Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN ETIKA, MORAL DAN HUKUM

KELOMPOK 2 DALAM KEFARMASIAN


Dian Rika Christiani Malau

Devita Sari

Deddy Hasan Putra Sianturi

Dwi Fatming Wahyuni

Dartik safitri

Dodi prasetya PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


Desi Natalia Hutagalung FAKULTAS FARMASI
Ditia Meilan Sianipar INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
Ernala Br Ginting
DELI TUA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Etika adalah studi tentang nilai-nilai manusiawi yang berhubungan dengan nilai
kebenaran dan ketidakbenaran yang didasarkan atas kodrat manusia serta man
ifestasinya di dalam kehendak dan perilaku manusia. Pelanggaran etika belum t
entu melanggar UU, namun hanya melanggar sumpah (etika). Sedang pelanggar
an UU pasti melanggar etika juga.
1.2 Rumusan masalah
• Apakah pengertian dari etika ?
• Apa saja prinsip-prinsip moral dalam praktik kefarmasian ?
• Apa saja nilai-nilai profesional yang di terapkan dalam kefarmasian ?
• Bagaimana hubungan etika dengan moral, dan hukum ?
 
 
1.3 Tujuan masalah
• Agar mahasiswa memahami apa yang di maksud dengan etika.
• Mahasiswa dapat mengetahui apa saja prinsip moral dan nilai profesional
yang diterapkan dalam praktik kefarmasian.
• Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana hubungan etika dengan moral,
dan hukum.
Pengertian Etika
Etika merupakan studi tentang nilai dengan pendekatan
kebenaran. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai
suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik. Kata etika sering disebut dengan istilah etik
atau ethics (bahasa Inggris) atau ethicus (bahasa Latin) yang
berarti  kebiasaan. Maka secara etimologi, yang dikatakan baik
adalah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Namun dalam
perkembangannya, pengertian etka tersebut telah mengalami
perubahan yang jauh dari makna awal.
Pengertian Moral
 
Moral merupakan kualitas perbuatan manusia sesuai atau tidak
dengan hati nuraninya. Moral merupakan pengetahuan yang
menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Menurut etimologi,
moral berasal dari kata mores (Bahasa Latin) yang diartikan sebagai
aturan kesusilaan. Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya
manusia sebagai manusia. Di sisi lain banyak para ahli menyatakan
bahwa moral dikaitkan dengan sejumlah kewajiban-kewajiban susila,
yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku
yang baik. Kata susila berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu
kata su yang berarti lebih baik dan sila yang berarti dasar-dasar,
prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan. Jadi susila berarti
peraturan-peraturan hidup yang lebih baik.
ETIKA = / MORAL
 
Etika è Ethikos (bahasa Yunani) è Adat istiadat / Kebiasaan
Moral è Moralitas (bahasa Latin) è Adat istiadat / Kebiasaan
 
Moral  : tuntutan perilaku dan keharusan masyarakat,
Etika   : prinsip di belakang keharusan moral
(Thompson & Thompson, 1981)
 
Etika : sistem dari prinsip prinsp moral atau aturan perilaku
Moral: prinsip-2 yg berkaitan dg perlaku baik dan buruk
(Priharjo, 1995)
 
ETIKET
 
Etiket è Etiqutte (bahasa Prancis) è Sopan santun
Etiket è Etiket (bahasa Belanda) è Secarik kertas yang ditempel di barang
 
Etika (ethics)      = moral
Etiket (etiqutte) = sopan santun
Kaidah Etika Dan Hukum
Dalam melakukan penyerahan perbekalan farmasi (obat) kepada
konsumen di apotek diatur oleh 2 macam kaidah yaitu kaidah etika dan
kaidah hukum, sehingga seorang apoteker dapat mengetahui
wewenang dan tanggung jawab apa saja yang dapat dilimpahkan
kepadanya dalam pelayanan kefarmasian kepada masyarakat
Pengertian Profesi
 
