A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. B
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Janda
Agama : Islam
Suku : Sunda
NoRM :-
Pendidikan : SD
Alamat : Samarang
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Diagnosa Medis/masalah KDM : TB Paru
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Samarang
Hub dengan klien : Anak kandung
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan batuk dengan dahak susah dikeluarkan
G. RIWAYAT REKREASI
Klien Ny. b mengatakan setiap hari pergi ke kebun untuk mencari kayu bakar. Klien
mengatakan merasa senang setiap pergi ke kebun. Klien mengatakan tidak pernah berpergian.
1 Psikososial
Hubungan dengan orang lain : Klien mampu berinteraksi
dengan baik dengan
anak, menantu ,cucu, cicit dan
orang-orang lain di sekitarnya.
Kebiasaan lansia : Ny. b sering berkomunikasi
berinteraksi dengan teman dengan teman lansia di
dekatnya. Ny. b mempunyai
kebiasaan mengobrol dengan
teman lansianya pada sore hari
Stabilitas emosi : Keluarga klien mengatakan
bahwa Ny. b cukup pendiam
Harapan klien : Klien mengatakan ingin agar
tekanan darahnya bisa normal
dan bisa selalu sehat
Frekuensi kunjungan keluarga : Semua anak Ny.b tinggal
berdekatan dengan rumah
Ny.b, keluarga Ny.b sering
mengunjungi Ny.b di rumah
setiap harinya
Pertengkaran dengan teman : Klien mengatakan tidak ada
pertengkaran dengan teman-
temannya
Curiga dengan teman : Tidak ada
2 Sosial Ekonomi
Pekerjaan : Klien tidak bekerja sebagai
pegawai tapi Ny. b pergi ke
hutan untuk mencari kayu
bakar
Penghasilan : Biaya kehidupan Ny. B
tercukupi dari anak-anaknya
Asuransi kesehatan/jaminan : Klien tidak memiliki asuransi
pelayanan kesehatan ataupun jaminan pelayanan
kesehatan (BPJS)
Jumlah keluarga : Klien memiliki 2 orang
anak, 2 orang
menantu,dan 3 cucu
3 Identifikasi masalah emosional
Pertanyaan tahap 1 :
Mengalami kesulitan tidur? : Klien mengatakan mengalami
kesulitan tidur.
Klien mengatakan sering
terbangun pada malam hari
karena tiba-tiba batuk-batuk
Merasa gelisah? : Klien mengatakan tidak
mempunyai perasaan gelisah.
Sering murung dan menangis : Klien mengatakan tidak pernah
sendiri? merasa murung, karena merasa
terhibur dengan kehadiran
cucu dan cicitnya yang tinggal
di dekat rumah.
Sering khawatir? : Klien mengatakan tidak pernah
merasa khawatir. Klien
mengatakan selalu sholat dan
berdoa kepada Allah
Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali
10 : mandiri makan
Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 6 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1500 cc
10 : mandiri Jenis air putih
3. Berpindah dari kursi roda 15
ke tempat tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 2 x sehari
menyisir rambut, gosok gigi) (pagi dan sore hari)
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet 10
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh dan menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15
5 : bantuan
15 : mandiri
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 1 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
10 : mandiri
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 6-7 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Frekuensi 1 x seminggu
5 : bantuan Jenis jalan kaki
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi setiap hari
waktu luang
5 : bantuan
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
Interpretasi hasil pemeriksaan : Klien Ny. b saat dilakukan pemeriksaan dengan Barthel
Indeks (instrument untuk mengukur kemandirian dalam hal perawatan diri dan mobilitas),
Ny. S memperoleh total skor 130 yang berarti Ny. b dalam kategori mandiri.
SKOR NORTON
Aspek yang Dikaji Score
Kondisi fisik umum :
Baik 4
Kesadaran
Komposmentis 4
Akivitas
Ambulan 4
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Inkontinensia
Tidak ada 4
Total Score 20
Kategori skor :
16-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 :Kemungkinan kecil terjadi
<12 : Kemungkinan besar terjadi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Ny. S saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Ny. S memperoleh total
skor 20 yang berarti Ny. S dalam kategori resiko dekubitus kecil sekali/tak terjadi.
Interpretasi Hasil :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Interpretasi/kesimpulan :
saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Ny. B
menjawab 10 pertanyaan dengan benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ny. b termasuk
dalam kategori fungsi intelektual utuh.
