Anda di halaman 1dari 28

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI


SENSORI HALUSINASI

Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.
Ruangan :
Nama Klien :

A.    Proses Keperawatan


1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang menyuruh
mematikan lampu terus-menerus.
b. Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.

Data objektif :
a. Klien tampak tertaibua sendiri.
b. Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


Pasien mampu :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
c. Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat.
d. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
e. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL


HALUSINASI.

SP 1 KLIEN

1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, ibuaktu terjadi, situasi


pencetus, perasaan, respon
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, minum obat,
bercakap- cakap, melakukan kegiatan
3. Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Melatih klien memasukkan latihan menghardik dalam jadibual kegiatan
harian klien

B.     Strategi Komunikasi.


1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik :
Perawat : Assalamualaikum..!!! Selamat pagi mbak… perkenalkan
nama saya Hilda Dwi Putriyana . Saya mahasiswa praktek
dari Akper Madiun. Hari ini saya dinas pagi
dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang.Saya akan
merawat mbak selama di rumah sakit ini. Nama mbak
siapa?
Pasien : nama saya Yona Ovi
Perawat : Senangnya mbak dipanggil apa ?
Pasien : Ovi
b. Evaluasi/validasi :
Perawat : Baiklah Mbak Ovi, Bagaimana keadaan Mbak hari ini ?
Pasien : Baik mbak

c.   Kontrak :
Perawat :Mbak Ovi, bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang suara yang mengganggu Mbak dan cara
mengontrol suara-suara tersebut, Apakah Mbak Ovi
bersedia?
Pasien : iya mbak (sambil menganguk-anggukan kepala)
Perawat : Berapa lama mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 10 menit?
Pasien : baiklah mbak
Perawat : mbak mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja mbak.
Perawat : baiklah mbak kita akan berbincang-bincang disini

2. Fase Kerja .
Perawat : Apakah Mbak Ovi mendengar suara tanpa ada wujudnya?
Pasien : Iya mbak.
Perawat : Saya percaya Mbak mendengar suara tersebut, tetapi saya
sendiri tidak mendengar suara itu. Apa yang dikatakan
oleh suara yang mbak dengar? Apakah mbak
mendengarnya terus menerus atau sewaktu- waktu?
Pasien :Suara itu menyuruh saya untuk mematikan lampu, saya
mendengarnya kadang-kadang mbak
Perawat : Kapan yang paling sering mbak mendengar suara itu?
Pasien : habis magrib setelah sholat mbak.
Perawat : Berapa kali dalam sehari mbak mendengarnya?
Pasien : 3- 5 kali mba
Perawat : Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu
sendiri?
Pasien : ya mbak,saat saya sedang duduk dikamar setelah saya
selesai makan.
Perawat : Apa yang mbak rasakan ketika mendengar suara itu?
Bagaimana perasaan mbak ketika mendengar suara
tersebut?
Pasien : saya merasa kesal mendengar suara itu
Perawat : Kemudian apa yang mbak lakukan?
Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya langsuang menutup
telinga saya dengan bantal dan kadang saya berteriak agar
suara itu diam
Perawat : Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?
Pasien : tidak, suaranya tetap bisa saya dengar.
Perawat : Baiklah mbak, apa yang alami itu namanya Halusinasi.
Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yang mbak
Ovi alami yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap,
dan melakukan aktifitas. Hari ini, Bagaimana kalau kita
latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik,
apakah Mbak Ovi bersedia?
Pasien : Bersedia mbak(sambil menganguk-anggukkan kepala)
Perawat : Bagaimana kalau kita mulai ya. Saya akan mempraktekan
dahulu, baru mbak mempraktekkan kembali apa yang telah
saya lakukan. Begini mbak, jika suara itu muncul katakan
dengan keras “ pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu
suara palsu” sambil menutup kedua telinga mbak. seperti
ini ya bu. Coba sekarang mbak ulangi lagi seperti yang
saya lakukan tadi.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi
saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil
menutup kedua telinganya)
Perawat :Wah bagus sekali mbak, mbak sudah bisa
mempraktekkan.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan mbak ovi setelah kita kita bercakap
cakap?
Pasien : saya merasa baikan mbak
Perawat : Baiklah mbak, Jika suara itu masih terdengar mengejek
ibu,seperti yang telah kita pelajari bila suara-suara itu
muncul mbak bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau
dengar kamu suara palsu”

b. Tindakan Lanjut
Perawat : mbak lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi,
lakukan itu selama 3 kali sehari yaitu jam 08:00, 14:00
dan jam 20:00 atau disaat ibu mendengar suara tersebut.
cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan
jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya mbak.
Jika mbak melakukanya secara mandiri maka mbak
menuliskan di kolom M, jika mbak melakukannya
dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka
mbak buat di kolom B, Jika mbak tidak melakukanya
maka mbak tulis di kolom T. apakah mbak mengerti?
Pasien : Iya,,saya mengerti mbak.

c. Kontrak yang akan datang :


Perawat : Baik lah mbak, Bagaimana kalau besok kita berbincang
bincang tentang cara yang kedua yaitu dengan minum
obat untuk mencegah suara-suara itu muncul, apakah
mbak bersedia?
Pasien : saya bersedia mbak
Perawat : mbak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 09:00 ?
Pasien : baik mbak
Perawat : mbak maunya dimana kita berbincang-bincang?
Pasien : disini saja mbak.
Perawat : Baiklah mbak Ovi besok saya akan kesini jam 09:00 ya
mbak. Saya permisi ya mbak. Assalamualaikum wr.wb

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 : ENAM BENAR MINUM OBAT


Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : 2/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar.
Ruangan :
Nama Klien :

A.    Proses Keperawatan


1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
c. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang menyuruh
mematikan lampu terus-menerus.
d. Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.

Data objektif :
c. Klien tampak tertaibua sendiri.
d. Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar
minum obat.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d. Jelaskan akibat bila putus obat.
e. Jelaskan cara mendapatkan obat.
f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat,
benar pasien, benar cara, benar ibuaktu, benar dosis dan kontinuitas.

B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Perawat : Assalamualaikum, Ibuk masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih buk
Perawat : Bagaimana perasaan buk ovi hari ini?
Pasien : baik buk

b. Evaluasi/validasi.
Perawat :Apakah buk ovi masih mendengar suara yang mengejek
ibu?
Pasien : masih buk, saya masih mendengarnya
Perawat : Apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari
kemarin?
Pasien : sudah, saya sudah melakukannya
Perawat : Apakah dengan menghardik suara-suara yang ibu dengar
berkurang?
Pasien : ya, suara sudah berkurang
Perawat : Bagus buk. Sekarang coba ibu praktekkan pada saya
bagaimana ibu melakukannya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi
saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil
menutup kedua telinganya)
Perawat : Bagus sekali buk. Coba kita lihat jadwal kegiatan
hariannya ya buk
Pasien : (mengeluarkan catatan harian dan memberikan
kepada Perawat)
Perawat : Bagus sekali buk ovii. Ibuk sudah bisa melakukan
kegiatan menghardik secara mandiri ibuk walaupun
masih ada diingatkan oleh keluarga.

c. Kontrak.
Perawat : Baiklah buk ovi, sesuai janji kita kemaren hari ini kita
akan latihan cara yang kedua dari empat mengendalikan
suara-suara yang muncul yaitu cara minum obat yang
benar, apakah ibuk bersedia?
Pasien : saya bersedia buk ( sambil mengannguk)
Perawat :Berapa lama ibuk mau berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 20 menit?
Pasien : Baik buk
Perawat : Ibuk mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja buk
Perawat : Baiklah buk

d. Fase Kerja.
Perawat : Ibuk sudah dapat obat dari Perawat?
Pasien : Sudah buk
Perawat : Ibuk perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran
jadi
tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada
tiga macam, yang warnanya orange namanya CPZ minum
3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa
marah dan mondar mandirnya, yang warnanya putih
namanya THP minum 3 kali sehari supaya relaks dan
tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya
HLP gunanya untuk menghilangkan suara-suara yang
ibuk dengar. Semuanya ini harus ibuk minum 3 kali
sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.
Bila nanti mulut ibuk terasa kering, untuk membantu
mengatasinya ibuk bisa menghisap es batu yang bisa
diminta pada Perawat. Bila ibuk merasa mata berkunang-
kunang, ibuk sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya buk.
Sampai disini, apakah buk Rahmi mengerti ?
Pasien : Ya, saya mengerti (sambil menggangguk)
Perawat : Baiklah buk Rahmi, kita lanjutkan ya. Sebelum ibuk
meminum obat lihat dulu label yang menempel di
bungkus obat, apakah benar nama ibuk yang tertulis
disitu. Selain itu ibuk perlu memperhatikan jenis obatnya,
berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus
diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan
cara meminum obatnya. ibuk harus meminum obat secara
teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi
dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu
meminum obat kedalam jadwal ya buk. Cara mengisi
jadwalnya adalah jika ibuk minum obatnya sendiri tanpa
diingatkan oleh Perawat atau teman maka di isi dengan M
artinya mandiri, jika ibu meminum obatnya diingatkan
oleh Perawat atau oleh teman maka di isi B artinya
dibantu, jika ibu tidak meminum obatnya maka di isi T
artinya tidak melakukannya. Mengerti bu?
Pasien : Saya mengerti
Perawat : Coba ibuk ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan?
Pasien : Jika saya meminum obat tanpa diingatkan maka saya isi di
kolom M artinya mandiri, jika saya minum obat diingatkan
oleh keluarga/ Perawat/ teman saya buat di kolom B, jika
saya tidak melakukannya saya buat di kolom T.
Perawat : Nah bagus, ibuk sudah mengerti.
e. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berbincang-bincang
tentang obat?
Pasien : Saya sekarang mengerti cara minum obat yang baik buk
Perawat : Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara
suara? Coba ibu sebutkan?
Pasien : menghardik dan minum obat
Perawat : Wah, ibu benar sekali

b. Tindakan lanjut
Perawat : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00
dan 19:00 pada jadwal kegiatan ibuk. Nah sekarang kita
masukan kedalam jadwal minum obat yang telah kita buat
tadi ya ibuk. jangan lupa lakukan semua dengan teratur ya
ibuk
Pasien : Baik buk

c. Kontrak yang akan datang :


Perawat : Baik lah buk. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi
untuk melihat manfaat minum obat dan berlatih cara
untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain. apakah buk Rahmi bersedia?
Pasien : Ya, saya bersedia buk
Perawat : Karena besok saya dinas siang dari pukul 14.00- 21.00
Wib,jadi kita latihan sore saja ya buk. Kira- kira ibuk siang
jam berapa ibuk bisa?
Pasien : jam 15.00 buk
Perawat : baiklah buk. Kita akan bertemu jam 15.00 disini ya buk.
Saya permisi dulu ya buk. Assalammualaikum wr.wb

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP.


Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : 3/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan :
Nama Klien :

A.    Proses Keperawatan.


1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
e. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang menyuruh
mematikan lampu terus-menerus.
f. Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.

Data objektif :
e. Klien tampak tertaibua sendiri.
f. Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal
kegiatan harian klien.

B.     Strategi Komunikasi.


1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Perawat : Asalammualaikum wr. wb.. selamat pagi buk ovii
Pasien : Walaikum salam buk

b. Evaluasi/validasi.
Perawat : Bagaimana perasaan buk ovi hari ini?
Pasien : Baik buk
Perawat : Apakah suara-suara masih muncul?
Pasien : masih buk, tapi sudah berkurang
Perawat : Apakah Ibuk telah melakukan dua cara yang telah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
menganggu?
Pasien : sudah buk
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan harian ibuk?
Pasien :(mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada
Perawat)
Perawat : bagus sekali buk, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus,
ibu sudah minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00
dan 19:00 dan latihan menghardik suara-suara juga
dilakukan dengan teratur.Sekarang coba ceritakan pada
saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang
ibukdengarkan berkurang?
Pasien : ya, suara sudah mulai berkurang
Perawat : Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara
yang telah kita pelajari.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi
saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil
menutup kedua telinganya)
Perawat : Coba ibuk jelaskan kembali pada saya cara minum obat
dengan benar.
Pasien :Sebelum saya meminum obat lihat dulu label yang
menempel di bungkus obat, apakah benar nama saya yang
tertulis disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu
atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja
obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya.
Perawat : Bagus sekali ibuk rahmi

c. Kontrak.
Perawat : Baiklah ibuk sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan
belajar cara ketiga dari empat cara mengendalikan suara-
suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang
lain, Apakah buk Rahmi bersedia?
Pasien : saya bersedia buk
Perawat : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 20 menit, Buk?
Pasien : baik buk
Perawat : ibuk mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja buk.
Perawat : Baiklah ibuk.

2. Fase Kerja.
Perawat : Caranya adalah jika ibu mulai mendengar suara-suara,
langsung saja ibu cari teman untuk diajak berbicara. Minta
teman ibu untuk berbicara dengan ibu. Contohnya begini
ibu, tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar
suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau Ibuk
minta pada perawat untuk berbicara dengannya seperti “
buk tolong berbicara dengan saya karena saya mulai
mendengar suara-suara.
Sekarang coba ibu praktekkan !
Pasien :Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau
perawat untuk berbicara dengan saya. Buk, tolong bicara
dengan saya karena saya sudah mendengar suara-suara
Perawat : Bagus sekali buk ovi

3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berlatih tentang cara
mengontrol suara-suara dengan bercakap-cakap.
Pasien : merasa baik buk
Perawat :Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
suara-suara?
Pasien : sudah 3 cara
Perawat : Coba sebutkan
Pasien : Menghardik, minum obat dan bercakap- cakap dengan
teman
Perawat : Bagus sekali ibuk.mari kita masukan kedalam jadwal
kegiatan harian ya Ibu

b. RTL :
Perawat : berapa kali ibukakan bercakap-cakap.
Pasien : dua kali buk
Perawat : baiklah buk dua kali saja. Jam berapa saja ibuk?
Pasien : Jam 08.00 dan 19.00
Perawat : Baiklah ibuk jam 08:00 dan 19:00. Jangan lupa ibuk
lakukan cara yang ketiga agar suara-suara yang ibuk
dengarkan tidak mengganggu ibuk lagi.
c. Kontrak yang akan datang :
Perawat : Baik lah buk, Bagaimana kalau besok kita berbincang-
bincang tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara
keempat untuk mengontrol suara-suara yang ibuk dengar
dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah
buk Rahmi bersedia?
Pasien : Ya, saya bersedia (sambil mengangguk-anggukan kepala)
Perawat : Besok saya masih dinas seperti sekarang. Kira kira ibuk
bisa jam berapa?
Pasien : jam 17.00 setelah saya tidur siang saja buk.
Perawat : Baiklah buk, saya akan datang besok jam 17.00 di ruangan
ini ya buk. Saya permisi dulu. Assalammualaikum wr.
Wb
Pasien : Walaikumsalam wr wb

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELAKUKAN AKTIVITAS


SEHARI-HARI.
Hari :
Pertemuan :
Sp/Dx : 4/ gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan :
Nama Klien :

A.    Proses Keperawatan.


1.Kondisi Klien.
Data subjektif :
g. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang menyuruh
mematikan lampu terus-menerus.
h. Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
2. Data objektif :
g. Klien tampak tertaibua sendiri.
h. Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

3. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

4. Tujuan Tindakan Keperawatan.


Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.

5.Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan yang mampu klien lakukan.
c. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-
hari klien.

B.     Strategi Komunikasi.


1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Perawat : Asalamualaikum buk ovi. selamat pagi..Saya boleh
duduk buk?
Pasien : Walaikumsalam wr.wb, boleh buk
Perawat : Ibu masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih buk (sambil mengangguk)

b. Evaluasi validasi.
Perawat :Bagaimana perasaan buk ovi hari ini? Apakah masih ada
mendengar suara-suara?
Pasien : Saya baik buk, suaranya sudah jarang saya dengar
Perawat :Apakah ibuk telah melakukan tiga cara yang telah
dipelajari
untuk menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : Ya , saya sudah melakukannya
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya?
Pasien : (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya
pada perawat)
Perawat :Bagus sekali buk, ibuk minum obatnya dengan teratur,
latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga
dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada
saya apakah dengan ketiga cara tadisuara-suara yang ibu
dengarkan berkurang?
Pasien : Iya buk, suaranya berkurang
Perawat :Bagus sekali buk, dengancara tersebut suara-suara itu
sudah tidak akan menganggu ibuk lagi. Coba sekarang
ibuk praktekkan lagi bagaimana cara menghardik suara-
suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada
saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa ibu
bisa bercakap-cakap?
Pasien :Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi..
pergi saya tidak mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil
menutup kedua telinganya). Sebelum saya meminum obat
saya lihat dulu label yang menempel di bungkus obat,
apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan
jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang
harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum,
dan cara meminum obatnya. Dan yang terakhir saya harus
bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara itu
terdengar.
Perawat : Bagus sekali buk ovii !Ibu sudah bisa
mempraktekkannya.
c. Kontrak.
Perawat : Baiklah ibu sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan
latihan cara yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik
yaitu membersih kamar tujuannya kalau ibuk sibuk maka
kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah
ibuk bersedia?
Pasien : Saya bersedia
Perawat : Berapa lama waktu kita berbincang-bincang buk?
Bagaimana kalau 20 menit?
Pasien : Baiklah buk

2. Fase Kerja.
Perawat : Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar
ibuk dapat mengalihkan suara yang didengar. Dimana
kamar tidur ibu?
Pasien : Disana buk, disebelah dapur.
Perawat : (di kamar) Baiklah buk sekarang kita merapikan tempat
tidur ibuk ya. Kalau kita akan merapikan tempat tidur,
kita pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu
kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas ya
sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian
pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan letakkan
dibagian atas kepala. Selanjutnya kita lipat dan rapikan
selimutnya dan letakan dibawah kaki.
Pasien : (mempraktekkan)
Perawat :Bagus sekaliibuk. Ibuk dapat melakukannya dengan baik
dan rapi.

3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita membereskan
tempat
tidur apakah selama kegiatan berlangsung suara-suara itu
datang?
Pasien : Saya senang buk dan suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Perawat : Bagus sekali buk. Jadi selama latihan suara-suara itu tidak
ada ya buk.Ibu dapat melakukan kegiatan untuk
menghilangkan suara-suara dengan sering bekerja.
Apakah ibuk bisa menjelaskan kembali langkah-langkah
merapikan tempat tidur?
Pasien : Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu
pasang sepraynya,mulai dari arah atas lalu bagian kaki,
tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan.
Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala.
Selanjutnya lipat dan rapikan selimutnya dan letakan
dibawah kaki.

b. RTL :
Perawat :Bagus sekali buk sekarang masukan kedalam jadwal
kegiatan harian.
Pasien : Baik buk ( sambil membuka buku jadwal harian)

c. Kontrak yang akan datang


Perawat : Ibuk kita telah melakukan keempat cara untuk
menghilangkan suara-suara yang ibuk dengar. Jadi ibuk
harus melakukannya setiap hari agar suara- suara itu tidak
mengganggu ibuk lagi. Bagaimana buk? Apakah ibu
mengerti?
Pasien : Ya saya mengerti
Perawat : Baiklah buk,saya akan menemui ibuk besok untuk melihat
apakah ibuk melakukan keempat kegiatan tersebut atau
tidak. Saya permisi dulu ya buk.
Assalammualaikum wr wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
KELUARGA

SP 1 KELUARGA : Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis


halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat
pasien halusinasi.

a. Orientasi
Perawat :Assalammualaikum Buk!”“Saya Fillah perawat yang
Merawat Kakak Ibuk. Bagaimana perasaan ibuk hari ini?
Adik pasien : Saya kurang baik, Sus. Saya khawatir melihat kondisi
kakak saya.

Perawat :Apa pendapat ibuk tentang kondisi kakak Ibu?

Adik : Saya merasa sedih Sus melihatnya.

Perawat : Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang

kakak ibuk alami dan bantuan apa yang bisa ibuk


berikan.Kita mau diskusi di mana, Buk? Bagaimana kalau
di ruang wawancara?

Adik Pasien : Baiklah,Sus

Perawat :Berapa lama waktu ibuk inginkan? Bisa selama 20 menit,


Buk?

Adik pasien : Bisa Sus, saya ikut Suster saja.


b. Kerja

Perawat : Baiklah buk. Apa yang ibuk rasakan ketika melihat kakak

ibuk?

Adik : Saya sedih Sus, saya tidak tau apa yang terjadi pada kakak

saya.

Perawat : Apa yang ibuk lakukan saat melihat kakak ibuk berteriak-
teriak?

Adik : Saya hanya bisa menemani dia dan menenangkannya, Sus.


Tapi kakak saya tidak mau berhenti untuk berteriak.

Perawat : Baiklah Buk. Gejala yang dialami oleh kakak itu

dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat


sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya. Tanda-
tandanya bicara sendiri, tertawa sendiri,atau marah-marah
tanpa sebab. Jadi kalau kakak ibuk mengatakan mendengar
suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada. Untuk itu kita
diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara.
Ada beberapa cara untuk membantu kakak ibuk agar bisa
mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut antara lain:
Pertama, dihadapan kakak ibuk, jangan membantah
halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja ibuk percaya
bahwa kakak ibuk tersebut memang mendengar suara,
tetapi ibuk sendiri tidak mendengarnya. Kedua, jangan
biarkan kakak ibuk melamun dan sendiri, karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada
orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan
keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama.
Tentang kegiatan, saya telah melatih kakak ibuk untuk
membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong ibuk pantau
pelaksanaannya ya dan berikan pujian jika dia lakukan.
Sampai disini apakah ibuk sudah mengerti? Apakah ada
yang ingin ibuk tanyakan?

Pasien : Saya mengerti,Sus. Dan saya tidak ada pertanyaan

Perawat : Baiklah buk, kita lanjutkannya. Ketiga, bantu kakak ibuk

minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat


tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah
melatih kakak ibuk untuk minum obat secara teratur. Jadi
adik dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam,
ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk
menghilangkan suara-suara . Diminum 3 X sehari pada
jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih
namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya
sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya
menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan
CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah
kekambuhan. Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi
mulai muncul, putus halusinasi kakak ibuk dengan cara
menepuk punggung kakak ibuk. Kemudian suruhlah
kakak ibuk menghardik suara tersebut. Kakak ibuk sudah
saya ajarkan cara menghardik halusinasi. Bagaimana
buk? Apakah sudah paham?

Adik : Paham Sus.

Perawat : Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi kakak


ibuk. Sambil menepuk punggung kakak ibuk, contoh : Buk,
sedang apa kamu?Kamu ingat kan apa yang diajarkan
perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu,
Buk. Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya
tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang, Buk.
Sekarang coba ibuk praktekkancara yang barusan saya
ajarkan.

Adik : Jika kakak saya terlihat sedang mendengar suara-suara


saya harus katakan :Buk, sedang apa kamu?Kamu ingat kan
apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang?
Ya..Usir suara itu, Buk. Tutup telinga kamu dan katakan
pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-
ulang, Buk.

Perawat :Bagus buk. Ibuk sudah bisa mempraktekkan yang saya


ajarkan

c. Terminasi:

Perawat :Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berdiskusi dan

latihan memutuskan halusinasi kakak ibuk?

Adik : Saya merasa senang Sus, sekarang saya sudah bisa

membantu kakak saya

Perawat :Sekarang coba ibuk sebutkan kembali tiga cara merawat

kakak ibuk?

Adik :Mengingatkan minum obat, tidak membiarkan sendiri

(sering bercakap- cakap), dan mengingatkan untuk


menghardik suara tersebut jika terdengar.

Perawat :Bagus sekali Buk. Bagaimana kalau dua hari lagi kita

bertemu untuk mempraktekkan cara memutus halusinasi


langsung dihadapan kakak ibuk. Jam berapa kita
bertemu?
Adik Pasien : Jam 2 siang Sus, soalnya pagi saya harus kerja dulu.

Perawat :Baiklah, Buk. Kita bertemu lagi di ruangan ini 2 hari lagi

jam 2 ya buk. Saya permisi dulu.Assalamu’alaikum wr


wb

Pasien : Walikumsalam wr wb.

SP 2 KELUARGA: Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung


dihadapan pasien.

Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien


dengan halusinasi langsung dihadapan pasien.

a. Orientasi:
Perawat :Assalammualaikum. Bagaimana perasaan ibuk pagi ini?

Adik : Baik, Sus

Perawat : Apakah ibuk masih ingat bagaimana cara memutus

halusinasikakak ibuk yang sedang mengalami halusinasi?

Adik pasien : Ya, Sus. Saya masih ingat

Perawat :Bagus! Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini

kita akan mempraktekkan cara memutus halusinasi


langsung dihadapan kakak ibuk. Mari kita datangi kakak
ibuk

b. Kerja

Perawat : (diruang Pasien) Assalamu’alaikum buk, adik


ibuk
sangat ingin membantu ibuk mengendalikan
suara-suara yang sering ibuk dengar. Untuk itu
pagi ini adik ibuk datang untuk
mempraktekkancaramemutus suara-suara yang
ibuk dengar. Ibuk nanti kalau sedang dengar
suara-suara bicara atau tersenyum-senyum sendiri,
maka adik ibuk akan mengingatkan seperti ini”
”Sekarang, coba ibuk peragakan cara memutus
halusinasi yang sedang ibuk alami seperti yang
sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk punggung
kakak ibuk lalu suruh kakak ibuk mengusir suara
dengan menutup telinga dan menghardik suara
tersebut” (perawat mengobservasi apa yang
dilakukan keluarga terhadap pasien)

Adik : (mempraktekkan yang telah dipelajari)

Perawat : Bagus sekali!Bagaimana buk? Senang dibantu

adiknya buk?

Pasien : Ya, saya senang dibantu oleh adik saya.

Perawat :Nah adik ibuk ingin melihat jadwal harian ibu.

Pasien : (Pasien memperlihatkan dan dorong orang tua

memberikan pujian)

Perawat : Baiklah, sekarang saya dan adik ibuk ke ruang

perawat dulu

(perawat dan keluarga pasien meninggalkan pasien untuk


melakukan terminasi dengan keluarga)

c. Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah mempraktekkan

cara memutus halusinasi langsung dihadapan


kakak ibuk?

Pasien : Saya merasa senang bisa membantu kakak saya,

Sus.

Perawat : Baiklah ,Buk. Ibuk harus terus mengingat


pelajaran

kita hari ini ya Buk.Ibuk dapat melakukan cara itu


bila kakak ibuk mengalami halusinasi.

Adik : Baik, Sus, saya akan mengingatnya.

Perawat : Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk

membicarakan tentang jadwal kegiatan harian


kakak ibuk untuk persiapan di rumah. Jam berapa
ibuk bisa datang?

Adik : sama seperti sekarang saja, Sus, jam 2 siang

Perawat :Tempatnya di sini ya, Buk. Saya permisi dulu ya

pak. Assalammualaikum wr wb

SP 3 KELUARGA: Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

a. Orientasi

Perawat :Assalamualaikum Buk, karena besok kakak ibuk sudah

boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang ketemu


untuk membicarakan jadwal ibuk selama dirumah.
Bagaimana buk selama ibuk membesuk apakah sudah
terus dilatih cara merawat kakak ibuk?

Adik :Baik Sus, saya sering mengingatkan kakak saya untuk


terus menjalankan kegiatan tersebut.

Perawat : Nah sekarang kita bicarakan jadwal kakak ibuk di rumah?

Mari kita duduk di ruang perawat!

Adik : Baik, Sus

Perawat : (diruang Perawat) Ini jadwal kegiatan kakak ibuk di


rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah. Coba
ibuk lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang
kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan? Buk,
jadwal yang telah dibuat selama kakak ibuk di rumah
sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas
maupun jadwal minum obatnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah
perilaku yang ditampilkan oleh kakak ibuk selama di
rumah. Misalnya kalau kakak ibuk terus menerus
mendengar suara-suara yang mengganggu dan tidak
memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika
hal ini terjadi segera hubungi perawat di Puskesmas
terdekat dari rumah ibuk. Selanjutnya perawat tersebut
yang akanmembantu memantau perkembangan kakak
ibuk selama di rumah

Adik :Baiklah, Sus. Saya dan keluarga saya akan berusaha untuk

memantau kondisi kakak saya dan mengingatkan untuk


terus melaksanakan kegiatan yang ia dapat selama di
rumah sakit.
b. Terminasi

Perawat : Bagaimana Adik? Ada yang ingin ditanyakan?

Adik : tidak buk, saya tidak ada petanyaan, saya sudah paham.

Perawat : Coba ibuk sebutkan cara-cara merawat kakak ibuk di

rumah!

Adik : Mengingatkan minum obat, tidak membiarkannya sendiri,

dan mengingatkan dia untuk menghardik suara yang


didengar jika mengganggu.

Perawat : Bagus. Ini jadwalnya untuk dibawa pulang. Selanjutnya

silakan ibuk menyelesaikan administrasi yang


dibutuhkan. Kami akan siapkan kakak ibuk untuk pulang

Anda mungkin juga menyukai