Anda di halaman 1dari 155

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

DAN BURNOUT PADA PERAWAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh :

Annisa Fahmawati

15320236

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

DAN BURNOUT PADA PERAWAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh :

Annisa Fahmawati

15320236

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Rangkaian karya sederhana ini dipersembahkan untuk

Ibuk, wanita hebat yang mengajarkan aku banyak hal,

memberikan ketenangan disetiap gundahku, serta

mengingatkan aku untuk terus bersabar dan berjuang

menyelesaikan skripsi ini.

Ayah, sosok tangguh dan tegar. Tak pernah ku dengar

keluhan terucap dari bibir ayah, sekalipun lelah itu terlihat

dari raut wajahmu. Terimakasih untuk setiap pengorbanan

yang tak bisa ku balas ayah.

Mbak dan Adek-adek tersayang yang menjadi semangat dan

penghibur dikala diri ini lelah dalam perjalanan, semoga

senantiasa kita semua selalu dalam lindungan Allah S.W.T.

iv
HALAMAN MOTTO

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia

mendapatkan (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa)

dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa),”Wahai Tuhan kami,

janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat

sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan

kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami

memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah

pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir”

(QS. Al-Baqarah : 286)

“..... cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik

pelindung”

(QS. Ali-Imran : 173)

Pergi dengan harapan, pulang dengan kejayaan. Just do it!

(Annisa Fahmawati)

v
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur atas berkat rahmat dan nikmat-Nya

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam terucapkan

untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju zaman

yang dipenuhi oleh ilmu pengetahuan. Penelitian yang berjudul “Hubungan

antara Kesejahteraan Psikologis dan Burnout pada Perawat” ini dibuat untuk

memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Strata 1 (S1) Program Studi

Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam

Indonesia, Yogyakarta.

Peneliti selama menjalani proses penyelesaian skripsi ini tentunya

melibatkan banyak pihak. Berbagai semangat, motivasi, bantuan serta do’a

tercurahkan dari orang-orang terkasih. Untuk itu, dengan segenap

kerendahan hati ucapan terima kasih diperuntukkan kepada :

1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog, selaku

Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam

Indonesia.

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc, selaku Ketua Program Studi

Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam

Indonesia.

3. Ibu Libbie Annatagia, S.Psi., M.Psi, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah mencurahkan pikiran serta waktunya dalam membimbing

peneliti menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk kesabaran dan

vi
semangat yang selalu ibu berikan. Semoga Allah senantiasa selalu

melindungi dan membalas kebaikan serta kesabaran ibu.

4. Ibu Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan waktu, ilmu pengetahuan serta

informasi kepada peneliti.

5. Bapak Muh. Novvaliant Filsuf T., S.Psi., M.Psi, selaku dosen konseling.

Terimakasih untuk waktu dan pikiran yang telah dicurahkan dalam

menjalani proses konseling. Semoga segala kebaikan bapak menjadi

ladang amal ibadah kelak.

6. Dosen Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu

pengetahuan kepada peneliti selama menjalani masa perkuliahan.

7. Ayah Andi Tristanto, S.E dan Ibuk Siyohelpiyanti, M.Pd yang selalu

mendo’akan, memberikan dukungan, motivasi, dan menjadi alasan

bangkit ketika hampir menyerah. Terimakasih untuk kesabaran, kasih

sayang, cinta serta kepercayaan ayah dan ibuk.

8. Mbak Dian Rahmawati, S.E, Adek Honesty Artanty dan Dedek Alvin

Andika yang selalu menjadi semangat, penghibur dikala lelah. Semoga

kita selalu dalam lindungan Allah SWT, semoga sukses dan bisa

membahagiakan Ayah dan Ibuk.

9. Sahabat-sahabat semenjak SMA, Yeyen dan Mona yang bersedia

meluangkan waktu untuk berbagi suka dan duka, mewarnai hari-hari

vii
dengan berbagai cerita. Semoga tetap terjalin persahabatan ini, sukses

untuk apapun cita-cita kita.

10. Sahabat-sahabat semenjak semester 1 “grup calon istri idaman”, Vicky,

Devi, Livia, Khafiya, Dilla dan Aulia. Terimakasih sudah memberikan

banyak kenangan selama kita mengemban ilmu di Jogja. Kalian menjadi

salah satu tempat dimana aku bisa menjadi diri sendiri. Semoga tetap

terjalin hubungan baik ini, meskipun kita berasal dari daerah yang

berbeda-beda. Namun kalian tetap menerima satu sama lain dengan apa

adanya. Sukses selalu sahabat dan tetap mengingatkan dalam hal

kebaikan.

11. Terimakasih untuk Rahma Suci Ramdayani atas dukungan, nasehat,

informasi, bantuan selama proses menyelesaikan skripsi ini, dan selalu

sabar mendengarkan segala keluh kesah. Semoga suatu hari kita

berjumpa dalam kesuksesan masing-masing.

12. Terimakasih untuk Mujen dan Taufar atas pertemanan tanpa kepura-

puraan dan selalu bersedia membantu. Semangat menggapai cita-cita

kita teman.

13. Ikbal dan bang Anwar yang bersedia menjadi tempat peneliti bertanya

dan memberikan banyak bantuan selama menyelesaikan skripsi. Dan

seluruh teman-teman “grup alumni bucin line”. Terimakasih sudah

memberikan hiburan dan semangat, meskipun kita sudah tidak lagi

berada di daerah yang sama. Semoga tetap terjalin hubungan silaturahmi

ini.

viii
14. Keluarga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) FPSB yang telah menjadi

wadah untuk belajar berbagai pengetahuan, memberikan kesempatan

mengembangkan potensi-potensi, dukungan, dan kenangan indah yang

akan selalu terkenang. Terimakasih telah menjadi keluarga

diperantauan, jaya selalu HMI, Yakin Usaha Sampai.

15. Teman-teman DPM periode 2017/2018 yang telah menjadi rekan kerja

dalam 1 periode. Banyak suka duka dan hal baru yang ku dapatkan

selama menjalankan 1 periode bersama teman-teman. Tetap semangat

menjalani langkah mencapai kesuksesan.

16. Teman-teman Kost Hikaru angkatan pertama, Ari, Pipih, Rista, Keke,

dan semuanya. Terimakasih sudah menjadi teman baik selama hidup

bersama. Kini kita sudah mulai menjalani kehidupan dijalan masing-

masing dan alhamdulillah silaturahmi masih tetap terjaga. Tetap lah

menjaga hal itu teman-temanku.

17. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan Suci, Dini, Yusril, Mute,

Patrya, Rina, Rahman, Anin, Sinta, Herlia yang telah memberikan

informasi dan saling menyemangati dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

18. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, terimakasih telah

membantu peneliti dalam proses pengambilan data. Semoga segala

bantuan yang telah diberikan senantiasa menjadi amal kebaikan.

19. Teman-teman psikologi kelas D beserta seluruh angkatan 2015 yang

banyak menorehkan warna dalam melewati proses perkuliahan.

ix
Dan kepada seluruh pihak-pihak yang terlibat yang tidak bisa disebutkan

satu persatu. Terimakasih atas segalanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 01 Juli 2019

Annisa Fahmawati

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ......................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PRAKATA ....................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

INTISARI ........................................................................................................ xvi

BAB I ............................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1


B. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
C. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
D. Keaslian Penelitian ............................................................................... 7
1. Keaslian Topik ............................................................................... 9
2. Keaslian Teori ................................................................................ 9
3. Keaslian Alat Ukur ......................................................................... 9
4. Keaslian Subjek .............................................................................. 10

BAB II ............................................................................................................. 11

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 11

A. Burnout ................................................................................................. 11

xi
1. Pengertian burnout ....................................................................... 11
2. Dimensi-dimensi burnout ............................................................ 12
3. Faktor yang mempengaruhi burnout ............................................ 15
B. Kesejahteraan Psikologis .................................................................... 15
1. Pengertian kesejahteraan psikologis ............................................. 15
2. Aspek-aspek kesejahteraan psikologis ......................................... 16
C. Hubungan antara Kesejahteraan Psikologis dan Burnout .................. 18
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 20

BAB III .......................................................................................................... 21

METODE PENELITIAN ............................................................................. 21

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ............................................ 21


B. Definisi Operasional ........................................................................... 21
1. Burnout ......................................................................................... 21
2. Kesejahteraan psikologis .............................................................. 21
C. Subjek Penelitian ................................................................................ 22
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 22
1. Skala Burnout ............................................................................... 23
2. Skala Kesejahteraan Psikologis .................................................... 23
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ................................................... 24
F. Metode Analisis Data ......................................................................... 25

BAB IV .......................................................................................................... 26

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ........................................ 26

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ........................................................ 26


1. Orientasi Kancah .......................................................................... 26
2. Persiapan Penelitian ...................................................................... 26
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 30
C. Hasil Penelitian ................................................................................... 31
1. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................... 31
2. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 32

xii
3. Uji Asumsi ................................................................................... 35
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 37
5. Analisis Tambahan ...................................................................... 38
D. Pembahasan ....................................................................................... 39

BAB V ........................................................................................................... 42

PENUTUP .................................................................................................... 42

A. Kesimpulan ........................................................................................ 42
B. Saran .................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 44

LAMPIRAN ................................................................................................. 49

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Burnout (Sebelum Uji Coba) .............. 23

Tabel 2 Distribusi Aitem Kesejahteraan Psikologis (Sebelum

Uji Coba) ................................................................................. 24

Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Burnout (Setelah Uji Coba) ................ 29

Tabel 4 Distribusi Aitem Kesejahteraan Psikologis (Setelah

Uji Coba) .................................................................................. 30

Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis

Kelamin ................................................................................... 31

Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Masa

Kerja ....................................................................................... 32

Tabel 7 Pembagian Persentil Data Penelitian ..................................... 32

Tabel 8 Kategorisasi Skor Skala Burnout ........................................... 33

Tabel 9 Kategorisasi Skor Skala Kesejahteraan Psikologis ................ 34

Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Variabel Burnout dan

Kesejahteraan Psikologis ....................................................... 35

Tabel 11 Hasil Uji Linearitas Variabel Burnout dan

Kesejahteraan Psikologis ....................................................... 36

Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 37

Tabel 13 Uji Beda Tingkat Burnout Berdasarkan Jenis

Kelamin ................................................................................. 38

Tabel 14 Uji Beda Tingkat Burnout Berdasarkan Lama

Masa Kerja ............................................................................ 39

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skala Uji Coba ...................................................................... 49

Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Coba ........................................................ 62

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ...................................... 75

Lampiran 4 Skala Penelitian .................................................................... 93

Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian ....................................................... 104

Lampiran 6 Hasil Uji Asumsi .................................................................. 124

Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 127

Lampiran 8 Analisis Tambahan .............................................................. 129

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian ............................................................ 132

Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian ......................... 135

Lampiran 11 Ethical Clearence ............................................................... 137

xv
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN

BURNOUT PADA PERAWAT

Annisa Fahmawati
Libbie Annatagia, S.Psi., M.Psi

INTISARI

Penlitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan


psikologis dan burnout pada perawat. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya
hubungan negatif antara kesejahteraan psikologis dan burnout pada perawat.
Pengambilan data dilakukan peneliti menggunakan skala Copenhagen Burnout
Inventory (CBI) yang dikembangkan oleh Kristensen, Borritz, Villadsen dan
Christensen (2005) dan skala Ryff Psychological Well-Being Scale yang diadaptasi
dari Abbott, dkk (2010). Kedua skala tersebut diterjemahkan oleh peneliti. Peneliti
melibatkan perawat dengan jumlah 82 perawat, dimana terdapat sebanyak 17
perawat berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sebanyak 65. Analisis data yang
dilakukan menggunakan teknik korelasi spearman’s rho menemukan nilai r = -
0,436 dengan p = 0,001 (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
diketahui bahwa kesejahteraan psikologis dan burnout memiliki hubungan negatif
yang signifikan. Artinya, semakin tinggi kesejahteraan psikologis, maka semakin
rendah tingkat burnout dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
penelitian diterima.
Kata kunci: Kesejahteraan Psikologis, Burnout, Perawat

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perawat merupakan satu dari beberapa tenaga profesional yang ada dalam

ranah medis. Jumlah perawat lebih mendominasi dibandingkan dengan profesi lain

dibidang pemberian layanan kesehatan. Berdasarkan data Badan Pengembangan

dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPPSDMK) per Desember 2016 terdapat

sebanyak 296.876 tenaga keperawatan. Perawat memiliki peranan penting dalam

memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Hal ini dikarenakan pasien dan

keluarganya secara langsung akan lebih banyak berinteraksi dengan perawat.

Sudarman (Indraswari & Desiningrum, 2014) menyatakan bahwa perawat adalah

tenaga kesehatan yang memiliki tingkat interaksi paling tinggi berdasarkan dari

kedalaman berinteraksi dengan pasien. Berbagai macam keperluan perawatan

pasien pun menjadi tugas yang harus dilakukan perawat. Selain itu, kunci suksesnya

pemulihan pasien salah satunya juga ditentukan oleh kontribusi perawat. Sugiarto

(2002) mengungkapkan bahwa pemulihan pasien di rumah sakit dapat dibantu oleh

pihak yang secara terus menerus terlibat. Pernyataan-pernyataan tersebut

merupakan manifestasi dari tugas keperawatan menurut Hanafi dan Yuniasanti

(2012) yaitu bertanggung jawab terhadap pasien baik atas perawatan, perlindungan

atau pun penyembuhan, serta penanganan pasien yang berada dalam kondisi

darurat.

1
2

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap subjek T mengatakan

bahwa tugas yang dilaksanakannya sehari-hari cenderung monoton. Berdasarkan

keterangan subjek T tugas monoton tersebut seperti melakukan pengecekan nadi,

nafas, pemasangan infus, observasi gejala penyakit, menulis laporan perkembangan

pasien dan lain-lainnya yang dilakukan setiap hari. Subjek T juga menambahkan

bahwa pekerjaan monoton yang dilakukan dalam kurun waktu yang lama ini

menimbulkan kejenuhan dalam diri subjek. Kemudian, subjek T mengatakan

kejenuhan yang dialaminya ini menjadi pemicu munculnya sikap yang kurang

ramah kepada pasien dan terkadang mengabaikan pasiennya.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada subjek T tidak jauh berbeda

dengan hasil wawancara Subjek J. Subjek J juga mengatakan bahwa tugas yang

dilakukan oleh perawat dapat dikatakan monoton. Subjek J pun merasakan hal yang

sama dengan subjek T, yaitu kejenuhan akibat dari tugas yang monoton tersebut.

Kemudian, subjek J menambahkan bahwa ada waktu-waktu dimana subjek J

merasa beban kerja yang dialami meningkat. Hal tersebut dirasakan ketika adanya

agenda rutin seperti medical check-up yang lokasinya berada di tempat kerja subjek.

Selain itu, apabila ada peningkatan pasien juga membuat pekerjaan yang harus

diselesaikan meningkat. Subjek J mengatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan

kelelahan secara fisik yang mengakibatkan menurunnya kualitas kerja subjek.

Selain tugas keperawatan, perawat seringkali harus melaksanakan tugas non

keperawatan. Dilansir dari laman Kompasiana (2017) menyatakan bahwa keluhan

perawat yang diterima oleh manager keperawatan terkait dengan tugas non

keperawatan membuat semakin tingginya beban kerja. Hasil wawancara peneliti


3

pada subjek A yang menemukan bahwa beban kerja di rumah sakit lebih kompleks.

Subjek menjelaskan beban kerja dikatakan kompleks karena ada tugas non

keperawatan yang dilakukan subjek. Subjek A mengungkapkan bahwa

kompleksnya tugas tersebut menyebabkan adanya kelelahan fisik yang dialaminya

seperti menjadi mudah sakit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Depkes

(2014), terdapat 78,8% perawat melaksanakan tugas kebersihan, sebanyak 63,6%

melakukan tugas administrasi, lebih dari 90% melakukan tugas non keperawatan

dan hanya 50% perawat yang melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan

fungsinya.

Undang-Undang Nomor 38 pasal 29 tahun 2014 tentang keperawatan

menyebutkan bahwa tugas perawat yaitu pemberi asuhan keperawatan, penyuluh

dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, penelitian keperawatan,

pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, dan atau pelaksana tugas

dalam keadaan keterbatasan tertentu. Kemudian, Depkes (2014) menyebutkan

tugas non keperawatan yang sering kali dilakukan misalnya menetapkan diagnosa

penyakit, membuat resep dan melakukan tindakan pengobatan. Manulang (2018)

menambahkan tugas non keperawatan yaitu seperti tugas administratif, harus

bekerja di waktu istirahat dan sering dikeluhkan oleh perawat bahwa waktu

sepertinya tidak pernah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Perawat

akan lebih mudah mengalami stres dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari

karena perawat sering dihadapkan dengan suatu usaha penyelamatan nyawa

seseorang, hal-hal monoton dan rutin, harus bertindak cepat terhadap keluhan
4

pasien, dan ketika adanya peningkatan pasien maka akan semakin beragam

penyakit (Tawale, Budi, dan Nurcholis, 2011).

Berdasarkan penjabaran hasil wawancara tersebut, terlihat bahwa tugas

keperawatan yang cenderung monoton dan adanya tugas non keperawatan yang

harus dilakukan perawat sehari-hari menimbulkan rasa jenuh dan lelah secara fisik.

Selain itu, dalam menjalankan tugasnya, perawat juga berhadapan dengan berbagai

karakter pasien. Artinya, perawat bermain dengan emosi karena adanya tuntutan

terus bersikap ramah dan profesional dalam bertugas yang menjadi pemicu perawat

mengalami kelelahan secara emosional. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa

perawat cenderung mengalami kelelahan (burnout).

Adawiyah (2013) menjelaskan bahwa individu yang bekerja pada bidang

pelayanan masyarakat, misalnya perawat, dosen, ataupun pekerjaan sosial lainnya

rentan mengalami burnout. Burnout didefinisikan Suharto (2007) sebagai

menurunnya kepedulian pada individu yang ditolong dengan ciri adanya kelelahan

serta penyakit fisik, dan kelelahan emosi yang menyebabkan hilangnya sikap

positif. Natsir, Hartiti, dan Sulisno (2015) menjelaskan bahwa burnout dialami

perawat karena adanya stres, kelelahan serta kejenuhan dalam bekerja melayani

pasien, misalnya harus bertemu dengan pasien yang sama setiap hari dan dalam

jangka waktu yang relatif lama, bertemu pasien yang memiliki karakter dan

penyakit berbeda-beda, menghadapi keluarga pasien yang marah serta banyak

tuntutan, dan rekan kerja yang tidak sejalan atau bersikap arogan. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Priantoro (2017) terdapat sebanyak 59,4% perawat

mengalami burnout tinggi. Selain itu, penelitian Pinori, Kairupan, dan Rompas
5

(2018) yang dilakukan terhadap 39 subjek menemukan hasil bahwa perawat yang

merasakan kelelahan kerja lebih banyak yaitu sebesar 24 subjek (61,5%).

Burnout dapat memberikan dampak negatif bagi perawat yang

mengalaminya dan terhadap hubungan perawat dengan pasien, rekan kerja, maupun

pekerjaan. Dampak burnout pada perawat dapat berupa tingginya angka keluar dari

pekerjaan dan ketidakhadiran, kecenderungan untuk menarik diri dari pasien dan

beristirahat panjang, serta kualitas dan kuantitas kinerja yang menurun (Wijaya,

2016). Adnyaswari & Adnyani (2017) mengatakan bahwa burnout dapat

mempengaruhi kinerja individu, dimana semakin tingginya tingkat burnout maka

akan menyebabkan semakin menurunknya kinerja individu. Kemudian Wulansari

dan Yuniawan (2017) menambahkan bahwa ketika perasaan lelah secara fisik dan

emosional akibat burnout dialami terus menerus, maka akan berdampak pada

kecenderungan untuk keluar dari pekerjaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu mengalami burnout.

Kholifah, Soeharto, dan Supriati (2016) dalam penelitiannya menemukan bahwa

burnout dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kematangan emosi, kesejahteraan

psikologis dan penyesuaian diri dengan masing-masing nilai koefisien korelasi (r)

sebesar -0,500, -0,601 dan -0,523. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

kesejahteraan psikologis memiliki hubungan yang lebih kuat dengan burnout.

Perawat yang memiliki kesejateraan psikologis yang baik akan terhindar

dari burnout karena adanya kemampuan dalam memandang positif hal-hal yang

terjadi dikehidupannya. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Kholifah,
6

Soeharto, dan Supriati (2016) yang menunjukkan bahwa individu dengan

kesejahteraan psikologis yang tinggi mempunyai tingkat burnout rendah. Artinya,

ciri-ciri mengalami burnout tidak akan terlihat dari individu tersebut. Penelitian

Prabowo (2016) menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis yang berada dalam

kategori sedang menggambarkan kemampuan individu menerima bagaimana pun

keadaan diri. Kemudian, penelitian Simanullang dan Ratnaningsih (2018)

menunjukkan hasil bahwa sebanyak 65,9% perawat memiliki kesejahteraan

psikologis yang tinggi, akan menggambarkan suatu perasaan senang yang dimiliki

oleh perawat ketika menjalankan tugasnya, sehingga akan membuat perawat

menjadi lebih mudah untuk meningkatkan kemampuan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dilihat bahwa kesejahteraan

psikologis menjadi hal penting bagi perawat agar dapat terhindar dari burnout. Hal

ini pun membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana kesejahteraan

psikologis mempengaruhi tingkat burnout yang dialami oleh perawat.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan

psikologis dengan burnout pada perawat di rumah sakit.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan di bidang psikologi

khususnya psikologi klinis. Selain itu, penelitian terkait kesejahteraan

psikologis dan burnout ini juga dapat memperkaya penelitan sebelumnya.


7

Pemilihan subjek perawat dirumah sakit X dalam penelitian ini diharapkan

dapat memperluas pengetahuan khususnya mengenai bagaimana kesejahteraan

psikologis mempengaruhi burnout.

2. Manfaat praktis

a. Bagi responden penelitian

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bahwa kesejahteraan

psikologis yang dimiliki oleh seorang perawat akan mempengaruhi tingkat

burnout yang dialami.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Keadaan individu yang dapat dipengaruhi oleh banyak hal baik dari

segi internal maupun ekstrenal menjadi penyebab adanya perubahan yang

terjadi dalam diri dan kehidupan individu tersebut. Adanya penelitian ini

diharapkan dapat memperbaharui penelitian sebelumnya. Selain itu,

penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan peneliti selanjutnya agar

memperhatikan fakto-faktor lain yang mempengaruhi.

D. Keaslian Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini tertarik untuk melihat bagaimana hubungan

antara kesejahteraan psikologis dengan burnout pada perawat. Penelitian tentang

burnout ini telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Ada beberapa

penelitian seperti penelitian Asi (2013) yang berjudul pengaruh iklim organisasi

dan burnout terhadap kinerja perawat di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu metode deskriptif analitik

dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitan ini sebanyak 106 perawat
8

yang bertugas di instalasi rawat inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Burnout dalam penelitian Asi (2013) dijelaskan menggunakan teori Maslach. Hasil

yang ditemukan dalam penelitian tersebut yaitu iklim organisasi secara signifikan

negatif berpengaruh terhadap burnout, dan iklim organisasi berpengaruh signifikan

positif terhadap kinerja perawat.

Kemudian Natsir, Hartiti, dan Sulisno (2015) meneliti hubungan antara self

efficacy dan stres kerja dengan burnout pada perawat dalam melakukan asuhan

keperawatan pada RS Pemerintah di Kabupaten Semarang. Jenis penelitian tersebut

observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan

yaitu stratified random sampling dengan jumlah subjek sebanyak 111 yang rata-

rata berusia 32-34 tahun dan masa kerja 10,9 tahun. Pada penelitian tersebut,

burnout didefinisikan berdasarkan konsep Kohler. Hasil yang ditemukan dalam

penelitian Natsir, Hartiti, dan Sulisno (2015) yaitu tidak terdapatnya hubungan

antara self efficacy dengan burnout, dan terdapat hubungan antara stres kerja

dengan burnout.

Selanjutnya, Asih dan Trisni (2015) melakukan penelitian terkait hubungan

antara kepribadian hardiness dengan burnout pada perawat gawat darurat di Rumah

Sakit Pantiwilasa Citarum. Subjek penelitian ini menggunakan studi populasi.

Subjek dalam penelitian Asih dan Trisni (2015) merupakan perawat ICU, HCU,

dan IGD yang bekerja di rumah sakit Citarum Semarang dengan jumlah subjek

sebanyak 38 orang dan rentan usia antara 21-39 tahun. Hasil yang ditemukan dalam

penelitian tersebut yaitu bahwa terdapat hubungan negatif antara kepribadian

hardiness dan burnout pada perawat gawat darurat dengan (r) sebesar -0,80.
9

1. Keaslian topik

Pada penelitian sebelumnya burnout dan kesejahteraan psikologis

dihubungkan dengan variabel-variabel lainnya, seperti pada penelitian yang

telah dilakukan oleh Priantoro (2017) burnout dihubungkan dengan beban kerja

dan lingkungan kerja. Penelitian Sahrah (2017) juga meneliti burnout yang

ditinjau dari iklim organisasi. Kemuadian, Hanafi dan Yuniasanti (2012)

meneliti burnout yang dihubungkan dengan kematangan emosi. Selain itu, Sari

(2015) meneliti hubungan beban kerja, faktor demografi, locus of control dan

harga diri terhadap burnout. Terdapat 4 variabel yang dihubungkan dengan

burnout, sedangkan pada penelitian ini peneliti menghubungkan burnout

dengan kesejahteraan psikologis.

2. Keaslian teori

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori burnout menurut

Kristensen, Borritz, Villadsen dan Christensen. Penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Priantoro (2017) menggunakan teori burnout menurut Maslach.

Sahrah (2017) juga menggunakan teori yang sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Priantori (2017) yaitu menurut Maslach. Kemudian, Hanafi dan

Yuniasanti (2012) melakukan penelitian dengan mengacu pada teori burnout

menurut Maslach dan Jackson serta Schaufeli dan Greenglas. Selanjutnya, Sari

(2015) juga menggunakan teori Maslach untuk meneliti burnout.

3. Keaslian alat ukur

Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat ukut burnout yang

dikembangkan oleh Kristensen, Borritz, Villadsen dan Christensen yaitu


10

Copenhagen Burnout Inventory (CBI). Penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Hanafi dan Yuniasanti (2012) memakai skala burnout yang dibuat sendiri

oleh peneliti dengan mengacu pada teori burnout Maslach dan Jackson serta

Schaufeli dan Greenglas. Sari (2015) mengukur burnout menggunakan angket

Maslach Burnout Inventory (MBI). Kemudian, Suryani, Abdullah dan Kadir

(2016) menggunakan alat ukur skala yang dikembangkan Maslach yaitu The

Maslach Burnout Inventory-Human Service Scale (MBI-HSS).

4. Keaslian subjek

Subjek pada penelitian ini yaitu perawat yang bekerja di rumah sakit

Yogyakarta. Pada penelitian sebelumnya Priantoro (2017) menggunakan subjek

perawat yang bekerja di rumah sakit Marinir Cilandak tahun 2015. Kemudian,

Sahrah (2017) meneliti burnout dengan subjek perawat wanita yang berjumbal

40 orang. Kriteria subjek penelitin tersebut yaitu karyawan tetap dengan masa

kerja minimal 1 tahun serta pendidikan minimal Diploma 1. Hanafi dan

Yuniasanti (2012) menggunakan subjek perawat di RSU PKU Muhammadiyah

Bantul Yogyakarta. Jumlah subjeknya terdiri dari 30 orang dengan kriteria masa

kerja minimal 1 tahun, usia maksimal 40 tahun dan bertugas di bagian ICU dan

IGD. Sedangkan penelitian yang dilakukan Sari (2015) menggunakan 53

perawat yang bertugas di ruang Medical Surgical dan ruang Ratna RSUP

Sanglah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Burnout

1. Pengertian Burnout

Freudenberger (1986) mendefinisikan burnout sebagai akibat dari

menurunnya kekuatan dan adanya kelelahan yang alami individu dalam

menghadapi masalahnya. Maslach dan Jackson (1981) menjelaskan burnout

sebagai sindrom kelelahan emosional serta sinisme yang sering dialami oleh

individu dengan pekerjaan kemanusiaan. Sindrom burnout tersebut yaitu adanya

peningkatan perasaan kelelahan emosional yang kemudian memicu munculnya

reaksi negatif. Maslach dan Goldberg (1998) juga menambahkan bahwa burnout

merupakan respon individu terhadap stres emosional dan interpersonal yang

kronis pada pekerjaan.

Kemudian Kristensen, Borritz, Villadsen dan Christensen (2005)

menjelakan bahwa inti dari burnout adalah keadaan sangat lelah dan kelelahan

terhadap bidang tertentu yang terdapat dalam kehidupan individu. Salah satu

bidang tertentu tersebut yaitu pekerjaan. Menurut Borritz, Bultmann, Rugulies,

Christensen, Villadsen dan Kristensen (2005) konsep burnout dimulai sebagai

deskripsi “akar” dari stres kerja berkepanjangan yang terjadi pada pekerjaan

sosial, dimana individu yang terlibat perlahan-lahan menjadi kewalahan,

kelelahan secara emosional, kehilangan energi serta melakukan pengunduran

diri dari pekerjaannya. Selain itu, Schultz dan Schultz (2006) mendefinisikan

11
12

burnout sebagai keadaan stress kerja yang muncul akibat pekerjaan yang

berlebihan.

Menurut Milfont, dkk (2007) burnout dapat didefinisikan sebagai suatu

sindrom masalah psikologis yang dialami akibat adanya stres kerja kronis.

Weiten, Lloyd, Dunn dan Hammer (2009) menjelaskan bahwa burnout

merupakan stress terkait pekerjaan yang mengakibatkan individu mengalami

kondisi kelelahan secara fisik dan emosional, sinisme, serta rasa keyakinan

individu atas kemampuan dirinya (self efficacy) yang rendah.

Berdasarkan beberapa definisi burnout diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa burnout merupakan akar dari stres berkepanjangan terhadap pekerjaan,

dimana respon individu yang muncul akibat adanya stres secara emosional dan

interpersonal menyebabkan menurunnya kekuatan, kelelahan secara fisik

maupun emosional, sinisme, dan keyakinan atas kemampuan dalam menghadapi

masalah yang merendah.

2. Dimensi-dimensi Burnout

Kristensen, Borritz, Villadsen dan Christensen (2005) menjelaskan

dimensi-dimensi burnout yang terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Kelelahan pribadi (personal burnout)

Personal burnout merupakan tingkat kelelahan fisik dan kelelahan

psikologis yang dialami oleh seseorang.

b. Kelelahan terkait pekerjaan (work related burnout)

Work related burnout ini merupakan kelelahan fisik dan psikologis

yang dirasakan oleh individu tersebut berkaitan dengan pekerjaannya.


13

c. Kelelahan terkait pasien (client related burnout)

Dimensi ini merupakan kelelahan fisik dan psikologis yang

dirasakan oleh individu tersebut terkait pekerjaannya yang berhubungan

dengan pasien.

Selain itu, Maslach dan Goldberg (1998) menjelaskan dimensi-dimensi

burnout, antara lain :

a. Kelelahan emosi (emotional exhaustion)

Dimensi kelelahan emosi merupakan dimensi yang mengacu pada

perasaan berlebihan secara emosional dan kehilangan sumber daya

emosional. Kelelahan ini dapat terjadi karenan beban kerja yang berlebihan

serta konflik pribadi dengan lingkungan kerja. Individu merasa kekurangan

energi dalam menghadapi hari-hari berikutnya serta pasien atau individu

yang membutuhkan.

b. Depersonalisasi (depersonalization)

Dimensi depersonalisasi merupakan dampak dari masalah

interpersonal yang mengacu pada respons negatif, tidak berperasaan, atau

memiliki jarak berlebihan dengan orang lain yang meliputi hilangnya

idealisme. Individu akan berusaha menbuat jarak antara dirinya dengan

pekerjaan, hal ini memiliki resiko adanya perubahan menjadi dehumanisasi.

c. Penurunan prestasi (reduced personal accomplishment)

Dimensi ini mengacu pada penurunan prestasi yang berkaitan

dengan kemampuan dan produktivitas individu ditempat kerja. Perasaan

rendah diri ini berhubungan dengan depresi dan ketidakmampuan individu


14

dalam mengatasi tuntutan pekerjaan. Individu mengalami rasa

ketidakmampuan membantu orang lain atau pasien.

Kemudian, Weiten, Lloyd, Dunn dan Hammer (2009) juga menjelaskan

dimensi-dimensi burnout yang diantaranya adalah :

a. Kelelahan (exhaustion)

Kelelahan menjadi dasar terjadinya burnout. Dimensi kelelahan ini

meliputi adanya kelelahan yang kronis, kelemahan serta penurunan

kekuatan.

b. Sinisme (cynicism)

Sinisme ditampilkan individu melalui sikap negatif. Sikap negatif

ini tidak hanya ditampilkan pada dirinya sendiri, tetapi juga terhadap

pekerjaan dan kehidupannya.

c. Efikasi diri yang menurun (lowered self efficacy)

Dimensi ini meliputi adanya melibatkan menurunnya keyakinan

individu terhadap kemampuan dirinya ditempat kerja yang dapat

mengakibatkan perasaan menyerah bahkan tidak berdaya.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menggunakan dimensi burnout

menurut Kristensen, Borrits, Villadsen dan Christensen (2005) yaitu kelelahan

pribadi (personal burnout), kelelahan terkait pekerjaan (work related burnout),

dan kelelahan terkait pasien (client related burnout).


15

3. Faktor yang mempengaruhi Burnout

Kholifah, Soeharto, dan Supriati (2016) dalam penelitiannya

menemukan bahwa terdapat faktor internal yang mempengaruhi burnout. Faktor

Internal yang mempengaruhi burnout ini diantaranya yaitu kematangan emosi,

keesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan masing-masing nilai

koefisien korelasinya sebesar -0,500, -0,601 dan -0,523. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan faktor internal yaitu kesejahteraan psikologis yang

mempengaruhi burnout Kholifah, Soeharto, dan Supriati (2016) sebagai faktor

yang mempengaruhi burnout.

B. Kesejahteraan Psikologis

1. Pengertian kesejahteraan psikologis

Kesejahteraan psikologis (psychological well being) menurut Ryff

(1989) merupakan realisasi dari pencapaian atas kemampuan individu untuk

dapat menerima baik kekurangan ataupun kelebihan dirinya sendiri dan mampu

membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Ryff dan Keyes (1995)

menambahkan bahwa kesejahteraan psikologis merupakan sejauh mana tujuan

hidup dapat dipenuhi oleh individu tersebut, sadar akan kemampuan diri,

kualitas terkait hubungan individu dengan individu lainnya serta sejauh mana

individu bertanggung jawab atas kehidupan saat ini. Keyes, Ryff dan Shmotkin

(2002) juga menjelaskan kesejahteraan psikologis sebagai penilaian individu

dalam kemampuannya menghadapi tantang di kehidupan seperti mencapai


16

tujuan hidup, menjadi pribadi yang lebih baik serta memiliki kualitas hubungan

yang baik dengan orang lain.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka peneliti

mengimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis (psychological well being)

merupakan suatu realisasi dari pencapaian atas kemampuan individu untuk dapat

menerima baik kekurangan ataupun kelebihan dirinya sendiri, kualitas hidup,

kemampuan mencapai tujuan hidup, tanggung jawab individu atas hidupnya,

kemampuan individu dalam membangun kualitas hubungan yang baik dengan

orang lain, serta dan kepuasan hidup individu.

2. Aspek-aspek kesejahteraan psikologis

Aspek-aspek kesejahteraan psikologis menurut Ryff dan Singer (2008),

antara lain :

a. Penerimaan diri (self acceptance)

Penerimaan diri ini merupakan sebuah penilaian diri yang

melibatkan kesadaran. Individu dengan penerimaan diri yang baik mampu

bersikap positif terhadap dirinya ataupun kehidupannya, dan mampu

menerima kelebihan ataupun kekurangan diri.

b. Hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others)

Aspek ini meliputi bagaimana individu mampu membangun

hubungan yang harmonis dengan orang lain, memiliki rasa empati, percaya

dan peduli akan kesejahteraan orang lain.


17

c. Pengembangan diri (personal growth)

Aspek ini menggambarkan adanya keterbukaan individu untuk terus

berkembang dan terbuka pada pengalaman baru. Individu pun memiliki

kesadaran terhadap potensi dirinya, peningkatan diri serta perilaku dengan

menunjukkan pengetahuan diri yang lebih banyak.

d. Tujuan dalam hidup (purpose in life)

Aspek tujuan dalam hidup menggambarkan ada tidaknya tujuan

yang terarah dikehidupan individu. Kemudian perasaan bermakna

menjalani kehidupan saat ini atau pun masa lalu.

e. Penguasaan lingkungan (enviromental mastery)

Aspek ini menunjukkan kemampuan individu dalam menentukan

atau menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi psikisnya,

menggunakan kesempatan disekitarnya dengan efektif dan kemampuan

individu dalam mengendalikan kegiatan eksternal yang rumit.

f. Otonomi (autonomy)

Aspek ini menekankan pada kemandirian individu untuk

menentukan nasib sendiri dan mampu melakukan regulasi diri dengan baik

dalam menghadapi tekanan sosial.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 aspek-

aspek kesejahteraan psikologis yaitu penerimaan diri (self acceptance), hubungan

positif dengan orang lain (positive relations with others), pengembangan diri

(personal growth), tujuan dalam hidup (purpose in life), penguasaan lingkungan

(enviromental mastery), otonomi (autonomy).


18

C. Hubungan antara Kesejahteraan Psikologis dengan Burnout

Kesejahteraan psikologis (psychological well being) dapat mempengaruhi

burnout seseorang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek antar variabel yang saling

berkaitan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kholifah, Soeharto dan

Supriati (2016) terdapat hubungan yang kuat antara kesejahteraan psikologis

dengan tingkat burnout.

Pada aspek kesejahteraan psikologi yaitu penerimaan diri akan

menggambarkan kemampuan dalam menerima kelebihan dan kekurangan diri dan

menunjukkan sikap positif terhadap diri serta kehidupan sehari-harinya. Hasil

penelitian Konsareh dan Wijono (2018) menemukan bahwa perawat yang memiliki

sikap positif dan tegar dalam menghadapi permasalahan akan tegar ketika

menjalani tugas-tugas yang berat, sehingga perawat tersebut mempunyai tingkat

burnout yang lebih rendah.

Aspek lain kesejahteraan psikologis yaitu autonomy akan menunjukkan

bahwa individu memiliki kemadirian dalam menentukan nasibnya dan mampu

melakukan regulasi diri, sehingga tekanan sosial yang menjadi pemicu terjadinya

kelelahan (burnout) mampu dihadapi dengan baik. Penelitian Antara, Nursalam,

dan Kurniawati (2013) menunjukkan hasil bahwa autonomy berperan penting

dalam menentukan keputusan yang berkaitan pekerjaan, dimana kemandirian

(autonomy) perawat yang tinggi terhadap pekerjaan dapat mengatur cara kerja

sesuai kemampuan dan pandai dalam menentukan sikap. Kondisi seperti

peningkatan jumlah pasien, kondisi pasien, dan frekuensi tindakan keperawatan

yang dapat menimbulkan kelelahan dapat dihadapi dengan sikap positif apabila
19

perawat memiliki tingkat autonomy yang tinggi (Antara, Nursalam, & Kurniawati,

2013).

Kemudian, aspek tujuan hidup pada perawat akan menunjukkan adanya

tujuan hidup yang terarah dan perasaan bermakna. Ketika perawat jenuh ataupun

lelah dengan pekerjaan, hal tersebut dapat diatasi karena adanya perasaan penuh

makna dan tujuan yang jelas dalam menjalani pekerjaannya. Penelitian yang

dilakukan oleh Tanujaya (2014) menunjukkan hasil bahwa dengan adanya tujuan

hidup yang terarah, membuat karyawan lebih mampu mengatur cara menjalani

kehidupan.

Kemudian, kelelahan yang berkaitan dengan pekerjaan (work related

burnout) dapat menggangu individu dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya.

Adanya environmental mastery atau penguasaan lingkungan menggambarkan

individu yang mampu mengendalikan lingkungan sesuai dengan kondisi psikisnya,

sehingga kondisi eksternal yang rumit dapat diatasinya tanpa mengalami kelelahan.

Penelitian Pratiwi, Sintaasih, dan Piatrini (2018) menemukan bahwa perawat

dengan kemampuan penguasaan lingkungan yang rendah sering merasa kelelahan

ketika harus mengurus pekerjaan, keluarga dan kegiatan sosial. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penguasaan lingkungan yang baik penting dimiliki oleh

perawat.

Selanjutnya, individu memiliki personal growth mampu menyadari potensi-

potensi dalam dirinya dan terbuka untuk terus mengembangkan diri serta mendapat

pengalaman baru. hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian

Tinambunan, Tampubolon, dan Sembiring (2018) menunjukkan bahwa banyaknya


20

pengalaman kerja perawat membuat tingkat burnout semakin rendah karena

pengalaman serta keterampilan dapat mengurangi perasaan tertekan yang

menimbulkan burnout.

Kemudian, aspek kesejateraan psikologis hubungan positif dengan orang

lain akan menggambarkan bahwa individu mampu membangun hubungan positif,

memiliki hubungan harmonis dengan orang lain, serta memiliki empati serta peduli

akan kesejahteraan orang lain. Kemampuan ini penting untuk dimiliki oleh perawat

karena perawat dalam pekerjaannya banyak berhubungan langsung dengan pasien.

Hasil penelitian Widyakusumastuti dan Fauziah (2016) menunjukkan bahwa

perawat yang mampu membangun hubungan dengan sikap positif dan empati

memiliki tingkat burnout yang rendah. Artinya, dampak dari burnout seperti

diabaikan atau kurang dipedulikan oleh perawat tidak akan muncul ketika perawat

memiliki aspek hubungan positif dengan orang lain yang baik.

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan

psikologis dapat mempengaruhi burnout yang dialami oleh perawat.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan negatif

antara kesejahteraan psikologis dengan burnout pada perawat. Semakin tinggi

tingkat kesejahteraan psikologis perawat, maka semakin rendah tingkat burnout,

sedangkan semakin rendah tingkat kesejahteraan psikologis, maka semakin tinggi

tingkat burnout yang dialami oleh perawat.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian

Variabel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu:

Variabel Tergantung : Burnout

Variabel Bebas : Kesejateraan Psikologis

B. Definisi Operasional

1. Burnout

Burnout merupakan keadaan sangat lelah serta kelelahan terhadap

bidang tertentu yang ada di dalam kehidupan, dimana salah satunya yaitu

pekerjaan. Burnout adalah skor yang diperoleh dari skala burnout yang

mengacu pada dimensi menurut Kristensen, Borritz, Villadsen dan Christensen

(2005). Skala tersebut mencakup tiga dimensi yaitu kelelahan pribadi (personal

burnout), kelelahan terkait pekerjaan (work related burnout), dan kelelahan

terkait pasien (client related burnout). Semakin tinggi skor yang diperoleh,

maka semakin tinggi burnout yang dialami individu dan sebaliknya.

2. Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis merupakan realisasi dari pencapaian atas

kemampuan individu untuk dapat menerima baik kekurangan ataupun

kelebihan dirinya sendiri dan memiliki kualitas hidup yang baik. Individu

mampu mencapai tujuan hidup, tanggung jawab atas hidupnya, mampu

21
22

membangun kualitas hubungan yang baik dengan orang lain, serta kepuasan

hidup individu. Kesejahteraan psikologis adalah skor yang diperoleh dari skala

kesejahteraan psikologis yang mengacu pada aspek menurut Ryff dan Singer

(2008). Skala tersebut mencakup enam aspek yaitu penerimaan diri, hubungan

positif dengan orang lain, pengembangan diri, tujuan dalam hidup, penguasaan

lingkungan dan otonomi. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin

baik tingkat kesejahteraan yang dimiliki oleh individu dan sebaliknya.

C. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan subjek dengan kriteria

perempuan dan laki-laki yang berprofesi sebagai perawat dengan masa kerja

minimal 1 tahun. Perawat dengan masa kerja minimal 1-5 tahun lebih cenderung

mengalami burnout (Maharani & Triyoga, 2012).

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan peneliti secara kuantitatif. Peneliti menggunakan

skala sebagai metode dalam pengumpulan data. Skala yang digunakan yaitu skala

burnout dan skala kesejahteraan psikologis. Subjek diminta untuk mengisi sejumlah

pernyataan yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti

dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang sesuai dengan

keadaan subjek.
23

1. Skala Burnout

Skala yang digunakan untuk mengukur burnout yaitu skala Copenhagen

Burnout Inventory (CBI) yang dikembangkan oleh Kristensen, Borritz,

Villadsen dan Christensen (2005). Skala burnout tersebut diterjemahkan oleh

peneliti dan terdiri dari 19 aitem. Penelitian ini menggunakan skala dengan

model skala Likert. Aitem tersebut sebagai berikut :

Tabel. 1

Distribusi Aitem Skala Burnout (Sebelum Uji Coba)

No Dimensi Butir Aitem


Favourable unfavourable Jumlah Aitem

1. Kelelahan pribadi 1, 2, 3, 4, 5, 6 - 6
2. Kelelahan terkait 7, 8, 9, 11, 12, 10 7
pekerjaan 13
3. Kelelahan terkait 14, 15, 16, 17, - 6
pasien 18, 19
Jumlah 18 1 19

2. Skala Kesejahteraan Psikologis

Skala yang digunakan peneliti untuk mengukur kesejahteraan psikologis

dalam penelitian ini adalah ryff psychological well-being scale. Skala tersebut

diadaptasi oleh Abbott, dkk (2010). Skala kesejahteraan psikologis ini terdiri

dari 42 aitem yang terbagi menjadi 20 aitem favourable dan 22 atem

unfavourable. Penelitian ini menggunakan skala dengan model skala Likert.

Pertanyaan tersebut terdiri dari lima lternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Agak Setuju (AS), Agak Tidak Setuju (ATS), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS). Aitem tersebut sebagai berikut :


24

Tabel. 2

Distribusi Aitem Kesejahteraan Psikologis (Sebelum Uji Coba)

No Aspek Butir Aitem


Favourable unfavourable Jumlah Aitem
1. Penerimaan diri 36, 37, 38, 40, 41, 42 7
39
2. Hubungan positif 8, 9, 10, 11 12, 13, 14 7
dengan orang lain
3. Pengembangan diri 22, 23 24, 25, 26, 27, 7
28
4. Tujuan dalam 29, 30 31, 32, 33, 34, 7
hidup 35
5. Penguasaan 15, 16, 17, 19, 20, 21 7
lingkungan 18
6. Otonomi 1, 2, 3, 4 5, 6, 7 7
Jumlah 20 22 42

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan suatu skala dalam

melakukan fungsi pengukurannya. Ketika hasil pengukuran yang dilakukan

sesuai dengan tujuan tes, maka alat tes tersebut mempunyai validitas yang

tinggi. Tujuan dari pengukuran sangat erat kaitannya dengan validitas. Artinya,

alat ukur tersebut hanya bisa mengukur apa yang akan diukur dan tidak dapat

digunakan untuk mengukur tujuan lain. Hal tersebut berarti bahwa validitas ini

adalah pertimbangan yang sangat penting untuk dapat melakukan evalusi

terhadap kualitas aitem sebagai alat ukur (Azwar, 2012).

Suatu aitem dengan koefisien validitas yang minimal 0,30 menunjukkan

bahwa aitem tersebut memuaskan. Namun apabila diperlukan standar minimal,


25

koefisien validitas dapat diturunkan menjadi 0,25. Koefisien validitas sebesar

0,25 ini menunjukkan bahwa aitem dapat berguna (Azwar, 2012).

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas merupakan sejauhmana data hasil suatu pengukuran

memiliki hasil yang relatif sama dengan aspek yang sama. Pada dasarnya yang

menjadi konsep reliabilitas yaitu sejauhmana proses suatu pengukuran

menunjukkan hasil yang dapat dipercaya. Besarnya koefisien pada reliabilitas

secara teoritik berkisar dari 0,0 – 1,0. Nilai koefisien sebesar 1,0 menunjukkan

bahwa terdapat konsistensi yang sempurna pada alat ukur tersebut dan

sebaliknya (Azwar, 2012).

F. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan adalah metode analisis statistik korelasi Product

Moment dari Pearson. Perhitungan analisis data dilakukan dengan menggunakan

program SPSS release 16.0 for windows sebagai alat bantu analisis secara statistik.
BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit X Yogyakarta dalam

pengumpulan data try out dan data penelitian utama. Terdapat berbagai

fasilitas memadai yang berguna sebagai penunjang pemberian layanan

kesehatan di Rumah Sakit X Yogyakarta. Fasilitas tersebut seperti

fasilitas umum, fasilitas penunjang dan akomodasi kamar. Akomodasi

kamar ini terdiri dari UGD 24 jam, rawat jalan, rawat inap, ICU/PCU,

ICCU, HCU, NICU, hemodialisa, ODC, IBS, ruang bersalin, ruang

fisioterapi, ruang isolasi dan ruang skin care. Selain itu juga terdapat

berbagai macam klinik penyakit dalam yang terdiri dari klinik bedah

anak, klinik urologi, klinik bedah syaraf dan klinik bedah tulang. Rumah

Sakit ini memiliki 252 tenaga medis perawat.

2. Persiapan Penelitian

Sebelum dilakukannya proses pengambilan data, peneliti

terlebih dahulu mempersipakan hal-hal yang nantinya berkaitan dengan

kelancaran pengambilan data. Adapun hal-hal yang dipersiapkan oleh

peneliti yaitu persiapan yang bersifat administratif serta persiapan alat

ukur.

26
27

a. Persiapan administrasi

Persiapan administrasi awal yang dilakukan peneliti adalah

mempersiapkan proposal penelitian dan surat izin penelitian yang

dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia dengan nomor surat

181/Dek/70/Div.Um.RT/III/2019 dan surat keterangan lolos kaji

etik (ethical clearance). Surat izin penelitian yang ditujukan kepada

Rumah Sakit X di Yogyakarta diserahkan peneliti kepada Diklat

Rumah Sakit X. Selanjutnya peneliti dibimbing oleh pembimbing

yang disediakan Rumah Sakit X selama melakukan penelitian ini.

b. Persiapan alat ukur

Alat ukur yang digunakan peneliti dalam pengambilan data

yaitu skala burnout dan skala kesejahteraan psikologis. Skala

burnout tersebut yaitu Copenhagen Burnout Inventory (CBI) yang

dikembangkan oleh Kristensen, Borritz, Villadsen dan Christensen

(2005) dan mencakup dimensi burnout yang terdiri dari kelelahan

pribadi (personal burnout), kelelahan terkait pekerjaan (work

related burnout), dan kelelahan terkait pasien (client related

burnout). Skala ini terdiri dari 18 aitem favourable dan 1 aitem

unfavourable.

