan praktek PTUN peradilan semu ini merupakan syarat wajib kelulusan
mata kuliah Praktek Peratun yang melibatkan mahasiswa/mahasiswi untuk ajang
pelaksanaannya. Penggabungan antara penerapan ilmu yang sudah di peroleh dan
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kondisi nyata di lapangan.
Kegiatan praktek PTUN ini dilaksanakan pada semester 6 (genap), yaitu berupa
salah satu orientasi lapangan kerja yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa/mahasiswi
Fakultas Hukum Universitas Padang yang nantinya dapat mengerti pada proses
persidangan khususnya di PTUN, oleh karena itu kegiatan praktek peradilan semu ini
nantinya diharapkan agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui aplikasi praktis dari
teori perkuliahan yang diterima di bangku perkuliahan, selain itu juga untuk mempelajari
beberapa materi seputar tugas dan wewenang PTUN.
Dengan demikian Praktek Peradilan PTUN dapat menjadi sarana latihan kerja dan
observasi bagi mahasiswa setelah mendapatkan bekal teori dari perkuliahan.

B. WAKTU DAN PELAKSANAAN


Pelaksanaan Praktek PTUN di ruang peradilan semu Fakultas Hukum Universitas
Andalas berlangsung pada hari selasa tanggal 18 Novemver 2018, sebagaimana
ditetapkan dan dihadirkan oleh ..

C. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK PTUN


Kegiatan praktek ini merupakan kegiatan yang diterapkan oleh mata kuliah
Praktek Peratun Fakultas Hukum Universitas Andalas yang sangat membantu
mahasiswa/mahasiswi dalam mengenal dunia kerja yaitu dunia praktek karena pada
akhirnya mahasiswa/mahasiswi yang bersangkutan akan terjun langsung ke masyarakat

1
sehingga dapat langsung menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dari kegiatan
praktek ini. Pada kenyataannya, praktek yang terjadi di pengadilan tidak selamanya
berjalan seperti dalam teori, kadang lebih mudah atau sebaliknya, lebih rumit sehingga
perlu pengalaman yang cukup dan wawasan yang luas.
Dengan adanya praktek PTUN ini mahasiswa/mahasiswi mengetahui dan
mengerti akan prosedur dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam persidangan, karena
ada banyak hal prosedur yang mesti dilakukan, dan itu hanya bisa diperoleh ketika
melaksanakan kegiatan praktek ini.

D. PERAN ANGGOTA KELOMPOK


Kelompok ini terdiri dari 13 orang, yang memiliki masing-masing peran, yakni:

No Nama Jabatan
1. Fakhril Rafi’i Hakim Ketua
2. Rafdi Parmulo Putra Hakim Anggota 1
3. Widya Fitri Rahmadan Hakim Anggota 2
4. Rezki Prima P Tergugat
5. Muhammad Iqbal Penggugat
6. Ratih Kusuma Panitera
7. Grend Sony Amartha Kuasa Hukum Tergugat
8. Muhammad Qhadri Kuasa Hukum Penggugat
9. Ratih Kusuma Opas dan Rohaniawan
10. Rovaldo Varaberlin Saksi Tergugat 1
11. Annisa Azria Saksi Tergugat 2
12. Mardian Fajar Saksi Penggugat
13. Dwi Nitra Nofela Saksi Ahli

2
E. PROSES PERSIDANGAN

MAJELIS HAKIM

PANITERA OPAS & ROHANIAWAN

3
PENGGUGAT PENASEHAT HUKUM PENGGUGAT

TERGUGAT PENASEHAT HUKUM TERGUGAT

4
SAKSI PENGGUGAT SAKSI TERGUGAT SAKSI AHLI

KELOMPOK I

PRAKTEK PERATUN/KELAS A

5
BERSAMA IBU RATNA DEWI, S.H., M.H. SEBAGAI DOSEN PEMBIMBING MATA KULIAH
PRAKTEK PERATUN/KELAS A

TAHUN AKADEMIK 2014/2018

6
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. ILUSTRASI PERKARA
Pada tanggal 19 Maret 2018 Walikota Padang Rezki Prima Putra , S.H., M.H.
mengeluarkan keputusan Nomor :08/II/1189/2018 Tentang Pencabutan Izin Usaha Mande
Cafe, dikarenakan cafe tersebut telah melanggar aturan perundang-undangan, khususnya
pada Pasal 5 Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan
Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum. Surat keputusan ini
tertuju langsung kepada pemilik Mande Cafe Muhammad Iqbal sebagai pihak penggugat
yang melaporkan surat keputusan itu ke PTUN dengan dalih bahwa surat keputusan
tersebut tidak tepat karena penggugat merasa tidak menjual minuman beralkohol di
tempat umum dan penggugat memiliki surat izin yang sah untuk membuka usaha
berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin
Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan Dan Industri serta Peraturan Daerah Kota
Padang Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan.
Kemudian pada tanggal 28 Maret 2018 penggugat Muhammad Iqbal memberikan
kuasanya kepada Muhammad Qhadri, S.H., M.H. sebagai Penasehat Hukum Penggugat
dan melayangkan surat gugatan pada tanggal 22 Mei 2018 ke PTUN untuk dapat
menyelesaikan perkara tersebut. Setelah itu berdasarkan Ketetapan Ketua Majelis
tertanggal 25 Mei 2018 Nomor : 10/2018/03/PTUN/Padang sesuai dengan Pasal 59 ayat
(4) dan Pasal 65 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun
2009, tanggal 27 Juni 2018 Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Padang
H. Ratrih Kusuma, S.H., M.H. melayangkan surat panggilan kepada penggugat dan
tergugat agar dapat menghadiri persidangan perkara tersebut pada hari senin tanggal 01
Juni 2018 pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Dengan diterimanya surat panggilan tersebut Walikota Padang Rezki Prima
Putra ,S.H., M.H. memberikan kuasa kepada Grend Sony Amartha,S.H., M.H. untuk
menjadi Penasehat Hukum, yang saat ini dikatakan sebagai Penasehat Hukum Tergugat.

7
Tiba tanggal 01 Juni 2018 persidangan pertama PTUN dilaksanakan dengan di
pimpin oleh Dr. H. Fakhril Rafi’i, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Rafdi Parmulo
Putra, S.H., L.L.M. dan Dr. H. Widiya Fitri Ramadani, S.H. sebagai Hakim Anggota.
Sidang pertama mempertemukan pihak penggugat bersama kuasa hukumnya dan pihak
tergugat bersama kuasa hukumnya, kemudian berlangsungnya pembacaan gugatan oleh
Majelis Hakim. Dengan selesainya pembacaan gugatan, pihak tergugat merasa keberatan
oleh isi gugatan tersebut dan meminta kepada majelis hakim menunda persidangan untuk
mempersiapkan jawaban atau eksepsi dari gugatan penggugat. Dengan begitu majelis
hakim memberikan persetujuan agar sidang ditunda dan dilanjutkan lagi minggu depan.
Tanggal 07 Juni 2018 persidangan kedua PTUN pun berlangsung, dimana majelis
hakim tetap sama dengan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat. Sidang kedua
ini adalah pembacaan jawaban atau eksepsi oleh kuasa hukum tergugat, seusai
pembacaan eksepsi oleh kuasa hukum tergugat kemudian pihak penggugat tidak terima
atas isi dari eksepsi tersebut. Lantas pihak termohon memohon kepada majelis hakim
menunda sidang lagi agar dapat menghadiri para saksi yang dapat menjadi dasar
pembuktian dari eksepsi tersebut. Dengan begitu majelis hakim memberikan persetujuan
agar sidang ditunda dan dilanjutkan minggu depan.
Tanggal 14 Juni 2018 persidangan ketiga PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin
oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang ketiga ini adalah pembacaan replik oleh kuasa hukum penggugat kemudian
disambut pembacaan duplik oleh kuasa hukum tergugat. Setelah pembacaan replik dan
duplik, kuasa hukum tergugat menghadirkan para saksi seperti yang telah dijanjikan
sidang kedua silam, untuk memperkuat argumentasi menjadi bukti yang nantinya dapat
dipertimbangkan oleh majelis hakim. Saksi tersebut adalah Ir. Rovaldo Varaberlin sebagai
Kepala Badan Pengawas Daerah Kota Padang dan Annisa Azria, S.H. sebagai Pegawai
Badan Pengawas Daerah Kota Padang yang langsung mengucapkan sumpah atas agama
yang dianutnya dengan dibantu oleh rohaniawan Ratih Kusuma, S.H. agar dapat
memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya. Dengan terhadirnya saksi oleh pihak
tergugat, maka pihak penggugat memohon kepada majelis hakim menunda persidangan
untuk dapat menghadiri saksi juga. Majelis hakim pun memberikan persetujuan agar
sidang ditunda dan dilanjutkan minggu depan.

8
Tanggal 21 Juni 2018 persidangan keempat PTUN dilaksanakan, tetap dipimpin
oleh majelis hakim yang sama serta dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang keempat ini adalah menghadirkan saksi tunggal dari pihak penggugat yaitu
Mardian Fajar yang melainkan karyawan dari pihak penggugat itu sendiri. Setelah majelis
hakim mendengarkan saksi dari pihak penggugat, majelis hakim memutuskan kembali
untuk menunda persidangan dan melanjutkan persidangan satu minggu kedepan.
Tanggal 28 Juni 2018 persidangan kelima PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin
oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang kelima ini adalah dimana PTUN menghadirkan salah satu saksi ahli yaitu dosen
dari Fakultas Hukum Universitas Padang Prof. Dr. H. Dwi Nitra Nofela , S.H., M.H.
Setelah mendengarkan penjelasan dari saksi ahli, majelis hakim membuka sesi
pertanyaan kepada pihak penggugat dan pihak tergugat untuk dapat menanyakan suatu
hal kepada saksi ahli. Dengan mendengarkan keterangan oleh pihak penggugat dan
tergugat serta keterangan para saksi dan saksi ahli, maka majelis hakim akan memberikan
putusan 7 hari setelah sidang ini, yaitu pada sidang keenam, dan meminta para pihak
penggugat dan tergugat untuk dapat hadir serta menerima keputusan tersebut.
Tanggal 06 Juli 2018 persidangan keenam PTUN dilaksanakan, dengan dipimpin
oleh majelis hakim yang sama dan dihadiri oleh pihak penggugat dan pihak tergugat.
Sidang keenam ini adalah pembacaan putusan terhadap perkara Nomor:
132/2018/12/PTUN/Padang atas surat keputusan Walikota Padang Nomor:
08/II/1189/2018 tanggal 19 Maret 2018 tentang Pencabutan Izin Usaha Mande Cafe,
dengan demikian persidangan dinyatakan selesai.

9
B. SKENARIO PRAKTEK PTUN
I. SIDANG PERTAMA
Padang, 01 Juni 2018
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
Antara : Muhammad Iqbal berhadapan dengan Walikota Padang (Rezki Prima
Putra ) sebagai tergugat.

Sidang Pertama 01 Juni 2018


Opas : “Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk ditempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali)
Hakim Ketua : Kepada para peserta sidang silahkan persiapkan hal-hal
yang berkenaan dengan persidangan, agar tidak
mengganggu jalannya proses persidangan.
“hari ini tanggal 01 Juni 2018 sidang sengketa Tata Usaha
Negara nomor: 132/2018/12/PTUN/Padang dibuka dan
terbuka untuk umum, hadirin dimohon untuk tenang
selama proses persidangan. (Hakim mengetuk palu 3X)
Setelah melalui pemeriksaan pendahuluan dan rapat
permusyawaratan yang dilaksanakan tanggal 15 april
2017, maka dinyatakan bahwa gugatan dapat diterima,
selanjutnya sidang dapat dimulai.
Panitera, apakah penggugat dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Penggugat dan tergugat sudah hadir pak Hakim
Hakim ketua : Persilahkan mereka dihadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
Hakim ketua : Apakah benar saudara sebagai pihak penggugat dalam

10
perkara ini?
Penggugat : Benar pak Hakim yang mulia, saya penggugat dalam
perkara ini
Hakim ketua : Apakah anda telah dipanggil secara patut?
Penggugat : Saya sudah dipanggil secara patut yang mulia
Hakim ketua : Dapatkah saudara memperlihatkan surat panggilan
tersebut?
Penggugat : Dapat pak Hakim yang mulia (maju kedepan Hakim
sambil memperlihatkan surat panggilan)
Hakim ketua : Saudara penggugat, sebutkan identitas saudara. Nama?
Penggugat : Muhammad Iqbal pak
Hakim ketua : Apakah pekerjaan saudara?
Penggugat : Wiraswasta pak, saya sebagai pemilik.
Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Penggugat : Dapat pak Hakim (maju kedepan sambil memperlihatkan
identitasnya)
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah dalam hal ini anda
didampingi penasehat hukum?
Penggugat : Iya pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara dapat menghadirkan penasehat hukum
saudara?
Penggugat : Dapat pak Hakim
Panitera : Kuasa hukum penggugat dipersilahkan maju kemuka
sidang
KH P. : (maju kemuka sidang meberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Benarkah saudara sebagai kuasa hukum penggugat dalam
perkara ini?
KH P. : Benar pak Hakim
Hakim ketua : Kalau benar, tolong tunjukan surat kuasa saudara
KH P. : (maju sambil memperlihatkan surat kuasa dari penggugat
kepada Hakim

11
Hakim ketua : (setelah memeriksa dari KH P., lalu menoleh ke arah
tergugat). Apakah benar saudara sebagai pihak tergugat
dalam perkara ini?
Tergugat : Benar pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara telah dipanggil secara patut?
Tergugat : Saya telah dipanggil secara patut pak Hakim
Hakim ketua : Saudara tergugat sebutkan identitas saudara, nama?
Tergugat : Nama saya Rezki Prima Putra pak Hakim yang
Mulia
Hakim ketua : Tempat dan tanggal lahir saudara dimana?
Tergugat : Padang, 14 April 1976
Hakim ketua : Apa jabatan saudara?
Tergugat : Jabatan saya sebagai Walikota Padang pak Hakim yang
Mulia
Hakim ketua : Dapatkah saudara menunjukkan identitas saudara?
Tegugat : Dapat pak Hakim (sambil maju kedepan menunjukan
KTP nya)
Hakim ketua : Apakah dalam hal ini saudara didampingi oleh penasehat
hukum?
Tergugat : Iya pak Hakim, saya didampingi oleh penasehat hukum
Saya
Hakim ketua : Dapatkah saudara menghadirkan penasehat hukum
saudara tersebut?
Tergugat : Dapat pak Hakim
Panitera : Kuasa hukum tergugat dipersilahkan menuju kemuka
Siding
KH T. : (maju sambil memberi hormat kepada para Hakim)
Hakim ketua : Silahkan menempati tempat yang telah disediakan.
Benarkah saudara kuasa hukum tergugat dalam perkara
ini?
KH T. : Benar pak Hakim

12
Hakim ketua : Tolong saudara tunjukan surat kuasa khusus saudara?
KH T. : (Maju kearah pak Hakim dan menunjukan surat
kuasanya)
Hakim ketua : (membaca surat kuasa yang diberikan). Kuasa tergugat,
apakah perlu dibacakan surat gugatan kembali?
KH T. : Bapak Hakim yang mulia, kami mohon dengan sangat
agar gugatan tersebut dapat dibacakan kembali.
Hakim ketua : Baiklah, kami akan membacakan kembali surat gugatan
tersebut (silahkan Hakim anggota I membaca surat
gugatan tersebut)
Hakim anggota 1 : Baik pak Hakim yang mulia (membaca surat gugatan)
Hakim ketua : Kepada pihak tergugat apakah saudara sudah mendengar
isi dan mengerti isi gugatan dari penggugat tersebut?
KH T. : Kami telah mendengar dan mengerti yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara keberatan dengan surat gugatan tersebut?
KH T. : Iya pak Hakim yang terhormat, kami keberatan dengan isi
surat gugatan tersebut
Hakim ketua : Apakah saudara sudah mepersiapkan esepsi secara lisan
ataupun tulisan atas gugatan tersebut?
KH T. : Kami belum mempunyai esepsi baik lisan maupun tulisan
pak Hakim yang mulia, kami mohon pak hakin
memberikan waktu agar kami bisa mepersiapkannya
terlebih dahulu.
Majelis Hakim berembuk mempertimbangkannya
Hakim ketua : Baiklah, mengingat asas peradilan kita cepat, sederhana
dan murah, agar saudara mepersiapkan 1 minggu setelah
sidang ini.
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Setelah mendengar gugatan yang telah dibacakan dan atas
keberatan pihak tergugat, maka untuk menunggu pihak
tergugat mepersiapkan jawaban atau esepsinya atas

13
gugatan tersebut, maka sidang ditunda dan akan
dilanjutkan pada tanggal 07 Juni 2018, kepada pihak yang
berpekara diharapkan kehadirannya pada sidang tersebut
tanpa harus melalui pemnggilan terlebih dahulu dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil
secara patut. Sidang hari ini ditutup (ketuk palu 3x)
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri. (Hakim keluar terlebih dahulu beru diikuti
peserta sidang lain).

II. SIDANG KEDUA


Padang, 07 Juni 2018
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
: Muhammad Iqbal berhadapan dengan Walikota Padang ( Rezki Prima
Antara Putra ) sebagai tergugat.

Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin


dimohon berdiri (setelah majelis Hakim memasuki ruang
sidang dan duduk di tempatnya hadirin dipersilahkan
duduk kembali).
Hakim ketua : Hari ini tanggal 07 Juni 2018 sidang tata usah negara
nomor: 132/2018/12/PTUN/Padang dibuka dan terbuka
untuk umum (ketuk palu 3x), panitera, apakah penggugat
dan tergugat sudah hadir?
Panitera : Pihak penggugat dan tergugat telah hadir pak Hakim yang
Mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka masuk untuk dihadapkan
kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruang sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.

