Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEHILANGAN DAN BERDUKA

Topik : Kehilangan dan Berduka


Sub Topik : Cara Mengatasi Kehilangan dan Berduka
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Pukul : sd WIB
Tanggal :
Tempat :
Nama penyuluh :

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien dengan kehilangan
dan berduka dan keluarga dapat memahami cara mengatasi kehilangan dan berduka.

B. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien dengan berduka dan
kehilangan dan keluarga mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian kehilangan dan berduka
2. Menyebutkan penyebab kehilangan dan berduka
3. Menyebutkan tahapan kehilangan dan berduka
4. Menyebutkan tanda dan gejala kehilangan dan berduka
5. Menyebutkan Cara mengatasi kehilangan dan berduka
6. Menyebutkan Peran keluarga dalam merawat pasien

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tahapan berduka
4. Tanda dan gejala
5. Cara mengatasi kehilangan dan berduka
6. Peran keluarga dalam merawat pasien

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Lembar Balik

F. Strategi Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Sasaran/Audiens
1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Antusias mendengarkan
3. Menjelaskan maksud dan perkenalan perawat,
tujuan penyampaian maksud
4. Memeberikan pre test dan tujuan penyuluhan
pada pasien dan keluarga 3. Aktif menyampaikan apa
5. Membagikan leaflet yang diketahui pasien
dan keluarga sebelum
penyuluhan yang akan
disampaikan
4. Menerima leaflet yang
dibagikan
2 Isi 15 menit 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak penjelasan
tentang kehilangan tentang kehilangan dan
berduka berduka yang
2. Memberikan kesempatan disampaikan oleh
kepada pasien dan Perawat
keluarga untuk bertanya 2. Aktif bertanya mengenai
3. Menjawab kehilangan dan berduka
pertanyaan pasien dan 3. Menyimak jawaban yang
keluarga yang telah disampaikan oleh
ditanyakan berkaitan Perawat
dengan materi yang belum
jelas.
3 Penutup 10 menit 1. Perawat memberikan 1. Menyimak evaluasi dan
evaluasi kesimpulan yang
2. Perawat menyimpulkan disampaikan oleh
materi yang telah Perawat
disampaikan 2. Menjawab apa saja yang
3. Perawat memberikan post telah diketahui setelah
test pada pasien dan penyuluhan disampaikan
keluarga oleh Perawat
4. Perawat memberikan 3. Menjawab salam
salam penutup

G. Evaluasi
1. Diharapkan pasien dan keluarga mengerti dengan jelas mengenai informasi yang telah
diberikan oleh perawat.
2. Diharapkan pasien dan keluarga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diberikan
oleh perawat.
3. Prosedur : Pre test dan post test
4. Jenis Test : Lisan
5. Butir Soal : 5 Soal
a. Jelaskan pengertian dari kehilangan dan berduka?
b. Jelaskan penyebab kehilangan dan berduka?
c. Sebutkan tahapan kehilangan dan berduka?
d. Sebutkan tanda dan gejala kehilangan dan berduka?
e. Jelaskan cara mengatasi kehilangan dan berduka?
f. Sebutkan peran serta keluarga dalam merawat pasien dengan kehilangan dan berduka?
H. Sumber
Patricia A. Potter. 2005. Fudamental of Nursing: Concept, Proses, and Practice. Jakarta: EGC
Rando TA. (1986). Loss and Anticipatory Grief. Lexington Mass

I. Lampiran
1. Materi Kehilangan dan Berduka
Materi Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian
Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan adalah
suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang berarti sejak
kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa tanpa
kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa
kembali atau tidak dapat kembali.
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Lambert, 1985; hal.
35).
Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam
rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan
mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu kekurangan atau
tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki. Kehilangan merupakan
suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik
sebagian atau seluruhnya.
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.

B. Penyebab
Perasaan kehilangan dan berduka pada seseorang dapat muncul dikarenakan berbagai alasan
diantaranya:
1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang berarti
adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tioe kehilangan,
yang mana harus ditanggung oleh seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang dicintai. Karena
keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau jalinan yang ada, kematian
pasangan suami/istri atau anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa dan
tidak dapat ditutupi.

2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)


Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang mental
seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan
fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri
mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat
hilang dari seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.
3. Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama-sama,
perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap
benda yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal
termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian
secara permanen. Misalnya pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan
proses penyesuaian baru.

C. Tahapan berduka
1. Fase Denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung
cepat, menangis, gelisah.
2. Fase anger/marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lalin
c. Reaksi fisik: muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
d. Perilaku agresif
3. Fase bargaining/tawar-menawar
Verbalisasi: “kenapa herus terjadi pada saya?, “kalau saja yang sakit bukan saya”,
“seandainya saya hati-hati”.
4. Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa
b. Gejala: menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun
5. Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang
b. Verbalisasi: “apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “yah, akhirnya saya
harus operasi”

D. Tanda dan gejala


1. Ungkapan kehilangan
2. Menangis
3. Gangguan tidur
4. Kehilangan nafsu makan
5. Sulit berkonsentrasi
6. Karakteristik berduka yang berkepanjangan,yaitu:
a. Mengingkari kenyataan kehilngan terjadi dalam waktu yang lama
b. Sedih berkepanjangan
c. Adanya gejala fisik yang berat
d. Keinginan untuk bunuh diri

E. Cara mengatasi kehilangan dan berduka


Untuk mengatasi kehilangan dan berduka tidak ada caranya. Namun setiap manusia yang
berduka dan kehilangan memiliki tugas yang herus lewati agar tetap dalam berduka dan
kehilangan secara normal. Tugas tersebut yaitu :
Tugas 1:
Menerima kenyataan akan merasa kehilangan ,tugas 1 mluibatkan proses penerimaan bahwa
individu atau objek tersebut telah pergi dan tidak akan kembali.
Tugas 2:
Melewati rasa nyeri akan berduka , individu memberikan reaksi berupa kesedihan ,kesendiriaan
,keputusasaan, atau penyesalan dan akan bekerja melalui perasaan nyeri dengan mengguna kan
mekanisme adaptasi paling di kenal dan nyaman bagi mereka.
Tugas 3:
Beradaptasi dengan lingkungan , dimana orang tersebut meninggal . seorang individu tidak
menyadari sepenuhnya dampak dari rasa kehilangan selama minimal 3 bulan . anggota keluarga
atau teman memberikan sedikit perhatian kepada individu yang merasa kehilangngan dalam
jangka waktu yang sama., sebagaimana akhir dari rasa kehilangan menjadi kenyataan.
Tahap 4:
Melanjutkan jalannya roda kehidupan. Bilamana terjadi hambatan dalam masa dukacita ini maka
dapat terjadi griefing yang abnormal atau complicated mourning dalam bentuk sebagai berikut :
a. Chronic grief reactions (reaksi kehilangan
b. Delayed grief reactions
c. Exaggerated grief reactions
d. Masked grief reactions

F. Peran keluarga dalam merawat pasien

1. Berharap akan perawatan yang terbaik sudah diberikan.serta keyakinan bahwa mati adalah
akhir penderitaan dan kesakitan.
2. Berpartisipasi dalam memberi perawatan dan sharing dengan staf perawatan.
3. Memberi support kepada klien. Dengan support klien bisa melewati kemarahan, kesedihan,
denial. Support bisa digunakan sebagai koping dengan perubahan yang terjadi.
4. Berdoa sesuai kepercayaan agar mendapatkan kekuatan dari Tuhan

Anda mungkin juga menyukai