Anda di halaman 1dari 27

KASUS 1

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu: Desak Nyoman Sithi, S.Kp.,MARS.,PhD

Disusun Oleh:
Kiana Alif Fatwa Supendi 1810711025
Gabriell Regina Solagracia Massie 1810711064
Della Yunita 1810711066
Sonia Danti 1810711073
Ezzah Najlalya 1810711075

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2021
Kasus:
Ruang isolasi TB paru Rumah Sakit X diketahui bahwa perawat sering terpapar berbagai macam bau
yang tidak menyenangkan. Hasil pengkajian dengan perawat diketahui bahwa sebagian besar
perawat merasa terganggu dan stress dengan kondisi perawatan di ruang paru. Setiap hari harus pakai
masker, yang membuat mereka kurang relaks saat melakukan tindakan kepada pasien.
Hasil wawancara dengan beberapa perawat didapatkan: seorang perawat mengatakan bahwa ia
kadang merasa stres ketika seorang dokter menyalahkan perawat karena dianggap kurang tepat
dalam memberikan asuhan pada pasien. Perawat lain mengatakan ia merasa stres saat dokter dirasa
kurang tepat dalam menentukan tindakan pada pasien. Perawat lain juga mengatakan kadang dia
merasa stres karena kadang perawat dan dokter di ruang tersebut berkonflik. Perawat lainnya
mengatakan merasa stres karena merasa kurang berdaya saat dokter menyalahkan perawat bahkan
kadang memarahi perawat di depan pasien.

Data tambahan:
Hasil wawancara dengan pasien, didapatkan bahwa: pasien tidak nyaman karena ruangan sedikit
pengap, sering merasa kepanasan dalam ruangan, kasur RS tidak terlalu nyaman, dan fasilitas
ruangan seadanya saja. Pasien mengatakan para suster sudah merawat dengan baik walaupun hanya
1-2 suster dalam setiap shift. Pasien mengatakan merasa sedih dan cemas karena tidak bisa bertemu
keluarga di ruang isolasi, ingin cepat pulang namun dokter hanya sesekali memeriksa dan lama
sekali memberi izin pulang.

PENGKAJIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit


1. Sejarah Singkat Rumah sakit Husada Setya
Sejarah rumah sakit dimulai dengan keluarnya Surat Keputusan yang mencantumkan
keberadaan Rumah Sakit berada dalam struktur organisasi. Pada tahun 1990,
penggunaan Rumah sakit diresmikan oleh Menteri kesehatan dan sejak itulah
melaksanakan kegiatan operasional sampai sekarang.
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi, dan Tujuan
Berdasarkan surat edaran, Rumah Sakit mempunyai falsafah, motto, visi, misi dan
tujuan sebagai berikut:
a. Falsafah
Dengan Iman dan Taqwa berdasarkan Pancasila kita tingkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia.
b. Motto
Kesehatan dan kepuasan anda adalah kebahagian kami
c. Visi
Memberikan mutu pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat

d. Misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dan bertanggung jawab,
aman, informatif, efektif, dan efesien dengan tetap memperhatikan aspek sosial.

e. Tujuan
1) Menciptakan keluaran kerja:Aman, Informatif, Efektif, Efisien, Mutu, dan
Manusiawi
2) Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang berbentuk pelayanan:bio,
psiko, sosio, spiritual pada kasus medis
3) Menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi operasi
4) Mencegah komplikasi
5) Menjamin kecukupan nutrisi
6) Mencegah terjadinya infeksi nasokomial
7) Mengurangi morbiditas dan mortalitas
8) Menciptakan kerjasama yang baik antara petugas, pasien, dan keluarga
9) Memberikan rasa aman dan nyaman

