Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEHILANGAN DAN BERDUKA

Topik : Kesehatan Jiwa


Sub Topik : Kehilangan dan Berduka
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Waktu : 07.00-07.30 WIB
Tanggal : Selasa, 03 Desember 2019
Tempat : Rawat Jalan Anak Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien
dengan kehilangan dan berduka dan keluarga dapat memahami cara
mengatasi kehilangan dan berduka.
B. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan klien
dengan berduka dan kehilangan dan keluarga mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian kehilangan dan berduka
2. Menyebutkan penyebab kehilangan dan berduka
3. Menyebutkan tahapan kehilangan dan berduka
4. Menyebutkan tanda dan gejala kehilangan dan berduka
5. Menyebutkan Cara mengatasi kehilangan dan berduka
6. Menyebutkan Peran keluarga dalam merawat pasien
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tahapan berduka
4. Tanda dan gejala
5. Cara mengatasi kehilangan dan berduka
6. Peran keluarga dalam merawat pasien
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Lembar Balik
F. Strategi Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Sasaran/Audiens


1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Antusias
3. Menjelaskan maksud mendengarkan
dan tujuan perkenalan perawat,
4. Memeberikan pre test penyampaian maksud
pada pasien dan dan tujuan penyuluhan
keluarga 3. Aktif menyampaikan
5. Membagikan leaflet apa yang diketahui
pasien dan keluarga
sebelum penyuluhan
yang akan disampaikan
4. Menerima leaflet yang
dibagikan
2 Isi 15 menit 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak penjelasan
tentang kehilangan tentang kehilangan dan
berduka berduka yang
2. Memberikan kesempatan disampaikan oleh
kepada pasien dan Perawat
keluarga untuk bertanya 2. Aktif bertanya
3. Menjawab mengenai kehilangan
pertanyaan pasien dan dan berduka
keluarga yang telah 3. Menyimak jawaban
ditanyakan berkaitan yang disampaikan oleh
dengan materi yang Perawat
belum jelas.
3 Penutup 10 menit 1. Perawat memberikan 1. Menyimak evaluasi
evaluasi dan kesimpulan yang
2. Perawat menyimpulkan disampaikan oleh
materi yang telah Perawat
disampaikan 2. Menjawab apa saja
3. Perawat memberikan yang telah diketahui
post test pada pasien dan setelah penyuluhan
keluarga disampaikan oleh
4. Perawat memberikan Perawat