14
KH P. Dan KH T. : (memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk)
Hakim ketua : Bagaimana pihak tergugat dan penggugat, apakah sidang
sudah bisa kita mulai?
KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Pihak tergugat, apakah saudara telah menyiapkan gugatan
penggugat tersebut?
KH T. : Sudah pak yang mulia, saya sudah menyiapkan eksepsi
atas gugatan penggugat secara tertulis pak Hakim
Hakim ketua : Silahkan saudara bacakan jawaban gugatan tersebut
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, terima kasih (membacakan
jawaban atas gugatan penggugat). Sudah pak Hakim
Hakim ketua : Apakah ada yang ingin saudara sampaikan berkenaan
dengan jawaban gugatan tersebut?
KH P. : Ada yang mulia hakim
Hakim ketua : Silahkan saudara sampaikan hal yang berkenaan dengan
jawaban gugatan tersebut.
KH P. : Bapak Hakim yang mulia, pada dalil gugatan yang kami
layangkan, yang berisikan tentang ketidakpuasan dari
klien saya adalah karena surat keputusan tersebut
dianggap tidak sesuai dengan peraturan daerah Kota
Padang.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota 1 : Ada pak Hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa hukum
penggugat.
Hakim Ketua : Baiklah, dipersilahkan pak Hakim anggota 1.
Hakim Anggota 1 : Terima kasih yang mulia Hakim, kepada saudara kuasa
hukum penggugat, saudara tadi mengatakan bahwa
tergugat terlebih dahulu melakukan pemberitahuan secara
lisan dan tulisan, tetapi dalam pelaksanaannya oleh
tergugat pada penggugat tersebut tidak sesuai dengan

15
ketentuan yang berlaku, bisa saudara buktikan bahwa
pelaksanaannya kepada penggugat tersebut tidak sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
KH P. : Bisa pak Hakim yang terhormat, dibuktikan dengan tidak
adanya surat panggilan terhadap penggugat sebelum
mengeluarkan SK nomor : 08/II/1189/2018 tentang
pencabut izin usaha Mande cafe.
Hakim Anggota 1 : Saudara kuasa hukum tergugat apakah ada yang ingin
saudara kemukakan berkenaan dengan argumen dari
pihak penggugat?
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia, berkenaan dengan argumen
tadi pihak penggugat tersebut tidak benar pak hakim
karena pihak tergugat dalam pencabutan izin usaha
Mande
café tersebut telah dilaksanakan sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
Hakim anggota 1 : Bagaimana prosedur yang anda maksudkan?
KH T. : Prosedurnya yaitu dalam pencabutan izin usaha Mande
cafe maka harus ada pemberitahuan kepada pihak yang
bersangkutan dan harus ada persetujuan dari instansi yang
terkait, kemudian harus ada alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan pencabutan izin
usaha toko tersebut
Hakim ketua : Bisakah saudara buktikan bahwa pemeriksaan tersebut
sudah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku?
KH T. : Bisa pak Hakim, dalam membuat surat keputusan
pencabutan izin usaha Mande café oleh walikota kepada
penggugat, tergugat mengikuti cara yang benar pak
Hakim yang mulia, yang pertama yaitu telah melakukan
panggilan lisan, dalam hal ini tim yang dibentuk oleh
Walikota. Yang kedua tergugat telah melakukan

16
panggilan secara tertulis kepada penggugat dalam hal ini
yang dibentuk oleh Walikota.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah Hakim ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Ada yang mulia hakim, saya ingin bertanya kepada kuasa
hukum tergugat.
Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan Hakim anggota II.
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia Hakim, baiklah saudara kuasa
hukum tergugat, tolong saudara tunjukkan surat-surat
yang berkenaan dengan penjelasan saudara tadi?
KH T. : (memberikan surat-surat tersebut kepada Hakim surat-
surat tersebut).
Hakim anggota II : Saudara penggugat, apakah benar saudara pernah
menerima surat panggilan yang disebutkan oleh pihak
penggugat.
Penggugat : Tidak pernah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : KH P., apakah ada yang perlu saudara kemukakan lagi?
KH P. : Ada pak Hakim yang mulia, bolehkah kami melihat surat
panggilan yang diperlihatkan tadi?
Hakim ketua : Boleh, silahkan maju kepada penggugat dan kuasa
hukumnya dipersilahkan untuk maju.
Penggugat dan KH P. : (maju kemuka sidang dan memeriksa surat tersebut,
kemudian kembali ketempat semula)
Hakim ketua : Saudara kuasa hukum tergugat, apakah ada yang ingin
disampaikan?
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Bapak Hakim yang mulia, pihak kami telah memberikan
surat peringatan secara tertulis berupa surat keputusan
mengenai usaha Mande cafe. Jika surat tersebut tidak
sampai ketangan penggugat, maka itu bukan kesalahan
dari pihak kami “cukup pak Hakim”.

17
Hakim ketua : Baiklah, kepada pihak penggugat dan tergugat, apakah
ada yang ingin ditambahkan lagi?
KH T. : Tidak pak Hakim, akan tetapi bila diizinkan kami
meminta agar sidang ditunda selama 7 hari, karena kami
akan menghadirkan saksi-saksi pak Hakim yang mulia.
Majelis Hakim : (setelah majelis Hakim berembuk). Panitera, satu minggu
setelah sidang ini dilaksanakan tepatnya tanggal berapa?
Panitera : Tanggal 14 Juni yang mulia
Hakim ketua : Baiklah permintaan saudara kami terima, atas permintaan
tergugat, maka sidang ditunda dan dilanjutkan 7 hari
setelah sidang ini ditetapkan, tepatnya pada tanggal 14
Juni 2018.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan diharapkan
kehadirannya pada sidang berikutnya dan dengan ini
dinyatakan bahwa para pihak telah dipanggil secara patut,
sidang hari ini ditutup (ketuk 3 kali).
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang, hadirin di
mohon berdiri

III. SIDANG KETIGA


Padang, 14 Juni 2018
Sidang sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
Antara : Muhammad Iqbal berhadapan dengan Walikota Padang
(Rezki Prima Putra )

Sidang ketiga (14 Juni 2018)


Opas : Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali

18
Hakim ketua : Hari ini tanggal 14 Juni 2018 sidang Tata Usaha
Negara nomor: 132/2018/12/PTUN/Padang dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera
apakah pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan
kemuka sidang
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
KH P. Dan KH T. : (Masing-masing kuasa hukum penggugat dan tergugat
memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan.)
Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah
sidang sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. Dan KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
mempersiapkan replik?
KH P. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan kepada pihak penggugat untuk membacakan
repliknya
KH P. : Terimakasih pak Hakim yang mulia (membacakan
replik)
Hakim Ketua : Silahkan pihak tergugat, apakah sudah mempersiapkan
dupliknya?
KH T. : Sudah bapak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah, silahkan bacakan
KH T. : Terimakasih bapak Hakim yang mulia (baca duplik)
Hakim ketua : Kepada pihak tergugat dan penggugat ada yang ingin
ditambahkan?

19
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Terima kasih pak Hakim, perlu diingat bahwa klien
kami mengeluarkansurat keputusan nomor:
08/II/1189/2018 tentang pencabutan izin usaha Mande
cafe, SK tersebut ditujukan kepada saudara Iqbal
Ahmad Hasyaputra (penggugat), berdasarkan suatu
alasan yang tidak kuat dimana surat keputusan tersebut
berdasarkan keputusan Walikota Kota Padang
selaku
pimpinan di Kota Padang dan bahwa surat keputusan
tersebut sudah memenuhi prosedur yang merapat
dalam peraturan daerah Kota Padang nomor 5
tahun
2012 tentang usaha Toko pasal 3 huruf C
Hakim Ketua : Saudara hukum tergugat, adakah bukti yang dapat
memperkuat argumen saudara
KH T. : Ada pak Hakim yang mulia untuk lebih jelasnya kami
menghadirkan saksi kemuka sidang untuk didengarkan
kesaksiannya.
Hakim ketua : silahkan dihadapkan kemuka sidang saksi yang anda
maksud.
KH T. : Baik pak Hakim yang mulia, kami akan memanggil
Kepala dan Pegawai Badan pengawas daerah Kota
Padang
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk ke ruangan sidang
(saksi memberi hormat kepada Hakim dan duduk di
tempat yang telah disediakan)
Hakim ketua : Saudara saksi apakah saudara mengetahui bahwa
saudara dihadapkan kemuka sidang dengan alasan
apa?
Saksi T1dan T2 : Tahu pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara saksi, sebutkan identitas saudara?

20
: Nama saya Ir. Rovaldo Varaberlin pak Hakim yang
Saksi T1 mulia
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T1 : Padang, 12 Oktober 1980
Hakim ketua : Agama saudara?
Saksi T1 : Islam pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?
Saksi T1 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Saudara saksi kedua, sebutkan identitas saudara?
Saksi T2 : Nama Saya Annisa Azria, S.H. pak Hakim
yang mulia
Hakim ketua : Tempat tanggal lahir saudara?
Saksi T2 : Padang, 02 Februari 1985
Hakim Ketua : Agama Saudara?
Saksi T2 : Islam
Hakim Ketua : Apakah saudara ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak tergugat?
Saksi T2 : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudara berdua bersedia disumpah dalam
memberikan kesaksian menurut agama yang saudara
anut?
Saksi T1 : Bersedia pak Hakim
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim anggota I : Ikuti kata-kata saya
Saksi T1 & T2 : Baik pak Hakim yang mulia
Hakim anggota I : Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.
Saksi T1 & T2 : (duduk kembali)
Hakim ketua : Saudara saksi pertama, apakah saudara pernah

21
melakukan panggilan lisan atau tulisan kepada
penggugat?
Saksi T1 : Saya pernah memberi informasi secara tulisan maupun
lisan kepada yang bersangkutan melalui telepon
terhadap pemilik Mande Cafe pak Hakim.
Hakim ketua : Selanjutnya, apakah Hakim anggota ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Ada Pak Hakim.
Hakim Ketua : Dipersilahkan hakim anggota II
Hakim Anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah kepada
saudara saksi pertama, berapa kali saudara meberikan
informasi melalui telepon kepada penggugat dan apa
alasan penggugat dan tanggal berapa?
Saksi T1 : Saya memberi peringatan panggilan lisan 1 kali pada
tanggal 02 Maret 2018 pak Hakim
yang mulia dan jawabannya bahwa penggugat akan
mempertimbangkannya.
Hakim Ketua : Selanjutnya, apakah hakim anggota ada pertanyaan
lagi?

Hakim anggota I : Ada yang Mulia hakim.


Hakim Ketua : Baiklah dipersilahkan hakim anggota I
Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi
hukum penggugat apakah ada yang ingin saudara
sampaikan terkait kesaksian tersebut?
KH P. : (setelah berembuk dengan penggugat), ada pak Hakim
yang mulia
Hakim anggota I : Silahkan
KH P. : Pak Hakim, bahwa saksi saya memberikan panggilan
pada tanggal 14 Maret 2018 dan SK dikeluarkan pada
tanggal 19 Maret 2018 jika diperhatikan jangka waktu
pengeluaran surat keuptusan dan panggilan yang

22
dilakukan kepada penggugat tidak relevan, seharusnya
dilakukan pemanggilan secara tertulis kepada
penggugat sebelum mengeluarkan surat keputusan.
Sedangkan dalam fakta perkara ini tidak ada panggilan
secara tertulis dan yang ada panggilan lewat telepon
dan itupun hanya satu kali. Dan menurut kami
panggilan tersebut tidak resmi.
Hakim ketua : Apakah penggugat ada yang ingin ditambahkan?
Penggugat : Tidak pak Hakim yang mulia, karena semua urusan
kepada berkaitan dengan persidangan telah saya
serahkan kuasa hukum saya.
Hakim anggota II : Saudara saksi kedua, apakah anda pernah memberikan
surat panggilan kepada penggugat
Saksi T2 : Iya pak Hakim yang mulia, saya pernah ditugaskan
untuk memberikan surat panggilan kepada penggugat
yang mulia.
Hakim anggota II : Kapan itu diberikan?
Saksi T2 : Tepatnya pada tanggal 7 Maret 2018, kemudian
tanggal 14 Maret dan terakhir 16 Maret 2018 pak
Hakim yang mulia
Hakim anggota II : Kepada siapa anda memberikan surat tersebut?
Saksi T2 : Surat itu saya berikan kepada pekerja Mande cafe
tersebut yang mulia.
Hakim anggota II : Apa ada bukti tentang hal tersebut?
Saksi T2 : Ada yang mulia, ini bukti serah terima surat tersebut
yang mulia.
Hakim : (Berembuk)
Hakim Ketua : Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
Hakim Anggota II : Cukup Hakim ketua.
Hakim : Apakah ada yang ingin ditambahkan dari pihak Kuasa
Hukum Penggugat?

23
KH P. : Tidak Hakim yang mulia, tapi jika di izinkan kami
meminta waktu satu minggu untuk menghadirkan
saksi.
Majelis Hakim berembuk
Hakim ketua : Panitera satu minggu setelah sidang tanggal berapa?
Panitera : 21 Juni 2018 yang mulia
Hakim ketua : Baiklah, permintaan saudara kami terima, atas
permintaan saudara, maka sidang saya tunda dan
dilanjutkan pada tanggal 21 Juni 2018.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
palu 3x)

IV. SIDANG KEEMPAT


Padang, 21 Juni 2018
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
Antara : Muhammad Iqbal berhadapan dengan Walikota Padang
(Rezki Prima Putra )

Sidang Keempat (21 Juni 2018)


Opas : Majelis akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 21 Juni 2018 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang dengan ini
dinyatakan terbuka dan dibuka untuk umum (ketuk 3
kali). Panitera apakah pihak penggugat dan tergugat
telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia

24
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
Siding
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menempati tempat yang telah
disediakan.
Hakim ketua : Bagaimana pihak penggugat dan tergugat, apakah
sidang sudah bisa kita lanjutkan?
KH P. & KH T. : Sudah pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua : Saudara kuasa hukum penggugat, apakah saudara telah
membawa saksi?
KH P. : Iya pak Hakim yang mulia.
Hakim Ketua : Silahkan dihadapkan kemuka sidang
KH P. : Baik pak Hakim yang mulia, kami membawa saksi
yang mulia dimana saksi kami tersebut adalah pekerja
ditoko kami.
Panitera : Kepada saksi dipersilahkan masuk
Hakim Ketua : Saudari saksi apakah saudari mengetahui bahwa
saudari dihadapkan kemuka sidang dengan alasan apa?
Saksi P : Tahu pak Hakim yang mulia.
Hakim ketua : Saudari saksi sebutkan identitas saudari
Saksi P : Nama saya Mardian Fajar
Hakim ketua : Tempat tanggal Lahir saudari?
Saksi P : Padang, 15 desember 1994.
Hakim Ketua : Agama Saudara
Saksi P : Islam yang mulia
Hakim ketua : Apakah saudari ada hubungan darah atau keluarga
dengan pihak penggugat?
Saksi P : Tidak pak Hakim yang mulia
Hakim Ketua Apakah saudari bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama yang saudara anut?
Saksi P : Bersedia pak Hakim

25
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri
Hakim Anggota 1 : Ikuti kata-kata saya. Bismillahirrohmanirrohim, demi
Allah, saya bersumpah akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan
dari yang sebenarnya.
Saksi P1 : (duduk Kembali)
Hakim ketua : Saudari saksi apakah anda pernah menerima surat
panggilan untuk saudara penggugat dari dinas badan
pengawas daerah Kota Padang.
Saksi P1 : Saya tidak tahu pasti siapa yang memberikan yang
mulia, tapi yang memberikan surat tersebut
menggunakan pakaian dinas yang mulia, dan orang
tersebut memberikan saya surat untuk diberikan
kepada Pak Iqbal yang mulia yang dalam hal ini
sebagai penggugat
Hakim Ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P1 : Tepatnya pada tanggal 02 Maret 2018 yang mulia.
Hakim ketua : Apakah Hakim anggota ada yang ingin ditanyakan?
Hakim anggota II : Ada yang mulia
Hakim ketua : Silahkan
Hakim anggota II : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudari saksi,
apakah benar anda pernah menandatangani tanda bukti
penyerahan surat tersebut?
Saksi P1 : Pernah yang mulia, setelah surat itu saya terima saya
menandatangain tanda bukti bahwa surat tersebut telah
diterima yang mulia
Hakim anggota II : Kemudian, anda apakan surat tersebut?
Saksi P1 : Saya letakkan diatas meja kerja Pak Iqbal yang mulia,
karena pada saat itu beliau tidak ada di tempat.
Hakim anggota II : Saudara penggugat, benar pada tanggal 02 Maret 2018
anda tidak ada di tempat?

26
Penggugat : Benar yang mulia, saat itu saya sedang berada diluar
Kota yang mulia.
Hakim anggota II : Jadi anda hanya menerima satu surat saja pada waktu
itu?
Penggugat : Benar yang mulia
Hakim anggota II : Cukup pertanyaan dari saya ketua hakim.
Hakim Ketua : Baiklah terima kasih hakim anggota II, kemudian
kepada saudari saksi, setelah hal tersebut apakah ada
lagi surat panggilan yang ke 2.
Saksi P : Ada yang mulia, yang menerima surat panggilan kedua
saya sendiri yang mulia.
Hakim ketua : Kapan anda menerima surat tersebut?
Saksi P : Surat kedua saya terima pada tanggal 07 Maret 2018
Hakim ketua : Apakah anda juga diminta untuk menandatangani
tanda bukti serah terima?
Saksi P2 : Iya yang mulia.
Hakim Ketua : Selanjutnya apakah hakim anggota ada yang ingin
bertanya lagi?
Hakim anggota I : Ada yang mulia
Hakim Ketua : Silahkan
Hakim anggota I : Terima kasih yang mulia hakim, baiklah saudara saksi,
dalam menerima surat kedua tersebut apakah langsung
anda serahkan kepada penggugat?
Saksi P : Tidak yang mulia, karena pada saat itu Pak Iqbal yang
dalam hal ini sebagai penggugat juga sedang tidak
ditempat, jadi saya letakkan di atas meja..
Hakim anggota I : Jadi, surat kedua anda letakkan lagi diatas meja kerja
penggugat.
Saksi P : Benar pak Hakim yang mulia
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apakah yang dikatakan saksi
benar?