3. Jenis-Jenis Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan yang ada meliputi pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan,
rehabilitasi medik, farmasi dan gizi. Jenis pelayanan yang diselenggarakan adalah:
a. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam, dengan Emergency Traumatic Centre (ETC), yang
dilengkapi dengan kamar operasi Cito.
b. Pelayanan Rawat jalan (Poli Umum, Gigi, Anak, Penyakit Dalam, Bedah, Kebidanan,
Syaraf, Jiwa, Kulit kelamin, Gigi dan Mulut.
c. Pelayanan Rawat inap dengan kapasitas 388 tempat tidur yang terbagi pada 19 ruang
rawat inap antara lain bedah, penyakit dalam, paru, syaraf, anak, kebidanan, jiwa dan
tahanan. Ruang tersebut terdiri dari VIP, kelas 1, kelas 2 dan kelas 3, untuk perawatan
pasien anggota Polisi dan keluarga, peserta ASKES dan pasien umum.
d. Pelayanan laboratorium lengkap
e. Pelayanan radiologi lengkap
f. Pelayanan Apotek lengkap (Apotek Dinas dan Umum)
g. Pelayanan Ruang operasi dengan 6 ruang OK di Instalasi Bedah Sentral untuk operasi
Bedah, Kebidanan dan Kandungan, Mata dan THT
h. Pelayanan Perinatologi
i. Pelayanan Kamar Bersalin
j. ICU yang sekaligus berfungsi sebagai ICCU
k. Pelayanan Keperawatan Jiwa
l. Pusat Pelayanan Terpadu
B. Analisis Hasil Pengkajian Manajemen Pelayanan Keperawatan di ruang
1. Pengkajian Manajemen Pelayanan Keperawatan
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan keperawatan tanggal 27 April 2021,
diketahui bahwa masih banyak permasalahan yang ditemui dalam penerapan manajemen
keperawatan, baik dalam fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan
pengendalian, dimana fungsi manajemen tersebut belum dilaksanakan secara optimal.
Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 April 2021 yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang berhubungan dengan aspek manajemen keperawatan melalui pendekatan
terhadap aspek manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan. Pengkajian
manajemen meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengawasan dan
fungsi pengendalian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah studi literatur
dengan membaca laporan ruangan dan laporan hasil praktek manajemen sebelumnya yang
berkaitan dengan manajemen, kemudian dikonfirmasi dengan masalah-masalah yang
dikemukakan oleh responden, konfirmasi dilakukan melalui observasi, wawancara,
penyebaran angket. Responden yang terlibat dalam pengisian kuesioner sebanyak 15 orang
perawat pelaksana dan 1 orang kepala ruangan, serta 5 pasien dengan TB paru. Responden
berasal dari ruang isolasi TB paru Rumah Sakit X.

2. Pengkajian konsep diri pada perawat


1) Gambaran diri
Perawat tidak berdaya saat dokter menyalahkannya di depan pasien
2) Ideal diri
Perawat Mampu menegakkan asuhan Keperawatan dan bisa di andalkan oleh tenaga
medis lainnya
3) Harga diri
Perawat mengatakan dirinya tidak berguna untuk pasien dan juga tenaga medis lainnya
4) Peran diri
Perawat berperan sebagai pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan
advokat pasien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh,
dan peran karier.
5) Identitas diri
Seorang perawat bekerja di rumah sakit X, di tempatkan di ruang isolasi TB paru
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
I. PENGKAJIAN
1) IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : SMA
Diagnosis medis (bila ada) : TB paru

2) RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama
Klien dengan TB paru, tidak nyaman karena ruangan sedikit pengap, sering merasa
kepanasan dalam ruangan, kasur RS tidak terlalu nyaman, dan fasilitas ruangan seadanya
saja. Pasien mengatakan merasa sedih dan cemas karena tidak bisa bertemu keluarga di
ruang isolasi, ingin cepat pulang namun dokter hanya sesekali memeriksa dan lama sekali
memberi izin pulang.

3) RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


Klien sudah mengalami TB Paru sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu dan masuk
kedalam ruang isolasi TB paru dari 4 hari yang lalu.

4) RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


-

5) STATUS PEMERIKSAAN FISIK


a) Keadaan Umum
1. Tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah (TD) : 120/90 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. RR : 22x/menit
d. Suhu : 37oC
e. Tinggi Badan : 165 cm
f. Berat Badan : 65 kg
2. Kepala dan Rambut
a. Inspeksi : Kepala tidak ada lesi
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kepala, tidak ada benjolan
3. Mata
a. Inspeksi : Simetris, konjungtiva tidak anemis, tidak ada strabismus, sklera
anikterik, tidak memakai kacamata,
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata, tidak teraba massa
4. Hidung
a. Inspeksi : Tidak ada benjolan dan tidak ada lesi, simetris, tampak bersih
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada hidung, tidak ada hambatan jalan napas
5. Telinga
a. Inspeksi : Kedua telinga simetris
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di telinga
6. Mulut
a. Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada karies gigi, tidak ada tonsilis
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada rahang
7. Leher
a. Inspeksi : Tidak ada benjolan/ pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan baik
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
b) Sistem Pernafasan
a. Inspeksi : Tarik napas dada, pernapasan lambat, RR 22x/mnt ,
pergerakan dada simetris
b. Palpasi : Tidak ada benjolan
c. Auskultasi : tidak ada suara tambahan

6) PENILAIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


a) Pola interaksi dengan lingkungan
klien berinteraksi dengan perawat saat diberikan asuhan keperawatan dan dengan
berinteraksi dengan keluarga hanya melalui telepon.
b) Perhatian dengan orang lain/lawan bicara
Klien memperhatikan lawan bicaranya saat diajak berbicara.
c) Keadaan emosi
Emosi klien stabil namun terlihat sedih dan cemas karena tidak dapat bertemu dengan
keluarga dikarenakan di rawat di ruang isolasi TB paru.
d) Persepsi klien tentang kondisinya
Klien mengatakan ia sedih karena penyakit yang dideritanya tetapi optimis akan segera
sembuh dari TB Paru
INSTRUMEN PENGKAJIAN
INSTRUMEN PENGKAJIAN SISTEM MANAJEMEN
KEPERAWATAN DI RUANG X RS UPNVJ

1. MAN

a. Staffing
1. Berapa jumlah seluruh tenaga perawat di ruangan : 5 orang
2. Bagaimana jenjang pendidikannya : S1 ners
dan S1 + spesialis

3.  Berapa lama masa kerjanya : 2 tahun dan


5 tahun
4. Bagaimana proses rekrutmen pegawai di ruangan : melalui seleksi ketat
5. Apakah ada tenaga honorer di ruangan : ada
6. Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk menempatkan pegawai honorer di
ruangan : Dengan melihat jenjang pendidikan dan pengalaman kerja

7. Apa kriteria pegawai yang akan ditempatkan di ruangan : pengalaman kerja


8. Bagaimana cara mengorientasikan dan berapa lama mengorientasikan pegawai
Baru : sesuai dengan iklim dan budaya yang da di rumah sakit tersebut selama 6
bulan
9. Pernahkah staf mengikuti pelatihan khusus di bidang keperawatan :
pernah 10. Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapat tugas
belajar ataupun pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan ilmu
keperawatan : memiliki kemamuan dan keterampilan yang baik

11. Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit/pemerintah untuk peningkatan
pendidikan staf di ruangan : ada, seperti kuota internet untuk mengikuti webinar
12. berapa perbandingan jumlah pasien dengan tenaga perawat di ruangan : 2 : 1
b.  Directing
1. Berapa kali kepala ruanganan mengikuti pelatihan tentang manajemen
keperawatan : 5 kali
2. Berapa kali kepala ruanganan merencanakan pertemuan dengan staf : 1 minggu
sekali
3. Bagaimana kepala ruanganan merencanakan peningkatan SDM staf di
ruangan : dengan memfasilitasi pelatihan di eksternal maupun internal
c.  Controlling
1. Adakah sistem penilaian terhadap kinerja perawat di ruangan X,

2. Berapa kali dilakukan penilaian terhadap kinerja


tersebut 1 bulan sekali

3.  Siapa yang melakukan penilaian : berjenjang mulai dari katim dan karu

2. METODE
a. Planning

1. Apakah Visi, Misi, serta Motto Keperawatan di ruangan

Visi : Memberikan mutu pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat


Misi :Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dan bertanggung jawab,
aman, informatif, efektif, dan efesien dengan tetap memperhatikan aspek sosial.
Motto : Kesehatan dan kepuasan anda adalah kebahagian kami
2. Apakah di ruang X mempunyai standar asuhan keperawatan? Bagaimana
Pelaksanaannya? : Iya, pelaksanaannya sesuai dengan standar yang ditetapkan,
dan semua perawat melaksanakannya dengan baik
b. Organizing
1. Bagaimana gambaran struktur organisasi di ruangan Karu – Katim – CI –
Perawat pelaksana ?
2. Apakah metode penugasan yang digunakan di ruangan delegasi : metode
fungsional?
3. Apakah alasan penggunaan metode penugasan keperawatan tersebut : karena
dinilai masih relevan dan efektif digunakan ?
4. Ketetapan apa yang digunakan dalam penentuan Perawat Primer dan perawat
Asosiate : peraturan pemerintah, rumah sakit dan pengalaman kerja
5. Bagaimana deskripsi kerja karu, perawat primer dan perawat pelaksana : kurang
baik dan terorganisir
6.  Bagaimana sistem pendelegasian tugas yang dilakukan di ruangan : kadang baik
dan tidak
7.  Bagaimana cara karu atau perawat primer dalam mendelegasikan tugasnya :
menyampaikan secara lisan dan tulisan
8.  Jika karu/perawat primer berhalangan, kepada siapa dilimpahkan wewenang dan
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas keperawatan : perawat pelaksana senior

