SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Sosial (S.Sos)
Oleh:
Nabella Martha Anisa
11170541000011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Sosial (S.Sos)
Oleh:
Nabella Martha Anisa
NIM: 11170541000011
Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqosah
Ketua Penguji Sekretaris Penguji
m. -:::::1..hivah. M.A.
NIP: 197307fo52007012018
,-Ak-1
arima M.Kesos Abdul Azis, M.Psi.
IP: 198606232020122006 NIDN: 0331129201
Pembimbing
�L
z--
ii
Abstrak
Kata kunci:
Keberfungsian Sosial, Dukungan Keluarga, Skizofrenia
iii
KATA PENGANTAR
iv
Castrawijaya, M.A., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Alumni dan Kerjasama
3. Ahmad Zaky, M.Si., Ketua Program Studi Kesejahteraan
Sosial, Hj. Nunung Khoiriyah, M.A., Sekertaris Program Studi
Kesejahteraan Sosial FDIK - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dra. Rochimah Imawati, M.Psi., Dosen Pembimbing yang
telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran,
memberikan motivasi, memberikan arahan dan masukan, serta
selalu meluangkan waktu untuk membimbing supaya
penyusunan skripsi dapat terselesaikan dengan baik
5. Drs. Helmi Rustandi, M.Ag., Dosen Pembimbing Akademik
Prodi Kesejahteraan Sosial
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
terkhusus Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial
7. Seluruh Staff Direksi Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta
Timur dan tim profesi yang terlibat di Rehabilitasi Psikososial,
terutama Bapak Rinaldy, S.Sos., Pekerja Sosial Medis yang
dengan kebaikan hatinya menerima penulis untuk melakukan
penelitian, membimbing, memberikan arahan, dan masukan.
Atas bantuan beliau, penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik
8. Para orang tua pasien skizofrenia dan rehabilitasi di
Rehabilitasi Psikososial yang telah bersedia menjadi responden
penelitian skripsi
9. Kedua orang tua, yang penulis sayangi dan cintai, Bapak Harri
Ramadhan dan Ibu Heni Kusmawati, yang telah memberikan
dukungan moril dan materil, yang selalu memberikan semangat
dan motivasi supaya penyusunan skripsi dapat
v
berjalan dengan lancar dan mudah, selalu memberikan
perhatian, dan juga doa yang selalu dipanjatkannya agar skripsi
dapat terselesaikan dengan baik
10. Kedua Adik tercinta, Erlangga Aditya Putra dan Muhammad
Zidane Al Ubadillah. Walaupun kadang kala, mereka selalu
membuat kehebohan di rumah dengan tingkah jailnya masing-
masing yang membuat penulis merasa terganggu, karena
keberisikan yang mereka ciptakan. Tetapi, mereka jugalah
yang selalu memberikan semangat kepada penulis,
memberikan perhatian, serta mendengarkan keluh kesah. Saat
penulis terlalu terpaku mengerjakan skripsi hingga rasa lelah
menyelimuti, merekalah yang selalu menghibur dengan
caranya. Ada satu kalimat dari Adik saya yang selalu membuat
semangat dalam menyusun skripsi “Kalau cape istirahat dulu,
nanti dilanjut lagi” terlihat sederhana, tetapi syarat akan makna
11. Teman-teman terbaik saya sewaktu duduk di bangku sekolah,
Aisyah Nur Rahmah, Ayu Lestari, Dyah Agustine, Farhah
Aulia, Hary Andriawan, Salsabila Faizah, Windriyani. Terima
kasih, telah membantu tugas perkuliahan, sewaktu saya
membutuhkan bantuan hingga akhirnya saya dapat
melewatinya dan bisa sampai pada tahap menyelesaikan
skripsi. Saya harap, semoga kita tetap menjaga tali silaturahmi
serta sukses dengan impian kita masing-masing dan terkhusus
untuk teman terbaik saya, Zamzam Suci Iqlimah, yang selalu
memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi, mendengarkan keluh kesah, tempat
berbagi kehaluan yang tidak ada ujungnya, tempat berbagi
vi
impian serta harapan yang selalu kami bicarakan setiap
bertemu, semoga segera terwujud dengan izin dan ridho Allah
SWT, aamiinnn. Saya harap, semoga kami tetap menjaga
silaturahmi dan tetap meluangkan waktu bertemu
12. Teman-teman seperjuangan grup Sayap Kiri (barisan duduk
sebelah kiri), terutama Ajeng Nurcitra yang sangat baik
terhadap saya, dengan memberikan bantuan mencari data
penelitian, selalu menyemangati disaat saya mengalami
kesulitan dalam menyusun skripsi, berbagi kehaluan disaat
skripsi kami tidak berjalan dengan baik, kehaluan yang kami
bicarkan memunculkan kembali semangat untuk mengerjakan
skripsi, mengingat impian yang harus terlealisasi. Semoga
harapan menjadi kenyatan tentunya dengan ridho Allah SWT.
Ahda Fitriyani, sosok manusia setia dari awal PBAK hingga
saat ini, yang sangat baik, selalu menyemangati ketika dilanda
rasa malas dan bosan, menghibur saya dengan tingkah
konyolnya, yang selalu menanyakan progres penyusunan
skripsi, serta semua hal yang pernah kami lalui. Selain itu,
Agustina Larasati, Mela Ganevi, Nadzma Nabila, Nungky
Ariani, Oke Juliane, Riri Febrianti, dan Zahara Adnani yang
menjadi teman sekaligus sahabat penulis dari awal mula
perkuliahan sampai akhir masa perkuliahan. Bersyukur sekali,
dipertemukan dengan mereka, karena membuat masa
perkuliahan menjadi berwarna. Bersama dengan mereka pula
dapat belajar proses pendewasaan, berbagi keluh dan kesah,
tertawa bersama, berbagi bekal makanan, saling
menyemangati, dan semua hal yang pernah kami lalui
vii
bersama serta semua kebaikan mereka yang tidak akan pernah
habis bila diceritakan pada secarik kertas
13. Yoga Fernandes, Sendy Septian Aziz, Baydhowi Abdul Majid,
Fernando Hisyam, serta Addinu Faqih. Terima kasih telah
memberikan kecerian selama masa pekuliahan dengan
berbagai macam cerita, berbagi keluh dan kesah saat akan
melaksanakan ujian hingga pusing “berjamaah”, makan
bersama di kelas kosong selepas jam mata kuliah pertama usai,
dan semua hal menyenangkan yang pernah dilalui. Saya harap,
pertemanan ini tidak akan berakhir dan tetap terjalin walaupun
nantinya kami akan sibuk dengan urusan masing- masing
14. Seluruh teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2017
yang telah menjadi bagian cerita selama masa perkuliahan
15. Kepada Vincent dan Desta yang selalu memberikan tawa
disetiap kehadirannya, disaat penulis mulai tidak semangat
dalam mengerjakan skripsi. Mereka hadir melalui platform
digital maupun televisi, yang kemunculanya sangat ditunggu-
tunggu oleh penulis. Karena, dengan kehadiran mereka yang
membawa kelucuan disetiap perilaku maupun tutur katanya,
penulis mendapati semangtnya kembali
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang
telah memberikan doa dan motivasi sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki penulis. Maka dari itu, penulis mengaharapkan saran
maupun masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Demikianlah penyusunan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
ix
DAFTAR ISI
x
3. Jenis-jenis Skizofrenia ..................................................... 45
4. Faktor Penyebab Munculnya Skizofrenia........................ 48
D. Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta Timur ................... 48
E. Rehabilitasi Psikososial .......................................................... 50
1. Program Rehabilitasi Psikososial..................................... 52
2. Tujuan Rehabilitasi Psikososial ....................................... 53
F. Kerangka Teoritik.................................................................. 54
G. Hipotesis Penelitian ............................................................... 56
xi
B. Pembahasan .......................................................................... 108
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Videbeck, Sheila L. 2008. Psychiatric Mental Hralth Nursing, (4th Ed).
Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins, h. 4
2
Ibid, h. 4
1
2
3
Ibid, h.4
4
Hawari, Dadang. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, h. 5
5
Hawari, Dadang. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, h. 30-31
3
6
Yudhantara, Surya dan Ratri Istiqomah. 2018. Sinopsis Skizofrenia untuk
Mahasiswa Kedokkteran. Malang: UB Press, h.2
7
Videbeck, Sheila L. 2008. Psychiatric Mental Hralth Nursing (4th Ed).
Philadelphia: Lippincott Williams&Wilkins, h. 268
8
Hadiati, T. (2019). Hubungan Antar Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kualitas
Hidup Penderita Skizofrenia. JNH (Journal of Nutrition and Health), Vol.7
No. 2, e-ISSN: 2622-8483, 12-18
9
Yusuf, AH dkk. 2019. Kesehatan Jiwa Pendekatan Holistik dalam Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media, h. 11
4
10
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. (Renata
Komalasari, Terjemahan). Jakarta: EGC, h. 348
11
Hawari, Dadang. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, h. 4
12
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Laporan Riskesdas 2018, h. 4
13
Yusuf, AH dkk. 2019. Kesehatan Jiwa Pendekatan Holistik dalam Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana Media, h. 17
5
14
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (Infodatin). 2019, h.4
15
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. (Renata
Komalasari, Terjemahan). Jakarta: EGC, h. 351
16
Hawari, Dadang. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, h.5
17
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (Infodatain). 2019, h. 4
6
18
Ambari, Prinda Kartika Mayang. 2010. “Hubungan Antara Dukungan
Keluarga dengan Keberfungsian Sosial Pada Pasien Skizofrenia Pasca
Perawatan di Rumah Sakit. Fakultas Psikologi. Universitas Diponegoro:
Semarang
19
Maghfiroh, L., & Khamida, K. (2015). Peran Keluarga dalam Peningkatan
Kemampuan Interaksi Sosial Bermasyarakat Klien Skizofrenia Pasca
Perawatan di Rumah Sakit. Journal of Health Sciences, 8(1), 106-113
7
20
Huraerah, Abu. (2013). Strategi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan.
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial. ISSN 1693-2358
21
Achlis. 2011. Praktek Pekerjaan Sosial 1. Bandung: Kopma, h. 34
8
22
Putri, Fuziyah Kartika. 2016. “Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan
Ketidakpatuhan Minum Obat Pada Pasien Gangguan Jiwa Pada RS Islam
Jiwa Klender. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Muhammadiyah
Jakarta: Jakarta
23
Quran Kemenag. 2021. Diakses pada 10 April 2021 pukul 21.00 dari
https://quran.kemenag.go.id/sura/95
9
Artinya:
“Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
ِ ولََق ْد َكَّرمنَا ب ِن اٰدم و ََح ْلنٰهم ِف الْ رب والْبح ِر ورزقْ نٰهم رمن الطَّيرٰب
ت َ ْ ُ ََ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ
ِ ض ْلنٰهم ع ٰلى َكثِ مْي رِّمَّن خلَ ْقنَا تَ ْف
ضْي ًل َ ْ ْ َ ْ ُ َّ ََوف
Artinya:
“ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki
dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan
yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan”.
24
Quran Kemenag. 2021. Diakses pada 10 April 2021 pukul 21.00 dari
https://quran.kemenag.go.id/sura/17/70
10
25
PH, L., Hermanto, H., & Pratama, N. (2018). Dukungan Keluarga
dengan Perawatan Diri pada Pasein Gangguan Jiwa di Poli Jiwa.
Jurnal KesehatanManarang, 4(1), 11-17.
26
Ibid, 11-17
11
B. Identifikasi Masalah
1. Stigma masyarakat terhadap pasien skizofrenia
2. Pemasungan pasien skizofrenia
3. Diskriminasi yang masih dilakukan oleh masyarakat
terhadap pasien skizofrenia
4. Pengaruh dukungan keluarga terhadap keberfungsian
sosial pasien skizofrenia
12
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk melakukan uji teoritik Pengaruh
Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Pasien
Skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Islam
Klender Jakarta Timur.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana
akademik keilmuan Kesejahteraan Sosial, khususnya
mengenai pengaruh variabel dukungan keluarga terhadap
keberfungsian sosial pada pasien rehabilitasi skizofrenia.
2. Manfaat Praktis
a. Secara khusus, menjadi informasi bagi keluarga pasien
bahwa dukungan keluarga menjadi faktor berpengaruh
13
A. Keberfungsian Sosial
1. Pengertian Keberfungsian Sosial
Keberfungsian sosial merupakan suatu kemampuan
seseorang dalam melaksanakan peran sosialnya di
masyarakat yang didasari oleh nilai-nilai masyarakat. Nilai
digambarkan sebagai perilaku yang diyakini individu
dalam membuat keputusan maupun tindakan dalam
menentukan sebuah pilihan.27 Nilai juga berfungsi sebagai
pedoman untuk berperilaku dalam lingkungan masyarakat,
sedangkan peran merupakan seperangkat tingkah laku yang
harus dilakukan seseorang, kelompok, atau masyarakat
pada posisi tertentu.28
Disamping itu, keberfungsian sosial mengarahkan pada
tindakan yang dilakukan individu atau suatu kelompok
untuk menjalankan tugas dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Sebagimana yang diungkapkan oleh Baker,
Doubois, dan Milley bahwa keberfungsian sosial sangat
erat kaitannya dengan pemenuhan tanggung jawab yang
dilakukan seseorang terhadap masyarakat umum,
27
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
& Praktik (Ed 5). Jakarta: EGC, h. 326
28
Ibid, h. 298
15
16
29
Dobouis dan Miley. 1992. Social Work, an Empowering Profession.
Massachusetts: Allyn and Bacon, h. 14
30
Farley, O dkk. 1991. Introduction to Social Work. New Jersey: Prentice Hall
International Inc, h. 19
31
Suharto, Edi. 2014. Membangun Masyarkat Memberdayakan Rakyat Kajian
Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.
Bandung: PT Refika Aditama, h. 28
17
32
Ibid, h. 28
33
Fahrudin, Adi. 2018. Perspektif Biopsikososial untuk Assesmen
Keberfungsian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, h. 18
34
Ibid, h. 17
18
35
Ibid, h. 11
19
36
Ibid, h. 12
20
37
Fahrudin, Adi. 2018. Perspektif Biopsikososial untuk Assesmen
Keberfungsian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, h. 13
22
38
Ibid, h. 14
39
Raharjo, Santoso dkk. 2015. Pengantar Pekerja Sosial. Bandung; Unad Press,
h. 100
23
40
Fahrudin, Adi. 2018. Perspektif Biopsikososial untuk Assesmen
Keberfungsian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, h. 14
41
Suharto, Edi. 2014. Membangun Masyarkat Memberdayakan Rakyat Kajian
Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung:
PT Refika Aditama, 28
24
42
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
& Praktik (Ed 5). Jakarta: EGC, h. 298
25
43
Linton, Ralph. 1936. The Study of Man An Introduction: new York: D.
Appleton Century Company Inc, h, 114
44
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
& Praktik (Ed 5) (Prof. Achir Yani S. Hamid dkk, Terjemahan). Jakarta:
EGC, h. 429
26
45
Ibid, h. 429
46
Skidmore, Rex A dkk. 1991. Introduction to Social Work. New Jersey:
Prentice Hall International Inc, h. 19
27
47
Dobouis dan Miley. 1992. Social Work, An Empowering Profession.
Massachusetts: Allyn and Bacon, h. 14-16
29
B. Dukungan Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Duvall, Keluarga adalah sekelompok orang
berdasarkan hubungan pernikahan, hubungan darah, dan
adopsi, yang berusaha menjalin sebuah ikatan sesuai
dengan peran sosial mereka sebagai pasangan, orangtua,
anak-anak, serta saudara laki-laki dan perempuan.48
Menurut Yusuf, Fitryasari, dan Nihayati Keluarga
merupakan lingkup terkecil yang terdiri dari beberapa
individu yang memiliki jalinan keakraban dan saling
membutuhkan satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama.49
Menurut Bailon dan Maglaya, keluarga merupakan unit
terkecil yang tinggal bersama, karena adanya hubungan
persaudaraan, pernikahan, dan adopsi. Mereka saling
berhubungan, memiliki peran masing-masing, dan
memelihara budaya.50
Menurut Burgess, dkk Keluarga adalah sekelompok
individu yang diikat melalui perkawinan, hubungan darah,
dan ikatan adopsi. Biasanya para anggota keluarga tinggal
bersama dalam satu rumah tangga atau jika mereka tidak
tinggal satu atap mereka masih menganggap rumah tangga
48
Duval, Evelyn Ruth Mills. 1977. Marriage and Family Development (5th
Edition). New York: JB Lippincott Company, h. 5
49
Yusuf, A dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika, h. 11
50
Andarmryo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep, Teori, Proses,
dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 3
30
2. Tipe Keluarga
a. Tradisional
1) The Nuclear Family (Keluarga Inti). Keluarga yang
terdiri dari suami, istri, dan anak
2) The Dynd Family (Keluarga tanpa anak). Keluarga
yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
bersama tanpa anak
3) The Childless Family. Keluarga tanpa anak,
dikarenakan pasangan tersebut lebih fokus pada
pekerjaan
4) Keluarga Adopsi. Keluarga yang mengambil
tanggung jawab setara dengan keluarga kandung
51
Ibid, h. 3
52
Ibid, h. 3
53
Nadirawati. 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Bandung: PT
Refika Aditama, h. 10
31
3. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman sebagai berikut55:
a. Fungsi afektif.
Pemenuhan fungsi afektif terkait dengan menciptakan
dan memelihara sistem keluarga yang saling asuh.
Bahwa keluarga berfungsi sebagai tempat singgahnya
kenyamanan, dukungan, cinta, dan penerimaan.56 Dalam
54
Nadirawati. 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Bandung:
PTRefika Aditama, h. 11-13
55
Gusti, Salvari. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV Trans Info
Media, h. 23
56
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
& Praktik (Ed 5) (Prof. Achir Yani S. Hamid dkk, Terjemahan). Jakarta: EGC,
h. 352
32
57
Ibid, h. 352
58
Ibid, h. 352
59
Ibid, h. 366
60
Ibid, h. 372
61
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset,
Teori& Praktik (Ed 5) (Prof. Achir Yani S. Hamid dkk, Terjemahan).
Jakarta: EGC, h. 86
33
d. Fungsi ekonomi
Terjalinnya hubungan keluarga yang harmonis
diperlukan pembagian tugas untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi yang baik, yaitu Ayah sebagai
pencari nafkah, Ibu sebagai orang yang mengatur
keuangan dengan tujuan supaya terpenuhinya
kebutuhan sesuai dengan porsinya, dan anak bertugas
untuk menyisihkan uang62
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan
Keluarga sebagai tempat untuk memberikan perawatan
maupun pemeliharaan dengan pemberian kebutuhan,
seperti menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal,
serta perawatan kesehatan.63 Fungsi perawatan
kesehatan juga bertujuan untuk mempertahankan
keadaan kesehatan anggota keluarga supaya tetap
memiliki produktivitas tinggi.64
62
Ibid, h. 86
63
Ibid, h. 396
64
Ibid, h. 396
65
Hasmilasari dan Fira F. Dukungan Keluarga dalam Mencegah Kekambuhan
Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Aceh. Nusrsing Journal. ISSN:
2087-2879
34
66
Sarafino, Edward P dan Timothy W.Smith. 2017. Health Psychologi (9th
Edition). USA: Lightning Source Inc, h. 83-84
67
Cohen dan Syme. 1985. Social Support and Health. Orlando, Florida:
Academic Press Inc, h. 10
68
Gottlieb, Benjamin H. 1983. Social Support Strategies. USA: Sage
Publications Inc, h. 28
35
69
Baron, Robert A dan Donn Byrne. 2005. Psikologi Sosial, edisi kesepuluh
(Ratna Djuwita, Terjemahan). Jakarta: Erlangga, h. 244
36
70
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
& Praktik (Ed 5) (Prof. Achir Yani S. Hamid dkk, Terjemahan). Jakarta: EGC,
h.444-446
71
Sefrina, F. (2016). Hubungan dukungan keluarga dan keberfungsian sosial
pada pasien skizofrenia rawat jalan (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
72
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
& Praktik (Ed 5) (Prof. Achir Yani S. Hamid dkk, Terjemahan). Jakarta: EGC,
h. 351
37
b. Dukungan Informasi
Merupakan aspek dukungan keluarga yang bertujuan
untuk memberikan penjelasan mengenai hal yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, dengan harapan
keluarga dapat mengetahui segala informasi terkait
dengan permasalahan kesehatan yang diderita oleh
anggota keluarga. Dukungan informasi tersebut dapat
berupa memberikan nasihat, pemberian saran, sugesti,
dan petunjuk. Dukungan informasi dapat memberikan
manfaat untuk anggota keluarga yang mengalami
permasalahan, yaitu dapat membantu mencari jalan
keluar dari masalah maupun tekanan yang disebabkan
pengaruh lingkungan yang tidak baik. Manfaat yang
diperoleh dari dukungan ini juga sangat berarti bagi
penderita skizofrenia, sebagai upaya untuk
meminimalisir kekambuhan penyakitnya. Dukungan
yang diberikan bagi penderita skizofrenia, seperti
memberikan pengertian serta pemahaman mengenai
penyakit yang dideritanya, jika penderita sudah
memahami penyakitnya anggota keluarga memberikan
saran bagaimana cara mengatasi kekambuhan, serta
diingatkan untuk rutin mengkonsumsi obat-obatan
yang dianjurkan oleh dokter. Selain itu, anggota
keluarga juga dapat memberikan petunjuk kepada
penderita skizofrenia cara untuk membersihkan rumah,
menjaga kebersihan diri, dan juga cara berinteraksi
c. Dukungan Instrumental
38
73
Apollo. (2007). Hubungan antara Dukungan Sosial Dengan Perasaan Malu
pada Remaja. Widya Warta, 261
39
74
Ibid, 43
75
Smet, Bert. 1994. Psikologi Kesehatan (Kunta R, Terjemahan). Jakarta: PT
Grasindo, h. 134
76
Hilmi, M.Sholih. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya
Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa SMKN 11 Malang. Jurnal Psikologi,
555
77
Maslihah, Sri. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial
Penyesuaian Sosial di Lingkungan Sekolah dan Prestasi Akademik Siswa
SMPIT Assya Boarding School Subang Jawa Barat. Jurnal Psikologi Undip,
Vol. 10 No.2, 107
40
C. Skizofrenia
1. Pengertian Skizofrenia
Istilah skizofrenia berasal dari Bahasa Yunani, yaitu schizo
(perpecahan) dan phren (jiwa). Istilah tersebut menjelaskan
terpecahnya pikiran individu akibat gangguan ini. Definisi
skizofrenia terus berubah seiring dengan ditemukannya
banyak gejala klinis yang berbeda.78
Benedict Morel adalah seorang psikiater yang
menggambarkan gangguan jiwa sebagai demence precoc,
hal ini terlihat pada usia remaja yang mulai muncul
kemunduran. Kemudian dari Morel diadopsi oleh
Kraepelin sebagai dementia precox. Dementia precox
digambarkan memiliki kemunduran jangka panjang dalam
bentuk waham dan halusinasi.79 Dari istilah tersebut
78
Yudhantara, Surya dan Ratri Istiqomah. 2018. Sinopsis Skizofrenia untuk
Mahasiswa Kedokteran. Malang: UB Press, h.2
79
Ibid, h. 3-4
41
2. Gejala Skizofrenia
Seseorang dikatakan memiliki skizofrenia jika perjalanan
penyakitnya telah berlangsung lebih dari enam bulan.