27
Penggugat : Benar yang mulia
Hakim anggota I : Saudara saksi, lalu apakah anda dikemudian hari
mendapat surat peringatan lagi?
Saksi P : Iya yang mulia, tepatnya tanggal 14 Maret 2018
Hakim anggota I : Terus, apa yang anda lakukan terhadap surat tersebut?
Saksi P : Langsung saya berikan kepada Pak Iqbal yang mulia.
Hakim anggota I : Saudara penggugat, apa benar apa yang dikatakan
saksi ketiga?
Penggugat : Benar yang mulia, tapi saya tidak tahu kalau itu surat
peringatan, karena saksi tidak memberitahu kepada
saya terkait hal itu.
Hakim anggota I : Kenapa anda tidak tahu, apakah anda tidak
mengeceknya?
Penggugat : Tidak pak Hakim, karena pada saat itu saya sedang
berbicara dengan pelanggan saya.
Hakim anggota 1 : Baik. Dari saya cukup itu dulu yang mulia Hakim
Ketua
Hakim ketua : Baik terima kasih hakim anggota I. Baiklah apakah ada
yang ingin ditambahkan dari kuasa hukum pihak
penggugat?
KH P. : Ada yang mulia Hakim.
Hakim ketua : Silahkan.
KH P. : Menurut saya tetap saja ini tidak masuk akal yang
mulia, pihak tergugat tidak memberikan surat tersebut
langsung kepada klien kami akan tetapi melalu
perantara orang lain. Tentunya ini tidak sesuai dengan
prosedur yang mulia
KH T. : Keberatan yang mulia.
Hakim Ketua : Keberatan diterima, silahkan.
KH T. : Apa yang dilakukan oleh klien kami sudah mematuhi
aturan. Jadi saya rasa apa yang dilakukan klien saya

28
adalah hal yang sesuai.
KH P. : Keberatan yang mulia, itu adalah argumentasi yang
tidak berdasar mulia.
Hakim Ketua : Keberatan ditolak.
Hakim Ketua : (Berembuk). Baiklah, untuk memastikan kebenaran
tentang aturan dalam kasus ini, pihak pengadilan akan
mendatangkan saksi ahli, oleh sebab itu maka sidang
ditunda dan dilanjutkan 7 hari setelah sidang ini,
tepatnya pada tanggal 28 Juni 2018.
Dengan ini pihak-pihak yang berkepentingan
diharapkan kehadirannya pada sidang berikutnya dan
dengan ini dinyatakan bahwa para pihak telah
dipanggil secara patut, sidang hari ini ditutup (ketuk
3x)
Opas : Majelis Hakim meniggalkan ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri.

V. Sidang Kelima
Padang, 28 Juni 2018
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
Antara : Muhammad Iqbal berhadapan dengan Walikota Padang
(Rezki Prima Putra )

Sidang Kelima (28 Juni 2018)


Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 28 Juni 2018 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang dibuka
dan terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera
apakah

29
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
Siding
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.
KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)
Hakim ketua : Bagaimana Pihak Penggugat dan tergugat, apakah
sidang bisa kita mulai.
KH P. & KH T. : Bisa yang mulia
Hakim ketua : Panitera, apakah saksi ahli sudah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Silahkan hadapkan kemuka sidang
Panitera : Baik yang mulia, saksi ahli silahkan masuk
Saksi ahli : (masuk dan memberi hormat kemudian duduk)
Hakim ketua : Saudara saksi ahli, bisa sebutkan identitas saudara
Saksi ahli : Prof. Dr. H. Dwi Nitra Nofela , S.H.
Hakim ketua : Tanggal lahir saudara?
Saksi ahli : 07 Juni 1963
Hakim Ketua : Agama saudara?
Saksi ahli : Islam yang mulia
Hakim Ketua : Apa pekerjaan saudara?
Saksi Ahli : Saya Dosen Fakultas Hukum Universitas Padang Yang
mulia.
Hakim ketua : Apakah saudara bersedia disumpah dalam memberikan
kesaksian menurut agama saudara?
Saksi ahli : Bersedia pak Hakim.
Rohaniawan menuju kearah saksi yang akan diambil sumpahnya, saksi berdiri

30
Hakim anggota II : Ikuti kata-kata saya. Ikuti kata-kata saya.
Bismillahirrohmanirrohim, demi Allah, saya
bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya, yang tidak lain dan tidak bukan dari
yang sebenarnya.
Saksi ahli : (duduk kembali)
Hakim Ketua : Saudara saksi ahli, ada beberapa pertanyaan yang
harus anda jawab sesuai keahlian anda. Bisa anda
jelaskan, bagaimana prosedur jika suatu pihak ingin
mencabut surat izin dari suatu usaha?
Saksi ahli : Baik yang mulia. Ada beberapa prosedur yang harus
dilakukan, hal pertama ialah memberi peringatan
tertulis kepada pihak yang memiliki usaha dimana
surat tersebut berasal dari badan atau pejabat eksekutif.
Hal ini sesuai dengan Pasal 143 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Itu yang mulia.
Hakim ketua : Kepada Pihak Penggugat atau tergugat apakah ada
yang ditanyakan?
KH T. : Ada yang mulia.
Hakim ketua : Silahkan
KH T. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli dalam
memberi surat peringatan, berapa kali surat itu harus
diberikan kepada pihak yang dicabut izinnya?
Saksi ahli : 3 kali. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.
KH T. : Berapa jarak waktu dalam memberikan surat tersebut?
Saksi ahli : Jarak pemberian surat adalah 7 hari dan dihitung sejak
surat itu mulai diberikan.
KH T. : Cukup yang mulia.
Hakim ketua : Baiklah. Pihak penggugat apakah ada yang ingin
ditanyakan?

31
KH P. : Ada yang mulia.
Hakim ketua : Silahkan
KH P. : Terimakasih yang mulia. Saudara saksi ahli. Dalam
memberikan surat peringatan, apakah boleh jika
memberikannya bukan kepada yang bersangkutan, tapi
kepada orang lain.
Saksi ahli : Ada baiknya diberikan langsung kepada pihak yang
bersangkutan, namun jika pihak tidak bisa ditemui atau
sedang tidak berada ditempat maka boleh diberikan
kepada orang lain. Dalam hal ini orang tersebut adalah
orang yang bisa dipercaya dan terakhir dalam
memberikan surat tersebut harus ada tanda bukti serah
terima.
KH P. : Saudara saksi ahli, bagaimana jika surat yang
diberikan kepada orang lain, tapi tidak sampai kepada
orang yang bersangkutan. Apakah itu tetap sah?
Saksi Ahli : Seperti yang telah saya jelaskan tadi, bahwa dalam
memberikan surat tersebut harus kepada orang yang
tepat, misalnya saudara atau keluarga. Jika perusahaan
atau usaha bisa diberikan kepada karyawan atau
pekerja. Jadi, masalah sampai atau tidaknya itu bukan
lagi menjadi urusan pihak pemberi surat dan surat
tersebut tetap sah.
KH P. : Cukup yang mulia
Hakim Ketua : Baiklah. Terima kasih atas keterangan yang saudara
sampaikan, anda boleh meninggalkan ruangan sidang.
Maka pembuktian telah selesai dan pembuktian yang
diajukan, dengan demikian keterangan oleh pihak
penggugat dan tergugat serta keterangan para saksi,
maka kami majelis hakim akan memberikan putusan 7
hari setelah sidang ini, yaitu tanggal 06 Juli 2018.

32
Pihak-pihak yang berpekara diaharapkan kehadirannya
pada sidang keenam dan dengan ini dinyatakan para
pihak telah dipanggil secara patut. Sidang hari ditutup
(ketuk 3 kali)
Opas : Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang hadirin
dimohon berdiri.

VI. Sidang Keenam


Padang, 06 Juli 2018
Sidang Sengketa Tata Usaha Negara
Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
Antara : Muhammad Iqbal berhadapan dengan Walikota Padang
(Rezki Prima Putra )

Sidang Keenam (20 mei 2014)


Opas : Majelis Hakim akan memasuiki ruang sidang, hadirin
dimohon berdiri, hadirin dimohon duduk kembali.
Hakim ketua : Hari ini tanggal 06 Juli 2018 sidang Tata Usaha
Negara nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang dibuka
dan
terbuka untuk umum (ketuk 3 kali). Panitera apakah
pihak penggugat dan tergugat telah hadir?
Panitera : Sudah yang mulia
Hakim ketua : Panitera persilahkan mereka untuk dihadapkan kemuka
Siding
Panitera : Baik pak Hakim, para pihak dipersilahkan memasuki
ruangan sidang dan menmpati tempat yang telah
disediakan.
KH P. & KH T : (Memasuki ruang sidang dan memberi hormat kepada
Hakim kemudian duduk di tempat yang telah
disediakan)

33
Hakim Ketua : Pada hari ini tanggal 06 Juli 2018 adalah pembacaan
putusan terhadap perkara Nomor:
132/2018/12/PTUN/Padang atas surat keputusan
Walikota Padang
Nomor: 08/II/1189/2018 tanggal 19 Maret 2018
tentang Pencabutan Izin Usaha Mande Cafe, kepada
para pihak agar didengarkan dan diperhatian. (Hakim
ketua membacakan putusan dan kemudian Hakim
mengetuk palu 3 kali)
Hakim ketua : Saudara tergugat, apakah anda menerima putusan ini?
KH T. : Menerima yang mulia
Hakim ketua : Saudara penggugat, apakah saudara menerima putusan
ini?
KH P. : Untuk sementara, kami menerima putusan ini
Hakim ketua : Baiklah kami sebagai majelis hakim memberikan
waktu selama 14 hari pada pihak penggugat untuk
melakukan banding.
Dengan demikian, sengketa terhadap perkara Nomor:
132/2018/12/PTUN/Padang
Nomor: 08/II/1189/2018 tanggal 19 April 2018 tentang
Pencabutan Izin Usaha Mande Cafe dinyatakan selesai.
Kepada pihak tergugat dan penggugat agar mematuhi
putusan ini. Sidang pada hari ini ditutup. (ketok 3 kali)
Semua pihak bersalaman dengan Hakim

34
C. LAMPIRAN-LAMPIRAN

WALIKOTA PADANG

KEPUTUSAN WALIKOTA PADANG

NOMOR: 08/II/1189/2018

TENTANG
PENCABUTAN IZIN USAHA
MANDE CAFE

Membaca : 1. Laporan hasil pemeriksaan Badan Pengawasan Daerah Kota


Padang Nomor: 83/10/BAWASDA
2. Berita Acara Rapat Tim Penjatuhan Hukum Pencabutan Izin
Usaha Mande Cafe 19 Maret 2018.