c. Staffing
1. Bagaimana cara menyusun jam dinas pegawai di ruangan : dengan kesepakatan
bersama
2. Berapa jumlah jam kerja per minggu dan hari kerja per bulan pada satu
orang staf : per minggu : 40 jam,7 jam sehari dan 160 jam perbulan
3. Bagaimana pengaturan jadwal untuk staf yang izin/cuti, hari libur dan tugas
Belajar : menyesuaikan dan sesuai dengan kesepakatan bersama
4. Berapa lama batasan jam kerja dalam setiap shift di ruangan 7 jam ?
5. Apakah ada penanggung jawab dalam setiap shift : ada
d. Directing
1. Apakah gaya kepemimpinan tersebut telah dijalankan : kadang
Controlling
2. Bagaimana fungsi pengendalian mutu (GKM) di ruangan X apakah berjalan
atau tidak : kurang optimal
3. Kapan saja kepala ruanganan melakukan supervise : setiap pagi
4. Adakah monitoring dokumentasi askep pasien di ruangan : ada
5. agaimana gaya kepemimpinan Kepala Ruanganan di ruangan : campuran

3. MATERIAL
a. Planning
Bagaimana kelengkapan logistik di ruangan : kurang baik dan kurang mencukupi
b. Controlling
1. Adakah analisa terhadap penggunaan sarana pada pasien dengan
masalah khusus yang membutuhkan perhatian serius di fasilitas
ruangan ? Ada : seperti AC dan alat yang berfungsi untuk mengatur
sirkulasi udara di ruangan

4. MONEY

a.  Bagaimana sistem budgeting : berjalan dengan baik diatur oleh pihak keunagan
rumah sakit
b.  Bagaimana sistem penggajian di ruangan : kadang baik dan tidak
c. Bagaimana tarif pelayanan keperawatan dan dokter : Sesuai UMR dan
peraturan pemerintah
d. Bagaimana kriteria pemberian tunjangan di ruangan : kurang merata
e. Jenis-jenis pasien Umum, Askes, Jamkesmas, JKA, Medan Sehat : ada semua
f. Bagaimana penentuan pembagian insentif jasa pelayanan : semua mendapat tapi
dengan jumlah berbeda tergantung jam kerja
g. Insentif apa saja yang diberikan kepada perawat : uang
h. Bagaimana sistem :
i. Bagaimana pengaturan uang makan dan kenaikan gaji berkala : diatur oleh
keuangan rumah sakit
KUISIONER KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG RAWAT INAP
UPNVJ

Berilah tanda check list (√) pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping pertanyaan
untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih
S : sering
K : kadang-kadang
TP : tidak pernah
Inisial Nama : X

N PERNYATAAN S K TP
O
1. Kepala ruangan memberikan instruksi kepada perawat pelaksana dalam 
menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan
perawat. Kepala ruangan memberikan instruksi kepada perawat pelaksana
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa terlebih dahulu berdiskusi dengan
perawat.
2. Kepala ruangan mengumumkan perubahan peraturan 
tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu kepada perawat pelaksana
3. Kepala ruangan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap 
pekerjaan yang sedang perawat pelaksana laksanakan.

4. Kepala ruangan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap 


pekerjaan yang sedang perawat pelaksana laksanakan.

5. Kepala ruangan mendiskusikan masalah yang ada di ruangan bersama 


anggotanya dan memotivasi perawat pelaksana untuk bekerja sama sebagai
tim.
6. Kepala ruangan menciptakan situasi yang kondusif dalam 
berkomunikasi dengan perawat pelaksana dan suasana yang bersahabat dalam
bekerja

7. Kepala ruangan mengikutsertakan seluruh perawat pelaksana dalam 


menyusun rencana kegiatan asuhan keperawatan di ruangan

8. Kepala ruangan mengajak perawat pelaksana untuk berdiskusi dan meminta 


pendapat perawat pelaksana tentang penerapan metode baru dalam pemberian
asuhan keperawatan.
9. Kepala ruangan menerima masukan positif, saran dan ide-ide dari 
perawat pelaksana dan mempertimbangkannya dalam
upaya meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan menjadi lebih
baik

10. Kepala ruangan mendelegasikan tugas kepemimpinan kepada perawat 


pelaksana yang berkompeten

11. Kepala ruangan memberikan bimbingan, pelatihan, otoritas dan memberikan 


kepercayaan kepada perawat pelaksana dalam mengambil keputusan secara
mandiri
12. Kepala ruangan memfasilitasi perawat pelaksana untuk bekerjasama dengan 
dokter dan tim kesehatan lainnya dalam pemberian layanan kesehatan di
rumah sakit.
13. Kepala ruangan sebagai tempat berkonsultasi dalam menyelesaikan suatu 
masalah pekerjaan
14 Kepala ruangan memberi pujian/penguatan pada perawat pelaksana terhadap 
keberhasilan mereka
INSTRUMEN KEPUASAN KERJA PERAWAT

Berilah tanda check list (√) pada salah satu dari kolom yang tersedia di
samping pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih

ST : Sangat tidak puas TP : Tidak puas


P
: Puas SP : Sangat puas
P
Inisial Nama : X

NO PERNYATAAN STP TP P AP

1 
Kebebasan melakukan tindakan secara mandiri dalam menyelesaikan
masalah dalam perawatan pasien
2 
Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan
atau pendidikan tambahan.
3 Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi 
4 
Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapat kenaikan
 Pangkat
5 
Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan
yang diberikan
6 Motivasi dan dukungan yang saya terima selama bekerja disini 
7 Perlakuan atasan selama saya bekerja disini. 
8 Kemampuan dalam bekerjasama antar Perawat 
9 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan saya 
10 Sistem penyelesaian masalah yang dilakukan di ruangan Anggrek 
11 Pelayanan Askes yang saya terima selama ini 
12 
Adanya kesempatan memberikan saran/ pendapat kepada kepala
Ruangan
13 Perhatian instansi rumah sakit terhadap saya. 
14 Imbalan yang saya terima sesuai dengan kinerja saya. 
15 Penilaian yang diberikan kepada saya selama bekerja disini 

16 Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan 

17 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar ganti pakaian, ruangan 
makan, ruangan sholat
18 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, 
kebersihan dan kebisingan
INSTRUMEN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN X RS UPNVJ

Berikanlah tanda silang ( X ) pada jawaban yang Anda pilih


Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
Usia :()
Pekerjaan Anda saat ini : ( ) Pelajar/ Mahasiswa ( ) Pegawai Negeri ( ) Pegawai Swasta ( ) Lain-
lain: sebutkan……  
Pendidikan akhir yang Anda miliki :
( ) SD ( ) SLTP ( ) SLTA ( ) DIPLOMA ( ) Sarjana

Persepsi Pasien Tentang Kepuasan Pelayanan Keperawatan


Tuliskanlah tanda check list ( √ ) pada kolom yang tersedia untuk pilihan jawaban yang benar
menurut anda. Keterangan:
STM = Sangat Tidak Memuaskan TM = Tidak Memuaskan
M = Memuaskan
SM = Sangat Memuaskan

NO PERNYATAAN ST T M SM
M M

1 Perawat berpenampilan rapi dan menarik dalam memberikan pelayanan 


2 Perawat memperkenalkan diri secara sopan sebelum melakukan 
tindakan.
3 
Perawat memanggil nama pasien dengan benar
4 Perawat bersikap ramah dalam memberikan pelayanaN 

5 Perawat terampil dalam melakukan tindakan 


6 Perawat memberikan pelayanan tepat waktu 
7 Perawat menjelaskan peraturan rumah sakit, hak dan kewajiban pasien 
8 Perawat melatih saya untuk dapat merawat diri sendiri 
9 Perawat menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan terkait kondisi 
kesehatan saya
10 
Perawat segera datang bila dipanggil (dalam 5 menit)
11 Perawat memberikan kesempatan kepada saya untuk 
mengungkapkan perasaan atau keluhan saya
12 
Perawat meminta izin kepada pasien sebelum melakukan tindakaN

13 Perawat cepat menanggapi keluhan pasien 


14 PerAwat memperhatikan respon atau perasaan saya saat tindakan 
dilakukan

15 1Perawat memperhatikan kebersihan saya selama dirawat seperti mengganti 


sprei tempat tidur bila basah dan kotor
16 Perawatmenjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan 
Manfaatnya
17 Perawat dalam memberikan pelayanan menimbulkan rasa aman dan 
nyaman
18 Perawat memberikan dukungan moral atau semangat untuk kesembuhan saya 
19 Perawat meluangkan waktu untuk berdiskusi tentang kondisi kesehatan saya 

