Anda di halaman 1dari 12

SPTK KETIDAKEFEKTIFAN KOPING

Dosen Pengampu : Ns. I Made Eka Santosa, S.Kp., M. Kes

OLEH:

KELOMPOK 6

Alin Indra Siwi (021.01.3769)

Rahmatin Nisfi (021.01.3823)

Diana Mirayanti Putri (021.01.3779)

M.Halil Gibran (021.01.3805)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MATARAM

2022/2023
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN KOPING TIDAK EFEKTIF
Pertemuan ke: 1

Hari/tanggal: 25/05/2023

I. Proses keperawatan
 Kondisi Klien
 Data obyektif
 Klien nampak sering melamun
 Klien nampak bersedih
 Data subyektif
 Klien merasa sedih
 Klien merasa cemas
 Diagnosa Keperawatan
a. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasi : kehilangan
orang berarti dan pekerjaan.

 Tujuan Khusus
• Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien
dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat.
• Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
• Klien merasa lebih tenang.
 Tindakan keperawatan
• Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan
klien.
• Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan
setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi.
• Ajarkan klien teknik relaksasi dan mekanisme koping.
II. Strategi pelaksanaan
A. Tahap orientasi
1. Salam terapeutik :
Perawat: “Selamat pagi bapak TA. Saya. . . . bapak bisa memanggil saya
suster .... Saya perawat yang dinas pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00
nanti dan saya yang akan merawat bapak. Nama bapak siapa? bapak
senangnya dipanggil siapa?”

Klien: nama saya samsudin sus


2. Evaluasi / validasi:
Perawat: “Baiklah, bagaimana keadaan bapak TA hari ini?”
Klien: saya merasa cemas dan sering bersesih sus
3. Kontrak:
a. Topik :
Perawat: “Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang
sebentar tentang keadaan bapak, apakah boleh?

Klien: “iya boleh sus”


b. Waktu :
Perawat : “Saya rasa 30 menit cukup pak. Apakah bapak bersedia?”
Klien: bersedia sus
c. Tempat :
Perawat: “bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja?
Klien: “iya disini saja sus”
Perawat: “baiklah pak”

B. Tahap kerja
Perawat: “Baiklah bapak, bisa bapak jelaskan kepada saya bagaimana
perasaan bapak saat ini?”

Klien: “saya merasa sangat sedih dan cemas sus saya tidak bisa menerima
kenyataan atas musibah yang menimpa saya. Saya kehilangan anak saya dan
pekerjaan saya diwaktu yang bersamaan”
Perawat: “Saya mengerti bapak sangat sulit menerima kenyataan ini. Tapi
kondisi sebenarnya memang bapak harus bisa menghadapi dan mengatasi
masalah ini. Sabar ya, pak.”
Klien: “saya merasa sangat terpukul sus”
Perawat: “Bapak, seluruh cobaan yang dihadapi manusia semua sudah
diatur oleh Tuhan. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya,
termasuk saya ataupun bapak sendiri. Dan saya yakin bahwa Tuhan tidak
akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan seseorang untuk
menghadapinya.”
Klien: “iya sus”
Perawat: “Bapak sudah bisa memahaminya?”
Klien: “iya sya akan mencoba untuk memhaminya sus”

Perawat : “Bapak tidak perlu cemas. Umur bapak masih muda, Ibu bisa
mencoba mencari pekerjaan baru untuk memenuhi kebutuhan keluarga bapak
dan kesibukan lainnya agar bapak tidak memikirkan kejadian yang bapak
alami saat ini. Saya percaya bapak mempunyai keahlian yang bisa digunakan.
Bapak juga tidak akan hidup sendiri .

klien: “ saya merasa tidak berguna sekarang karena telah kehilangan


pekerjaan”

perawat: ““Untuk mengurangi rasa cemas bapak, sekarang bapak ikuti teknik
relaksasi yang saya lakukan. Coba sekarang bapak tarik napas yang dalam,
tahan sebentar, kemudian hembuskan perlahan-lahan.”

Klien: (klien mencoba teknik nafas dalam)


Perawaat: “Ya, bagus sekali pak, seperti itu.”
Perawat: “Bapak juga bisa meluapkan amarah bapak dengan cara berteriak
atau menangis. Tetapi saran saya, jika bapak ingin berteriak sekencang-
kencangnya, sebaiknya bapak pergi ke pantai atau ke tempat yang jauh dari
keramaian agar tidak mengganggu aktivitas orang-orang sekitar. Dengan cara
seperti itu, beban yang bapak hadapi akan sedikit berkurang dan bapak akan
mampu menghadapi permasalahan yang muncul.”

Klien: “ iya sus”


C. Tahap terminasi
1. Evaluasi :
• Subjektif:

Perawat: “Bagaimana perasaan bapak sekarang? Apa bapak sudah


mulai memahami kondisi yang sebenarnya terjadi?”

Klien: “ saya sudah sedikit tenang sus”


• Objektif :
Perawat: “Kalau begitu, coba bapak jelaskan lagi, hal-hal yang bapak
dapatkan dari perbincangan kita tadi dan coba bapak ulangi teknik
relaksasi yang telah kita lakukan.”
Klien: “yang saya dapatkan dari perbincangan ini adalah, saaya harus
dapat menerima ujian yang tuhan berikan kepada saya, saya haruss ikhlas
dengan kehilangan pekerjaan saya”, (klien tampak mengulangi relaksasi
nafas dalam)”

2. Tindak Lanjut :
Perawat: “Ya, bagus sekali pak. Nah, setiap kali bapak merasa cemas, bapak
dapat melakukan teknik tersebut. Dan setiap kali bapak merasa bahwa bapak
tidak terima dengan kenyataan ini, bapak dapat mengingat kembali
perbincangan kita hari ini.”

Klien: “baik sus”


3. Kontrak yang akan datang:
Perawat: ”Sudah 30 menit ya, pak. Saya rasa perbincangan kita kali ini sudah
cukup. Besok sekitar jam 09.00 saya akan datang kembali untuk
membicarakan tentang hobi Ibu. Mungkin besok kita bisa berbincang-
bincang di taman depan ya pak.” Apa ada yg mau bapak tanyakan?

Klien : “ tidak ada sus”

Perawat: “baiklah kalau tidak ada, saya permisi dulu ya pak”


SPTK KELUARGA KLIEN DENGAN KOPUNG TIDAK
EFEKTIF

Pertemenuan ke :1

Hari/tanggal: 25/05/2023
A. PROSES KEPERAWATAN
1.) Kondisi Keluarga

 Data Obyektif

 keluarga klien tampak koferatif

 kelurga klien tampak khawatir dengan kondisi klien

 Data subyektif

 Kelurga mengataakan klien sering melamun,selalu bersedih dan


tidak dapaat menerima karena pekerjaan nya sudah hilang

 Diagnosa keperawaatan:

2.) Tujuan khusus

 Keluarga mengenal masalah kehilangan dan mekanisme koping

 Keluarga memahami cara merawat klien dengan koping tidak efektif

3.) Tindakan keperawatan


 Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah yang dihdapi klien
 Berdiskusi dengan keluarga cara mengatasi masalah yang dihadapi klien
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SALAM TERAPEUTIK

Perawat: “assalamualaikum”
Klien: “ waalaikumsalam”
Perawaat: “maaf mengganggu waktunya,saya perawat……. Yang bertugas pada pagi hari
ini dari jam 07:00-14:00. Benar dengan keluarganya bapak samsudin?
Perawat: “kalau boleh tau ini siapanya bapak samsudin”
Klien 1: “saya istrinya pak samsudin sus”

EVALUASI/VALIDASI
Perawat: “boleh sayaa minta waktunya sebentar bu?
Klien 1: “iya silahkan sus”
Perawat: “bagaimana kabarnya pagi ini bu?
Kiln 1: “kabar saya baim bu walupun saya khawati dengan suami sayaa”
KONTRAK
 Topik

Perawat : Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar tentang


keadaan bapak samsudin?
klien: “boleh sus”
 Waktu
Perawat: “Alhamdulillah jika ibu bersedia, untuk waktunya ibu ingin berapa
lama?
Klien : 20 menit aja suster
Perawat : Oh begitu, baiklah 20 menit dimulai dari sekarang ya.
Klien : Iya suster
 Tempat

Perawat : Untuk tempatnya ingin melakukan di mana? Ruangan ini atau di luar ruangan?
Klien: Diruangan ini saja suster
Perawat : Ohiya baik bu, kita akan melakukan di ruangan ini saja ya
Klien : Iya
FASE KERJA
Perawat: “Baik ibu. Kita mulai berbincang-bincang ya sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan”
Klien 1: “Iya suster”
Perawat: “Sebelumnya apakah ibu tau apa yang dihadapi bapak samsudin?

Klien : “ suami saya belum lama ini kehilangan pekerjaan nya sus, dia sering melamun
dan sering merasa cemas”
Perawat: “ Ya, Dari data yang saya dapat dan dari apa yang ibu sampaikan barusan .
bapak samsudin saat ini sedang merasa terpuruk disebabkan karna pekerjaan nya yang
hilang.
Klien: selanjutnya Bu apa yang harus kami lakukan sebagai istri ataupun kluarga dari
bapak Samsudin sus?
Perawat: jadi begini Bu yang perlu kita lakukan skrang adalah mencoba mengalihkan
kesedihan dan mencoba agar bapaknya tidak ering melamun lagi.
Dan memberi bapak nya motivasi agar bisa mencoba bangkit lagi dari keterpurukan nya
Bu. Dan saya harap ibu bisa mencoba selalu menguatkan bapak dalam keadaan nya yg
seperti ini.
Klien: baik Bu saya akan mencoba untuk saling menguatkan dan kan elalu
mendampingin memberi motivasi kepada suami saya.

FASE TERMINASI:
Evaluasi:
*Subyektif:
Perawat: bagaimana Bu, apakah ibu bisa memahami apa yg udah saya jelaskan terkait
keadaan bapak Samsudin?
Klien: Alhamdulillah su, saya sudah bisa memahami nya dari penjelasan susuter tdi.
*Objektif:
Perawat: kalau begitu apakah ibu bisa mengulangi lagi tentang apa yang Aya jelaskan
tadi?
Klien: tadi suster menjelaskan agar, sya selalu istri pak Samsudin bbisa selalu di sisi nya
suami say, dan selalu memberikan motivasi kepada suami saya
Perawat: nah tepat sekali Bu, saya harap ibu bisa selalu mendampinginya suami ibu

*RENCANA TINDAK LANJUT


Perawat: apa ada yang mau ditanyakan Bu?
Klien: tidak ada sus
Perawat: baik jika tidak ada bu, saya harap ibu bisa selalu mengingat apa yg udah kita
perbincangkan tentang permasalahan suami ibu
Klien: baik sus.
Perawat: jika tidak ada yang mau ditanyakan, saya pergi dulu ya Bu. Trimaksih tas waktunya
Bu, dan selalu semangat.
Klien: iyaa Bu sama sama
.”

Anda mungkin juga menyukai