SKRIPSI
Oleh:
17320144
JURUSAN PSIKOLOGI
2021
KETERHUBUNGAN SOSIAL (SOCIAL CONNECTEDNESS)
DAN KESEPIAN PADA LANSIA
SKRIPSI
Oleh:
17320144
JURUSAN PSIKOLOGI
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
Pada Tanggal
8 Juli 2021
Mengesahkan,
Program Studi Psikologi
Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Ketua Prodi
ii
PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Shafa Izdihara Minfadlika Failusuf
No. Mahasiswa : 17320144
Program Studi : Psikologi
Judul Skripsi : Keterhubungan Sosial (Social Connectedness) dan
Kesepian pada Lansia
Melalui surat ini saya menyatakan bahwa :
1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi saya
tidak melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk apapun,
seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain, atau pelanggaran lain
yang bertentangan dengan etika akademik yang dijunjung tinggi Universitas
Islam Indonesia. Oleh karena itu, skripsi yang saya buat merupakan karya
ilmiah saya sebagai penulis, bukan karya jiplakan atau karya orang lain.
2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik, maka saya
siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di Universitas Islam
Indonesia.
3. Apabila di kemudian hari setelah saya lulus dari Fakultas Psikologi dan Ilmu
Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ditemukan bukti secara
meyakinkan bahwa skripsi ini adalah karya jiplakan atau karya orang lain,
maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang ditetapkan Universitas
Islam Indonesia.
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis sederhana ini penulis persembahkan untuk kedua orangtua saya
tercinta
Drs. Umar Failusuf Achmadi, M.M dan Dra. Turheni Komar, M.Pd
Terimakasih banyak atas segala doa, kasih sayang, cinta, dan dukungan baik
secara moril maupun materil yang tak terhingga. Terimakasih telah selalu ada
untuk penulis. I love you.
Selamat Izdihara kamu sudah bertahan dan kuat dalam mengerjakan segala
sesuatu hal, termasuk skripsi!
iv
HALAMAN MOTTO
Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan
pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku takkan pernah
melewatkanku”
(Umar Bin Khattab)
v
PRAKATA
Alhamdulillaah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
Subhanahu wata'ala. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.
Berbekal dengan usaha, doa, ridha Allah dan kedua orangtua, penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat kelulusan tahap sarjana pada
Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia. Dalam proses penyusunan
tugas akhir ini banyak yang tentunya memberikan bantuan, dukungan, dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psi. selaku Dekan Program Studi
Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing Akademik atas bimbingan, saran, dan
masukan, serta bersedia meluangkan waktu untuk penulis.
2. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. selaku Ketua Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
3. Ibu Fitri Ayu Kusumaningrum, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
Terima kasih telah meluangkan waktu dan tenaga untuk berbagi ilmu dan
membimbing serta memberikan nasihat, arahan hingga akhirnya tugas akhir ini
telah selesai. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan yang telah Ibu
berikan.
4. Segenap dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia atas segala ilmu yang telah diberikan kepada penulis untuk menuntut
ilmu di Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia.
5. Segenap karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia atas segala bantuan yang diberikan selama penulis berkuliah
dan menyelesaikan tugas akhir ini.
vi
6. Dosen penguji skripsi, terima kasih atas kritik, saran, dan nasihat yang telah
diberikan.
7. Teman-teman seperjuangan skripsi yang senantiasa membantu saya dalam
memberikan informasi yang berkaitan dengan tugas akhir kepada penulis.
8. Orangtuaku tercinta Drs. Umar Failusuf Achmadi, M.M dan Dra. Turheni
Komar, M.Pd atas segala do’a yang dan dukungan yang tak pernah berhenti.
9. Saudaraku tercinta Bhima Bhagaskara, S. T., Nifa Anzalta Minfadlika Failusuf,
S.T., dan Tsaqifa Adlina Minfadlika Failusuf yang telah memberikan dukungan
moral kepada penulis hingga saat ini.
10. Sepupu-sepupuku, Alif, Zari, Alma, Ndo, Ciwa, yang selalu mengingatkan
peneliti untuk segera lulus supaya kesopanan dari kalian meningkat kepada
penulis. Semoga sesegera mungkin bisa bercengkrama dengan kalian kembali.
11. My Virtual date, Naufal Setyo Adi Wibowo tidak pernah berhenti memberikan
dukungan kepada penulis serta selalu sabar dan bertahan. Thank you for never
letting me give up on my self.
12. Sahabat seperjuangan “TWMC”, Ardha, Layl, Eka, Fifa, Kiki, Marvia, Bunga,
Rizqia dll atas dukungan, do’a, kepedulian, kebaikan yang diberikan. Semoga
kita dapat menjalin silaturahmi hingga akhir hayat nanti.
13. Seluruh keluarga Marching Band Universitas Islam Indonesia atas segala
pengalaman, keseruannya, kebersamaan, dan rasa kekeluargaan yang
diberikan.
14. Kawan-kawan “Bismillah Cumlaude”, Isti, Sania, Vira, Ajeng, Ayu, Zhafira,
Nurul atas kebahagiannya, kasih sayang, dan kecerian yang kalian berikan.
Semoga silaturahmi kita akan berlangsung terus.
15. Segala pihak yang terkait dalam membantu proses penyelesain tugas akhir ini.
vii
Wassalamu’alaikum Warrahmatullaahi Wabarakaatuh
viii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ vi
2. Keaslian Teori.............................................................................13
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................16
A. Kesepian .................................................................................................16
C. Pengukuran .............................................................................................30
F. Pembahasan ............................................................................................45
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................53
A. Kesimpulan .............................................................................................53
B. Saran .......................................................................................................53
LAMPIRAN ..........................................................................................................60
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Nilai Reliabilitas ................................................................................. 31
Tabel 2 Persebaran Butir Skala Kesepian ........................................................ 31
Tabel 3 Persebaran Butir Skala Keterhubungan Sosial ................................... 32
Tabel 4 Deskripsi Responden Penelitian ......................................................... 36
Tabel 5 Deskripsi Data Penelitian Hipotetik dan Empirik .............................. 37
Tabel 6 Norma Kategorisasi ............................................................................ 38
Tabel 7 Kategorisasi Subjek Variabel Kesepian ............................................. 38
Tabel 8 Kategorisasi Subjek Variabel Keterhubungan Sosial ......................... 38
Tabel 9 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 40
Tabel 10 Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 40
Tabel 11 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 41
Tabel 12 Hasil Uji Beda Kesepian Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 42
Tabel 13 Hasil Uji Beda Kesepian Berdasarkan Status Perkawinan ................. 43
Tabel 14 Hasil Uji Beda Kesepian Berdasarkan Pengaturan Tempat Tinggal .. 43
Tabel 15 Hasil Uji Korelasi Berdasarkan Data Demografi ............................... 44
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
KETERHUBUNGAN SOSIAL (SOCIAL CONNECTEDNESS)
DAN KESEPIAN PADA LANSIA
INTISARI
xiv
BAB I
PENGANTAR
menua. Proses penuaan ini merupakan salah satu proses alami yang tidak
psikososial pada lansia akan muncul rasa kesepian, seperti proses peralihan
dan bersifat pribadi. Akan tetapi, bagi sebagian lansia akan menanggapi rasa
kesepian dengan cara yang berbeda-beda. Seperti, bagi sebagian lansia yang
jika lansia lainnya tidak mampu menahan rasa kesepian, hal tersebut dapat
Perasaan hampa dan kosong yang terjadi pada lansia juga akan
terasa jika indvidu tersebut tidak memiliki kerabat atau orang lain yang
1
2
kesepian pada lansia juga memiliki makna lain yaitu penerimaan diri.
Penerimaan diri pada lansia ini yang akan membentuk sifat atau pencerahan
dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, lansia akan memiliki hidup yang
jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu hampir menuju lima dekade
lipat dengan persentase lansia Indonesia sebesar 9,78% atau sekitar 25 juta-
an. Dengan demikian, ditemukan bahwa Kota Bekasi merupakan kota kedua
(BKKBN, 2017).
telah diteliti beberapa peneliti. Menurut Sri dkk. (2021) kesepian yang
persentase sebesar 8.0% dan pada kategori tinggi dengan persentase 10,6%.
Perbedaan yang dilihat berdasarkan jenis kelamin yaitu wanita 11,0% dan
perempuan lebih tinggi yaitu 28,4% dan laki laki 23%. Seiring dengan
lansia yang berusia 70 hingga 79 tahun 26,6% dan 31,5% lansia yang
Usia lanjut pada fase usia akhir kerap membuat lansia merasakan
Gambaran kesepian pada lansia saat ini dapat dilihat melalui pelaksanaan
yang telah dilaksanakan kepada dua orang subjek lansia yang pertama
Peneliti memperoleh paparan yang lebih jelas mengenai rasa kesepian yang
berdasarkan pada alat ukur UCLA Loneliness Scale versi 6 aitem (ULS-6)
(Neto, 2014).
rasa memiliki sahabat. PJ juga merasa tidak menjadi bagian dari sebuah
belum tentu akan senantiasa membantu PJ, sehingga rasa tidak senang yang
dengan situasi yang baru walaupun tidak mudah mengingat usia YU. Hal
dengan alat ukur UCLA Loneliness Scale versi 6 aitem (ULS-6) (Neto,
5
kesepian yaitu perasaan yang dialami pada lansia memiliki tidak adanya
sosial tersebut (DiTommaso dkk., 2004; Neto, 2014). Selain itu, perilaku
yang dirasakan oleh subjek juga merupakan salah satu bentuk dari rasa
yang terintegrasi dalam dirinya secara sosial (Green dkk., 2001; Neto,
2014).
Mengevaluasi dan memaknai dari hasil proses kehidupan. Lansia yang telah
mencapai tahap ego integrity akan merasa dapat beradaptasi dengan baik,
6
perubahan dengan tulus, dan merasa bahagia serta damai. Akan tetapi, jika
lansia tidak mampu mencapai ego integrity tersebut tentunya lansia akan
merasa bahwa dirinya tidak berguna (putus asa) dan gagal menghadapi
kenyataan hidup. Hal ini yang dinamakan tahap despair yang tidak mampu
dilakukan Kim dkk. (2020) lansia yang merasa kesepian memiliki hasil yang
negatif dengan ego integrity (integritas ego). Hal ini disebabkan oleh
kondisi akan semakin kuat jika lansia mampu menghadapi dampak negatif
dari munculnya rasa kesepian yang dihasilkan dari kehidupannya. Han dkk.
dialami oleh lansia ketika timbulnya rasa kesepian yaitu pada fisik yang
darah, jantung, dan stroke pada lansia. Selain itu, dapat terjadi juga
7
faktor internal melainkan juga faktor eksternal. Faktor internal yang dapat
mempengaruhi rasa kesepian menurut para ahli yaitu usia (Alves dkk.,
2014; Rokach & Neto, 2005), gender (Dahlberg, Agahi, & Lennartsson,
yaitu, faktor situasional (Cacioppo et al., 2006; Grover et al., 2018), status
sosial ekonomi (Pinquart, 2001), terjadi perubahan tata cara hidup yang
berdasar pada kultur budaya (Mulyadi & Juanita, 2016; Rokach & Neto,
dan merasa diperhatikan dengan orang lain serta menjadi bagian dari suatu
komunitas atau kelompok (O'Rourke & Sidani, 2017). Kondisi ini sesuai
sejauh mana keterhubungan sosial pada lansia dengan orang lain atau
dkk. (2018) dan Gyasi dkk. (2021) juga mengatakan bahwa hasil dari
Indonesia. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut apakah
B. Tujuan Penelitian
Bekasi.
C. Manfaat Penelitian
diatas, maka manfaat dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yakni
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Peneliti
D. Keaslian Penelitian
Joint Moderating Effects of Age and Gender”. Tujuan penelitian ini untuk
social connectedness pada orang tua, saudara kandung, teman, guru dan
kesepian yang bervariasi di berbagai kelompok usia dan jenis kelamin. Pada
merasakan kesepian dibanding pira. Selain itu, hubungan pada orang tua
dengan kesepian.
faktor demografis dan klinis yang terkait dengan kesepian dan social
sebanyak 488 lansia yang berusia kurang dari 60 tahun dengan depresi.
pasangan hidup, dan 56,5% merasa terisolasi dari orang lain. Tidak ada
connectednes.
sehingga orang-orang yang memiliki ikatan yang dekat akan jauh lebih kecil
pada kesepian di antara usia lebih dari 65 tahun dibandingkan dengan usia
penelitian ini dapat dikatakan asli dari berbagai segi antara lain:
1. Keaslian Topik
dkk. (2016), Grover dkk. (2018), dan Gyasi dkk. (2021) yaitu mengenai social
connectedness dan kesepian. Namun, pada penelitian Ahmet dkk. (2016) selain
13
fokus pada penelitian ini adalah penulis hanya membahas variabel social
2. Keaslian Teori
Robbins (1995). Perbedaan teori ditemukan pada penelitian Ang (2015) yang
menggunakan teori dari Goossens dkk. (2009) untuk variabel kesepian dan
menggunakan teori Marangoni and Ickes (1989) untuk variabel kesepian dan
teori Due dkk. (1999). Penelitian Grover dkk. (2018) juga ditemukan
perbedaan dimana penelitian ini menggunakan teori dari Weiss (1973) untuk
& Robbins (1995). Pada alat ukur tersebut terdapat persamaan yang digunakan
Sedangkan pada penelitian Ang (2015) dan Grover dkk. (2018) yang
pada penelitian Grover dkk. (2018) dan Gyasi dkk. (2021) yang sama-sama
15
usia. Demikian halnya dengan subjek yang digunakan pada penelitian Ang
(2015) yang mengunakan remaja yang berusia 12 hingga 17 tahun dan pada
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesepian
1. Definsi Kesepian
yang terjadi secara subjektif dan emosi negatif dari perasaan terputusnya
16
17
bahwa kesepian merupakan suatu perasaan sepi, sunyi yang dirasakan oleh
2. Aspek-Aspek Kesepian
a. Kesepian emosional
b. Kesepian Sosial
sehingga tidak adanya relasi pada kelompok yang lebih luas untuk
a. Feeling Isolated
pikiran negatif.
di sekelilingnya.
mengacu pada aspek unidimensional dari pendapat Neto (2014) yang dapat
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor internal yang
lanjut usia melainkan remaja (Alves et al., 2014; Rokach & Neto,
2005).
Lennartsson, 2017).
menjadi perawatan bagi lansia. Hal ini berdasar pada kesibukan dan
2005).
21
mempengaruhi kesepian.
B. Keterhubungan sosial
pengalaman yang berkembang. Seperti hubungan antara orang tua dan anak
sehingga mengarah pada hubungan yang lebih positif (Lee & Robbins,
hingga kini dan memiliki peran serta secara positif terhadap harga diri nya
secara kuantitatif ataupun kualitatif serta arti dari suatu hubungan yang
bermakna.
seseorang dekat secara sosial, saling terikat, ataupun saling berbagi dengan
teman, komunitas, dan masyarakat. Pada penelitian ini teori yang diacu
adalah teori yang dikemukakan oleh Lee & Robbins (1995) yakni melalui
hasil dari pengalaman yang berkembang, Seperti hubungan antara orang tua
dan anak sejak dini kemudian berlanjut memiliki ikatan hubungan dengan
Menurut Lee & Robbins (1995) ada tiga aspek pada keterhubungan
a. Persahabatan (Companionship)
b. Afiliasi (Affiliation)
tersebut.
c. Keterhubungan (Connectedness)
a. Connectedness to self
unik.
b. Connectedness to others
c. Connectedness to society
keterhubungan sosial. Peneliti ini mengacu kepada pendapat Lee & Robbins
2015). Lansia yang tidak mampu melampaui tahap ego integrity maka akan
terhadap individu berupa tingkat kesepian yang rendah. Lee & Robbins
26
mengurangi kesepian (Lee & Robbins, 1995). Lansia dalam proses menua
yang tinggi jika lansia tidak dapat mendapatkan rasa memiliki atau
belum meraih puncak afiliasi tersebut, maka akan memiliki hubungan yang
pada rasa kesepian (Lee & Robbins, 1995). Hal tersebut dapat dilihat dari
lansia yang telah memiliki puncak afiliasi berdasarkan ikatan sosial yang
(Abbas & Abrar, 2020) sehingga akan menyebabkan rasa tingkat kesepian
dan juga akan menurunkan kualitas hidup, kesejahteraan sosial dan mental.
lain misalnya, keluarga, teman, komunitas dan lainnya (Frieling et al., 2018;
Lee & Robbins, 1995). Di sisi lain, keterhubungan sosial juga merupakan
yang dilakukan Gyasi dkk. (2021) menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan
yang negatif (β = -0.709, p <0.05). Hal ini dijelaskan bahwa melalui peran
dari keterhubungan sosial yang dapat mengurangi rasa kesepian pada lansia
berkurang.
28
yang dialami oleh individu. Penelitian lain yaitu Grover dkk. (2018)
maka akan meningkatkan rasa kesepian yang tinggi dengan nilai pada laki-
p <0.01).
pada lansia. Oleh karena itu, penulis merumuskan asumsi bahwa terdapat
Bekasi.
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
google form. Google form telah diatur satu akun hanya dapat mengisi satu
kali pengisian dan didalam sudah terletak nomor peneliti. Skala yang telah
disebar oleh peneliti bersifat self report. Variabel yang digunakan dalam
Penelitian pada kedua skala ini disusun dengan metode skala Likert.
memilih salah satu jawaban dari pilihan alternatif jawaban yang telah
B. Partispian Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Bekasi. Lansia
29
30
yang berusia minimal 60 tahun, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, serta
C. Pengukuran
1. Skala Kesepian
(ULS-6) yang dikembangkan oleh Neto (2014). Skala ini terdiri dari satu
dari skala ini adalah 6 butir yang terdiri dari 5 butir favorable dan 1
yaitu tidak pernah (angka 1), jarang (angka 2), kadang-kadang (angka 3),
Rentang total nilai skala ini berkisar antara 6 hingga 24. Hasil akan
menunjukkan dari perolehan skor pada tiap subjek. Apabila skor yang
antara 0.043-0.456. Tingkat reliabilitas dari hasil alat ukur penelitian ini
reliabilitas:
31
Tabel 1
Nilai Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Nilai Reliabilitas
α > 0.9 Excellent Reliability
α > 0.7 – 0.9 High Reliability
α > 0.5 – 0.7 Moderate Reliability
α < 0.5 Low Reliability
Neto (2014) menjelaskan bahwa nilai alpha cronbach pada
penelitian ini berada pada kategori high reliability yaitu sebesar 0.82.
akan sama tinggi pula. Meskipun hasil alat ukur ini berada pada kategori
moderate reliability, maka dapat dijadikan temuan baru jika alat ukur
berikut.
Tabel 2
Persebaran Butir Skala Kesepian
Jenis
No Butir
Favorable Unfavorable
1 Secara keseluruhan, saya √
puas dengan diri saya
sendiri
2 Saya merasa menjadi √
bagian dari sebuah
kelompok pertemanan.
3 Saya merasa ditinggalkan. √
4 Saya merasa terisolasi √
(tersisih) dari orang-orang
di sekeliling saya.
5 Saya tidak senang menjadi √
sangat penyendiri.
6 Orang-orang ada di sekitar √
saya, tetapi tidak bersama
dengan saya.
32
2. Keterhubungan Sosial
Robbins, 1995). Skala ini terdiri dari tiga aspek, yaitu companionship,
affiliation, dan connectedness. Jumlah butir aitem dari skala ini adalah 8
jawaban, yaitu sangat setuju (angka 1), setuju (angka 2), agak setuju
(angka 3), agak tidak setuju (angka 4), tidak setuju (angka 5), dan sangat
Rentang total skala ini terentang dari 8 hingga 48. Hasil akan
menunjukkan dari perolehan skor pada tiap subjek. Apabila skor yang
diperoleh subjek semakin tinggi maka semakin tinggi pula tingkat subjek
hasil alat ukur penelitian ini berada pada kategori koefisien alpha
Tabel 3
Persebaran Butir Skala Keterhubungan Sosial
Nomor Aitem
Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
Companionship 2 - 1
Affiliation 4, 7, 8 - 3
Connectedness 1, 3, 5, 6 - 4
Total 8
33
D. Prosedur Penelitian
surat izin pada penelitian tidak diperlukan. Namun begitu, dalam proses
Hal yang dilakukan oleh peneliti supaya sesuai dengan kode etik
penting untuk diisi oleh subjek sebagai pernyataan kesediaan subjek dalam
Jika subjek tidak bersedia maka subjek berhak tidak mengisi kuesioner
daring tersebut dan peneliti juga tidak melakukan pemaksaan pada subjek.
Setelah subjek mengisi informed consent, subjek dapat mengisi skala pada
Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yakni alat ukur
jawaban.
Jawa Barat pada tahun 2017 mencapai 3.347.712 jiwa. Sedangkan jumlah
hidup pada lansia. Selain itu, Kota Bekasi juga sebagai kota yang ramah
form secara daring yang berisi kuesioner skala penelitian kepada subjek
sudah berisi link dan mencantumkan informed consent sebagai salah satu
kali pengisian link google form pada satu akun e-mail. Hal tersebut
Selain itu, peneliti juga ikut mencantumkan nomor telepon melalui pesan
telah memenuhi syarat dalam penelitian ini yaitu sebanyak 114 lansia.
Tabel 4
Deskripsi Responden Penelitian (N=114)
Aspek
Kategori n %
Demografi
Laki-Laki 50 43.9%
Jenis Kelamin
Perempuan 64 56.1%
60-74 86 75.4%
(Lanjut Usia)
Usia
75 – 90 28 24.6%
(Lanjut Usia tua)
Whatsapp 72 51.8%
Akun Youtube 35 23.7%
Sosial Media Facebook 27 19.4%
Zoom/Google Meet 4 2.9%
Instagram 3 2.2%
36
37
Deskripsi data penelitian ini telah diberikan skor yang sesuai aturan
umum yaitu:
Tabel 5
Deskripsi Data Penelitian Hipotetik dan Empirik
Hipotetik Empirik
Variabel
Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD
Kesepian 6 24 15 3 6 21 12.99 2.973
Social
Connectedness 8 48 28 6.7 23 48 37.96 6.043
tinggi, dan sangat tinggi. Berikut adalah tabel rumus norma kategorisasi:
38
Tabel 6
Norma Kategorisasi
Kategori Rumus Norma Kategorisasi
Sangat Rendah X < µ - 1.8 SD
Rendah µ - 1.8 SD ≤ X ≤ µ - 0.6 SD
Sedang µ - 0.6 SD < X ≤ µ + 0.6 SD
Tinggi µ + 0.6 SD < X ≤ µ + 1.8 SD
Sangat Tinggi X > µ + 1.8 SD
Keterangan:
X : Skor total subjek
µ : Mean (rata-rata)
SD : Standar deviasi
Tabel 7
Kategorisasi Subjek Variabel Kesepian
Kategorisasi Rentang Skor f %
Sangat Rendah X < 9.6 13 11.4 %
Rendah 9.6 ≤ X 13.2 49 43.0%
Sedang 13.2 < X ≤ 16.8 39 34.2%
Tinggi 16.8 < X ≤ 20.4 12 10.5%
Sangat Tinggi X > 20.4 1 0.9%
kategori sangat rendah dan subjek yang berada dalam kategori tinggi hingga
Tabel 8
Kategorisasi Subjek Variabel Keterhubungan Sosial
Kategorisasi Rentang Skor f %
Sangat Rendah X < 15.94 0 0%
Rendah 15.94 ≤ X ≤ 23.98 2 1.8%
39
atau (35.1%).
hipotesis. Uji asumsi pada penelitian ini memakai dua pengujian yang terdiri
1. Uji Normalitas
Tabel 9
Hasil Uji Normalitas
Variabel P KS-Z Keterangan
Kesepian 0.008 0.099 Tidak Normal
Keterhubungan
Sosial
0.200 0.062 Normal
2. Uji Linearitas
Tabel 10
Hasil Uji Linearitas
Variabel Linearitas f P Keterangan
Kesepian Linearity 58.573 0.000 Linier
Keterhubungan
Sosial Tidak
Deviation
Menyimpang
of 1.727 0.040
dari Garis
Linearity
Linier
41
hipotesis dilakukan setelah melakukan uji asumsi yang terdiri dari uji
Tabel 11
Hasil Uji Hipotesis
Variabel r r2 P Keterangan
Kesepian
-0.576 0.331 0.000 Signifikan
Keterhubungan Sosial
42
Dengan kata lain, bila semakin tinggi keterhubungan sosial yang dialami
ini:
Tabel 12
Hasil Uji Beda Kesepian Berdasarkan Jenis Kelamin
Variabel P Mean
Jenis Kelamin 0.545 Laki-laki 59.61
dan Kesepian Perempuan 55.85
Tabel 13
Hasil Uji Beda Kesepian Berdasarkan Status Perkawinan
Variabel P Mean
Status 0.000 Menikah 47.84
Perkawinan
dan Kesepian Duda/Janda 70.32
duda/janda.
Tabel 14
Hasil Uji Beda Kesepian Berdasarkan Pengaturan Tempat Tinggal
Variabel p Mean
Pengaturan Keluarga 53.55
0.005
Tempat Tinggal
dan Kesepian Sendiri 76.08
53.55 dan pada kategori subjek yang tinggal sendiri senilai 76.08.
44
Tabel 15
Hasil Uji Korelasi Tambahan Berdasarkan Data Demografi
Koefisien
Koefisien Koefisien
Variabel Determinan
korelasi (r) Signifikansi (p)
(r2)
Laki-laki -0.612 0.000 0.374
Perempuan -0.554 0.000 0.306
Menikah -0.612 0.000 0.374
Duda/Janda -0.533 0.000 0.284
Keluarga -0.563 0.000 0.316
Sendiri -0.474 0.017 0.224
0.612 dan p=0.000 (p<0.05) dan pada perempuan (r) sebesar -0.554
dan kesepian dengan nilai koefisien korelasi (r) pada lansia yang
45
(r) sebesar -0.533 dan p=0.000 (p<0.05). Hal ini dapat dikatakan
kesepian.
nilai koefisien korelasi (r) pada lansia yang tinggal dengan keluarga
sebesar -0.563 dan p = 0.000 (p<0.05) dan pada lansia yang tinggal
0.017 (p<0.05).