20 Perawat membantu memenuhi kebutuhan makan dan minum saya ketika saya 
tidak dapat melakukannya sendiri
21 
Perawat menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan pasien 
22 Perawat menjelaskan segala alat apa yang terpasang pada tubuh saya 
( gelang pasien, selang oksigen, infuse dan lain lain )

ANALISA DATA
DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
DS : Ketidakefektifan koping berhubungan dengan
- Perawat mengatakan stress ketika dokter dan ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap
perawat terkadang konflik di ruangan terhadap stressor ( Domain 9 kelas 2 kode
- Perawat mengatakan stress karena merasa 00069 hal 327 )
kurang berdaya saat dokter menyalahkan
perawat

DO :
- Hasil pengkajian : Dokter tidak tepat
dalam menentukan tindakan sehingga
Sebagian perawat merasakan stress
- Perawat terlihat tertekan karena ketika
dokter memarahi perawat karena
intervensi yang diberikan kurang tepat
DS Hambatan rasa nyaman berhubungan dengan
- Pasien mengatakan tidak nyaman stimuli lingkungan yang mengganggu
karena ruangan sedikit pengap. ( Domain 12 Kelas 2 Kode 00214 hal 450 )
- Pasien mengatakan para suster sudah
merawat dengan baik walaupun hanya
1-2 suster dalam setiap shift.
- Pasien mengatakan merasa sedih dan
cemas karena tidak bisa bertemu
keluarga di ruang isolasi, ingin cepat
pulang namun dokter hanya sesekali
memeriksa dan lama sekali memberi
izin pulang
DO :
- Sering merasa kepanasan dalam
ruangan
- Kasur RS tidak terlalu nyaman, dan
fasilitas ruangan seadanya saja
- Kamar perawatan terasa pengap dan
panas

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan ketidakadekuatan kesempatan untuk
bersiap terhadap stressor ( NANDA, Domain 9 kelas 2 kode 00069 hal 327 )
2. Hambatan rasa nyaman berhubungan dengan stimuli lingkungan yang mengganggu
(NANDA, Domain 12 Kelas 2 Kode 00214 hal 450 )

PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakefektifan Ketidakefektifan Koping (hal. 1. Pengurangan Kecemasan (5820,
koping 633) hal. 319)
berhubungan Koping (1302, hal. 281)  Dukung mekanisme koping
dengan 1. Menunjukkan perasaan yang sesuai
ketidakadekuatan akan kontrol diri  Laksanakan terapi relaksasi:
kesempatan untuk 2. Melaporkan pengurangan dapat dilakukan relaksasi otot
bersiap terhadap stress via letting go yang difokuskan
stressor ( NANDA, 3. Melaporkan penurunan pada upaya pengurangan
Domain 9 kelas 2 perasaan negatif tingkat stress, adakan terapi
kode 00069 hal 4. Menggunakan perilaku seperti yoga untuk mencapai
327 ) untuk mengurangi stress status relaksasi yang dalam
5. Menggunakan strategi dimana seseorang akan merasa
koping efektif rileks secara fisik.
6. Melaporkan peningkatan 2. Peningkatan Koping (5230, hal.
kenyamanan psikologis 337)
 Gunakan pendekatan yang
tenang
 Dukung kemampuan
mengatasi situasi secara
berangsur
3. Peningkatan Sistem Dukungan
(5440, hal. 347)
 Sediakan layanan dengan
sikap peduli dan mendukung
 Dukungan sosial, dengan
memperluas jaringan sosial
dapat memoderat akibat dari
hubungan stress kerja,
sehingga stress di tempat kerja
tidak meruntuhkan seseorang.
4. Peningkatan Harga Diri (5400,
hal. 326)
 Tentukan kepercayaan diri
dalam penilaian diri
 Dukung untuk bisa
mengidentifikasi kekuatan
 Eksplorasi alasan-alasan untuk
mengkritik diri
 Eksplorasi pencapaian
keberhasilan sebelumnya
5. Pendekatan Organisasional
 Pengambilan keputusan secara
partisipatif
 Komunikasi organisasi,
dengan menggunakan
komunikasi efektif akan
memperbaiki persepsi kinerja
 Mengadakan pelatihan yang
baik untuk pekerjaan
 Memberikan kursus
manajemen stress
 Strategi partisipasif untuk
meminimalkan munculnya
konflik dengan rekan sejawat
maupun atasan, dan
diharapkan dalam relasinya
dapat memunculkan kohesi
kelompok sehingga
mengurangi konflik dengan
professional lain.
Hambatan rasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Lingkungan (Kode
nyaman selama 1x24 jam masalah 0450, Hal. 191)
berhubungan hambatan rasa nyaman teratasi  Ciptakan lingkungan yang
dengan stimuli dengan KH: aman bagi pasien
lingkungan yang  Sediakan tempat tidur dan
mengganggu Status Kenyamanan (Kode lingkungan yang bersih dan
(NANDA, Domain 2008, Hal.528) nyaman
12 Kelas 2 Kode  Kesejahteraan psikologis  Sediakan kasur yang kokoh
00214 hal 450 ) dipertahankan pada 3  Kendalikan atau cegah
(cukup terganggu) kebisingan yang tidak
ditingkatkan ke 5 (tidak diinginkan atau berlebihan
terganggu)  Edukasi pasien dan
 Hubungan sosial pengunjung mengenai
dipertahankan pada 3 perubahan/tindakan
(cukup terganggu) pencegahan, sehingga mereka
ditingkatkan ke 5 (tidak tidak akan dengan sengaja
terganggu) mengganggu lingkungan yang
 Mampu direcanakan
mengkomunikasikan
kebutuhan dipertahankan Manajemen Lingkungan:
pada 4 (sedikit Kenyamanan (Kode 6482, Hal. 192)
terganggu) ditingkatkan  Ciptakan lingkungan yng
ke 5 (tidak terganggu) tenang dan mendukung
 Pertimbangkan sumber-
sumber, seperti balutan yang
Status Kenyamanan: lembab, posisi selang, balutan
Lingkungan (Kode 2009, Hal. yang tertekan, seprei kusut,
530) maupun lingkungan yang
 Kepuasan dengan menggangu
lingkungn fisik  Posisikan pasien untuk
dipertahankan pada 3 memfasilitasi kenyamanan
(cukup terganggu) Pengurangan Kecemasan (Kode
ditingkatkan ke 5 (tidak 5820, Hal. 319)
terganggu)  Jelaskan semua prosedur
 Tempat tidur yang termasuk sensasi yang akan
nyaman dipertahankan dirasakan yang mungkin akan
pada 3 (cukup terganggu) dialami klien selama prosedur
ditingkatkan ke 5 (tidak  Berada di sisi klien untuk
terganggu) meningkatkan rasa aman dan
 Lingkungan yang damai mengurangi ketakutan
dipertahankan pada 3  Dukung penggunaan
(cukup terganggu) mekanisme koping yang sesuai
ditingkatkan ke 5 (tidak
terganggu)

PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI KEPERAWATAN)


Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam dan Tindakan Paraf
Keperawatan
Rabu, 28 April Ketidakefektifan koping 08.00 WIB :
2021 berhubungan dengan Pengurangan
ketidakadekuatan Kecemasan (5820,
kesempatan untuk bersiap
hal. 319)
terhadap stressor ( NANDA,
Domain 9 kelas 2 kode 1. Mendukung
00069 hal 327 )
mekanisme koping
yang sesuai
2. Melaksanakan
terapi relaksasi:
dapat dilakukan
relaksasi otot via
letting go yang
difokuskan pada
upaya
pengurangan
tingkat stress,
adakan terapi
seperti yoga untuk
mencapai status
relaksasi yang
dalam dimana
seseorang akan
merasa rileks
secara fisik.

09.00 WIB :
Peningkatan Koping
(5230, hal. 337)

1. Menggunakan
pendekatan yang
tenang
2. Mendukung
kemampuan
mengatasi situasi
secara berangsur

10.00 WIB :
Peningkatan Sistem
Dukungan (5440, hal.
347)
1.Menyediakan
layanan dengan sikap
peduli dan mendukung

2.Mendukung
kegiatan sosial,
dengan memperluas
jaringan sosial dapat
memoderat akibat dari
hubungan stress kerja,
sehingga stress di
tempat kerja tidak
meruntuhkan
seseorang.

10.30 WIB :
Peningkatan Harga
Diri (5400, hal. 326)
1. Menentukan
kepercayaan diri
dalam penilaian diri

2. Mendukung untuk
bisa mengidentifikasi
kekuatan

3.Mengekspolorasi
alasan-alasan untuk
mengkritik diri

4.Mengeksplorasi
pencapaian
keberhasilan
sebelumnya

13.3O WIB :
Pendekatan
Organisasional
1.Mengambil
keputusan secara
partisipatif

2.Mengkomunikasikan
pengorganisasian,
dengan menggunakan
komunikasi efektif
akan memperbaiki
persepsi kinerja

3.Mengadakan
pelatihan yang baik
untuk pekerjaan

4.Memberikan kursus
manajemen stress

5.Menggukan strategi
partisipasif untuk
meminimalkan
munculnya konflik
dengan rekan sejawat
maupun atasan, dan
diharapkan dalam
relasinya dapat
memunculkan kohesi
kelompok sehingga
mengurangi konflik
dengan professional
lain.
Kamis, 29 April Hambatan rasa nyaman 08.00 WIB :
2021 berhubungan dengan stimuli Manajemen
lingkungan yang Lingkungan (Kode
mengganggu (NANDA, 0450, Hal. 191)
Domain 12 Kelas 2 Kode 1. Ciptakan
00214 hal 450 ) lingkungan yang
aman bagi pasien
2. Sediakan tempat
tidur dan
lingkungan yang
bersih dan nyaman
3. Sediakan kasur
yang kokoh
4. Kendalikan atau
cegah kebisingan
yang tidak
diinginkan atau
berlebihan
5. Edukasi pasien
dan pengunjung
mengenai
perubahan/tindaka
n pencegahan,
sehingga mereka
tidak akan dengan
sengaja
mengganggu
lingkungan yang
direcanakan

09.00 WIB :
Manajemen
Lingkungan:
Kenyamanan (Kode
6482, Hal. 192)
1. Ciptakan
lingkungan yng
tenang dan
mendukung
2. Pertimbangkan
sumber-sumber,
seperti balutan
yang lembab,
posisi selang,
balutan yang
tertekan, seprei
kusut, maupun
lingkungan yang
menggangu
3. Posisikan pasien
untuk
memfasilitasi
kenyamanan

10.00 WIB :
Pengurangan
Kecemasan (Kode
5820, Hal. 319)
1. Jelaskan semua
prosedur termasuk
sensasi yang akan
dirasakan yang
mungkin akan
dialami klien
selama prosedur
2. Berada di sisi klien
untuk
meningkatkan rasa
aman dan
mengurangi
ketakutan
3. Dukung
penggunaan
mekanisme koping
yang sesuai
EVALUASI KEPERAWATAN

NO Hari / Tanggal & Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf dan Nama


Jam Jelas
1. Rabu, 28 April 2021 S:
15.00  Perawat mengatakan
mendukung mekanisme
koping yang sesuai.
 Rekan sejawat mengatakan
mendukung kemampuan
perawat dalam mengatasi
situasi secara berangsur.
 Perawat mengatakan sudah
menentukan kepercayaan
diri dalam penilaian dirinya.
 Perawat mengatakan belum
rutin mengikuti kursus
manajemen stress.
O:
 Perawat tampak dapat
melakukan terapi relaksasi
 Rekan sejawat tampak
mendukung kegiatan sosial
dengan memperluas jaringan
sosial agar tidak trrjadi stress
di tempat kerja.
 Rekan sejawat terlihat
mendukung untuk bisa
mengidentifikasi kekuatan.
 Perawat tampak enggunakan
strategi partisipasif untuk
meminimalkan munculnya
konflik dengan rekan
sejawat.
A: Masalah ketidakefektifan koping
belum teratasi
P:
 Mengikuti kursus
manajemen stress secara
rutin.
 Mengikuti pelatihan yang
baik untuk pekerjaan.
 Mempelajari cara
mengambil keputusan secara
partisipatif.
 Mempelajari cara
berkomunikasi secara efektif
falam organisasi.
2. Kamis, 29 April 2021 S:
10.00 WIB  Pasien mengatakan sudah
sedikit nyaman
diruangannya karena
ruangan sudah tidak pengap.
 Pasien mengatakan para
suster sudah merawat dengan
baik dan hal itu membuatnya
merasa lebih nyaman.
 Pasien masih merasa sedih
dan cemas karena tidak bisa
bertemu keluarga di ruang
isolasi, ingin cepat pulang
namun dokter hanya sesekali
memeriksa dan lama sekali
memberi izin pulang
O:
 Pasien terlihat sudah tidak
merasa kepanasan dalam
ruangan
 Kasur RS tidak terlalu
nyaman, dan fasilitas
ruangan seadanya saja
 Kamar perawatan sudah
tidak terlalu terasa pengap
dan panas
A: Masalah Hambatan rasa nyaman
teratasi sebagian
P: Planing dilanjutkan
1. Ciptakan lingkungan yang
aman bagi pasien
2. Sediakan tempat tidur dan
lingkungan yang bersih dan
nyaman
3. Kendalikan atau cegah
kebisingan yang tidak
diinginkan atau berlebihan

Anda mungkin juga menyukai