KEPERAWATAN PROFESIONAL
ERLIN SITUMORANG
PROFESI NERS FEBRUARI 2022
Ada sebuah kisah tentang seorang wanita yang menjual salah satu
ginjalnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti membeli
gadget, alat-alat kosmetika, pakaian-pakaian mahal dan sejenisnya
guna menunjang gaya hidupnya.Seringkali manusia menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan uang demi memuaskan dirinya
tanpa memikirkan prinsip etik dalam kehidupan serta akibat yang
akan timbul ke depannya.
REFLEKSI
Saya pernah mendengar berita di Televisi tentang seorang Pemuka Agama
yang menikahi secara siri anak berusia 12 tahun yang secara mental belum
siap untuk dijadikan seorang istri. Pernikahan tersebut dilakukan dengan
alasan agar istrinya lebih mudah di didik untuk menjadi orang yang sukses
dan juga ia merasa bahwa pernikahan yang dilakukannya itu sudah sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya.Anda, kalau kita renungkan apa yang
kurang dari Pemuka Agama ini. Setiap hari pasti mengajarkan kebenaran.
Ajaran agamanya tentunya mengajarkan perbuatan-perbuatan yang baik
dan menjunjung tinggi moral. Tetapi dalam kenyataannya, ajaran
tersebut tidak diterapkan dalam kehidupan yang menjunjung tinggi
nilainilai moral. Dari sudut filsafat moral, kesalahan moral adalah
pelanggaran prinsip etis yang seharusnya dipatuhi
Hak Perawat
Berikut merupakan beberapa hak dari perawat:
1) Perawat memilikihakuntuk mendapatkan perlindungan hukum dan profesi
sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar
Operasional Prosedur (SOP);
2) Perawatberhakmemperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan
atau keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal; 3)
Perawatberhakmelaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi
profesi;
4) Perawatberhakmendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi, dedikasi
yang luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan rawan;
5) Perawatberhakmemperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang
berkaitan dengan tugasnya; menerima imbalan jasa profesi yang proporsional
sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.
Kewajiban Perawat
Dalam melaksanakan praktek keperawatan perawat berkewajiban untuk :
1) Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi, standar praktek
keperawatan, kode etik dan SOP serta kebutuhan klien atau pasien;menghormati hak pasien; 2)
Merujuk klien atau pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau tindakan;
3) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien dan atau pasien, kecuali untuk
kepentingan hukum;
4) Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang
lain yang bertugas dan mampu melakukannya;
5) Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam
meningkatkan profesionalisme;
6) Meminta persetujuan tindakan keperawatan yang dilakukan; 7) Melakukan pencatatan
asuhan keperawatan secara sistematis.
Hak Pasien
2) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit, pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur; 3)
Pasienberhakmemperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi; 4)
Pasienberhakmemperoleh asuhan keperawatan dengan standar profesi
keperawatan; 5) Pasienberhakmemilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit; dirawat
oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya
tanpa campur tangan dari pihak luar; 6) Pasienberhakmeminta konsultasi kepada
dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut (second opinion) terhadap
penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat; “privacy” dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya; mendapat
informasi yang meliputi: penyakit yang diderita, tindakan medik yang hendak
dilakukan, alternatif terapi, prognosa, perkiraan biaya, pengobatan;
Hak Pasien-lanjutan
7) Pasien berhak menyetujui/memberikan ijin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya; 8)
Pasienberhakmenolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya
dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri
sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya; 9)
Pasienberhakdidampingi keluarganya dalam keadaan kritis; 10)
Pasienberhakmenjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya; 11)
Pasienberhakataskeamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit; 12) Pasienberhakmengajukan usul, saran dan
perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya, 13)
Pasienberhakmenerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
KewajibanPasien
Latihan
Dilema Etik
Diskusi Kelompok
Ny A berusia 37 tahun, menginginkan untuk mengakhiri hidupnya (euthanasia). Ny
A mengalami kebutaan, diabetes yang parah dan menjalani dialisis. Ketika Ny A
mengalami henti jantung, dilakukan resusitasi untuk mempertahankan hidupnya.
Hal ini dilakukan oleh pihak rumah sakit karena sesuai dengan prosedur dan
kebijakan dalam penanganan pasien di rumah sakit tersebut. Peraturan rumah
sakit menyatakan bahwa kehidupan harus disokong. Namun keluarga menuntut
atas tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut untuk kepentingan hak
meninggal klien. Saat ini klien mengalami koma. Tiga orang perawat
mendiskusikan kejadian tersebut dengan memperhatikan antara keinginan/hak
meninggal Ny A dengan moral dan tugas legal untuk mempertahankan kehidupan
setiap pasien yang diterapkan di rumah sakit. Perawat X mendukung dan
menghormati keputusan Ny A yang memilih untuk mati. Perawat Y menyatakan
bahwa semua anggota/staf yang berada di rumah sakit tidak mempunyai hak
menjadi seorang pembunuh. Perawat Z mengatakan bahwa yang berhak untuk
memutuskan adalah dokter. Petunjuk Latihan
Untuk kasus tersebut diatas
, coba anda selesaikan dengan kerangka pemecahan dilema etik
menurut Kozier & Erb!