Profesi adalah kelompok terbatas dari orang-orang yang mempunyai
keahlian khusus yang diperoleh dari pendidikan tinggi atau pengalaman
yang khusus dan dengan keahlian itu mereka dapat berfungsi dalam
masyarakat untuk berperilaku atau pelayanan yang lebih baik
dibandingkan dengan warga masyarakat lain pada umumnya.
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan
keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan
keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup
disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari
praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam
praktek
Peranan Etika Dalam Profesi

Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang
saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil
yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu
kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan
bersama.
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi
landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya
maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini
sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan
tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi
pegangan para anggotanya.
Praktik Pelaksanaan “Kode Etik”

1. Kewajiban Umum
• Sumpah apoteker
• Kode etik
• Menjalankan sesuai standar kompetensi.
• Aktif mengikuti perkembangan dibidang kesehatan dan farmasi.
2. Di dalam melaksanakan praktik, apoteker menjauhkan diri dari usaha mencari
keuntungan semata bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur
kefarmasian.
3. Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh baik bagi orang lain.
4. Tidak ada praktik kefarmasian dengan prinsip ekonomi (melalui usaha sekecil-
kecilnya namun mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya) à Tetapi
yang terpenting patient safety dengan terapi yang rasionala dengan harga
terjangkau.
5. Apoteker menjadi sumber informasi.
BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan
• Nilai Etika Moral dan Hukum sangat memiliki
keterkaitan yang sangat erat, pada dasar nya
memiliki fungsi yaitu untuk melayani manusia.
Pertama untuk mengingatkan manusia untuk
melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama
sebagai bagian dari masyarakat.
• Kedua, menarik perhatian pada permasalahan-
permasalah moral yang kurang ditanggapi manusia.
Ketiga, dapat menjadi penarik perhatian manusia
kepada gejala “ pembiasaan emosional” nilai-nilai
moral mengandung nasihat, wejangan, petuah,
peraturan, dan perintah turun temurun melalui
suatu budaya tertentu. Sedangkan etika merupakan
refeksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma
manusia yang menentukan dan terwujud dalam
sikap dan perilaku hidup manusia, karena etika,
moral dan hukum memiliki hubungan yang erat
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan
• Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya,
apoteker harus memenuhi dengan itikad baik dan
penuh tanggung jawab. Apoteker yang tidak
memenuhi kewajibannya, maka apoteker dapat
dituntut secara hukum untuk mengganti segala
kerugian dan apoteker harus bertanggungjawab
secara hukum atas kesalahan atau kelalaiannya.
• Seorang Apoteker maupun Tenaga Tekhnis
Kefarmasian seharusnya melakukan pekerjaannya
dengan baik dan sesuai dengan etika farmasi yang
benar. Etika farmasi dalam hal ini jelas sangat
diperlukan guna menjaga martabat serta
kehormatan profesi, dan disamping itu juga untuk
melindungi masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun peyalahgunaan keahlian.
BAB III
PENUTUP
 
3.2 Saran
• Dalam praktek ketatanegaraan Indonesia dewasa ini,
telah banyak orang intelektual seperti para pejabat tinggi.
Namun ketika intelektual tersebut tidak di imbangi
dengan moralitas maka yang terjadi adalah kasus-kasus
bermoral seperti korupsi yang menyeret mereka kedalam
pengadilan. Karena apa artinya hukum jika tidak disertai
moral. Hukum dapat memiliki kekuatan jika dijiwai oleh
moralita. Kualitas hukum terletak pada bobot moral yang
menjiwainya. Tanpa moralitas dan etika hukum tampak
kosong dan hampa.
• Sebaiknya dilakukan penerapan dan pemberitahuan
kepada Tenaga Tekhnis Kefarmasian bagaimana
menjalani profesi yang sesuai dengan undang-undang
yang berlaku, dan jika ada yang melanggar terlebih
dahulu di tegur melalui lisan, melakukan pekerjaan sesuai
dengan etika yang ada guna mensejahterakan
masyarakat dan agar terhindar dari tuduhan-tuduhan
terhadap profesi yang kita jalani.
• Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa
profesi apoteker kita harus mengetahui dengan pasti
segala bentuk etika maupun isu etik kefarmasian dan
makalah ini merupakan salah satu bagian pembelajaran
yang sesuai.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai