2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL HALUSINASI.
SP 1 KLIEN
b. Evaluasi/validasi :
Perawat : Baiklah pak rama Bagaimana keadaan bapak hari ini ?
Pasien : baik mba
c. Kontrak :
Perawat : pak rama, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang
mengganggu bapak dan cara untuk mengontrol suara-suara tersebut,
Apakah pak rama bersedia?
Pasien : iya baik mak (sambil menganguk-anggukan kepala)
Perawat : Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Pasien : baik mba
Perawat : pak mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja mba.
Perawat : baiklah bapak kita akan berbincang-bincang disini
2. Fase Kerja
Perawat : Apakah bapak rama mendengar suara tanpa ada wujudnya?
Pasien : Iya mba..
Perawat : Saya percaya bapak mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak
mendengar suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang bapak dengar?
Apakah bapak mendengarnya terus menerus atau sewaktu- waktu?
Pasien : suara itu mengejek saya mba, saya mendengarnya kadang- kadang mba.
Perawat : Kapan yang paling sering bapak mendengar suara itu?
Pasien : siang hari setelah makan mba.
Perawat : Berapa kali dalam sehari bapak mendengarnya?
Pasien : 3- 5 kali mba.
Perawat : Pada keadaan apa suara itu terdengar pak?
Pasien : pada saat saya sedang melamun mba.
Perawat : Apa yang bapak rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana perasaan
bapak ketika mendengar suara tersebut?
Pasien : saya merasa kesal mendengar suara itu
Perawat : Kemudian apa yang bapak lakukan?
Pasien : jika saya mendengar suara itu, saya langsuang memukul orang atau benda
yang ada disekeliling saya agar suara itu diam.
Perawat : Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?
Pasien : tidak, suaranya tetap bisa saya dengar.
Perawat : Baiklah pak, apa yang alami itu namanya Halusinasi. Ada empat cara
untuk mengontrol halusinasi yang bapak rama alami yaitu menghardik,
minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas. Hari ini, Bagaimana
kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah
bapak rama bersedia?
Pasien : bersedia mba (sambil menganguk-anggukkan kepala)
Perawat : Bagaimana kalau kita mulai. Saya akan mempraktekan dahulu, baru bapak
mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini pak, jika suara
itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu
suara palsu” sambil menutup kedua telinga pak. seperti ini ya pak. Coba
sekarang bapak ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat :Wah bagus sekali pak, bapak sudah bisa mempraktekkan.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan pak rama setelah kita bercakap-cakap?
Pasien : saya merasa baikan mba.
Perawat : Baiklah pak, Jika suara itu masih terdengar mengejek bapak, seperti yang telah
kita pelajari bila suara-suara itu muncul bapak bisa mengatakan “ pergi-pergi
saya tidak mau dengar kamu suara palsu”
b. Tindakan Lanjut
Perawat : bapak lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3
kali sehari yaitu jam 08:00, 14:00 dan jam 20:00 atau disaat bapak
mendengar suara tersebut. cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai
dengan jadwal kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya pak. Jika bapak
melakukanya secara mandiri maka bapak menuliskan di kolom M, jika bapak
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka bapak
buat di kolom B, Jika bapak tidak melakukanya maka bapak tulis di kolom
T. apakah bapak mengerti?
Pasien : Iya,,saya mengerti mba.
Pertemuan :2
Ruangan : 302
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Data objektif :
2. Diagnosa Keperawatan.
Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum obat.
4. Tindakan Keperawatan.
f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien,
benar cara, benar ibuaktu, benar dosis dan kontinuitas.
A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
b. Evaluasi/validasi.
Perawat : Apakah pak Rama masih mendengar suara yang mengejek Bapak?
Perawat : Apakah Bapak telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?
Perawat : Bagus pak. Sekarang coba Bapak praktikan pada saya bagaimana Bapak
melakukannya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Bagus sekali pak. Coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya pak.
Perawat : Bagus sekali pak Rama. Bapak sudah bisa melakukan kegiatan menghardik
secara mandiri walaupun masih harus diingatkan oleh keluarga.
c. Kontrak.
Perawat : Baiklah pak Rama, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan cara
yang kedua dari empat mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu, cara minum obat yang
benar, apakah Bapak bersedia?
2. Fase Kerja.
Perawa : Bapak perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran Bapak menjadi
tenang dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya
orange namanya CPZ diminum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa
marah, yang warnanya putih namanya THP diminum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak
kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP gunanya untuk menghilangkan suara-
suara yang Bapak dengar. Semua ini harus Bapak minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut Bapak terasa kering, Bapak bisa menghisap es yang
bisa diminta kepada Perawat. Bila Bapak merasa mata berkunang-kunang, Bapk sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu ya. Dan mohon untuk tidak menghentikan minum obat
sebelum berkonsultasi dengan dokter ya pak. Sampai disini, apakah pak Rama mengerti ?
Perawat : Baiklah pak Rama, kita lanjutkan ya. Sebelum Bapak minum obat, lihat dulu
label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama Bapak yang tertulis disitu. Selain
itu, Bapak perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang
harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya. Bapak
harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan
dokter. Sekarang kita memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal ya pak. Cara
mengisi jadwalnya adalah jika Bapak minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh Perawat
atau teman maka diisi dengan M artinya mandiri, jika Bapak meminum obatnya diingatkan
oleh Perawat atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika Bapak tidak meminum
obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya. Apakah Bapak mengerti?
Pasien : Saya mengerti.
Perawat : Coba Bapak ulangi kembali bagaimana cara mengisi jadwal kegiatan?
Pasien : Jika saya meminum obat tanpa diingatkan maka saya isi di kolom M artinya mandiri,
jika saya minum obat diingatkan oleh keluarga/ Perawat/ teman saya buat di kolom B, jika
saya tidak melakukannya saya buat di kolom T.
3. Fase Terminasi.
Pasien : Saya sekarang mengerti cara minum obat yang baik mba.
Perawat : Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba
Bapak sebutkan?
b. Tindakan lanjut
Perawat : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00 dan 19:00 pada
jadwal kegiatan Bapak. Nah, sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang telah
kita buat tadi ya. Jangan lupa lakukan semua dengan teratur ya pak
Perawat : Baik ibu, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat manfaat
minum obat dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain. apakah pak Rama bersedia?
Perawat : Karena besok saya dinas siang dari pukul 14.00- 21.00, jadi kita latihan sore
saja ya pak. Kira- kira pukul berapa Bapak bisa?
Perawat : Baiklah pak. Kita akan bertemu pukul 15.00 disini ya pak. Saya permisi dulu
ya. Assalammualaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP.
Hari : Sabtu, 19 September 2020
Pertemuan : ketiga
Sp/Dx : 3/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan : 302
Nama Klien : Tn. Ramadan
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
a. Klien mengatakan mendengar suara seseorang(terkadang suara
perempuan,terkadang suara laki-laki) yang mengejeknya.
b. Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri.
Data objektif :
a. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
b. Klien tampak tertawa sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
b. Evaluasi/validasi.
Perawat : Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Pasien : Baik mba
Perawat : Apakah suara-suara masih muncul?
Pasien : masih mba, tapi sudah berkurang
Perawat : Apakah bapak telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : sudah mba
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan harian bapak?
Pasien :(mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)
Perawat : bagus sekali pak, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus, bapak sudah
minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00 dan 19:00 dan latihan
menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba
ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang bapak
dengarkan berkurang?
Pasien : ya, suara sudah mulai berkurang
Perawat : Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita
pelajari sebelumnya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Coba bisa bapak jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar?
Pasien : Sebelum saya meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat,
apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa
dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya
harus diminum, dan cara meminum obatnya.
Perawat : Bagus sekali bapak Rama
c. Kontrak
Perawat : Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga
dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain, Apakah bapak Rama bersedia?
Pasien : saya bersedia mba
Perawat : Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit,
pak?
Pasien : baik mba
Perawat : Bapak mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja mba.
Perawat : Baiklah pak.
2. Fase Kerja.
Perawat : Caranya adalah jika bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja bapak
cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman bapak untuk berbicara
dengan bapak. Contohnya begini pak, tolong berbicara dengan saya, saya
mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau bapak
minta pada perawat untuk berbicara dengannya seperti “mba tolong
berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara."
Sekarang coba bapak praktekkan !
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk berbicara
dengan saya. Mba, tolong bicara dengan saya karena saya sudah mendengar
suara-suara.
Perawat : Bagus sekali bapak Rama
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-
suara dengan bercakap-cakap.
Pasien : merasa baik mba
Perawat : Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?
Pasien : sudah 3 cara mba
Perawat : Coba bapak sebutkan
Pasien : menghardik, minum obat dan bercakap- cakap dengan teman
Perawat : Bagus sekali pak. mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya pak
b. RTL :
Perawat : berapa kali bapak akan bercakap-cakap.
Pasien : dua kali saja mba
Perawat : baiklah pak dua kali saja ya. Jam berapa saja pak?
Pasien : Jam 08.00 dan 19.00
Perawat : Baiklah bapak jam 08:00 dan 19:00. Jangan lupa bapak lakukan cara yang
ketiga agar suara-suara yang bapak dengarkan tidak mengganggu bapak lagi.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang
mampu klien lakukan.
c. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari klien.
b. Evaluasi validasi.
Perawat :Bagaimana perasaan bapak Rama hari ini? Apakah masih mendengar suara-
suara?
Pasien : saya baik mba, suaranya sudah jarang saya dengar
Perawat : Apakah bapak telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : ya , saya sudah melakukannya
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya,boleh?
Pasien : (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada perawat)
Perawat :Bagus sekali pak, bapak minum obatnya dengan teratur,
latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawatnya juga dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi
suara-suara yang bapak dengarkan berkurang?
Pasien : iya mba, suaranya berkurang
Perawat :Bagus sekali pak, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak akan
menganggu bapak lagi. Coba sekarang bapak praktekkan lagi bagaimana
cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali
pada saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa bapak bercakap-
cakap?
Pasien :Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak
mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya).
Sebelum saya meminum obat saya lihat dulu label yang menempel di
bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis
obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam
berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya. Dan yang
terakhir saya harus bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara itu
terdengar.
2. Fase Kerja.
Perawat : Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar bapak dapat
mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur bapak?
Pasien : Disana mba, disebelah dapur. Kamar 302.
Perawat : (di kamar) Baiklah pak sekarang kita merapikan tempat tidur bapak ya.
Kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling
dan selimutnya. Lalu kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas ya
sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan.Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas
kepala.Selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah
kaki.
Pasien : (mempraktekkan)
Perawat :Bagus sekali bapak. Bapak dapat melakukannya dengan baik dan rapi.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita membereskan tempat tidur apakah
selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang?
Pasien : saya senang mba dan suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Perawat : Bagus sekali pak. Jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya pak.
Bapak dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara dengan
sering bekerja. Apakah bapak bisa menjelaskan kembali langkah-langkah
merapikan tempat tidur?
Pasien : Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu pasang sepraynya,mulai
dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala.Selanjutnya lipat
dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki.
b. RTL :
Perawat :Bagus sekali pak sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya.
Pasien : baik mba ( sambil membuka buku jadwal harian)
Data objektif :
c. Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
d. Klien tampak tertawa sendiri.
6. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
e. Evaluasi/validasi.
Perawat : Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Pasien : Baik mba
Perawat : Apakah suara-suara masih muncul?
Pasien : masih mba, tapi sudah berkurang
Perawat : Apakah bapak telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : sudah mba
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan harian bapak?
Pasien :(mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)
Perawat : bagus sekali pak, sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus, bapak sudah
minum obat dengan teratur jam 07:00, 13:00 dan 19:00 dan latihan
menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Sekarang coba
ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang bapak
dengarkan berkurang?
Pasien : ya, suara sudah mulai berkurang
Perawat : Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita
pelajari sebelumnya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Coba bisa bapak jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar?
Pasien : Sebelum saya meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat,
apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis obatnya, berapa
dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya
harus diminum, dan cara meminum obatnya.
Perawat : Bagus sekali bapak Rama
f. Kontrak
Perawat : Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga
dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain, Apakah bapak Rama bersedia?
Pasien : saya bersedia mba
Perawat : Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit,
pak?
Pasien : baik mba
Perawat : Bapak mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja mba.
Perawat : Baiklah pak.
5. Fase Kerja.
Perawat : Caranya adalah jika bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja bapak
cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman bapak untuk berbicara
dengan bapak. Contohnya begini pak, tolong berbicara dengan saya, saya
mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol dengan saya! Atau bapak
minta pada perawat untuk berbicara dengannya seperti “mba tolong
berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara."
Sekarang coba bapak praktekkan !
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk berbicara
dengan saya. Mba, tolong bicara dengan saya karena saya sudah mendengar
suara-suara.
Perawat : Bagus sekali bapak Rama
6. Fase Terminasi
d. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-
suara dengan bercakap-cakap.
Pasien : merasa baik mba
Perawat : Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?
Pasien : sudah 3 cara mba
Perawat : Coba bapak sebutkan
Pasien : menghardik, minum obat dan bercakap- cakap dengan teman
Perawat : Bagus sekali pak. mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya pak
e. RTL :
Perawat : berapa kali bapak akan bercakap-cakap.
Pasien : dua kali saja mba
Perawat : baiklah pak dua kali saja ya. Jam berapa saja pak?
Pasien : Jam 08.00 dan 19.00
Perawat : Baiklah bapak jam 08:00 dan 19:00. Jangan lupa bapak lakukan cara yang
ketiga agar suara-suara yang bapak dengarkan tidak mengganggu bapak lagi.
9. Tindakan Keperawatan.
d. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
e. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang
mampu klien lakukan.
f. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari klien.
e. Evaluasi validasi.
Perawat :Bagaimana perasaan bapak Rama hari ini? Apakah masih mendengar suara-
suara?
Pasien : saya baik mba, suaranya sudah jarang saya dengar
Perawat : Apakah bapak telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : ya , saya sudah melakukannya
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya,boleh?
Pasien : (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada perawat)
Perawat :Bagus sekali pak, bapak minum obatnya dengan teratur,
latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawatnya juga dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi
suara-suara yang bapak dengarkan berkurang?
Pasien : iya mba, suaranya berkurang
Perawat :Bagus sekali pak, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak akan
menganggu bapak lagi. Coba sekarang bapak praktekkan lagi bagaimana
cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali
pada saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa bapak bercakap-
cakap?
Pasien :Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak
mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya).
Sebelum saya meminum obat saya lihat dulu label yang menempel di
bungkus obat, apakah benar nama saya yang tertulis disitu, perhatikan jenis
obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam
berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya. Dan yang
terakhir saya harus bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara itu
terdengar.
f. Kontrak.
Perawat : Baiklah bapak sesuai janji kita hari sabtu, sekarang kita akan latihan cara
yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar
tujuannya kalau bapak sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan
berkurang. Apakah bapak bersedia?
Pasien : saya bersedia mba
Perawat : Berapa lama waktu kita berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 20
menit?
Pasien :baiklah mba
5. Fase Kerja.
Perawat : Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar bapak dapat
mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur bapak?
Pasien : Disana mba, disebelah dapur. Kamar 302.
Perawat : (di kamar) Baiklah pak sekarang kita merapikan tempat tidur bapak ya.
Kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling
dan selimutnya. Lalu kita pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas ya
sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan.Sekarang ambil bantal dan letakkan dibagian atas
kepala.Selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah
kaki.
Pasien : (mempraktekkan)
Perawat :Bagus sekali bapak. Bapak dapat melakukannya dengan baik dan rapi.
6. Fase Terminasi.
d. Evaluasi subjektif dan objektif :
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah kita membereskan tempat tidur apakah
selama kegiatan berlangsung suara-suara itu datang?
Pasien : saya senang mba dan suara itu sudah tidak terdengar lagi.
Perawat : Bagus sekali pak. Jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya pak.
Bapak dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara dengan
sering bekerja. Apakah bapak bisa menjelaskan kembali langkah-langkah
merapikan tempat tidur?
Pasien : Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu pasang sepraynya,mulai
dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala.Selanjutnya lipat
dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki.
e. RTL :
Perawat :Bagus sekali pak sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya.
Pasien : baik mba ( sambil membuka buku jadwal harian)
a. Orientasi
Perawat : Assalamualaikum bu, saya perawat Shinta yang merawat adik Ibu.
Bagaimana kabar ibu hari ini?
Perawat : Hari ini kita akan berdiskusi mengenai apa masalah yang adik Ibu alami dan
bantuan apa yang bisa Ibu berikan. Kita mau diskusi di mana bu? Bagaimana kalau di ruang
wawancara?
Perawat : Berapa lama waktu yang Ibu inginkan? Apakah Ibu bisa jika 20 menit?
b. Kerja
Perawat : Baiklah bu, apa yang Ibu rasakan ketika melihat adik Ibu?
Kakak Pasien : Saya sedih mba, saya tidak tau apa yang terjadi pada adik saya.
Perawat : Apa yang ibu lakukan saat melihat adik Ibu berteriak-teriak?
Kakak Pasien :Saya hanya bisa menemani dia dan menenangkannya, mba. Tapi adik saya
tidak mau berhenti untuk berteriak.
Perawat : Seperti itu ya. Gejala yang dialami oleh pak Rama itu dinamakan halusinasi,
yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya. Tanda-tandanya
bicara sendiri, tertawa sendiri,atau marah-marah tanpa sebab. Jadi kalau adik Ibu mengatakan
mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada.Untuk itu kita diharapkan dapat
membantunya dengan beberapa cara.
Kakak Pasien : Cara seperti apa mba yang bisa saya lakukan?
Perawat : Ada beberapa cara untuk membantu adik Ibu agar bisa mengendalikan
halusinasi. Cara-cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan adik Ibu, jangan membantah
halusinasinya. Katakan saja Ibu percaya bahwa adik Ibu tersebut memang mendengar suara,
tetapi Ibu sendiri tidak mendengarnya. Kedua, jangan biarkan adik Ibu melamun dan sendiri,
karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang untuk berbicara
dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama dan sholat bersama.Tentang
kegiatan, saya telah melatih adik Ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong Ibu
pantau pelaksanaannya dan berikan pujian jika pak Rama telah selesai
melakukannya.Sampai disini apakah Ibu sudah mengerti?Apakah ada yang ingin Ibu
tanyakan?
Kakak Pasien : Saya mengerti, mba. Dan tidak ada yang saya ingin tanyakan.
Perawat : Baik bu, kita lanjutkannya ya. Ketiga, bantu kakak Ibu minum obat secara
teratur. Jangan berhenti mengkonsumsi obat tanpa konsultasi sebelumnya.Terkait dengan
obat ini, saya juga sudah melatih adik Ibu untuk minum obat secara teratur.Jadi, pak Rama
dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya
untuk menghilangkan suara-suara . Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam
7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan
CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama
dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan.Terakhir, bila tanda-
tanda halusinasi mulai muncul, cegah halusinasi pak Rama dengan cara menepuk
punggungnya. Kemudian, suruhlah adik Ibu menghardik suara tersebut. Adik Ibu sudah saya
ajarkan cara menghardik halusinasi.Bagaimana bu?Apakah sudah paham?
Perawat : Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi adik Ibu. Sambil menepuk
punggung adik Ibu, contoh: Rama, sedang apa kamu?Kamu ingat kan apa yang diajarkan
perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu, Ram. Tutup telinga kamu dan katakan
pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang. Sekarang coba Ibu
praktikan cara yang barusan saya ajarkan.
Kakak Pasien : Jika adik saya terlihat sedang mendengar suara-suara saya harus katakan:
Ram, sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu
datang? Ya..Usir suara itu. Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau
dengar".
Perawat : Bagus bu. Ibu sudah bisa mempraktikan yang saya ajarkan.
c. Terminasi:
Perawat :Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan memutuskan
halusinasi adik ibu?
Kakak Pasien : saya merasa tenang mba, sekarang saya sudah bisa membantu adik saya
Perawat :Sekarang coba Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat adik Ibu?
Perawat :Bagus sekali bu. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktikan cara memutus halusinasi langsung dihadapan adik Ibu. Jam berapa kita dapat
bertemu?
Kakak Pasien : jam 2 siang mba, soalnya pagi saya harus kerja dulu.
Perawat :Baiklah, bu. Kita bertemu lagi di ruangan ini 2 hari lagi jam 2 ya bu. Saya
permisi dulu. Assalamu’alaikum
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung dihadapan pasien.
1) Orientasi
Perawat : Apakah Ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi adik Ibu yang
sedang mengalami halusinasi?
2) Kerja
Pasien : Ya mba.
Perawat : Ibu, nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara atau melihat pak Rama
tersenyum-senyum sendiri, tepuk punggung adik Ibu lalu suruh adik Ibu mengusir suara
dengan menutup telinga dan menghardik suara tersebut.
Bagus sekali! Bagaimana pak? Apakah Bapak senang telah dibantu kakak Bapak?
Perawat : Kalau begitu, Kakak pak Rama ingin melihat jadwal harian Bapak.
Kakak Pasien : Bagus sekali Rama. Jadwal yang kamu tulis terlihat rapih.
Perawat : Baiklah, sekarang saya dan Kakak ibu ke ruang perawat dulu
3) Terminasi
Kakak Pasien : saya merasa senang bisa membantu adik saya mba.
Perawat : Baiklah bu. Ibu harus terus mengingat pelajaran kita hari ini ya bu. Ibu dapat
melakukan cara itu bila adik Ibu mengalami halusinasi.
Perawat : Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang
jadwal kegiatan harian adik ibu untuk persiapan di rumah. Jam berapa Ibu bisa datang?
Kakak Pasien : sama seperti sekarang saja mba, jam 2 siang
1) Orientasi
Perawat :Assalamualaikum Bu, karena besok adik Ibu sudah boleh pulang, maka sesuai
janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadwal Ibu selama dirumah. Bagaimana Bu
selama Ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat adik Ibu?
Kakak Pasien : Sudah mba, saya sering mengingatkan kakak saya untuk terus menjalankan
kegiatan tersebut.
Perawat : Kalau begitu sekarang kita bicarakan jadwal adik Ibu di rumah. Mari kita
duduk di ruang perawat bu.
Perawat : (diruang Perawat) Ini jadwal kegiatan adik Ibu di rumah sakit. Jadwal ini
dapat dilanjutkan di rumah. Silahkan Ibu lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang
kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan.
Kakak Pasien : Baik mba, saya akan bekerjasama dengan anggota keluarga yang lain.
Perawat : baik bu. Dan untuk jadwal yang telah dibuat selama adik Ibu di rumah sakit
tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya.
Perawat : Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh adik Ibu selama di rumah.Misalnya kalau pak Rama terus menerus mendengar suara-
suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi
perawat di Puskesmas terdekat.Selanjutnya perawat tersebut yang akan membantu memantau
perkembangan adik ibu selama di rumah
Kakak Pasien :Baik mba. Saya dan keluarga akan berusaha untuk memantau kondisi adik
saya dan mengingatkan untuk terus melaksanakan kegiatan yang ia dapat selama di rumah
sakit.
2) Terminasi
Perawat : Kalau begitu, bagaimana Bu? Apakah ada yang ingin ditanyakan?
Kakak Perawat: tidak mba, saya tidak ada petanyaan, saya sudah paham.
Kakak Pasien : Mengingatkan minum obat, tidak membiarkannya sendiri, dan mengingatkan
dia untuk menghardik suara yang didengar jika mengganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 2010
Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK
UI. 2010
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000