Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI AUDITORI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Jiwa

Pembimbing Akademik : Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh :

Putri Erlina Febrianti

22020119220120

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XXXIV

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP III) PADA
PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
AUDITORI

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan bahwa klien sejak kecil bercita-cita menjadi pramugari,
akan tetapi sudah 3 kali gagal masuk tes untuk melanjutkan ke pendidikan
pramugari.
2) Klien mengatakan bahwa baru kali ini dirawat di RSJ
3) Isi halusinasi
Klien mengatakan bahwa klien sering mendengar suara-suara yang
mengejeknya, suara suara itu sering mengatakan bahwa klien itu jelek, tidak
pintar, tidak berguna, dan tidak pantas jadi pramugari.
4) Frekuensi halusinasi
Klien mengatakan bahwa halusinasi dapat muncul hingga 3x dalam sehari
5) Durasi
Klien mengatakan bahwa halusinasi dapat berlangsung hingga 10 menit
6) Respon
Klien mengatakan bahwa klien merasa terganggu dengan suara itu, klien juga
mengatakan bahwa saat mendengar suara yang mengejeknya, klien menangis,
berteriak-teriak sambil mengatkan tidak, aku tidak seperti yang kamu katakan
serta menutup telinganya.
7) Situasi :
Klien mengatakan bahwa halusinasi muncul saat sedang melamun atau
sedang sendirian.
b. Data Objektif
1) Klien sering terlihat berekspresi seperti mendengar sesuatu dan dilanjutkan
menangis, teriak-teriak, berbicara sendiri.
2) Pada catatan rekam medis klien, klien baru pertama kali dirawat di RSJ
3) Klien sudah mampu mengenal halusinasi (isi, frekuensi, durasi, respon dan
situasi)
4) Klien mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi auditori
3. Tujuan tindakan
a. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x20 menit, diharapkan klien
mampu mempraktikan cara mengontrol halusinasi dengan minum obat dengan
prinsip enam benar (benar obat, benar pasien, benar cara, benar waktu, benar
dosis, kontinuitas)
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 1x20 menit, diharapkan:
1) Klien mampu menyebutkan enam cara benar minum obat (benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar cara pemakaian obat, benar waktu minum obat, dan
kontinuitas)
2) Klien mampu mempraktikan minum obat dengan enam cara benar minum
obat (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemakaian obat, benar
waktu minum obat, dan kontinuitas)
3) Klien mampu menyebutkan manfaat minum obat
4) Klien mampu menyebutkan akibat minum obat tidak teratur
4. Rencana tindakan
a. Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Evaluasi jadwal harian mengontrol halusinasi dengan menghardik
c. Diskusikan manfaat obat bagi klien
d. Diskusikan dengan klien tentang enam cara benar minum obat (benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar cara pemakaian obat, benar waktu minum obat,
dan kontinuitas)
e. Diskusikan akibat putus obat tanpa izin dari dokter atau minum obat tidak teratur
f. Bimbing klien untuk minum obat dengan enam benar (benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar cara pemakaian obat, benar waktu minum obat, dan
kontinuitas)
g. Diskusikan dengan klien jadwal harian minum obat
h. Motivasi klien untuk minum obat secara teratur
i. Bimbing klien mengisi catatan harian minum obat
j. Berikan reinforcement kepada klien karna dapat menyebutkan cara minum obat
dengan benar, dapat mempraktikan minum obat dengan benar
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
Mahasiswa : “Assalamualaikum. Selamat pagi mbak Kirana.”
Klien : “Waalaikumsalam. Selamat pagi mbak”
Mahasiswa : “Apakah mbak Kirana masih ingat dengan saya?”
Klien : “Emmm.. mbak Putri kan yaa?”
Mahasiswa : “Betul sekali, mbak Kirana. Saya Putri.. Bagaimana kabar
mbak Kirana hari ini?”
Klien : “Baik mbak kabarnya.”
Mahasiswa : “Alhamdulillah ya mbak.”
Klien : “Iya mbak Alhamdulillah”
b. Validasi
Mahasiswa : “Untuk halusinasi atau suara-suara palsunya bagaimana
mbak? Apakah masih sering muncul mbak?”
Klien : “Masih mbak..tapi sudah berkurang… yang tadinya bisa
sampai 10 menit berkurang menjadi 5 menitan saja mbak..”
Mahasiswa : “Wah, bagus sekali mbak.. Alhamdulillah.. berarti lama atau
durasi halusinasinya berkurang ya mbak... apakah mbak sudah
melakukan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
sesuai dengan jadwal yang sudah kita diskusikan kemarin?”
Klien : “Sudah mbak, saya sudah melakukan cara mengusir
halusinasi dengan menghardik sesuai jadwal yang sudah kita
diskusikan kemarin, makanya atas izin Allah lamanya
halusinasi jadi berkurang dari sebelumnya.”
Mahasiswa : “Wah.. bagus sekali mbak Kiranaa.. apakah mbak Kirana
bersedia mempraktikan kembali cara menghardik halusinasi
yang sudah kita pelajari kemarin?”
Klien : “Saya mau mempraktikan mbak… kemarin caranya itu waktu
ada suara-suara palsu muncul harus meyakinkan hati kita jika
itu adalah suara palsu, karena orang lain tidak mendengar apa
yang kita dengar habis itu tutup kedua telinga, memejamkan
mata dan mengucapkan pergi pergi kamu suara palsu.. saya
tidak mau mendengar kamu suara palsu, gitu sampai suaranya
hilang.”
Mahasiswa : “Bagus sekali mbak.. pintar sekali mbak Kiranaa.. mbak
Kirana dapat melakukanya dengan baik.. Oh iya.. tadi kan
mbak menyampaikan jika sudah melakukan cara mengontrol
halusinasi sesuai dengan jadwal yang sudah kita buat, nah jika
diperbolehkan, saya ingin melihat catatan harian milik mbak
Kirana.”
Klien : “Iyaaa boleh mbak, ini catatan harian saya..”
Mahasiswa : “emmm… coba saya liat ya mbak.. wah.. mbak Kirana sudah
melakukan Latihan menghardik halusinasi dengan rutin ya dan
selalu menulis di catatan harian.. baguss sekali.”
c. Kontrak Waktu, Tempat dan Tujuan
Mahasiswa : “Baik mbak Kirana, sesuai dengan kesepakatan yang sudah
kita buat kemarin, hari ini pukul 12.45 kita akan berdiskusi
tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara yang kedua,
yaitu dengan cara minum obat dengan benar. Nah, sekiranya
untuk waktunya mbak Kirana apakah ada usul mau berapa
lama?”
Klien : “Saya ikut mbak saja, saya di sini terus.”
Mahasiswa : “Baik mbak Kirana.. bagaimana jika sekitar 20 menit mbak?”
Klien : “Boleh mbak 20 menit.”
Mahasiswa : “Baik mbak Kirana.. untuk tempatnya mbak sudah nyaman
jika di sini atau mbak ada usul ingin berdiskusi di mana?”
Klien : “Saya nyaman di sini saja mbak.”
Leader : “Oke mbak, kita akan berdiskusi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan minum obat dengan benar di sini saja,
selama 20 menit yaa.”
Klien : “Iya mbak.”

