Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan home care bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam
sistem pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas.
Seiring dengan perkembangan IPTEK dan teknologi medis di era globalisasi
ini, berdampak pada sistem pelayanan kesehatan dan praktek keperawatan
kini. Tuntutan masyarakat akan kebutuhan pealayanan kesehatan juga semakin
meningkat dan berubah dari konsep perawatan dan pengobatan di rumah
sakit/klinik menjdai kebutuhan perawatan di rumah, khususnya bagi
klien/keluarga dengan penyakit terminal. Layanan perawat home care di
bertujuan untuk mempromosikan, mempertahankan, atau memaksimalkan
level kemandirian dan kenyamanan serta meminimalkan efek
ketidakmampuan dan kesakitan pasien di rumah.
Perawat home care dibutuhkan terutama bagi pasien yang sudah lanjut
usia (lansia) atau pasien dengan mobilitas yang rendah sehingga perlu dirawat
dalam waktu lama. Selain itu juga bisa untuk perawatan bayi dan balita,
perawatan luka post operasi maupun perawatan pasien gangguan kejiwaan,
dan sebagainya.Hali ini tentu sangat memberikan keuntungan bagi klien dan
keluarganya, bila mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan klien
dan keluarga lebih intens dan interaksi lebih bebas bila berada di rumah
sendiri, dan pembiayaan terapi perawatan di rumah yang relative lebih murah
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit .
Perawat home care medis profesional akan memberikan perawatan
maksimal untuk keluarga yang sedang sakit di rumah sendiri tidak kalah
dengan perawatan di rumah sakit. Maka dari itu perawat home care tetap
memiliki stadar praktik. Standar praktik merupakan salasatu prangkat yang
diperlukan oleh setiap tenaga profesinal. Standar praktik keperawatan
mengidentifikasi harapan minimal bagi para perawat profesional dalam
memberikan asuhan keperawataan yang aman efektif dan etis.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kompetensi, perawat homecare, dan kompetensi perawat
homecare?
2. Bagaimana kompetensi perawat home care?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi, perawat homecare, dan
kompetensi perawat homecare.
2. Untuk mengetahui kompetensi perawat home care.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Manfaat teoritis: Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk menambah
wawasan tentang materi Kompetensi Homecare.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiwa dapat mengetahui dan memahami mengenai materi
Kompetensi Homecare.
b. Bagi Dosen
Dosen dapat menilai kinerja mahasiwa dalam pembuatan makalah
khususnya tentang materi Kompetensi Homecare serta dosen dapat
memberikan materi bukan hanya dengan teori tetapi juga dengan
pemecahan masalah yang di tuangkan dalam bentuk makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Menurut Gunawan (2009) berdasarkan teori secara umum kompetensi
dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi
serta pekerjaan seseorang. Ada lima tipe kompetensi, yaitu:
A. Motif; Yaitu sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berpikir secara
konsisten atau keinginan untuk melakukan suatu aksi. Contoh seseorang
yang mempunyai motivasi akan menentukan tantangan untuk dirinya
sendiri, dan bertanggung jawab dalam mencapai tantangan tersebut dan
mengadakan suatu perbaikan dalam pelaksanaannya.
B. Pembawaan; Yaitu karakteristik fisik yang merespon secara konsisten
berbagai situasi dan informasi. Contoh: reaksi terhadap waktu dan sudut
pandang yang baik adalah kompetensi bawaan dari seseorang pilot
pesawat tempur.
C. Konsep Diri. Yaitu suatu tingkah laku, nilai atau citraan (image)
seseorang. Contoh : percaya diri, apabila seseorang percaya diri akan lebih
efektif dalam menghadapi situasi.
D. Pengetahuan. Yaitu suatu informasi khusus yang dimiliki seseorang dalam
memahami suatu informasi.
E. Keterampilan. Yaitu kemampuan untuk melakukan tugas secara fisik atau
mental. Contoh; Seorang dokter gigi memiliki kemampuan fisik dalam
menambal gigi tanpa merusak syaraf.
Berasarkan Hutapea dan Nurianna (2008), kompetensi didefinisikan
sebagai kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut
mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi
sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan.

3
Berdasarkan Effendy, F dan Makhfudli (2009), perawat homecare
merupakan perawat yang bekerja dengan berbagai macam klien diantaranya klien
lansia dengan penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan penyakit
terminal dan lainnya. tapi yang menjadi fokus utama dalam homecare adalah
memandirikan klien dan keluarga serta meningkatkan status kesehatan klien dan
keluarga. Dalam hal ini perawat dapat berperan sebagai pendidik, advokat,
manajer kasus, dan sistem pendukung (support system) bagi klien dan keluarga.
Jadi kompetensi perawat homecare adalah kapasitas yang ada pada
seseorang perawat yang bisa memandirikan klien dan keluarga serta
meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga yang diantaranya klien lansia
dengan penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan penyakit
terminal dan lainnya.

2.2 Kompetensi Perawat Home Care


Menurut Athur (2018) kompetensi perawat home care dapat
diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
A. Yunior
Mampu melakukan perawatan dasar:
1. Memandikan pasien semua posisi: di tempat tidur, duduk, di kamar
mandi.
2. Merawat: gigi palsu, kuku, rambut, pencegahan pasien dikubitus (luka)
karena tiduran lama.
3. Mengukur tanda-tanda vital: tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan,
detak jantung.
4. Mengukur keseimbangan cairan: input, output.
5. Mengukur:Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkaran perut.
6. Melakukan tindakan: semprot glycerin, cerobong angin, mengeluarkan
buang air besar secara manual, memasang kondom kateter, merawat
luka kering steril.
7. Memberikan obat melalui: vagina, telinga, hidung, mata, anus, kulit.

4
8. Mengatur posisi pasien: duduk, setengah duduk sesuai dengan kondisi
pasien.
9. Melatih pasien: berjalan, turun dari tempat tidur, pasien batuk efektif,
napas dalam.
10. Memberikan makan melalui Selang.
11. Menolong pasien muntah.

B. Medium
Mampu melakukan perawatan level yunior, yaitu:
1. Melakukan tes untuk mendeteksi Demam berdarah.
2. Memasang cateter pada perempuan dan pria.
3. Memasang sonde untuk memasukkan makanan/obat.
4. Memasang infus.
5. Memahami tentang alasan pemasangan infus serta mampu melakukan
pemantauan.
6. Dapat melakukan huknah tinggi dan rendah.
7. Merawat dekubitus dengan luka yang cukup besar( grade 11).
8. Dapat menghitung tetesan infus sesuai advis dokter.
9. Merawat anus buatan.
10. Menyuntik dengan bermacam-macam cara.
11. Mencegah komplikasi tirah baring lama.
12. Melakukan tindakan mencukur untuk tindakan operasi maupun untuk
Hygiene perawatan luka.
13. Melakukan suction/ penyedotan cairan pada saluran pernapasan
maupun yang lain.

C. Senior
Mampu melakukan perawatan level Medium.
1. Memberikan makanan melalu selang (sonde).
2. Merawat pasien dengan tracheostomy.
3. Menghisap lendir melalui tracheostomi.

5
4. Memperpendek dan mengangkat drain.
5. Perawatan lokasi punksi CVP( Catheter Vena Central).
6. Mampu mengukur CVP.
7. Mampu memasang EKG.
8. Mampu mengoperasikan peralatan 2 kesehatan : syiringe pump,
infusion pump, monitor ECG
9. Mampu menilai kondisi pasien dn memberikan usulan menyangkut
kondisi pasien baik kepada keluarga maupun dokter.

D. Level ICU
Mampu melakukan ketrampilan perawat level senior.
1. Mampu membaca EKG.
2. Mampu mengopersikan ventiltor.

Sedangkan menurut Trismiati (2017) Kompetensi Perawat Home Care


diantaranya perawat mampu:
A. Melakukan peran perawat dirumah mencakup:
1. Pemberian pelayanan keperawatan (care giver)
2. Pemberian Advokasi pada klien dan keluarga (advocate)
3. Mengkoordinir pelayanan dan pengelolaan kasus (coordinator)
4. Melakukan negosiasi (brober: stewardship)
5. Melakuakn inovasi (innovator)
6. Berperan sebagai anggota profesi keperawatan
B. Kompetensi perawat sebagai pengelola keperawatan
C. Sebagai manajer kasus, perawat mempunyai tugas mengelola asuhan
keperawatan pada klien dan keluarga di rumah secara efektif dan efisien
D. Perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan di rumah mempunyai
tugas memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien dan
keluarga di rumah.
E. Sebagai agen pembaharu (change agent)
F. Perawat sebagai peneliti dalam pelayanan keperawatan di rumah

6
Selain kedua tokoh diatas dikutip dari Belle, Anna (2018) berdasarkan
SK Dirjen Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 terdapat 23tindakan
keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care antaralain :
A. Vital sign
B. Memasang nasogastric tube
C. Memasang selang susu besar
D. Memasang cateter
E. Penggantian tube pernafasan
F. Merawat luka dekubitus
G. Suction
H. Memasang peralatan O2
I. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
J. Pemasangan infus maupun obat
K. Pengambilan preparat
L. Pemberian huknah/laksatif
M. Kebersihan diri
N. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
O. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
P. Pendidikan kesehatan
Q. Konseling kasus terminal
R. Konsultasi/telepon
S. Fasilitasi ke dokter rujukan
T. Menyiapkan menu makanan
U. Membersihkan tempat tidur pasien
V. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
W. Fasilitasi perbaikan sarana klien.
Sedangkan kompetensi dasar yang harus dimiliki dalam melaksanakan
tindakan home care antara lain:
1. Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi tubuh secara umum.

7
2. Menjelaskan anatomi, fisiologi, patologi sebagai sistem tubuh secara
umum .
3. Menjelaskan konsep dasar homeostasis, dan patogenesis.
4. Melaksanakan pemberian obat kepada klien/pasien
5. Menjelaskan cara-cara pemberian obat kepada pasien.
6. Melakukan pemberian obat kepada pasien sesuai resep dokter.
7. Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh
klien/pasien
8. Menjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan
olehklien/pasien.
9. Menjelaskan persiapan klien/pasien yang akan diperiksa di laboratorium.
Mengantarkan klien/pasien untuk periksa di laboratorium.
10. Menunjukan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik
11. Menjelaskan definisi komunikasi terapeutik .
12. Menjelaskan fungsi, dan manfaat komunikasi terapeutik.
13. Melaksanakan setiap tindakan keperawatan menggunakan komunikasi
terapeutik.
14. Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia sesuai
tingkat perkembangan
15. Membangun hubungan antar manusia
16. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik
17. Mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia
18. Merencanakan kebutuhan dasar manusia
19. Menunjukan kemampuan melayani klien/pasien berpenyakit ringan
20. Membangun hubungan antar manusia
21. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik
22. Mengidentifikasi kebutuhan dasar klien/pasien
23. Merencanakan kebutuhan dasar klien/pasien
24. Melaksanakan kebutuhan dasar klien/ pasien

8
25. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan pasien/klien yang
penyakit
ringan.
26. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
27. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
28. Melaksanakan prosedur K3
29. Menerapkan konsep lingkungan hidup
30. Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan
31. Memahami kontinum sehat- sakit
32. Menjelaskan keseimbangan tubuh manusia normal
33. Menjelaskan definisi sehat-sakit
34. Menjelaskan model-model sehat dan sakit
35. Menjelaskan nilai-nilai yang mempengaruhi kesehatan
36. Menjelaskan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
37. Menjelaskan faktor-faktor resiko dalam kehidupan manusia
38. Menjelaskan dampak sakit pada klien/pasien dan keluarga.
39. Memahami dasar-dasar penyakit sederhana yang umum di masyarakat
40. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem integumen sederhana yang umum
di masyarakat.
41. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem gastro intestinal sederhana yang
umum di masyarakat.
42. Menjelaskan penyakit-penyakit sistem genito urinaria sederhana yang
umum di masyarakat .
43. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem respiratori sederhana yang umum
di masyarakat.
44. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem kardio vaskuler sederhana yang
umum di masyarakat.
45. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem persarafan sederhana yang umum
di masyarakat.

9
46. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem reproduksi sederhana yang
umum di masyarakat.
47. Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama
48. Menjelaskan tindakan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
49. Menjelaskan tindakan pelayanan kesehatan utama
50. Menjelaskan peran asisten perawat dalam pemberian perawatan utama.
51. Memahami pemberian obat
52. Menjelaskan nomenklatur dan bentuk obat oral
53. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kerja obat
54. Menjelaskan kemampuan memberikan obat oral.
55. Memahami kemampuan interpersonal dan massa
56. Menjelaskan berbagai tingkatan komunikasi
57. Menjelaskan proses komunikasi
58. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi
59. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
60. Mendiskusikan komunikasi terapeutik
61. Menjelaskan bantuan dalam berkomunikasi.
62. Prinsip-prinsip perkembangan manusia
63. Menjelaskan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia
64. Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia
65. Menjelaskan tentang konsepsi
66. Menjelaskan proses kelahiran.
67. Memahami tahap-tahap perkemangan manusia
68. Menjelaskan perkembangan masa bayi
69. Menjelaskan perkembangan masa balita
70. Menjelaskan perkembangan anak masa usia sekolah
71. Menjelaskan perkembangan masa remaja
72. Menjelaskan perkembangan masa
73. Dewasa muda
74. Menjelaskan perkembangan masa dewasa
75. Menjelaskan perkembangan masa lansia.

10
76. Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan tahapan
perkembangan
77. Menjelaskan sikap perawat terhadap klien/pasien sesuai dengan
tahapperkembangan
78. Menjelaskan pelayanan perawatan kesehatan komunitas dan panti.
79. Memahami tentang stress
80. Menjelaskan konsep stress
81. Menjelaskan adaptasi terhadap stress
82. Menjelaskan respon terhadap stress
83. Menjelaskan proses keperawatan dan adaptasi terhadap stres.
84. Memahami kebutuhan dasar manusia
85. Menjelaskan kebutuhan fisiologis manusia
86. Menjelaskan kebutuhan keselamatan dan rasa aman
87. Menjelaskan kebutuhan cinta dan rasa memiliki
88. Menjelaskan kebutuhan penghargaan dan harga diri
89. Menjelaskan kebutuhan aktualisasi diri.
90. Memahami tentang kesehatan reproduksi
91. Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi
92. Menjelaskan anatomi dan fisiologi alat reproduksi
93. Menjelaskan masalah yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi.
94. Memahami perilaku empatik
95. Menjelaskan sikap empatik terhadap kehilangn, kematian, duka cita saat
melakukan tindakan keperawatan
96. Menjelaskan bantuan yang diberikan sesuai dengan agama, dan
kebutuhan
spiritual klien tersebut.
97. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
98. Menjelaskan pedoman untuk mengukur tanda vital
99. Menjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh
100. Melaksanakan pengukuran nafas

11
101. Melaksanakan pengukuran nadi.
102. Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/pasien
103. Menjelaskan tentang mobilisasi dan pengaturan gerak
104. Menjelaskan gangguan mobilisasi
105. Menjelaskan latihan mobilisasi
106. Menunjukan kemampuan melakukan mobilisasi pasif dan aktif
107. Menjelaskan gangguan mobilisasi.
108. Melakukan pemberian nutrisi
109. Menjelaskan nutrisi seimbang
110. Menunjukan kemampuan memberikan makan peroral pada pasien/klien.
111. Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan
112. Menjelaskan komunikasi multidisiplin dalam tim
113. Membuat dokumentasi sesuai dengan pedoman.
114. Melaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan, dan kaidah
hokum
115. Menjelaskan pentingnya etika dan hukum keperawatan dalam
melaksanakan tugas
116. Melakukan perilaku kinerja asisten perawat sesuai dengan etika dan
hokum keperawatan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi
serta pekerjaan seseorang. Ada 5 tipe kompetensi yaitu: motif, pembawaan,
konsep diri, dan keterampilan. perawat homecare merupakan perawat yang
bekerja dengan berbagai macam klien diantaranya klien lansia dengan
penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan penyakit terminal
dan lainnya dan fokusnya adalah klien. kompetensi perawat homecare adalah
kapasitas yang ada pada seseorang perawat yang bisa memandirikan klien dan
keluarga serta meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga yang
diantaranya klien lansia dengan penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir,
klien dengan penyakit terminaldan lainnya. Kompetensi perawat homecare
terdiri dari Yunior, Medium, Senior, dan level ICU, dan terdapat 23 tindakan
keperawatan mandiri yang bisa dilakukan perawat homecare.

3.2 Saran
Dengan ditulisnya makalah ini nantinya dapat dimanfaatkan secara
optimal terkait dengan pengembangan mata kuliah Promosi Kesehatan.
Penulis menyarankan materi-materi yang ada dalam tulisan ini dikembangkan
lebih lanjut agar dapat nantinya menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu.
Demikianlah makalah ini penulis persembahkan, semoga dapat bermanfaat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Athur. 2018. Standar Kompetensi Perawat Home Care. Dikutip


darihttp://www.kanopiinsansejahtera.co.id/standar-kompetensi-perawat-
home-care/. Diakses pada 7 Februari 2018
Belle, Anna. 2018. Manajemen Home Care 1.Dikutip dari
https://www.scribd.com/document/370780883/Manajemen-Home-Care-1.
Diakses pada 7 Februari 2018
Gunawan. 2009. Apakah Kompetensi Itu?.Dikutip dari http://www.blog-
guru.web.id/2009/05/apakah-kompetensi-itu.html. Diakses pada 7 Februari
2018
Trismiati, Eni. 2017. Kompetensi Home Care. Dikutip dari
https://www.scribd.com/document/364664854/Kompetensi-Homecare.
Diakses pada 7 Februari 2018
Hutapea, P dan Nurianna. 2008. Komptensi plus Teori, Desain, Kasus dan
Penerapan untuk HR serta Organisasi yang Dinamis. Jakarta :Gramedia
pustaka Utama
Effendy, F dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

14

Anda mungkin juga menyukai