salam penutup 3. Menjawab salam

G. Evaluasi

1. Diharapkan pasien dan keluarga mengerti dengan jelas mengenai


informasi yang telah diberikan oleh perawat.
2. Diharapkan pasien dan keluarga mampu mengaplikasikan pengetahuan
yang diberikan oleh perawat.
3. Prosedur : Pre test dan post test
4. Jenis Test : Lisan
5. Butir Soal : 5 Soal
a. Jelaskan pengertian dari kehilangan dan berduka?
b. Jelaskan penyebab kehilangan dan berduka?
c. Sebutkan tahapan kehilangan dan berduka?
d. Sebutkan tanda dan gejala kehilangan dan berduka?
e. Jelaskan cara mengatasi kehilangan dan berduka?
f. Sebutkan peran serta keluarga dalam merawat pasien dengan
kehilangan dan berduka?
H. Sumber
Patricia A. Potter. 2005. Fudamental of Nursing: Concept, Proses, and
Practice. Jakarta: EGC
Kozier, B., Erb, G., Berman, A & Snyder, S.J. (2010). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik Edisi 7. Jakarta:
EGC
I. Lampiran
1. Materi Kehilangan dan Berduka
Materi Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian
Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan.
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa
tanpa kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak diharapkan/diduga,
sebagian atau total dan bisa kembali atau tidak dapat kembali. (Kozier. 2010).
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah
dimiliki. Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau
seluruhnya.
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan
yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas,
susah tidur, dan lain-lain.
B. Penyebab
Perasaan kehilangan dan berduka pada seseorang dapat muncul
dikarenakan berbagai alasan diantaranya:
1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau
orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan
mengganggu dari tipe-tioe kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh
seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang
dicintai. Karena keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau
jalinan yang ada, kematian pasangan suami/istri atau anak biasanya
membawa dampak emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi.
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan
tentang mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap
keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran dalam
kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin
sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang
dapat hilang dari seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan,
usia muda, fungsi tubuh.
3. Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau
bersama-sama, perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang
dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung pada arti dan
kegunaan benda tersebut.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang
sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang keluarga dalam
waktu satu periode atau bergantian secara permanen. Misalnya pindah
kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses
penyesuaian baru.
C. Tahapan Kehilangan dan Berduka
1. Fase Denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan,
detak jantung cepat, menangis, gelisah.
2. Fase anger/marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lalin
c. Reaksi fisik: muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan
mengepal.
d. Perilaku agresif
3. Fase bargaining/tawar-menawar
Verbalisasi: “kenapa herus terjadi pada saya?, “kalau saja yang sakit bukan
saya”, “seandainya saya hati-hati”.
4. Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa
b. Gejala: menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun
5. Fase acceptance/menerima
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang
b. Verbalisasi: “apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”,
“yah, akhirnya saya harus operasi”
D. Tanda dan gejala
1. Ungkapan kehilangan
2. Menangis
3. Gangguan tidur
4. Kehilangan nafsu makan
5. Sulit berkonsentrasi
6. Karakteristik berduka yang berkepanjangan,yaitu:
a. Mengingkari kenyataan kehilngan terjadi dalam waktu yang lama
b. Sedih berkepanjangan
c. Adanya gejala fisik yang berat
d. Keinginan untuk bunuh diri
E. Cara mengatasi kehilangan dan berduka
Untuk mengatasi kehilangan dan berduka tidak ada caranya. Namun setiap
manusia yang berduka dan kehilangan memiliki tugas yang herus lewati agar
tetap dalam berduka dan kehilangan secara normal. Tugas tersebut yaitu :
Tugas 1: Menerima kenyataan akan merasa kehilangan ,tugas 1 melibatkan
proses penerimaan bahwa individu atau objek tersebut telah pergi dan tidak
akan kembali.
Tugas 2: Melewati rasa nyeri akan berduka , individu memberikan reaksi
berupa kesedihan ,kesendiriaan ,keputusasaan, atau penyesalan dan akan
bekerja melalui perasaan nyeri dengan mengguna kan mekanisme adaptasi 
paling di kenal dan nyaman bagi mereka.
Tugas 3: Beradaptasi dengan lingkungan , dimana orang tersebut meninggal
seorang individu tidak menyadari sepenuhnya dampak dari rasa kehilangan
selama minimal 3 bulan, anggota keluarga atau teman memberikan sedikit
perhatian kepada individu yang  merasa kehilangngan dalam jangka waktu
yang sama., sebagaimana akhir dari rasa kehilangan menjadi kenyataan.
Tahap 4:      Melanjutkan jalannya roda kehidupan. Bilamana terjadi hambatan
dalam masa dukacita ini maka dapat terjadi griefing yang abnormal atau
complicated mourning dalam bentuk sebagai berikut :
a. Chronic grief reactions (reaksi kehilangan)
b. Delayed grief reaction (reaksi lambat)
c. Exaggerated grief reactions ( reaksi kesedihan yang berlebihan)
d. Masked grief reactions (reaksi menyembunyikan kesedihan)
F. Peran keluarga dalam merawat pasien
1. Berharap akan perawatan yang terbaik sudah diberikan.serta keyakinan
bahwa mati adalah akhir penderitaan dan kesakitan.

2. Berpartisipasi dalam memberi perawatan dan sharing dengan staf


perawatan.

3. Memberi support kepada klien. Dengan support klien bisa melewati


kemarahan, kesedihan, denial. Support bisa digunakan sebagai koping
dengan perubahan yang terjadi.

4. Berdoa sesuai kepercayaan agar mendapatkan kekuatan dari Tuhan

G. Daftar Pustaka

Patricia A. Potter. 2005. Fudamental of Nursing: Concept, Proses, and


Practice. Jakarta: EGC
Kozier, B., Erb, G., Berman, A & Snyder, S.J. (2010). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik Edisi 7. Jakarta:
EGC

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


KEHILANGAN DAN BERDUKA

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas


Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing:
Ibrahim N. Bolla, S.Kp., MM.

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1. Heri Zulkarnain 214119001
2. Neng Fuji F 214119029
3. Yovita Aneke P 214119010
4. Neng Parida S 214119051
5. Nina Agustin 214119069
6. Neng Sani 214119110
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2019

Anda mungkin juga menyukai