2. Fase Kerja
Mahasiswa : “Apakah mbak Kirana sudah mendapat obat dari ibu Perawat
mbak?”
Klien : “Iya mbak sudah. Ini obatnya.”
Mahasiswa : “Baik mbak Kirana.., kemarin kan kita sudah belajar mengontrol
atau mengusir halusinasi dengan menghardik, jadi hari ini kita
belajar cara yang kedua yaitu mengontrol halusinasi dengan minum
obat, tetapi minum obatnya harus dengan cara yang benar, dan cara
minum obat dengan cara yang benar itu ada 6 cara. Kalau cara
minum obatnya benar, maka halusinasi yang mbak alami akan
berkurang dan bisa sembuh..”
Klien : “Emmm begitu ya mbak…enam caranya apa saja mbak.”
Mahasiswa : “Wah...pertanyaanya mbak Kirana bagus sekalii…6 cara itu adalah
benar pasien, benar obat, benar jumlah atau dosis obat, benar waktu
minum obat, benar cara pemakaian obat, dan harus diminum secara
teratur. Nah jadi yang harus dilakukan pertama sebelum minum obat,
harus mengecek dulu label nama yang terdapat pada wadah/plastic
obat yang diberikan kepada kita, apakah nama yang tertera pada
labelnya itu sama dengan nama kita. Begitu mbakk.. Apakah saya
sampaikan dapat dipahami?”
Klien : “Pahammm”
Mahasiswa : “Bagus sekali... saya lanjut ke cara yang kedua, kemudian, kita
harus lihat.. obat yang diberikan apa sajaa.. nah jenis obat yang
harus diminum mbak Kirana itu ada 3 jenis, yang pertama Namanya
CPZ atau chlorpromazine, obat ini warnanya orange, obat ini
fungsinya agar mbak Kirana lebih merasa tenang, yang kedua
obatnya namanya Haloperidol atau disingkat HLP, obatnya
warnanya pink atau merah jambu ya mbak …yang ini fungsinya untuk
mengurangi halusinasi yang muncul dan yang ketiga obatnya
namanaya trihexyphenidyl atau disingkat THP, obatnya warnanya
putih.. obat ini fungsinya untuk mengurangi efek samping dari obat
HLP tadi, yaitu agar lebih relaks, tidak kaku atau tegang..apakah
cara kedua yang saya sampaikan dapat dipahami mbak?”
Klien : “Iya mbak.”
Mahasiswa : “Bagus sekali ya.. nah cara selanjutnya yang ketiga, mengecek,
yang diresepkan oleh dokter itu dalam sehari, minum obatnya berapa
kali, dan apakah harus di minum setelah makan atau sebelum makan,,
begitu.. nah di sini di tulis obat untuk mbak Kirana ini obatnya
diminum 3x dalam sehari dan harus diminum setelah makan ya
mbak… Apakah bisa dipahami?”
Klien : “Bisa mbak.”
Mahasiswa : “Bagus mbak Kirana… saya lanjut cara yang keempat, dilihat juga,
dosisnya berapa atau berapa butir obat yang harus dikonsumsi, nah
kalau obat mbak Kirana ini, di sini keterangan obatnya itu masing-
masing satu butir minumnya, ini kan ada 3 obat, berarti misal siang
ini jadwalnya minum obat, mbak Kirana harus minum yang kuning 1
butir, yang putih 1 butir dan yang pink 1 butir.. apakah cara keempat
bisa dipahami?”
Klien : “Paham mbak.”
Mahasiswa : “Bagus,, saya lanjutkan ke cara kelima ya.. yaitu dilihat cara
pemakaian obatnya.. nah untuk pemakaian ketiga obat ini adalah
dengan cara diminum yaa.. selanjutnya cara keenam adalah, obat ini
harus teratur diminum.. Walaupun mbak Kirana sudah tidak
mendengar suara palsu lagi, mbak Kirana tidak boleh menghentikan
minum obat tanpa konsultasi dengan dokter, karena menghentikan
minum obat tanpa konsultasi dengan dokter itu akan membuat suara-
suara palsu itu muncul lagi. jadi kalau obatnya habis nanti bilang ya
sama mbak perawat atau dokternyaa..”
Klien : “Baik mbak...”
Mahasiswa : “Bagus,, tadi kan saya sudah menyampaikan 6 cara minum
obatnya.. mungkin ada yang ingin ditanyakan?”
Klien : “Sudah jelas mbak..”
Mahasiswa : “Bagus sekali kalau sudah jelass.. bagaimana jika kita memasukkan
minum obat ini ke dalam jadwal harian mbak?”
Klien : “Iya mbak boleh.”
Mahasiswa : “Nah, obatnya mbak Kirana ini kan harus diminum 3 kali dalam
sehari, yaitu diminum pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam… jadi mbak
Kirana harus teratur minum pada jam tersebut ya mbak.”
Klien : “Iya mbak.”
Mahasiswa : “Sekarang kan jam 1 siang ya mbak, bagaimana jika sekarang mbak
minum obat dengan cara enam benar seperti yang sudah kita
diskusikan tadi?”
Klien : “Iya mbak, mau.. ini obatnya berarti harus dicek dulu milik saya
apa bukan, ini di labelnya ada nama saya mbak.”
Mahasiswa : “Emm iya berarti betul ya ini obat milik mbak Kirana. Selanjutnya
apalagi mbak?”
Klien : “Selanjutnya, obatnya ini ada 3 jenis, yaitu warna orange, pink
sama putih,.. tulisanya diminum 3 kali dalam sehari, tadi sudah
dibuat jadwalnya jam 7 pagi, 1 siang sama 7 malam, dan minumnya
setelah makan.”
Mahasiswa : “Emm mbak Kirana tadi sudah makan belum ya?.”
Klien : “Sudah mbak, tadi sebelum mbak datang itu saya baru selesai
makan.”
Mahasiswa : “Oke baik mbak. Untuk cara minum obat selanjutnya bagaimana
mbak?”
Klien : “Minum obatnya masing-masing 1 butir, ini saya minum pakai air
putih obatnya…”
Mahasiswa : “Bagus sekali.. mbak Kirana sudah dapat menerapkan cara minum
obat dengan benar. Silahkan boleh diminum obatnya mbak.”
Klien : “Hehe iya mbak, saya minum obat dulu ya.” (klien minum obat)
Mahasiswa : “Bagus sekali.. mbak Kirana sudah minum obat dengan benar siang
ini. Alhamdulillah..”

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Mahasiswa : “Tadi kan sudah berdiskusi tentang enam cara minum obat dengan
benar, bagaimana perasaan mbak Kirana setelah kita berdiskusi?”
Klien : “Saya seneng mbak.. karna bisa minum obat dengan benar.”
Mahasiswa : “Yeee.. Alhamdulillah.”
b. Evaluasi Objektif
Mahasiswa : “Jadi sudah berapa cara untuk mengontrol halusinasi yang telah
kita diskusikan mbak?”
Klien : “Sudah 2 mbak, yang kemarin menghardik, sekarang minum
obat.”
Mahasiswa : “Betul mbak.. sudah 2 cara ya… jika mbak bersedia, mbak bisa
mengulang kembali apa yang sudah kita diskusikan tadi?”
Klien : “Yang sudah kita diskusikan tadi, saya harus memastikan dulu
apakah obatnya milik saya, terus obatnya ada 3 yaitu orange, putih
dan pink, yang orange ini fungsinya biar lebih tenang, yang pink
biar halusinasinya berkurang dan yang putih fungsinya untuk
mengatasi efek samping dari yang pink, yaitu biar ga kaku
ototnya.....emmm terus apalagi yaa mbak?
Mahasiswa : “Minum obatnya jam berapa saja mbak?”
Klien : “Oh iyaaa.. obatnya harus diminum tepat waktu jam 7 pagi, jam 1
siang jam 7 malam, sebelum minum harus cek obatnya yang harus
diminum berapa butir.”
Mahasiswa : “Kalau akibat yang ditimbulkan jika minum obatnya tidak teratur
atau putus obat apa ya mbak tadi?”
Klien : “Oh iya,,, jika tidak teratur minum obatnya atau berhenti minum
obat, maka halusinasinya akan muncul lagi dan lama sembuhnya.”
Mahasiswa : “Bagus,, benar sekali mbak Kirana.. “
c. Rencana Tindak Lanjut
Mahasiswa : “Mbak Kirana, tadi kan kita sudah membuat jadwal minum obat
yaitu jam 7 pagi, 1 siang sama jam 7 malam, nanti mbak minum
obat seduai jadwal itu dan mbak mengisi catatan harian yaa mbak..
cara mengisinya adalah jika mbak Kirana minum obatnya sendiri
tanpa diingatkan oleh perawat atau teman maka di isi dengan M
atinya mandiri, jika mbak Kirana meminum obatnya diingatkan oleh
perawat atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika mbak
Kirana tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak
melakukannya. Apakah dapat dipahami mbak?
Klien : “Bisa dipahami mbak.”
Mahasiswa : “Oke bagus sekali jika sudah paham. Mungkin mbak Kirana ingin
mengulangi cara mengisi catatan harianya?”
Klien : “Jika saya minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh perawat
atau teman maka di catatan diisi dengan M, jika meminum obatnya
diingatkan oleh perawat atau oleh teman maka di isi B, jika tidak
meminum obatnya maka di isi T”
Mahasiswa : “Benar sekali mbak Kirana.. mbak Kirana bisa menyebutkan cara
mengisi catatan harian.. yee.”
Mahasiswa : “Baik, untuk pertemuan selanjutnya,, saya akan mengajak mbak
untuk berdiskusi lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan
cara yang ketiga, yaitu dengan bercakap-cakap. Apakah mbak
Kirana bersedia?”
Klien : “Bersedia mbaaak. Saya malah seneng bisa tambah
pengetahuanya.”
d. Kontrak Selanjutnya
Mahasiswa : “Oke baik mbak, Untuk diskusi tentang mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap mbak ada usul waktu dan tempatnya di
mana?”
Klien : “Tempatnya di sini saja bagaimana mbak.. waktunya besok, jam
10.00.”
Mahasiswa : “Oke mbak Kirana, baik, berarti besok pukul 10.00 kita akan
bertemu lagi untuk berdiskusi tentang mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap, baik, Sampai bertemu Kembali ya.. saya pamit dulu
mbak Wassalamualaikum.”
Klien : “Waalaikumsalam.”

Anda mungkin juga menyukai