80
Ibid, h. 5
81
Carson, Robert C dan James N. Butcher.1992. Abnormal Psychology and
Modern Life (9th Edition). USA: Harper Collins Publisher Inc, h. 428
82
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa (Renata
Komalasari, Terjemahan). Jakarta: EGC, h. 348
42
83
Wiramihardja, Sutardjo A. 2005 pengantar Psikololgi Abnormal, Edisi revisi.
Bandung: PT Refika Aditama, h. 138
84
Ibid, h. 139
43
85
Ardani, Tristiadi Ardi. 2011. Psikologi Abnormal. Bandung: CV Lubuk
Agung, h. 135
86
Ibid, h. 136
87
Wiramihardja, Sutardjo A. 2005 pengantar Psikololgi Abnormal, Edisi revisi.
Bandung: PT Refika Aditama, h. 140
44
3. Jenis-jenis Skizofrenia
Kraepelin mengelompokkan beberapa jenis skizofrenia,
diantaranya sebagai berikut :
a. Skizofrenia paranoid
Penderita skizofrenia paranoid ditandai dengan gejala
berupa waham (keyakinan pasien bahwa ada orang lain
yang berencana mencelakai dirinya dengan memata-
88
Wiramihardja, Op.Cit, h. 136-137
89
Pieter, Herri Zan dan Dr. Namora Lumanggo Lubis. 2010. Pengantar
Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, h.
115
46
90
Kusuma, Widjaja. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Tangerang: Binarupa
Aksara Publisher, h. 721
91
Wiramihardja, Sutardjo A. 2005 pengantar Psikololgi Abnormal, Edisi revisi.
Bandung: PT Refika Aditama, h. 146
47
92
Maramis, Willy F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa (2nd Edition).
Surabaya: Airlangga University Press, h. 269
93
Maramis, Willy F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa (2nd Edition).
Surabaya: Airlangga University Press, h. 271
48
94
Pieter, Herri Zan dan Dr. Namora Lumanggo Lubis. 2010. Pengantar
Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 116
95
Yusuf, A dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika, h. 20
49
E. Rehabilitasi Psikososial
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender (yang selanjutnya akan ditulis
RSJIK) merupakan sebuah rumah sakit yang menangangi pasien
96
Rumah Sakit JIwa Islam Klender, diakses pada 5 Mei 2021 pukul 13.00 dari
https://www.rsjiwaislam.com/ dan sumber data RSJIK
51
97
Sumber data RSJIK
98
Sumber data RSJIK
53
F. Kerangka Teoritik
Skizofrenia merupakan gangguan pikiran yang ditandai dengan
munculnya pemikiran secara berlebihan, yang mana pasien
skizofrenia tidak dapat membedakan hidup di dalam realita
(kenyataan) atau dalam alam pikirannya sendiri. Penyakit ini
bersifat kronis dan menyebabkan penurunan fungsi sosial pasien
skizofrenia. Penyakit yang termasuk kelompok psikosis ini
mempunyai karakteristik gejala positif dan gejala negatif. Gejala
positif pada individu dengan skizofrenia, diantaranya delusi atau
waham, halusinasi, gaduh dan gelisah, perasaan curiga berlebih
serta menyimpan rasa permusuhan.
Sedangkan gejala negatif dapat berlangsung beberapa tahun
sebelum pasien mengalami gejala awal, yang mana gejala awal
yang dialami yaitu cenderung mengasingkan diri dari orang lain,
mudah marah dan depresi, perubahan pola tidur, kurang
konsentrasi dan motivasi. Gejala negatif yang muncul pada pasien
skizofrenia, diantaranya menunjukkan ekspresi wajah yang datar,
menjauh dari lingkungan sosial, sulit diajak berbicara, pasif dan
99
Sumber data RSJIK
55
Dukungan Keberfungsian
Keluarga Sosial
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu masalah
yang dihadapi dan perlu diuji kebenarannya dengan data yang lebih
lengkap dan menunjang. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap
Keberfungsian Sosial Pasien Skizofrenia Rehabilitasi Psikososial
RSJIK. Berikut ini perumusan hipotesis dari penelitian ini:
57
100
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Karanganyar: Literasi
Media Publishing, h. 19
101
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
bandung: Alfabeta Cv, h. 8
102
Sandu, Op.Cit, h.42
58
59
103
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
bandung: Alfabeta Cv, h. 80
104
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Karanganyar: Literasi
Media Publishing, h. 55
105
Sugiyono, Op.Cit, h. 81
61
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti. Dengan kata lain, data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumber pertama yang dilakukan
melalui observasi maupun penyebaran kuesioner.108
106
Arikunto, Suharsimmi. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta, h. 104
107
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
bandung: Alfabeta Cv, h. 85
108
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penlitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 209
62
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat dikategorikan menjadi empat
kategori. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu
variabel bebas dan variabel terikat.110
1. Variabel Bebas
Menurut Sandu, variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat,111 dimana variabel bebas yang
ada pada penelitian ini yaitu dukungan keluarga.
109
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Karanganyar: Literasi
Media Publishing, h. 58
110
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, 48
111
Sandu, Op.Cit, h. 46
63
2. Variabel Terikat
Menurut Sandu, variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Maka variabel terikat dalam penelitian ini
adalah keberfungsian sosial pasien skizofrenia di
Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Islam Klender,
Jakarta Timur.
2. Definisi Operasional
a. Dukungan Keluarga.
Pada variabel dukungan keluarga terdapat empat aspek,
diantaranya: dukungan emosional, dukungan
informasi, dukungan instrumental, dan dukungan
penilaian. Masing-masing aspek tersebut, terdapat
indikator di dalamnya, yang diukur menggunakan skala
dukungan keluarga (Friedman, 2010) yaitu:
1) Dukungan emosional: perhatian, kasih sayang,
empati, dan motivasi
2) Dukungan informasi: saran, nasihat, maupun
pengarahan
3) Dukungan instrumental: bantuan pendanaan,
fasilitas, sarana, dan prasarana
4) Dukungan penilaian: memberikan penghargaan
b. Keberfungsian Sosial
Pada variabel keberfungsian sosial terdapat tiga aspek,
diantaranya: memenuhi atau merespons kebutuhan
dasar, menjalankan peran sosial dengan status dan
tugas-tugasnya, serta menghadapai tekanan dan stress.
65
G. Instrumen Peneltian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh seorang
peneliti untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.112
Dalam suatu penelitian, untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
menggunakan skala likert. Dengan skala likert, variabel yang
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian
disusun menjadi instrumen penelitian berupa pernyataan ataupun
pertanyaan dari positif hingga negatif berupa sangat setuju sampai
sangat tidak setuju.113. Pada penelitian ini, terdapat skala dukungan
keluarga dan skala keberfungsian sosial. Sedangkan dibawah ini
merupakan skala likert yang digunakan pada penelitian ini:
112
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara, h. 98
113
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
bandung: Alfabeta Cv, h. 93
66
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak 1 4
Setuju (STS)
1 Dukungan 1.Perhatian
4, 11, 18,
Emosional 2.Kasih sayang 1, 7, 14,
25, 26, 30, 13
3.Empati 21, 28, 32
31
4.Motivasi
2 Dukungan 1. Saran, nasihat,
Informasi maupun
pengarahan 2, 8, 15,
5, 12, 19 8
2. Membagikan 22, 27
informasi terkait
skizofrenia
3 Dukungan 1. Bantuan
Instrumental pendanaan 3, 9, 16,
2. Fasilitas, sarana, 6, 13, 20 8
23, 29
dan prasarana
4 Dukungan Memberikan
Penilaian penghargaan atas
10, 24 17 3
usaha yang
dilakukan
Jumlah 32
67
1 Memenuhi 1. Kemampuan
atau dalam
merespons melaksanakan
kebutuhan ibadah
1, 7, 13, 19, 4, 10, 16, 21,
dasar 2. Kemampuan 14
24, 28, 32 26, 27, 30
mengurus diri
3. Kemampuan
membersihkan
ruangan
2 Merapikan 1. Berinteraksi
peran sosial 2. Bertanggung
dengan status jawab 2, 8, 14, 20, 5, 11, 17, 22,
11
dan tugas- 3. Berkegiatan 25, 29 31
tugasnya
3 Menghadapi 1. Mampu
tekanan mengatasi
(shocks and masalah 3, 9, 15 6, 12, 18, 23 7
stress) 2. Menerima
pendapat
Jumlah 32
114
Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas. 2016. Yogyakarta:
Pandiva Buku, h. 82
115
Syahrum dan Salim. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Citapustaka Media, 136
69
116
Soehartono, Irwan. 2004. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, h. 69
117
Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung: CV Pustaka Setia, h. 135
70
2. Klasifikasi
Klasifikasi data adalah mengelompokkan data yang berasal
dari jawaban pertanyaan tertutup
3. Mengkode Data
Mengkode data adalah memberikan skor atau nilai pada
setiap item jawaban pertanyaan pada kolom yang telah
disediakan
4. Penyusunan Buku Kode
Penyusunan buku kode (coding book) dilakukan setelah
jawaban dari responden diberi kode. Pemberian kode pada
setiap item jawaban pertanyaan bertujuan untuk
memudahkan dalam pengolahan data. Langkah selanjutnya
yaitu memasukan data tersebut ke dalam lembar kerja
koding, seperti contoh tabel di bawah ini:
1
2
3
4
……..
50
Keterangan:
IP: Item Pertanyaan
R: Responden
71
5. Menghitung Frekuensi
Setelah memasukan data ke dalam lembar jawaban koding,
langkah selanjutnya adalah mengitung frekuensi dari setiap
item jawaban pertanyaan
6. Tabulasi
Tabulasi merupakan tahapan terakhir dalam proses
pengolahan data yang bertujuan untuk memasukan data ke
dalam bentuk tabel agar mudah dibaca dan dipahami.
J. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas data merupakan ukuran yang menunjukkan suatu
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.118
Dikatakan valid jika digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.119
Validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi skor
item pertanyaan dengan total skor variabel menggunakan
rumus korelasi product moment, untuk membandingkan
nilai rhitung dengan rtable120. Adapun rumus korelasi product
moment, yaitu121 :
r= N (∑ XY) – (∑ X ∑ Y)
118
Barlian, Eri. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Padang:
Sukabina Press, h. 77
119
Suwartno. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV Andi
Offiset, h. 99
120
Nurcahyo, B., & Riskayanto, R. (2018). Analisis Dampak Penciptaan Brand
Image Dan Aktifitas Word of Mouth (Wom) Pada Penguatan Keputusan
Pembelian Produk Fashion. Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen
Bisnis, 3(1), 14-29.
121
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara, h. 127
72
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh
alat ukur tersebut dapat dipercaya. Dengan maksud, jika
dilakukan pengukuran sebanyak dua kali atau lebih masih
tetap konsisten atau tidak berubah.124 Untuk menguji
reliabilitas data dapat menggunakan Cronbach alpha, split
half, guttman, parallel, dan strict parallel. Alternatif
jawaban lebih dari tiga pilihan dapat menggunakan
122
Yuandari, Esti dan R.Topan Aditya Rahman. 2017. Metodologi Penelitian
dan Statistika. Bogor: In Media, h. 52
123
Rusman, Tedi. 2015. Statistika Penelitian: Aplikasinya dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 40
124
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, 130
73
Keterangan:
rii : reliabilitas instrumen
125
Tedi, Op.Cit, h. 40
126
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
h. 193
127
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, h. 165
128
Rusman, Tedi. 2015. Statistika Penelitian: Aplikasinya dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu, h. 42
74
129
Yuandari, Esti dan R.Topan Aditya Rahman. 2017. Metodologi Penelitian
dan Statistika. Bogor: In Media, h. 29
130
Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia, h. 63
131
Widiana, Wayan dan Putu Lia Muliani. 2020. Uji Prasyarat Analisis. Jawa
Timur: Klik Media, h. 1-2
132
Nuryadi, dkk. 2017. Dasar-dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku
Media, h. 80
133
Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia, h. 71
75
Gambar 2 Histogram data normal
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat bersifat
linear atau tidak.135 Linear diartikan sebagai hubungan
seperti garis lurus. Uji linearitas bertujuan untuk
mengetahui apakah suatu hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat terletak pada garis lurus atau tidak.
Pada uji linearitas, peneliti menggunakan SPSS versi 22
134
Mehta, Cyrus R dan Nitin R Patel. 2010. IBM SPSS Exact. Massachusetts:
SPSS Inc, h. 25-30
135
Yuandari, Esti dan R.Topan Aditya Rahman. 2017. Metodologi Penelitian
dan Statistika. Bogor: In Media, h. 44
76
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas merupakan suatu uji untuk
memenuhi analisis regresi. Penggunaan uji
heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam suatu analisis regresi terdapat bias atau tidak. Suatu
penelitian, dapat dikatakan tidak terjadi gejala
heterokedastisitas jika tidak terdapat pola tertentu dan tidak
menyebar di atas ataupun di bawah angka nol sumbu y137.
Terdapat beberapa cara pengujian heterokedastisitas, yaitu
dengan menggunakan scatterplot, glejser, spearman, serta
uji park. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
pengujian glejser dengan bantuan software SPSS
(Statistical Package for the Social Sciences) versi 22.
Pengambilan keputusan pada uji heterokedastisitas dengan
melihat nilai Sig. yaitu138 :
136
Widiana, Wayan dan Putu Lia Muliani. 2020. Uji Prasyarat Analisis. Jawa
Timur: Klik Media, h. 63
137
Ibid, h. 65-66
138
Ibid, h. 81
77
4. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi ditunjukkan untuk melihat tinggi
rendahnya hubungan dua variabel, antara variabel bebas
dan variabel terikat.139 Dasar pengambilan keputusan
dengan melihat nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 H0 ditolak,
> 0,05 H0 diterima.140 Berikut ini merupakan tabel
koefisien korelasi (r) yang digunakan untuk mengukur
seberapa kuat hubungan diantara kedua variabel.141
Tabel 6 Koefisien Korelasi
r Kekuatan Hubungan
0 Tidak ada korelasi
0,00 – 0,24 Sangat lemah
0,25 – 0,49 Cukup kuat
0,50 – 0,74 Kuat
0,75 – 0,99 Sangat kuat
1 Sempurna
139
Susetyo, Budi. 2017. Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi
Cara Perhitungan dengan SPSS dan MS. Office Excel, bandung: PT Refik
Aditama, h. 115
140
Arifim, Johar. 2017. SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, h. 138
141
Yuandari, Esti dan R. Topan Aditya Rahman. 2017. Metodologi Penelitian
dan Statistika. Bogor: In Media, h. 138
78
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.
Nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin kecil
angka tersebut semakin lemah hubungan diantara kedua
variabel dan sebaliknya.142 Adapun rumus koefisien
determinasi, sebagai berikut:
KD = (r)2 X 100%
Keterangan :
KD: Koefisien determinasi
r2 : koefisien korelasi
Y=a+bX
Keterangan: Y: Variabel terikat
X: Variabel bebas
a : konstanta
b : konstanta
142
Johar, Op.Cit, h. 150
143
Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, h. 174-179
144
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara, h. 64
79
7. Uji t
Digunakan untuk menguji besarnya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan
keputusan, sebagai berikut145:
Dengan melihat nilai signifikansi (Sig.)
a. Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 H0 ditolak
b. Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 H0 diterima
Dengan melihat nilai thitung terhadap ttabel
a. thitung < ttabel variabel X tidak berpengaruh terhadap
variabel Y
b. thitung > ttabel variabel X berpengaruh terhadap
variabel Y
145
Arifim, Johar. 2017. SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, h. 152
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
50 orang dari semua populasi yang ada di Rehabilitasi
Psikososial, Rumah Sakit Jiwa Islam Klender
a. Responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 7 Responden berdasarkan jenis kelamin
3 26 – 30 16 32.0
80
81
4 27 – 35 4 8.0
5 36 – 40 8 16.0
6 41 – 45 - -
7 46 – 50 1 2.0
Total 50 100%
No Jenis Jumlah %
Pekerjaan
1 Belum pernah 28 56.0
Bekerja
2 Karyawan 7 14.0
3 Wiraswasta 7 14.0
4 Mahasiswa 5 10.0
5 Pelajar 3 6.0
Total 50 100%
82
2. Uji Instrumen
Pada pengujian instrumen yang dilkukan, peneliti
menggunakan penyebaran angket atau kuesioner secara
online menggunakan google form dan juga penyebaran
angket secara offline dengan mendatangi Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender, bagian Rehabilitasi Psikososial. Pengisian
angket menggunakan google form melalui link dengan
menyebarluaskan link tersebut melalui grup whatsapp
orangtua pasien skizofrenia dengan bantuan Pak Rinaldy
selaku Pekerja Sosial Medis. Penyebaran angket melalui
google form mendapat tanggapan sebanyak 32 orang dan
penyebaran angket offline diisi oleh 18 orang. Jumlah
keseluruhan penyebaran angket melalui google form dan
offline diperoleh 50 responden dengan 57 butir pernyataan
(28 pernyataan variabel X dan 29 pernyataan variabel Y)
dinyatakan valid.
a. Uji Validitas
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan software
SPSS versi 22 for windows untuk menguji validitas. Uji
validitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan
83
Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
Variabel X
1 0,513 0,279 Valid
Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
Variabel Y
1 0,713 0,279 Valid
2 0,623 0,279 Valid
3 0,608 0,279 Valid
4 0,402 0,279 Valid
5 0,418 0,279 Valid
6 0,584 0,279 Valid
7 0,587 0,279 Valid
8 0,583 0,279 Valid
9 0,563 0,279 Valid
10 0,760 0,279 Valid
11 0,681 0,279 Valid
12 0,419 0,279 Valid
13 0,733 0,279 Valid
14 0,654 0,279 Valid
15 0,511 0,279 Valid
16 0,623 0,279 Valid
17 0,449 0,279 Valid
18 0,746 0,279 Valid
19 0,405 0,279 Valid
20 0,358 0,279 Valid
21 0,595 0,279 Valid
22 0,514 0,279 Valid
23 0,568 0,279 Valid
24 0,687 0,279 Valid
25 0,280 0,279 Valid
26 0,673 0,279 Valid
27 0,424 0,279 Valid
89
Total Rata-
Variabel Aspek Item Skor
Skor rata
1 171
7 168
13 142
19 169
25 165
Dukungan
28 154 1734 157.64
Emosional
4 167
11 129
16 158
Dukungan
Keluarga 23 146
27 165
Dukungan 2 176 1316 164.50
94
Informasi 8 155
14 170
20 175
24 165
5 165
12 153
17 157
3 160
9 152
15 162
Dukungan
21 175 1096 156.57
Instrumental
26 153
6 159
18 135
Dukungan
10 168 333 166.50
penilaian
Anak saya
menyempatkan
9 27 13 1 144 12
2 untuk berkunjung
ke rumah temannya
Anak saya mampu
mengatasi 8 27 12 3 140 17
3 amarahnya
Anak saya lalai
dalam menjalankan 3 10 32 5 139 18
4 ibadah shalat
Anak saya
mengurung diri di 0 7 33 10 153 4
5 kamar
Anak saya tidak
dapat diajak 2 11 31 6 141 15
6 berdiskusi
Anak saya
menekuni
8 22 17 3 135 21
pekerjaan atau karir
7 sebelumnya
Anak saya
mendengarkan
11 30 8 1 151 6
saran dari orang
8 lain
Anak saya tidak
pandai mengurus 2 12 27 9 143 13
9 diri
Anak saya tidak
menyelesaikan
6 14 25 5 129 26
pekerjaannya
10 dengan baik
Anak saya tidak
mau menerima 4 13 28 5 134 22
11 usulan
Anak saya mandi
14 20 13 3 145 11
12 tanpa disuruh
Anak saya dapat
menyelesaikan
10 24 13 3 141 15
tugas dari
13 tempatnya bekerja
Anak saya dapat
7 23 14 6 131 24
14 mengatasi masalah
96
kebutuhan 22 159
dasar 26 137
29 146
4 139
9 143
15 129
Keberfungsian 20 151
Sosial 24 130
25 156
28 134
2 144
7 135
Menjalankan 13 141
peran dengan 19 146
status dan 23 125 1253 139.22
tugas- 27 142
tugasnya 5 153
10 129
16 138
3 140
8 151
14 131
Menghadapi 6 141
975 139.29
tekanan
11 134
17 151
21 127
4. Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu syarat sebelum
melakukan analisis regresi linear sederhana. Dikatakan
demikian, karena data yang digunakan harus
berdistribusi normal. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan kolmogorof-smirnov yang diolah
menggunakan SPSS versi 22 for windows.
Tabel 20 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof-smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.11087697
Most Extreme Absolute .136
Differences Positive .085
Negative -.136
Test Statistic .136
Asymp. Sig. (2-tailed) .021c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
bahwa nilai tersebut kurang dari 0,05 (0,021 < 0,05) dan
dapat dikatakan data tersebut tidak berdistribusi
normal. Terdapat cara lain, selain melihat pada
asymp.Sig untuk menentukan data tersebut
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan
menggunakan monte carlo,Sig. Mengacu pada Cyrus
dan Nitin, bahwa selain menggunakan asymp.Sig
sebagai acuan untuk menentukan data berdistribusi
normal atau tidak, dapat juga menggunakan monte
carlo,Sig. dengan mengubah kotak dialog menjadi
monte carlo. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
monte carlo.Sig.
Tabel 21 Hasil Uji Normalitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.749 9.130 .739 .463
Dukungan
.037 .102 .052 .364 .718
Keluarga
a. Dependent Variable: RES_ABS
d. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antar variabel bebas (X) dengan
variabel terikat (Y). Koefisien korelasi dapat
dinyatakan dengan (r). Jenis hubungan antar variabel X
dan Y dapat bersifat positif dan negatif. Dibawah ini
merupakan hasil pengujian koefisien korelasi dengan
bantuan software SPSS versi 22 for windows.
Tabel 24 Hasil Uji Koefisien korelasi
Correlations
Dukungan Keberfungsia
Keluarga n Sosial
Dukungan Keluarga Pearson
1 .360*
Correlation
Sig. (2-tailed) .010
N 50 50
Keberfungsian Pearson
.360* 1
Sosial Correlation
Sig. (2-tailed) .010
N 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Atau
1) Jika nilai rhitung < rtabel, maka H0 diterima dan H1
ditolak = tidak berhubungan. Mengartikan bahwa
tidak ada pengaruh antara dukungan keluarga
dengan tingkat keberfungsian sosial pasien
skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender, Jakarta Timur
2) Jika nilai rhitung > rtabel, maka H0 ditolak dan H1
diterima = berhubungan. Mengartikan bahwa
terdapat pengaruh antara dukungan keluarga
dengan tingkat keberfungsian sosial pasien
skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit
Jiwa Islam Klender, Jakarta Timur.
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rhitung kedua
variabel adalah 0.360 serta nilai rtabel dengan jumlah
sampel sebanyak 50 responden dengan taraf
signifikansi 5%, menghasilkan nilai 0.279. Maka hal
tersebut dapat dinyatakan H0 ditolak dan H1 diterima
yang menandakan bahwa terdapat pengaruh antara
dukungan keluarga dengan tingkat keberfungsian sosial
pasien skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial Rumah
Sakit Jiwa Islam Klender, Jakarta Timur. Dapat
diartikan juga kedua variabel X dan Y memiliki
hubungan.
Jenis hubungan antara variabel X dan Y pada tabel
diatas adalah positif, karena memperoleh nilai
correlation sebesar 0.360, yang berarti semakin tinggi
105
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 37.508 16.773 2.236 .030
Dukungan
.499 .187 .360 2.672 .010
Keluarga
a. Dependent Variable: Keberfungsian Sosial
5. Uji Hipotesis
Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial
variabel independen (dukungan keluarga) mempengaruhi
variabel dependen (keberfungsian sosial) secara signifikan
atau tidak. Hasil output dari SPSS versi 22 tertera pada
tabel dibawah ini:
Tabel 27 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 37.508 16.773 2.236 .030
Dukungan
.499 .187 .360 2.672 .010
Keluarga
a. Dependent Variable: Keberfungsian Sosial
108
Hipotesis:
H0 : variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen
H1 : variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen
Pada tabel diatas, nilai thitung diperoleh dari pengaruh
dukungan keluarga sebesar 2.672. Sedangkan untuk nilai
ttabel, diperoleh dengan tingkat kepercayaan 95% atau 0.05,
dengan menghitung derajat kebebasan (df) = N-2 = 50 – 2
= 48, maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2.011. Maka dapat
disimpulkan nilai thitung lebih besar dari ttabel (0.2672 >
0.2011). Dasar pengambilan keputusan yaitu:
a. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, dari
hasil uji signifikansi (0.010 < 0.05) dapat disimpulkan
terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan keberfungsian sosial pasien skizofrenia
b. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, dari
hasil uji signifikansi (jika nilai Sig. > 0.05) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
keberfungsian sosial pasien skizofrenia.
B. Pembahasan
Peneliti menjelaskan dengan menggunakan bahasa dan
pemahamannya bahwa dukungan yang diberikan untuk
meningkatkan keberfungsian sosial utamanya bersumber dari
keluarga, karena keluarga merupakan orang terdekat yang
senantiasa bersedia memberikan bantuan ketika individu
109
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis serta
pembahasan yang telah diuraikan pada skripsi yang berjudul
“Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial
Pasien Skizofrenia di Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa
Islam Klender Jakarta Timur, penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Data yang telah diolah, yaitu variabel dukungan keluarga
(X) dengan variabel keberfungsian sosial (Y) menunjukkan
kedua varibel tersebut bernilai positif. Hal ini, dibuktikan
dengan nilai korelasi sebesar 0,360 yang artinya semakin
tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi pula tingkat
keberfungsian sosial pasien skizofrenia begitupun
sebaliknya
2. Pada koefisien korelasi nilai signifikansi kurang dari 0.05
(0.010 < 0.05), yang membuktikan bahwa tingkat korelasi
dan kekuatan hubungan diperoleh hubungan yang cukup
kuat antara variabel X (Dukungan Keluarga) dengan
variabel Y (Keberfungsian Sosial).
3. Diperoleh nilai thitung sebesar 0,2672 lebih besar dari nilai
ttabel yang mengartikan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan keberfungsian
sosial pasien skizofrenia, H0 ditolak dan H1 diterima
112
113
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang telah dilakukan,
peneliti menyampaikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Kepada Pekerja Sosial Medis, di Rumah Sakit Jiwa Islam
Klender Jakarta Timur ketika menangani pasien dengan
melakukan tahapan assessment, untuk menghimbau
orangtua pasien supaya menerapkan dukungan penilaian,
berupa pujian maupun penghargaan supaya pasien merasa
dilibatkan dalam interaksi sosial serta dengan adanya
penghargaan yang diberikan, pasien merasa usaha yang
telah dilakukannya dihargai.
2. Kepada orangtua pasien, supaya tetap semangat dalam
merawat pasien serta lebih meningkatkan dukungan
emosional, berupa perhatian maupun kasih sayang. Hal ini,
dapat memicu pasien menjadi terbuka hingga lambat laun
keberfungsian sosialnya membaik karena sering
berkomunikasi
3. Kepada peneliti selanjutnya, untuk lebih lanjut meneliti
mengenai pengaruh faktor kebefungsian sosial dalam
meningkatkan kemandirian pasien skizofrenia.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Achlis. 2011. Praktek Pekerjaan Sosial 1. Bandung: Kopma
Andarmryo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga: Konsep, Teori,
Proses, dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ardani, Tristiadi Ardi. 2011. Psikologi Abnormal. Bandung: CV Lubuk
Agung
Arifim, Johar. 2017. SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo
Barlian, Eri. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Padang:
Sukabina Press
Baron, Robert A dan Donn Byrne. 2005. Psikologi Sosial, edisi
kesepuluh (Ratna Djuwita, Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Carson, Robert C dan James N. Butcher. 1992. Abnormal Psychology
and Modern Life (9th Edition). USA: Harper Collins Publisher Inc
Cohen dan Syme. 1985. Social Support and Health. Orlando, Florida:
Academic Press Inc
Dobouis dan Miley. 1992. Social Work, an Empowering Profession.
Massachusetts: Allyand Bacon
Duval, Evelyn Ruth Mills. 1977. Marriage and Family Development
(5th Edition). New York: JB Lippincott Company
Fahrudin, Adi. 2018. Perspektif Biopsikososial untuk Assesmen
Keberfungsian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Farley, O dkk. 1991. Introduction to Social Work. New Jersey: Prentice
Hall International Inc
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset,
Teori & Praktik (Ed 5) (Prof. Achir Yani S. Hamid dkk, Terjemahan).
Jakarta: EGC
Gusti, Salvari. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV Trans
Info Media
Gottlieb, Benjamin H. 1983. Social Support Strategies. USA: Sage
Publications Inc
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Hawari, Dadang. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Laporan Riskesdas 2018
Kusuma, Widjaja. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Tangerang: Binarupa
Aksara Publisher
Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas. 2016. Yogyakarta:
Pandiva Buku
114
115
JURNAL
Apollo. (2007). Hubungan antara Dukungan Sosial Dengan Perasaan
Malu pada Remaja. Widya Warta, 261
Hadiati, T. (2019). Hubungan Antar Indeks Massa Tubuh (IMT) dan
Kualitas Hidup Penderita Skizofrenia. JNH (Journal of Nutrition and
Health), Vol.7 No. 2, e-ISSN: 2622-8483
Hasmilasari dan Fira F. Dukungan Keluarga dalam Mencegah
Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rawat Jalan RSJ Aceh.
Nusrsing Journal. ISSN: 2087-2879
Hilmi, M.Sholih. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya
Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa SMKN 11 Malang. Jurnal
Psikologi, 555
Huraerah, Abu. (2013). Strategi Kebijakan Penanggulangan
Kemiskinan. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial. ISSN 1693-2358
Maghfiroh, L., & Khamida, K. (2015). Peran Keluarga dalam
Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial Bermasyarakat Klien
skizofrenia Pasca Perawatan di Rumah Sakit. Journal of Health
Sciences, 8(1)
Maslihah, Sri. (2011). Studi Tentang Hubungan Dukungan Sosial
Penyesuaian Sosial di Lingkungan Sekolah dan Prestasi Akademik
117
SKRIPSI
Ambari, Prinda Kartika Mayang. 2010. “Hubungan Antara Dukungan
Keluarga dengan Keberfungsian Sosial Pada Pasien Skizofrenia Pasca
Perawatan di Rumah Sakit”. Fakultas Psikologi. Universitas
Diponegoro: Semarang
Putri, Fauziyah Kartika. 2016. “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Ketidakpatuhan Minum Obat Pada Pasien Gangguan Jiwa di RS Islam
Jiwa Klender”. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Muhamadiyah
Jakarta: Jakarta
Samudra, Arris Dita. 2018. “Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kemandirian Perawatan Diri Pasien Skizofrenia di Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun”. Keperawatan: Stikes Bhakti Husada Mulia
Madiun
WEBSITE
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (Infodatin). 2019, diakses pada
4 Mei 2021 pukul 10.00 dari
file:///C:/Users/Nabella/Downloads/Documents/InfoDatin-Kesehatan-
Jiwa.pdf
Rumah Sakit JIwa Islam Klender, diakses pada 5 Mei 2021 dari
https://www.rsjiwaislam.com/ pukul 21.00 dan sumber data RSJIK
Quran Kemenag. 2021. Diakses pada 10 April 2021 dari
https://quran.kemenag.go.id/sura/95 pukul 21.00
Quran Kemenag. 2021. Diakses pada 10 April 2021 dari
https://quran.kemenag.go.id/sura/17/70 pukul 21.00
LAMPIRAN
118
119
120
121
122
ANGKET
Nama (Inisial) :
Usia anggota keluarga yang menjalani perawatan di Rehabilitasi
Psikososial :
Jenis kelamin anggota keluarga yang menjalani perawatan di
Rehabilitasi Psikososial : Laki-laki atau Perempuan (lingkari
jawaban yang mewakili)
Pekerjaan yang pernah dilakukan anggota keluarga yang menjalani
perawatan di Rehabilitasi Psikososial :
Petunjuk pengisian
Isilah kuesioner dengan memberikan tanda () pada setiap
pernyataan di kolom yang telah tersedia
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Anak saya dapat menjalankan ibadah shalat
dengan baik
2 Anak saya menyempatkan untuk berkunjung ke
rumah temannya
3 Anak saya mampu mengatasi amarahnya
4 Anak saya lalai dalam menjalankan ibadah
shalat
5 Anak saya mengurung diri di kamar
6 Anak saya tidak dapat diajak berdiskusi
7 Anak saya mengganti pakaiannya
8 Anak saya menekuni pekerjaan atau karir
sebelumnya
9 Anak saya mendengarkan saran dari orang lain
10 Anak saya tidak pandai mengurus diri
11 Anak saya tidak menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik
12 Anak saya tidak mau menerima usulan
13 Anak saya mandi tanpa disuruh
14 Anak saya dapat menyelesaikan tugas dari
tempatnya bekerja
15 Anak saya dapat mengatasi masalah yang
terjadi dengan temannya
16 Anak saya ceroboh dengan barang-barang
pribadinya
17 Anak saya jarang berkumpul dengan keluarga
18 Anak saya mudah marah dengan cara
mengamuk
125
rtabel 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.2790.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279 0.279
Ket V V V V V V TV V V V V V V V V V V V V V V TV V V V V V V V V TV V