Kemudian skala kesejahteraan psikologis yaitu Ryff

Psychological Well-Being Scale yang diadaptasi oleh Abbott, dkk

(2010) berdasarkan aspek penerimaan diri, hubungan positif dengan


28

orang lain, pengembangan diri, tujuan dalam hidup, penguasaan

lingkungan dan otonomi. Skala ini terdiri dari 42 aitem yang terbagi

menjadi 20 aitem favourable dan 22 aitem unfavourable.

c. Uji coba alat ukur

Uji coba (try out) alat ukur ini dilakukan terhadap 39 subjek

perawat di Rumah Sakit X Yogyakarta dengan tujuan mengetahui

aitem-aitem yang layak untuk digunakan melalui uji validitas dan

reliabilitas. Pengambilan data uji coba (try out) ini dilakukan pada

tanggal 22 April 2019 – 14 Mei 2019. Peneliti menggunakan standar

diskriminasi menurut Azwar (2012) yaitu sebesar 0,25. Hasil yang

ditemukan adalah sebagai berikut :

1) Skala Burnout

Hasil analisis uji validitas pada skala burnout yang

memiliki 19 aitem menunjukkan nilai koefisien korelasi dengan

rentang 0,121-0,887. Terdapat 16 aitem yang memenuhi standar

diskriminasi dan 3 aitem yang gugur yakni aitem nomor 1,2 dan

17. Kemudian, nilai cronbach alpha yang diperoleh dari analisis

skala burnout ini yaitu sebesar 0,879. Hal tersebut menunjukkan

bahwa skala burnout dapat digunakan dan mempunyai tingkat

reliabilitas tinggi yaitu sebesar 87%. Adapun distribusi aitem

skala burnout setelah uji coba yaitu :


29

Tabel. 3

Distribusi Aitem Skala Burnout (Setelah Uji Coba)

No Dimensi Butir Aitem


Favourable unfavourable Jumlah
Aitem
1. Kelelahan (1), (2), 3, - 4
pribadi 4, 5, 6
2. Kelelahan 7, 8, 9, 11, 10 7
terkait 12, 13
pekerjaan
3. Kelelahan 14, 15, 16, - 5
terkait (17), 18, 19
pasien
Jumlah 15 1 16
Keterangan : aitem dalam kurung merupakan aitem gugur.

2) Skala Kesejahteraan Psikologis

Hasil analisis uji validitas pada skala kesejahteraan

psikologis dengan jumlah 42 aitem menunjukkan nilai koefisien

korelasi dengan rentang -0,444 - 0,878. Terdapat 16 aitem yang

gugur yakni aitem nomor 1, 2, 3, 4, 9, 10, 15, 18, 22, 23, 28, 35,

37, 38, 40 dan 42. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai

cronbach alpha dari analisis skala kesejahteraan psikologis ini

yaitu sebesar 0,848. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala ini

dapat digunakan dan mempunyai tingkat reliabilitas tinggi yaitu

sebesar 84%. Adapun distribusi aitem skala kesejahteraan

psikologis setelah uji coba yaitu :


30

Tabel. 4

Distribusi Aitem Kesejahteraan Psikologis (Setelah Uji Coba)

No Aspek Butir Aitem


Favourable unfavourable Jumlah
Aitem
1. Penerimaan 36, (37), (40), 41, (42) 3
diri (38), 39
2. Hubungan 8, (9), (10), 12, 13, 14 5
positif dengan 11
orang lain
3. Pengembangan (22), (23) 24, 25, 26, 4
diri 27, (28)
4. Tujuan dalam 29, 30 31, 32, 33, 34, 6
hidup (35)
5. Penguasaan (15), 16, 17, 19, 20, 21 5
lingkungan (18)
6. Otonomi (1), (2), (3), 5, 6, 7 3
(4)
Jumlah 8 18 26
Keterangan : aitem dalam kurung merupakan aitem gugur.

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Peneliti menggunakan try out tidak terpakai dalam penelitian ini,

sehingga pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali yaitu data untuk

try out dan data penelitian utama. Pengumpulan data try out dan data

penelitian utama dilakukan di Rumah Sakit X yogyakarta. Setelah adanya

izin dari Rumah Sakit X Yogyakarta untuk melakukan penelitian, peneliti

kemudian menyerahkan kuisioner try out ke Bagian Diklat pada tanggal 22

April 2019 hingga 14 Mei 2019. Subjek yang terlibat untuk data try out ini

sebanyak 39 subjek perawat. Setelah dikumpulkan, peneliti melakukan

analisis hasil uji coba alat ukur tersebut yaitu uji reliabilitas dan uji validitas.
31

Peneliti kemudian melakukan pengambilan data penelitian utama

yang dilaksanakan terhitung sejak tanggal 17 Mei 2019 hingga 12 Juni 2019

dengan jumlah subjek yang terlibat yaitu sebanyak 82 perawat. Subjek

memiliki rentang usia antara 26 - 54 tahun. Proses pengambilan data try out

dan data penelitian utama dilakukan dengan menitipkan kuisioner ke Bagian

Diklat Rumah Sakit X.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan yang berprofesi sebagai perawat. Peneliti melibatkan subjek

dengan jumlah 82 perawat. Adapun sebaran data subjek penelitian adalah

sebagai berikut :

Tabel. 5

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Variabel Demografik Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki-laki 17 20,7%

Perempuan 65 79,3%

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa jumlah subjek laki-laki

yaitu sebanyak 17 (20,7%) perawat dan 65 (79,3%) perawat berjenis

kelamin perempuan.
32

Tabel. 6

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Lama Masa Kerja

Variabel Demografik Jumlah Persentase

Lama Masa Kerja 1-10 Tahun 30 36,6%

11-20 Tahun 20 24.4%

21-30 Tahun 32 39%

Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui bahwa subjek dengan masa

kerja 1-10 tahun berjumlah 30 (36,6%), untuk masa kerja 11-20 tahun

sebanyak 20 (24,4%), dan sebanyak 32 (39%) dengan masa kerja 21-30

tahun.

2. Deskripsi Data Penelitian

Peneliti menggunakan metode persentil untuk mengkategorisasikan

data, dimana norma untuk deskripsi data penelitian didapatkan berdasarkan

analisis yang sebelumnya telah dilakukan. Adapun kategorisasi persentil

yang diperoleh antara lain sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat

tinggi. Berikut ini adalah tabel norma persentil variabel kesejahteraan

psikologis dan burnout :

Tabel. 7

Pembagian Persentil Data Penelitian

Persentil Burnout Kesejahteraan Psikologis

20 10 112,60

40 14 122,00
33

60 18 126,80

80 23 132,40

a. Burnout

Hasil kategorisasi yang diperoleh untuk skor burnout adalah

sebagai berikut :

Tabel. 8

Kategorisasi Skor Skala Burnout

Kategorisasi Burnout Frekuensi Persentase

Sangat Rendah X ≤ 10 23 28%

Rendah 10 > X ≤ 14 14 17,1%

Sedang 14 > X ≤ 18 13 15,9%

Tinggi 18 > X ≤ 23 17 20,7%

Sangat Tinggi X > 23 25 18,7%

Jumlah 82 100%

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa kategorisasi subjek

pada skala burnout terdiri dari 23 subjek (28%) berada dalam kategori

sangat rendah, 14 subjek (17,1%) dalam kategori rendah, 13 subjek

(15,9%) berada dalam kategori sedang, 17 subjek (20,7%) berada dalam

kategori tinggi dan sebanyak 15 subjek (18,3%) berada dalam kategori

sangat tinggi.
34

b. Kesejahteraan Psikologis

Hasil kategorisasi yang diperoleh untuk skor burnout adalah

sebagai berikut :

Tabel. 9

Kategorisasi Skor Skala Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan Frekuensi Persentase


Kategorisasi Psikologis
X ≤ 112,60 16 19,5%
Sangat Rendah
112,60 > X ≤ 122,00 19 23,2%
Rendah
122,00 > X ≤ 126,80 14 17,1%
Sedang
126,80 > X ≤ 132,40 17 20,7%
Tinggi
X > 132,40 16 19,5%
Sangat Tinggi
82 100%
Jumlah

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa kategorisasi subjek

pada skala kesejahteraan psikologis terdiri dari 16 subjek (19,5%)

berada dalam kategori sangat rendah, 19 subjek (23,2%) dalam kategori

rendah, 14 subjek (17,1%) berada dalam kategori sedang, 17 subjek

(20,7%) berada dalam kategori tinggi dan sebanyak 16 subjek (19,5%)

berada dalam kategori sangat tinggi.


35

3. Uji Asumsi

Uji asumsi menjadi salah satu prasyarat sebelum dilakukannya uji

korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen atau yang

dikatakan sebagai uji hipotesis. Uji asumsi yang perlu peneliti lakukan yaitu

uji normalitas serta uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui normal atau

tidaknya distribusi data penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan

menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Distribusi data dapat

dikatakan normal apabila nilai koefisien signifikansi (p) > 0,05 dan

dikatakan tidak normal apabila nilai koefisien signifikansi (p) < 0,05.

Berikut ini adalah hasil uji normalitas variabel burnout dan

kesejahteraan psikologis :

Tabel. 10

Hasil Uji Normalitas Variabel Burnout dan Kesejahteraan Psikologis

Variabel Koefisien Keterangan


Signifikansi (p)

Burnout 0,070 Normal

Kesejahteraan Psikologis 0,000 Tidak Normal

Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui hasil uji normalitas

dari variabel burnout mempunyai nilai koefisien signifikansi (p) =

0,070 (p > 0,05). Hal tersebut menunjukkan terdistribusinya data dari

variabel burnout secara normal. Selanjutnya, untuk variabel


36

kesejahteraan psikologis ditemukan nilai signifikansi koefisien (p) =

0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pada variabel

kesejahteraan psikologis tersebut, data terdistribusi secara tidak normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dalam penelitian dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan dua variabel.

Hubungan dua variabel dapat dikatakan linear apabila mempunyai

nilai koefisien signifikansi (p) < 0,05. Kemudian juga mempunyai

nilai deviation from linearity p > 0,05. Berikut ini adalah hasil uji

linearitas variabel burnout dan kesejahteraan psikologis :

Tabel. 11

Hasil Uji Linearitas Variabel Burnout dan Kesejahteraan Psikologis

Koefisien Koefisien Ket.


Variabel Linearitas Signifikansi
(F) (p)
F 35,935 0,000
Linearity
Burnout * F 1,408 0,139 Linear
Kesejahteraan Deviation
Psikologis from
Linearity

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai linearity antara

variabel burnout dengan kesejahteraan psikologis menunjukkan

koefisien linearitas (F) = 35.935 dan koefisien signifikansi (p) =

0,000 (p < 0,05). Tabel tersebut juga menunjukkan hasil deviation

from linearity (F) = 1,408 dan (p) = 0,139 (p > 0,05), sehingga

kesimpulan yang didapatkan dari penjabaran diatas adaah


37

terdapatnya hubungan yang linear pada variabel kesejahteraan

psikologis dan burnout.

4. Uji Hipotesis

Setelah melalui uji asumsi yang menunjukkan salah satu sebaran

data variabel penelitian tidak normal, maka uji hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan teknik korelasi Spearman’s Rho (non-parametrik).

Berikut ini adalah hasil dari uji hipotesis penelitian :

Tabel. 12

Hasil Uji Hipotesis

Koefisien Koefisien Koefisien


Variabel Korelasi Signifikansi Determinasi Keterangan
(r) (p) (r2)

Burnout dan Sangat


kesejahteraan -0,436 0,001 0,19
Signifikan
psikologis

Berdasarkan hasil analisis korelasi variabel burnout dan

kesejahteraan psikologis, ditemukan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -

0,436 dan koefisien signifikansi (p) sebesar 0,001 (p<0,05). Hasil tersebut

menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara burnout dan

kesejahteraan psikologis, dimana semakin tinggi burnout maka semakin

rendah kesejahteraan psikologis dan semakin rendah burnout maka semakin

tinggi kesejahteraan pada perawat. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara

dua variabel ini, maka hipotesis dari penelitian ini diterima.


38

Hasil pengujian yang telah dilakukan memperoleh nilai koefisien

determinasi (r2) sebesar 0,19, artinya kesejahteraan psikologis memberikan

pengaruh yang efektif sebesar 19% terhadap burnout, sedangkan 81%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

5. Analisis Tambahan

Terdapat analisis tambahan yang dilakukan peneliti, antara lain yaitu

uji beda terhadap tingkat burnout berdasarkan jenis kelamin. Hasil analisis

tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel. 13

Uji Beda Tingkat Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Mean Signifikansi Keterangan

Laki-laki 12,41
0,008 Ada Perbedaan
Perempuan 18,03

Uji beda berdasarkan jenis kelamin dianalisis menggunakan

independent Sample T Test. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan

tingkat burnout berdasarkan jenis kelamin karena memiliki signifikansi

0,008 (p < 0,05). Mean pada subjek laki-laki yaitu 12,41, sedangkan untuk

subjek perempuan menunjukkan mean sebesar 18,03. Hal ini menunjukkan

bahwa perempuan lebih mengalami burnout.

Peneliti juga melakukan analisis tambahan lainnya yaitu uji beda

terhadap tingkat burnout berdasarkan lama masa kerja subjek. Berikut ini

adalah hasil uji beda tingakat burnout berdasarkan lama masa kerja :
39

Tabel. 14

Uji Beda Tingkat Burnout Berdasarkan Jenis Lama Masa Kerja

Lama Masa Kerja Mean Signifikansi Keterangan

1-10 Tahun 42.82


Tidak Ada
11-20 Tahun 37.50 0,687
Perbedaan
21-30 Tahun 42.77

Berdasarkan hasil uji beda pada tabel di atas, maka diketahui bahwa

tidak terdapat perbedaan tingkat burnout berdasarkan lama masa kerja

perawat karena nilai signifikansi yang diperoleh yaitu sebesar 0,687

(p>0,05. Perawat dengan masa kerja 1-10 tahun memiliki mean 42,82,

kemudian perawat dengan masa kerja 11-20 tahun memiliki mean 37,50 dan

mean sebesar 42,77 untuk perawat dengan masa kerja 21-30 Tahun.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara

variabel kesejahteraan psikologis dan burnout pada perawat. Hipotesis dari

penelitian ini yaitu adanya hubungan negatif antara kesejahteraan psikologis dan

burnout pada perawat. Hasil analisis yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa

terdapat hubungan negatif antara kesejahteraan psikologis dan burnout, dimana

semakin tingginya kesejahteraan psikologis yang dimiliki perawat maka semakin

rendah tingkat burnout yang dialami dan sebaliknya. Sehingga, didapatkan

kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Hasil analisis yang diperoleh

peneliti sejalan dengan temuan penelitian Kareaga, Exeberria dan Smith (2009),
40

dimana terdapat hubungan negatif antara kesejahteraan psikologis, ketahanan

emosional terhadap burnout. Penelitian Burke, Koyuncu, dan Fiksenbaum (2010)

juga menemukan bahwa antara kesejahteraan psikologis dan kelelahan burnout

pada perawat memiliki hubungan negatif, sehingga semakin tingginya

kesejahteraan psikologis maka semakin rendah tingkat burnout perawat.

Peneliti melakukan analisis tambahan dalam penelitian ini, yaitu uji beda

untuk melihat perbedaan tingkat burnout berdasarkan jenis kelamin. Hasil uji coba

yang telah dilakukan menunjukkan mean sebesar 12,41 untuk laki-laki dan 18,03

untuk perempuan. Kemudian, nilai signifikansi (p) yang diperoleh yaitu sebesar

0,008 (p < 0,05), artinya terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat

burnout berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan hasil uji beda tersebut, juga dapat

dilihat bahwa perempuan memiliki tingkat burnout yang lebih tinggi. Hasil

penelitian Ramdan dan Fadly (2016) pada perawat dengan jumlah subjek

perempuan dan laki-laki yang hampir imbang, ditemukan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara jenis kelamin dan burnout. Perawat berjenis kelamin

perempuan dapat mengalami burnout lebih tinggi karena mengalami konflik antara

mengurus keluarga dan tuntutan menjalankan pekerjaan secara profesional

(Ramdan dan Fadly, 2016). Selain itu, adanya tugas di tempat kerja yang dibawa

ke rumah atau sebaliknya dan kesulitan menjalankan beberapa peran sekaligus

sehingga tidak mampu mengatasi konflik dan mendapat tekanan baik dari pekerjaan

maupun keluarga membuat perawat wanita mudah mengalami kelelahan (Susanti

& Kurniawan, 2017).


41

Analisis tambahan lainnya dalam penelitian ini merupakan uji beda tingkat

burnout berdasarkan lama masa kerja. Berdasarkan hasil uji beda tersebut,

ditemukan nilai signifikansi sebesar 0,687 (p > 0,05). Hasil temuan ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat burnout berdasarkan lama

masa kerja. Hasil penelitian Mawarti dan Yusnilawati (2018) yang menunjukkan

hasil bahwa masa kerja perawat tidak memiliki hubungan dengan burnout, dimana

perawat dengan masa kerja yang masih dini dapat mengalami burout karena belajar

beradaptasi dan menguasai pekerjaan. Sedangkan perawat dengan masa kerja yang

lama juga dapat mengalami burnout karena terbiasa dengan pekerjaannya yang

akhirnya dapat menimbulkan kejenuhan. Penelitian Sari (2015) pun menemukan

hasil bahwa perawat dengan masa kerja ≥ 5 tahun mengalami burnout berat

meskipun memiliki pengalaman yang banyak, karena pola kerja perawat yang

monoton serta bersifat human service ini menimbulkan kelelahan fisik, emosi dan

psikologis yang mengarah pada burnout. Hasil penelitian sebelumnya tersebut

memperkuat penelitian ini, dimana antara perawat dengan masa kerja yang sebentar

dan lama sama-sama dapat mengalami burnout.

Penelitian yang telah dilakukan ini mempunyai kelemahan, diantaranya

peneliti tidak melakukan back translation, sehingga terjemahan dengan diksi yang

ambigu tentunya akan mempengaruhi subjek dalam memberikan jawaban. Adapun

kelemahan lainnya yaitu keterbatasan yang menyebabkan peneliti tidak dapat

mendapingi subjek ketika mengisi kuisioner yang telah diberikan. Hal ini

dikarenakan peneliti tidak dapat berada dilokasi pengambilan data dengan waktu

yang lama.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu terdapatnya

hubungan negatif antara kesejahteraan psikologis dan burnout pada

perawat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan

psikologis, maka semakin rendah tingkat burnout yang dialami perawat.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat kesejaheraan psikologis, maka akan

semakin tinggi burnout pada perawat.

B. Saran

Berdasarkan proses yang telah dilewati peneliti dan hasil penelitian.

Terdapat beberapa saran yang diajukan peneliti, antara lain :

1. Bagi subjek

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya

peningkatan kesejahteraan psikologis perawat agar dapat meminimalisir

burnout yang dialami. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti

adanya penerimaan diri terhadap pekerjaan yang dijalani, kemampuan

mengatasi tekanan sosial, dan kemampuan mengendalikan situasi rumit

dalam pekerjaan.

42
43

2. Bagi instansi kesehatan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini,

kesejahteraan psikologis memiliki pengaruh terhadap burnout perawat.

Hal ini dapat menjadi gambaran agar instansi kesehatan memperhatikan

dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dari perawat dengan cara

memberikan workshop atau pelatihan terkait cara meningkatkan

kesejahteraan psikologis dan melakukan evaluasi terkait kinerja serta

keadaan perawat.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya dapat memperbaharui dengan

mempertimbangkan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi variabel

burnout. Kemudian, peneliti selanjutnya juga perlu melakukan

wawancara terhadap perawat wanita dan melakukan back translation.


44

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, dkk. (2010). An evaluation of the precision of measurement of Ryff’s


psychological well-being scales in a population sample. Springer, 97: 357-
373.

Adawiyah, R. A. R. (2013). Kecerdasan emosional, dukungan sosial dan


kecenderungan burnout. Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2), 99-107.

Adnyaswari, N. A., & Adnyani, I. G. A. D. (2017). Pengaruh dukungan sosial dan


burnout terhadap kinerja perawat Rawat Inap RSUP Sanglah. E-Jurnal
Manajemen Unud, 6(5), 2474-2500.
Antara, D. K. A. S., Nursalam., & Kurniawati, N. D. (2013). Rekomendasi
penurunan burnout pada perawat kontrak (Recommendation in decreasing
burnout on the contract nurses). Jurnal Ners, 8(1), 142-152.

Asi, S. P,. (2013). Pengaruh iklim organisasi dan burnout terhadap kinerja perawat
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Jurnal Aplikasi Manajemen,
11(3), 515-523.

Asih, F., & Trisni, L. (2015). Hubungan antara kepribadian hardiness dengan
burnout pada perawat gawat darurat di rumah sakit Pantiwilasa Citarum.
Psikodimensia, 14(1), 11-23.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Borritz, M., Bultmann, U., Rugulies, R., Christensen, K. B., Villadsen, E., &
Kristensen, T.S. (2005). Psychosocial work characteristics as predictors for
burnout: findings from 3-year follow up of the PUMA study. JOEM. 47(10),
1015-1025.

Burke J., Koyuncu M., & Fiksenbaum L. (2010). Burnout, Work Satisfactions and
Psychological Well-Being among Nurses In Turkish Hospitals Europe’s
Journal Psychology, 1, 63-81.

Depkes RI. (2014). Penelitian Terkait Beban Kerja Perawat. Jakarta : Universitas
Indonesia.http:www./inlislite3/uploaded_files/dokumen.../CHAPTER%20
I_08 6.pdf.

Freudenberger, H. J. (1986). The issues of staff burnout in therapeutic communities.


Journal of Psychoactive Drugs, 18(3), 247-251.
45

Hanafi, M., & Yuniasanti, R. (2012). Hubungan antara kematangan emosi dan
burnout pada perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul
Yogyakarta. INSIGHT, 10(1), 65-76.

Indraswari, D., & Desiningrum, D. R. (2014). Hubungan antara hardiness dengan


burnout pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Batang. Jurnal Empati, 3(1), 1-10.

Kareaga, A. A., Exeberria, S. A., & Smith, J. C. (2009). Assessment of burnout and
psychological wellbeing among health professionals in the basque country.
Psychology in Spain, 13(1), 62-71.

Keyes, C. L. M., Ryff, C. D., & Shmotkin, D. (2002). Optimizing well-being : the
empirical encounter of two traditions. Journal of Personality and Social
Psychology, 82(6), 1007-1022.

Kholifah, S., Soeharto, S., & Supriati, L. (2016). Hubungan faktor-faktor internal
dengan kejadian kelelahan mental (burnout) pada perawat. Jurnla
Kesehatan Mesencephalon, 2(4), 251-259.

Konsareh, S., & Wijono, S. (2018). Hubungan antara hardiness dengan burnout
pada perawat RS. Roemani Semarang. jurnal Ilmiah Psikohumanika, X(1),
79-91.

Kristensen, T. S., Borritz, M., Villadsen, L., & Christensen, K. B. (2005). The
copenhagen burnout inventory : a new tool for the assessment of burnout.
International Journal of Work, Health & Organisations, 19(3), 192-207.

Maharani, P. A., & Triyoga, A. (2012). Kejenuhan kerja (burnout) dengan kinerja
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Jurnal STIKES, 5(2), 167-
178.

Manulang, M. C. (2018). Penghargaan dan kondisi pekerjaan mempengaruhi


kualitas hidup profesional perawat. Jurnal Hospitalia, 1(1), 51-66.

Maslach, C., & Goldberg, J. (1998). Prevention of burnout : new perspectives.


Applied & Preventive Psychology, 7: 63-74.

Maslach, C., & Jackson, S. E. (1981). The measurement of experienced burnout.


Journal of Occupational Behaviour, 2: 99-113.
Mawarti, I., & Yusnilawati. (2018). Faktor-faktor yag memperngaruhi kejadian
burnout pada perawat di ruang instalasli rawat inap RSUD Raden Mattaher
dan Abdul Manap Jambi tahun 2017. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan
Universitas Jambi, 2(2), 172-187.
46

Mellawani. (2017). Pentingnya kebijakan rumah sakit dalam mengatasi masalah


beban kerja perawat non keperawatan. Diakses pada tanggal : 7 Januari
2019 dari
https://www.kompasiana.com/mella_nafisah/592e1ba592937303058b4567
/pentingnya-kebijakan-rumah-sakit-dalam-mengatasi-masalah-beban-
kerja-perawat-non-keperawatan?page=all

Milfont, dkk. (2007). Burnout and wellbeing: testing the Copenhagen Burnout
Inventory in New Zealand teachers. Springer, 89: 169-177.

Natsir, M., Hartiti, T., & Sulisno, M. (2015). Hubungan antara self efficacy dan stres
kerja dengan burnout pada perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
pada RS Pemerintah di Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen
Keperawatan, 2(1), 30-35.

Pinori, S. N., Kairupan, B. H. R., & Rompas, S. (2018). Hubungan antara locus of
control dan emotional quotient (EQ) dengan kelelahan kerja perawat di RS
Bhayangkara TK III Manado. Jurnal keperawatan, 6(1), 1-7.

Prabowo, A. (2016). Kesejahteraan psikologis remaja di sekolah. JIPI, 04(02), 246-


260.

Pratiwi, Y. P., Sintaasih, D. K., & Piatrini, P. S. (2018). Stres kerja dan coping
dalam memediasi konflik peran terhadap subjective well being.
Ekuitas:Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2(1), 1-21.

Priantoro, H. (2017). Hubungan beban kerja dan lingkungan kerja dengan kejadian
burnout perawat dalam menangani pasien BPJS. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
16(3), 9-16.

Ramdan, I. M., & Fadly, O. N. (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan
burnout pada perawat kesehatan jiwa. Jurnal Keperawatan Padjadjaran,
4(2), 170-178.

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 38 pasal 29 tentang keperawatan.

Ryff, C. D & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being


revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719-727.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning


of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology,
57(6), 1069-1081.
47

Ryff, C. D., & Singer, B. H. (2008). Know thyself and become what you are : a
eudaimonic approach to psychological well-being. Journal of Happiness
Studies, 9:13-39.

Sahrah, A. (2017). Burnout perawat perempuan ditinjau dari iklim organisasi.


PSYCHO IDEA, 15(2), 88-97.

Sari, N. L. P. D. Y. (2015). Hubungan beban kerja, faktor demografi, locus of


control dan harga diri terhadap burnout syndrome pada perawat pelaksana
IRD RSUP Sanglah. COPING Ners Journal, 3(2), 51-60.

Schultz, D., & Schultz, S E. (2006). Psychology & Work Today Ninth Edition. New
Jersey : Pearson Education. Inc.

Simanullang, R. T. W., & Ratnaningsih, I. Z. (2018). Hubungan antara


kesejahteraan psikologis dengan keterikan kerja pada perawat instalansi
rawat inap di Rumah Sakit X Kota Semarang. Jurnal Empati, 7(4), 290-296.

Sugiarto, E. (2002). Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. PT.Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta.

Suharto, E. (2007). Pekerjaan sosial di dunia industri memperkuat tanggung jawab


sosial perusahaan (corporate social responsibility). PT. Refika Aditama.
Bandung.

Suryani., Abdullah, A. Z., & Kadir, A. R. (2016). Pengaruh kesejahteraan spiritual


(spiritual well being) dan letak kendali (locus of control) terhadap burnout
kerja perawat di RS UNHAS Makassar. JST Kesehatan, 6(2), 162-171 .

Susanti, I. H., & Kurniawan, W. E. (2017). Analisis work family conflict dan
burnout perawat wanita di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 8(2), 1-9.

Tanujaya, W. (2014). Hubungan kepuasan kerja dengan kesejahteraan psikologis


(psychological well being) pada karyawan cleaner (studi pada karyawan
cleaner yang menerima gaji tidak sesuai standar UMP di PT. Sinergi Integra
Services, Jakarta). Jurnal psikologi, 12(2), 67-79.

Tawale, E. N., Budi, W., & Nurcholis, G. (2011). Hubungan antara motivasi kerja
perawat dengan kecenderungan mengalami burnout pada perawat di RSUD
Serui-Papua. INSAN, 13(02), 74-84.

Tinambun, E. M. K., Tampubolon, L. F., & Sembiring, E. E. (2018). Burnout


syndrome pada perawat di ruangan rawat inap Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan. Jurnal Keperawatan Priority, 1(1), 85-98.
48

Weiten, W., Lloyd, M. A., Dunn, D. S., & Hammer, E. Y. (2009). Psychology
applied to medern life, adjustment in the 21st century. WADSWORTH
CENGAGE Learning. USA.

Widyakusumastuti, R., & Fauziah, N. (2016). Hubungan antara komunikas


interpersonal dengan burnout pada perawat Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kota Semarang. Jurnal Empati, 5(3), 553-557.

Wijaya, C. P. (2016). Pengaruh burnout syndrome terhadap proses asuhan


keperawatan (studi pada perawat Rumah Sakit Medika Utama Blitar).
Jurnla Ilmu Manajemen, 5(3), 23-36.

Wulansari, H., & Yuniawan, A. (2017). Analisis pengaruh work family conflict dan
family work conflict terhadap intention to quit dengan burnout sebagai
variabel intervensi (studi pada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Wilayah Semarang). Dipenogoro Journal Of Management, 6(4), 1-14.
49

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA


50

Lampiran 1 : Skala Uji Coba

I’m a nurse

I’m a nurse
51

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Alamat : Jl. Kaliurang Km 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584,
Telp. (0274) 898444

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Dengan hormat,
Bersama ini saya sebagai mahasiswa Psikologi 2015 Universitas
Islam Indonesia bermaksud untuk mengadakan penelitian yang ditujukan
kepada Bapak/Ibu yang berprofesi sebagai perawat. Penelitian ini
dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Strata-1 program studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.
Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan
bantuan Bapak/Ibu untuk bersedia mengisi kuesioner penelitian ini dengan
jujur sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu. Hasil kuesioner dan data
pribadi Bapak/Ibu terjamin kerahasiaannya sesuai Kode Etik Penelitian dan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan
Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk kuesioner ini, saya ucapkan terima
kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak/Ibu.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Hormat saya,
Peneliti

Annisa Fahmawati
52

IDENTITAS DIRI

Nama (boleh inisial) :

Jenis kelamin :

Usia :

Status pernikahan :

Pendidikan terakhir :

Lama masa kerja :

Nomor telepon :

Penghasilan :

Perawat di bagian :

Dengan ini saya menyatakan bersedia dan penuh kesadaran dalam mengisi
kuisioner ini. Informasi dan jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaan saya
yang sebenarnya.

.........................., ..................... 2019

_____________________
(ttd dan nama/ inisial)
53

Petunjuk pengisian bagian A


Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab. Baca dan pahami
baik-baik pernyataan-pernyataan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, anda cukup memberikan tanda centang (√) pada salah satu
pilhan jawaban yang paling menggambarkan keadaan diri anda.

BAGIAN A

1. Seberapa sering Anda merasa lelah?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

2. Seberapa sering Anda lelah secara fisik?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

3. Seberapa sering Anda lelah secara emosional?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

4. Seberapa sering Anda berpikir: “Saya tidak tahan lagi?”


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

5. Seberapa sering Anda merasa tidak bertenaga?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

6. Seberapa sering Anda merasa lemah dan rentan terhadap penyakit?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang
54

7. Apakah Anda merasa lelah pada akhir hari kerja?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

8. Apakah Anda kelelahan di pagi hari karena memikirkan hari lain di tempat
kerja?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

9. Apakah Anda merasa bahwa setiap jam kerja melelahkan bagi Anda?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

10. Apakah Anda memiliki energi yang cukup untuk keluarga dan teman saat
waktu luang?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

11. Apakah pekerjaan Anda melelahkan secara emosional?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

12. Apakah pekerjaan Anda membuat Anda frustrasi?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

13. Apakah Anda merasa lelah karena pekerjaan Anda?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi
55

14. Apakah Anda merasa kesulitan bekerja dengan pasien?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

15. Apakah itu menguras energi Anda untuk bekerja dengan pasien?
Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

16. Apakah Anda merasa frustrasi bekerja dengan pasien?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

17. Apakah Anda merasa bahwa Anda memberi lebih dari yang Anda
dapatkan saat bekerja dengan pasien?
Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

18. Apakah Anda lelah bekerja dengan pasien?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

19. Apakah Anda terkadang bertanya-tanya berapa lama Anda mampu terus
bekerja dengan pasien?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang
56

Petunjuk pengisian bagian B


Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab. Baca dan pahami
baik-baik pernyataan-pernyataan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, anda cukup memberikan tanda centang (√) pada salah satu
pilhan jawaban yang paling menggambarkan keadaan diri anda.
KETERANGAN :
STS : Sangat Tidak Setuju AS : Agak Setuju
TS : Tidak Setuju S : Setuju
ATS : Agak Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

BAGIAN B

No. Pertanyaan Kolom Jawaban


STS TS ATS AS S SS
1. Saya tidak takut untuk
menyuarakan pendapat saya,
walaupun bertentangan
dengan pendapat kebanyakan
orang
2. Keputusan saya biasanya
tidak dipengaruhi oleh apa
yang dilakukan orang lain
3. Saya yakin terhadap pendapat
saya, bahkan ketika itu
bertentangan dengan
kesepakatan bersama
4. Menjadi bahagia dengan diri
sendiri lebih penting daripada
meminta orang lain meyetujui
saya
57

5. Saya cenderung
mengkhawatirkan apa yang
orang lain pikirkan tentang
saya
6. Saya sering berubah pikiran
tentang keputusan, apabila
teman dan keluarga saya tidak
setuju
7. Sulit bagi saya untuk
menyuarakan pendapat yang
kontroversial
8. Kebanyakan orang
memandang saya sebagai
seseorang yang penuh kasih
sayang
9. Saya menikmati percakapan
dengan anggota keluarga atau
teman
10. Orang akan menggambarkan
saya sebagai seorang pemberi
dan mau berbagi waktu
dengan orang lain
11. Saya tahu bahwa saya dapat
mempercayai teman-teman
saya, dan mereka tahu bahwa
mereka dapat mempercayai
saya
12. Saya sering merasa kesepian
karena saya hanya memiliki
sedikit teman dekat
13. Saya tidak punya banyak
orang yang mau
58

mendengarkan ketika saya


perlu untuk bercerita
14. Menurut saya kebanyakan
orang memiliki lebih banyak
teman daripada saya
15. Saya cukup baik dalam
mengatur berbagai tanggung
jawab dalam hidup
16. Saya biasanya melakukan
pekerjaan dengan baik dalam
mengatur keuangan dan
urusan pribadi saya
17. Saya pandai mengatur waktu
saya sehingga saya bisa
melakukan semua yang perlu
dilakukan
18. Saya mampu menciptakan
kehidupan dan gaya hidup
sesuai keinginan saya
19. Saya tidak nyaman dengan
orang-orang dan komunitas di
sekitar saya
20. Saya sering merasa kewalahan
dengan tanggung jawab yang
harus saya lakukan
21. Saya kesulitan dalam
mengatur hidup saya dengan
cara yang memuaskan bagi
saya
22. Saya pikir penting untuk
memiliki pengalaman baru
yang mengubah cara berpikir
tentang dunia
59

23. Saya merasa bahwa saya telah


banyak kemajuan sebagai
seorang individu dari waktu
ke waktu
24. Saya tidak tertarik dengan
kegiatan yang akan
memperluas wawasan saya
25. Saya tidak ingin mencoba cara
baru dalam melakukan
sesuatu, sebab hidup saya
sudah berjalan sebagaimana
mestinya
26. Saya pikir, selama beberapa
tahun kemarin saya tidak
banyak berkembang sebagai
manusia
27. Saya tidak menikmati berada
dalam situasi baru yang
mengharuskan saya untuk
mengubah kebiasaan dalam
hidup
28. Ada kebenaran dalam
ungkapan “hidup adalah
proses untuk belajar, berubah
dan bertumbuh secara terus
menerus”
29. Saya adalah orang yang aktif
menjalankan rencana yang
saya tetapkan untuk diri saya
sendiri
30. Saya senang membuat
rencana untuk masa depan dan
60

berupaya agar dapat


mewujudkannya
31. Saya cenderung fokus pada
masa kini, karena masa depan
hampir selalu memberi saya
masalah
32. Kegiatan saya sehari-hari
sering tampak sepele dan tidak
penting bagi saya
33. Saya tidak memiliki perasaan
yang baik terhadap apa yang
saya capai dalam hidup
34. Saya sudah menyusun tujuan
saya sendiri, tetapi hal
tersebut sekarang seperti
membuang-buang waktu saja
35. Terkadang saya merasa telah
melakukan semua yang harus
dilakukan dalam hidup
36. Saya melakukan beberapa
kesalahan di masa lalu, tetapi
saya merasa bahwa segala
sesuatu telah berjalan sesuai
dengan yang terbaik
37. Di masa lalu saya mengalami
pasang surut, tetapi secara
umum saya tidak ingin
mengubahnya
38. Membandingkan diri saya
dengan teman dan orang
terdekat, membuat saya
merasa baik tentang diri saya
61

39. Secara umum, saya merasa


percaya diri dan positif
tentang diri saya
40. Saya merasa bahwa banyak
orang yang saya kenal
memiliki kehidupan yang
lebih baik daripada saya
41. Dalam banyak hal, saya
merasa kecewa dengan
prestasi saya dalam hidup
42. Sikap saya terhadap diri saya
mungkin tidak sepositif orang
lain dalam memandang
dirinya
62

LAMPIRAN 2

TABULASI DATA UJI COBA


63

Lampiran 2 : Tabulasi Data Skala Uji Coba

A. Tabulasi Data Skala Burnout Sebelum Uji Coba

SUBJEK A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10
S1 4 3 3 2 2 1 3 0 2 2
S2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 3
S3 2 2 1 0 0 0 1 0 1 0
S4 3 2 2 1 1 1 2 1 1 0
S5 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3
S6 2 2 2 1 1 1 1 0 1 0
S7 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2
S8 2 2 1 1 1 1 1 0 1 0
S9 3 3 2 0 1 1 3 0 3 1
S10 2 3 1 0 1 2 1 1 0 1
S11 2 2 2 1 1 3 3 1 0 1
S12 4 4 2 2 2 2 2 2 2 0
S13 2 2 2 0 0 0 0 0 0 1
S14 2 3 1 0 1 2 1 1 0 1
S15 3 3 2 0 1 1 3 0 3 1
S16 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2
S17 4 4 2 2 2 2 2 2 2 0
S18 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1
S19 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2
S20 3 3 2 1 2 1 2 1 2 2
S21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S22 2 2 0 0 0 0 2 0 0 1
S23 2 1 0 0 0 0 2 0 2 1
64

S24 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2
S25 3 3 2 1 1 1 2 0 2 2
S26 3 2 1 0 1 1 1 1 1 2
S27 2 3 2 2 2 0 1 0 0 1
S28 3 3 2 1 1 1 2 0 2 2
S29 2 2 2 1 1 1 1 0 0 1
S30 2 2 2 1 1 1 2 0 0 2
S31 2 2 2 1 1 1 2 0 0 2
S32 2 2 2 0 2 2 2 0 0 1
S33 3 3 2 1 1 1 2 0 2 2
S34 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1
S35 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1
S36 2 2 2 1 1 1 2 0 0 2
S37 2 2 1 0 1 2 1 0 1 1
S38 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1
S39 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1
65

SUBJEK A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19
S1 2 1 3 1 2 1 2 2 0
S2 2 2 2 0 1 1 2 2 1
S3 1 0 0 0 1 0 2 1 1
S4 1 0 0 0 0 0 1 0 0
S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S6 0 0 0 0 0 0 3 0 1
S7 3 2 2 2 2 2 2 2 2
S8 0 0 0 0 0 0 3 0 1
S9 3 0 2 1 1 0 0 1 0
S10 1 0 1 1 1 1 2 1 2
S11 2 1 2 0 0 0 2 0 1
S12 1 1 2 1 2 2 2 1 1
S13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S14 1 0 1 1 1 1 2 1 2
S15 3 0 2 1 1 0 0 1 0
S16 3 2 2 2 2 2 2 2 2
S17 2 1 2 1 2 1 3 2 2
S18 2 1 2 1 1 1 2 2 2
S19 2 2 3 1 3 2 2 2 2
S20 2 0 1 0 0 0 0 1 1
S21 2 1 1 1 1 1 2 1 1
S22 1 0 0 0 1 0 3 3 0
S23 0 0 0 0 0 0 1 0 0
S24 3 2 2 2 2 2 2 2 2
S25 2 2 1 1 1 1 2 1 0
S26 2 1 1 1 1 1 2 1 1
66

S27 3 1 1 1 3 1 2 1 1
S28 2 1 2 1 1 1 2 1 0
S29 1 1 1 1 1 1 2 1 1
S30 1 1 1 1 1 1 2 1 1
S31 1 1 1 1 1 1 2 1 1
S32 2 0 1 1 1 1 3 2 1
S33 2 1 2 1 1 1 2 1 0
S34 3 3 2 1 1 1 3 2 3
S35 3 3 2 1 1 1 3 2 3
S36 1 1 1 1 1 1 2 1 1
S37 1 1 0 0 0 0 2 0 0
S38 3 3 2 1 1 1 3 2 3
S39 3 3 2 1 1 1 3 2 3
67

B. Tabulasi Data Skala Kesejahteraan Psikologis Sebelum Uji Coba

SUBJEK B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
S1 5 4 4 2 5 5 3 4 5 4
S2 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4
S3 5 5 4 2 4 4 5 5 5 5
S4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5
S5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5
S6 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
S7 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5
S8 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5
S9 4 5 2 5 4 2 2 5 5 4
S10 5 5 4 5 5 6 6 5 5 5
S11 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5
S12 5 5 4 3 3 3 5 6 6 6
S13 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5
S14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
S15 4 5 2 5 5 2 2 5 5 4
S16 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5
S17 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5
S18 4 4 4 5 5 4 4 5 6 5
S19 5 3 3 5 3 3 3 5 5 5
S20 5 5 5 6 5 2 2 5 4 4
S21 5 5 2 5 4 2 2 5 5 4
S22 2 2 1 2 6 5 6 5 1 5
S23 1 2 1 1 6 2 1 5 5 5
S24 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5
S25 4 5 4 5 5 5 4 3 5 4
S26 5 5 3 5 5 4 4 6 6 6
68

S27 5 4 5 5 2 3 3 5 5 5
S28 4 5 4 5 5 5 4 3 5 4
S29 3 2 3 4 3 3 3 4 5 5
S30 3 2 3 4 3 3 3 4 5 5
S31 3 2 3 4 3 3 3 4 5 5
S32 5 5 5 5 4 2 4 5 6 5
S33 4 5 4 5 5 5 4 3 5 3
S34 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5
S35 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5
S36 3 2 3 4 2 3 3 4 5 5
S37 5 5 5 5 4 2 4 5 6 5
S38 5 5 5 5 2 3 3 3 5 5
S39 5 5 5 5 3 2 2 3 5 5
69

SUBJEK B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20
S1 5 4 4 5 4 5 4 5 6 2

S2 4 5 5 6 5 5 5 5 5 3

S3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S6 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5

S7 5 3 3 2 5 5 5 5 4 3

S8 5 6 5 5 5 5 5 5 5 5

S9 5 4 4 4 5 5 5 2 5 5

S10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S11 5 6 6 4 5 6 6 5 6 6

S12 6 4 5 4 6 6 6 6 6 5

S13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S14 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5

S15 5 4 4 4 2 5 5 2 5 2

S16 5 3 3 2 5 5 5 5 4 2

S17 5 5 5 5 5 5 6 6 6 5

S18 5 6 5 4 5 6 5 5 4 4

S19 5 5 4 4 5 5 6 5 4 3

S20 5 2 2 5 5 5 5 5 5 2

S21 5 4 4 4 5 5 5 2 5 5

S22 6 6 6 6 5 6 6 5 5 6

S23 5 6 6 6 6 6 5 2 6 6

S24 5 3 3 2 5 5 5 5 4 2

S25 5 4 4 4 4 5 5 5 4 2

S26 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
70

S27 5 3 2 2 5 5 4 5 3 3

S28 5 4 4 4 4 5 5 5 4 2

S29 5 2 3 3 5 4 4 4 4 3

S30 5 2 3 3 5 4 4 4 4 3

S31 5 2 3 3 5 4 4 4 4 3

S32 6 5 5 4 5 5 4 5 5 4

S33 5 4 4 4 4 5 5 5 4 2

S34 5 4 2 4 5 5 5 5 4 2

S35 5 4 2 4 5 5 5 5 4 2

S36 5 2 3 3 5 4 4 4 4 3

S37 6 5 5 5 5 5 4 5 5 4

S38 5 4 2 4 5 5 5 5 4 2

S39 5 4 2 4 5 5 5 5 5 2
71

SUBJEK B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30

S1 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5

S2 5 4 4 6 6 6 6 3 4 6

S3 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5

S4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5

S5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5

S6 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5

S7 4 4 4 3 3 4 4 2 5 5

S8 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5

S9 5 5 5 2 5 5 2 2 5 5

S10 5 5 5 6 5 3 5 2 5 5

S11 6 5 6 6 6 5 5 1 5 5

S12 5 4 4 5 4 4 4 3 6 6

S13 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5

S14 5 5 5 6 5 3 5 2 5 5

S15 5 5 5 2 5 5 2 2 5 5

S16 4 5 5 2 2 4 4 2 5 5

S17 5 4 4 5 5 5 5 3 6 6

S18 5 5 5 6 5 5 5 2 5 5

S19 5 5 5 5 4 4 4 2 5 5

S20 2 5 4 6 3 2 2 2 5 5

S21 5 5 5 2 5 5 6 2 5 5

S22 6 5 5 6 5 5 6 1 5 5

S23 6 2 2 5 5 5 5 1 5 6

S24 4 5 5 2 2 4 4 2 5 5

S25 4 5 5 5 5 4 4 1 5 5

S26 6 6 6 6 6 6 6 1 6 6
72

S27 3 5 5 5 5 5 3 2 5 5

S28 4 5 5 5 5 4 4 1 5 5

S29 3 5 5 5 5 2 2 3 4 4

S30 3 5 5 5 5 3 3 3 4 4

S31 3 5 5 5 5 2 2 3 4 4

S32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S33 4 5 5 5 5 3 3 1 5 5

S34 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5

S35 3 5 5 4 4 4 5 4 5 5

S36 3 5 5 5 5 2 2 3 4 4

S37 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5

S38 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5

S39 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5
73

SUBJEK B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 B42
S1 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4

S2 5 3 5 5 3 5 1 1 5 5 6 6

S3 2 5 5 5 5 5 2 2 5 4 5 5

S4 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5

S5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 5

S6 5 5 5 5 2 5 2 2 5 2 5 5

S7 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3

S8 5 5 5 5 2 5 2 2 5 2 5 5

S9 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5

S10 3 5 5 5 3 5 2 3 5 2 5 2

S11 5 6 5 4 2 5 3 3 5 3 5 5

S12 1 5 5 5 3 5 2 2 5 2 2 2

S13 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5

S14 3 5 5 5 3 5 2 3 5 2 5 2

S15 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5

S16 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3

S17 1 5 5 5 3 5 2 2 5 2 2 2

S18 5 5 5 4 2 5 3 3 5 3 5 5

S19 2 4 4 4 4 4 3 4 5 2 3 5

S20 6 2 1 2 3 5 3 2 5 2 2 3

S21 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5

S22 6 6 6 6 5 5 3 4 6 5 6 5

S23 5 6 6 6 4 5 2 5 5 5 6 5

S24 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 3

S25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4

S26 5 6 6 6 2 5 2 6 6 5 6 2
74

S27 5 5 5 3 3 5 2 2 5 5 5 3

S28 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3

S29 2 5 5 4 3 4 2 4 5 3 5 4

S30 2 5 5 4 3 4 2 4 5 3 5 4

S31 2 5 5 4 3 4 2 4 5 3 5 4

S32 5 5 5 5 2 5 2 2 5 2 4 2

S33 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3

S34 2 2 2 2 2 5 4 4 4 3 3 3

S35 2 2 2 2 2 5 4 4 4 3 3 3

S36 2 5 5 4 3 4 2 4 5 3 5 4

S37 5 5 5 5 2 5 2 2 5 2 4 2

S38 2 2 2 2 2 5 5 5 5 2 3 3

S39 2 2 2 2 2 5 4 4 4 3 3 3
75

LAMPIRAN 3

HASIL UJI RELIABILITAS DAN

VALIDITAS
76

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas


a. Skala Burnout (Putaran 1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 39 100.0

Excludeda 0 .0

Total 39 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.879 19
77

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Seberapa sering Anda


23.21 68.588 .121 .886
merasa lelah?

Seberapa sering Anda lelah


23.23 67.551 .193 .884
secara fisik?

Seberapa sering Anda lelah


23.69 63.798 .575 .871
secara emosional?

Seberapa sering Anda


berpikir:"Saya tidak tahan 24.51 63.204 .613 .869
lagi?"

Seberapa sering Anda


24.26 63.090 .749 .867
merasa tidak bertenaga?

Seberapa sering Anda


merasa lemah dan rentan 24.26 65.722 .406 .876
terhadap penyakit?

Apakah Anda merasa lelah


23.74 66.301 .336 .878
pada akhir hari kerja?

Apakah Anda kelelahan di


pagi hari karena memikirkan 24.82 64.256 .501 .873
hari lain di tempat kerja?

Apakah Anda merasa bahwa


setiap jam kerja melelahkan 24.28 65.471 .303 .881
bagi anda?

Apakah Anda memiliki energi


yang cukup untuk keluarga
24.18 66.783 .260 .881
dan teman saat waktu
luang?

Apakah pekerjaan Anda


melelahkan secara 23.72 59.629 .685 .865
emosional?

Apakah pekerjaan Anda


24.44 60.621 .619 .868
membuat Anda frustrasi?

Apakah Anda merasa lelah


24.15 58.344 .887 .858
karena pekerjaan Anda?
78

Apakah Anda merasa


kesulitan bekerja dengan 24.67 64.228 .681 .869
pasien?

Apakah itu menguras energi


Anda untuk bekerja dengan 24.41 61.827 .702 .866
pasien?

Apakah Anda merasa


frustrasi bekerja dengan 24.64 62.605 .762 .866
pasien?

Apakah Anda merasa bahwa


Anda memberikan lebih dari
23.51 67.520 .180 .885
yang Anda dapatkan saat
bekerja dengan pasien?

Apakah Anda lelah bekerja


24.26 62.459 .638 .868
dengan pasien?

Apakah Anda terkadang


bertanya-tanya berapa lama
24.33 63.123 .447 .875
Anda mampu terus bekerja
dengan pasien?

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

25.46 70.781 8.413 19


79

b. Skala Kesejahteraan Psikologis (Putaran 1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 39 100.0

Excludeda 0 .0

Total 39 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.848 42
80

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Saya tidak takut


menyuarakan pendapat
saya, walaupun 175.54 249.992 .077 .850
bertentangan dengan
pendapat kebanyakan orang

Keputusan saya biasanya


tidak dipengaruhi oleh apa 175.67 246.860 .137 .849
yang dilakukan orang lain

Saya yakin terhadap


pendapat saya, bahkan
ketika itu bertentangan 176.18 258.572 -.181 .857
dengan kesepakatan
bersama

Menjadi bahagia dengan diri


sendiri lebih baik daripada
175.59 264.354 -.319 .861
meminta orang lain
menyetujui saya

Saya cenderung
mengkhawatirkan apa yang
175.92 230.073 .616 .836
orang lain pikirkan tentang
saya

Saya sering berubah pikiran


tentang keputusan, apabila
176.33 236.702 .418 .842
teman dan keluarga saya
tidak setuju

Sulit bagi saya untuk


menyuarakan pendapat yang 176.31 230.640 .582 .837
kontroversial

Kebanyakan orang
memandang saya sebagai
175.41 238.301 .542 .840
seseorang yang penuh kasih
saying
81

Saya menikmati percakapan


dengan anggota keluarga 174.97 253.815 -.046 .851
atau teman

Orang akan menggambarkan


saya sebagai seorang
175.18 249.730 .179 .847
pemberi dan mau berbagi
waktu dengan orang lain

Saya tahu bahwa saya dapat


mempercayai teman-teman
saya, dan mereka tahu 174.87 249.694 .284 .846
bahwa mereka dapat
mempercayai saya

Saya sering merasa


kesepian karena saya hanya 175.69 220.166 .847 .829
memiliki sedikit teman dekat

Saya tidak punya banyak


orang yang mau
175.90 218.831 .878 .828
mendengarkan ketika saya
perlu untuk bercerita

Menurut saya kebanyakan


orang memiliki lebih banyak 175.77 230.656 .638 .836
teman daripada saya

Saya cukup baik dalam


mengatur berbagai tanggung 175.08 249.915 .146 .847
jawab dalam hidup

Saya biasanya melakukan


pekerjaan dengan baik
174.95 243.313 .578 .842
dalam mengatur keuangan
dan urusan pribadi saya

Saya pandai mengatur waktu


saya sehingga saya bisa
175.03 244.341 .454 .843
melakukan semua yang
perlu dilakukan

Saya mampu menciptakan


kehidupan dan gaya hidup 175.31 246.534 .181 .847
sesuai keinginan saya
82

Saya tidak nyaman dengan


orang-orang dan komunitas 175.26 238.880 .589 .840
di sekitar saya

Saya sering merasa


kewalahan dengan tanggung
176.21 220.694 .713 .832
jawab yang harus saya
lakukan

Saya kesulitan dalam


mengatur hidup saya dengan
175.56 224.884 .872 .831
cara yang memuaskan bagi
saya

Saya pikir penting untuk


memiliki pengalaman baru
175.15 253.239 -.016 .849
yang mengubah cara pikir
tentang dunia

Saya merasa bahwa saya


telah banyak kemajuan
175.28 254.892 -.088 .852
sebagai seorang individu dari
waktu ke waktu

Saya tidak tertarik dengan


kegiatan yang akan 175.31 239.377 .329 .844
memperluas wawasan saya

Saya tidak ingin mencoba


cara baru dalam melakukan
sesuatu, sebab hidup saya 175.31 238.798 .493 .841
sudah berjalan sebagaimana
mestinya

Saya pikir, selama beberapa


tahun kemarin saya tidak
175.72 229.734 .692 .835
banyak berkembang sebagai
manusia

Saya tidak menikmati berada


dalam situasi baru yang
mengharuskan saya untuk 175.77 225.235 .727 .833
mengubah kebiasaan dalam
hidup
83

Ada kebenaran dalam


ungkapan "hidup adalah
proses untuk belajar, 177.64 267.868 -.444 .862
berubah dan bertumbuh
secara terus menerus"

Saya adalah orang yang aktif


menjalankan rencana yang
175.03 246.552 .456 .844
saya tetapkan untuk diri saya
sendiri

Saya senang membuat


rencana untuk masa depan
174.95 244.945 .533 .843
dan berupaya agar dapat
mewujudkannya

Saya cenderung fokus pada


masa kini, karena masa
176.13 232.009 .418 .842
depan hampir selalu
memberi saya masalah

Kegiatan saya sehari-hari


sering tampak sepele dan 175.49 233.467 .529 .839
tidak penting bagi saya

Saya tidak memiliki perasaan


yang baik terhadap apa yang 175.51 232.204 .555 .838
saya capai dalam hidup

Saya sudah menyusun


tujuan saya sendiri, tetapi hal
tersebut sekarang seperti 175.69 229.113 .690 .835
membuang-buang waktu
saja

Terkadang saya merasa


telah melakukan semua yang 176.90 251.884 .008 .852
harus dilakukan dalam hidup

Saya melakukan beberapa


kesalahan di masa lalu,
tetapi saya merasa bahwa 175.51 245.572 .261 .846
segala sesuatu telah berjalan
sesuai dengan yang terbaik
84

Di masa lalu saya


mengalami pasang surut,
177.13 263.325 -.317 .859
tetapi secara umum saya
tidak ingin mengubahnya

Membandingkan diri saya


dengan teman dan orang
terdekat, membuat saya 176.56 258.463 -.173 .857
merasa baik tentang diri
saya

Secara umum, saya merasa


percaya diri dan positif 175.10 247.463 .380 .845
tentang diri saya

Saya merasa bahwa banyak


orang yang saya kenal
176.44 246.568 .134 .850
memiliki kehidupan yang
lebih baik daripada saya

Dalam banyak hal, saya


merasa kecewa dengan 175.41 240.459 .342 .844
prestasi saya dalam hidup

Sikap saya terhadap diri


saya mungkin tidak sepositif
176.21 247.167 .124 .850
orang lain dalam
memandang dirinya

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

179.97 253.289 15.915 42


85

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas


a. Skala Burnout (Putaran 2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 39 100.0

Excludeda 0 .0

Total 39 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.899 16
86

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Seberapa sering Anda lelah


17.26 55.880 .570 .893
secara emosional?

Seberapa sering Anda


berpikir:"Saya tidak tahan 18.08 55.389 .602 .891
lagi?"

Seberapa sering Anda


17.82 55.572 .703 .889
merasa tidak bertenaga?

Seberapa sering Anda


merasa lemah dan rentan 17.82 57.941 .375 .899
terhadap penyakit

Apakah Anda merasa lelah


17.31 58.640 .292 .901
pada akhir hari kerja?

Apakah Anda kelelahan di


pagi hari karena memikirkan 18.38 56.243 .502 .895
hari lain di tempat kerja?

Apakah Anda merasa bahwa


setiap jam kerja melelahkan 17.85 57.502 .293 .904
bagi Anda?

Apakah Anda memiliki energi


yang cukup untuk keluarga
17.74 58.090 .304 .902
dan teman saat waktu
luang?

Apakah pekerjaan Anda


melelahkan secara 17.28 51.260 .738 .885
emosional?

Apakah pekerjaan Anda


18.00 51.947 .689 .888
membuat Anda frustrasi?

Apakah Andda merasa lelah


17.72 50.787 .883 .880
karena pekerjaan Anda?

Apakah Anda merasa


kesulitan bekerja dengan 18.23 56.024 .708 .890
pasien?
87

Apakah itu menguras energi


Anda untuk bekerja dengan 17.97 54.447 .658 .889
pasien?

Apakah Anda meras frustrasi


18.21 54.746 .759 .887
bekerja dengan pasien?

Apakah Anda lelah bekerja


17.82 54.520 .643 .890
dengan pasien?

Apakah Anda terkadang


bertanya-tanya berapa lama
17.90 54.358 .509 .896
Anda mampu terus bekerja
dengan pasien?

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

19.03 62.394 7.899 16


88

b. Skala Kesejahteraan Psikologis (Putaran 2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 39 100.0

Excludeda 0 .0

Total 39 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.932 26
89

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Saya cenderung
mengkhawatirkan apa yang
111.15 240.186 .674 .928
orang lain pikirkan tentang
saya

Saya sering berubah pikiran


tentang keputusan, apabila
111.56 250.358 .380 .933
teman dan keluarga saya
tidak setuju

Sulit bagi saya untuk


menyuarakan pendapat yang 111.54 243.729 .555 .930
kontroversial

Kebanyakan orang
memandang saya sebagai
110.64 249.552 .582 .930
seseorang yang penuh kasih
sayang

Saya tahu bahwa saya dapat


mempercayai teman-teman
saya, dan mereka tahu 110.10 262.252 .286 .933
bahwa mereka dapat
mempercayai saya

Saya sering merasa


kesepian karena saya hanya 110.92 232.862 .823 .926
memiliki sedikit teman dekat

Saya tidak punya banyak


orang yang mau
111.13 228.115 .949 .923
mendengarkan ketika saya
perlu untuk bercerita

Menurut saya kebanyakan


orang memiliki lebih banyak 111.00 241.368 .681 .928
teman daripada saya
90

Saya biasanya melakukan


pekerjaan dengan baik
110.18 256.204 .550 .931
dalam mengatur keuangan
dan urusan pribadi saya

Saya pandai mengatur waktu


saya sehingga saya bisa
110.26 257.775 .403 .932
melakukan semua yang
perlu dilakukan

Saya tidak nyaman dengan


orang-orang dan komunitas 110.49 250.256 .630 .930
disekitar saya

Saya sering merasa


kewalahan dengan tanggung
111.44 229.305 .792 .926
jawab yang harus saya
lakukan

Saya kesulitan dalam


mengatur hidup saya dengan
110.79 235.957 .901 .925
cara yang memuaskan bagi
saya

Saya tidak tertarik dengan


kegiatan yang akan 110.54 249.202 .396 .933
memperluas wawasan saya

Saya tidak ingin mencoba


cara baru dalam melakukan
sesuatu, sebab hidup saya 110.54 249.781 .541 .930
sudah berjalan sebagaimana
mestinya

Saya pikir, selama beberapa


tahun kemarin saya tidak
110.95 244.418 .610 .929
banyak berkembang sebagai
manusia

Saya tidak menikmati berada


dalam situasi baru yang
mengharuskan saya untuk 111.00 239.421 .665 .928
mengubah kebiasaan dalam
hidup
91

Saya adalah orang yang aktif


menjalankan rencana yang
110.26 260.459 .360 .933
saya tetapkan untuk diri saya
sendiri

Saya senang membuat


rencana untuk masa depan
110.18 257.941 .498 .932
dan berupaya agar dapat
mewujudkannya

Saya cenderung fokus pada


masa kini, karena masa
111.36 243.973 .422 .934
depan hampir selalu
memberi saya masalah

Kegiatan saya sehari-hari


sering tampak sepele dan 110.72 241.524 .650 .929
tidak penting bagi saya

Saya tidak memiliki perasaan


yang baik terhadap apa yang 110.74 240.196 .675 .928
saya capai dalam hidup

Saya sudah menyusun


tujuan saya sendiri, tetapi hal
tersebut sekarang seperti 110.92 237.757 .796 .926
membuang-buang waktu
saja

Saya melakukan beberapa


kesalahan di masa lalu,
tetapi saya merasa bahwa 110.74 258.301 .252 .934
segala sesuatu telah berjalan
sesuai dengan yang terbaik

Secara umum, saya merasa


percaya diri dan positif 110.33 259.018 .445 .932
tentang diri saya

Dalam banyak hal, saya


merasa kecewa dengan 110.64 250.552 .410 .932
prestasi saya dalam hidup
92

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

115.21 265.957 16.308 26


93

LAMPIRAN 4

SKALA PENELITIAN
94

Lampiran 4 : Skala Penelitian

I’m a nurse

I’m a nurse
95

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Alamat : Jl. Kaliurang Km 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584,
Telp. (0274) 898444

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Dengan hormat,
Bersama ini saya sebagai mahasiswa Psikologi 2015 Universitas
Islam Indonesia bermaksud untuk mengadakan penelitian yang ditujukan
kepada Bapak/Ibu yang berprofesi sebagai perawat. Penelitian ini
dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Strata-1 program studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.
Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan
bantuan Bapak/Ibu untuk bersedia mengisi kuesioner penelitian ini dengan
jujur sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu. Hasil kuesioner dan data
pribadi Bapak/Ibu terjamin kerahasiaannya sesuai Kode Etik Penelitian dan
hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan
Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk kuesioner ini, saya ucapkan terima
kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak/Ibu.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Hormat saya,
Peneliti

Annisa Fahmawati
96

IDENTITAS DIRI

Nama (boleh inisial) :

Jenis kelamin :

Usia :

Status pernikahan :

Pendidikan terakhir :

Lama masa kerja :

Nomor telepon :

Penghasilan : (lingkari salah satu)

a. ≤ Rp 1.500.000
b. Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000
c. Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000
d. ≥ Rp 3.000.000

Perawat di bagian :

Dengan ini saya menyatakan bersedia dan penuh kesadaran dalam mengisi
kuisioner ini. Informasi dan jawaban yang saya berikan sesuai dengan keadaan saya
yang sebenarnya.

Yogyakarta, .......................2019

_____________________
(ttd dan nama/ inisial)
97

Petunjuk pengisian bagian A


Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab. Baca dan pahami
baik-baik pernyataan-pernyataan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, anda cukup memberikan tanda centang (√) pada salah satu
pilhan jawaban yang paling menggambarkan keadaan diri anda.

BAGIAN A

1. Seberapa sering Anda lelah secara emosional?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

2. Seberapa sering Anda berpikir: “Saya tidak tahan lagi?”


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

3. Seberapa sering Anda merasa tidak bertenaga?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

4. Seberapa sering Anda merasa lemah dan rentan terhadap penyakit?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

5. Apakah Anda merasa lelah pada akhir hari kerja?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

6. Apakah Anda kelelahan di pagi hari karena memikirkan hari lain di tempat
kerja?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang
98

7. Apakah Anda merasa bahwa setiap jam kerja melelahkan bagi Anda?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

8. Apakah Anda memiliki energi yang cukup untuk keluarga dan teman saat
waktu luang?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

9. Apakah pekerjaan Anda melelahkan secara emosional?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

10. Apakah pekerjaan Anda membuat Anda frustrasi?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

11. Apakah Anda merasa lelah karena pekerjaan Anda?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

12. Apakah Anda merasa kesulitan bekerja dengan pasien?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

13. Apakah itu menguras energi Anda untuk bekerja dengan pasien?
Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi
99

14. Apakah Anda merasa frustrasi bekerja dengan pasien?


Sangat Tinggi Agak Rendah Sangat Rendah
Tinggi

15. Apakah Anda lelah bekerja dengan pasien?


Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang

16. Apakah Anda terkadang bertanya-tanya berapa lama Anda mampu terus
bekerja dengan pasien?
Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak Pernah
Kadang
100

Petunjuk pengisian bagian B


Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang harus anda jawab. Baca dan pahami
baik-baik pernyataan-pernyataan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, anda cukup memberikan tanda centang (√) pada salah satu
pilhan jawaban yang paling menggambarkan keadaan diri anda.
KETERANGAN :
STS : Sangat Tidak Setuju AS : Agak Setuju
TS : Tidak Setuju S : Setuju
ATS : Agak Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

BAGIAN B

No. Pertanyaan Kolom Jawaban


STS TS ATS AS S SS
1. Saya cenderung mengkhawatirkan
apa yang orang lain pikirkan
tentang saya
2. Saya sering berubah pikiran
tentang keputusan, apabila teman
dan keluarga saya tidak setuju
3. Sulit bagi saya untuk menyuarakan
pendapat yang kontroversial
4. Kebanyakan orang memandang
saya sebagai seseorang yang penuh
kasih sayang
5. Saya tahu bahwa saya dapat
mempercayai teman-teman saya,
dan mereka tahu bahwa mereka
dapat mempercayai saya
101

6. Saya sering merasa kesepian


karena saya hanya memiliki sedikit
teman dekat
7. Saya tidak punya banyak orang
yang mau mendengarkan ketika
saya perlu untuk bercerita
8. Menurut saya kebanyakan orang
memiliki lebih banyak teman
daripada saya
9. Saya biasanya melakukan
pekerjaan dengan baik dalam
mengatur keuangan dan urusan
pribadi saya
10. Saya pandai mengatur waktu saya
sehingga saya bisa melakukan
semua yang perlu dilakukan
11. Saya tidak nyaman dengan orang-
orang dan komunitas di sekitar saya
12. Saya sering merasa kewalahan
dengan tanggung jawab yang harus
saya lakukan
13. Saya kesulitan dalam mengatur
hidup saya dengan cara yang
memuaskan bagi saya
14. Saya tidak tertarik dengan kegiatan
yang akan memperluas wawasan
saya
15. Saya tidak ingin mencoba cara baru
dalam melakukan sesuatu, sebab
hidup saya sudah berjalan
sebagaimana mestinya
102

16. Saya pikir, selama beberapa tahun


kemarin saya tidak banyak
berkembang sebagai manusia
17. Saya tidak menikmati berada
dalam situasi baru yang
mengharuskan saya untuk
mengubah kebiasaan dalam hidup
18. Saya adalah orang yang aktif
menjalankan rencana yang saya
tetapkan untuk diri saya sendiri
19. Saya senang membuat rencana
untuk masa depan dan berupaya
agar dapat mewujudkannya
20. Saya cenderung fokus pada masa
kini, karena masa depan hampir
selalu memberi saya masalah
21. Kegiatan saya sehari-hari sering
tampak sepele dan tidak penting
bagi saya
22. Saya tidak memiliki perasaan yang
baik terhadap apa yang saya capai
dalam hidup
23. Saya sudah menyusun tujuan saya
sendiri, tetapi hal tersebut sekarang
seperti membuang-buang waktu
saja
24. Saya melakukan beberapa
kesalahan di masa lalu, tetapi saya
merasa bahwa segala sesuatu telah
berjalan sesuai dengan yang terbaik
25. Secara umum, saya merasa percaya
diri dan positif tentang diri saya
103

26. Dalam banyak hal, saya merasa


kecewa dengan prestasi saya dalam
hidup
104

LAMPIRAN 5

TABULASI DATA PENELITIAN


105

Lampiran 5 : Tabulasi Data Penelitian


A. Tabulasi Data Penelitian Skala Burnout

SUBJEK A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10

S1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

S2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1

S3 1 0 1 2 2 1 1 0 1 0

S4 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0

S5 1 0 1 1 1 1 1 0 2 0

S6 2 0 0 0 1 1 1 0 3 0

S7 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1

S8 2 0 1 2 2 2 1 1 1 1

S9 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S10 1 0 1 2 2 1 1 0 1 0

S11 2 0 0 0 1 0 2 1 2 0

S12 1 0 1 2 2 1 1 0 1 0

S13 2 1 1 1 2 0 0 1 1 0

S14 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

S15 1 0 1 2 2 1 1 0 1 0

S16 1 0 1 2 2 1 1 1 1 0

S17 1 0 1 1 2 1 1 1 1 0

S18 2 0 1 1 1 2 1 0 2 2

S19 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S20 2 1 2 1 2 1 1 1 3 2

S21 2 0 1 2 2 2 1 1 1 1
106

S22 2 0 2 1 2 1 1 2 1 0

S23 2 1 1 1 2 1 1 0 3 2

S24 2 1 0 1 2 0 2 1 2 1

S25 2 1 0 1 2 0 2 1 2 1

S26 4 3 0 0 1 0 0 4 0 0

S27 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

S28 2 1 2 1 2 1 1 1 1 0

S29 2 1 0 1 2 0 2 1 2 1

S30 2 0 0 0 1 0 2 1 2 0

S31 2 0 1 1 1 2 1 0 2 2

S32 2 0 1 2 2 2 1 1 1 1

S33 3 2 1 0 0 0 0 1 2 2

S34 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S35 2 1 0 1 2 0 2 1 2 1

S36 2 1 1 1 2 1 1 0 3 2

S37 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1

S38 2 0 1 2 2 0 0 0 2 1

S39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

S40 1 1 1 1 2 1 1 1 2 0

S41 3 2 1 0 0 0 0 1 2 2

S42 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3

S43 2 0 1 2 2 0 0 0 2 1

S44 2 0 1 1 1 0 0 1 1 0

S45 1 1 0 1 1 1 1 2 1 0
107

S46 2 1 1 1 2 1 1 0 0 0

S47 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2

S48 1 1 1 1 2 1 1 1 2 0

S49 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S50 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S51 2 1 1 1 2 1 1 0 1 0

