Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 PADA KLIEN DENGAN HALUSINASI

Disusun untuk memenuhi tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa

Pembimbing Akademik:
Dr.Meidiana Dwidiyanti,S.Kp.,M.Sc
Pembimbing Klinik
Titik Suerni,M.Kep,Sp.Kep.J

Disusn Oleh:
Dini Ariyati (22020121220119)
Kelompok 2

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIX


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 PADA KLIEN DENGAN HALUSINASI
PERTEMUAN KE-4

1. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien :
Tn. S usia 20 tahun dibawa ke RSJ Amino Gondohutomo ruang upip Tanggal 15
Agustus 2022,Klien pindahan ruang isolasi karena memecahkan kaca druang I
kemudian klien membawa pecahan kaca tersebut ke petugas,sebelumnya klien
dibawa oleh keluarganya karena sejak seminggu sebelum dibawa ke rumah sakit
klien sering marah-marah,melamun,mondar-mandir dan sempat ingin lompat
kesungai. Klien juga pernah berteriak dan ketakutan. Menurut keluarganya, klien
sering mendengar suara yang membisikannya untuk memukul orang.
Hasil pengkajian saat ini (Hari ke-4 perawatan) didapatkan: klien mengatakan sudah
mulai jarang mendengar bisikan yang menyuruhnya memukul orang. Klien sesekali
terlihat menutup mata dan telinganya sambil mengatakan “pergi….kamu tidak
nyata”. Klien sudah mampu mengatakan cara benar minum obat ketika ditanya oleh
perawat.
b. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi (Halusinasi Pendengaran)
c. Tujuan : Untuk mengontrol Halusinasi pada tn.S
d. Rencana Tindakan : Dilakukan SP 3 : Bercakap-cakap dengan orang lain
2. STRATEGI KOMUNIKASI
a. Tahap Orientasi
o Salam Teraupetik
Perawat : “Selamat pagi Mas sigit, masih ingat kan dengan saya?”
Klien : “Masih, mbak dini kan ya.”
Perawat : “Ya betul sekali, bagaimana perasaan sigit hari ini?”
Klien : “Sudah lumayan mbak tidak takut.”
o Evaluasi/validasi
Perawat : “Apakah suara-suaranya masih sering muncul mas?”
Klien : “Sudah jarang.”
Perawat : “Apakah mas sigit telah melakukan apa yang sudah kita pelajari
kemarin?”
Klien : “Sudah mbak.”
Perawat : “Baik mas, coba jelaskan kita kemarin belajar apa ya?”
Klien : “belajar cara menghardik dan cara benar minum obat mbak.”
Perawat : “Baik, coba sekarang mas sigit praktikan ”
Klien : “Pergi…..Pergi….Kamu tidak nyata saya tidak mau mendengar
Pergi….Pergi,..”
Perawat : “Wah bagus sekali mas, Jadi nanti semisal suara itu ada lagi mas sigit
bisa melakukan ini berulang-ulang ya ”
Klien : “ya mbak.”
Perawat : “Untuk cara benar minum obatnya coba mas sigit jelaskan lagi. ”
Klien : “sebelum meminum obat yaitu dilihat dulu di labelnya apakah benar
dengan nama saya atau tidak, perhatikan dosisnya, waktu minumnya
dan cara minumnya bagaiamana serta kadaluarsa obat.”
Perawat : “Baik, sebelumnya boleh tidak melihat jadwal harian yang kemarin
saya berikan pada mas sigit? ”
Klien : “Boleh mbak.”
Perawat : “Wah bagus sekali mas sigit sudah bisa melakukannya sendiri ”
o Kontrak: Topik/tujuan, waktu dan tempat
Perawat : “Baik, sesuai janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan latihan cara
yang ketiga untuk mencegah halusinasi pada sigit yaitu dengan
bercakap-cakap dengan orang lain ya.”
Klien : “Ya mbak.”
Perawat : “Untuk waktunya kurang lebih 15 menit ya sigit dan untuk tempatnya
disini saja bagaimana mas?”
Klien : “Iya mbak.”
b. Tahap Kerja

Perawat : “Baiklah kalau begitu kita mulai nggeh mas sigit bincang-bincang
kita kali ini. Sebelumnya mas sigit tadi mengatakan suaranya sudah
jarang terdengar ya?”
Klien : “Iya mbak.”
Perawat : “Selanjutnya untuk mencegah suara itu kita belajar bercakap-cakap
dengan orang lain ya mas sigit?”
Klien : “Caranya bagaimana.”
Perawat : “Nanti saya akan jelaskan caranya, jadi bilamana nanti mas sigit
mendengar suara suara lagi langsung saja mas sigit mengajak teman
atau orang tua untuk berbicara dengan mas, ssaya contohkan ya mas:
tolong bicara pada saya, saya mulai mendengar suara suara. Ayo kita
ngobrol. Atau bisa juga nanti mas sigit bisa meminta kepada perawat
untuk berbicara dengan mas sigit. Apakah sudah mengerti ?”
Klien : “Ya mbak.”
Perawat : “Baiklah, coba sekarang mas sigit praktikan yang sudah saya ajarkan”
Klien : “Tolong bicara pada saya, saya mulai mendengar suara suara. Ayo
kita ngobrol.”
Perawat : “Bagus sekali mas. Nanti semisal mas mendengar lagi suara-suara
langsung saja bebicara dengan orang diskitar mas sigit, bisa dengan
perawat atau orang lain ”
Klien : “Ya mbak.”
c. Tahap Terminasi
o Evaluasi subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan mas sigit setelah kita berbincang-bincang
tentang mengontrol halusinasi mas sigit dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain?”
Klien : “Saya lebih mengerti mbak.”
o Evaluasi objektif
Perawat : “Coba mas sigit ulangi bagaimana cara bercakap-cakap dengan orang
lain?.”
Klien : “Tolong bicara pada saya, saya mulai mendengar suara suara. Ayo
kita ngobrol.”
Perawat : “Wah bagus sekali mas, sudah mengerti.”
o Rencana Tindak Lanjut
Perawat : “Baiklah kalau begitu kita masukan bercakap-cakap dengan orang
laian kedalam jadwal harian mas sigit nggeh, jika nanti mas sigit
melakukannya sendiri ditulis M, jika dibantu ditulis B, dan jika tidak
melakukan tulis T. Bisa dimengerti nggeh mas?”
Klien : “Ya mbak.”
o Kontrak yang akan datang: Topik/tujuan, waktu dan tempat
Perawat : “Baiklah kalau begitu bilamana besok kita bertemu lagi untuk berlatih
cara yang keempat untuk mengontrol halusinasi pada mas sigit dengan
melakukan kegiatan aktivitas fisik bagaiamana? Apakah mas sigit
bersedia?”
Klien : “Ya mbak bersedia.”
Perawat : “Baiklah untuk waktunya besok kira-kira pukul 10 pagi bagaimana
mas?”
Klien : “Boleh mbak besok jam 10 pagi.”
Perawat : “Untuk tempatnya bagaimana mas? mau disini atau dimana nggeh?”
Klien : “Kalau disini saja tidak apa apa ya mbak?.”
Perawat : “Baik Mas sigit untuk besok pagi kita berbincang-bincang disini saja
ya. Kalau begitu saya pamit dulu nggeh mas. Terima kasih dan selamat
beristirahat mas sigit ”
Klien : “Ya mbak sama-sama .”

Anda mungkin juga menyukai