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
□ Tahun : 2016 (benar)
□ Musim : Hujan (benar)
□ Tanggal : 28 (benar)
□ Hari: Rabu (benar)
□ Bulan : Desember (benar)
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
□ Kabupaten Semarang (benar)
□ Kecamatan Ungaran (benar)
□ Kelurahan Candi (benar)
□ Dusun Siroto (benar)
□ RW 02 (benar)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa)
1 detik untuk mengatakan masing-
masing obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
□ Obyek 1 : Rumah (benar)
□ Obyek 2 : Pasar (benar)
□ Obyek 3 : Puskesmas (benar)
3 Perhatian dan 5 0 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
Klien tidak dapat berhitung
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada no 2 tadi, bila
benar 1 point untuk masing-masing
obyek
□ Obyek 1 : Rumah (benar)
□ Obyek 2 : Pasar (benar)
□ Obyek 3 : Puskesmas (benar)
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
□ Mengetahui nama : kertas (benar)
Minta pada klien untuk
mengulang kata berikut “tak ada
jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar,
nilai 1 poin.
□ Tak ada jika (benar)
□ Dan (benar)
□ Atau (benar)
□ Tetapi (benar)
Interpretasi hasil :
Klien Ny. B saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE, Ny. S memperoleh total
skor sebanyak 25, Ny. S termasuk dalam kategori aspek kognitif dari fungsi mental baik.
3. Skala depresi
Sesuaikan jawaban klien dengan jawaban yang sesuai pada instrument.
Jawaban yang
No Pertanyaan
sesuai
Apakah anda sebenarnya puas dengan
1 TIDAK Ya
kehidupan anda
Apakah anda telah meninggalkan banyak
2 tidak YA
kegiatan dan minat/kesenangan anda?
Apakah anda merasa kehidupan anda
3 tidak YA
kosong?
4 Apakah anda merasa sering bosan? tidak YA
Apakah anda mempunyai semangat yang
5 TIDAK Ya
baik setiap saat?
Apakah anda merasa takut sesuatu yang
6 - YA
buruk akan terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia untuk
7 TIDAK Ya
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? tidak YA
Apakah anda lebih sering di rumah
9 daripada pergi keluar dan mengerjakan Tidak YA
sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak
10 masalah dengan daya ingat anda tidak YA
dibandingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda
11 TIDAK Ya
sekarang menyenangkan?
Apakah anda merasa tidak berharga seperti
12 tidak YA
perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? TIDAK Ya
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda
14 tidak YA
tidak ada harapan?
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih
15 - YA
baik keadaannya dari pada anda?
Total score 2
*) Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1
Keterangan :
Score 5 -9 : Kemungkinan depresi
Score 10 atau lebih : Depresi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Ny. B saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Skala Depresi, Ny.S memperoleh
total skor sejumlah 2 sehingga Ny. B dapat dikategorikan dalam kategori tidak depresi.
O. PROGRAM TERAPI
a. Rifampisin 450 mg tab 1X1/oral (pagi)
b. Isoniazid (INH) 300 mg tab 1x1/oral(pagi)
c. Pirazinamid (Z) 500 mg tab 1x1/oral(pagi)
d. Etambutol (E) 250 mg tab 1x1/oral(pagi)
ANALISA DATA
· K/U Lemah
· BB tidak ideal (kurang 5kg
dari BBI)
· Porsi makan yang
dihabiskan ½ porsi Kurang informasi yang
· Keadaan rongga mulut : cukup tentang penyakitnya Kurang Pengetahuan
kering
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas inefektif b/d Penumpukan sekret kental dalam rongga beruncus yang
ditandai dengan
DS : Pasien mengatakan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Anoreksia yang ditandai dengan
DS : Pasien Mengatakan
· Badan Lemas
· Mulut Kering
· Kurang nafsu makan
DO :
· K/U Lemah
· BB tidak ideal (kurang 5kg dari BBI)
· Porsi makan yang dihabiskan ½ porsi
· Keadaan rongga mulut : kering
DS : Pasien mengatakan
· Khawatir akan kondisinya serta bertanya tentang penyakit yang dialaminya
· Tingkat pendidikan hanya lulusan SD
DO:
· Ekspresi wajah gelisah
13. Prioritas Masalah
1. Bersihan jalan nafas inefektif b/d Penumpukan sekret kenta dalam rongga broncus
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Tidak napsu makan
T. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal Implementasi Respon TTD
DX
1. Kamis 1. Memberikan informasi S : Ny. S mengatakan sudah Neneng
11-03- mengenai nyeri, penyebab paham bahwa penyebab
2020 nyeri dan antisipasi nyeri. nyeri kepalanya karena
12.00 tekanan darah tinggi dan
tidak bisa tidur.
