PENDAHULUAN
A.
B.
Rumusan Masalah
Dalam laporan kasus ini akan membahas tentang Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan tubercolusis paru termasuk juga penatalaksanaan penyakit
tersebut, maupun Asuhan Keperawatannya.
C.
Ruang Lingkup
Untuk mengenal tentang tubercolusis paru, apa yang menjadi penyebab,
bagaimana
perjalanan
penyakitnya,
organ
mana
yang
diserang
dan
Tujuan Penulisan
Untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan penerapan proses
keperawatan pada pasien dengan tubercolusis paru, terdiri dari :
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Definisi
Menurut buku perawatan pasien VA FKPP-SPK Se-Jawa Barat 1996 halaman
34, tubercolusis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri
aerob, gram positif, bakteri asam lemak, mycobacterium tubercolusa. Bakteri ini
sering menyerang pada paru-paru, meskipun dapat menyerang organ-organ lain.
tubercolusis paru pada manusia dapat dijumpai dalam 2 bentuk yaitu :
a. Tubercolusis primer bila penyakit terjadi pada infeksi yang pertama
b. Tubercolusis pasca primer bila penyakit timbul setelah beberapa waktu
seseorang terkena infeksi primer menyembuh dan merupakan hal yang
terpenting karena merupakan bentuk yang paling sering ditemukan dengan
didapatnya sputum yang merupakan sumber penularan/
B.
Etiologi
Penyebab tubercolusis paru adalah kuman bahan asam mycobacterium
tubercolusis, mycobacterium bovis.
C.
Fatofisiologi
Kuman TBC dalam percikan droplet nuclei mengundang kuman-kuman
TBC, droplet nuclei dikeluarkan oleh TB dengan cara batuk, bersin, bicara
kemudian tersebar di udara. Oleh karena itu penyakit ini merupakan air borne
infection. Basil TB masuk melalui saluran nafas dan menempel pada
permukaan alveoli kemudian basil mulai berkembang reaksi permulaan yang
diakibatkan oleh basil tersebut adalah inflamasi. Kerusakan jaringan akan cepat
yang mengakibatkan pertumbuhan basil dan perluasan inflamasi.
D.
Pengkajian Fisik
Menurut Martin Doenges (1992, 73), pengkajian data dasar pasien
berdasarkan terjemahan bebas, sebagai berikut :
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Pola hidup monoton, kelemahan, kelelahan, perasaan tidak
berdaya setelah latihan, nyeri dada bila kerja.
Tanda
2) Sirkulasi
Gejala : Riwayat merokok, riwayat penyakit keluarga
Tanda
3) Makanan/cairan
Gejala : Mual, muntah, tidak nafsu makan
Tanda
: Anorexia
4) Integritas ego
Gejala : Stresor kerja, keluarga, lain-lain
Tanda
5) Pernafasan
Gejala : Dispnea saat kerja, riwayat merokok
Tanda
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. W
DENGAN GANGGUAN PERNAFASAN AKIBAT
TUBERCOLUSIS PARU DI RUANG PERAWATAN XV
RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI
1. PENGKAJIAN
a. Biodata
Nama
: Tn. W
Umur
: 25 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan
Suku bangsa
: Sunda/Indonesia
Alamat
No. Reg.
: 0402040/II/04
Diagnosa
: Tubercolusis Paru
Tgl Masuk RS
: 09-02-2004
Tgl Dikaji
: 10-02-2004
Penanggung Jawab :
Nama
: Ny. S
Umur
: 21 tahun
Pekerjaan
Hubungan
: Istri
2.
3.
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Klien
Serumah
Data biologis
No
Kebiasaan
1 Pola Nutrisi
-
Makan
Minum
3X
Di Rumah
sehari, habis
Di Rumah Sakit
porsi, 3X sehari, habis 4 sendok makan,
mual ada
Defekasi
Urinem
kadang-kadamh
4 Pola kebersihan
jam /hari
e. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
-
Tanda vital
TD
= 110/80 mmhg
= 100x./mnt
= 30x/mnt
= 390C
Autopometri
TB
= 160 cm
BB
= 49 kg
b) Kepala
Rambut dan kulit kepala : warna hitam, tidak terdapat uban, tidak nampak
alopsia. Rambut dan kulit kepala bersih tidak tampak adanya ketombe, tidak
terdapat lesi ataupun masa.
c) Mata
Bentuk simetris kiri dan kanan. Conjungtiva an anemis, selera an icteno,
reflek pupil pada cahaya ada, tidak menggunakan alat bantu kacamata.
d) Hidung
Bentuk simetris kiri dan kanan, septum di tengah, tampak pernafasan cuping
hidung, tidak terdapat secret, tidak ada pembesaran polip, fungsi penciuman
baik bisa membedakan kayuputih dengan balsem obat, alat bantu pernafasan
terpasang dengan O2 canul nasal 2 lt/mnt
e) Telinga
Bentuk simetris kiri dan kanan. Fungsi pendengaran baik dengan tes bisik
baik, caruinem tidak berlebih, tidak memakai alat bantu pendengaran.
f) Mulut dan pharinx
Bentuk simetris atas dan bawah, muosa bibir kering, tidak ada kesulitan
menelan, tidak terdapat lesi, bibir nampak cyanosis. Kelenjar getah bening
tidak teraba, tidak terdapat peningkatan vena sugolaris.
g) Dada
-
Paru-paru
Jantung
h) Axilla
Tidak ada pembesaran lympe, kebersihan cukup
i) Abdomen
Bentuk datar, tidak ada nyeri tekan maupun nyeri lepas, bising usus normal
15x/mnt, turgor baik, hati, ginjal, klien tida ada pembesaran
j) Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas kuku tampak cyanosis, terpasang infus DS 5% 20 gttt/mnt
pada tangan kiri.
Ekstremitas bawah kuku tampak cyanosis, reflek Patela positif, oedim tidak
ada.
k) Genitalia
Genitalia dan anus : Tidak dilakukan pemeriksaan, dengan alasan privacy.
Klien mengatakan tidak ada kelainan tesi ataupun luka
bekas operasi juga haemorhoid.
f. Data Psikologis
1) Status emosi
Klien dapat mengendalikan dirinya tetapi klien menyatakan merasa kasihan
terhadap keluarga karena kegiatannya selalu dibantu oleh keluarga.
2) Konsep diri
Klien merasa takut karena penyakit yang dideritanya akan menular pada
anggota keluarga lainnya
3) Gaya komunikasi
Pada dasarnya klien dapat berkomunikasi dengan baik, baik dengan perawat
atau keluarga dan pasien lain.
g. Data Sosial
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: karyawan
Hubungan sosial
: sederhana
h. Data Spiritual
Klien beragama Islam, selama di RS klien rajin melakukan ibadah shalat 5 waktu,
klien yakin kalau penyakitnya itu adalah cobaan semata dari Allah SWT
i. Data Penunjang
Pemeriksaan
Lab darah
Angka Normal
Keterangan/Interpretasi
SGOT
21 u/l
16-40 u/l
Normal
September Kreatinin
30 u/l
8-53 u/l
Normal
1,8 mgdl%
0,7-1,5 mgdl%
Tidak normal
IED
Hematologi
5 mg/dl
9-23 mg/dl
Normal
Hematoglobin
12,4 gr%
Ureum
Hasil
Leukosit
6000 rb/mm3
4,0 10,0
Normal
Globulin
Urine
8,7 gr%
12,0 10
Normal
Leukosit
3-5 mg/dl
Entrosit
2-4 mg/dl
10
Epitel
8,15 mg/dl
Warna
3 x 5 mg
Captropil
3 x 12,5 mg
Erysonte
3 x 500 mg
Ambrokal
3 x 1 ct
Kalbrofil
3 x 1 tab
Infus DS 5%
20 gtt/mnt
k. Analisa Data
No
1
Etiologi
Masuknya basil tubercolusis
Batuk kering
Respirasi 30x/mnt
Masalah
Suhu meningkat
DO:
11
Gangguan peningkatan
suhu tubuh
Mulut kering
Turun panas
DS:
-
Mual
DS:
-
DO:
-
Klien besrest
kegiatannya sendiri
-
kebutuhan tubuh
Anorexia
DO:
-
Peradangan alveolus
Prioritas Masalah
1. Pola nafas tidak efektif
2. Gangguan peningkatan suhu tubuh
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Gangguan pola aktivitas sehari-hari
12
sehari-hari
RENCANA KEPERAWATAN
Nama
: Tn W.
Umur
: 25 tahun
No
1
Rencana
-
yang tipis
Pertahankan pemberian O2
batuk efektif
24x/mnt
-
fowler
-
Rasionalisasi
tidak efektif
-
paha, leher
menggigil
13
kriteria :
TKTP
penyembuhan saringan
bertambah
meningkat
4
kriteria:
tempat tidur
kontraktur
meningkat
kebutuhannya sehari-hari
Mampu melakukan
kegiatan/aktivitasnya
sendiri
tanpa bantuan
14
TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama
: Tn W.
Umur
: 25 tahun
No. Dx Tgl/Jam
1
IMPLEMENTASI
-
10-02-2004
13.00 WIB
EVALUASI
fowler
tablet
Mempertahankan pemberian O2
bagi klien
Memberikan banyak minum
2500-3000 cc/hari
Tanda-tanda vital
10-02-2004
Pkl. 15.30 WIB
TD = 110/80 mmhg
= 90x/mnt
= 24x/mnt
= 360C
keringat
15
1217.00 WIB
makan
Menganjurkan klien untuk
11-02-2004
17.00 WIB
tempat tidur
16
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx Tgl/Jam
1
DATA SUAP/SUAPIER
S : Klien mengatakan nafas masih agak terasa sesak
11-02-2004
08.00 WIB
2
11-02-2004
P : Intervensi lanjutkan
S : Klien mengatakan badan tidak terasa panas dan menggigil
lagi
P : Intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan sudah tidak mual dan nafsu makan
bertambah
O : Porsi makan habis porsi
A : Masalah teratasi sebagian
4
11-02-2004
13.00 WIB
P : Intervensi dilanjutkan
S : Klien mengatakan badan sudah agak kuat untuk melakukan
kegiatan fisik ringan
O : Wajah klien tampak cerah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
17
PARAF
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Tubercolusis paru merupakan suatu gangguan pada saluran pernafasan
yang disebabkan oleh bakteri tahan asam. Mycobacterium yang menyerang
paru-paru dan merupakan penyakit yang menular melalui droplet nuclei atau
infeksi air ludah sehingga mudah dalam proses penularan dari orang yang satu
ke yang lainnya.
B.
SARAN
Meninjau dewasa ini cenderung terjadi peningkatan angka kematian
maupun kesakitan oleh tubercolusis paru maka diharapkan masyarakat dapat
mempertahankan sanitasi lingkungan maupun kebersihan dirinya dan
diharapkan juga masyarakat dapat mengenal tanda-tanda penyakit tersebut.
Tindakan dan perhatianlah yang diutamakan dalam pengobatan penyakit yang
membahayakan ini, sehingga apabila pembaca menemukan kasus tersebut
segeralah anda bertindak untuk segera menolong penderita.
18
DAFTAR PUSTAKA
19