Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

1. ANDRA HULIYO PRATAMA


2. DEVIYUNI PUTRI RIYANTI
3. DWI AZILA MARTIANA S
4. SURYA ARIF H

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN

Pertemuan ke: 1 Hari, tanggal: Rabu, 25 Mei 2023

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif:
 Klien mengatakan sedih terhadap keadaan dirinya sendiri
 Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain, karena
keadaan tubuhnya yang cacat
Data Objektif:
 Klien tampak sedih
 Klien tampak sering menangis
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan Tindakan keperawatan
Tujuan umum:
 Klien tidak mengalami harga diri rendah/klien mampu meningkatkan
kepercayaan diri
Tujuan khusus:
 Meningkatkan harga diri klien
 Membantu klien menerima kondisinya yang sekarang
 Klien dapat menggunakan protese sesuai kebutuhannya
4. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya: dulu dan saat ini,
perasaan tentang citra tubuhnya dan harapan terhadap citra
tubuhnya saat ini
b. Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain
c. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu
d. Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara:
 Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera
mungkin, gunakan pakaian yang baru (jika diperlukan)
 Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara
bertahap
 Bantu pasien menyentuh bagian tersebut

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
Perawat: Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi dek
Pasien: Waalaikumsalam wr.wb. Selamat pagi
Perawat: Perkenalkan saya perawat Devi yang bertugas pada hari ini, kalau
adek namanya siapa?
Pasien: Surya Arif Hasbullah
Perawat: Senangnya dipanggil apa adek?
Pasien: Arif, sus
Perawat: Baik adek Arif, bagaimana kalau kita sekarang membicarakan
tentang perasaan adek Arif?
Pasien: Boleh Sus
Perawat: Adek Arif nyamannya dimana untuk ngobrol dengan saya?
Pasien: Disini aja sus
Perawat: Baik adek Arif, bagaimana kalau ngobrolnya selama 30 menit?
Pasien: Iya sus
Perawat: Jadi adek Arif, tujuan kita mengobrol adalah agar adek Arif dapat
menggunakan anggota tubuh yang dimiliki saat ini untuk melakukan kegiatan
2. Fase Kerja
Perawat: Sebelumnya saya ingin menanyakan bagaimana penilaian adek Arif
terhadap diri adek sendiri setelah dioperasi?
Pasien: Saya merasa jadi cacat, jelek dan malu sus
Perawat: Tadi adek Arif mengatakan merasa jadi cacat, jelek dan malu karena
dioperasi? Apa yang menyebabkan adek Arif merasa demikian?
Pasien: Saya jadi malu bertemu dengan teman-teman karena tidak memiliki
kaki sebelah
Perawat: Jadi, adek Arif merasa malu bertemu dengan teman-teman karena
operasi kaki adek. Apakah ada hal lainnya yang tidak menyenangkan yang
adek rasakan di sini?
Pasien: Tidak ada sus
Perawat: Bagaimana hubungan adek Arif dengan keluarga dan teman-teman
setelah operasi, apakah ada yang sudah mengunjungi adek di rumah sakit?
Pasien: Sudah sus, keluarga selalu ada dan teman-teman sudah menjenguk
Perawat: Apa yang adek rasakan setelah mereka mengunjungi adek?
Pasien: Malu dan minder sus, karena tidak bisa bermain dengan mereka lagi
Perawat: Oh, adek Arif jadi malu dan minder karena merasa tidak dapat
bermain Bersama mereka lagi, apa lagi selain itu?
Pasien: Itu saja sus
Perawat: Apakah harapan adek setelah operasi?
Pasien: Saya ingin cepat masuk sekolah dan bertemu teman-teman
Perawat: Bagus sekali, adek Arif masih ingin tetap sekolah dan dapat bertemu
teman-teman, apa lagi harapan adek terhadap teman-teman?
Pasien: Mereka mau menerima kekurangan saya sus
Perawat: Agar dapat mengurangi rasa minder dan rasa malu adek, mari kita
sama-sama menilai kemampuan yang masih dimiliki untuk dilatih dan
dikembangkan. Coba adek sebutkan bagian-bagian tubuh yang masih sehat
atau masih dapat digunakan?
Pasien: Saya masih bisa bicara, melihat, bernapas, tangan masih bisa
digerakkan dan makan sendiri
Perawat: Oh iya, adek masih dapat berbicara, melihat, bernapas, tangan
masih dapat digerakkan, makan sendiri terus apa lagi?
Pasien: Kaki kiri juga masih bisa digunakan untuk berjalan sus
Perawat: Bagus sekali, ternyata adek masih bisa diberikan kemampuan
tersebut oleh Tuhan, adek dapat mensyukurinya. Coba sekarang adek lihat
kaki yang tidak dioperasi dan gerakkan. Setelah itu lihat kaki yang dioperasi
dan coba gerakkan
Pasien: Sudah sus, kaki kiri bisa digerakkan
Perawat: Ya bagus, adek telah berani melihat kaki yang dioperasi, mudah-
mudahan cepat sembuh ya adek Arif
Pasien: Amin
Perawat: Menurut adek Arif adakah bantuan yang diperlukan untuk
melakukan latihan ini?
Pasien: Untuk Latihan jalan perlu dibantu sus
Perawat: Iya, bagus sekali. Memang untuk jalan masih perlu bantuan, namun
untuk kegiatan yang lain adek Arif sudah bisa mandiri. Untuk latihan jalan
mau berapa kali latihan dalam sehari?
Pasien: 3× sehari aja sus
Perawat: Baik, 3x sehari ya adek Arif
Pasien: Iya sus
3. Fase Terminasi
Perawat: Bagaimana perasan adek Arif setelah kita berdiskusi?
Pasien: Saya merasa lega sus dan saya juga merasa bersyukur
Perawat: Bagus. Coba adek Arif ulangi hal apa saja yang dapat dilakukan
untuk mengatasi rasa malu?
Pasien: Latihan berjalan sus
Perawat: Bagus, adek Arif akan latihan menggerakkan kaki ini sebanyak 3x
sehari. Bagaimana bila besok kita bertemu lagi untuk berlatih cara
menggunakan kruk/alat bantu berjalan?
Pasien: Baik suster
Perawat: Jam berapa dan berapa lama?
Pasien: Apakah bisa seperti hari ini sus?
Perawat: Bisa kok, Adek Arif lebih nyaman di mana?
Pasien: Diruangan saja sus
Perawat: Baik adek Arif terimakasih atas kerja samanya, sekarang saya pamit
dulu ya, assalamualaikum wr. wb.
Pasien: Sama-sama suster, waalaikumsalam wr.wb.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Pertemuan ke: 1 Hari, tanggal: Rabu, 25 Mei 2023

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi pasien
Data Subjektif:
 Klien mengatakan sedih terhadap keadaan dirinya sendiri
 Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain, karena
keadaan tubuhnya yang cacat
Data Objektif:
 Keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan Tindakan keperawatan
 Keluarga dapat mengenal masalah gangguan citra tubuh
 Keluarga mengetahui cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
 Keluarga mampu merawat pasien gangguan citra tubuh
 Keluarga mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan memberikan
pujian atas keberhasilannnya
4. Tindakan keperawatan
a. Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi
pada pasien
b. Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi masalah gangguan citra
tubuh
c. Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien:
 Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien
dirumah
 Memfasilitasi interaksi dirumah
 Melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial
 Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien
d. Ajarkan kepada keluarga untuk mengevaluasi perkembangan
kemampuan pasien
e. Beri pujian yang realistis terhadap keberhasilan keluarga

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
Perawat: Assalamualaikum wr.wb. Selamat pagi pak, buk
Ibu/Bapak Pasien: Waalaikumsalam wr.wb. Selamat pagi
Perawat: Perkenalkan saya perawat Devi yang bertugas pada hari ini, apakah
benar Ibu/Bapak wali dari Pasien Surya Arif Hasbullah
Ibu/Bapak Pasien: Iya benar sus
Perawat: Sebelumnya mohon maaf dengan ibu atas nama siapa?
Ibu Pasien: Saya atas nama Zila sus
Perawat: Baik ibu Zila, selanjutnya dengan bapak atas nama siapa?
Bapak Pasien: Saya atas nama Andra
Perawat: Baik Ibu-Bapak bagaimana perasaannya hari ini
Ibu/Bapak Pasien: Baik sus
Perawat: Ibu-Bapak bagaimana kalau kita mengobrol selama 30 menit,
tentang kesehatan adek Arif?
Ibu/Bapak Pasien: Iya sus, boleh
Perawat: Ibu-Bapak Mau duduk dimana?
Ibu/Bapak Pasien: Disini saja sus
2. Fase Kerja
Perawat: Jadi apa yang Ibu-Bapak rasakan menjadi masalah dalam pemulihan
perawatan adek Arif?
Ibu Pasien: Mental Arif sus, karena dia masih malu untuk bertemu temannya
Perawat: Kalau begitu, Ibu Zila dan Bapak Andra sendiri bagaimana
perasaannya melihat adik Arif?
Ibu Pasien: Sedih sus atas apa yang menimpa anak kami, apalagi sekarang Arif
jadi malu bertemu orang lain karena kakinya yang diamputasi
Bapak Pasien: Benar sus, sebagai orangtua kami pasti khawatir tentang
Kesehatan anak
Perawat: Iya benar Ibu-Bapak, sekarang adek Arif menghadapi dua masalah,
yang pertama pemulihan luka operasi karena amputasi yang saat ini lukanya
sudah mulai sembuh. Yang kedua adek Arif masih malu untuk bertemu
dengan orang lain
Ibu/Bapak Pasien: Iya sus
Perawat: Untuk itu ada beberapa cara yang Ibu-Bapak bisa lakukan agar adek
Arif bisa menerima keadaan ini
Ibu/Bapak Pasien: Bagaimana sus?
Perawat: 1. Ibu Zila dan Bapak Andra fokuskan memberi pujian setiap
kegiatan yang adek Arif dapat lakukan 2. Ibu-Bapak tolong bantu adek Arif
memfokuskan kegiatan pada bagian tubuh yang masih dapat berfungsi
dengan baik 3. Ada beberapa cara untuk memulihkan fungsi kaki adek Arif
yaitu memakai kaki palsu atau pakai kruk (alat bantu berjalan) 4. Untuk
mengurangi rasa malu:  Dorong adek Arif untuk memakai celana panjang 
Libatkan melakukan kegiatan rumah tangga  Libatkan bersosialisasi dengan
keluarga, tetangga, dll 5. Bantu menerima bagian tubuh dengan cara jangan
menghina kecacatan tersebut
Ibu/Bapak Pasien: Baik suster, kami mengerti
Perawat: Yang mana kira-kira yang dapat Ibu-Bapak lakukan segera?
Bapak Pasien: Memberikan pujian pada Arif sus
Ibu Pasien: Membantu Arif memfokuskan kegiatan bagian tubuh yang masih
berfungsi sus
Perawat: Bagus sekali Pak Andra dan Bu Zila, untuk itu saya harap Ibu dan
Bapak tetap memberikan stimulus dalam membantu pemulihan pada adek
Arif
Ibu/Bapak Pasien: Baik suster, akan kami terapkan
3. Fase Terminasi
Perawat: Baik, kalau begitu bagaimana perasaan Ibu-Bapak setelah kita
mengobrol?
Bapak Pasien: Senang suster
Ibu Pasien: Kami jadi mengetahui bagaimana cara menstimulus Arif
Perawat: Untuk itu Ibu-Bapak coba membuat jadwal bergantian
memperhatikan adek Arif, agar adek Arif tidak merasa kesepian
Ibu/Bapak Pasien: Baik suster, terimakasih sarannya
Perawat: Baiklah, dua hari lagi saya akan datang, kita akan bicarakan hal-hal
yang telah Ibu dan Bapak lakukan serta mengobrol langsung dengan adek
Arif? Ibu/Bapak Pasien: Baik suster
Perawat: Terimakasih atas kerjasamanya Ibu Zila dan Pak Andra, kalau begitu
saya pamit, Assalamualaikum wr.wb.
Ibu/Bapak Pasien: Sama-sama sus, Waalaikumsalam wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai