Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAN KELUARGA TERHADAP PASIEN


DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Pembimbing :

1. Siti Sholikhah S.Kep., Ns., M.Kes.


2. Yeni Nurhayati S.Kep., Ns.

Oleh :
Kelompok 01
1. Rubal Ahmad 1702031198
2. Devi Ariani 1702031211
3. Erinsa Nurtantia 1702031216
4. Wahyu Setiawan 1702031237
5. Muhammad Febri Irawan 1702031264
6. Riza Nuridzat Helmy 1702031311

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2017 / 2018
HALAMAN PENGESAHAN

PENYULUHAN TENTANG

PERAN KELUARGA TERHADAP PASIEN

DENGAN HARGA DIRI RENDAH

DI PURI WIJAYA KUSUMA RS JIWA MENUR SURABAYA

TELAH DILAKSANAKAN PADA :

HARI : SABTU

TANGGAL : 17 FEBRUARI 2018

MENGETAHUI

PEMBIMBING KLINIK PEMBIMBING AKADEMIK

(............................................................) (............................................................)
KEPALA RUANG WIJAYA KUSUMA

(............................................................)
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yeni Nurhayati S.Kep., Ns

Jabatan : CI Puri Flamboyan RS Jiwa Menur Surabaya

Menerangkan bahwa nama berikut : Rubal Ahmad

Devi Ariani

Erinsa Nurtantia

Wahyu Setiawan

Muhammad Febri Irawan

Riza Nuridzat Helmy

Telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa memberikan

penyuluhan/ ceramah pada masyarakat di Puri Wijaya Kusuma RS Jiwa Menur

Surabaya pada :

Hari/tanggal : Sabtu, 17 Februari 2018

Tempat : Puri Wijaya Kusuma RS Jiwa Menur Surabaya

Topik : Peran Keluarga Terhadap Pasien Dengan Harga Diri Rendah

Demikian surat keterangan dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya

Lamongan, 17 Februari 2018

CI Puri Flamboyan

(…..............…………….....)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAN KELUARGA TERHADAP PASIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Pokok bahasan : Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah


Sub pokok bahasan : Peran Keluarga Terhadap Pasien dengan Harga Diri
Rendah
Penyaji : Erinsa Nurtantia
Sasaran : Keluarga pasien
Tempat : Puri Wijaya Kusuma Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
Hari / Tanggal : Sabtu, 17 Februari 2018
Waktu : 09.00 - 09.30

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
pasien mampu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana cara merawat anggota kelurga dengan harga diri rendah.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
pasien mampu :
a. Menyebutkan pengertian harga diri rendah
b. Menyebutkan penyebab harga diri rendah
c. Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah
d. Menyebutkan akibat lanjut dari harga diri rendah
e. Menyebutkan peran keluarga terhadap pasien harga diri rendah

III. Sasaran
Pasien di Puri Wijaya Kusuma Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya

IV. Materi
Terlampir
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

VI. Strategi
Hari dan tanggal pelaksanaan : Sabtu, 17 Februari 2018
Waktu : 09.00 – 09.30
Tempat : Puri Wijaya Kusuma Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya
Penyaji : Erinsa Nurtantia
Moderator : Rubal Ahmad
Observer : Riza Nuridzat
Fasilitator : M. Febri Irawan, Wahyu Setiawan, Devi
Ariani

VII. Pengorganisasian & Uraian Tugas


1. Moderator : Rubal Ahmad
Uraian tugas :
a. Menutup dan memulai acara
b. Memperkenalkan diri
c. Mengatur proses bertanya dan lamanya diskusi penyuluhan.
d. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan
e. Menjaga kelancaran acara
f. Memimpin diskusi

2. Penyaji: Erinsa Nurtantia


Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Bersama fasilitator menjalin kerjasama dalam acara penyuluhan
3. Fasilitator : M. Febri Irawan, Wahyu Setiawan, Devi Ariani
Uraian tugas :
a. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Membagikan leaflet

4. Observer : Riza Nuridzat


Uraian tugas :
a. Mempersiapkan alat tulis dan lembar kosong untuk mencatat bagian
kejadian yang penting dalam pelaksanaan penyuluhan.
b. Mengamati jalannya kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan

VIII. Setting Tempat

: Audience

: Penyaji

: Moderator

: Observer

: Fasilitator

IX. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
X. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1 Pembukaan 5 menit a. Salam perkenalan
b. Menjelaskan kontrak dan
tujuan penyuluhan
c. Memperkenalkan diri dan
tim
d. Membacakan susunan acara
e. Menggali pengetahuan peran
keluarga pada klien dengan
ganggguan jiwa
2 Pelaksanaan 10 menit Menjelaskan tentang : Lembar
a. Pengertian harga diri rendah balik
b. Penyebab harga diri rendah. dan
c. Tanda dan gejala harga diri Leaflet
rendah
d. Akibat lanjut dari harga diri
rendah.
e. Peran keluarga terhadap
pasien harga diri rendah
3. Evaluasi 10 menit a. Membuka sesion pertanyaan
b. Diskusi dengan peserta
c. Mengajukan pertanyaan pada
peserta
d. Memberikan reiforcement
positif atas jawaban yang
diberikan
e. Menyimpulkan materi
4. Penutup 5 menit Menutup dengan salam
XI. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien bersedia diberi penyuluhan (100%)
b. Persiapan materi yang disampaikan
c. Persiapan media yang akan disampaikan
d. Persiapan klien yang akan diberi penyuluhan
e. Kontrak waktu dengan klien sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias terhadap materi yang diberikan
b. Klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai.
c. Klien bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar
d. Klien dapat menerapkan materi yang telah didapatkan
3. Evaluasi hasil
Klien dapat menjelaskan tentang :
a. Pengertian harga diri rendah
b. Penyebab harga diri rendah.
c. Tanda dan gejala harga diri rendah
d. Akibat lanjut dari harga diri rendah.
e. Peran keluarga terhadap pasien harga diri rendah

XII. Daftar Pertanyaan


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang peran keluarga terhadap
pasien dengan harga diri rendah diharapkan audien mampu menjawab
pertanyaan:
a. Pengertian harga diri rendah
b. Penyebab harga diri rendah.
c. Tanda dan gejala harga diri rendah
d. Akibat lanjut dari harga diri rendah.
e. Peran keluarga terhadap pasien harga diri rendah
MATERI

PERAN KELUARGA TERHADAP PASIEN


DENGAN HARGA DIRI RENDAH

1. Definisi Harga Diri Rendah


Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan
rendah diri berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.Harga diri kronik merupakan evaluasi diri negatif yang
berkepanjanga/perasaan tentang diri atau kemampuan diri (Herdman, 2012).
Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun
penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang
berasal dari diri individu itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal
merupakan penilaian dari luar dir individu (misal: lingkungan) yang
mempengaruhi penilaian individu tersebut (Budi Ana Keliat, 2005).

2. Penyebab HDR
Harga diri dan konsep diri tidak bisa dipisahkan dari memandang diri
sendiri. Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik
bersidat positif maupun negatif. Sementara konsep diri merupakan penilaian
yang berasal dari dalam diri sendiri.
Seseorang yang memilki harga diri rendah maka akan membatasi
pergaulannya, kurang percaya diri, kurang aktif, dan tidak bisa bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri. Faktor yang menyebabkan seseorang
mengalami harga diri rendah, yakni:
a. Pola Asuh Keluarga
Pola asuh yang diterapkan di keluarga sangat berpengaruh terhadap
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Pola asuh yang
permisif cenderung kurang terkontrol sehingga seseorang menjadi tidak
bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak bisa diterima
masyarakat. Sebaliknya, pola asuh otoriter kadang menyebabkan masalah
maladaptif dalam menilai diri.
b. Tekanan/Trauma
Banyak faktor yang bisa menyebabkan timbulnya trauma, misalnya
kekerasan fisik, seksual, dan peristiwa lain yang bisa mengancam
seseorang hingga tidak bisa lepas dari bayang-bayang kejadian yang
tidak menyenangkan tersebut.
c. Keadaan Fisik
Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Kondisi
fisik yang mempunyai kekurangan atau cacat akan membuat seseorang
merasa minder. Akibatnya mereka cenderung menarik diri untuk
menyembunyikan kekurangannya.
d. Ketidakberfungsian Secara Sosial
Ketidakberfungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya
seorang individu menempatkan dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya
seorang kepala rumah tangga yang menganggur, akan merasa rendah diri
dalam kehidupan sosialnya

3. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala HDR dapat di lihat dari ungkapan pasien yang
menunjukan penilaian negatif tentang dirinya dan di dukung dengan data
hasil wawancara dan observasi.
a. Data subjektif
Pasien mengungkapan tentang :
1) Hal negatif diri sendiri atau orang lain
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandangan hidup yang pesimis
4) Penolakan terhadap kemampuan diri

b. Data objektif
1) Penurunan produktifitas
2) Tidak berani menatap lawan bicara
3) Libik banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
4) Bicara lambat dengan nada suara lemah
4. Akibat Lanjut HDR
Klien yang mengalami harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan
interaksi sosial: menarik diri, memicu munculnya perilaku kekerasan yang
berisiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Isolasi social
merupakan keadaan dimana individu dan kelompok mengalami kebutuhan
meningkat keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk
melakukan kontak.

5. Peran Keluarga Terhadap Pasien Dengan Harga Diri Rendah


1. Mengajarkan klien untuk bersosialisasi dan mengenal dengan dunia luar
2. Mengajarkan klien untuk bisa aktif melakukan ADL
3. Mempercepat proses penyembuhan melalui dinamika kelompok
4. Memperbaiki hubungan interpersonal klien dengan setiap anggota
keluarga
5. Menurunkan angka kekambuhan
6. Memberikan perhatian dan rasa kasih sayang dan penghargaan sosial
kepada penderita
7. Mengawasi kepatuhan penderita dalam minum obat.
8. Bantu penderita untuk selalu berinteraksi dengan lingkungan
9. Beri kegiatan yang positif untuk mengisi waktu penderita dirumah
10. Jangan biarkan penderita menyendiri, libatkan dalam kegiatan sehari-
hari
11. Memberikan pujian jika penderita melakukan hal yang positif
12. Jangan mengkritik penderita jika penderita melakukan kesalahan
13. Menjauhkan penderita dari pengalaman atau keadaan yang
menyebabkan penderita merasa tidak berdaya dan tidak berarti
DAFTAR PUSTAKA

Bouwhuizen, M. 1999. Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC.


Keliat budi, ana. 2005. Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan
jiwa. Jakarta: EGC
Maramis, W. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga
University Press.
DAFTAR HADIR

Stase / Ruang : Keperawatan Jiwa/ Puri Wijaya Kusuma RS Jiwa Menur


Surabaya
Pokok bahasan : Peran Keluarga Terhadap Pasien Harga Diri Rendah

NO NAMA ALAMAT TTD

Anda mungkin juga menyukai