S52 2 0 2 2 3 3 2 1 2 1

S53 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1

S54 2 1 1 1 1 1 1 0 2 1

S55 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1

S56 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3

S57 2 0 0 0 1 0 2 1 2 0

S58 2 1 0 1 2 0 2 1 2 1

S59 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2

S60 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2

S61 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0

S62 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0

S63 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1

S64 2 0 1 2 2 2 2 1 1 1

S65 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2

S66 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S67 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2

S68 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2

S69 2 0 1 1 3 0 0 1 2 1
108

S70 2 1 1 1 2 1 1 0 3 2

S71 2 2 2 1 2 1 0 2 2 1

S72 2 0 2 1 3 1 1 2 1 0

S73 2 1 0 1 2 0 2 1 2 1

S74 2 1 1 1 2 0 0 1 2 0

S75 2 1 1 1 2 0 0 2 2 0

S76 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1

S77 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0

S78 2 0 0 0 0 1 2 1 2 0

S79 2 0 0 0 1 1 1 0 3 0

S80 2 0 2 2 3 3 2 1 2 1

S81 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0

S82 2 0 1 2 2 2 2 1 1 1
109

SUBJEK A11 A12 A13 A14 A15 A16


S1 1 0 1 0 0 0

S2 2 1 2 1 2 1

S3 0 0 1 0 3 1

S4 0 0 0 0 0 0

S5 1 0 0 0 1 0

S6 0 0 0 0 0 0

S7 2 3 4 2 2 0

S8 1 1 1 0 1 1

S9 0 0 0 0 1 0

S10 0 0 1 0 3 1

S11 1 0 0 0 0 1

S12 0 0 1 0 3 1

S13 1 0 0 0 0 0

S14 2 1 1 1 1 2

S15 0 0 1 0 3 1

S16 1 1 1 1 1 1

S17 0 1 1 1 1 1

S18 2 3 2 2 2 0

S19 0 0 0 0 1 0

S20 2 1 1 1 1 1

S21 1 1 1 0 1 1

S22 2 0 0 0 0 0

S23 2 1 1 1 1 2

S24 2 2 2 0 0 1

S25 2 2 2 0 0 1

S26 0 0 0 0 0 0
110

S27 2 1 2 2 2 2

S28 0 0 0 0 1 0

S29 2 2 2 0 0 1

S30 1 0 0 0 0 1

S31 2 3 2 2 2 0

S32 1 1 1 0 1 1

S33 2 0 0 0 0 0

S34 0 0 0 0 1 0

S35 2 2 2 0 0 1

S36 2 1 1 1 1 2

S37 1 2 2 1 2 2

S38 1 0 0 0 0 0

S39 0 0 0 0 0 0

S40 1 1 1 1 1 1

S41 2 1 1 1 0 0

S42 3 2 2 3 3 3

S43 1 0 0 0 0 0

S44 1 1 1 1 1 1

S45 1 0 0 0 0 0

S46 0 0 0 0 0 0

S47 2 1 1 3 1 3

S48 1 1 1 1 1 1

S49 0 0 0 0 1 0

S50 1 1 1 1 1 1

S51 1 0 1 1 1 1

S52 2 1 1 1 1 1

S53 2 3 4 2 2 0
111

S54 1 1 1 1 1 1

S55 2 3 4 2 2 0

S56 3 2 3 2 3 1

S57 1 0 0 0 0 1

S58 2 2 2 0 0 1

S59 2 1 1 1 1 1

S60 2 1 1 1 0 0

S61 0 0 0 0 0 1

S62 0 0 0 0 1 0

S63 0 1 1 1 1 1

S64 1 1 1 0 1 1

S65 1 1 1 3 1 3

S66 0 0 0 0 1 0

S67 2 2 2 2 1 1

S68 2 1 2 2 1 1

S69 2 0 0 0 0 0

S70 2 1 1 1 1 2

S71 2 1 1 1 1 1

S72 2 0 0 0 0 0

S73 2 2 2 0 0 1

S74 0 0 0 0 0 0

S75 0 0 0 0 0 0

S76 1 1 1 1 1 0

S77 0 0 0 0 1 0

S78 1 0 0 0 0 1

S79 0 0 0 0 0 0

S80 2 1 1 1 1 1
112

S81 0 1 1 1 0 0

S82 1 2 1 1 2 2
113

B. Tabulasi Data Penelitian Skala Kesejahteraan Psikologis

SUBJEK B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
S1 5 5 2 5 6 6 6 6 6 6
S2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4
S3 6 5 6 6 6 6 6 6 6 1
S4 5 2 5 5 5 6 6 5 5 5
S5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5
S6 6 5 4 5 6 6 6 5 6 5
S7 5 4 2 5 5 5 4 3 5 5
S8 6 3 1 4 5 6 6 6 5 1
S9 6 3 2 5 5 5 5 5 4 2
S10 6 5 6 6 6 6 6 6 6 1
S11 5 2 2 5 5 6 5 5 5 4
S12 6 5 6 6 6 6 6 6 6 1
S13 5 1 5 6 6 6 6 5 5 6
S14 2 2 2 2 5 2 2 2 5 5
S15 6 5 6 6 6 6 6 6 6 1
S16 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5
S17 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5
S18 6 2 5 5 5 5 5 5 5 6
S19 6 3 2 5 5 5 5 5 4 2
S20 3 2 3 5 5 5 4 4 4 3
S21 5 3 1 4 5 6 6 6 5 1
S22 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
S23 5 2 3 5 5 5 5 5 4 5
S24 5 3 5 5 6 5 5 5 5 5
S25 5 3 5 5 6 6 5 5 5 5
S26 2 2 2 6 6 1 6 6 1 1
S27 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
S28 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5
S29 5 3 5 5 6 6 5 5 5 5
S30 5 2 2 5 5 6 5 5 5 4
S31 6 2 5 5 5 5 5 5 5 6
S32 5 3 1 4 5 6 6 6 5 1
S33 6 2 4 5 6 6 6 6 5 5
S34 6 3 2 5 5 5 5 5 4 3
S35 5 3 5 5 6 5 5 5 5 5
S36 5 2 3 5 5 5 5 5 4 5
S37 4 4 4 3 3 4 4 4 5 3
S38 4 4 4 5 5 6 6 6 5 5
S39 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
114

S40 5 5 4 5 6 6 5 5 5 5
S41 6 2 4 5 6 6 6 6 5 5
S42 2 2 2 3 5 2 2 4 5 5
S43 4 4 4 5 5 6 6 6 5 5
S44 5 4 3 5 5 5 2 2 5 4
S45 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4
S46 2 4 5 5 5 6 6 5 5 5
S47 6 5 5 6 6 6 5 5 2 2
S48 5 5 4 5 6 6 5 5 5 5
S49 6 3 2 5 5 5 5 5 4 2
S50 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5
S51 6 5 5 5 5 5 5 5 5 4
S52 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5
S53 5 4 2 5 5 5 4 3 5 5
S54 5 5 5 5 5 2 2 2 5 5
S55 5 4 2 5 5 5 4 3 5 5
S56 2 3 5 5 6 6 6 6 5 4
S57 5 2 2 5 5 6 5 5 5 4
S58 5 3 5 5 6 6 5 5 5 5
S59 3 2 3 4 5 2 4 4 4 3
S60 6 2 4 5 6 6 6 6 5 5
S61 2 2 5 4 5 5 5 5 5 5
S62 6 3 2 5 5 5 5 5 4 2
S63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S64 5 3 1 4 5 6 6 6 5 1
S65 6 5 5 6 6 6 5 5 2 2
S66 6 3 1 6 6 5 5 5 4 2
S67 3 2 3 4 5 2 3 3 4 3
S68 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
S69 5 6 6 5 5 2 6 6 2 1
S70 5 2 3 5 5 5 5 5 4 5
S71 3 3 5 4 4 5 5 5 4 4
S72 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
S73 5 3 5 5 6 6 5 5 5 5
S74 6 2 5 6 6 6 6 5 5 5
S75 6 2 5 6 6 6 6 6 6 6
S76 3 3 2 4 5 4 5 3 5 5
S77 6 3 2 5 5 5 5 5 4 2
S78 5 2 2 5 5 6 5 5 5 4
S79 6 5 4 5 6 6 6 5 6 5
S80 4 5 4 5 5 4 4 2 5 6
115

S81 6 5 5 3 5 6 6 6 5 5
S82 5 4 3 5 5 5 2 2 5 4
116

SUBJEK B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20
S1 6 6 6 5 4 5 5 5 6 6

S2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

S3 6 4 6 6 6 5 5 6 6 6

S4 6 5 5 5 6 5 5 5 5 5

S5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5

S6 6 5 6 6 6 6 5 5 6 3

S7 3 4 5 5 2 2 4 5 5 5

S8 6 6 6 6 1 6 6 6 6 1

S9 6 6 6 5 6 6 5 5 5 5

S10 6 5 6 6 6 5 5 6 6 6

S11 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5

S12 6 4 6 6 6 5 5 6 6 6

S13 5 5 6 6 5 6 5 5 5 6

S14 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5

S15 6 4 6 6 6 5 5 6 6 6

S16 5 4 5 5 3 5 5 2 5 5

S17 5 4 5 5 3 6 6 2 5 6

S18 5 4 4 5 2 2 2 5 6 5

S19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S20 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4

S21 6 6 6 6 1 6 6 6 6 1

S22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

S25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

S26 6 6 1 1 6 1 1 1 1 1
117

S27 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4

S28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

S30 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5

S31 5 4 4 5 3 2 4 5 6 5

S32 6 6 6 6 1 6 6 6 6 1

S33 5 3 6 5 5 6 6 5 5 6

S34 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

S35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

S36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S37 4 4 4 4 2 5 4 3 5 4

S38 2 5 6 5 5 6 5 5 6 5

S39 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S41 5 3 6 5 5 6 6 5 5 6

S42 2 2 2 2 2 2 2 5 5 2

S43 2 5 6 5 5 6 5 5 6 5

S44 6 2 3 5 4 5 5 3 3 4

S45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S47 6 6 6 6 1 6 6 6 6 1

S48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S49 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

S50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2

S51 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5

S52 6 6 6 6 6 6 6 5 5 1

S53 3 4 5 5 2 2 4 5 5 5
118

S54 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2

S55 3 4 5 5 2 2 4 5 5 5

S56 5 2 3 4 5 3 4 5 5 5

S57 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5

S58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

S59 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4

S60 5 3 6 5 5 6 6 5 5 6

S61 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S63 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5

S64 6 6 6 6 1 6 6 6 6 1

S65 6 6 6 6 1 6 6 6 6 1

S66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S67 4 3 3 3 3 5 5 4 4 4

S68 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3

S69 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6

S70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S71 5 3 3 5 5 5 5 2 5 5

S72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

S74 5 5 6 6 5 6 5 5 5 6

S75 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S76 5 4 5 4 4 5 2 5 4 5

S77 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S78 5 5 5 6 5 5 5 4 5 5

S79 6 5 4 5 2 2 4 5 5 5

S80 6 6 6 6 6 6 6 5 5 1
119

S81 5 5 6 5 6 3 2 5 5 6

S82 6 2 3 5 4 5 5 3 3 4
120

SUBJEK B21 B22 B23 B24 B25 B26

S1 6 6 6 4 6 6

S2 5 5 5 4 5 3

S3 6 6 6 5 6 5

S4 6 5 2 5 5 5

S5 5 5 5 5 5 5

S6 6 6 6 6 6 6

S7 5 5 5 3 5 3

S8 6 6 1 1 6 6

S9 5 5 5 5 5 5

S10 6 6 6 5 6 5

S11 1 5 5 5 5 2

S12 6 6 6 5 6 5

S13 6 6 6 6 6 6

S14 5 5 5 5 4 5

S15 6 6 6 5 6 5

S16 5 5 5 3 5 5

S17 6 5 5 3 5 5

S18 5 5 5 4 5 5

S19 5 5 5 5 5 5

S20 3 3 3 4 5 4

S21 6 6 1 1 6 6

S22 5 5 5 5 5 5

S23 5 5 5 5 5 5

S24 5 5 5 4 6 4

S25 5 5 5 5 6 5

S26 1 6 6 1 6 1
121

S27 4 4 4 3 3 4

S28 5 5 5 5 5 5

S29 5 5 5 4 6 5

S30 1 5 5 5 5 2

S31 5 5 5 4 5 4

S32 6 6 1 1 6 6

S33 5 6 4 6 6 6

S34 5 5 5 5 5 5

S35 5 5 5 4 6 4

S36 5 5 5 5 5 5

S37 4 4 4 5 5 4

S38 6 6 5 6 6 6

S39 6 6 6 6 6 6

S40 5 5 5 5 5 5

S41 5 6 4 6 6 6

S42 5 5 2 5 5 2

S43 6 6 5 6 6 6

S44 5 5 5 5 5 5

S45 5 5 5 5 5 5

S46 5 5 5 6 5 6

S47 6 6 1 2 6 6

S48 5 5 5 5 5 5

S49 5 5 5 5 5 5

S50 5 5 5 5 5 5

S51 5 5 5 3 5 5

S52 6 6 6 6 6 6

S53 5 5 5 3 5 3
122

S54 2 2 2 5 5 2

S55 5 5 5 3 5 3

S56 5 6 4 4 6 4

S57 1 5 5 5 5 2

S58 5 5 5 5 6 5

S59 3 3 3 4 5 4

S60 5 6 4 6 6 6

S61 5 2 5 5 5 5

S62 5 5 5 5 5 5

S63 6 5 6 4 5 4

S64 6 6 1 1 6 6

S65 6 6 1 3 6 6

S66 5 5 5 5 5 5

S67 3 3 3 4 5 5

S68 4 4 4 3 4 4

S69 5 5 5 6 6 5

S70 5 5 5 5 5 5

S71 5 5 5 5 5 5

S72 5 5 5 5 5 5

S73 5 5 5 4 6 4

S74 6 6 6 5 6 5

S75 6 6 6 6 6 6

S76 5 5 6 4 5 5

S77 5 5 5 5 5 5

S78 1 5 5 5 5 2

S79 5 5 5 3 5 3

S80 6 6 6 6 6 6
123

S81 5 5 5 5 5 6

S82 4 5 5 5 5 5
124

LAMPIRAN 6

HASIL UJI ASUMSI


125

Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi

A. Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TS.A 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%

TS.B 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TS.A .094 82 .070 .958 82 .009

TS.B .140 82 .000 .950 82 .003

a. Lilliefors Significance Correction

B. Uji Linearitas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

TS.A * TS.B 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%


126

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

TS.A * TS.B Between (Combined) 3246.791 36 90.189 2.367 .003


Groups
Linearity 1369.292 1 1369.292 35.935 .000

Deviation from
1877.499 35 53.643 1.408 .139
Linearity

Within Groups 1714.733 45 38.105

Total 4961.524 81
127

LAMPIRAN 7

HASIL UJI HIPOTESIS


128

Lampiran 7 : Hasil Uji Hipotesis

Correlations

TS.A TS.B

Spearman's rho TS.A Correlation Coefficient 1.000 -.436**

Sig. (1-tailed) . .000

N 82 82

TS.B Correlation Coefficient -.436** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 82 82

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).


129

LAMPIRAN 8

ANALISIS TAMBAHAN
130

Lampiran 8 : Hasil Analisis Tambahan

A. Hasil Uji Beda Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin

T-Test
Group Statistics

JENIS
KELAMIN N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

TS.BURNOUT LAKI-LAKI 17 12.41 6.938 1.683

PEREMPUAN 65 18.03 7.671 .951

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

TS. Equal
BURN variances .336 .564 -2.739 80 .008 -5.619 2.051 -9.701 -1.537
OUT assumed

Equal
variances
-2.907 27.173 .007 -5.619 1.933 -9.584 -1.654
not
assumed
131

B. Hasil Uji Beda Burnout Berdasarkan Lama Masa Kerja

Kruskal-Wallis Test
Ranks

LAMA KERJA N Mean Rank

TS.BURNOUT 1-10 TAHUN 30 42.82

11-20 TAHUN 20 37.50

21-30 TAHUN 32 42.77

Total 82

Test Statisticsa,b

TS.BURNOUT

Chi-Square .752

df 2

Asymp. Sig. .687

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: LAMA


KERJA
132

LAMPIRAN 9

SURAT PERMOHONAN IZIN

PENELITIAN
133

Lampiran 9 :

a. Surat Permohonan Izin Penelitian


134

b. Surat Izin Penelitian


135

LAMPIRAN 10

SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI

PENELITIAN
136

Lampiran 10 : Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian


137

LAMPIRAN 11

ETHICAL CLEARANCE
138

Lampiran 11 : Ethical Clearance

Anda mungkin juga menyukai