O : Klien Ny. S mampu
mengidentifikasi
penyebab nyeri yang saat
ini dialami.
1,2, Kamis 2. Mengukur TD klien. S : Ny. S mengatakan Agung
3 11-03- kepalanya masih terasa
2020 nyeri.
12.00 O : TD = 160/90 mmHg.
1. Kamis 3. Melakukan kompres S : Ny. S mengatakan setelah Rosi
11-03- hangat pada leher dengan dikompres, lehernya
2020 menggunakan handuk. terasa lemes dan sakit
12.10 kepalanya berkurang.
O : Klien Ny. S tampak
rileks saat diberi kompres
hangat pada leher.
1. Kamis 4. Mengevaluasi kondisi S : Ny. S mengatakan merasa Neneng
11-03- umum, keamanan dan nyaman saat dikompres
2020 kenyamanan klien selama hangat.
12.20 dilakukan kompres hangat.O : Tidak tampak kemerahan
pada kulit dan luka pada
sekitar leher, ekspresi
wajah Ny. S tampak
rileks.
1. Kamis 5. Memotivasi klien untuk S : Ny. S mengatakan akan Agung
11-03- melakukan kompres hangat melakukan kompres
2020 secara konsisten. hangat setiap malam hari.
12.30 O : Keluarga Ny. S tampak
mendampingi Ny. S.
2. Jumat 6. Menjelaskan kepada klienS : Ny. S mengatakan paham Rosi
12-03- tentang tujuan dan prosedur cara melakukan relaksasi
2020 relaksasi otot progresif. otot progresif.
12.30 O : Klien Ny. S mampu
menyebutkan kembali
langkah-langkah relaksasi
otot progresif.
2. Jumat 7. Menyiapkan lingkungan S : Ny. S mengatakan sudah Neneng
12-03- yang tenang dan siap mempraktekkan
2020 menganjurkan klien duduk relaksasi otot progresif.
12.45 dengan rileks. O : Lingkungan tenang, klien
Ny. S duduk dengan
posisi rileks.
2. Jumat 8. Membimbing klien S : Ny. S mengatakan setelah Agung
12-03- melakukan relaksasi otot dilatih relaksasi, badan
2020 progresif. terasa ringan.
13.00 O : Klien Ny. S mampu
mengikuti arahan saat
latihan relaksasi otot
progresif.
2. Jumat 9. Memotivasi klien untuk S : Ny. S mengatakan akan Rosi
12-03- mempraktekkan relaksasi berlatih relaksasi
2020 secara teratur terutama semampunya sebelum
13.30 sebelum tidur. tidur.
O : Keluarga Ny. S
mendampingi dan ikut
belajar teknik relaksasi
otot progresif.
1. Jumat 10. Melakukan pengkajian S : Ny. S mengatakan sudah Neneng
12-03- nyeri secara komprehensif. tidak merasa nyeri pada
2020 kepala karena semalam
12.30 sudah bisa tidur nyenyak
dan sudah dikompres
hangat.
O : Ekspresi wajah klien
tampak rileks.
1. Jumat 11. Mengevaluasi keefektifan S : Klien mengatakan dengan Agung
30-12- dari tindakan pengontrol dikompres hangat nyeri
2016 nyeri. yang dirasakan sudah
12.40 hilang dan tidak terasa
lagi.
O : Ny. S melakukan
kompres hangat setiap
malam hari sebelum tidur.
1,2, Jumat 12. Mengukur tanda-tanda S : Ny. S mengatakan Rosi
3 12-03- vital. semoga tensinya turun
2020 lagi.
12.50 O : TD : 150/90 mmHg, N :
81 x/menit, RR : 21
x/menit, S : 36,7 C
1,2 Senin 13. Mengevaluasi keefektifan S : Ny. S mengatakan sudah Neneng
15-03- dari tindakan pengontrol tidak nyeri lagi kepalanya
2020 nyeri dan pola tidur klien. dan sudah bisa tidur
12.30 dengan nyenyak dan tidak
sering terbangun pada
malam hari, hanya
terbangun 2 kali untuk
BAK.
O : Wajah klien tampak
segar.
3. Senin 14. Memberikan penyuluhan S : Ny. S mengatakan masih Agung
15-03- tentang penyakit klien, diet kadang suka makan asin
2020 untuk hipertensi dan cara tapi mulai sekarang akan
12.30 pengobatan hipertensi. mengurangi makan asin,
kalau minum obat malas
karena pahit.
O : Klien Ny. S dapat
menyebutkan kembali
tentang makanan yang
dihindari dan
diperbolehkan untuk
dikonsumsi.
3. Selasa 15. Mengajarkan klien S : Ny. S mengatakan akan Rosi
15-03- membuat jus timun untuk minum jus timun setiap
2020 membantu menurunkan hari dan menyuruh
12.00 tekanan darah. anaknya untuk
membuatkan jus timun.
O : Keluarga Ny. S ikut
memperhatikan cara
membuat jus timun.
3. Selasa 16. Menjelaskan tentang S : Ny. S mengatakan tidak Neneng
15-03- program terapi untuk mau minum obat tapi mau
2020 penderita hipertensi. minum jus timun setiap
12.30 hari, Ny. S mengatakan
akan rutin datang ke
posbindu setiap bulan
untuk mengecek tekanan
darah.
O : Ny. S sudah mulai rutin
minum jus timun setiap
pagi hari.
1,2, Selasa 17. Mengukur TD klien. S : Ny. S mengatakan rutin Neneng
3 15-03- minum jus timun setiap
2020 hari.
12.50 O : TD = 140/80 mmHg.
U. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
Jumat Nyeri akut S: Neneng
16-03-2020 berhubungan dengan Ny. S mengatakan sudah paham
13.00 agen injury biologis bahwa penyebab nyeri kepalanya
(iskemia) (00132). karena tekanan darah tinggi dan tidak
bisa tidur.
Ny. S mengatakan setelah
dikompres, lehernya terasa lemes dan
nyeri kepalanya sudah tidak terasa
lagi.
Ny. S mengatakan merasa
nyaman saat dikompres hangat.
Ny. S mengatakan sudah
rutin melakukan kompres hangat
setiap malam hari.
O:
Klien Ny. S mampu
mengidentifikasi penyebab nyeri
yang saat ini dialami.
Klien Ny. S tampak rileks saat
diberi kompres hangat pada leher.
Tidak tampak kemerahan pada
kulit dan luka pada sekitar leher,
ekspresi wajah Ny. S tampak rileks.
A : Masalah nyeri akut teratasi.
Ny. S menggunakan tindakan
pengurangan nyeri dengan kompres
hangat yang dilakukan secara rutin
setiap hari.
Ny. S melaporkan nyeri yang
terkontrol.
Ny. S menyebutkan gejala nyeri
yaitu tengkuk terasa berat dan
pusing.
P:
Motivasi klien untuk
mempertahankan melakukan
kompres hangat secara rutin.
Senin Gangguan pola tidur S: Agung
17-03-2020 berhubungan dengan Ny. S mengatakan paham cara
13.00 pola tidur tidak melakukan relaksasi otot progresif
menyehatkan yaitu dengan menegangkan dan
(000198). melemaskan tubuh.
Ny. S mengatakan setelah dilatih
relaksasi, badan terasa ringan.
Ny. S mengatakan sudah mencoba
berlatih relaksasi sebelum tidur.
Ny. S mengatakan sudah bisa
tidur dengan nyenyak dan tidak
sering terbangun pada malam hari,
hanya terbangun 2 kali untuk BAK.
O:
Klien Ny. S mampu menyebutkan
kembali langkah-langkah relaksasi
otot progresif.
Klien Ny. S mampu mengikuti
arahan saat latihan relaksasi otot
progresif.
Wajah klien tampak segar.
3. Berapa jumlah skor pengkajian status mental Ny. B Dan jelaskan kriterianya ?
4. Berapa jumlah skor Pengkajian Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental dan kriterianya ?
JAWABAN
2. 100
Keterangan: Jumlah skor 100 = mandiri Jumlah. skor 50-95 ketergantungan sebagian
.Jumlah skor kurang dari 45 = ketergantungan
3. Benar Semua :
4. 25
Interpretasi hasil :
Nilai lebih dari 25 = aspek kognitif dan fungsi mental baik
Nilai 8-22 = kerusakan aspek fungsi mental ringan
Nilai kurang dari 17 = terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
5. Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ”Ya”: masalah emosional positif (+)
Interpretasi Hasil: