Anda di halaman 1dari 139

PERAN MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU

KESELAMATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA

JURNALIS

SKRIPSI

Oleh:

FITRI RACHMA SEKAR KINANTI

17320066

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
PERAN MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU
KESELAMATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA
JURNALIS

SKRIPSI

Diajukan kepada Program Studi Psikologi


Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:
FITRI RACHMA SEKAR KINANTI
17320066

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul

PERAN MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU


KESELAMATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA JURNALIS

Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi


Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia untuk
Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Psikologi

Pada Tanggal

Oleh :

FITRI RACHMA SEKAR KINANTI


17320066

Mengesahkan,
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Ketua Prodi,

Resnia Novitasari, S.Psi.,M.A.

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psi.

2. Wanadya Ayu Krishna Dewi, S.Psi., M.Si.,


M.A.

3. Dr. Faraz, MM

ii
PERNYATAAN ETIKA
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Fitri Rachma Sekar Kinanti


Nomor Mahasiswa : 17320066
Program Studi : Psikologi
Judul Skripsi : Peran Modal Psikologis Terhadap Perilaku
Keselamatan di Masa Pandemi Covid-19
Pada Jurnalis
membuat pernyataan sebagai berikut :

1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi, saya


tidak melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk apa pun
seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain, atau pelanggaran lain
yang bertentangan dengan etika akademik yang berlaku dan dijunjung tinggi
di Universitas Islam Indoensia. Oleh karena itu, saya menyatakan dengan
tegas bahwa skripsi yang saya buat merupakan karya ilmiah saya sebagai
penulis, bukan karya jiplakan atau karya orang lain.
2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik, maka
saya siap menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Indonesia.
3. Apabila di kemudian hari setelah saya lulus di Prodi Psikologi, Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia, ditemukan
terbukti secara meyakinkan bahwa skripsi saya adalah karya jiplakan atau
karya orang lain, maka saya akan bersedia menerima sanksi akademis yang
berlaku dan ditetapkan oleh Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, 15 Juli 2021


Yang menyatakan

Fitri Rachma Sekar Kinanti

iii
MOTTO

“ Dan carilah (pahala)

negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi

janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di bumi.”

(Q.S. Al-Qasas ayat 77)

“ Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan

mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan

barangsiapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang telah

mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang

dahulu mereka kerjakan.”

(Q.S. Al-Qasas ayat 84)

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (yang

lain)”

(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah

memberikan nikmat dan karuniaNya. Terimakasih atas segala kemudahan,

kesabaran, keikhlasan dan segala sesuatu yang telah diberikan kepada saya,

sehingga saya mampu menyelesaikan karya sederhana ini dengan baik.

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :

Bapak Yuntardi dan Ibu Setiarin

Bapak dan Ibu yang kucintai dan kusayangi. Terima kasih banyak atas segala

cinta, kasih sayang, dukungan dan do’a yang tiada hentinya untuk anakmu ini.

Karya ini anakmu persembahkan sebagai hadiah kecil atas perjuangan Bapak dan

Ibu selama ini.

Fhajar Widhi Skripstiardi, Fiqih Pradila Jati Kesuma, Fanendra Ardya

Wijaya, Difa Ardiyanti, Nurul Dyah Listiyaningrum, Annasya Nur Salsabila,

Alula Naira Nashwadina , Izzam Maulana Farzan

Kakak, adik dan keponakan yang kucintai dan kusayangi. Mas Fhajar, Mas Fiqih,

Adik Fanen, Mbak Difa, Mbak Nurul, Adik Nasya, Adik Alula, dan Adik Izzam

yang selama ini sudah memberi nasihat, dukungan dan motivasi agar tetap

semangat dalam penyelesaian karya ini. Terima kasih banyak atas segala do’a dan

dukungan kalian selama ini.

v
PRAKATA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah

Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kemudahan, kekuatan dan

kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis bukanlah apa-apa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari semua

pihak yang menjadi perantara dari Allah Ta’ala untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Psi., M.Ag., Psikolog selaku Dekan

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. selaku Ketua Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.

3. Bapak Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi.,MA.,Psikolog selaku dosen

pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian, dukungan dan

bimbingan selama masa perkuliahan. Semoga Allah membalas segala

kebaikan Bapak.

4. Bapak Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psi. selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu sabar dalam membimbing, memberikan perhatian, dukungan, serta

do’a yang tidak pernah putus selama proses pengerjaan skripsi ini. Semoga

Allah membalas kebaikan Bapak.

vi
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat

bagi penulis selama masa perkuliahan.

6. Seluruh staf dan karyawan di Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya, atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis

selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Jurnalis Provinsi Lampung yang telah bersedia berpatisipasi menjadi

partisipan dalam penelitian ini.

8. Bapak Yuntardi dan Ibu Setiarin, terima kasih atas kasih sayang, cinta,

kesabaran, dukungan, nasihat, dan do’a yang tiada henti yang selalu diberikan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Mbah Siti Partimah, Mbah Mujiastuti, Mbah Miskan Sunaryo. Terimakasih

atas kasih sayang, cinta, kesabaran, dukungan, dan do’a yang tiada henti yang

selalu diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Mas Fhajar Widhi Skripstiardi, Mas Fiqih Pradila Jati Kesuma, Mbak Difa

Ardiyanti, dan Mbak Nurul Dyah Listyaningrum. Terima kasih banyak atas

bimbingan, dukungan, do’a yang diberikan kepada penulis. Serta selalu

menjadi pendengar keluh kesah penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

11. Adik Fanendra Ardya Wijaya, Adik Annasya Nur Salsabila, Adik Alula Naira

Nashwadina, Adik Izzam Maulana Farzan. Adik dan keponakan tersayang.

Terima kasih atas do’a dan dukungan kepada penulis selama proses

pengerjaan skripsi ini.

vii
12. Ibu Christian Anik, Bapak Yelli Basuki, dan Ibu Sri Koryati. Terimakasih

banyak atas do’a dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

13. Galih Pramodana, terima kasih banyak atas do’a, dukungan, perhatian dan

motivasi kepada penulis. Terima kasih selalu memberikan bantuan kepada

penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini. Serta terima kasih telah sabar

menjadi pendengar keluh kesah penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

14. Adinda Sekar Ludwika, Putri Anggarini Mike Pratiwi, Lydia Revi Azhar,

Amellia Putri Mayana dan Adik Muhammad Fuad Tingai. Terima kasih

banyak atas do’a, dukungan, perhatian dan motivasi kepada penulis. Terima

kasih sudah menemani hari-hari penulis sejak awal perkuliahan menjadi

mahasiswa baru hingga akhir masa perkuliahan. Terima kasih telah membantu

penulis hingga saat ini. Terima kasih sudah bersedia menjadi pendegar yang

baik bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

15. Aegi Gyom tersayang, Siti Amalia Ilmyasri, Rhahma Yulia, Chika Nurrifki

Iskalil, Diajeng Camila, dan Tsana Vania Yanata. Terima kasih selalu setia

menemani penulis selama tujuh tahun bersahabat. Terima kasih senantiasa

memberikan do’a dan dukungan kepada penulis. Terima kasih sudah menjadi

pendengar yang baik selama proses pengerjaan skripsi ini.

16. Kawai Armyku, Ovi, Alya, Almira, Diyan, Sisy, Anin, Citra. Terima kasih

banyak atas do’a dan dukungan kepada penulis. Terima kasih banyak sudah

memberikan bantuan dan saran selama proses pengerjaan skripsi ini.

viii
17. Teman-teman bimbingan skrispi, Umi Ayu, Amaliris Dienovisma, Lumongga

Harahap, Deta Oktavia, Ahmad Wira Sanjaya, Amellia Putri, Fidhyani, Mas

Habib Aditya, dan Mas Rosyid Aziz. Terima kasih banyak selalu bersedia

membantu penulis ketika dalam kesulitan. Terima kasih sudah menjadi

pendengar keluh kesah yang baik selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima

kasih atas do’a dan dukungan yang telah kalian berikan selama iini.

18. Kost Mentari Squad, Faradie Nafisa, Raisha Amini, Dhea Berliana Surya,

Dinda Amalia, dan Rara. Terima kasih sudah menjadi teman hidup selama di

Yogyakarta. Terima kasih atas segala bantuan, dukungan, dan semangat yang

kalian berikan selama masa perkuliahan. Terima kasih sudah memberikan

kehangatan dan kebahagian selama di Yogyakarta.

19. Kakak Indra Setiadi dan Kakak Muhammad Ilham Hares. Terima kasih

banyak sudah memberikan do’a dan dukungan selama proses pengerjaan

skripsi ini. Terima kasih selalu menghibur penulis.

20. Seluruh teman-teman Psikologi angkatan 2017. Terima kasih atas

kebersamaan suka dan duka selama perkuliahan. Semoga kita semua sukses

bersama dan diberikan kemudahan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di setiap

langkah.

21. Seluruh pihak yang terlibat selama proses perkuliahan dan penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga kebaikan semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun

tidak langsung dalam proses pengerjaan skripsi ini mendapatkan balasan oleh

ix
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca.

Yogyakarta, 15 Juli 2021

Fitri Rachma Sekar Kinanti

x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
PERNYATAAN ETIKA......................................................................................iii
MOTTO.................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................v
PRAKATA.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
INTISARI.............................................................................................................xv
ABSTRACT..........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Tujuan Penelitian............................................................................................9
C. Manfaat Penelitian........................................................................................10
D. Keaslian Penelitian.......................................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................17
A. Perilaku Keselamatan...................................................................................17
1. Definisi perilaku keselamatan.................................................................17
2. Dimensi perilaku keselamatan.................................................................18
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan.......................20
B. Modal Psikologis..........................................................................................22
1. Definisi modal psikologis........................................................................22
2. Dimensi modal psikologis.......................................................................24
C. Dinamika Psikologis.....................................................................................26
D. Hipotesis.......................................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................29
A. Identifikasi Variabel Penelitian....................................................................29
1. Variabel Tergantung : Perilaku Keselamatan.........................................29
2. Variabel Bebas : Modal psikologis.......................................................29

xi
B. Definisi Operasional.....................................................................................29
1. Perilaku Keselamatan..............................................................................29
2. Modal Psikologis.....................................................................................29
C. Subjek Penelitian..........................................................................................30
D. Metode Pengumpulan Data..........................................................................30
1. Skala Perilaku Keselamatan....................................................................30
2. Skala Modal psikologis...........................................................................31
E. Validitas dan Reliabiltas...............................................................................32
1. Validitas...................................................................................................32
2. Reliabilitas...............................................................................................33
F. Metode Analisis Data...................................................................................33
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN..................................34
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian..................................................34
1. Orientasi Kancah.....................................................................................34
2. Persiapan Penelitian..................................................................................34
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian...................................................................37
C. Hasil Penelitian.............................................................................................37
1. Deskripsi Partisipan Penelitian................................................................37
2. Deskripsi Data Penelitian........................................................................38
3. Uji Asumsi...............................................................................................40
4. Uji Hipotesis............................................................................................41
5. Analisis Tambahan..................................................................................44
D. Pembahasan..................................................................................................46
BAB V PENUTUP ...............................................................................................51
A. Kesimpulan...................................................................................................51
B. Saran.............................................................................................................51
1. Bagi Partisipan Penelitian.......................................................................51
2. Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................................52
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53
LAMPIRAN..........................................................................................................56

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue Print Skala Modal Psikologis..........................................................31

Tabel 2. Blue Print Skala Perilaku Keselamatan...................................................32

Tabel 3. Distribusi Skala Modal Psikologis...........................................................36

Tabel 4. Distribusi Skala Perilaku Keselamatan....................................................37

Tabel 5. Deskripsi Partisipan Penelitian................................................................37

Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian.........................................................................38

Tabel 7. Kriteria Kategorisasi Skala......................................................................39

Tabel 8. Norma Kategorisasi Modal Psikologis....................................................39

Tabel 9. Norma Kategorisasi Perilaku Keselamatan.............................................40

Tabel 10. Hasil Uji Normalitas..............................................................................40

Tabel 11. Hasil Uji Linieritas.................................................................................41

Tabel 12. Hasil Uji Korelasi..................................................................................42

Tabel 13. Hasil Uji Korelasi Antar Dimensi..........................................................44

Tabel 14. Hasil Uji Beda Berdasarkan Jenis Kelamin...........................................44

Tabel 15. Hasil Uji Beda Berdasarkan Usia..........................................................45

Tabel 16. Hasil Uji Beda Berdasarkan Lama Bekerja...........................................46

DAFTAR LAMPIRAN

xiii
LAMPIRAN 1. Skala Uji Coba Alat Ukur...........................................................56

LAMPIRAN 2. Tabulasi Data Uji Coba Alat Ukur..............................................63

LAMPIRAN 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Try Out................................74

LAMPIRAN 4. Skala Penelitian...........................................................................78

LAMPIRAN 5. Tabulasi Data Penelitian.............................................................85

LAMPIRAN 6. Skor Total Skala Penelitian.......................................................100

LAMPIRAN 7. Perhitungan Kategorisasi..........................................................105

LAMPIRAN 8. Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis ...............................................110

xiv
PERAN MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU
KESELAMATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA JURNALIS
Fitri Rachma Sekar Kinanti
Sus Budiharto

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris terkait bagaimana peran
modal psikologis terhadap perilaku keselamatan di masa pandemi Covid-19 pada
jurnalis. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah modal psikologis
berperan positif terhadap perilaku keselamatan pada jurnalis. Jumlah partisipan
penelitian ini sebanyak 134 jurnalis, yang terdiri dari 111 laki-laki (82.8%) dan 23
perempuan (17.2%). Alat ukur yang digunakan adalah Psychological Capital
Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans, dkk., (2007) dan skala
perilaku keselamatan yang dikembangkan oleh Neal & Griffin (2006). Hasil
analisis korelasi Spearman Rho menunjukkan bahwa terdapat nilai koefisien
korelasi r = 0.277 dan p = 0.001 (p < 0.05). Hasil regresi linier sederhana dengan
metode enter menunjukkan nilai R square = 0.070 dan p = 0.002 (p <0.05) .
Selanjutnya hasil uji regresi berganda metode stepwise menunjukkan bahwa
prediktor terbaik dari aspek modal psikologis yang berperan terhadap modal
psikologis yaitu aspek efikasi diri dengan nilai R Square = 0.087 dan p = 0.001 (p
<0.05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
ini diterima.

Kata kunci : Perilaku Keselamatan, Modal Psikologis

xv
PERAN MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU
KESELAMATAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA JURNALIS

Fitri Rachma Sekar Kinanti


Sus Budiharto

ABSTRACT
This study aims to find out empirically related to the role of psychological capital
on safety behavior during the Covid-19 pandemic for journalists. The hypothesis
proposed in this study is that psychological capital plays a positive role in the
safety behavior of journalists. The number of participants in this study were 134
journalists, consisting of 111 men (82.8%) and 23 women (17.2%). The
measuring instrument used is the Psychological Capital Questionnaire (PCQ)
developed by Luthans, dkk., (2007) and the safety behavior scale developed by
Neal & Griffin (2006). The results of the Spearman Rho correlation analysis
showed that there was a correlation coefficient value of r = 0.277 and p = 0.001
(p < 0.05). The results of simple linear regression with the enter method showed
the value of R square = 0.070 and p = 0.002 (p <0.05). Furthermore, the results
of the stepwise multiple regression test showed that the best predictor of the
psychological capital aspect that played a role in psychological capital was the
aspect of self-efficacy with a value of R Square = 0.087 and p = 0.001 (p <0.05).
Based on these results it can be said that the research hypothesis is accepted.

Keyword : Safety Behavior, Psychological Capital

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku keselamatan merupakan salah satu perhatian besar setiap

perusahaan atau organisasi secara global (Amponsah-Tawaih & Adu, 2016).

Perilaku keselamatan merupakan perilaku yang mampu mengidentifikasi bahaya

dan menilai potensi resiko yang muncul ketika melakukan pekerjaan saat

berinteraksi dengan aktivitas, produk dan jasa yang dilakukan (Sujadiyanto,

2016). Jika karyawan memiliki pandangan bahwa keselamatan sebagai tujuan

utamanya demi kelangsungan hidup individu dan perusahaan, maka hal ini

mendorong karyawan untuk menaati peraturan keselamatan dan melibatkan

dirinya dalam aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah

keselamatan (Sujadiyanto, 2016).

Menurut Neal dan Griffin (2002; 2006) perilaku keselamatan memiliki dua

aspek atau indikator yaitu kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan.

Individu yang menaati peraturan keselamatan merupakan bagian dari kepatuhan

keselamatan. Sementara itu, individu turut memberikan saran perilaku

keselamatan, saling mengingatkan rekan kerja, serta mendukung dalam

melakukan perilaku keselamatan merupakan bagian dari partisipasi keselamatan.

Sejak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020,

pandemi ini memberikan dampak yang luas ke berbagai sektor dan profesi. Masa

pandemi ini, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan berjuang mengatasi

1
2

pandemi Covid-19. Oleh karena itu, tenaga kesehatan merupakan salah satu

pekerjaan yang beresiko terpapar virus Covid-19.

Namun, selain tenaga kesehatan terdapat profesi jurnalis menjadi salah satu

profesi yang memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19. Hal ini karena profesi yang

dilakukan mereka, diharuskan untuk terjun langsung ke lapangan untuk

mendapatkan informasi yang berhadapan dengan berbagai elemen masyarakat

yang berlatar belakang berbeda. Berbeda dengan tenaga kesehatan yang selalu

mengenakan alat pelindung kesehatan yang lengkap, profesi jurnalis hanya

menggunakan alat pelindung sederhana seperti masker. Sisi lain, selama kurang

lebih satu setengah tahun masa pandemi berlangsung, informasi berita sangatlah

penting bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan pandemi ini.

Hal ini pun diungkap oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) dalam

Republika.co.id (11/8) bahwa wartawan memiliki peluang terpapar virus Covid-

19 makin tinggi (Maharani, 2020). Hal ini dikarenakan tuntutan, dimana tidak

semua jurnalis dapat melakukan pekerjaan secara work from home (WFH) karena

harus memberikan laporan berita kepada masyarakat (Maharani, 2020).

Berdasarkan data Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), sejak Maret 2020 hingga Juni

2021 tercatat 381 pekerja media terinfeksi Covid-19 (Raharjo & Aranditio, 2021).

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh PEC, sejak muncul virus Covid-19

pada Maret 2020 hingga Juni 2021 kurang lebih terdapat 1521 jurnalis di 77

negara meninggal akibat virus Covid-19 (Press Emblem Campaign, 2021).

Tingkat kematian negara tertinggi yaitu pada negara India dan negara-negara

Amerika Latin seperti Brazil, Peru, Meksiko (Press Emblem Campaign, 2021).
3

Berdasarkan data, sembilan orang di antaranya di Indonesia (Press Emblem

Campaign, 2021). PEC mengungkap bahwa beberapa wartawan yang meninggal

akibat virus ini dikarenakan kurangnya upaya perlindungan saat mereka

menjalankan tugasnya (Sekarwati, 2020).

Menurut ketua AJI Abdul Manan tiga komponen yang menjadi peran

penting untuk dimensi keselamatan jurnalis saat bertugas yaitu dukungan

pemerintah, manajemen perusahaan media, dan jurnalis tersebut. Berdasarkan tiga

komponen tersebut, hal yang paling relevan adalah jurnalis tersebut (Maharani,

2020).

Perilaku keselamatan yang dapat dilakukan oleh para jurnalis yaitu dengan

menerapkan protokol kesehatan yaitu 3 M (Menggunakan masker, Menjaga jarak,

serta Mencuci tangan) dan menaati regulasi pemerintah dalam mengatasi pandemi

Covid-19. Selain itu, turut mendukung penerapan protokol kesehatan dan regulasi

pemerintah, serta memberikan saran perlindungan diri dalam menghadapi masa

pandemi termasuk dalam perilaku keselamatan. Oleh karena itu, perilaku

keselamatan pada jurnalis di masa pandemi Covid-19 ini perlu menjadi perhatian

bagi para jurnalis dalam menghadapi tantangan-tantangan di situasi pandemi

Covid-19.

Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan kepada lima narasumber

jurnalis yang mengungkap tantangan yang harus dihadapi di masa pandemi serta

hal yang sudah dilakukan dalam menghadapi tantangan di situasi pandemi Covid-

19 . Narasumber A (Laki-laki, 57 tahun) merupakan seorang jurnalis di salah satu

stasiun TV nasional Provinsi Lampung. Menurut A di masa pandemi ini banyak


4

sekali tantangan dalam pekerjaannya. Pertama, A harus dihadapi dengan rasa

takut jika terpapar Covid-19, karena A tidak mengetahui narasumber yang

ditemuinya ketika wawancara terbebas dari virus tersebut atau tidak. A juga takut

jika bertemu dengan rekan wartawan dan para pejabat karena narasumber tidak

mengetahui mereka terbebas dari virus ini atau tidak. Kedua, di masa pandemi ini,

narasumber merasa kesulitan untuk mencari berita atau informasi yang dapat

disampaikan ke masyarakat, akibat banyak narasumber yang menolak untuk

diwawancarai. A dalam menghadapi tantangan di masa pandemi ini sudah

melakukan perilaku keselamatan seperti melakukan protokol kesehatan 3M

(Menggunakan masker, Menjaga jarak, serta Mencuci tangan). A merasa yakin

bahwa dengan melakukan protokol kesehatan ini, mampu mengurangi sebuah

resiko terpapar pandemi ini, walaupun tidak menjamin 100% terhindar. Walaupun

tidak cukup optimis bahwa dirinya akan terhindar, namun A tetap berikhtiar dan

berdo’a agar selalu mendapatkan perlindungan oleh Allah SWT. Selain itu, A

selalu mengingatkan antar rekan kerja untuk menerapkan protokol kesehatan

selama masa pandemi ini. A juga mengungkap dirinya dan rekan wartawan

lainnya pernah mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak menjaga jarak.

Menurut A, hal ini terjadi akibat situasi dan kondisi lapangan tidak

memungkinkan, seperti ketika adanya demonstrasi masyarakat pada bulan

Oktober lalu, dirinya dan rekan wartawan lainnya, harus bekerja pada situasi

kerumunan massa.

Selanjutnya, narasumber B (Perempuan, 39 tahun) merupakan jurnalis di

salah satu stasiun TV swasta Indonesia mengungkap tantangan yang dirasakan


5

pada masa pandemi ini yaitu sulitnya mendatangkan narasumber pada program

talkshow karena kota Bandar Lampung berada di zona merah. Sehingga program

talkshow harus dilakukan melalui sistem virtual. Selain itu, B juga mengungkap

dirinya takut terpapar pandemi Covid-19 ini, karena dirinya tidak mengetahui

apakah rekan sesama wartawan dan narasumber yang dijumpainya terbebas dari

virus ini atau tidak. B dalam menghadapi tantangan di masa pandemi ini

diantaranya, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan (3M), turut

membersihkan peralatan kantor agar mengurangi resiko kontak alat kerja dengan

rekan kerja, serta membawa peralatan makan. B merasa yakin, jika ia melakukan

perilaku tersebut akan mengurangi resiko tertular virus ini serta optimis bahwa hal

yang dilakukannya ini tidak akan sia-sia. Selain itu, B mengungkap dirinya jarang

untuk mengingatkan antar rekan kerja dalam menerapkan protokol kesehatan

karena dirinya merasa tidak enak untuk menegur rekan yang melanggar protokol

kesehatan. B juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengabaikan protokol

kesehatan seperti lupa memakai masker kembali. Hal ini disebabkan ketika makan

atau minum, masker yang digunakannya harus dilepas sehingga terkadang

membuat dirinya lupa untuk mengenakan masker kembali.

Selanjutnya, narasumber C (Laki-laki, 31 tahun) merupakan seorang jurnalis

pada salah satu media cetak swasta Provinsi Lampung. C mengungkap bahwa

tantangan yang harus dihadapi ketika bekerja pada masa pandemi ini yaitu dirinya

riskan untuk terpapar virus ini, karena C selalu bertemu dengan narasumber yang

dirinya tidak mengetahui narasumbernya terbebas dari virus ini atau tidak. Oleh

karena itu, C merasa takut selama bekerja karena C sadar bahwa dirinya memiliki
6

resiko tinggi untuk terpapar virus ini. Hal yang dilakukan oleh C dalam

menghadapi tantangan di masa pandemi ini yaitu dengan menerapkan protokol

kesehatan (3M) serta menjaga imunitas seperti rajin berolahraga, berjemur, serta

makan makanan yang sehat dan bergizi. C melakukan hal tersebut atas kesadaran

diri sendiri dan ia yakin jika melakukan itu dapat mengurangi resiko terpapar

Covid-19. Selain itu, kebijakan pemerintahan pun menjadi dasar C untuk tetap

melakukan protokol kesehatan. Pihak kantor C juga mendukung karyawannya

untuk melakukan perilaku keselamatan, seperti memberikan alat perlindungan

selama bekerja (masker, sarung tangan, dan hand sanitizer), serta melakukan

penyemprotan desinfektan pada kantor. C mengungkap dirinya selalu

mengingatkan sesama rekan kerja untuk menerapkan protokol kesehatan selama

pandemi ini. Selama C melakukan pekerjaan di masa pandemi ini, C tidak pernah

mengabaikan protokol kesehatan.

Selanjutnya, narasumber D (Perempuan, 31 tahun) merupakan seorang

jurnalis pada salah satu media cetak swasta Provinsi Lampung. D mengungkap,

tantangan yang dihadapi pada masa pandemi ini yaitu D khawatir tertular oleh

virus Covid-19 ini, karena harus berhadapan dengan berbagai narasumber serta

rekan kerja sesama wartawan. Hal yang dilakukan oleh D dalam menghadapi

tantangan di masa pandemi ini yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan

(3M), mencuci baju dan segera mandi sehabis berkegiatan di luar, menjaga asupan

makanan, serta minum vitamin. D melakukan hal tersebut, karena D yakin bahwa

dengan mengoptimalkan protokol kesehatan, menjaga asupan makanan, serta

minum vitamin, maka dirinya akan terhindar. D mengungkap dirinya selalu


7

mengingatkan sesama rekan kerja untuk menerapkan protokol kesehatan selama

pandemi ini. Selain itu, D juga tidak pernah mengabaikan protokol kesehatan,

karena baginya hal ini cukup penting dan mudah sehingga sampai saat ini, dirinya

belum pernah mengabaikan protokol kesehatan.

Selanjutnya, narasumber E (Laki-laki, 29 tahun) merupakan seorang jurnalis

pada salah satu media cetak swasta Provinsi Lampung. E mengungkap, tantangan

yang dihadapi pada masa pandemi ini yaitu E harus melakukan liputan dengan

pasien Covid-19 sehingga dirinya merasa takut karena memiliki resiko tertular

virus ini. Hal yang dilakukan oleh E dalam menghadapi tantangan di masa

pandemi ini yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan (3M). E melakukan ini

atas dasar kebijakan yang dianjurkan oleh pemerintah. E jarang mengingatkan

atar rekan kerja yang melanggar protokol kesehatan, karena dirinya sering

melanggar. E sering mengabaikan protokol kesehatan setelah menjalani liputan

bersama rekan wartawan dengan berkumpul di ruangan khusus jurnalis.

Menurutnya, dirinya memerlukan istirahat agar tidak merasa sesak nafas.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa

jurnalis telah melakukan perilaku keselamatan berupa penerapan protokol

kesehatan atas dasar dorongan dalam diri dan dorongan dari luar diri seperti

kebijakan pemerintah dan dukungan dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Selain itu, diantara mereka pun beberapa kali melanggar protokol kesehatan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan yaitu

berasal dari dalam diri individu dan faktor lingkungan kerja. Hal ini pun diungkap

oleh He, Jia, McCabe, & Sun (2019) bahwa faktor yang mempengaruhi
8

mekanisme kognitif perilaku keselamatan adalah organisasi, fisik, dan psikologis

(He dkk., 2019). Modal psikologis sebagai konsep inti dari positive organizational

behavior (perilaku organisasi positif) menarik perhatian dalam ilmu keselamatan

(He dkk., 2019). Modal psikologis merupakan sumber daya positif yang dapat

memberikan hasil perilaku, sikap, dan kinerja yang diinginkan, termasuk perilaku

peran, perilaku kewargaan organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja adaptif (Ye

dkk., 2020). Modal psikologis terdiri dari empat komponen yaitu efikasi diri,

optimisme, harapan, dan ketahanan yang berpengaruh pada ketekunan, upaya, dan

regulasi yang berharga untuk perilaku keselamatan (Ye dkk., 2020)

Menurut Chen & Chen (2014) akan terjadi kompleksitas ketika pekerja

terlibat dalam kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan. Kemungkinan

dari mereka mengalami kemunduran, frustasi, dan ambiguitas sehingga

dibutuhkan kepercayaan diri yang kuat (Ye dkk., 2020). Hal ini terbukti pada

penelitian yang dilakukan oleh He, Jia, McCabe, Chen, & Sun (2019) bahwa

dimensi efikasi diri dari modal psikologis secara positif mempengaruhi kepatuhan

keselamatan dan partisipasi keselamatan (He dkk., 2019). Selanjutnya, optimisme

mampu mengontrol atas kemungkinan peristiwa masa depan dan mampu

memfokuskan duniawi dari masa kini ke masa depan dengan harapan positif (Ye

dkk., 2020). Oleh karena itu, sumber daya kognitif para pekerja diperlukan untuk

tidak hanya memenuhi persyaratan keselamatan inti saat menghadapi tantangan

(kepatuhan keselamatan), tetapi terlibat secara adaptif dalam kegiatan sukarela

yang tidak ditentukan secara formal oleh uraian tugas (partisipasi keselamatan)

(Ye dkk., 2020).


9

Harapan juga berfungsi untuk mengarahkan tujuan dan mendorong

kesejahteraan karyawan dan keterlibatan kerja (Ye dkk., 2020). Hal ini terbukti

pada penelitian yang dilakukan oleh Ye, Ren, Li, & Wang (2020) bahwa harapan

merupakan dimensi terkuat yang mempengaruhi partisipasi keselamatan (Ye dkk.,

2020). Selanjutnya, ketahanan merupakan hal untuk mengatasi kekerasan,

kesulitan, dan resiko yang eksplisit (Ye dkk., 2020). Individu yang memiliki

tingkat ketahanan yang tinggi cenderung memiliki stabilitas emosi yang besar

sehingga mampu untuk terlibat dalam perilaku keselamatan (Ye dkk., 2020). Hal

ini juga terbukti dalam penelitian yang dilakukan He, Jia, McCabe, Chen, & Sun

(2019) bahwa dimensi ketahanan berdampak positif terhadap partisipasi

keselamatan (He dkk., 2019). Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian

yang dilakukan oleh Ye, Ren, Li, & Wang (2020) bahwa ketahanan memiliki

pengaruh terkuat pada kepatuhan keselamatan (Ye dkk., 2020).

Berdasarkan latar belakang masalah dan uraian singkat pustaka yang relevan

di atas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini yaitu, “Bagaimana

peran modal psikologis terhadap perilaku keselamatan di masa pandemi Covid-19

pada jurnalis ?”

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

secara empiris terkait bagaimana peran modal psikologis terhadap perilaku

keselamatan di masa pandemi Covid-19 pada jurnalis.


10

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti lain

yang memiliki penelitian yang serupa, serta menambah ilmu pengetahuan

khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi mengenai modal

psikologis dan perilaku keselamatan pada jurnalis.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan modal psikologis

jurnalis yaitu efikasi diri, memiliki pemikiran yang optimis, memiliki harapan dan

dorongan, serta memiliki kemampuan bertahan agar selalu menerapkan perilaku

keselamatan di masa pandemi Covid-19. Sehingga para jurnalis terhindar dari

virus Covid-19 dan mampu bertahan di situasi pandemi ini.

D. Keaslian Penelitian

Peneliti mengakui penelitian tentang peran modal psikologis terhadap

perilaku keselamatan sudah banyak dilakukan, di antaranya He, Jia, McCabe,

Chen, & Sun (2019) dengan judul impact of psychological capital on construction

worker safety behavior: communication competence as a mediator. Penelitian ini

menggunakan teori Griffin & Neal (2006) bahwa perilaku keselamatan memiliki

dua dimensi yaitu, kepatuhan keselamatan (safety compliance) dan partisipasi

keselamatan (safety participation). Selain itu, teori modal psikologis yang

digunakan yaitu teori Luthans, Avolio, Avey, & Norman (2007b) yang

mengungkapkan bahwa modal psikologis merupakan kapasitas positif seseorang

yang tumbuh selama pertumbuhan dan perkembangan, di mana terdiri dari empat
11

dimensi yaitu efikasi diri (self-efficacy), harapan (hope), optimis (optimism), dan

resiliensi (resilience). Subjek pada penelitian ini yaitu 665 pekerja konstruksi di

China. Skala yang digunakan untuk mengukur perilaku keselamatan yaitu

menggunakan 6 pernyataan yang dikembangkan oleh Neal & Griffin (2006).

Sedangkan skala yang digunakan untuk mengukur modal psikologis yaitu

Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans,

Avolio, Avey, & Nourman (2007b). Hasil penelitian ini yaitu bahwa efikasi diri

mampu mempengaruhi kedua dimensi perilaku keselamatan yaitu kepatuhan

keselamatan dan partisipasi keselamatan. Selanjutnya, pada dimensi harapan tidak

secara langsung berhubungan dengan perilaku keselamatan, sementara dimensi

optimis tidak berhubungan dengan partisipasi keselamatan.

Selanjutnya penelitian Ye, Ren, Li, & Wang (2020) dengan judul the

mediating role of psychological capital between perceived management

commitment and safety behavior. Penelitian ini menggunakan teori Griffin & Neal

(2000) bahwa perilaku keselamatan memiliki dua dimensi yaitu, kepatuhan

keselamatan (safety compliance) dan partisipasi keselamatan (safety

participation). Teori modal psikologis yang digunakan yaitu gabungan dari teori

Bouckenooghe, Zafar, & Raja (2015), Jung & Yoon (2015), Youssef & Luthans

(2007), dan Luthans, Youssef, & Avolio (2007), yang menyatakan modal

psikologis merupakan sumber daya positif yang memberikan hasil perilaku, sikap,

dan kinerja yang diinginkan, termasuk dalam perilaku peran, perilaku kewargaan

organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja adaptif. Subjek pada penelitian ini yaitu

400 pekerja tambang batu bara di China.Skala ukur yang digunakan untuk
12

mengukur perilaku keselamatan yaitu pernyataan yang dikembangkan oleh Neal

& Griffin (2000) yang berisi lima aitem dan penambahan satu aitem dari skala dua

aitem yang dikembangkan oleh Hon, Cham & Yam (2014) pada dimensi

kepatuhan keselamatan. Selanjutnya, pada dimensi partisipasi keselamatan

menggunakan empat aitem skala yang dikembangkan oleh Neal & Griffin

(2000).Sedangkan skala yang digunakan untuk mengukur modal psikologis yaitu

Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans,

et.al (2006). Hasil penelitian ini yaitu bahwa empat dimensi modal psikologis

yaitu efikasi diri (self-efficacy), harapan (hope), optimis (optimism), dan resiliensi

(resilience) mampu menjelaskan pengaruh persepsi manajemen komitmen

terhadap perilaku keselamatan. Sedangkan skala yang digunakan untuk mengukur

modal psikologis yaitu Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang

dikembangkan oleh Luthans, Avolio, Avey, & Nourman (2007b).

Wang, Wang, dan Xia (2018) dengan judul how safety-related stress affects

wokers’safety behavior: the moderating role of psychological capital. Penelitian

ini menggunakan teori Griffin & Neal (2000) bahwa perilaku keselamatan

memiliki dua dimensi yaitu, kepatuhan keselamatan (safety compliance) dan

partisipasi keselamatan (safety participation).Selain itu, teori modal psikologis

yang digunakan yaitu teori Luthans, Avolio, Avey, & Norman (2007b) yang

mengungkapkan bahwa modal psikologis merupakan kapasitas positif seseorang

yang tumbuh selama pertumbuhan dan perkembangan, di mana terdiri dari empat

dimensi yaitu efikasi diri (self-efficacy), harapan (hope), optimis (optimism), dan

resiliensi (resilience). Subjek pada penelitian ini yaitu 359 pekerja konstruksi di
13

China. Skala alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku keselamatan

yaitu menggunakan skala yang dikembangkan oleh Griffin & Neal (2000) yang

terdiri dari empat aitem untuk mengukur dimensi kepatuhan keselamatan dan tiga

aitem untuk mengukur dimensi partisipasi keselamatan. Sedangkan skala yang

digunakan untuk mengukur modal psikologis yaitu Psychological Capital

Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans, Avolio, Avey, &

Nourman (2007b). Hasil penelitian ini yaitu modal psikologis sangat berpengaruh

terhadap kepatuhan keselamatan dibandingkan partisipasi keselamatan. Serta,

modal psikologis mampu memoderator hubungan antara stress keselamatan

dengan partisipasi keselamatan.

a. Keaslian Topik

Topik penelitian ini adalah peran modal psikologis terhadap perilaku

keselamatan di masa pandemi Covid-19 pada jurnalis. Penelitian yang dilakukan

memiliki kesamaan pada topik penelitian sebelumnya yaitu impact of

psychological capital on construction worker safety behavior: communication

competence as a mediator (He dkk., 2019), the mediating role of psychological

capital between perceived management commitment and safety behavior (Ye dkk.,

2020), how safety-related stress affects wokers’safety behavior: the moderating

role of psychological capital (Wang dkk., 2018). Hal yang membedakan

penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu He, Jia, McCabe, Chen, & Sun

(2019) melakukan penelitian dengan variabel penelitian modal psikologis sebagai

variabel independen, perilaku keselamatan sebagai variabel dependen, dan

communication competence sebagai variabel mediator. penelitian Ye, Ren, Li, &
14

Wang (2020), dimana variabel penelitiannya yaitu perceived management

commitment sebagai variabel independen, perilaku keselamatan sebagai variabel

dependen, dan modal psikologis sebagai variabel mediator. Selanjutnya, Wang,

Wang, & Xia (2018) melakukan penelitian dengan variabel penelitian safety-

related stress sebagai variabel independen, perilaku keselamatan sebagai variabel

dependen, dan modal psikologis sebagai variabel mediator. Sedangkan, fokus

variabel penelitian ini adalah modal psikologis sebagai variabel independen dan

perilaku keselamatan sebagai variabel dependen, tidak terdapat variabel mediator

dalam penelitian ini.

b. Keaslian Teori

Teori yang digunakan pada penelitian ini sama dengan ketiga penelitian

sebelumnya, yaitu menggunakan teori perilaku keselamatan Neal & Griffin

(2002;2006) bahwa perilaku keselamatan terdiri dari dua dimensi yaitu kepatuhan

keselamatan dan partisipasi keselamatan. Selain itu, teori modal psikologis yang

digunakan teori Luthans, Youssef, & Avoilo (2007) yang menyatakan modal

psikologis merupakan keadaan perkembangan psikologis positif individu dan

dicirikan oleh: (1) memiliki kepercayaan diri (efikasi diri) untuk mengambil

langkah upaya yang diperlukan untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang

menantang; (2) membuat atribusi positif (optimisme) tentang keberhasilan

sekarang dan di masa depan; (3) tekun dan fokus menuju tujuan (harapan) agar

berhasil; dan (4) ketika dilanda masalah dan kesulitan, bertahan dan bangkit

kembali dan bahkan melampaui (ketahanan) untuk mencapai kesuksesan.


15

Perbedaan mengenai teorinya hanya pada pengembangan tahun teori yang

diambil, namun konsep teori yang diberikan masih sama.

c. Keaslian Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan skala perilaku keselamatan yang sama dengan

penelitian He, Jia, McCabe, Chen, & Sun (2019) yaitu skala yang dikembangkan

oleh Neal dan Griffin (2006). Skala perilaku keselamatan memiliki enam aitem

yang terdiri dari dua dimensi yaitu kepatuhan keselamatan dan partisipasi

keselamatan, di mana masing-masing dimensi terdiri dari tiga aitem (Neal &

Griffin, 2006). Selanjutnya, skala modal psikologis yang digunakan pada

penelitian ini sama dengan penelitian He, Jia, McCabe, Chen, & Sun (2019), Ye,

Ren, Li, & Wang (2020), dan Wang, Wang, dan Xia (2018) yaitu Psychological

Capital Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef, &

Avolio (2007). PCQ memiliki 24 aitem yang terdiri dari empat dimensi modal

psikologis yaitu keyakinan diri, optimis, harapan, dan ketahanan, dimana masing-

masing dimensi ini terdiri dari enam aitem (Luthans, Youssef, dkk., 2007). Alat

ukur modal psikologis yang digunakan pada penelitian ini telah diterjemahkan

dalam Bahasa Indonesia oleh Sus Budiharto. Penelitian Ye, Ren, Li, & Wang

(2020) menggunakan skala perilaku keselamatan yaitu dikembangkan oleh Neal &

Griffin (2000) yang berisi lima aitem dan penambahan satu aitem dari skala dua

aitem yang dikembangkan oleh Hon, Cham & Yam (2014) pada dimensi

kepatuhan keselamatan. Selanjutnya, pada dimensi partisipasi keselamatan

menggunakan empat aitem skala yang dikembangkan oleh Neal & Griffin (2000).

Hal yang sama juga pada penelitian Wang, Wang, dan Xia (2018) yaitu
16

menggunakan skala perilaku keselamatan yang dikembangkan oleh Neal &

Griffin (2000) yang terdiri dari lima aitem skala kepatuhan keselamatan dan

empat aitem skala partisipasi keselamatan.

d. Keaslian Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan pada penelitian yaitu profesi jurnalis di Provinsi

Lampung. Sedangkan pada penelitian sebelumnyaYe, Ren, Li, & Wang (2020),

subjek penelitiannya adalah pekerja tambang batu bara di China serta He, Jia,

McCabe, Chen, & Sun (2019) dan Wang,Wang & Xia (2019) subjek penelitian

keduanya adalah pekerja konstruksi di China.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Keselamatan

1. Definisi perilaku keselamatan

Berbagai definisi perilaku keselamatan dicetuskan dalam penelitian

sebelumnya. Perilaku keselamatan adalah merupakan tindakan yang menjadi

indikator utama keselamatan kerja yang memiliki beberapa keunggulan untuk

mencegah cedera dan kematian dalam berorganisasi (He dkk., 2019).

Perilaku keselamatan merupakan bentuk tindakan yang diambil secara

pribadi sebagai perlindungan diri. Bentuk tindakan tersebut, seperti mengikuti

peraturan keselamatan untuk mencegah bahaya terhadap diri sendiri dan orang

lain serta mengenakan alat keselamatan kerja (Seo dkk., 2015). Hal yang sama

diungkapkan oleh Ramadhani, Kurniawan, & Jayanti (2018) perilaku keselamatan

merupakan bentuk perilaku untuk mengurangi atau mencegah kecelakaan kerja.

Menurut Neal & Griffin (2002) perilaku keselamatan diadaptasi dari istilah

kinerja keselamatan, dimana teori ini berdasarkan dengan teori kinerja kerja (job

performance), sehingga keduanya memiliki makna yang sama. Perilaku

keselamatan atau kinerja keselamatan merupakan kepatuhan pekerja dalam

melaksanakan prosedur dan peraturan dan berinisiatif untuk menjaga keselamatan

dalam bekerja (Fernández-Muñiz dkk., 2014).

Definisi perilaku keselamatan juga merupakan rangkaian beberapa konsep

berdasarkan perspektif psikologi sosial, psikologi klinis, psikologi industri dan

17
18

organisasi (Rusyda & Aziz, 2021). Berdasarkan perspektif pembelajaran sosial,

perilaku keselamatan terbentuk oleh pembelajaran lingkungan yang menekankan

pentingnya menjaga keselamatan. Selanjutnya, berdasarkan perspektif psikologi

klinis, perilaku keselamatan ekplisit atau implisit mengacu pada keadaan untuk

melakukan upaya pencegahan (Rusyda & Aziz, 2021). Sedangkan dari perspektif

psikologi industi dan organisasi, perilaku keselamatan hanya terkait dengan

kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur untuk mencegah kecelakaan dan

cedera pada diri sendiri dan orang lain (Rusyda & Aziz, 2021).

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku

keselamatan adalah perilaku atau tindakan yang diambil secara pribadi dan

dukungan organisasi sebagai salah satu upaya untuk perlindungan diri dan

mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

2. Dimensi perilaku keselamatan

Menurut Neal & Griffin perilaku keselamatan terdiri atas dua dimensi, yaitu

kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan (He dkk., 2019; Neal &

Griffin, 2002; 2006)

a. Kepatuhan keselamatan

Kepatuhan keselamatan merujuk pada tindakan atau kegiatan inti yang perlu

dilakukan individu untuk menjaga keselamatannya, seperti mematuhi peraturan

keselamatan dan mematuhi instruksi keselamatan (He dkk., 2019; Neal & Griffin,

2002).

b. Partisipasi keselamatan
19

Partisipasi keselamatan merupakan tindakan yang berhubungan dengan

keselamatan yang tidak berperan atau bersifat sukarela (He dkk., 2019). Hal ini

meliputi kesediaan karyawan untuk membantu rekan kerja, berpartisipasi aktif

dalam training keselamatan, serta memberikan saran terhadap keselamatan kerja

(He dkk., 2019; Neal & Griffin, 2002).

Selanjutnya menurut Rusyda & Aziz (2021), dimensi perilaku keselamatan

terdapat tiga dimensi yaitu, diantaranya

a. Kepatuhan keselamatan

Kepatuhan terhadap perilaku keselamatan, meliputi kepatuhan proseduran,

penggunaan alat pelindung diri serta berperan dalam memastikan keselamatan

pribadi yang memiliki dampak yang signifikan pada hasil keselamatan organisasi

(Rusyda & Aziz, 2021). Konseptualisasi kepatuhan keselamatan berkaitan dengan

keterampilan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur (Rusyda & Aziz,

2021).

b. Partisipasi keselamatan

Partisipasi keselamatan mengacu pada tindakan membantu rekan dan

pemimpin untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan keselamatan kerja atau

kegiatan relawan untuk mempromosikan keselamatan tempat kerja (Rusyda &

Aziz, 2021). Dalam partisipasi keselamatan whistleblowing atau pelaporan

pelanggaran sangat penting, karena karyawan harus percaya diri dalam

mengungkapkan masalah keselamatan baik itu positif ataupun negatif yang akan

berhubungan dengan mereka atau untuk hubungan sosial mereka (Rusyda & Aziz,

2021).
20

c. Inisiatif keselamatan

Inisiatif keselamatan dikonseptualisasikan sebagai upaya perlindungan,

yang dimulai dari tingkat manajemen senior untuk meningkatkan dan

mempertahankan keselamatan di tempat kerja (Rusyda & Aziz, 2021). Inisiatif

keselamatan didasarkan pada budaya keselamatan (safety climate) yang

menekankan tanggung jawab pemimpin perusahaan atau pengusaha untuk

menyediakan lingkungan kerja yang aman dan mempromosikan keselamatan dan

kesehatan di tempat kerja (Rusyda & Aziz, 2021).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan (Barling &

Frone, 2004; Neal & Griffin, 2002; Setiawan & Agustina, 2014) yaitu

a. Faktor yang berasal dari dalam individu

Faktor yang berasal dari dalam diri individu ini seperti, komitmen,

pengetahuan, keyakinan diri, perbedaan individu, motivasi diri, dan kepribadian.

b. Faktor lingkungan kerja

Faktor lingkungan kerja ini meliputi iklim keselamatan dan faktor

organisasional seperti supervis, desain kerja, dan kepemimpinan suportif .

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fara dkk., (2017) mengungkap

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan, diantaranya

a. Pengetahuan terhadap K3

Pengetahuan terhadap K3 ini meliputi, individu mengetahui secara baik

mengenai definisi keselamatan kerja, definisi kecelakaan kerja, penyebab

terjadinya kecelakaan kerja (Fara dkk., 2017). Perilaku yang didasari oleh
21

pengetahuan akan lebih konsisten daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Fara dkk., 2017). Hal ini juga diungkapkan oleh Neal & Griffin

(2002) jika individu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup

untuk mematuhi peraturan keselamatan atau berpartisipasi dalam kegiatan

keselamatan, maka dia tidak akan mampu melakukan perilaku keselamatan.

b. Kesadaran terhadap K3

Individu yang memiliki kesadaran akan pentingnya perilaku aman saat

bekerja, pekerja tidak merasa terpaksa dalam berperilaku aman, dan menggunakan

alat pelindung diri akan mempengaruhi perilaku keselamatan. Kesadaran atas

keadaan berbahaya dapat meminimalisir kecelakaan kerja (Fara dkk., 2017).

c. Persepsi terhadap resiko

Memiliki persepsi yang baik mengenai resiko di tempat kerja ketika pekerja

merasa tantangan yang harus selalu dihadapi dan akan selalu berhati-hati agar

tidak melakukan hal yang ceroboh (Fara dkk., 2017).

d. Motivasi berperilaku aman

Adanya faktor pendorong berperilaku aman seperti gaji dan kondisi kerja

layak dan terpenuhi akan meningkatkan perilaku keselamatan pada pekerja.

Apabila diberikan reward atau imbalan saat berperilaku aman, maka pekerja akan

semangat bekerja, pekerja akan selalu bekerja sesuai dengan peraturan pekerjaan,

serta akan merasa resah jika tidak berperilaku aman (Fara dkk., 2017). Hal ini

juga diungkap oleh Neal & Griffin (2002) jika individu tidak memiliki motivasi

yang cukup untuk mematuhi peraturan keselamatan atau berpartisipasi dalam


22

kegiatan keselamatan, maka dia tidak akan memilih untuk melakukan perilaku

keselamatan.

e. Kebutuhan keselamatan

Mendapatkan kebutuhan keselamatan secara baik seperti jaminan aman

ketika bekerja, waktu tambahan berperilaku aman, dan lingkungan kerja yang

aman mempengaruhi individu untuk berperilaku aman (Fara dkk., 2017).

f. Positive reinforcement

Reward atau penghargaan merupakan salah satu bentuk penguatan positif

ketika pekerja melakukan perilaku yang diharapkan, dimana hal ini membuat

pekerja cenderung akan terus mempertahankan perilaku yang diharapkan (Fara

dkk., 2017).

B. Modal Psikologis

1. Definisi modal psikologis

Modal psikologis berdasarkan teori traits, didefinisikan sebagai sifat

kepribadian individu yang relatif stabil dan daya tahan yang stabil

(Darvishmotevali & Ali, 2020). Teori ini juga menjelaskan bahwa modal

psikologis merujuk pada keadaan mental individu, dimana individu dapat

menampilkan perilaku organisasi yang positif dan menampilkan kinerja yang

efektif (Darvishmotevali & Ali, 2020). Modal psikologis menurut He dkk., (2019)

adalah kapasitas positif pada individu yang berkembang selama pertumbuhan dan

perkembangan individu.

Modal psikologis adalah penilaian positif dari keadaan dan probabilitas

untuk berhasil dengan upaya dan ketekunan yang termotivasi (Ye dkk., 2020).
23

Komponen tersebut terdiri dari empat yaitu, self- efficacy, hope, optimism, dan

resilience (Bitmiş & Ergeneli, 2013).

Menurut Luthans, Youssef, & Avoilo (2007) modal psikologis merupakan

keadaan perkembangan psikologis positif individu dan dicirikan oleh: (1)

memiliki kepercayaan diri (efikasi diri) untuk mengambil langkah upaya yang

diperlukan untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang menantang; (2)

membuat atribusi positif (optimisme) tentang keberhasilan sekarang dan di masa

depan; (3) tekun dan fokus menuju tujuan (harapan) agar berhasil; dan (4) ketika

dilanda masalah dan kesulitan, bertahan dan bangkit kembali dan bahkan

melampaui (ketahanan) untuk mencapai kesuksesan.

Terdapat tiga perspektif yang menjelaskan konsep modal psikologis.

Perspektif pertama menurut Letcher & Niehoff (2004) fokus pada karakteristik

individu yang dihasilkan melalui interaksi antara lingkungan dan keturunan

individu (He dkk., 2019). Hal tersebut dijelaskan dengan menggunakan model

lima faktor yang meliputi neuroticism, extraversion, openness, agreeableness, dan

conscientiousness (He dkk., 2019). Perspektif kedua, yaitu modal psikologis

merupakan keadaan psikologis yang dapat digunakan untuk memprediksi dan

meningkatkan kinerja pribadi (He dkk., 2019). Perspektif ketiga, modal

psikologis merupakan kemampuan psikologis terintegrasi yang meliputi

karakteristik individu dan keadaan psikologis dan dapat ditingkatkan dengan

langkah-langkah intervensi (He dkk., 2019).


24

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modal

psikologis merupakan keadaan positif pada individu yang mampu mendorong

individu untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kinerja pribadi.

2. Dimensi modal psikologis

Terdapat empat dimensi modal psikologis, diantaranya (Bergheim dkk.,

2015; He dkk., 2019; Luthans, Avolio, dkk., 2007; Luthans, Youssef, dkk., 2007;

Tsaur dkk., 2019; Ye dkk., 2020)

a. Efikasi diri (self-efficacy)

Self-efficacy atau self-confident merupakan keyakinan individu dalam

menggunakan kapasitas kemampuannya untuk mendapatkan hasil yang

diinginkannya (He dkk., 2019). Hal serupa disampaikan oleh Bandura (2012) self-

efficacy merupakan kepercayaan diri pada kompetensi diri individu atau peluang

keberhasilan untuk mencapai tujuan (Ye dkk., 2020). Keyakinan ini dapat

diperoleh melalui pengalaman yang dikuasai, studi individu, keyakinan sosial,

umpan balik yang positif, dan penegakan psikologis (He dkk., 2019).

b. Optimis (optimism)

Menurut He, Jia, McCabe, Chen, & Sun (2019) optimis atau optimisme

merupakan pola pikir individu yang menghubungkan hal-hal positif dengan faktor

batin. Optimis dapat ditingkatkan dengan memaafkan masa lalu, mencari peluang

masa depan, mempertahankan sudut pandang pragmatis, serta pola pikir yang

fleksibel (He dkk., 2019).

c. Harapan (hope)
25

Harapan merujuk pada motivasi dan pendekatan individu dalam mencapai

tujuan (He dkk., 2019). Hal yang sama diungkapkan oleh Tsaur dkk., (2019)

harapan didefinisikan sebagai "keadaan motivasi positif yang didasarkan pada

rasa sukses yang diturunkan secara interaktif (1) agensi (energi yang diarahkan

pada tujuan) dan (2) jalur (perencanaan untuk memenuhi tujuan). Harapan

berkaitan dengan keinginan pekerja untuk menggunakan keterampilan mereka

untuk menghasilkan banyak cara dalam mencapai tujuannya (Bergheim dkk.,

2015). Dalam safety critical organizations (SCOs), harapan dapat menyiratkan

kemampuan mencari solusi alternatif untuk perilaku kerja yang tidak aman,

mengeksplorasi prosedur yang lebih aman, serta menyelesaikan operasi kerja

(Bergheim dkk., 2015). Meningkatkan harapan dapat melalui penetapan tujuan,

partisipasi atau keterlibatan, persiapan, fleksibilitas, latihan mental, serta

pengaturan ulang tujuan (He dkk., 2019).

d. Resiliensi (resilience)

Resiliensi atau ketahanan merupakan kemampuan individu untuk pulih dari

kesulitan, kegagalan, atau perubahan yang tidak dapat diubah (He dkk., 2019).

Ketahanan memungkinkan individu untuk berkembang pada proses adaptasi

positif untuk berubah (Bergheim dkk., 2015). Dalam safety critical organizations

(SCOs), kemampuan ini sangat dihargai karena memungkinkan pekerja merasa

nyaman di luar zona nyaman mereka yaitu menantang asumsi pribadi mereka dan

adanya hambatan eksternal (Bergheim dkk., 2015). Ketahanan dapat ditingkatkan

dengan menggunakan strategi yang berfokus pada aset, resiko, dan proses (He

dkk., 2019).
26

C. Dinamika Psikologis

Menurut Neal dan Griffin (2004) (dalam Setiawan & Agustina, 2014)

terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku keselamatan yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri individu ini seperti, persepsi, komitmen, perbedaan

individu, dan kepribadian salah satunya adalah modal psikologis. Sedangkan

faktor eksternal yang meliputi iklim keselamatan dan faktor organisasional

seperti supervisi dan desain pekerjaan.

Studi ini menguji apakah modal psikologis mampu berperan dalam

meningkatkan perilaku keselamatan pada jurnalis di Lampung. Beberapa studi

sudah mengungkap peran modal psikologis terhadap perilaku keselamatan (He

dkk., 2019; Wang dkk., 2018; Ye dkk., 2020). Menurut He, Jia, McCabe, Chen, &

Sun (2019) faktor yang mempengaruhi mekanisme kognitif perilaku keselamatan

adalah organisasi, fisik, dan psikologis. Modal psikologis (modal psikologis)

sebagai konsep inti dari positive organizational behavior (perilaku organisasi

positif) menarik perhatian dalam ilmu keselamatan (He dkk., 2019). Modal

psikologis merupakan sumber daya positif yang dapat memberikan hasil perilaku,

sikap, dan kinerja yang diinginkan, termasuk perilaku peran, perilaku kewargaan

organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja adaptif (Ye dkk., 2020).