Menimbang : a. Bahwa menurut hasil pemeriksaan tersebut pada angka 1


tersebut diatas. Mande Cafe mengganggu ketertiban dan
kenyamanan masyarakat sekitar, dan menyediakan,
menyimpan, mengedarkan dan menfasilitasi segala bentuk
minuman keras dan narkotika. Pelanggaran yang dilakukan
oleh toko tercantum pada pasal 5 Peraturan Daerah Kota
Padang Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran
Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum.
b. Demi Mewujudkan Ketentraman Dan Ketertiban Umum
Berkaitan Dengan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Toko.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika


2. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 7 tahun 2010 Tentang
Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol
35
Di Tempat Umum

MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Mencabut Izin Tempat Usaha Toko
Nama : MUHAMMAD IQBAL
Jabatan : Pemilik Mande Café
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No.
666 Padang
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ternyta terdapat kekeliruan
dalam putusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
3. Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk
diindahkan dan dilaksanakan sebagai mana mestinya

Ditetapkan di: Padang


Pada tanggal: 19 Maret 2018

WALIKOTA PADANG
REZKI PRIMA PUTRA , S.H.,M.H.

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada:


1. Yth. Bapak Kepala BNN Republik Indonesia
2. Yth. Bapak Gubernur Provinsi Sumatra Barat
3. Yth. Bapak Kepala BNN Provinsi Padang

36
SURAT KUASA KHUSUS
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Iqbal
Pekerjaan : Wiraswasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Padang
Dalam hal ini memilih domisili dikantor kuasanya yang akan disebutkan dibawah ini,
menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa kepada :
1. Nama : Muhammad Qhadri, S.H.,M.H.
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Javanica Batang Hari Kecamatan Padang Timur No. 01
Padang
…………..…………………………..………..KHUSUS………………………..………………..
Mewakili pemberi kuasa untuk: mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Padang
Terhadap: DICKO HANDAKA PRAYUDI atas diterbitkannya SURAT KEPUTUSAN
NOMOR: 08/II/1189/2018 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA MANDE CAFE.
Karena Penerima Kuasa dapat mewakili Pemberi Kuasa menghadap maupun menghadiri sidang,
membuat dan menandatangani surat gugatan maupun menyerahkannya ke Pengadilan Tata Usaha
Negara Negeri Padang membuat/mengajukan/replik, kesimpulan, mengajukan bukti-bukti surat-
surat maupun saksi-saksi, mengadakan perdamaian, mohon putusan, menyatakan banding,
membuat/menyerahkan Memori Banding, Kontra Memori Banding, menyatakan Saksi, membuat
menandatangani/menyerahkan Memori Kasasi/Kontra Memori Kasasi.
Tegasnya Penerima Kuasa dapat mengambil langkah-langkah dan tindakan yang dianggap perlu
sehubungan dengan gugatan dalam sengketa sebagaimana tersebut diatas. Surat Kuasa ini
diberikan dengan Hak Substitusi.
Padang, 28 Maret 2018
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa

Muhammad Qhadri, S.H., M.H. MUHAMMAD IQBAL

37
SURAT KUASA KHUSUS

Walikota Padang berkedudukan di Padang :


Sebagai pemberi kuasa dengan ini memberi kuasa kepada :
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Grend Sony Amartha, S.H.,M.H.
Pekerjaan : Pengacara
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Demo Jaya Kec. Telanaipura No. 18

Sebagai Penerima Kuasa


…………..…………………………..………..KHUSUS………………………..………………...
Untuk mewakili dan atas nama serta kepentingan Pemberi Kuasa sebagai TERGUGAT didalam
perkara dengan penerbitan Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 tanggal 28 Mei 2018 di
lingkungan pemerintah Kota Padang dan untuk penerima kuasa berhak untuk melakukan
kegiatan:
a. Menghadap ke instansi-instansi pemerintah atau swasta yang dirasa perlu;
b. Mengajukan Eksepsi, jawaban, duplik, bukti-bukti, saksi-saksi, saksi ahli, serta
kesimpulan dan juga memohon untuk pemeriksaan lainnya yang dirasa perlu;
c. Meminta putusan hakim dan meminta kepada hakim untuk mengambil tindakan yang
dirasa perlu;
d. Menyatakan banding, membuat, menandatangani dan megajukan memori banding dan
atas kontrak memori banding ;
e. Menyatakan kasasi, membuat, menandatangani dan mengajukan memori kasasi dan atau
kontrak kasasi ;
f. Melakukan tindakan atau mengajukan sesuatu yang dianggap perlu sehubungan dengan

pemeriksaan perkara tersebut diatas ; Surat


Kuasa ini diberikan dengan Hak Substitusi.
Padang, 28 Mei 2018
Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa

Grend Sony Amartha, S.H.,M.H. REZKI PRIMA PUTRA , S.H.,M.H.


38
SURAT GUGATAN
Perihal : Gugatan
22 Mei 2018
Kepada Yth :

Nama : Muhammad Iqbal


Kewarganegaraa : Indonesia
Jabatan : Pemilik Toko Mande Cafe
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Padang
Selanjutnya disebut Pihak kedua
Yang dalam perkara/sengketa ini memberi kuasa kepada :
Nama : Muhammad Qhadri, S.H., M.H.
Pekerjaan : Advokat
Warganegara : Indonesia
Alamat : Jln. Javanica Batang Hari Kecamatan Padang Timur No. 01 Padang
Sebagai PENGGUGAT

MELAWAN

Walikota Padang
Tempat kedudukan di Kantor Walikota Padang
Untuk selanjutnya disebut TERGUGAT
Adapun yang menjadi dasar gugatan adalah sebagai berikut:
Bahwa yang menjadi objek gugat dalam perkara/sengketa ini adalah Surat Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : 08/II/1189/2018 yang dikeluarkan oleh tergugat :

39
1. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh penggugat tanggal 19 Maret 2018
sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan diajukan masih dalam waktu
menggugat:
2. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Padang Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan
Dan Industri.
3. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Padang Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman
Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat Perizinan.
Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan diatas, penggugat memohon kepada pengadilan untuk
dapat memutuskan perkara berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya
2. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret
2018
3. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara
08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2018
4. Mewajibkan tergugat untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada penggugat
karena hal tersebut termasuk pencemaran nama baik dan atas Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : 08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2018.
5. Mewajibkan tergugat untuk menerbitkan keputusan tata usaha negara yang dimohon.
(petitum 3, 4 dan 5 dapat dipilih sesuai kasusnya)
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa ini kepada tergugat.

Demikian surat gugatan ini saya sampaikan, atas perhatian Majelis Hakim saya ucapkan terima
kasih.

Padang, 22 Mei 2018


Hormat Penggugat/Kuasa

Muhammad Qhadri, S.H.,M.H.

40
SURAT PANGGILAN PENGGUGAT

SURAT PANGGILAN
Nomor: 33/04/I/PTUN/2018
Kami, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Padang berdasarkan Ketetapan
Ketua Majelis Tanggal 25 Mei 2018 Nomor : 10/2018/03/PTUN/Padang sesuai dengan Pasal 59
ayat (4) dan Pasal 65 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009,
Nama : Muhammad Iqbal
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Tempat Tinggal : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Padang
Selaku Pihak Penggugat
LAWAN
Nama Jabatan : Walikota Padang
Tempat Kedudukan : Kota Padang
Dalam Perkara : 10/2018/03/PTUN/Padang

Agar hadir pada persiapan perkara tersebut, dengan membawa bukti-bukti dan saksi-saksi yang
diperlukan pada ;
Hari : 01 Juni 2018
Pukul : 09.00 wib s.d Selesai
Tempat : Ruang sidang di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jalan Hayam Wuruk
Kota Baru Padang.
Panggilan ini dilakukan dengan surat tercatat

Padang, 27 Juni 2018


Panitera/Panitera Pengganti

Ratrih Kusuma, S.H., M.H.

41
SURAT PANGGILAN TERGUGAT

SURAT PANGGILAN
Nomor: 33/04/I/PTUN/2018
Kami, Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara di Padang berdasarkan Ketetapan
Ketua majelis Tanggal 25 Mei 2018 Nomor : 10/2018/03/PTUN/Padang sesuai dengan pasal 59
ayat (4) dan pasal 65 UU No.5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009,
Nama : Rezki Prima Putra , S.H., M.H. Tempat
Kedudukan : Kota Padang Pekerjaan : Walikota Padang
Selaku Pihak Tergugat

LAWAN
Nama : Muhammad Iqbal
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Padang

Agar hadir pada persiapan perkara tersebut, dengan membawa bukti-bukti dan saksi-saksi yang
diperlukan pada ;
Hari : 01 Juni 2018
Pukul : 09.00 wib s.d Selesai
Tempat : Ruang sidang di gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Jalan Hayam Wuruk
Kota Baru Padang.
Panggilan ini dilakukan dengan surat tercatat

Padang, 27 Mei 2018


Panitera/Panitera Pengganti

Ratrih Kusuma, S.H., M.H.

42
EKSEPSI
07 Juni 2018
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan tata Usaha Negara Padang
Dalam Perkara Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
Di
Padang

Dengan Hormat,

Tergugat/Kuasa dalam Perkara Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang

Dengan ini mengajukan Eksepsi tentang kewenangan Absolut Pengadilan dengan ketentuan
Pasal 1 angka 8 UU No. 51 Tahun 2009, antara lain sebagai berikut :
Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tidak berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa yang dengan perkara gugatan Nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang
terhadap surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018. Tentang Pencabutan
Izin Usaha Mande Cafe terhadap Saudara Muhammad Iqbal. Dengan alasan sebagai berikut :

1. Bahwa surat keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 tentang


pencabutan izin Usaha Mande Cafe terhadap saudara Muhammad Iqbal. Yang
dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009, sebab :
a. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata.
b. Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018
Tentang pencabutan izin usaha Mande Cafe sebagaimana ditentukan oleh Pasal 2
dan/atau Pasal 49 UU PTUN, sehingga sesuai dengan ketentuan pasal 2 dan/atau

43
Pasal 49 UU PTUN adalah bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
menjadi objek sengketa.
c. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang tercantum dalam
pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak berwenang lagi untuk memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa tersebut.
2. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada Ketua
Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut :
a. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut
b. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tidak berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara Nomor :
132/2018/12/PTUN/Padang yaitu gugatan yang berkaitan dengan Nomor :
08/II/1189/2018.
c. Menyatakan gugatan penggugat tidak diterima
d. Menghukum penggugat untuk membayar perkara

Hormat,
Tergugat/Kuasa Hukum

Grend Sony Amartha, S.H.,M.H.

44
TANGGAPAN PENGGUGAT TERHADAP EKSEPSI
07 Juni 2018
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negera Kota Padang
Dalam Perkara Nomor: 132/2018/12/PTUN/Padang
Di-
Tempat
Dengan Hormat

Kami penggugat/kuasa hukum penggugat dalam perkara nomor : 132/2018/12/PTUN/Padang


dengan ini memberikan tanggapan terhadap eksepsi kewenangan absolut pengadilan tertanggal
yang disampaikan oleh penggugat antara lain:
1. Surat keptusan nomor ; 08/II/1189/2018 tanggal 19 Maret 2018 pencabutan izin usaha
Mande Cafe saudara Muhammad Iqbal , adalah benar-benar keputusan tata usaha negara
yang diatur dalam pasal 1 angka (9) No. 51 Tahun 2009.
2. Untuk menyelesaikan sengketa yang berkaitan dengan nomor : 08/II/1189/2018 tentang
pencabutan izin usaha Mande Cafe terhadap saudara Muhammad Iqbal. Tidak ada
ketentuan peraturan perundang-undang yang mengharuskan untuk menyelesaikan melalui
upaya administrasi, oleh karenanya ke Pengadilan Tata Usaha Negara Padang adalah
sudah tepat.
3. Gugatan diajukan masih dalam tenggang waktu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 55
UU PTUN sehingga Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Padang berwenang memeriksa,
memutuskan dan menyelesaikan gugatan perkara dalam perkara nomor :
132/2018/12/PTUN/Padang.
Berdasarkan uraian sebagaimana yang disebut diatas, penggugat mohon majelis hakim dapat
memberikan putusan/penetapan yaitu menolak eksepsi yang diajukan oleh tergugat tentang
absolut pengadilan dan memerintahkan pihak-pihak perkara ini dan untuk selanjutnya dalam
putusan akhir mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhya.

Penggugat/Kuasanya

Muhammad Qhadri, S.H.,M.H.

45
Hal : Replik
Kepada Yth.
Bapak Ketua/Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Padang Di-
Padang
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Qhadri, S.H., M.H.
Pekerjaan : Advokat
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Javanica Batang Hari Kecamatan Padang Timur No. 01 Padang
Bertindak atas nama pemberi kuasa :
Nama : Muhammad Iqbal
Warganegara : Indonesia
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Padang

a. Bahwasanya penggugat tidak memiliki kesalahan dalam menjalankan Usaha Mande Cafe,
tidak sesuai dengan isi Peraturan Daerah Kota Padang Pasal 5 Nomor 7 Tahun 2010
Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan Minuman Beralkohol Di Tempat Umum,
maka dengan hormat kepada Ketua Majelis Hakim agar dapat menerima dan
mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.
b. Menyatakan batal dan tidak sah SK Nomor : 08/II/1189/2018 tanggal 19 Maret 2018
tentang Pencabutan Izin Usaha Mande Cafe, mewajibkan tergugat untuk mencabut
Keputusan Tata Usaha Negara yang dimohon Penggugat.
c. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa kepada Tergugat.
Padang, 14 Juni 2018
Kuasa Hukum Penggugat

Muhammad Qhadri, S.H.,M.H.

46
Hal : Duplik

Kepada Yth ;

Bapak Ketua Hakim

Pengadilan Tata Usaha Negara Kota Padang

Di-

Tempat

Dengan Hormat,

Nama : Grend Sony Amartha, S.H.,M.H.

Warga Negara : Indonesia

Pekerjaan : Pengacara

Alamat : Jln. Demo Jaya Kec. Telanaipura No. 18

Bertindak atas nama Pemberi Kuasa :

Nama : Rezki Prima Putra , S.H., M.H.

Tanggal Lahir : Padang, 14 April 1976

Warga Negara : Indonesia

Jabatan : Walikota Padang

Tempat kedudukan : Kantor Walikota Padang, Padang

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT

Adapun jawaban-jawaban terhadap dalil-dalil gugatan sebagai berikut :

1. Bahwa berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 Penggugat telah


melakukan pelanggaran terhadap PERDA No. 7 Tahun 2010 sehingga Walikota Padang

47
menerbitkan SK Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 Tentang Pencabutan
Izin Usaha Mande Cafe.
2. Bahwa sebelum penerbitan Surat Keputusan Nomor 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret
2018 Tentang Pencabutan Izin Usaha Mande Cafe. Pihak tergugat telah melakukan
pemanfaatan dan penelitian di lapangan yang mana dalam hal ini dilakukan oleh Badan
Tim Khusus yang diberi mandat oleh Walikota Padang.
3. Bahwa berdasarkan alasan-alasan kepada Bapak ketua majelis hakim agar memutuskan
sebagai berikut:
a. Menolak seluruh permohonan penggugat
b. Menguatkan surat keputusan Walikota Padang, penggugat menaati SK Nomor :
08/II/1189/2018 tanggal 19 Maret 2018 tentang pencabutan izin Mande Cafe.
c. Memohon kepada Ketua Hakim agar memberi putusan yang seadil-adilnya.

Demikian alasan-alasan dan dalil-dalil serta duplik kami atas replik penggugat.

Padang,

Kuasa Hukum tergugat

Grend Sony Amartha, S.H.,M.H.

48
PUTUSAN
Nomor : 10/2018/03/PTUN/PADANG.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Padang yang memeriksa, memutus dan meyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara dalam tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan putusan, dalam
perkara

ANTARA

Nama : Muhammad Iqbal


Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Kol. M. Kukuh Kota Baru No. 666 Padang;
Dengan ini memberikan Kuasa Khusus kepada :

Nama : Muhammad Qhadri, S.H., M.H.


Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Jln. Javanica Batang Hari Kecamatan Padang Timur No. 01 Padang,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 28 Maret 2018 untuk selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT;

M E LAWAN

Nama : Rezki Prima Putra , S.H., M.H.


Jabatan : Walikota Pemkot Padang
Alamat : Jln. Letkol. Dialaguna Kec. Kota Baru No. 14 Padang

49
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tertanggal
25 Mei 2018 Nomor: 10/2018/03/PTUN/Padang Tentang Penetapan pemeriksaan acara
ini dengan acara biasa;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tertanggal
25 Mei 2018 Nomor: 10/2018/03/PTUN/Padang Tentang Penunjukkan Majelis Hakim
yang memeriksa dan menyidangkan perkara tersebut;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis tertanggal 25 Mei 2018 Nomor:
10/2018/03/PTUN/Padang, Tentang Penetapan Hari Sidang Pemeriksaan Persiapan yang
pertama yaitu pada Hari Senin tanggal 01 Juni 2018 Jam 09.00 WIB ;
- Telah membaca surat-surat Bukti dan mendengar keterangan kedua belah pihak yang
berperkara dipersidangan ;
- Telah membaca dan memeriksa berkas perkara yang bersangkutan;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, Bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 22 Mei 2018 yang dibuat
dan ditandatangani oleh Kuasanya, telah menggugat Tergugat / Walikota Pemkot Padang; Surat
gugatan diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Padang pada
tanggal 22 Mei 2018 dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
4. Bahwa Surat Keputusan tersebut baru dikeluarkan oleh penggugat tanggal 19 Maret 2018
sehingga dengan ketentuan Undang-Undang PTUN, gugatan diajukan masih dalam waktu
menggugat:
5. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Padang Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Izin Gangguan Bagi Kegiatan Usaha, Perusahaan
Dan Industri.
6. Bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota
Padang Pasal 9 Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Pelarangan Pengedaran Dan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Tempat Umum, yang menjelaskan bahwa telah memiliki Surat
Perizinan.

50
PETITUM

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
mohon kepada Ketua Pengadilan TUN untuk memutus :
7. Menerima dan mengabulkan gugatan seluruhnya
8. Menyatakan batal/tidak sah Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret
2018
9. Mewajibkan tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Tata Usaha Negara
08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2018
10. Mewajibkan tergugat untuk meminta maaf secara tertulis dan lisan kepada penggugat
karena hal tersebut termasuk pencemaran nama baik dan atas Keputusan Tata Usaha
Negara Nomor : 08/II/1189/2014 Tanggal 19 Maret 2018.
11. Mewajibkan tergugat untuk menerbitkan keputusan tata usaha negara yang dimohon.
12. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara/sengketa ini kepada tergugat.

Menimbang , bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat telah mengajukan jawaban
tertulisnya pada tanggal 07 Juni 2018 dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI.

Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan Memutus
Perkara a quo.
3. Bahwa surat keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 tentang
pencabutan izin Usaha Mande Cafe terhadap saudara Muhammad Iqbal. Yang
dikeluarkan oleh Tergugat adalah keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 1 angka 9 UU No. 51 Tahun 2009, sebab :
d. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara
yang berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata.

51
e. Atau bahwa Surat Keputusan Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018
Tentang pencabutan izin usaha Mande Cafe sebagaimana ditentukan oleh Pasal 2
dan/atau Pasal 49 UU PTUN, sehingga sesuai dengan ketentuan pasal 2 dan/atau
Pasal 49 UU PTUN adalah bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang
menjadi objek sengketa.
f. Atau gugatan tersebut diajukan lewat tenggang sebagaimana yang tercantum dalam
pasal 55 UU PTUN, sehingga PTUN tidak berwenang lagi untuk memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa tersebut.
4. Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan diatas mohon kepada Ketua
Majelis Hakim dapat memeriksa putusan sebagai berikut :
e. Menerima Eksepsi Tergugat tentang kewenangan absolut
f. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tidak berwenang untuk
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara Nomor :
132/2018/12/PTUN/Padang yaitu gugatan yang berkaitan dengan Nomor :
08/II/1189/2018.
g. Menyatakan gugatan penggugat tidak diterima
h. Menghukum penggugat untuk membayar perkara

DALAM POKOK PERKARA.

Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat kecuali dalil-dalil yang diakui
dengan tegas kebenarannya oleh Tergugat ;
Bahwa dalil-dalil yang dikemukan oleh Tergugat dalam Eksepsi di atas mohon dianggap sebagai
satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-dalil dalam pokok perkara ;
1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 Tentang
pencabutan izin usaha Mande Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 didasari
adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Sumatra BaratTanggal 03 Februari 2018
No. 496/TB/2018 yang menyatakan bahwa Mande Cafe terbukti menjual minuman
beralkohol di wilayah publik.

52
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-undangan,
maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak
gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

PETITUM

Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang Tergugat sampaikan, baik dalam Eksepsi dan
Jawaban, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutus :

DALAM EKSEPSI :

1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan surat Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 Tentang pencabutan
izin usaha Mande Cafe yang diterbitkan oleh Tergugat sah menurut hukum;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang tertera dalam Berita Acara Biasa dalam perkara ini
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ;

53
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :

DALAM GUGATAN:

Bahwa karena hal tersebut diatas Penggugat sangat dirugikan dengan Keputusan TUN Nomor :
08/II/1189/2018 karena berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun
2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tindakan Tergugat sebagai
Walikota Pemkot Padang dalam menerbitkan Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2018
bertentangan dengan Undang-Undang.
Bahwa berdasarkan Pasal 55 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51
Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara gugatan ini Penggugat ajukan dalam
tenggang waktu 90 hari sejak Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2018 diterima.

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) UU No. 5 Tahun
1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
mohon kepada Ketua Pengadilan TUN untuk memutus :
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
- Menyatakan batal Keputusan TUN Nomor : 08/II/1189/2018.
- Menghukum Tergugat karena mencabut izin usaha Mande Cafe atas nama Muhammad
Iqbal.
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM EKSEPSI:

Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Pihak Penggugat adalah pada pokoknya seperti
terurai diatas;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan pihak Tergugat setelah Majelis teliti dan
telaah dengan seksama maka kami berpendapat bahwasanya eksepsi yang diajukan tersebut
merupakan eksepsi yang seyogyanya diajukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :

54
1. Bahwa kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa tata usaha
negara sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004
jo UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan bahwa
Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan terhadap sengketa tata usaha negara.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan Sengketa Tata Usaha Negara
adalah adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat
maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Bahwa yang dimaksud Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
4. Bahwa kemudian pada Pasal 2 huruf a UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo
UU No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa yang
tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata
Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata.
5. Bahwa dalam Pasal 77 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1986 jo UU No. 9 Tahun 2004 jo UU
No. 51 Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa Eksepsi
tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama
pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan
apabila Hakim mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa
Pengadilan tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan.

Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima dan menyatakan bahwa

55
Pengadilan Tata Usaha Negara Padang tidak berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 Tentang


pencabutan izin usaha Mande Cafe Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat Nomor : 08/II/1189/2018 Tanggal 19 Maret 2018 didasari
adanya surat dari Surat Kepala BNN Provinsi Sumatra BaratTanggal 03 Februari 2018
No. 496/TB/2018 yang menyatakan bahwa Mande Cafe terbukti menjual minuman
beralkohol di wilayah publik.
Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-
undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan
untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.;

Memperhatikan segenap Pasal daripada Peraturan perundang-undangan dan Peraturan-


peraturan hukum lain yang berkenaan dengan pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini ;

M EN GAD I LI

DALAM EKSEPSI :

Menerima Eksepsi yang diajukan oleh pihak Tergugat ;

DALAM POKOK PERKARA :

Menolak gugatan yang diajukan oleh pihak Penggugat untuk seluruhnya ;

Menghukum pihak Penggugat untuk membayar biaya perkara yang berkenaan dengan
pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini;

56
Demikianlah diputuskan dalam suatu Rapat Permusyawaratan Majelis dan terdiri dari : Dr. H.
Fakhril Rafi’i, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Rafdi Parmulo Putra, S.H., L.L.M. dan Dr. H.
Mohammad Lutfi, S.H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota pada Hari : SENIN tanggal 01
Juni 2018, Putusan mana diucapkan dalam suatu persidangan yang terbuka untuk umum pada
hari : SENIN, tanggal 06 Juli 2018 dengan susunan Majelis yang sama yang terdiri dari Dr. H.
Fakhril Rafi’i, S.H. sebagai Hakim Ketua, Dr. H. Rafdi Parmulo Putra, S.H., L.L.M. dan Dr. H.
Mohammad Lutfi, S.H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh H. Ratrih
Kusuma S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan
Tergugat.

HAKIM KETUA

Dr. H. Fakhril Rafi’i, S.H.

HAKIM ANGGOTA

Dr. H. Rafdi Parmulo Putra, S.H., L.L.M. Dr. H. Mohammad Lutfi, S.H.

PANITERA PENGGANTI

H. Ratrih Kusuma, S.H., M.H.

57
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Peradilan Tata Usaha Negara adalah Peradilan yang menyelenggarakan dan
menyelesaikan sengketa administrasi negara yang menyangkut fungsi dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Dimana
Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha
Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Subyek dalam Peradilan Tata Usaha Negara sering disebut dengan para pihak,
yaitu:
1. Penggugat
a) Orang yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha
Negara (KTUN);
b) Badan Hukum Perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN).
2. Tergugat
Sebagai jabatan TUN yang memiliki kewenangan pemerintahan, sehingga dapat
menjadi pihak Tergugat dalam Sengketa TUN dapat dikelompokkan menjadi:
a) Instansi resmi pemerintah yang berada di bawah Presiden sebagai kepala
eksekutif.
b) Instansi-instansi dalam lingkungan kekuasaan negara diluar lingkungan eksekutif
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, melaksanakan suatu urusan
pemerintahan.
c) Badan-badan hukum privat yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan.
d) Instansi-instansi yang merupakan kerja sama antara pemerintahan dan pihak
swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

58
e) Lembaga-lembaga hukum swasta yang melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.

B. KESAN
Dengan mengikuti mata kuliah Praktek Peratun ini, maka kami selaku
mahasiswa/mahasiswi Kelas A sebagai calon sarjana hukum sangat berterima kasih
khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Ibu Ratna Dewi, S.H., M.H.
yang selalu membimbing kami dengan segenap keikhlasan hati beliau, sehingga kami
dapat memahami bagaimana beracara di PTUN, dari mengetahui bentuk KTUN, obyek
dalam PTUN, bagaimana mengajukan gugatan ke PTUN, kemudian prosedur penerimaan
gugatan di PTUN, proses pemeriksaan gugatan di PTUN, lalu penunjukan majelis hakim
yang menyidangkan perkara oleh Ketua PTUN, penyelesaian perkara serta upaya hukum.
Semoga dengan adanya sinergisitas diantara kelompok 1 (satu) khususnya
mahasiswa/mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Padang, maka telah menjadi
kewajiban untuk kita menyalurkan ilmu ini kepada masyarakat khalayak ramai sehingga
dapat mengetahui proses beracara di PTUN, serta tugas dan kewenangan PTUN itu
sendiri.
Demikianlah laporan ini kami bentuk untuk menyelesaikan prasyarat kelulusan
dari mata kuliah Praktek Peratun, oleh karena itu kami atas nama Kelompok 1 (satu)
memohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, kejadian ataupun cerita, dan tutur
kata bahasa maupun tulisan yang tidak berkenan dihati kami mohon untuk dimaafkan.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak,
untuk memperbaiki segala kekurangannya.

59

Anda mungkin juga menyukai