Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) KEHINGAN DAN BERDUKA


KEPERAWATAN JIWA

DI SUSUN: KELOMPOK V
1. Aulia dina rahman
2. Deni Zainuddin
3. Devi yuni putri riyanti
4. Diana afrilia
5. Nuriman
6. Yustia

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN AJARAN 2023/2024


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEHILANGAN DAN BERDUKA

Topik : Kehilangan dan Berduka


Sub Topik : Cara Mengatasi Kehilangan dan Berduka
Sasaran : Masyarakat Umum
Waktu : 08.00-08.30 WIB
Tanggal : Jum’at, 06 oktober 2023
Tempat : Stikes Mataram
Penyuluh : Kelompok 5

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit diharapkan klien dengan kehilangan dan
berduka dan keluarga dapat memahami cara mengatasi kehilangan dan berduka.
B. Tujuan khusus

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit diharapkan klien dengan berduka dan
kehilangan dan keluarga mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian kehilangan dan berduka

2. Menyebutkan penyebab kehilangan dan berduka

3. Menyebutkan tahapan kehilangan dan berduka

4. Menyebutkan tanda dan gejala kehilangan dan berduka

5. Menyebutkan Cara mengatasi kehilangan dan berduka

6. Menyebutkan Peran keluarga dalam merawat pasien

C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian
b. Penyebab
c. Tahapan berduka
d. Tanda dan gejala
e. Cara mengatasi kehilangan dan berduka
f. Peran keluarga dalam merawat pasien
D. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi

E. Media Penyuluhan
a. Leaflet
b. Lembar Balik

F. Strategi Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Sasaran/Audiens


1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Antusias
3. Menjelaskan maksud mendengarkan
dan tujuan perkenalan perawat,
4. Memeberikan pre test penyampaian maksud
pada pasien dan dan tujuan penyuluhan
keluarga 3. Aktif menyampaikan
5. Membagikan leaflet apa yang diketahui
pasien dan keluarga
sebelum penyuluhan
yang akan disampaikan
4. Menerima leaflet yang
dibagikan
2 Isi 10 menit 1. Menjelaskan materi 1. Menyimak penjelasan
tentang kehilangan tentang kehilangan dan
berduka berduka yang
2. Memberikan kesempatan disampaikan oleh
kepada pasien dan Perawat
keluarga untuk bertanya 2. Aktif bertanya
3. Menjawab mengenai kehilangan
pertanyaan pasien dan dan berduka
keluarga yang telah 3. Menyimak jawaban
ditanyakan berkaitan yang disampaikan oleh
dengan materi yang Perawat
belum jelas.
3 Penutup 5 menit 1. Perawat memberikan 1. Menyimak evaluasi
evaluasi dan kesimpulan yang
2. Perawat menyimpulkan disampaikan oleh
materi yang telah Perawat
disampaikan 2. Menjawab apa saja
3. Perawat memberikan yang telah diketahui
post test pada pasien dan setelah penyuluhan
keluarga disampaikan oleh
4. Perawat memberikan Perawat
salam penutup 3. Menjawab salam

G. Evaluasi

a. Diharapkan pasien dan keluarga mengerti dengan jelas mengenai informasi yang telah
diberikan oleh perawat.
b. Diharapkan pasien dan keluarga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diberikan oleh
perawat.
c. Prosedur : Pre test dan post test
d. Jenis Test : Lisan
e. Butir Soal :
i. Menanyakan apa itu kehilangan dan berduka
ii. Mananyakan tanda dan gejala kehilangan dan berduka
iii. Menanyakan cara mengatasi kehilangan dan berduka
iv. Mananyakan peran keluarga dalam kehilangan dan berduka
H. Sumber
Patricia A. Potter. 2005. Fudamental of Nursing: Concept, Proses, and Practice. Jakarta:
EGC Rando TA. (1986). Loss and Anticipatory Grief. Lexington Mass
I. Lampiran
a. Materi kehilangan dan berduka
Materi Pendidikan Kesehatan

A. Pengertian
Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari kehidupan. Kehilangan
adalah suatu kondisi yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang
berarti sejak kejadian tersebut. Kehilangan mungkin terjadi secara bertahap atau
mendadak, bisa tanpa kekerasan atau traumatik, diantisispasi atau tidak
diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa kembali atau tidak dapat kembali.
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
(Lambert, 1985; hal. 35).
Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu dalam
rentang kehidupannya. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung
akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda.
Kehilangan merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami suatu
kekurangan atau tidak ada dari sesuatu yang dulunya pernah ada atau pernah dimiliki.
Kehilangan merupakan suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau seluruhnya.
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-
lain.

B. Penyebab
Perasaan kehilangan dan berduka pada seseorang dapat muncul dikarenakan berbagai
alasan diantaranya:
1. Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau orang yang berarti adalah
salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tioe kehilangan, yang mana
harus ditanggung oleh seseorang.
Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang dicintai. Karena
keintiman, intensitas dan ketergantungan dari ikatan atau jalinan yang ada, kematian
pasangan suami/istri atau anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa dan
tidak dapat ditutupi.
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
Bentuk lain dari kehilangan adalah kehilangan diri atau anggapan tentang mental
seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan
fisik dan mental, peran dalam kehidupan, dan dampaknya. Kehilangan dari aspek diri mungkin
sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang dari
seseorang misalnya kehilangan pendengaran, ingatan, usia muda, fungsi tubuh.
3. Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri atau bersama- sama,
perhiasan, uang atau pekerjaan. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda
yang hilang tergantung pada arti dan kegunaan benda tersebut.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal termasuk
dari kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian secara
permanen. Misalnya pindah kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses
penyesuaian baru.
C. Tahapan berduka
1. Fase Denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak
jantung cepat, menangis, gelisah.
2. Fase anger/marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lalin
c. Reaksi fisik: muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
d. Perilaku agresif
3. Fase bargaining/tawar-menawar
Verbalisasi: “kenapa herus terjadi pada saya?, “kalau saja yang sakit bukan saya”,
“seandainya saya hati-hati”.
4. Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa
b. Gejala: menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun

5. Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang
b. Verbalisasi: “apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “yah, akhirnya
saya harus operasi”
D. Tanda dan gejala
1. Ungkapan kehilangan
2. Menangis
3. Gangguan tidur
4. Kehilangan nafsu makan
5. Sulit berkonsentrasi
6. Karakteristik berduka yang berkepanjangan,yaitu:
a. Mengingkari kenyataan kehilngan terjadi dalam waktu yang lama
b. Sedih berkepanjangan
c. Adanya gejala fisik yang berat
d. Keinginan untuk bunuh diri

E. Cara mengatasi kehilangan dan berduka


Berikut merupakan cara mengatasi kehilangan dan berduka ketika hal ini terjadi pada diri
kita ;
1. Menerima kenyataan akan kehilangan sesuatu dan sadar apa yg ada tidak akan
kekal
2. Melakukan aktifitas fisik guna mengalihkan perhatiaan pada suatu yg kita
anggap kehilangan tersebut
3. Cara sosial : sharing dengan rekan senasib atau bergabungan dengan komunitas
pendukung
4. Cara spiritual : berdoa, berserah diri
5. Membangun kesadaran diri untuk tetap melanjutkan roda kehidupan
6. Berkonsultasi dengan terapis atau konselor

Untuk mengatasi kehilangan dan berduka tidak ada caranya. Namun setiap manusia
yang berduka dan kehilangan memiliki tugas yang herus lewati agar tetap dalam berduka
dan kehilangan secara normal. Tugas tersebut yaitu :
Tugas 1: Menerima kenyataan akan merasa kehilangan ,tugas 1 mluibatkan proses
penerimaan bahwa individu atau objek tersebut telah pergi dan tidak akan kembali.
Tugas 2: Melewati rasa nyeri akan berduka, individu memberikan reaksi berupa
kesedihan, kesendiriaan, keputusasaan, atau penyesalan dan akan bekerja melalui perasaan
nyeri dengan mengguna kan mekanisme adaptasi paling di kenal dan nyaman bagi
mereka.
Tugas 3: Beradaptasi dengan lingkungan , dimana orang tersebut meninggal . seorang
individu tidak menyadari sepenuhnya dampak dari rasa kehilangan selama minimal 3
bulan. Anggota keluarga atau teman memberikan sedikit perhatian kepada individu
yang merasa kehilangngan dalam jangka waktu yang sama sebagaimana akhir dari rasa
kehilangan menjadi kenyataan.
Tahap 4: Melanjutkan jalannya roda kehidupan. Bilamana terjadi hambatan dalam
masa dukacita ini maka dapat terjadi griefing yang abnormal atau complicated mourning
dalam bentuk sebagai berikut :
a. Chronic grief reactions (reaksi kehilangan
b. Delayed grief reactions
c. Exaggerated grief reactions
d. Masked grief reactions

F. Peran keluarga dalam merawat pasien


a. Beri ventilasi perasaan pada pasien yg mengalmi kehilang dan berduka.
b. Selalu ada di samping pasien dan dengarkan sepenuh hati apa yg diceritakan.
c. Ikut sertakan pasien dalam setiap kegiatan yg dapat mengurangi kesedihannya.
d. Beri support kepada klien. Baik secara sosial, aktivitas dan spritual.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/440840039/SAP-KEHILANGAN-DAN-BERDUKA

Anda mungkin juga menyukai