Keempat komponen modal psikologis yaitu efikasi diri, optimisme,

harapan, dan ketahanan serta dimensi umum seperti ketekunan, upaya, dan

regulasi merupakan hal yang berharga dalam perilaku keselamatan (Ye dkk.,

2020). Menurut Chen & Chen (2014) (dalam Ye dkk., 2020) ketika pekerja

terlibat dalam kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan kemungkinan


27

terjadi kompleksitas, dimana mereka mungkin akan mengalami kemunduran,

frustrasi, dan ambiguitas, sehingga membutuhkan kepercayaan diri yang kuat.

(Ye dkk., 2020). Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh He, Jia,

McCabe, Chen, & Sun (2019) bahwa dimensi efikasi diri dari modal psikologis

secara positif mempengaruhi kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan

(He dkk., 2019). Dijelaskan oleh Bandura (1997) dalam teori kognitif sosial

bahwa efikasi diri adalah prediktor terjadinya, intensitas, dan kegigihan perilaku

individu, terutama selama situasi yang menantang.

Selanjutnya, optimisme dipercaya mampu mengontrol atas kemungkinan

peristiwa masa depan serta mampu memfokuskan duniawi dari masa kini ke masa

depan dengan harapan positif (Ye dkk., 2020). Menurut perspektif pembelajaran

sosial, perilaku keselamatan terbentuk oleh pembelajaran lingkungan yang

menekankan pentingnya menjaga keselamatan (Rusyda & Aziz, 2021). Individu

akan melakukan perilaku keselamatan dengan memperhatikan peran yang

dimainkan oleh rasa takut (Rusyda & Aziz, 2021). Oleh karena itu, optimisme

sangat diperlukan bagi seseorang untuk memfokuskan diri dalam melindungi diri.

Selain itu, optimisme sebagai sumber daya kognitif para pekerja diperlukan untuk

tidak hanya memenuhi persyaratan keselamatan utama saat menghadapi tantangan

(kepatuhan keselamatan), tetapi terlibat secara adaptif dalam kegiatan sukarela

yang tidak ditentukan secara formal oleh uraian tugas (partisipasi keselamatan)

(Ye dkk., 2020).

Harapan juga berfungsi untuk mengarahkan tujuan dan mendorong

kesejahteraan karyawan dan keterlibatan kerja (Ye dkk., 2020). Menurut Neal &
28

Griffin (2002) jika individu tidak memiliki motivasi yang cukup untuk mematuhi

peraturan keselamatan atau berpartisipasi dalam kegiatan keselamatan, maka dia

tidak akan memilih untuk melakukan perilaku keselamatan. Oleh karena itu,

individu yang memiliki harapan yang positif dapat mempengaruhi individu untuk

melakukan perilaku keselamatan. Hal ini terbukti pada penelitian yang dilakukan

oleh Ye, Ren, Li, & Wang (2020) bahwa harapan merupakan dimensi terkuat

yang mempengaruhi partisipasi keselamatan (Ye dkk., 2020).

Selanjutnya, ketahanan merupakan hal untuk mengatasi kekerasan,

kesulitan, dan resiko yang eksplisit (Ye dkk., 2020). Individu yang memiliki

tingkat ketahanan yang tinggi cenderung memiliki stabilitas emosi yang besar

sehingga mampu untuk terlibat dalam perilaku keselamatan (Ye dkk., 2020). Hal

ini juga terbukti dalam penelitian yang dilakukan He, Jia, McCabe, Chen, & Sun

(2019) bahwa dimensi ketahanan berdampak positif terhadap partisipasi

keselamatan (He dkk., 2019). Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian

yang dilakukan oleh Ye, Ren, Li, & Wang (2020) bahwa ketahanan memiliki

pengaruh terkuat pada kepatuhan keselamatan.

D. Hipotesis

Berdasarkan teori dan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah modal psikologis berperan positif terhadap perilaku

keselamatan pada jurnalis. Semakin tinggi modal psikologis yang dimiliki

jurnalis, maka semakin tinggi perilaku keselamatan yang muncul dalam dirinya.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain

penelitian non-eksperimen yaitu desain korelasional. Adapun variabel penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Variabel Tergantung : Perilaku Keselamatan

2. Variabel Bebas : Modal psikologis

B. Definisi Operasional

1. Perilaku Keselamatan

Perilaku keselamatan dapat diukur berdasarkan dua dimensi perilaku

keselamatan yaitu kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan yang terdiri

dari enam pernyataan yang diadopsi dari Neal dan Griffin (2006). Setiap

komponen perilaku keselamatan masing-masing terdiri dari tiga aitem. Semakin

tinggi skor, semakin tinggi perilaku keselamatan pada individu. Begitupun

sebaliknya, semakin rendah skor, semakin rendah perilaku keselamatan pada

individu.

2. Modal Psikologis

Modal psikologis dapat diukur dengan menggunakan Psycological Capital

Questionnaire (PCQ) yang dikembangkan oleh Luthans, et.al (2007). PCQ ini

terdiri dari 24 aitem berdasarkan empat dimensi modal psikologis yaitu keyakinan

diri, optimis, harapan, dan ketahanan, dimana masing-masing dimensi ini terdiri

29
30

dari enam aitem. Semakin tinggi skor, semakin tinggi modal psikologis pada

individu. Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor, semakin rendah modal

psikologis pada individu.

C. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini melibatkan 134 jurnalis, yang terdiri dari 111

jurnalis laki-laki dan 23 jurnalis perempuan. Subjek penelitian ini memiliki

rentang usia 23-60 tahun. Peneliti memilih jurnalis domisili Provinsi Lampung.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Skala Perilaku Keselamatan

Skala perilaku keselamatan diukur berdasarkan dua dimensi perilaku

keselamatan yaitu kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan yang terdiri

dari enam pernyataan yang diadopsi dari Neal dan Griffin (2006). Setiap

komponen perilaku keselamatan masing-masing terdiri dari tiga aitem. Contoh

aitem kepatuhan keselamatan adalah “Saya menggunakan semua peralatan

keselamatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan saya”(Neal & Griffin,

2006). Aitem ini memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,93 di tahun kedua yaitu

1997 dan 0,92 di tahun keempat yaitu 1999 (Neal & Griffin, 2006). Selanjutnya,

contoh aitem partisipasi keselamatan adalah “Saya mempromosikan program

keselamatan dalam organisasi”(Neal & Griffin, 2006). Aitem ini memiliki nilai

cronbach alpha sebesar 0,89 di tahun kedua yaitu 1997 dan 0,86 di tahun

keempat yaitu 1999 (Neal & Griffin, 2006). Semua aitem pada skala ini

favourable. Bentuk skala pada variabel perilaku keselamatan adalah skala likert.
31

Skala perilaku keselamatan ini menyediakan lima alternatif jawaban yaitu Tidak

Pernah (1), Jarang (2), Kadang-kadang (3), Sering (4), Selalu (5).

Tabel 1
Blueprint skala perilaku keselamatan
Dimensi Aitem Aitem Total

Favourable Unfavourable

Kepatuhan 1,2,3. - 3
keselamatan
(safety
compliance)

Partisipasi 4,5,6. - 3
keselamatan
(safety
participant)

Jumlah 6 - 6

2. Skala Modal Psikologis

Skala modal psikologis adalah Psychological Capital Questionnaire (PCQ)

yang dikembangkan oleh Luthans, et.al (2007). Pada penelitian ini, alat ukur yang

digunakan adalah alat ukur yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia

oleh Sus Budiharto. PCQ ini terdiri dari 24 aitem berdasarkan empat dimensi

modal psikologis yaitu keyakinan diri, optimis, harapan, dan ketahanan, dimana

masing-masing dimensi ini terdiri dari enam aitem. Nilai cronbach alpha untuk

masing-masing empat dimensi yang disesuaikan 6-item dan ukuran PCQ

keseluruhan untuk empat sampel adalah sebagai berikut: harapan (0,72, 0,75,

0,80, 0,76); ketahanan (0,71, 0,71, 0,66, 0,72); keyakinan diri (0,75, 0,84, 0,85,

0,75); optimisme (0,74, 0,69, 0,76, 0,79); dan keseluruhan PCQ (0,88, 0,89, 0,89,
32

0,89) (Luthans, Avolio, dkk., 2007). Skala ini terdiri dari butir-butir yang

dikelompokkan dalam favourable sebanyak 21 aitem dan unfavorable sebanyak

18 aitem. Bentuk skala pada variabel modal psikologis adalah skala likert. Skala

PCQ menyediakan enam alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (1), Tidak

Setuju (2), Agak tidak Setuju (3), Agak Setuju (4), Setuju (5), Sangat Setuju (6)

(Luthans, Avolio, dkk., 2007).

Tabel 2
Blueprint skala modal psikologis
Dimensi Aitem Aitem Total

Favorable Unfavorable

Efikasi diri 1,2,3,4,5,6 - 6


(self-efficacy)

Optimis 19,21,22,24 20,23 6


(optimism)

Harapan (hope) 7, 8,9,10,11,12 - 6

Ketahanan 14,15,16,17,18 13 6
(resilience)

Jumlah 21 3 24

E. Validitas dan Reliabiltas

1. Validitas

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya (Matondang, 2009). Alat ukur dikatakan

memiliki validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsinya dengan tepat

sesuai dengan tujuan pengukuran (Matondang, 2009). Validitas terdiri dari tiga

jenis yaitu validitas kriteria pembanding (criterion validity), validitas konstruk


33

(construct validity), dan validitas isi (content validity) (Budiastuti & Bandur,

2018). Penelitian ini menggunakan validitas isi yaitu menyatakan sejauhmana

pertanyaan atau butir aitem pada alat ukur mampu mewakili secara keseluruhan

dan proporsional (Matondang, 2009). Apabila nilai koefisien validitas aitem lebih

dari 0.25 maka aitem tersebut dapat dikatakan sahih, dan sebaliknya.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang artinya sejauh mana hasil dari

pengukuran dapat dipercaya (Matondang, 2009. Reliabilitas merupakan ketepatan

atau keajegan alat ukur dalam menilai apa yang dinilia (Matondang, 2009. Suatu

tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika dilakukan tes

pada kelompok yang sama pada waktu yang berbeda (Matondang, 2009). Uji

reliabilitas terdiri dari tiga jenis, yaitu test-retest, equivalent, dan internal

consistency (Yusup, 2018). Teknik internal consistency terdiri dari uji split half,

KR 20, KR 21, dan Alfa Cronbach (Yusup, 2018). Uji reliabilitas pada penelitian

ini menggunakan internal consistency dengan teknik Alpha Cronbach merupakan

teknik yang dilakukan untuk instrumen yang memiliki jawaban benar lebih dari

satu (Yusup, 2018). Apabila nilai koefisien reliabilitas mendekati angka 1 maka

reliabilitas alat ukur dinilai baik.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

statistik deskriptif dan statistik inferensial. Data dianalisis secara statik dengan

menggunakan IBM  Statistical Package for Social Sciences 25.0. Analisis statistik

deskriptif digunakan untuk mendapatkan standar deviasi, mean, serta nilai


34

minimum dan maksimum pada setiap variabel yang kemudian peneliti dapat

membuat kategorisasi untuk melihat tingkat modal psikologis dan perilaku

keselamatan pada Jurnalis.

Selanjutnya, analisis statistik interferensial yang digunakan pada penelitian

ini yaitu uji korelasi dengan menggunakan non parametrik Spearman rho

correlation ,dikarenakan terdapat data variabel penelitian yang terdistribusi tidak

normal. Uji korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara modal

psikologis dan perilaku keselamatan pada Jurnalis. Selain itu, data juga dianalisis

dengan uji regresi linier sederhana dengan metode enter untuk mengetahui

seberapa besar peran modal psikologis terhadap perilaku keselamatan jurnalis di

masa pandemi Covid-19 . Serta, uji regresi berganda dengan metode stepwise

untuk dapat mengetahui prediktor terbaik dari modal psikologis terhadap perilaku

keselamatan Jurnalis.
BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara empiris peran modal

psikologis terhadap perilaku keselamatan pada jurnalis di masa pandemi Covid-

19. Masa pandemi ini, profesi jurnalis merupakan salah satu profesi yang

memiliki resiko terpapar Covid-19. Hal ini dikarenakan profesi jurnalis, harus

bekerja langsung di lapangan bertemu dengan berbagai narasumber yang tidak

diketahui kondisi kesehatannya, serta profesi jurnalis juga dituntut untuk bekerja

menyampaikan berita di situasi yang terkadang tidak dapat dikendalikan, seperti

demonstrasi. Penelitian ini melibatkan 134 partisipan yang berprofesi sebagai

jurnalis. Lokasi pengambilan data berada di Provinsi Lampung. Peneliti memilih

lokasi pengambilan data berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, peneliti

menemukan permasalahan penelitian yaitu beberapa jurnalis di lokasi

pengambilan data terpapar Covid-19. Kedua, untuk memutus tali penyebaran

Covid-19, peneliti mengambil data di kampung halaman peneliti.

2. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian yang dilakukan sebelum pengambilan data berupa

persiapan alat ukur.

a. Persiapan alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala modal

psikologis dan perilaku keselamatan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur

34
35

modal psikologis adalah Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang

dikembangkan oleh Luthans, et.al (2007). PCQ memiliki 24 aitem yang terdiri

dari empat dimensi modal psikologis yaitu keyakinan diri, optimis, harapan, dan

ketahanan, dimana masing-masing dimensi ini terdiri dari enam aitem (Luthans,

Youssef, dkk., 2007). Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan adalah alat

ukur yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Sus Budiharto.

Selanjutnya, skala perilaku keselamatan menggunakan alat ukur yang

dikembangkan oleh Neal dan Griffin (2006). Skala perilaku keselamatan memiliki

enam aitem yang terdiri dari dua dimensi yaitu kepatuhan keselamatan dan

partisipasi keselamatan, di mana masing-masing dimensi terdiri dari tiga aitem

(Neal & Griffin, 2006). Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin

untuk menggunakan skala dan mengadaptasi skala ke dalam Bahasa Indonesia

kepada pengembang skala.

b. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Pengolahan data dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan Statistical Package for the Social Science 25.0. Uji coba alat ukur

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat mewakili semua dimensi

dan keajegan alat ukur jika dilakukan di tempat berbeda, sehingga alat ukur yang

diberikan yaitu aitem yang berkualitas dan sesuai dengan keadaan partisipan. Uji

coba alat ukur menggunakan 88 partisipan dengan kriteria sebagai profesi jurnalis

di Provinsi Lampung yang diambil secara online.

1) Skala Modal Psikologis


36

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada skala modal psikologis

Psychological Capital Questionnaire (PCQ) yang berjumlah 24 aitem,

terdapat 21 aitem yang sahih dan 3 aitem yang tidak sahih. Aitem tidak

sahih yaitu aitem yang memiliki skor indeks < 0.25. Aitem yang tidak sahih

adalah nomor 13 dengan skor indeks 0.192, nomor 16 dengan skor indeks

0.188, dan nomor 23 dengan skor indeks -0.031. Hasil uji reliabilitas yang

diperoleh dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0.828.

Tabel 3
Distribusi skala perilaku modal psikologis
Dimensi Nomor Aitem Total

Favorable Unfavorable

Efikasi diri (self- 1,2,3,4,5,6 - 6


efficacy)

Optimis 19,21,22,24 20,23* 6


(optimism)

Harapan (hope) 7, 8,9,10,11,12 - 6

Ketahanan 14,15,16*,17,18 13* 6


(resilience)

Total 21 3 24

Aitem gugur (*)

2) Skala Perilaku Keselamatan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada skala perilaku

keselamatan yang berjumlah enam aitem, bahwa keenam aitem tersebut

sahih, dimana keenamnya memiliki skor indeks > 0.25. Hasil uji reliabilitas

yang diperoleh dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0.794.


37

Tabel 4
Distribusi skala perilaku keselamatan
Dimensi Nomor Aitem Total

Favorable Unfavorable

Kepatuhan 1,2,3. - 3
keselamatan (safety
compliance)

Partisipasi 4,5,6. - 3
keselamatan (safety
participant)

Total 6 - 6

Aitem gugur (*)

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini melibatkan 134 partisipan yang bekerja sebagai profesi

jurnalis di Provinsi Lampung. Pengambilan data berlangsung selama 1.5 bulan

yaitu dimulai tanggal 15 Februari 2021 sampai dengan tanggal 4 April 2021.

Pengambilan data dilakukan secara online yaitu menggunakan google formulir

dikarenakan untuk menghindari tersebarnya virus Covid-19.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Partisipan Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh, partisipan penelitian ini berjumlah 134

jurnalis. Gambaran umum terkait partisipan penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut.
38

Tabel 5
Deskripsi partisipan penelitian
Gambaran
No Keterangan Jumlah Persentase (%)
partisipan

1. Jenis Kelamin Laki-laki 111 82.8%

Perempuan 23 17.2%

2. Usia ≤ 25 tahun 16 11.9%

26-35 tahun 56 41.8%

36-45 tahun 38 28.4%

46-55 tahun 17 12.7%

>55 tahun 7 5.2%

3. Pendidikan Terakhir SMA/sederajat 35 26.1%

Diploma 27 20.1%

Sarjana 70 52.2%

Magister 1 0.7%

Lainnya 1 0.7%

4. Jabatan Asisten Redaktur 10 7.5%

Kepala Biro
4 3.0%
Daerah

Koresponden 17 12.7%

Redaktur 34 25.4%

Reporter 69 51.5%

5. Lama Bekerja < 1 tahun 10 7.5%

1-3 tahun 20 14.9%

> 3-10 tahun 51 38.1 %

>10 tahun 53 39.6%


39

Berdasarkan tabel 5 partisipan penelitian didominasi oleh jurnalis berjenis

kelamin laki-laki. Rentang usia tertinggi berada pada rentang usia 26-35 tahun,

sebagian besar pendidikan terakhir yang dimiliki oleh partisipan yaitu Sarjana,

sebagian besar jabatan partisipan yaitu reporter, dan sebagian besar lama bekerja

partisipan yaitu >10 tahun.

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh menunjukkan tingkat

perilaku keselamatan dan modal psikologis pada jurnalis sebagai berikut :

Tabel 6
Deskripsi data penelitian
Variabel Hipotetik Empirik

Xmax Xmin M SD Xmax Xmin M SD

Modal
126 21 73.5 17.5 126 75 106.7 10.1
Psikologis

Perilaku
30 6 18 4 30 13 25.4 4.0
Keselamatan

Berdasarkan tabel 6, terdapat skor hipotetik yaitu modal psikologis memiliki

skor maksimum 126 dan skor minimum 21, sedangkan perilaku keselamatan skor

maksimum 30 dan skor minimum 6. Skor hipotetik digunakan untuk melakukan

kategorisasi data penelitian.

Tabel 7
Kriteria kategori skala
Kategorisasi Rentang Nilai

Sangat Rendah X < µ - 1.8 σ

Rendah µ - 1.8 σ ≤ X < µ - 0.6 σ

Sedang µ - 0.6 σ ≤ X < µ + 0.6 σ


40

Tinggi µ + 0.6 σ ≤ X < µ + 1.8 σ

Sangat Tinggi X > µ + 1.8 σ

Berdasarkan tabel di atas, terdapat lima kategorisasi yang digunakan untuk

mengkategorisasi jawaban partisipan pada skala modal psikologis dan perilaku

keselamatan. Berikut hasil kategorisasi kedua variabel yang dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 8
Norma kategorisasi modal psikologis
Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah X < 42 0 0%

Rendah 42 ≤ X < 63 0 0%

Sedang 63 ≤ X < 84 2 1.5%

Tinggi 84 ≤ X ≤ 105 61 45.5%

Sangat Tinggi X > 105 71 53.0%

Total 134 100%

Berdasarkan tabel 8, diketahui tingkat modal psikologis pada partisipan

jurnalis berada kategorisasi kategorisasi sedang, kategorisasi tinggi, dan

kategorisasi sangat tinggi. Namun,, tingkat modal psikologis dengan dengan

persentase paling tinggi berada pada kategorisasi sangat tinggi yaitu sebesar

53.0% atau 71 partisipan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tingkat modal

psikologis dengan dengan persentase paling tinggi berada pada kategorisasi sangat

tinggi.

Tabel 9
41

Norma kategorisasi perilaku keselamatan


Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%)

Sangat Rendah X < 10.8 0 0%

Rendah 10.8 ≤ X < 15.6 5 3.7%

Sedang 15.6 ≤ X < 20.4 10 7.5%

Tinggi 20.4 ≤ X ≤ 25.2 46 34.3%

Sangat Tinggi X > 25.2 73 54.5%

Total 134 100%

Berdasarkan tabel 9, diketahui tingkat perilaku keselamatan pada partisipan

jurnalis berada pada kategorisasi rendah, kategorisasi sedang, kategorisasi tinggi,

dan kategori sangat tinggi. Namun, tingkat kategorisasi perilaku keselamatan

dengan persentase paling tinggi berada pada kategorisasi sangat tinggi yaitu

sebesar 54.5% atau 73 partisipan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan tingkat

kategorisasi perilaku keselamatan dengan persentase paling tinggi berada pada

kategorisasi sangat tinggi.

3. Uji Asumsi

Uji asumsi harus dilakukan sebagai prasyarat sebelum melakukan uji

hipotesis. Uji asumsi yang dilakukan meliputi uji normalitas dan linieritas yang

dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for the Social Science 25.0.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data setiap variabel.

Data yang berdistribusi normal memiliki nilai p > 0.05, sedangkan data yang

terdistribusi tidak normal memiliki nilai p < 0.05. Berikut hasil data uji

normalitas.
42

Tabel 10
Hasil uji normalitas
Variabel P Keterangan

Modal Psikologis 0.200 Normal

Perilaku Keselamatan 0.000 Tidak Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas pada skala modal psikologis nilai symptot

signifikansi sebesar 0.200 > 0.05, maka data berdistribusi normal. Sedangkan,

pada skala perilaku keselamatan memiliki nilai symptot signifikansi sebesar 0.000

< 0.05, maka data terdistribusi tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

dan variabel tergantung bersifat linier atau tidak. Data bersifat linier jika memiliki

nilai p < 0.05, sedangkan data bersifat tidak linier jika nilai p > 0.05. Berikut hasil

data uji linieritas :

Tabel 11
Hasil uji linieritas
Variabel F P Keterangan

Modal Psikologis 10.112 0.002 Linier

Perilaku Keselamatan

Berdasarkan hasil uji linieritas pada output anova tabel di atas, diketahui

nilai liniearity 0.002 < 0.05. Oleh karena itu, nilai tersebut menunjukkan terdapat

hubungan liniear antara modal psikologis dan perilaku keselamatan.


43

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji korelasi

Spearman’s rho non-parametrik dan uji regresi linier sederhana dengan metode

enter dan uji regresi berganda stepwise. Uji korelasi menggunakan Spearman’s

rho non-parametrik dikarenakan, terdapat data yang tidak terdistribusi normal

yaitu pada variabel perilaku keselamatan. Hipotesis yang diajukan pada penelitian

ini adalah terdapat pengaruh positif modal psikologis terhadap perilaku

keselamatan. Semakin tinggi modal psikologis yang dimiliki jurnalis, maka

semakin tinggi perilaku keselamatan yang muncul dalam dirinya. Sebaliknya,

semakin rendah modal psikologis yang dimiliki jurnalis, semakin rendah perilaku

keselamatan yang muncul dalam dirinya. Variabel bebas dan variabel tergantung

dinyatakan berhubungan jika nilai koefisien signifikansi p < 0.05. Berikut hasil uji

hipotesis :

Tabel 12
Hasil uji korelasi
Variabel Koefisien Koefisien Keterangan
Korelasi (r) Signifikan

Modal Psikologis 0.277 0.001 Signifikan

Perilaku Keselamatan

Berdasarkan hasil uji korelasi diketahui terdapat nilai koefisien korelasi

modal psikologis dan perilaku keselamatan sebesar 0.277 dan nilai koefisien

signifikan sebesar 0.001 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

positif dan signifikan antara modal psikologis dan perilaku keselamatan pada

jurnalis.
44

Adanya hubungan antara modal psikologis dan perilaku keselamatan maka

selanjutnya dapat dilakukan uji regresi. Uji regresi yang dilakukan pada penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar modal psikologis berperan

terhadap perilaku keselamatan pada jurnalis. Variabel dapat dikatakan sebagai

prediktor jika nilai p < 0.05.

Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diketahui nilai R Square

sebesar 0.070 pada variabel modal psikologis, sehingga prediktor modal

psikologis mampu mempengaruhi perilaku keselamatan sebesar 7.0%. Adapun

nilai signifikansi sebesar 0.002 < 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi modal psikologis terhadap perilaku keselamatan jurnalis.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini diterima.

Selanjutnya, dilakukannya uji regresi linier berganda metode stepwise. Uji

regresi ini dilakukan untuk mengetahui dimensi variabel modal psikologis mana

yang merupakan prediktor terbaik untuk mempengaruhi perilaku keselamatan

jurnalis.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda diketahui dimensi efikasi diri

menjadi satu-satunya dimensi yang menjadi prediktor terbesar terhadap perilaku

keselamatan jurnalis dengan nilai R Square sebesar 0.087, sehingga efikasi diri

berperan terhadap perilaku keselamatan pada jurnalis sebesar 8.7 %. Adapun nilai

signifikansi sebesar 0.001 < 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi pengaruh dimensi modal psikologis (efikasi diri) terhadap perilaku

keselamatan pada jurnalis.


45

Adapun uji korelasi dimensi modal psikologis dengan perilaku keselamatan

untuk mengetahui hubungan pada setiap dimensi pada perilaku keselamatan

jurnalis.

Tabel 13
Hasil uji korelasi antar dimensi
1 2 3 4 5

Efikasi Diri 1.000 0.553** 0.505** 0.445** 0.317**

Harapan 0.553** 1.000 0.514** 0.591** 0.326**

Optimis 0.505** 0.514** 1.000 0.512** 0.114

Resiliensi 0.445** 0.512** 0.591** 1.000 0.164

Perilaku Keselamatan 0.317** 0.326** 0.144 0.164 1.000

Berdasarkan hasil uji korelasi antar dimensi yang telah dilakukan terdapat

nilai r 0.317 dan sig sebesar 0.000 pada dimensi efikasi diri terhadap perilaku

keselamatan, nilai r 0.326 dan sig sebesar 0.000 terdapat pada dimensi harapan

terhadap perilaku keselamatan, nilai r 0.144 dan sig 0.188 terdapat pada dimensi

optimis terhadap perilaku keselamatan, nilai r 0.164 dan sig sebesar 0.059 terdapat

pada dimensi resiliensi terhadap perilaku keselamatan. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat dua dimensi modal psikologis yang berkorelasi terhadap perilaku

keselamatan yaitu efikasi diri dan harapan. Sementara, dua dimensi lain dari

modal psikologis yaitu optimis dan resiliensi menunjukkan tidak berkorelasi

terhadap perilaku keselamatan.


46

5. Analisis Tambahan

Analisis tambahan yang dilakukan pada penelitian ini berupa uji beda. Uji

beda tingkat modal psikologis dan perilaku keselamatan diuji berdasarkan jenis

kelamin, usia, serta lama bekerja.

Tabel 14
Hasil uji beda tingkat modal psikologis dan perilaku keselamatan berdasarkan
jenis kelamin
Variabel Mean P Keterangan

Modal Psikologis Laki-laki 70.12 0.086 Tidak ada perbedaan

Perempuan 54.87

Perilaku Laki-laki 70.33 0.062 Tidak ada perbedaan


Keselamatan
Perempuan 53.83

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis non parametrik

Man-WhitneyTest diketahui bahwa pada variabel modal psikologis berdasarkan

jenis kelamin diketahui skor p = 0.086 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

ada perbedaan tingkat modal psikologis yang signifikan berdasarkan jenis

kelamin. Selanjutnya, pada variabel perilaku keselamatan diketahui skor p =

0.062 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat perilaku

keselamatan yang signifikan berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 15
Hasil uji beda tingkat modal psikologis dan perilaku keselamatan berdasarkan
usia
Variabel Mean P Keterangan

Modal Psikologis ≤ 25 tahun 68.69 0.807 Tidak ada perbedaan

26-35 tahun 67.66

36-45 tahun 63.50


47

46-55 tahun 68.26

>55 tahun 83.36

Perilaku ≤ 25 tahun 69.06 0.734 Tidak ada perbedaan


Keselamatan
26-35 tahun 63.84

36-45 tahun 71.05

46-55 tahun 74.74

>55 tahun 56.36

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis non parametrik

Kruskal-Wallis Test diketahui bahwa pada variabel modal psikologis berdasarkan

usia memiliki skor p = 0.807 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan tingkat modal psikologis yang signifikan berdasarkan usia.

Selanjutnya, pada variabel perilaku keselamatan diketahui skor p = 0.734 > 0.05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat perilaku keselamatan

yang signifikan berdasarkan usia.

Tabel 16
Hasil uji beda tingkat modal psikologis dan perilaku keselamatan berdasarkan
lama bekerja.
Variabel Mean p Keterangan

Modal Psikologis <1 tahun 78.60 0.624 Tidak ada perbedaan

1-3 tahun 70.90

> 3-10 tahun 62.86

> 10 tahun 68.58

Perilaku < 1 tahun 79.55 0.614 Tidak ada perbedaan


Keselamatan
1-3 tahun 67.88
48

> 3-10 tahun 62.95

> 10 tahun 69.46

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan analisis non parametrik

Kruskal-Wallis Test diketahui bahwa pada variabel modal psikologis berdasarkan

lama bekerja diketahui skor p = 0.624 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

ada perbedaan tingkat modal psikologis yang signifikan berdasarkan lama bekerja.

Selanjutnya, pada variabel perilaku keselamatan diketahui skor p = 0.614 > 0.05.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat perilaku keselamatan

yang signifikan berdasarkan lama bekerja.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris terkait bagaimana

peran modal psikologis terhadap perilaku keselamatan di masa pandemi Covid-19

pada jurnalis. Subjek dalam penelitian ini adalah jurnalis di Provinsi Lampung.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji korelasi

Spearman’s rho non parametrik dan regresi linier sederhana diketahui bahwa

terdapat hubungan yang signifkan antara modal psikologis dan perilaku

keselamatan pada jurnalis. Adapun nilai R Square yang menunjukkan bahwa

variabel modal psikologis mampu berperan sebesar 7.0% terhadap variabel

perilaku keselamatan. Modal psikologis berperan sebesar 7.0% terhadap variabel

keselamatan dikarenakan 93.0% nya dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti

dukungan lingkungan kerja, seperti iklim kerja dan faktor organisasional lainnya

(Setiawan & Agustina, 2014). Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan pada

penelitian ini diterima. Hasil ini menunjukkan semakin tinggi tingkat modal
49

psikologis, maka semakin tinggi perilaku keselamatan yang dilakukan oleh

jurnalis. Begitu pun sebaliknya, semakin rendah tingkat modal psikologis yang

dimiliki, maka semakin rendah pula tingkat perilaku keselamatan yang dilakukan

oleh jurnalis.

Hasil uji hipotesis yang dilakukan mendukung penelitian (Wang, Wang, &

Wang, 2018; Ye dkk., 2020) bahwa modal psikologis memiliki pengaruh positif

terhadap kedua dimensi perilaku keselamatan. Berdasarkan hasil tersebut

menandakan bahwa seseorang akan melakukan perilaku keselamatan jika

memiliki modal psikologis yang tinggi dalam dirinya. Hal ini dikarenakan modal

psikologis merupakan sumber daya positif yang dapat memberikan hasil perilaku,

sikap, dan kinerja yang diinginkan, termasuk inrole behavior, organization

citizenship behavior, kepuasan kerja, dan kinerja adaptif (Ye dkk., 2020).

Selanjutnya berdasarkan uji regresi berganda menggunakan metode stepwise

ditinjau berdasarkan dimensi modal psikologis mana yang menjadi prediktor

terbesar dalam mempengaruhi perilaku keselamatan pada jurnalis. Dimensi efikasi

diri pada modal psikologis menjadi prediktor terbesar dalam mempengaruhi

perilaku keselamatan. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (He, Jia,

McCabe, Chen, & Sun, 2019) bahwa dimensi self-efficacy dari modal psikologis

secara positif mempengaruhi kepatuhan keselamatan dan partisipasi keselamatan.

Dijelaskan oleh Bandura (1997) dalam teori kognitif sosial bahwa efikasi diri

adalah prediktor terjadinya, intensitas, dan kegigihan perilaku individu, terutama

selama situasi yang menantang (Ye dkk., 2020). Oleh karena itu, semakin tinggi
50

keyakinan diri jurnalis maka semakin tinggi tingkat perilaku keselamatan pada

jurnalis.

Berdasarkan uji korelasi antar dimensi, dimensi modal psikologis yang

memiliki korelasi positif yaitu dimensi efikasi diri dan harapan. Hal ini

mendukung penelitian oleh (He, Jia, McCabe, Chen, & Sun, 2019) bahwa dimensi

self-efficacy dari modal psikologis berhubungan positif terhadap kepatuhan

keselamatan dan partisipasi keselamatan. Namun, pada penelitian He, Jia,

McCabe, Chen, & Sun (2019) dimensi harapan tidak berhubungan positif terhadap

perilaku keselamatan. Sedangkan pada penelitian (Ye, Ren, Li, & Wang , 2020)

bahwa harapan merupakan dimensi terkuat yang mempengaruhi partisipasi

keselamatan.

Berdasarkan hasil kategorisasi data, tingkat modal psikologis pada jurnalis

berada kategori sangat tinggi (X > 105) yaitu sebesar 53.0% atau 71 partisipan.

Hal ini juga sama terjadi pada hasil kategorisasi data tingkat perilaku keselamatan

pada jurnalis yaitu berada kategori sangat tinggi (X > 25.2) yaitu sebesar 54.5%

atau 73 partisipan. Berdasarkan data tersebut maka mayoritas para jurnalis

memiliki tingkat modal psikologis yang tinggi dan tingkat perilaku keselamatan

yang tinggi. Ketika para jurnalis memiliki tingkat perilaku keselamatan yang

tinggi yaitu seperti menerapkan protokol kesehatan, maka semakin rendah resiko

jurnalis terpapar virus Covid-19.

Penelitian ini melakukan analisis data tambahan yang ditinjau berdasarkan

jenis kelamin menunjukkan bahwa pada variabel modal psikologis tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara laki-laki maupun perempuan. Hal ini sejalan
51

dengan penelitian (Saefudin & Mangundjaya, 2018) tidak terdapat perbedaan

yang signifikan tingkat modal psikologis antara laki-laki maupun perempuan.

Begitu pun juga dengan variabel perilaku keselamatan, tidak terdapat perbedaan

yang signifikan tingkat perilaku keselamatan antara laki-laki maupun perempuan.

Tidak adanya perbedaan antara tingkat modal psikologis dan perempuan

dikarenakan jumlah partisipan penelitian antara laki-laki dan perempuan memiliki

selisih yang jauh, sehingga hasil mean yang diperoleh tidak memiliki perbedaan

yang signifikan antara keduanya.

Selain itu, ditinjau berdasarkan usia menunjukkan bahwa pada variabel modal

psikologis tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan usia, sedangkan

pada variabel perilaku keselamatan juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan

berdasarkan usia. Usia melekat pada karakteristik individu, dimana hal tersebut

mempengaruhi tingkat modal psikologis maupun perilaku keselamatan (Çimen &

Özgan, 2018; Setiawan & Agustina, 2014). Pada penelitian ini tidak terdapat

perbedaan tingkat modal psikologis dan berdasarkan usia, dikarenakan

perbandingan jumlah partisipan setiap rentang usia memiliki selisih yang jauh,

sehingga hasil perbandingan tidak dapat terlihat secara signifikan, karena

mayoritas rentang usia paling banyak pada usia 26-35 tahun. Hal ini sejalan

dengan penelitian (Ye, Ren, Li, & Wang , 2020) bahwa tidak terdapat perbedaan

tingkat modal psikologis maupun perilaku keselamatan berdasarkan usia.

Selanjutnya, ditinjau berdasarkan lama bekerja, menunjukkan bahwa pada

variabel modal psikologis tidak terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan

pada variabel perilaku keselamatan juga tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
52

Hal ini sejalan dengan penelitian (Saefudin & Mangundjaya, 2018) tidak terdapat

perbedaan yang signifikan tingkat modal psikologis berdasarkan lama bekerja.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu penelitian dilakukan secara

online akibat situasi pandemi Covid-19, sehingga peneliti tidak terjun secara

langsung dalam pengisian kuesioner oleh partisipan dan meminta bantuan kepada

keluarga dan rekan lain dalam penyebaran kuesioner. Oleh karena itu,

kemungkinan adanya bias dalam pengisian kuesioner sehingga berdampak pada

data yang sebagian besar memiliki data yang sangat tinggi pada kedua variabel

yang menyebabkan persebaran data tidak merata.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa modal psikologis

memiliki hubungan yang positif terhadap perilaku keselamatan jurnalis. Semakin

tinggi modal psikologis, maka semakin tinggi perilaku keselamatan yang

dilakukan oleh jurnalis.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

modal psikologis berperan positif terhadap perilaku keselamatan pada jurnalis di

masa pandemi Covid-19. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi

modal psikologis maka semakin tinggi perilaku keselamatan yang dilakukan pada

jurnalis. Sebaliknya, semakin rendah tingkat modal psikologis, maka semakin

rendah perilaku keselamatan yang dilakukan oleh jurnalis. Oleh karena itu,

hipotesis yang menyatakan modal psikologis berperan positif terhadap perilaku

keselamatan pada jurnalis diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti mengajukan beberapa saran

terhadap proses dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi Partisipan Penelitian

Diharapan untuk partisipan dapat terus meningkatkan modal psikologis

dalam diri terutama pada keyakinan diri dan harapan sehingga mampu berjuang

dalam situasi pandemi Covid-19 ini. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi

kesadaran dalam diri untuk selalu menegakkan perilaku keselamatan dalam

bekerja khususnya di masa pandemi Covid-19, dengan menerapkan protokol

kesehatan dalam situasi apapun. Sehingga, dapat mengurangi resiko terpapar virus

Covid-19.

53
54

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mempersiapakan secara matang

terkait sistem penelitian yang dilakukan secara online, agar penelitian

mendapatkan hasil yang baik. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat memberikan

karakteristik subjek penelitian lebih spesifik sesuai dengan permasalahan terjadi

terutama dalam aspek usia. Serta, peneliti dapat berkreasi untuk menambahkan

variabel-variabel lain yang dapat memberikan pengaruh terhadap variabel perilaku

keselamatan seperti manajemen persepsi, iklim keselamatan, atau motivasi

keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Amponsah-Tawaih, K., & Adu, M. A. (2016). Work Pressure and Safety


Behaviors among Health Workers in Ghana: The Moderating Role of
Management Commitment to Safety. Safety and Health at Work, 7(4), 340–
346. https://doi.org/10.1016/j.shaw.2016.05.001
Barling, J., & Frone, M. R. (2004). The psychology of workplace safety. American
Psychological Association. https://doi.org/10.1037/10662-000
Bergheim, K., Nielsen, M. B., Mearns, K., & Eid, J. (2015). The relationship
between psychological capital, job satisfaction, and safety perceptions in the
maritime industry. Safety Science, 74, 27–36.
https://doi.org/10.1016/j.ssci.2014.11.024
Bitmiş, M. G., & Ergeneli, A. (2013). The Role of Psychological Capital and
Trust in Individual Performance and Job Satisfaction Relationship: A Test of
Multiple Mediation Model. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 99,
173–179. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.483
Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). Validitas dan Reabilitas Penelitian. In Mitra
Wacana Media. Mitra Wacana Media. www.mitrawacanamedia.com
Çimen, I., & Özgan, H. (2018). Contributing and damaging factors related to the
psychological capital of teachers: A qualitative analysis. Issues in
Educational Research, 28(2), 308–328.
Darvishmotevali, M., & Ali, F. (2020). Job insecurity, subjective well-being and
job performance: The moderating role of psychological capital. International
Journal of Hospitality Management, 87(January), 102462.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102462
Fara, R. A. Z., Kurniawan, B., & Wahyuni, I. (2017). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan safe behavior pada pekerja rekanan bagian sipil di PT.
Indonesia Power Up Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 318–
326. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Fernández-Muñiz, B., Montes-Peón, J. M., & Vázquez-Ordás, C. J. (2014). Safety
leadership, risk management and safety performance in Spanish firms. Safety
Science, 70, 295–307. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2014.07.010
He, C., Jia, G., McCabe, B., Chen, Y., & Sun, J. (2019). Impact of psychological
capital on construction worker safety behavior: Communication competence
as a mediator. Journal of Safety Research, 71, 231–241.
https://doi.org/10.1016/j.jsr.2019.09.007
Luthans, F., Avolio, B. J., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive
psychological capital: Measurement and relationship with performance and
satisfaction. Personnel Psychology, 60(3), 541–572.

55
56

https://doi.org/10.1111/j.1744-6570.2007.00083.x
Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological Capital:
Developing the Human Competitive Edge. In Psychological Capital:
Developing the Human Competitive Edge.
https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780195187526.001.0001
Maharani, E. (2020). AJI : Peluang Wartawan Terpapar Covid- 19 Makin Tinggi.
Republika.
Matondang, Z. (2009). Validitas dan relibilitas suatu instrumen penelitian. Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED, 6(1), 87–97.
Neal, A., & Griffin, M. A. (2002). Safety Climate and Safety Behavior. Australian
Journal of Management, 27(2), 67–75.
https://doi.org/10.1177/031289620202701S08
Neal, A., & Griffin, M. A. (2006). A study of the lagged relationships among
safety climate, safety motivation, safety behavior, and accidents at the
individual and group levels. Journal of Applied Psychology, 91(4), 946–953.
https://doi.org/10.1037/0021-9010.91.4.946
Press Emblem Campaign. (2021). PRESS EMBLEM CAMPAIGN ( PEC ). Press
Emblem Campaign.
Raharjo, D. B., & Aranditio, S. (2021). Banyak Jurnalis Gugur Akibat Pandemi,
Satgas Covid-19 Ucapkan Belasungkawa.
Ramadhani, A. S. N., Kurniawan, B., & Jayanti, S. (2018). Analisis faktor yang
berhubungan dengan safety behavior pada pekerja bagian line produksi di PT
Coca Cola Bottling Indonesia. Journal of Chemical Information and
Modeling, 6(1), 2356–3346.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Rusyda, H. M., & Aziz, S. F. A. (2021). The Development of Safety Behavior: A
30-Year Review. International Journal of Academic Research in Economics
and Managment and Sciences, 10(1), 1-.
https://doi.org/10.6007/IJAREMS/v10-i1/9212
Sekarwati, S. (2020). 127 Wartawan di Dunia Meninggal Tertular Virus Corona.
Tempo. https://dunia.tempo.co/read/1349240/127-wartawan-di-dunia-
meninggal-tertular-virus-corona/full&view=ok
Seo, H. C., Lee, Y. S., Kim, J. J., & Jee, N. Y. (2015). Analyzing safety behaviors
of temporary construction workers using structural equation modeling. Safety
Science, 77, 160–168. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2015.03.010
Setiawan, M. A., & Agustina, T. S. (2014). Pengaruh safety climate terhadap
kecelakaan kerja dengan safety behavior sebagai variabel intervening pada
57

karyawan PT. Panca wana indonesia di Krian. Jurnal Manajemen Teori Dan
Terapan, 7(2), 125–136. https://doi.org/10.20473/JMTT.V7I2.2706
Sujadiyanto, G. R. (2016). Komitmen Afektif sebagai Mediator dalam hubungan
antara persepsi dukungan organisasi (POS) dan safety behavior pada
karyawan departemen operasional PT Pusri Palembang [Universitas Sanata
Dharma]. http://repository.usd.ac.id/id/eprint/9130
Tsaur, S. H., Hsu, F. S., & Lin, H. (2019). Workplace fun and work engagement
in tourism and hospitality: The role of psychological capital. International
Journal of Hospitality Management, 81(March), 131–140.
https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2019.03.016
Wang, D., Wang, X., & Xia, N. (2018). How safety-related stress affects workers’
safety behavior: The moderating role of psychological capital. Safety
Science, 103(March), 247–259. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2017.11.020
Ye, X., Ren, S., Li, X., & Wang, Z. (2020). The mediating role of psychological
capital between perceived management commitment and safety behavior.
Journal of Safety Research, 72, 29–40.
https://doi.org/10.1016/j.jsr.2019.12.004
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.
Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17–23.
https://doi.org/10.18592/tarbiyah.v7i1.2100
58

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Skala Uji Coba Alat Ukur
59

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat,

Perkenalkan saya mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang sedang melakukan


penelitian guna memenuhi persyaratan tugas akhir jenjang S1 Psikologi.

Penelitian ini mengenai modal psikologis dan perilaku keselamatan pada jurnalis.
Partisipan dalam penelitian ini bersifat sukarela dan partisipan berhak
mengundurkan diri dengan cara berhenti menjawab pernyataan yang membuat
tidak nyaman. Adapin syarat untuk menjadi partisipan adalah profesi jurnalis
berdomisili Provinsi Lampung.

Semua jawaban tidak ada yang salah/benar dan tidak ada kaitannya dengan
kebijakan apapun, karena penelitian ini merupakan penelitian murni dalam ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu Bapak/Ibu/Saudara diharapakan dapat menjawab
semua pernyataan pada kuesioner ini sesuai dengan apa yang dirasakan.

Pengisian kuesioner ini membutuhkan waktu 5-10 menit. Semua data yang
dikumpulkan dari penelitian ini akan terjaga kerahasiannya sesuai kode etik
penelitian. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara bersifat rahasia dan anonim.
Semua respon yang diberikan tidak akan diidentifikasi secara individual, namun
akan disusun secara bersama-sama, dan akan dilakukan analisis kelompok.

Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuesioner


penelitian ini. Semoga Allah Karuniakan Pertolongan Terbaik dan Keberkahan.
Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat saya,
Peneliti : Fitri Rachma Sekar Kinanti
Pembimbing : Dr. Sus Budiharto, S.Psi.,M.Si., Psikolog.
60

IDENTITAS
Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin :
Usia : tahun
Pendidikan Terakhir :
Posisi/Jabatan :
Lama Bekerja :

Dengan ini saya bersedia untuk menjadi partisipan penelitian ini dan menjawab
semua pernyataan penelitian sesuai dengan keadaan sejujurnya.

Yogyakarta, Februari 2021

Responden
61

SKALA A
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berbentuk aitem soal, yang
mungkin menggambarkan bagaimana Bapak/Ibu memikirkan tentang diri sendiri
saat ini. Gunakanlah skala berikut untuk mengindikasi derajat persetujuan atau
ketidaksetujuan Bapak/Ibu dengan setiap pernyataan.
1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Agak Tidak Setuju
4 : Agak Setuju 5 : Setuju 6 : Sangat Setuju

1. Saya merasa percaya diri dalam menganalisa dan menemukan penyelesaian


untuk problem jangka panjang.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

2. Saya merasa percaya diri mewakili divisi saya dalam rapat dengan pihak
manajemen.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

3. Saya merasa percaya diri terlibat dalam diskusi mengenai strategi perusahaan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

4. Saya merasa percaya diri membantu menentukan target/goal dalam bidang


pekerjaan saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

5. Saya merasa percaya diri menghubungi pihak luar organisasi (misalnya,


penyuplai, pelanggan) untuk mendiskusikan masalah-masalah.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

6. Saya merasa percaya diri menyampaikan informasi pada sekelompok rekan-


rekan kerja saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju
62

7. Jika saya menemukan hambatan dalam pekerjaan saya, saya dapat memikirkan
banyak cara penyelesaian.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

8. Saat ini saya sedang bersemangat dalam mengejar target pekerjaan.


Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

9. Ada banyak jalan keluar di sekeliling setiap masalah.


Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

10. Saat ini saya melihat diri saya cukup sukses dalam pekerjaan saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

11. Saya dapat memikirkan banyak jalan untuk mencapai tujuan pekerjaan saya
saat ini.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

12. Pada saat ini saya sedang memenuhi target pekerjaan yang saya tetapkan
untuk diri saya sendiri.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

13. Jika saya mengalami kemunduran dalam pekerjaan, saya sulit untuk pulih,
kembali maju.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

14. Saya biasanya mengatasi masalah pekerjaan dengan satu atau lain cara.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

15. Saya dapat menjadi diri sendiri, di pekerjaan jika saya harus melakukannya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

16. Saya biasanya menangani hal-hal yang menegangkan di tempat kerja tanpa
menjadi terlalu emosional.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

17. Saya biasanya dapat mengatasi masa-masa sulit dalam pekerjaan karena saya
telah mengalami kesulitan sebelumnya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

18. Di pekerjaan ini saya merasa dapat menangani beberapa hal sekaligus.
63

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

19. Jika terjadi hal-hal tidak pasti bagi saya di pekerjaan, saya biasanya
mengharapkan yang terbaik.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

20. Kalau ada kemungkinan gagal dalam pekerjaan, saya akan gagal.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

21. Saya selalu melihat sisi cerah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pekerjaan saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

22. Saya optimis mengenai apa yang akan terjadi pada saya di masa depan sela itu
berkaitan dengan pekerjaan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

23. Dalam pekerjaan ini, hal-hal tidak pernah terwujud sesuai dengan yang saya
inginkan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

24. Saya memandang pekerjaan ini seolah-olah saya mempunyai harapan di


tengah-tengah kesulitan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

SKALA B
64

PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berbentuk aitem soal, yang
mungkin menggambarkan bagaimana Bapak/Ibu bekerja di masa pandemi Covid-
19. Gunakanlah skala berikut untuk mengindikasikan derajat perilaku Bapak/Ibu
dengan setiap pernyataan.
1 : Tidak Pernah 2 : Jarang 3 : Kadang-kadang 4 : Sering 5 : Selalu

1. Saya menggunakan semua peralatan keselamatan yang diperlukan untuk


melakukan pekerjaan saya.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

2. Saya menggunakan prosedur keselamatan yang benar untuk melaksanakan


pekerjaan saya.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

3. Saya memastikan tingkat keselamatan tertinggi saat saya melakukan pekerjaan


saya.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

4. Saya mempromosikan program keselamatan dalam perusahaan saya.


Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

5. Saya melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan keselamatan di tempat


kerja.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

6. Saya secara sukarela menjalankan tugas atau aktivitas yang membantu


meningkatkan keselamatan kerja.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu
65

LAMPIRAN 2
Tabulasi Data Uji Coba Alat Ukur
66

A. Tabulasi Data Uji Coba Alat Ukur Modal Psikologis

Subj K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K K
ek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
S1 6 4 4 5 3 5 5 5 6 6 5 6 1 5 6 5 5 6 6 1 6 6 6 6
S2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
S3 5 5 5 5 5 6 6 6 6 4 6 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 6 4 5
S4 6 6 6 6 4 6 6 5 6 5 5 6 1 5 6 6 6 3 6 1 6 6 2 6
S5 6 2 4 6 4 6 6 6 6 4 6 6 1 6 6 6 6 6 5 3 6 6 2 5
S6 6 4 6 6 4 6 6 6 6 4 6 6 1 6 6 4 6 5 6 1 4 6 4 6
S7 5 3 5 6 6 6 6 5 5 3 6 5 2 6 1 4 6 6 3 1 4 4 6 1
S8 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 2 5 5 4 6 6 6 3 6 6 3 6
S9 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 6 2 3 2 4 5 5 5 2 6 6 1 2
S10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4 5 5 5 2 5 5 2 2
S11 5 6 5 6 6 5 6 5 6 5 6 6 1 6 5 5 6 6 5 2 6 6 2 6
S12 6 6 6 6 1 6 6 6 6 6 6 6 1 6 2 6 6 2 1 1 1 6 1 2
S13 5 6 5 6 5 6 5 5 6 5 6 6 2 5 5 5 5 5 6 1 5 5 3 5
S14 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
S15 2 2 2 3 4 5 5 5 6 4 5 5 3 5 5 5 4 4 2 2 4 4 2 4
S16 5 5 4 6 3 5 6 5 6 2 6 4 3 6 6 4 6 6 4 2 5 5 1 4
S17 6 6 6 6 1 6 6 6 6 5 6 4 3 6 6 6 6 6 6 1 6 6 1 6
S18 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 3 6 4 6 6 6 6 1 6 6 3 6
67

S19 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6
S20 5 1 1 1 2 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5
S21 5 5 5 5 3 6 5 5 5 5 5 5 1 3 5 5 5 5 6 1 5 5 4 5
S22 5 5 5 4 6 4 3 4 5 4 4 5 3 3 5 6 6 2 6 1 4 4 4 6
S23 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 5 3 3 3 5 5 3 5
S24 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5
S25 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6
S26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 6 2 5
S27 5 6 6 6 5 5 5 4 6 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5
S28 6 2 2 6 2 6 6 5 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 3 3 6 5 3 3
S29 4 6 6 6 6 6 5 6 6 5 5 5 1 5 5 4 6 4 5 3 6 6 4 6
S30 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6
S31 6 5 5 5 4 5 5 5 6 4 4 5 2 4 6 4 5 4 6 2 6 6 2 2
S32 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 1 6 6 6 6 6 6 1 6 6 1 5
S33 6 6 6 6 6 6 6 5 6 4 6 4 4 6 6 1 6 5 6 2 6 6 1 6
S34 5 5 5 5 6 5 5 6 5 5 5 5 2 5 5 6 5 5 5 2 5 5 5 5
S35 5 5 5 5 5 5 6 5 5 4 6 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5
S36 5 6 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 2 5 5 6 5 5 5 2 6 6 2 5
S37 4 4 6 5 5 3 6 5 6 5 5 5 1 5 6 6 6 4 6 4 5 6 2 5
S38 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 5
S39 4 5 4 6 5 4 5 6 6 4 5 5 1 4 6 6 6 4 5 1 5 5 2 1
S40 6 6 6 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
S41 5 5 5 6 5 5 6 5 5 5 5 6 2 5 3 5 5 5 5 2 5 5 2 5
68

S42 4 5 4 5 3 2 5 5 6 4 5 5 3 6 4 5 4 6 4 5 3 5 3 5
S43 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 4 5 2 4 4 4 3 4 5 2 3 4 3 4
S44 6 5 5 5 5 6 5 6 5 5 6 5 1 5 5 5 5 2 6 2 5 5 2 2
S45 5 5 6 5 5 6 5 6 6 5 6 6 3 5 6 5 6 3 6 3 6 5 2 5
S46 6 5 5 6 5 5 5 6 5 6 5 6 5 5 5 5 6 5 6 6 6 6 6 5
S47 5 5 6 6 5 6 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 2 5 6 3 5
S48 5 6 6 6 6 4 5 6 6 4 5 5 4 6 6 6 5 3 6 3 6 6 3 5
S49 6 5 5 6 5 5 6 5 6 4 4 5 3 5 4 4 3 5 5 2 6 4 3 5
S50 5 5 4 3 5 6 6 6 6 5 5 6 1 5 6 5 6 6 6 1 6 5 2 3
S51 5 3 3 5 6 4 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 1 6 6 1 3
S52 4 3 4 5 4 6 5 4 5 4 5 6 1 5 6 5 5 5 4 1 5 5 2 3
S53 5 3 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 2 3 1 6 6 6 2 1 6 6 6 6
S54 5 5 5 5 5 5 5 5 6 4 5 5 3 5 6 3 6 5 5 2 5 5 2 4
S55 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 5 6 2 5 5 5 5 4 5 1 5 5 2 5
S56 6 5 5 5 1 5 6 6 5 4 5 6 2 5 5 5 5 5 2 1 5 5 2 5
S57 5 5 5 5 2 5 5 6 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5
S58 5 6 4 5 6 5 6 6 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5 4 2 4 5 3 5
S59 5 6 6 6 6 6 6 6 6 4 5 5 3 5 5 5 6 6 6 1 6 6 1 5
S60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 2 5 3 5 5 5 5 3 5 5 2 5
S61 3 3 3 4 3 6 6 4 5 5 5 4 3 4 6 5 4 5 6 1 5 6 4 5
S62 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5
S63 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 2 5 5 2 5 2 5 2 5 6 2 6
S64 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5 5 4 2 5 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5
69

S65 6 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 5 2 6 5 5 6 5 5 2 6 6 3 6
S66 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6 6 4 6 1 6 6 5 4
S67 6 6 5 5 6 5 5 6 6 4 4 5 4 6 6 6 6 3 5 4 6 6 6 6
S68 6 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 2 5 5 2 2
S69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 3 3 3 3
S70 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 3 5 3 5 4 4 4
S71 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S72 6 5 5 6 6 6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 6 2 6 6 2 6
S73 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5
S74 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 5 4 6 6 6 1 6 6 1 6
S75 5 5 4 4 5 5 5 6 6 6 5 5 2 5 5 5 5 5 6 1 6 5 3 5
S76 5 4 6 3 4 5 5 6 6 5 6 6 6 4 5 2 5 6 6 6 6 4 5 4
S77 5 6 5 6 5 6 6 6 6 5 5 5 1 5 5 3 5 5 5 2 5 5 2 5
S78 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 2 2 5 5 5 4 2 5 2 5 5 2 4
S79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3
S80 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 2 5 6 5 6 5 6 2 5 5 2 6
S81 6 6 6 6 3 6 6 6 6 5 5 6 1 5 5 6 5 6 6 3 6 6 3 6
S82 4 4 4 6 6 6 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
S83 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5 6 5 4 5 5 2 4 2 6 3 5 5 3 1
S84 5 3 6 6 6 5 4 5 6 4 6 6 1 5 5 3 5 6 5 1 6 6 5 6
S85 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5
S86 6 6 6 6 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 6 5
S87 6 6 5 6 5 6 5 6 6 5 5 5 2 5 6 5 5 5 6 2 5 5 5 5
70

S88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

B. Tabulasi Data Uji Coba Alat Ukur Perilaku Keselamatan


71

Subje
k K1 K2 K3 K4 K5 K6
72

S1 4 3 5 2 5 3
S2 3 4 4 3 3 3
S3 5 4 4 4 4 5
S4 5 5 5 5 4 5
S5 5 5 5 5 5 5
S6 1 5 3 1 3 4
S7 3 4 3 2 5 5
S8 3 4 4 3 4 4
S9 4 5 5 5 4 5
S10 3 4 4 4 4 3
S11 5 5 5 4 5 5
S12 5 5 5 5 5 5
S13 5 5 5 3 3 5
S14 4 4 4 3 4 4
S15 3 4 4 3 5 5
S16 5 4 4 2 3 4
S17 1 1 3 2 3 3
S18 4 4 5 5 5 5
S19 1 5 5 1 5 5
S20 4 4 4 2 3 3
S21 5 4 5 4 4 3
S22 5 4 5 4 5 4
S23 3 4 3 3 3 4
73

S24 4 5 5 5 4 4
S25 5 5 5 5 5 5
S26 4 4 4 4 4 4
S27 4 3 3 3 4 4
S28 5 5 5 1 5 5
S29 4 4 4 5 4 4
S30 4 5 5 1 5 5
S31 5 4 4 4 3 3
S32 5 5 5 5 5 5
S33 3 5 5 3 5 5
S34 3 5 5 5 5 5
S35 5 5 5 3 5 5
S36 3 5 5 5 5 5
S37 4 4 5 4 5 4
S38 5 5 5 5 5 5
S39 2 2 4 1 2 2
S40 4 4 4 4 4 5
S41 5 5 5 5 5 5
S42 4 4 5 3 5 3
S43 4 4 4 4 4 4
S44 4 5 5 4 5 4
S45 5 5 5 4 5 4
S46 5 4 5 5 5 5
74

S47 5 4 4 3 3 3
S48 4 3 5 2 5 5
S49 5 5 5 5 5 4
S50 4 5 5 3 4 5
S51 2 4 4 5 5 1
S52 5 5 4 3 3 4
S53 5 5 5 5 5 5
S54 5 5 5 4 5 5
S55 4 4 4 4 4 4
S56 4 4 5 5 1 4
S57 5 5 5 5 5 5
S58 5 5 5 4 5 5
S59 4 5 4 3 1 3
S60 4 4 4 4 4 5
S61 5 5 5 5 5 5
S62 4 4 4 4 3 4
S63 5 4 5 5 4 5
S64 4 4 3 4 4 4
S65 3 5 5 4 4 4
S66 4 5 5 4 4 4
S67 5 5 5 4 5 5
S68 5 5 5 5 5 5
S69 5 5 5 5 5 5
75

S70 3 4 4 3 4 3
S71 5 5 5 5 5 5
S72 5 5 5 2 1 4
S73 3 3 3 2 2 2
S74 5 5 5 5 5 5
S75 4 4 5 4 4 4
S76 5 5 5 5 5 5
S77 4 4 4 4 4 4
S78 4 5 5 5 5 5
S79 4 4 5 4 4 4
S80 4 5 4 4 2 4
S81 5 5 5 4 4 4
S82 4 4 4 3 4 4
S83 5 5 5 4 4 4
S84 3 4 3 2 5 3
S85 4 4 4 4 1 4
S86 3 5 5 5 5 5
S87 4 5 5 5 4 4
S88 5 5 5 5 5 5
76
77

LAMPIRAN 3
Uji Validitas dan Reliabilitas Data Try Out
78

A. Skala Modal Psikologis

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items
,828 ,866 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
PS1 113,92 109,660 ,469 ,556 ,819
PS2 114,18 105,875 ,474 ,681 ,817
PS3 114,13 105,605 ,546 ,712 ,815
PS4 113,86 107,383 ,508 ,613 ,817
PS5 114,39 109,228 ,270 ,505 ,828
PS6 113,88 109,467 ,441 ,458 ,820
PS7 113,83 109,545 ,523 ,574 ,818
PS8 113,82 108,840 ,530 ,531 ,817
PS9 113,63 109,685 ,574 ,537 ,818
PS10 114,36 109,774 ,438 ,519 ,820
PS11 113,90 110,461 ,492 ,645 ,820
PS12 113,98 110,091 ,448 ,504 ,820
PS13 114,75 109,960 ,192 ,479 ,834
PS14 114,10 109,564 ,479 ,574 ,819
PS15 114,15 110,311 ,289 ,579 ,826
PS16 114,31 112,675 ,188 ,337 ,830
PS17 113,91 107,233 ,636 ,581 ,814
PS18 114,47 108,757 ,314 ,422 ,825
PS19 114,05 107,124 ,437 ,645 ,819
PS20 114,51 107,103 ,307 ,446 ,827
PS21 113,94 107,594 ,505 ,632 ,817
79

PS22 113,85 107,116 ,669 ,668 ,813


PS23 115,27 116,476 -,031 ,368 ,848
PS24 114,44 106,962 ,337 ,388 ,825
80

B. Skala Perilaku Keselamatan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
,794 ,817 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted
SB1 21,13 11,053 ,531 ,368 ,767
SB2 20,82 11,852 ,614 ,453 ,754

SB3 20,72 11,953 ,685 ,495 ,747


SB4 21,45 10,090 ,532 ,309 ,775

SB5 21,09 11,164 ,451 ,317 ,790

SB6 20,99 11,207 ,619 ,447 ,747


81

LAMPIRAN 4
Skala Penelitian
82

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Bapak/Ibu/Saudara yang terhormat,

Perkenalkan saya mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang sedang melakukan


penelitian guna memenuhi persyaratan tugas akhir jenjang S1 Psikologi.

Penelitian ini mengenai modal psikologis dan perilaku keselamatan pada jurnalis.
Partisipan dalam penelitian ini bersifat sukarela dan partisipan berhak
mengundurkan diri dengan cara berhenti menjawab pernyataan yang membuat
tidak nyaman. Adapin syarat untuk menjadi partisipan adalah profesi jurnalis
berdomisili Provinsi Lampung.

Semua jawaban tidak ada yang salah/benar dan tidak ada kaitannya dengan
kebijakan apapun, karena penelitian ini merupakan penelitian murni dalam ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu Bapak/Ibu/Saudara diharapakan dapat menjawab
semua pernyataan pada kuesioner ini sesuai dengan apa yang dirasakan.

Pengisian kuesioner ini membutuhkan waktu 5-10 menit. Semua data yang
dikumpulkan dari penelitian ini akan terjaga kerahasiannya sesuai kode etik
penelitian. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara bersifat rahasia dan anonim.
Semua respon yang diberikan tidak akan diidentifikasi secara individual, namun
akan disusun secara bersama-sama, dan akan dilakukan analisis kelompok.

Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuesioner


penelitian ini. Semoga Allah Karuniakan Pertolongan Terbaik dan Keberkahan.
Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat saya,
Peneliti : Fitri Rachma Sekar Kinanti
Pembimbing : Dr. Sus Budiharto, S.Psi.,M.Si., Psikolog.
83

IDENTITAS
Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin :
Usia : tahun
Pendidikan Terakhir :
Posisi/Jabatan :
Lama Bekerja :

Dengan ini saya bersedia untuk menjadi partisipan penelitian ini dan menjawab
semua pernyataan penelitian sesuai dengan keadaan sejujurnya.

Yogyakarta, Maret 2021

Responden
84

SKALA A
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berbentuk aitem soal, yang
mungkin menggambarkan bagaimana Bapak/Ibu memikirkan tentang diri sendiri
saat ini. Gunakanlah skala berikut untuk mengindikasi derajat persetujuan atau
ketidaksetujuan Bapak/Ibu dengan setiap pernyataan.
1 : Sangat Tidak Setuju 2 : Tidak Setuju 3 : Agak Tidak Setuju
4 : Agak Setuju 5 : Setuju 6 : Sangat Setuju

1. Saya merasa percaya diri dalam menganalisa dan menemukan penyelesaian


untuk problem jangka panjang.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

2. Saya merasa percaya diri mewakili divisi saya dalam rapat dengan pihak
manajemen.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

3. Saya merasa percaya diri terlibat dalam diskusi mengenai strategi perusahaan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

4. Saya merasa percaya diri membantu menentukan target/goal dalam bidang


pekerjaan saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

5. Saya merasa percaya diri menghubungi pihak luar organisasi (misalnya,


penyuplai, pelanggan) untuk mendiskusikan masalah-masalah.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

6. Saya merasa percaya diri menyampaikan informasi pada sekelompok rekan-


rekan kerja saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju
85

7. Jika saya menemukan hambatan dalam pekerjaan saya, saya dapat memikirkan
banyak cara penyelesaian.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

8. Saat ini saya sedang bersemangat dalam mengejar target pekerjaan.


Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

9. Ada banyak jalan keluar di sekeliling setiap masalah.


Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

10. Saat ini saya melihat diri saya cukup sukses dalam pekerjaan saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

11. Saya dapat memikirkan banyak jalan untuk mencapai tujuan pekerjaan saya
saat ini.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

12. Pada saat ini saya sedang memenuhi target pekerjaan yang saya tetapkan
untuk diri saya sendiri.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

13. Saya biasanya mengatasi masalah pekerjaan dengan satu atau lain cara.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

14. Saya dapat menjadi diri sendiri, di pekerjaan jika saya harus melakukannya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

15. Saya biasanya dapat mengatasi masa-masa sulit dalam pekerjaan karena saya
telah mengalami kesulitan sebelumnya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

16. Di pekerjaan ini saya merasa dapat menangani beberapa hal sekaligus.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

17. Jika terjadi hal-hal tidak pasti bagi saya di pekerjaan, saya biasanya
mengharapkan yang terbaik.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

18. Kalau ada kemungkinan gagal dalam pekerjaan, saya akan gagal.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

19. Saya selalu melihat sisi cerah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
86

pekerjaan saya.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

20. Saya optimis mengenai apa yang akan terjadi pada saya di masa depan sela itu
berkaitan dengan pekerjaan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

21. Saya memandang pekerjaan ini seolah-olah saya mempunyai harapan di


tengah-tengah kesulitan.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 Sangat Setuju

SKALA B
87

PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berbentuk aitem soal, yang
mungkin menggambarkan bagaimana Bapak/Ibu bekerja di masa pandemi Covid-
19. Gunakanlah skala berikut untuk mengindikasikan derajat perilaku Bapak/Ibu
dengan setiap pernyataan.
1 : Tidak Pernah 2 : Jarang 3 : Kadang-kadang 4 : Sering 5 : Selalu

1. Saya menggunakan semua peralatan keselamatan yang diperlukan untuk


melakukan pekerjaan saya.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

2. Saya menggunakan prosedur keselamatan yang benar untuk melaksanakan


pekerjaan saya.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

3. Saya memastikan tingkat keselamatan tertinggi saat saya melakukan pekerjaan


saya.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

4. Saya mempromosikan program keselamatan dalam perusahaan saya.


Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

5. Saya melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan keselamatan di tempat


kerja.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

6. Saya secara sukarela menjalankan tugas atau aktivitas yang membantu


meningkatkan keselamatan kerja.
Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu
88

LAMPIRAN 5
Tabulasi Data Penelitian
89

A. Tabulasi Data Penelitian Skala Modal Psikologis

Subje K K K K K K K K K K K K
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
k 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
S1 6 4 4 5 3 5 5 5 6 6 5 6 5 6 5 6 6 6 6 6 6
S2 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4
S3 5 5 5 5 5 6 6 6 6 4 6 5 5 5 5 4 4 3 5 6 5
S4 6 6 6 6 4 6 6 5 6 5 5 6 5 6 6 3 6 6 6 6 6
S5 6 2 4 6 4 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 5 4 6 6 5
S6 6 4 6 6 4 6 6 6 6 4 6 6 6 6 6 5 6 6 4 6 6
S7 5 3 5 6 6 6 6 5 5 3 6 5 6 1 6 6 3 6 4 4 1
S8 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6 4 6 6 6
S9 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 6 3 2 5 5 5 5 6 6 2
S10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2
S11 5 6 5 6 6 5 6 5 6 5 6 6 6 5 6 6 5 5 6 6 6
S12 6 6 6 6 1 6 6 6 6 6 6 6 6 2 6 2 1 6 1 6 2
S13 5 6 5 6 5 6 5 5 6 5 6 6 5 5 5 5 6 6 5 5 5
S14 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4
S15 2 2 2 3 4 5 5 5 6 4 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4
S16 5 5 4 6 3 5 6 5 6 2 6 4 6 6 6 6 4 5 5 5 4
S17 6 6 6 6 1 6 6 6 6 5 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S18 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 4 6 6 6 6 6 6 6
S19 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
90

S20 5 1 1 1 2 5 5 5 6 5 6 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5
S21 5 5 5 5 3 6 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 6 6 5 5 5
S22 5 5 5 4 6 4 3 4 5 4 4 5 3 5 6 2 6 6 4 4 6
S23 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 3 4 5 5 5
S24 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5
S25 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 6 5
S27 5 6 6 6 5 5 5 4 6 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
S28 6 2 2 6 2 6 6 5 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 6 5 3
S29 4 6 6 6 6 6 5 6 6 5 5 5 5 5 6 4 5 4 6 6 6
S30 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S31 6 5 5 5 4 5 5 5 6 4 4 5 4 6 5 4 6 5 6 6 2
S32 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5
S33 6 6 6 6 6 6 6 5 6 4 6 4 6 6 6 5 6 5 6 6 6
S34 5 5 5 5 6 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S35 5 5 5 5 5 5 6 5 5 4 6 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
S36 5 6 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 5
S37 4 4 6 5 5 3 6 5 6 5 5 5 5 6 6 4 6 3 5 6 5
S38 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S39 4 5 4 6 5 4 5 6 6 4 5 5 4 6 6 4 5 6 5 5 1
S40 6 6 6 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5
S41 5 5 5 6 5 5 6 5 5 5 5 6 5 3 5 5 5 5 5 5 5
S42 4 5 4 5 3 2 5 5 6 4 5 5 6 4 4 6 4 2 3 5 5
91

S43 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 4 4
S44 6 5 5 5 5 6 5 6 5 5 6 5 5 5 5 2 6 5 5 5 2
S45 5 5 6 5 5 6 5 6 6 5 6 6 5 6 6 3 6 4 6 5 5
S46 6 5 5 6 5 5 5 6 5 6 5 6 5 5 6 5 6 1 6 6 5
S47 5 5 6 6 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5
S48 5 6 6 6 6 4 5 6 6 4 5 5 6 6 5 3 6 4 6 6 5
S49 6 5 5 6 5 5 6 5 6 4 4 5 5 4 3 5 5 5 6 4 5
S50 5 5 4 3 5 6 6 6 6 5 5 6 5 6 6 6 6 6 6 5 3
S51 5 3 3 5 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3
S52 4 3 4 5 4 6 5 4 5 4 5 6 5 6 5 5 4 6 5 5 3
S53 5 3 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 3 1 6 6 2 6 6 6 6
S54 5 5 5 5 5 5 5 5 6 4 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 4
S55 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 5 6 5 5 5 4 5 6 5 5 5
S56 6 5 5 5 1 5 6 6 5 4 5 6 5 5 5 5 2 6 5 5 5
S57 5 5 5 5 2 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5
S58 5 6 4 5 6 5 6 6 5 5 5 5 5 5 6 5 4 5 4 5 5
S59 5 6 6 6 6 6 6 6 6 4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 5
S60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5
S61 3 3 3 4 3 6 6 4 5 5 5 4 4 6 4 5 6 6 5 6 5
S62 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5
S63 6 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5 5 5 2 5 5 5 6 6
S64 5 5 5 5 4 5 5 5 6 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
S65 6 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 5 6 5 6 5 5 5 6 6 6
92

S66 6 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 4
S67 6 6 5 5 6 5 5 6 6 4 4 5 6 6 6 3 5 3 6 6 6
S68 6 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
S69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 3 3 3
S70 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 4
S71 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S72 6 5 5 6 6 6 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 6 5 6 6 6
S73 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5
S74 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6
S75 5 5 4 4 5 5 5 6 6 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 5 5
S76 5 4 6 3 4 5 5 6 6 5 6 6 4 5 5 6 6 1 6 4 4
S77 5 6 5 6 5 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S78 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 2 5 5 4 2 5 5 5 5 4
S79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3
S80 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 5 6
S81 6 6 6 6 3 6 6 6 6 5 5 6 5 5 5 6 6 4 6 6 6
S82 4 4 4 6 6 6 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5
S83 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5 6 5 5 5 4 2 6 4 5 5 1
S84 5 3 6 6 6 5 4 5 6 4 6 6 5 5 5 6 5 6 6 6 6
S85 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5
S86 6 6 6 6 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5
S87 6 6 5 6 5 6 5 6 6 5 5 5 5 6 5 5 6 5 5 5 5
S88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5
93

S89 4 3 2 4 3 5 5 3 6 3 5 6 6 5 6 6 6 5 6 6 6
S90 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S91 5 5 5 5 5 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6
S92 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 1 5 5 5
S94 5 6 5 5 6 6 5 6 5 4 5 5 5 6 6 5 6 4 4 2 4
S95 4 4 5 5 3 6 5 6 6 5 6 6 5 6 5 5 5 4 5 5 6
S96 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S97 5 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5 6
S98 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S99 5 6 5 5 4 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 4 4 3 5 5 4
S100 4 5 5 5 5 4 5 4 4 6 5 5 5 4 6 6 6 1 5 5 5
S101 5 6 5 5 6 6 5 5 6 5 6 6 6 5 5 6 6 3 6 6 5
S102 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 6 5 5 5 6 5 5 6
S103 6 5 5 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 6 6 4 5 5 5 6 5
S104 5 6 6 6 6 6 5 5 6 5 4 5 6 5 5 5 5 1 5 6 6
S105 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3
S106 5 4 5 5 3 2 5 5 6 5 5 5 5 6 6 5 6 5 5 5 5
S107 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 5 5 5
S108 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 5 5 6 6 6 5 6 4 6 5 6
S109 5 5 5 6 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 6 4 6 5 5 4 5
S110 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S111 5 5 5 5 5 5 5 4 6 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
94

S112 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5
S113 5 5 6 6 6 4 6 5 6 5 5 6 5 5 5 5 5 6 6 6 6
S114 5 3 4 5 4 4 4 6 6 4 6 6 6 6 5 4 4 4 5 5 5
S115 6 6 6 6 6 6 6 5 6 4 6 6 6 6 6 6 6 2 6 6 4
S116 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 6 6 6 6 3 6 6 6
S117 6 6 6 6 6 6 1 6 6 2 4 5 5 6 6 6 6 1 6 6 6
S118 6 5 6 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 6 5 5 5 2 5 5 5
S119 6 5 5 5 4 5 6 4 6 5 5 5 5 5 6 5 6 3 5 5 5
S120 5 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 6 5 5 5
S121 5 4 5 4 6 6 4 6 6 4 4 4 5 6 4 5 6 3 6 6 6
S122 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
S123 6 4 4 4 4 6 5 4 4 4 4 4 5 6 6 5 6 6 5 4 5
S124 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
S125 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S126 3 4 4 5 5 4 4 5 6 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5
S127 6 6 6 6 5 6 4 5 5 6 4 5 4 6 4 3 6 3 5 5 5
S128 5 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 6 5 5 5 5 5 4 5 5 5
S129 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6 6
S130 5 3 6 6 6 6 6 6 6 3 6 6 2 2 6 2 1 6 6 6 6
S131 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 6 3 5 5 5
S132 5 6 6 5 5 6 5 5 6 5 6 5 6 5 4 4 5 5 5 6 5
S133 5 5 5 6 5 6 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5
S134 5 6 6 5 5 6 6 6 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 6 5 5
95

B. Tabulasi Data Penelitian Skala Perilaku Keselamatan

Subje
K1 K2 K3 K4 K5 K6
k
S1 4 3 5 2 5 3
96

S2 3 4 4 3 3 3
S3 5 4 4 4 4 5
S4 5 5 5 5 4 5
S5 5 5 5 5 5 5
S6 1 5 3 1 3 4
S7 3 4 3 2 5 5
S8 3 4 4 3 4 4
S9 4 5 5 5 4 5
S10 3 4 4 4 4 3
S11 5 5 5 4 5 5
S12 5 5 5 5 5 5
S13 5 5 5 3 3 5
S14 4 4 4 3 4 4
S15 3 4 4 3 5 5
S16 5 4 4 2 3 4
S17 1 1 3 2 3 3
S18 4 4 5 5 5 5
S19 1 5 5 1 5 5
S20 4 4 4 2 3 3
S21 5 4 5 4 4 3
S22 5 4 5 4 5 4
S23 3 4 3 3 3 4
S24 4 5 5 5 4 4
97

S25 5 5 5 5 5 5
S26 4 4 4 4 4 4
S27 4 3 3 3 4 4
S28 5 5 5 1 5 5
S29 4 4 4 5 4 4
S30 4 5 5 1 5 5
S31 5 4 4 4 3 3
S32 5 5 5 5 5 5
S33 3 5 5 3 5 5
S34 3 5 5 5 5 5
S35 5 5 5 3 5 5
S36 3 5 5 5 5 5
S37 4 4 5 4 5 4
S38 5 5 5 5 5 5
S39 2 2 4 1 2 2
S40 4 4 4 4 4 5
S41 5 5 5 5 5 5
S42 4 4 5 3 5 3
S43 4 4 4 4 4 4
S44 4 5 5 4 5 4
S45 5 5 5 4 5 4
S46 5 4 5 5 5 5
S47 5 4 4 3 3 3
98

S48 4 3 5 2 5 5
S49 5 5 5 5 5 4
S50 4 5 5 3 4 5
S51 2 4 4 5 5 1
S52 5 5 4 3 3 4
S53 5 5 5 5 5 5
S54 5 5 5 4 5 5
S55 4 4 4 4 4 4
S56 4 4 5 5 1 4
S57 5 5 5 5 5 5
S58 5 5 5 4 5 5
S59 4 5 4 3 1 3
S60 4 4 4 4 4 5
S61 5 5 5 5 5 5
S62 4 4 4 4 3 4
S63 5 4 5 5 4 5
S64 4 4 3 4 4 4
S65 3 5 5 4 4 4
S66 4 5 5 4 4 4
S67 5 5 5 4 5 5
S68 5 5 5 5 5 5
S69 5 5 5 5 5 5
S70 3 4 4 3 4 3
99

S71 5 5 5 5 5 5
S72 5 5 5 2 1 4
S73 3 3 3 2 2 2
S74 5 5 5 5 5 5
S75 4 4 5 4 4 4
S76 5 5 5 5 5 5
S77 4 4 4 4 4 4
S78 4 5 5 5 5 5
S79 4 4 5 4 4 4
S80 4 5 4 4 2 4
S81 5 5 5 4 4 4
S82 4 4 4 3 4 4
S83 5 5 5 4 4 4
S84 3 4 3 2 5 3
S85 4 4 4 4 1 4
S86 3 5 5 5 5 5
S87 4 5 5 5 4 4
S88 5 5 5 5 5 5
S89 3 5 5 5 5 5
S90 5 5 5 3 3 3
S91 2 5 4 5 5 5
S92 5 4 5 5 5 5
S93 5 5 5 5 5 5
100

S94 3 4 3 1 1 2
S95 5 5 5 3 3 5
S96 5 5 5 5 5 5
S97 5 5 4 5 5 4
S98 5 5 5 4 5 5
S99 5 5 5 5 4 5
S100 4 4 4 4 4 4
S101 5 5 5 5 5 5
S102 5 5 5 5 5 4
S103 5 5 5 5 5 4
S104 4 3 4 5 4 5
S105 3 3 3 3 3 3
S106 4 4 4 4 4 4
S107 4 4 5 3 3 4
S108 5 5 5 5 5 4
S109 3 3 4 1 2 2
S110 5 5 5 5 5 5
S111 5 5 5 3 4 4
S112 4 4 5 3 4 4
S113 3 4 3 3 4 4
S114 4 4 4 2 3 3
S115 5 5 5 5 5 5
S116 3 3 3 5 3 3
101

S117 5 5 5 5 5 5
S118 5 5 5 5 5 5
S119 4 4 4 3 4 4
S120 4 5 5 5 4 5
S121 5 5 5 3 3 5
S122 4 5 4 5 5 5
S123 4 4 5 3 3 4
S124 3 4 4 3 3 4
S125 5 5 5 5 5 5
S126 3 5 4 3 4 4
S127 4 5 5 3 4 5
S128 4 5 5 4 5 5
S129 5 5 5 5 5 5
S130 5 5 5 3 5 5
S131 3 3 3 4 3 4
S132 5 5 5 5 5 5
S133 5 5 5 3 5 4
S134 5 5 5 4 4 4
102
103

LAMPIRAN 6
Skor Total Skala Penelitian
104

Skor Total Penelitian

Subje
Modal Psikologis Perilaku Keselamatan
k
S1 112,00 22,00
S2 91,00 20,00
S3 106,00 26,00
S4 117,00 29,00
S5 112,00 30,00
S6 117,00 17,00
S7 98,00 22,00
S8 122,00 22,00
S9 97,00 28,00
S10 99,00 22,00
S11 118,00 29,00
S12 99,00 30,00
S13 113,00 26,00
S14 103,00 23,00
S15 85,00 24,00
S16 104,00 22,00
S17 118,00 13,00
S18 122,00 28,00
S19 126,00 22,00
S20 87,00 20,00
S21 104,00 25,00
S22 96,00 27,00
S23 91,00 20,00
S24 94,00 27,00
S25 126,00 30,00
S26 100,00 24,00
S27 99,00 21,00
S28 86,00 26,00
S29 113,00 25,00
S30 126,00 25,00
S31 103,00 23,00
S32 123,00 30,00
S33 119,00 26,00
S34 107,00 28,00
S35 105,00 28,00
S36 109,00 28,00
S37 105,00 26,00
S38 106,00 30,00
105

S39 101,00 13,00


S40 102,00 25,00
S41 106,00 30,00
S42 92,00 24,00
S43 86,00 24,00
S44 104,00 27,00
S45 112,00 28,00
S46 110,00 29,00
S47 107,00 22,00
S48 111,00 24,00
S49 104,00 29,00
S50 111,00 26,00
S51 113,00 21,00
S52 99,00 24,00
S53 108,00 30,00
S54 106,00 29,00
S55 109,00 24,00
S56 102,00 23,00
S57 100,00 30,00
S58 107,00 29,00
S59 118,00 20,00
S60 103,00 25,00
S61 98,00 30,00
S62 93,00 23,00
S63 114,00 28,00
S64 103,00 23,00
S65 115,00 25,00
S66 120,00 26,00
S67 110,00 29,00
S68 105,00 30,00
S69 94,00 30,00
S70 97,00 21,00
S71 121,00 30,00
S72 111,00 22,00
S73 93,00 15,00
S74 125,00 30,00
S75 109,00 25,00
S76 102,00 30,00
S77 111,00 24,00
S78 92,00 29,00
S79 82,00 25,00
S80 118,00 23,00
106

S81 116,00 27,00


S82 100,00 23,00
S83 98,00 27,00
S84 112,00 20,00
S85 102,00 21,00
S86 112,00 28,00
S87 113,00 27,00
S88 102,00 30,00
S89 101,00 28,00
S90 121,00 24,00
S91 118,00 26,00
S92 121,00 29,00
S93 102,00 30,00
S94 105,00 14,00
S95 107,00 26,00
S96 121,00 30,00
S97 108,00 28,00
S98 120,00 29,00
S99 102,00 29,00
S100 100,00 24,00
S101 114,00 30,00
S102 119,00 29,00
S103 116,00 29,00
S104 109,00 25,00
S105 75,00 18,00
S106 103,00 24,00
S107 86,00 23,00
S108 117,00 29,00
S109 104,00 15,00
S110 125,00 30,00
S111 103,00 26,00
S112 100,00 24,00
S113 114,00 21,00
S114 101,00 20,00
S115 117,00 30,00
S116 121,00 20,00
S117 108,00 30,00
S118 106,00 30,00
S119 106,00 23,00
S120 109,00 28,00
S121 105,00 26,00
S122 100,00 28,00
107

S123 101,00 23,00


S124 89,00 21,00
S125 119,00 30,00
S126 95,00 23,00
S127 105,00 26,00
S128 113,00 28,00
S129 121,00 30,00
S130 102,00 28,00
S131 103,00 20,00
S132 110,00 30,00
S133 109,00 27,00
S134 109,00 27,00
108

LAMPIRAN 7
Perhitungan Kategorisasi

A. Perhitungan Empirik
109

Statistics

PsyCap SafetyBehavior
N Valid 134 134

Missing 0 0
Mean 106,6940 25,4403

Median 106,0000 26,0000

Std. Deviation 10,19968 4,01035

Minimum 75,00 13,00

Maximum 126,00 30,00

Sum 14297,00 3409,00

Percentiles 25 100,7500 23,0000

50 106,0000 26,0000
75 114,0000 29,0000

B. Perhitungan Data Hipotetik


110

1. Skala Modal Psikologis


a. Total aitem = 21 aitem
b. Xmin = ∑min x skor terkecil pada skala
= 21 x 1
= 21
c. Xmax = ∑max x skor terbesar pada skala
= 21 x 6
= 126
d. Mean = ½ (Xmax + Xmin)
= ½ (126 + 21)
= ½ (147)
= 73.5
e. SD = 1/6 (Xmax – Xmin)
= 1/6 (126-21)
= 1/6 (105)
= 17.5

2. Skala Perilaku Keselamatan


a. Total aitem = 6 aitem
b. Xmin = ∑min x skor terkecil pada skala
=6x1
=6
c. Xmax = ∑max x skor terbesar pada skala
=6x5
= 30
d. Mean = ½ (Xmax + Xmin)
= ½ (30 + 6)
= ½ (36)
= 18
e. SD = 1/6 (Xmax – Xmin)
= 1/6 (30 - 6)
= 1/6 (24)
=4

C. Perhitungan Kategorisasi
111

1. Skala Modal Psikologis


a. Sangat Rendah
X < µ- 1.8σ = X < 73.5 – 1.8 (17.5)
= X < 73.5 – 31.5
= X < 42
b. Rendah
µ- 1.8σ ≤ X < µ- 0.6σ = 42 ≤ X < 73.5- 0.6 (17.5)
= 42 ≤ X < 73.5- 10.5
= 42 ≤ X < 63
c. Sedang
µ- 0.6σ ≤ X < µ+ 0.6σ = 63 ≤ X < 73.5 + 0.6 (17.5)
= 63 ≤ X < 73.5 + 10.5
= 63 ≤ X < 84
d. Tinggi
µ + 0.6σ ≤ X ≤ µ+ 1.8σ = 84 ≤ X ≤ 73.5 + 1.8 (17.5)
= 84 ≤ X ≤ 73.5 + 31.5
= 84 ≤ X ≤ 105
e. Sangat Tinggi
X > µ+ 1.8σ = X > 73.5 + 1.8 (17.5)
= X > 73.5 + 31.5
= X > 105
2. Skala Perilaku Keselamatan
a. Sangat Rendah
X < µ- 1.8σ = X < 18 – 1.8 (4)
= X < 18 – 7.2
= X < 10.8
b. Rendah
µ- 1.8σ ≤ X < µ- 0.6σ = 10.8 ≤ X < 18- 0.6 (4)
= 10.8 ≤ X < 18- 2.4
= 10.8 ≤ X < 15.6

c. Sedang
112

µ- 0.6σ ≤ X < µ+ 0.6σ = 15.6 ≤ X < 18 + 0.6 (4)


= 15.6 ≤ X < 18 + 2.4
= 15.6 ≤ X < 20.4
d. Tinggi
µ + 0.6σ ≤ X ≤ µ+ 1.8σ = 20.4 ≤ X ≤ 18 + 1.8 (4)
= 20.4 ≤ X ≤ 18 + 7.2
= 20.4 ≤ X ≤ 25.2
e. Sangat Tinggi
X > µ+ 1.8σ = X > 18 + 1.8 (4)
= X > 18 + 7.2
= X > 25.2
113

LAMPIRAN 8
Hasil Uji Asumsi dan Uji Hipotesis

A. Uji Asumsi
114

1. Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SafetyBehavior ,134 134 ,000 ,907 134 ,000
PsyCap ,054 134 ,200 *
,984 134 ,110
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Linieritas

Case Processing Summary


Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
SafetyBehavior * 134 100,0% 0 0,0% 134 100,0%
PsyCap

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
SafetyBehavior * Between (Combined) 768,230 40 19,206 1,303 ,150
PsyCap Groups Linearity 149,044 1 149,044 10,112 ,002
Deviation 619,185 39 15,877 1,077 ,377
from
Linearity
Within Groups 1370,793 93 14,740
Total 2139,022 133

Measures of Association
115

R R Squared Eta Eta Squared


SafetyBehavior * PsyCap ,264 ,070 ,599 ,359

3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi

Correlations
PsyCap SafetyBehavior
PsyCap Correlation 1,000 ,277**
Spearman's rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,001
N 134 134
SafetyBehavior Correlation ,277 **
1,000
Coefficient
Variables Entered/Removed a

Model Variables Entered Sig.Variables


(2-tailed)Removed ,001 Method .

1 PsyCapb N . Enter134 134


**. Correlation
a. Dependent is significant
Variable: at the 0.01 level (2-tailed).
SafetyBehavior
b. All requested variables entered.

b. Uji Regresi Enter

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 ,264 a
,070 ,063 3,88273
a. Predictors: (Constant), PsyCap

ANOVAa
116

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 149,044 1 149,044 9,886 ,002b
Residual 1989,978 132 15,076
Total 2139,022 133
a. Dependent Variable: SafetyBehavior
b. Predictors: (Constant), PsyCap

c. Uji Regresi Stepwise

Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 ,295 a
,087 ,080 3,84670
a. Predictors: (Constant), Self_Efficacy
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 185,801 1 185,801 12,557 ,001b
Residual 1953,221 132 14,797
Total 2139,022 133
a. Dependent Variable: SafetyBehavior
b. Predictors: (Constant), Self_Efficacy
117

d. Uji Korelasi Antar Aspek

Correlations
Safety
Self_Efficacy Optimism Hope Resilience Behavior
Spearma Self_Efficacy Correlation 1,000 ,505 **
,553 **
,445 **
,317**
n's rho Coefficient
Sig. (2- . ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 134 134 134 134 134
Optimism Correlation ,505 **
1,000 ,514 **
,512 **
,114
Coefficient
Sig. (2- ,000 . ,000 ,000 ,188
tailed)
N 134 134 134 134 134
Hope Correlation ,553** ,514** 1,000 ,591** ,326**
Coefficient
Sig. (2- ,000 ,000 . ,000 ,000
tailed)
N 134 134 134 134 134
Resilience Correlation ,445 **
,512 **
,591 **
1,000 ,164
Coefficient
Sig. (2- ,000 ,000 ,000 . ,059
tailed)
N 134 134 134 134 134
Safety Correlation ,317 **
,114 ,326 **
,164 1,000
Behavior Coefficient
Sig. (2- ,000 ,188 ,000 ,059 .
tailed)
N 134 134 134 134 134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
118

B. Analisis Tambahan

1. Uji beda berdasarkan jenis kelamin

Mann-Whitney Test

Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
PsyCap Laki-laki 111 70,12 7783,00
Perempuan 23 54,87 1262,00
Total 134

Test Statisticsa
PsyCap
Mann-Whitney U 986,000
Wilcoxon W 1262,000
Z -1,715
Asymp. Sig. (2-tailed) ,086
a. Grouping Variable: Jenis Kelamin

Ranks
Jenis Kelamin N Mean Rank Sum of Ranks
SafetyBehavior Laki-laki 111 70,33 7807,00
Perempuan 23 53,83 1238,00
Total 134

Test Statisticsa
SafetyBehavior
Mann-Whitney U 962,000
Wilcoxon W 1238,000
Z -1,867
Asymp. Sig. (2-tailed) ,062
a. Grouping Variable: Jenis Kelamin
119

2. Uji beda berdasarkan usia

Kruskal-Wallis Test

Ranks
Kelompok_Umur N Mean Rank
PsyCap <25 16 69,06
26-35 56 63,84
36-45 38 71,05
46-55 17 74,74
>55 7 56,36
Total 134

Test Statisticsa,b
PsyCap
Kruskal-Wallis H 2,011
df 4
Asymp. Sig. ,734
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Kelompok_Umur

Ranks
Kelompok_Umur N Mean Rank
SafetyBehavior <25 16 68,69
26-35 56 67,66
36-45 38 63,50
46-55 17 68,26
>55 7 83,36
Total 134

Test Statisticsa,b
SafetyBehavior
Kruskal-Wallis H 1,612
120

Df 4
Asymp. Sig. ,807
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok_Umur

3. Uji beda berdasarkan lama bekerja

Kruskal-Wallis Test

Ranks
Lama berprofesi sebagai
jurnalis N Mean Rank
PsyCap < 1 Tahun 10 79,55
1-3 Tahun 20 67,88
> 3-10 Tahun 51 62,95
> 10 Tahun 53 69,46
Total 134

Test Statisticsa,b
PsyCap
Kruskal-Wallis H 1,803
Df 3
Asymp. Sig. ,614
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Lama
berprofesi sebagai jurnalis

Ranks
Lama berprofesi sebagai
jurnalis N Mean Rank
SafetyBehavior < 1 Tahun 10 78,60
1-3 Tahun 20 70,90
> 3-10 Tahun 51 62,86
> 10 Tahun 53 68,58
Total 134
121

Test Statisticsa,b
SafetyBehavior
Kruskal-Wallis H 1,760
df 3
Asymp. Sig. ,624
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Lama berprofesi
sebagai jurnalis

Anda mungkin juga menyukai