F. Pembahasan
sosial dalam penelitian ini berefek secara langsung pada tingkat rasa
kesepian yang dialami oleh subjek. Hal ini serupa dengan penelitian
akan semakin rendah juga skor pada kesepian dan begitupun sebaliknya.
keterhubungan sosial akan semakin tinggi. Hasil pada penelitian ini serupa
semakin rendah rasa kesepian pada lansia (Ahmet dkk., 2016; Ang, 2015;
tidak akan mendapatkan afiliasi dari jaringan sosialnya yang mana hal ini
akan lebih mudah untuk merasakan kesepian. Lee dkk. (2001) menyatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada lansia laki-laki dan
Selain itu, Sakti (2018) menambahkan jika tidak terdapat perbedaan yang
koefisien korelasi (r = - 0.554, p < 0.05). Hal ini sejalan dengan penelitian
Vicki dkk. (2014) jika lansia laki-laki memiliki tingkat kesepian yang lebih
dialaminya (Cacioppo dkk., 2006; Grover dkk., 2018). Hasil penelitian ini
juga di dukung oleh penelitian bahwa sebagian besar lansia yang berstatus
p < 0.05). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sakti (2018) yang
yang memiliki status duda/janda. Hal ini disebabkan oleh kurangnya rasa
49
terutama orang yang dicintai (Lake, 1986; Septiningsih & Tri, 2012).
perbedaan yang signifikan antara lansia yang tinggal sendiri dengan lansia
dikarenakan pasca kematian dari pasangan hidup. Hal ini yang menjadi
alasan untuk tinggal sendiri karena tidak ingin menyulitkan anak yang
yang paling kuat (r = -0.563, p < 0.05) dibandingkan lansia yang tinggal
oleh Dahlberg & Mckee (2014) yang menyatakan masih banyak lansia
sebagian besar lansia yang menjadi subjek memiliki tingkat rasa kesepian
yang terbagi ke dalam lima kelompok yakni pada kategori sangat tinggi
dengan persentase 34.2%, dan rendah dengan persentase 43.0% serta pada
bahwa lansia di Bekasi yang tidak mengalami kesepian sebesar 43.0% atau
berada pada kategori rendah. Namun demikian, lansia yang berada pada
yakni pada kategori sangat tinggi dengan persentase 35.1%, tinggi dengan
& Sidani, 2017; Sorkin dkk., 2002). Oleh karena itu, lansia akan merasa
memiliki pengalaman sosial yang baik, positif, atau sudah terpenuhi (Lee
memang berfokus pada pengalaman sosial secara individu yang satu dengan
individu lainnya melalui pesan teks (chatting) sementara yang lain dalam
yang lebih luas melalui media sosial, misalnya facebook (Sinclair & Grieve,
menemukan referensi atau kajian literatur yang menimbulkan teori yang ada
kuesioner. Pada penelitian ini menggunakan alat ukur kesepian yaitu Short-
Form UCLA Loneliness Scale versi 6 aitem (ULS-6) yang memiliki nilai
alpha cronbach yang rendah. Dengan demikian alat ukur tersebut dianggap
tidak reliabel.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
berupa:
a. Bagi lansia
53
54
Abbas, N., & Abrar, M. (2020). Loneliness among elderly widows and its effect on
social and mental well-being.
Ahmet, S., Uysal, R., & Deniz, M. E. (2016). Linking social connectedness to
loneliness : The mediating role of subjective happiness. PAID, 97, 306–310.
https://doi.org/10.1016/j.paid.2015.11.035
Alves, F., Magalha, P., Viola, L., & Simoes, R. (2014). Loneliness in middle and
old age : Demographics , perceived health , and social satisfaction as
predictors. 59, 613–623. https://doi.org/10.1016/j.archger.2014.06.010
Amalia, A. D. (2013). Kesepian dan isolasi sosial yang dialami lanjut usia: tinjauan
dari perspektif sosiologis loneliness and social isolation experienced by the
elderly: a sociological perspective review ayu diah amalia. Jurnal Informasi,
18(02), 203–210.
Ang, C. (2015). Types of social connectedness and loneliness : the joint moderating
effects of age and gender. https://doi.org/10.1007/s11482-015-9428-5
Ashida, S. (2008). Differential associations of connectedness with structural
features of social networks and the health. 872–893.
Cacioppo, J. T., Hawkley, L. C., Ernst, J. M., Burleson, M., Berntson, G. G.,
Nouriani, B., & Spiegel, D. (2006). Loneliness within a nomological net : An
evolutionary perspective ଝ. 40, 1054–1085.
https://doi.org/10.1016/j.jrp.2005.11.007
Caplan, S. E. (2003). Preference for online social interaction: a theory of
problematic internet use and psychosocial well-being. Communication
Research, 30(6), 625–648. https://doi.org/10.1177/0093650203257842
Clifford Singer. (2018). Health effects of social isolation and loneliness. Journal of
Aging Life Care, 29(1), 1–7. https://www.aginglifecarejournal.org/health-
effects-of-social-isolation-and-loneliness/
Dahlberg, L. (2017). Lonelier than ever ? Loneliness of older people over two
decades Lonelier than ever ? Loneliness of older people over two decades.
Archives of Gerontology and Geriatrics, 75(November), 96–103.
https://doi.org/10.1016/j.archger.2017.11.004
Dahlberg, L., & Mckee, K. J. (2014). Correlates of social and emotional loneliness
in older people: Evidence from an English community study. Aging and
Mental Health, 18(4), 504–514.
https://doi.org/10.1080/13607863.2013.856863
DiTommaso, E., Brannen, C., & Best, L. A. (2004). Measurement and validity
characteristics of the short version of the social and emotional loneliness scale
for adults. Educational and Psychological Measurement, 64(1), 99–119.
55
56
https://doi.org/10.1177/0013164403258450
Due, P., Holstein, B., Lund, R., Modvig, J., & Avlund, K. (1999). Social relations :
network , support and relational strain. 48.
Frieling, M., Krassoi Peach, E., & Cording, J. (2018). The measurement of social
connectedness and its relationship to wellbeing. In Ministry of Social
Development (Issue December).
Gierveld, J. D. J. (2006). A 6-Item Scale for Overall, Emotional, and Social
Loneliness. Research on Aging, 28(5), 582-598.
https://doi.org/10.1177/0164027506289723
Green, L. R., Richardson, D. S., Lago, T., Schatten-jones, E. C., Green, L. R.,
Richardson, D. S., & Schatten-jones, E. C. (2001). Personality and social
psychology bulletin network correlates of social and emotional loneliness in
young and older adults. https://doi.org/10.1177/0146167201273002
Grover, S., Avasthi, A., Sahoo, S., Lakdawala, B., Dan, A., Nebhinani, N., Dutt,
A., Tiwari, S. C., Gania, A. M., Subramanyam, A. A., & Kedare, J. (2018).
Relationship of loneliness and social connectedness with depression in
elderly : A multicentric study under the aegis of Indian Association for
Geriatric Mental Health. 99–106. https://doi.org/10.4103/jgmh.jgmh
Gunarsa, S. D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut. BPK Gunung Mulia.
Gyasi, R. M., Phillips, D. R., Asante, F., & Boateng, S. (2021). Physical activity
and predictors of loneliness in community-dwelling older adults : The role of
social connectedness Physical activity and predictors of loneliness in
community-dwelling older adults : The role of social connectedness. Geriatric
Nursing, January. https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2020.11.004
Han, K. H., Lee, Y. J., Gu, J. S., Oh, H., Han, J. H., & Kim, K. B. (2015).
Psychosocial factors for influencing healthy aging in adults in Korea. Health
and Quality of Life Outcomes, 13(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12955-
015-0225-5
Hauge, S., & Kirkevold, M. (2010). Older Norwegians ’ understanding of
loneliness. 1(0318), 1–8. https://doi.org/10.3402/qhw.v5i1.4654
Heinrich, L. M., & Gullone, E. (2006a). The clinical significance of loneliness : A
literature review. 26, 695–718. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2006.04.002
Heinrich, L. M., & Gullone, E. (2006b). The clinical significance of loneliness: A
literature review. Clinical Psychology Review, 26(6), 695–718.
https://doi.org/10.1016/j.cpr.2006.04.002
Hinton, P., McMurray, I., & Brownlow, C. (2004). SPSS Explained. In SPSS
Explained. https://doi.org/10.4324/9780203642597
Joonyup, L., & Cagle, J. G. (2017). Validating the 11-item R-UCLA Scale to Assess
Loneliness among Older Adults : The American Journal of Geriatric
57
Psychiatry. https://doi.org/10.1016/j.jagp.2017.06.004
Karcher, M. J. (2011). The Hemingway: Measure of adolescent connectedness. A
manual for scoring and interpretation. The University of Texas at San Antonio,
TX.
Kholifah, S. N. (2016). Keperawatan Gerontik. Pusdik SDM Kesehatan.
Kim, K., Park, S. Y., & Kang, H. C. (2020). Smartphone proficiency and use,
loneliness, and ego integrity: an examination of older adult smartphone users
in South Korea. Behaviour and Information Technology, 0(0), 1–10.
https://doi.org/10.1080/0144929X.2020.1713213
Kristinda, P. V. (2015). Kesepian pada lansia yang ditinjau dari tempat tinggal.
Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Lake. (1986). Kesepian. Kanisius.
Lee, R. M., Draper, M., & Lee, S. (2001). Social connectedness , dysfunctional
interpersonal behaviors , and psychological distress : testing a mediator model.
48(3), 310–318.
Lee, R. M., & Robbins, S. B. (1995). Measuring belongingness : the social
connectedness and the social assurance scales. 42(2), 232–241.
Mulyadi, A., & Juanita. (2016). Gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi
kesepian pada lansia di Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Keperawatan., 1(1), 1–9.
Musa, S. (2016). Kota, ramah lansia, pendidikan sepanjang hayat,Bandung. Jurnal
Pendidikan, 7(1), 61–70.
Neto, F. (2014). Psychometric analysis of the short-form UCLA Loneliness Scale (
ULS-6 ) in older adults. Eur J Ageing. https://doi.org/10.1007/s10433-014-
0312-1
Noorkasiani, T. S. (2011). Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Salemba Medika.
Novitasari, R., & Aulia, D. (2019). Kebersyukuran dan kesepian pada lansia yang
menjadi janda/duda. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 146.
https://doi.org/10.22219/jipt.v7i2.8951
O’Rourke, H. M., & Sidani, S. (2017). Definition, determinants, and outcomes of
social connectedness for older adults: a scoping review. Journal of
Gerontological Nursing, 43(7), 43–52.
https://doi.org/https://doi.org/10.3928/00989134-20170223-03
Peltzer, K., & Pengpid, S. (2019). Loneliness correlates and associations with health
variables in the general population in Indonesia. International Journal of
Mental Health Systems, 13(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s13033-019-
0281-z
58
Tripathi, M., & Hari S, A. (2015). Loneliness self efficacy and mental health among
elderly. Lnternational Journal of Psychosocial Research, 4(1).
Van Bel, D. T., Smolders, K. C. H. J., Ijsselsteijn, W. A., & De Kort, Y. A. W.
(2009). Social connectedness : concept and measurement social
connectedness : concept and measurement. Research Gate, January, 1–8.
https://doi.org/10.3233/978-1-60750-034-6-67
Vicki, A., Caharlie, C., & Catherine, B. (2014). Men’s Social Connectedness. Hall
& Partnes.
60
LAMPIRAN
61
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
Aitem
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 4 5 5 5 5 6 5
2 5 4 4 5 5 5 5 6
3 6 5 5 6 5 5 6 6
4 5 5 6 5 5 5 5 5
5 4 6 6 4 3 5 6 3
6 5 4 5 6 6 5 5 5
7 6 6 6 6 6 6 6 6
8 5 5 6 6 6 5 6 6
9 6 6 6 5 6 6 6 6
10 5 5 5 5 5 5 5 5
11 6 3 6 6 6 6 6 6
12 5 6 6 6 6 6 6 5
13 5 4 5 5 6 4 4 5
14 6 6 6 5 5 5 6 5
15 6 6 6 6 6 6 6 6
16 4 6 6 6 6 6 6 4
17 3 5 6 5 6 5 5 3
18 5 5 4 5 6 5 6 6
19 3 6 5 2 6 3 5 3
20 2 3 2 2 4 3 4 3
21 6 6 5 6 6 6 6 6
22 6 4 5 5 6 6 5 5
23 5 5 5 6 5 5 6 5
24 5 5 5 5 6 6 6 6
25 3 6 3 5 5 3 5 2
77
26 3 5 6 5 6 5 5 3
27 6 6 6 6 6 6 6 6
28 4 3 3 3 2 3 2 3
29 6 6 6 6 6 6 6 6
30 5 6 6 6 6 6 6 5
31 5 5 6 5 4 4 6 5
32 4 3 5 6 5 6 3 2
33 5 5 5 5 5 5 6 5
34 4 5 4 4 5 6 5 4
35 5 6 6 5 4 5 6 5
36 5 4 5 5 6 5 6 5
37 5 5 5 6 5 5 6 5
38 5 5 6 5 4 5 5 5
39 3 4 5 4 4 5 4 4
40 6 6 6 4 6 6 6 6
41 3 4 5 5 4 3 4 5
42 3 5 3 3 4 4 4 3
43 3 4 3 4 3 3 5 5
44 4 3 4 5 4 5 5 5
45 4 3 3 3 4 3 5 5
46 4 4 5 5 4 2 5 5
47 5 3 4 4 4 4 5 5
48 5 3 5 5 5 5 5 5
49 5 5 5 6 6 5 5 5
50 5 5 5 5 6 5 5 5
51 4 3 2 3 4 3 5 4
52 4 3 4 4 4 5 5 4
53 4 3 5 4 4 4 5 4
78
54 3 3 4 4 4 4 4 3
55 2 3 4 4 3 4 5 5
56 4 4 3 5 4 3 4 5
57 6 6 6 6 6 6 6 6
58 5 5 5 5 5 5 5 4
59 5 6 6 6 6 6 6 6
60 5 6 4 5 5 5 6 5
61 5 5 5 6 6 6 6 6
62 5 5 6 5 6 6 5 4
63 5 4 5 3 4 6 5 5
64 5 4 4 5 4 4 5 5
65 4 4 5 3 4 4 5 3
66 5 4 5 3 4 5 5 3
67 5 4 5 5 5 5 5 4
68 4 5 5 4 4 4 3 2
69 4 3 4 5 3 4 5 3
70 5 5 5 5 6 3 4 5
71 5 4 3 4 5 4 5 4
72 5 4 5 4 5 4 5 5
73 4 4 5 4 5 5 5 3
74 5 4 3 3 3 3 2 3
75 5 3 4 4 5 5 5 5
76 3 6 6 6 6 6 6 6
77 3 5 6 4 4 5 5 4
78 6 6 6 6 6 6 6 6
79 5 5 5 5 5 5 5 5
80 3 3 4 6 3 2 6 6
81 5 6 6 6 6 6 6 6
79
82 5 4 5 4 5 5 5 5
83 5 4 5 5 5 6 5 5
84 5 5 4 5 5 5 5 4
85 5 4 5 4 4 2 5 3
86 5 5 5 4 5 5 5 5
87 5 5 5 4 4 5 5 5
88 5 3 5 4 4 3 3 4
89 5 4 4 4 4 2 5 5
90 4 4 5 5 6 6 6 5
91 5 5 5 5 5 5 5 5
92 5 5 5 4 5 4 5 5
93 5 5 5 6 5 5 5 5
94 5 5 5 5 4 5 4 4
95 4 4 5 4 4 5 6 5
96 5 5 4 5 3 5 4 3
97 4 5 5 5 4 5 5 3
98 5 5 4 5 4 5 5 5
99 5 4 4 4 5 4 5 4
100 5 5 3 5 5 3 3 4
101 4 3 4 5 4 4 4 3
102 4 5 5 3 4 4 5 5
103 5 6 6 6 6 6 6 6
104 5 5 4 3 5 5 4 5
105 6 6 6 6 6 6 6 6
106 5 3 4 4 3 5 5 4
107 6 6 6 6 6 6 6 6
108 3 3 3 5 4 5 5 5
109 3 4 2 4 3 4 5 2
80
110 5 6 6 6 6 6 6 6
111 6 5 6 5 5 6 6 6
112 5 4 5 5 5 5 6 5
113 5 5 6 5 5 5 5 5
114 3 6 3 5 5 3 5 2
81
Aitem
Subjek
1 2 3 4 5 6
1 3 2 1 1 4 2
2 3 1 1 3 4 4
3 2 1 1 1 4 2
4 2 3 1 1 2 1
5 2 2 1 1 2 2
6 2 2 1 1 3 2
7 3 3 3 3 2 2
8 3 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 2 2
10 2 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 3
12 1 3 1 1 4 1
13 3 1 2 2 2 1
14 1 1 3 1 3 2
15 2 1 1 1 4 1
16 2 2 1 1 3 2
17 1 1 1 1 4 2
18 2 3 2 1 1 1
19 1 1 1 3 4 3
20 2 1 2 2 3 1
21 1 1 1 1 2 1
22 3 1 1 1 3 1
23 2 1 1 1 3 3
24 3 3 1 1 1 2
82
25 2 1 2 1 2 2
26 1 1 1 1 4 2
27 4 1 1 1 1 1
28 2 2 3 2 3 3
29 3 2 1 1 4 3
30 1 1 1 1 1 1
31 2 3 2 2 2 2
32 3 2 2 2 4 3
33 2 3 3 2 2 3
34 3 3 2 1 2 4
35 3 2 2 2 4 3
36 4 2 1 1 3 3
37 2 3 3 3 1 2
38 4 2 1 1 2 3
39 4 3 4 2 2 3
40 4 4 1 1 1 1
41 4 3 1 4 3 2
42 4 4 4 1 4 4
43 3 2 3 2 2 3
44 4 3 2 3 3 4
45 3 2 4 2 3 3
46 2 4 4 2 3 2
47 4 2 2 2 3 2
48 3 4 2 2 2 2
49 2 2 2 1 2 2
50 3 2 2 1 2 2
51 3 1 2 3 3 3
52 3 2 2 2 2 3
83
53 1 4 2 2 2 3
54 3 4 2 2 2 3
55 2 3 2 2 3 3
56 2 3 2 1 2 3
57 3 2 1 1 2 2
58 2 2 2 1 3 3
59 4 4 1 1 1 1
60 2 2 2 2 2 1
61 2 2 1 1 3 1
62 2 2 1 1 4 1
63 1 3 3 2 2 1
64 3 4 2 1 3 2
65 2 4 2 1 3 2
66 4 2 2 2 3 2
67 4 3 2 2 3 3
68 2 4 3 2 3 3
69 3 4 3 2 4 2
70 2 2 2 3 2 2
71 3 3 2 2 2 3
72 2 2 1 2 2 2
73 2 2 2 3 2 3
74 2 3 4 2 2 4
75 2 2 2 2 3 2
76 3 1 1 1 1 2
77 2 3 2 1 2 3
78 1 1 1 1 3 1
79 2 2 2 2 2 3
80 4 1 1 1 3 3
84
81 4 1 1 1 4 1
82 3 4 3 2 3 2
83 1 2 2 2 2 2
84 3 3 2 2 4 2
85 2 4 2 2 3 2
86 2 3 2 1 2 2
87 3 4 2 2 3 2
88 2 3 2 1 2 3
89 2 3 3 2 2 2
90 2 2 1 1 1 2
91 3 2 1 1 4 1
92 3 3 1 2 3 2
93 2 2 1 2 3 2
94 4 3 2 2 2 2
95 4 2 2 2 2 2
96 2 2 3 2 3 2
97 4 3 2 1 3 3
98 3 3 2 2 2 3
99 4 2 4 2 3 3
100 4 4 3 2 3 3
101 4 3 2 2 3 2
102 3 2 2 2 3 3
103 1 1 1 1 3 2
104 2 3 2 2 3 2
105 1 2 1 1 1 1
106 2 3 3 2 2 3
107 1 1 3 1 4 1
108 1 2 2 1 4 2
85
109 2 2 3 3 4 2
110 1 1 1 1 3 2
111 1 2 3 2 3 3
112 3 2 1 1 4 2
113 2 3 1 1 2 1
114 2 1 2 1 2 2
86
LAMPIRAN 3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,574 ,594 6
Item-Total Statistics
1. Saya sedikit
10,5351 6,605 ,260 ,126 ,555
memiliki sahabat
2. Saya merasa
menjadi bagian dari
10,7018 6,176 ,347 ,245 ,512
sebuah kelompok
pertemanan
3. Saya merasa
11,1316 6,151 ,456 ,343 ,463
ditinggalkan
4. Saya merasa
terisolasi (tersisih)
11,3947 6,896 ,420 ,222 ,496
dari orang-orang di
sekeliling saya
5. Saya tidak senang
menjadi sangat 10,3860 7,779 ,043 ,039 ,644
penyendiri
6. Orang-orang
berada di sekitar
saya, tetapi tidak 10,8070 6,370 ,439 ,225 ,475
bersama dengan
saya
88
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,871 ,872 8
Item-Total Statistics
Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Squared Alpha if
if Item Item Item-Total Multiple Item
Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted
1. Saya merasa
tidak terhubung dari 33,3684 29,810 ,529 ,354 ,865
dunia sekitar
2. Meskipun orang-
orang disekitar saya
telah saya kenal,
33,4737 27,597 ,627 ,452 ,855
tetapi saya tidak
merasa bersama
mereka
3. Saya merasa
sangat jauh dari 33,1404 27,892 ,694 ,514 ,847
orang-orang
4. Saya tidak
memiliki rasa
kebersamaan 33,2281 28,868 ,596 ,392 ,858
dengan teman-
teman saya
5. Saya tidak
merasa terhubung 33,1228 28,551 ,660 ,452 ,851
dengan siapa pun
89
6. Saya mendapati
diri saya kehilangan
semua rasa 33,2544 27,395 ,661 ,506 ,851
keterhubungan
dengan masyarakat
7. Bahkan di antara
teman-teman saya,
32,8421 29,851 ,629 ,478 ,856
tidak ada rasa
persaudaraan
8. Saya tidak
merasa saya
berpartisipasi
33,3246 27,920 ,626 ,515 ,855
dengan siapa pun
atau kelompok
mana pun.
90
LAMPIRAN 4
Statistics
Jenis Pengaturan
Kela StatusPer TempatTing SocialConn
Usia min kawinan gal SosialMedia Kesepian ectedness
Missing 25 25 0 25 0 25 25
Mean 1,245
1,56 1,18 1,8489 12,9912 37,9649
6
Median 1,000
2,00 1,00 1,0000 13,0000 38,0000
0
Std. Deviation ,4323
,498 ,382 1,04197 2,97332 6,04398
5
Variance ,187 ,248 ,146 1,086 8,841 36,530
Minimum 1,00 1 1 1,00 6,00 23,00
Maximum 2,00 2 2 5,00 21,00 48,00
Sum 142,0
178 134 257,00 1481,00 4328,00
0
Percentiles 20 1,000
1,00 1,00 1,0000 10,0000 33,0000
0
40 1,000
1,00 1,00 1,0000 12,0000 37,0000
0
60 1,000
2,00 1,00 2,0000 14,0000 40,0000
0
80 2,000
2,00 1,00 3,0000 16,0000 44,0000
0
92
a. Jenis Kelamin
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
b. Usia
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
c. Status Perkawinan
StatusPerkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PengaturanTempatTinggal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SosialMedia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
SocialConnecte
Kesepian dness
Missing 25 25
Mean 12,9912 37,9649
Median 13,0000 38,0000
Std. Deviation 2,97332 6,04398
Variance 8,841 36,530
Minimum 6,00 23,00
Maximum 21,00 48,00
94
40 12,0000 37,0000
60 14,0000 40,0000
80 16,0000 44,0000
Kesepian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 6,00 1 ,9 ,9 ,9
21,00 1 ,9 ,9 100,0
SocialConnectedness
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
26,00 1 ,9 ,9 2,6
28,00 1 ,9 ,9 6,1
LAMPIRAN 5
A. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
B. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Measures of Association
Kesepian *
-,561 ,315 ,714 ,510
SocialConnectedness
98
LAMPIRAN 6
Correlations
SocialConnecte
Kesepian dness
N 114 114
N 114 114
LAMPIRAN 7
Kategorisasi Kesepian
a) Penormaan Hipotetik
Σbutir =6
=6x1
=6
=6x4
= 24
µ = (Xmax + Xmin) ÷ 2
= (24+6) ÷ 2
= 15
= (24 - 6)
= 18
σH = 1/6 x Range
= 1/6 x 18
=3
102
KategoriKesepian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
a) Penormaan Hipotetik
Σbutir =8
=8x1
=8
=8x6
= 48
µ = (Xmax + Xmin) ÷ 2
= (48+8) ÷ 2
= 28
= (48 - 8)
= 40
σH = 1/6 x Range
= 1/6 x 40
= 6.7
KategoriSC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
LAMPIRAN 8
Ranks
Total 116
Test Statisticsa
Kesepian
Mann-Whitney U 1518,000
Wilcoxon W 3663,000
Z -,780
Asymp. Sig. (2-tailed) ,435
Correlations
N 51 51 51
SCS Correlation Coefficient -,624** 1,000 .
N 51 51 51
Sig. (1-tailed) . . .
N 51 51 51
Correlations
N 65 65 65
N 65 65 65
Sig. (1-tailed) . . .
N 65 65 65
Ranks
Duda/Janda 50 71,86
Belum Menikah 1 56,50
Total 116
Test Statisticsa,b
Kesepian
Chi-Square 14,078
df 2
Asymp. Sig. ,001
Correlations
N 65 65 65
N 65 65 65
Sig. (1-tailed) . . .
N 65 65 65
Correlations
N 50 50 50
N 50 50 50
Sig. (1-tailed) . . .
N 50 50 50
Ranks
Total 116
Test Statisticsa
Kesepian
Mann-Whitney U 593,000
Wilcoxon W 5249,000
Z -2,697
Asymp. Sig. (2-tailed) ,007
a. Grouping Variable:
LivingArrangement
Correlations
N 96 96 96
N 96 96 96
Sig. (1-tailed) . . .
N 96 96 96
Correlations
N 20 20 20
N 20 20 20
Sig. (1-tailed) . . .
N 20 20 20
LAMPIRAN 9
https://drive.google.com/file/d/1yOhwYsz8uhbqsQEtl3-
7zCjxGh6vrWBC/view?usp=sharing