OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kompetensi Perawat Home Care” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Adapun makalah ini kami susun guna memenuhi
tugas dengan mata kuliah Home Care.
i
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Kesimpulan ............................................................................................................13
B. Saran .......................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan home care bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam
sistem pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas.
Seiring dengan perkembangan IPTEK dan teknologi medis di era globalisasi
ini, berdampak pada sistem pelayanan kesehatan dan praktek keperawatan kini.
Tuntutan masyarakat akan kebutuhan pealayanan kesehatan juga semakin
meningkat dan berubah dari konsep perawatan dan pengobatan di rumah
sakit/klinik menjadi kebutuhan perawatan di rumah, khususnya bagi
klien/keluarga dengan penyakit terminal.
Perawat home care dibutuhkan terutama bagi pasien yang sudah lanjut usia
(lansia) atau pasien dengan mobilitas yang rendah sehingga perlu dirawat
dalam waktu lama. Selain itu juga bisa untuk perawatan bayi dan balita,
perawatan luka post operasi maupun perawatan pasien gangguan kejiwaan, dan
sebagainya.
Perawat home care medis profesional akan memberikan perawatan
maksimal untuk keluarga yang sedang sakit di rumah sendiri tidak kalah
dengan perawatan di rumah sakit. Maka dari itu perawat home care tetap
memiliki stadar praktik. Standar praktik merupakan salasatu prangkat yang
diperlukan oleh setiap tenaga profesinal. Standar praktik keperawatan
mengidentifikasi harapan minimal bagi para perawat profesional dalam
memberikan asuhan keperawataan yang aman efektif dan etis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kompetensi, perawat homecare, dan kompetensi perawat
homecare?
2. Bagaimana kompetensi perawat home care?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi, perawat homecare, dan
kompetensi perawat homecare.
2. Untuk mengetahui kompetensi perawat home care.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Menurut Gunawan (2009) berdasarkan teori secara umum kompetensi dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai
sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi serta
pekerjaan seseorang. Ada lima tipe kompetensi, yaitu:
1. Motif; Yaitu sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berpikir secara
konsisten atau keinginan untuk melakukan suatu aksi. Contoh seseorang
yang mempunyai motivasi akan menentukan tantangan untuk dirinya
sendiri, dan bertanggung jawab dalam mencapai tantangan tersebut dan
mengadakan suatu perbaikan dalam pelaksanaannya.
2. Pembawaan; Yaitu karakteristik fisik yang merespon secara konsisten
berbagai situasi dan informasi. Contoh: reaksi terhadap waktu dan sudut
pandang yang baik adalah kompetensi bawaan dari seseorang pilot
pesawat tempur.
3. Konsep Diri. Yaitu suatu tingkah laku, nilai atau citraan (image)
seseorang. Contoh : percaya diri, apabila seseorang percaya diri akan
lebih efektif dalam menghadapi situasi.
4. Pengetahuan. Yaitu suatu informasi khusus yang dimiliki seseorang
dalam memahami suatu informasi.
5. Keterampilan. Yaitu kemampuan untuk melakukan tugas secara fisik atau
mental. Contoh; Seorang dokter gigi memiliki kemampuan fisik dalam
menambal gigi tanpa merusak syaraf.
Berasarkan Hutapea dan Nurianna (2008), kompetensi didefinisikan sebagai
kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu
memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi
sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan.
Berdasarkan Effendy, F dan Makhfudli (2009), perawat homecare
merupakan perawat yang bekerja dengan berbagai macam klien diantaranya
klien lansia dengan penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan
3
penyakit terminal dan lainnya. tapi yang menjadi fokus utama dalam homecare
adalah memandirikan klien dan keluarga serta meningkatkan status kesehatan
klien dan keluarga. Dalam hal ini perawat dapat berperan sebagai pendidik,
advokat, manajer kasus, dan sistem pendukung (support system) bagi klien dan
keluarga.
Jadi kompetensi perawat homecare adalah kapasitas yang ada pada
seseorang perawat yang bisa memandirikan klien dan keluarga serta
meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga yang diantaranya klien
lansia dengan penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan
penyakit terminaldan lainnya.
4
j. Memberikan makan melalui Selang.
k. Menolong pasien muntah.
2. Medium
Mampu melakukan perawatan level yunior, yaitu:
a. Melakukan tes untuk mendeteksi Demam berdarah.
b. Memasang cateter pada perempuan dan pria.
c. Memasang sonde untuk memasukkan makanan/obat.
d. Memasang infus.
e. Memahami tentang alasan pemasangan infus serta mampu melakukan
pemantauan.
f. Dapat melakukan huknah tinggi dan rendah.
g. Merawat dekubitus dengan luka yang cukup besar( grade 11).
h. Dapat menghitung tetesan infus sesuai advis dokter.
i. Merawat anus buatan.
j. Menyuntik dengan bermacam-macam cara.
k. Mencegah komplikasi tirah baring lama.
l. Melakukan tindakan mencukur untuk tindakan operasi maupun untuk
Hygiene perawatan luka.
m. Melakukan suction/ penyedotan cairan pada saluran pernapasan
maupun yang lain.
3. Senior
Mampu melakukan perawatan level Medium.
a. Memberikan makanan melalu selang (sonde).
b. Merawat pasien dengan tracheostomy.
c. Menghisap lendir melalui tracheostomi.
d. Memperpendek dan mengangkat drain.
e. Perawatan lokasi punksi CVP( Catheter Vena Central).
f. Mampu mengukur CVP.
g. Mampu memasang EKG.
h. Mampu mengoperasikan peralatan 2 kesehatan : syiringe pump,
infusion pump, monitor ECG
5
i. Mampu menilai kondisi pasien dn memberikan usulan menyangkut
kondisi pasien baik kepada keluarga maupun dokter.
4. Level ICU
Mampu melakukan ketrampilan perawat level senior.
a. Mampu membaca EKG.
b. Mampu mengopersikan ventiltor.
Selain kedua tokoh diatas dikutip dari Belle, Anna (2018) berdasarkan SK
Dirjen Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 terdapat 23 tindakan
keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care antara lain :
1. Vital sign
2. Memasang nasogastric tube
3. Memasang selang susu besar
4. Memasang cateter
6
5. Penggantian tube pernafasan
6. Merawat luka dekubitus
7. Suction
8. Memasang peralatan O2
9. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10. Pengambilan preparat
11. Pemberian huknah/laksatif
12. Kebersihan diri
13. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
14. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
15. Pendidikan kesehatan
16. Konseling kasus terminal
17. Konsultasi/telepon
18. Fasilitasi ke dokter rujukan
19. Menyiapkan menu makanan
20. Membersihkan tempat tidur pasien
21. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
22. Fasilitasi perbaikan sarana klien.
23. Pemasangan infus maupun obat.
7
8. Menjelaskan jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan
olehklien/pasien.
9. Menjelaskan persiapan klien/pasien yang akan diperiksa di laboratorium.
Mengantarkan klien/pasien untuk periksa di laboratorium.
10. Menunjukan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik.
11. Menjelaskan definisi komunikasi terapeutik .
12. Menjelaskan fungsi, dan manfaat komunikasi terapeutik.
13. Melaksanakan setiap tindakan keperawatan menggunakan komunikasi
terapeutik.
14. Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia sesuai
tingkat perkembangan.
15. Membangun hubungan antar manusia.
16. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik.
17. Mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia.
18. Merencanakan kebutuhan dasar manusia.
19. Menunjukan kemampuan melayani klien/pasien berpenyakit ringan.
20. Membangun hubungan antar manusia.
21. Mengoptimalkan komunikasi terapeutik.
22. Mengidentifikasi kebutuhan dasar klien/pasien.
23. Merencanakan kebutuhan dasar klien/pasien
24. Melaksanakan kebutuhan dasar klien/ pasien.
25. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kebutuhan pasien/klien yang
penyakit ringan.
26. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH).
27. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
28. Melaksanakan prosedur K3.
29. Menerapkan konsep lingkungan hidup.
30. Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.
31. Memahami kontinum sehat- sakit.
32. Menjelaskan keseimbangan tubuh manusia normal.
33. Menjelaskan definisi sehat-sakit.
8
34. Menjelaskan model-model sehat dan sakit.
35. Menjelaskan nilai-nilai yang mempengaruhi kesehatan.
36. Menjelaskan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
37. Menjelaskan faktor-faktor resiko dalam kehidupan manusia.
38. Menjelaskan dampak sakit pada klien/pasien dan keluarga.
39. Memahami dasar-dasar penyakit sederhana yang umum di masyarakat
40. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem integumen sederhana yang umum
di masyarakat.
41. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem gastro intestinal sederhana yang
umum di masyarakat.
42. Menjelaskan penyakit-penyakit sistem genito urinaria sederhana yang
umum di masyarakat .
43. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem respiratori sederhana yang umum
di masyarakat.
44. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem kardio vaskuler sederhana yang
umum di masyarakat.
45. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem persarafan sederhana yang umum
di masyarakat.
46. Menjelaskan penyakit–penyakit sistem reproduksi sederhana yang umum
di masyarakat.
47. Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama.
48. Menjelaskan tindakan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.Menjelaskan tindakan pelayanan kesehatan utama.
49. Menjelaskan peran asisten perawat dalam pemberian perawatan utama.
50. Memahami pemberian obat.
51. Menjelaskan nomenklatur dan bentuk obat oral.
52. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kerja obat.
53. Menjelaskan kemampuan memberikan obat oral.
54. Memahami kemampuan interpersonal dan massa.
55. Menjelaskan berbagai tingkatan komunikasi.
56. Menjelaskan proses komunikasi.
57. Menjelaskan bentuk-bentuk komunikasi.
9
58. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi.
59. Mendiskusikan komunikasi terapeutik.
60. Menjelaskan bantuan dalam berkomunikasi.
61. Prinsip-prinsip perkembangan manusia.
62. Menjelaskan teori pertumbuhan dan perkembangan manusia
63. Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia
64. Menjelaskan tentang konsepsi.
65. Menjelaskan proses kelahiran.
66. Memahami tahap-tahap perkemangan manusia.
67. Menjelaskan perkembangan masa bayi.
68. Menjelaskan perkembangan masa balita.
69. Menjelaskan perkembangan anak masa usia sekolah.
70. Menjelaskan perkembangan masa remaja.
71. Menjelaskan perkembangan masa.
72. Dewasa muda.
73. Menjelaskan perkembangan masa dewasa.
74. Menjelaskan perkembangan masa lansia.
75. Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan tahapan
perkembangan.
76. Menjelaskan sikap perawat terhadap klien/pasien sesuai dengan tahap
perkembangan.
77. Menjelaskan pelayanan perawatan kesehatan komunitas dan panti.
78. Memahami tentang stress.
79. Menjelaskan konsep stress.
80. Menjelaskan adaptasi terhadap stress.
81. Menjelaskan respon terhadap stress.
82. Menjelaskan proses keperawatan dan adaptasi terhadap stres.
83. Memahami kebutuhan dasar manusia.
84. Menjelaskan kebutuhan fisiologis manusia.
85. Menjelaskan kebutuhan keselamatan dan rasa aman.
86. Menjelaskan kebutuhan cinta dan rasa memiliki
87. Menjelaskan kebutuhan penghargaan dan harga diri.
10
88. Menjelaskan kebutuhan aktualisasi diri.
89. Memahami tentang kesehatan reproduksi.
90. Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi.
91. Menjelaskan anatomi dan fisiologi alat reproduksi
92. Menjelaskan masalah yang berhubungan dengan kesehatan
reproduksi.
93. Memahami perilaku empatik.
94. Menjelaskan sikap empatik terhadap kehilangn, kematian, duka cita saat
melakukan tindakan keperawatan.
95. Menjelaskan bantuan yang diberikan sesuai dengan agama, dan
kebutuhan spiritual klien tersebut.
96. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.
97. Menjelaskan pedoman untuk mengukur tanda vital.
98. Menjelaskan tentang pengukuran suhu tubuh.
99. Melaksanakan pengukuran nafas.
100.Melaksanakan pengukuran nadi.
101.Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/pasien
102.Menjelaskan tentang mobilisasi dan pengaturan gerak.
103.Menjelaskan gangguan mobilisasi.
104.Menjelaskan latihan mobilisasi.
105.Menunjukan kemampuan melakukan mobilisasi pasif dan aktif.
106.Menjelaskan gangguan mobilisasi.
107.Melakukan pemberian nutrisi.
108.Menjelaskan nutrisi seimbang.
109.Menunjukan kemampuan memberikan makan peroral pada pasien/klien.
110.Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan.
111.Menjelaskan komunikasi multidisiplin dalam tim.
112.Membuat dokumentasi sesuai dengan pedoman.
113.Melaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan, dan kaidah
hukum.
114.Menjelaskan pentingnya etika dan hukum keperawatan dalam
melaksanakan tugas.
11
115.Melakukan perilaku kinerja asisten perawat sesuai dengan etika dan
hokum keperawatan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai
sebagai kinerja yang berpengaruh terhadap peran, perbuatan, prestasi serta
pekerjaan seseorang. Ada 5 tipe kompetensi yaitu: motif, pembawaan, konsep
diri, dan keterampilan. perawat homecare merupakan perawat yang bekerja
dengan berbagai macam klien diantaranya klien lansia dengan penyakit kronis,
ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan penyakit terminal dan lainnya dan
fokusnya adalah klien. kompetensi perawat homecare adalah kapasitas yang
ada pada seseorang perawat yang bisa memandirikan klien dan keluarga serta
meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga yang diantaranya klien
lansia dengan penyakit kronis, ibu dengan bayi baru lahir, klien dengan
penyakit terminaldan lainnya. Kompetensi perawat homecare terdiri dari
Yunior, Medium, Senior, dan level ICU, dan terdapat 23 tindakan keperawatan
mandiri yang bisa dilakukan perawat homecare.
B. Saran
Dengan ditulisnya makalah ini nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal
terkait dengan pengembangan mata kuliah Promosi Kesehatan. Penulis
menyarankan materi-materi yang ada dalam tulisan ini dikembangkan lebih
lanjut agar dapat nantinya menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu.
Demikianlah makalah ini penulis persembahkan, semoga dapat bermanfaat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, P dan Nurianna. 2008. Komptensi plus Teori, Desain, Kasus dan
Penerapan untuk HR serta Organisasi yang Dinamis. Jakarta :Gramedia
pustaka Utama
14