Kepada Yth.
Di
Muaro
Dengan hormat,
Umur : 55 Tahun.
Agama : Islam.
Warganegara : Indonesia.
Suku : Melayu.
Pekerjaan : Wiraswasta.
Alamat : Jorong Sungai Kilangan Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung
Kabupaten Dharmasraya
Bertindak Untuk Diri Sendiri dan Selaku Mamak Kepala Waris dalam Kaumnya disebut
sebagai Penggugat I.
Umur : 52 Tahun.
Agama : Islam.
Warganegara : Indonesia.
Suku : Melayu.
Pekerjaan : TNI.AD.
Alamat : Asrama XII Kelurahan Tanah Garam. Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.
Adalah sebagai Anggota kaum dari No.1 diatas disebut sebagai Penggugat II.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Organisasi PERADI
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang dibuat Di Kota Solok tanggal 3 November 2010 yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Muaro (Terlampir). Hendak
menandatangani dan mengajukan Surat Gugatan ini selanjutnya akan disebut sebagai
Penggugat.
Dengan ini Penggugat hendak mengajukan Gugatan Perdata terhadap :
Sebelah Selatan dengan Jalan Ke Pabrik Gatah (Kawan Tanah itu Juga).
Sebelah Barat dengan Tanah Milik kaum Mangkuto Malin. (Kawan Tanah Itu Juga)
DUDUK PERKARA
1. Bahwa Penggugat adalah Mamak Kepala waris dalam kaum penggugat dengan Gelar
atau Sako MANGKUTO MALIN.
2. Bahwa Objek Perkara adalah merupakan Harta Pusaka Tinggi kaum Penggugat
3. Bahwa Objek Perkara dahulunya adalah Kantor Polisi Pulau Punjung sebelum Kantor
Polsek Pulau Punjung Yang sekarang ini dibangun. Di Jln.Lintas Sumatera Jorong
Sungai Sangkir Kenagarian Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten
Dharmas Raya..
4. Bahwa sejak di pindahkannya Kantor Polsek Pulau Punjung maka Objek Perkara
tidak dimanfaatkan lagi oleh Tergugat I sebagai Kantor Polisi.
5. Bahwa Pada Tanggal 7 Januari 2005 Kabupaten Dharmasraya diresmikan sebagai
Kabupaten Sendiri dan merupakan Pemekaran dari Kabupaten Induk Kabupaten
Sawahlunto Sijunjung dan Tidak lama setelah Kabupaten Dharmas Raya diresmikan
sebagai Kabupaten Baru Di Didirikan Pula Polres Dharmasraya (Tergugat II)
6. Bahwa Objek Perkara Sejak adanya Polres Dharmasraya dijadikan Asrama Polisi dan
yang mempati adalah Anggota Polisi Polres Dharmasraya atas Surat Perintah
Tergugat II dan Yang menempati dan Menduduki Objek Perkara adalah Anggota
Polres Dhasmasraya sedangkan Objek Perkara oleh Angku dan Mamak Penggugat
diberi Izin hanya Untuk Kantor Polisi bukan untuk perumahan dan bukan untuk
kandang ayam.
7. Bahwa Tergugat I KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
(KAPOLRI ) dan Tergugat II KAPOLRES DHARMASRAYA tidak pernah minta
izin kepada penggugat sebagai Pemilik Objek Perkara dan memakainya tanpa izin.
Dan telah mengalihkan fungsinya dari Kantor Polisi mejadi Asrama Polres
Dharmasraya.
8. Bahwa Penggugat tidak pernah mengadakan Pelepasan Hak atas Harta Pusaka Tinggi
Kaum Penggugat yang menjadi Objek Perkara ini dan Objek Perkara tidak pernah
dijual dan tergadai dan statusnya masih milik adat kaum Mangkuto Malin dan sudah
menjadi Pengetahuan umum bahwa objek Perkara adalah Milik Penggugat.
9. Bahwa tanpa setahu dan seizin dari Penggugat sebagai Pemilik Tanah Objek Perkara
secara tanpa hak dan melawan hukum Tergugat I telah mengajukan Permohonan
Pemberian Hak Tanah Negara kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Sawahlunto/Sijunjung tanpa melibatkan Orang- Orang yang berbatas sepadan dan
membuat Surat – Surat Permohonan Pemberian Hak Tanah Negara.
10. Bahwa Tergugat I dalam hal pembuatan Surat–Surat Permohonan Pemberian Hak
Tanah Negara tersebut tidak diketahui oleh Penggugat sebagai Pemilik Tanah secara
Hukum Adat, Kerapatan Adat Nagari Sungai Dareh dan Walinagari Sungai Dareh
Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.
11. Bahwa tanpa setahu dan seizin dari Penggugat sebagai Pemilik Objek Perkara yang
berasal dari Harta Pusaka Tinggi Kaum Mangkuto Malin secara tanpa hak dan
melawan hukum Kepala Kantor Pertanahan Sawahlunto Sijunjung telah
mengeluarkan Sertipikat Hak Pakai No.1 Sungai Dareh pada Tanggal 8 Juni 2005
dengan Surat Ukur Tanggal 11 April 2005 No. 175/Sei Dareh/2005 Luasnya 7.400 M2
Dengan Surat Keputusan Kakanwil BPN tanggal 25 Mei 2005 Dengan Penunjuk : 301
A.No. 189/2005 (Asrama Polsek Pulau Punjung).
12. Bahwa Tanah Objek Perkara tidak termasuk Tanah Negara karena Tanah Negara
adalah Tanah Yang dikuasai langsung oleh Negara atau Tanah Tanah Yang tidak
dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah sedangkan Objek Perkara adalah Tanah Milik
Adat atau Tanah Ulayat Kaum Mangkuto Malin.
13. Bahwa Perbuatan Tergugat I melakukan Permohonan Penegasan Untuk mendapatkan
Hak Pakai atas Objek Perkara dan Perbuatan Tergugat II yang memberi Izin kepada
Anggota Polres Dharmasraya untuk menduduki Objek Perkara adalah merupakan
Perbuatan Melawan Hukum yang sangat merugikan PENGGUGAT. Karena Tanah
Sengketa atau Objek Perkara adalah Harta Pusaka Tinggi kaum Penggugat. Bahwa
Objek Perkara tidak pernah digadaikan, Dilepaskan Haknya, Disewakan,
Diperjualbelikan oleh kaum Penggugat dan Tanah Objek Perkara Disertipikikatkan
Tanpa Seizin Penggugat dan Anggota kaum Penggugat.
14. Bahwa Penggugat telah beritikad baik dan telah memberitahukan kepada Tergugat I
melalui Kepala Kepolisian Sektor Pulau Punjung sebagai bawahan Tergugat I dan
Tergugat II, bahwa Penggugat membutuhkan Tanah Objek Perkara tersebut untuk
keperluan kaum Penggugat dan tidak mendapat tanggapan yang baik dari bawahan
Tergugat I dan Tergugat II dan Malahan bawahan Tergugat I dan Tergugat II tersebut
memberikan Foto Copy Sertipikat Hak Pakai No.1/Sungai Dareh kepada Penggugat.
15. Bahwa Penggugat mendapat Informasi dari Masyarakat bahwa Objek Perkara akan
dialih Fungsikan lagi menjadi “WISMA KEPOLISIAN” Atau “PENGINAPAN”
terhadap Tamu-tamu pihak Kepolisian.
16. Bahwa oleh karenanya Tindakan Tergugat I dan Anggota Tergugat II yang menguasai
Tanah Harta Pusaka Tinggi kaum Penggugat adalah merupakan Penyerobotan
terhadap Tanah Pusaka Tinggi kaum Penggugat dan sudah jelas merugikan
kepentingan Penggugat yang sangat membutuhkan Tanah tersebut karena kaum
Mangkuto Malin sudah mulai berkembang.
17. Bahwa besarnya .kerugian dari penggugat baik moril mapun materil karena adanya
Penyerobotan atau Penguasaanh tanah tanpa izin yang berhak oleh Tergugat I adalah
ditaksir Rp. 1.000.000.000 (Satu Miliyard Rupiah). Karena Penggugat tidak dapat
menikmati Objek Perkara.
18. Bahwa oleh karena Gugatan ini diajukan berdasarkan Bukti yang kuat maka putusan
dalam Perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada Banding serta
Kasasi.
19. Bahwa terhadap keterlambatan tergugat–tergugat karena lalai dalam memenuhi
putusan dalam perkara ini, semenjak putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum
tetap dapat disertai Uang Paksa (dwangsom) sejumlah Rp. 500.000 (lima Ratus Ribu)
setiap harinya.
20. Bahwa Untuk menjamin Gugatan dari Penggugat agar tidak sia-sia karena adanya
itikat tidak baik dari Tergugat I dan Anggota Tergugat II yang masih menempati
objek perkara serta adanya Perubahan atau Peralihan Hak atas Tanah dan bangunan
yang diatas Objek Perkara, maka Mohon Objek perkara dinyatakan dalam keadaan
Status Quo dan diletakkan Sita Jaminan.
Berdasarkan hal-hal yang telah penggugat uraikan diatas, penggugat memohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Muaro untuk memanggil kami kedua belah pihak yang berperkara
pada hari yang Bapak tentukan kemudian guna diperiksa dan diberikan Keputusan yang
amarnya berbunyi :
DALAM PROVISI
PRIMER :
SUBSIDER :
Andaikata Pengadilan berpendapat lain mohon putusan Seadil-adilnya, Dalam Peradilan yang
baik murah dan sederhana. ( Et Aquo Et Bono )
Hormat Penggugat,
Kuasa Hukumnya
SYAMSURDI NOFRIZAL.SH