Anda di halaman 1dari 5

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan bimbinganNya sehingga makalah dengan judul Asuhan Keperawatan
pada Ny.S dengan Post Seksio Caesaria dapat terselesaikan dengan baik.
Adapaun makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mnyelesaikan profesi
Ners dan sebagai bahan seminar Asuhan Keperawatan di Ruang Nifas Rumah Sakit DR.
Wahidin Sudirohusodo Makasaar
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
atas bimbingan dari pembimbing yang telah meluangkan waktunya memberikan arahan
dan masukan selama penyusunan makalah ini, karena itu kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya
Akhirnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, bagi tenaga keperawatan pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya

Makassar, 9 Juli 2005

Penyusun
Kelompok IA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANAG

B. TUJUAN
Melaui makalah ini maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
Tjuan Umum
Mengetahui gambaran secara umum tentang kasus Sectio caesaria dan
perawatan Post Operasi Sectio Caesaria.
Tjuan khusus
1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan Post operasi
section caesaria.
2. Menetapkan Diagnosa keperawatan
3. Menetapkan rencana keperawatan
4. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
5. Melakukan evaluasi keperawatan

C. MANFAAT
1. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi institusi Rumah Sakit
Khususnya Ruang nifas dalam memberikan perawatan pada ibu post
operasi Sectio Caesaria .
2. Pelaksanaan Seminar kasus dapat menjadi masukan dan bahan informasi
serta koleksi bagi mahasiswa dan institusi pendidikan dalam rangka
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik, sehingga
peserta didik mampu mengaktualisasikan ilmu dan ketrampilan secara
efisien ditempat praktek atau dimasa yang akan datang.

BAB II
KONSEP DASAR

A. Pengertian
Seksio Caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding
uterus melalui dinding depan perut atau vagina; atau seksio sesaria adalah suatu
histertetomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

B. Indikasi
1. Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior)
2. Panggul sempit.
Holmer mengambil batas terendah untuk melahirkan janin vias naturalis ialah CV
= 8 cm. Panggul dengan CV = 8 cm dapat dipastikan tidak dapat melahirkan janin
dengan normal, harus diselesaikan dengan seksio sesaria. CV antara 8-10 cm
boleh dicoba dengan partus percobaan, baru setelah gagal dilakukan seksio sesaria
sekunder.
3. Disproporsi sefalo-pelvik : yaitu ketidak seimbangan antara
ukuran kepala dengan panggul.
4. Ruptur uteri mengancam.
5. Partus lama (prolonging labor)
6. Partus tak maju (obstructed labor)
7. Distosia serviks
8. Preklamsia dan hipertensi
9. Hipertensi janin :
 Letak lintang :
Greenhill dan Eastman sama-sama sependapat :
 Bila ada kesempitan panggul, maka seksio
sesaria adalah cara yang terbaik dalam segala letak lintang dengan janin
hidup dan besar biasa.
 Semua primigravida dengan letak lintang
harus ditolong dengan seksio sesaria, walaupun tidak ada perkiraan
panggul sempit.
 Multipara dengan letak lintang dapat lebih
dulu ditolong dengan cara-cara lain.
 Letak bokong :
Seksio sesaria dianjurkan pada letak bokong bila ada :
 Panggul sempit
 Primigravida
 Janin besar dan berharga
 Presentasi dahi dan muka (letak defleksi) bila
reposisi dengan cara-cara lain tidak berhasil.
 Gemelli, menurut Eastman seksio sesaria dianjurkan
:
 Bila janin pertama letak lintang atau
presentasi bahu (shoulder presentation).
 Bila terjadi interlok (locking of the twins)
 Distosia oleh karena tumor.
 Gawat janin, dan sebagainya

C. Jenis-jenis Operasi Seksio Sesaria


1. Abdomen (Seksio sesaria Abdominalis)
 Seksio sesaria transperitonialis :
 Seksio sesaria klasik atau korporal dengan
insisi memanjang pada korpus uteri.
 Seksio sesaria ismika atau profunda atau
low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahim.
 Seksio sesaria ekstraperitonialis, yaitu
tanpa membuka peritoneum parietalis, dengan demikian tidak membuka
cavum abdomimal.
 Vagina (Seksio sesaria vaginalis)
Manurut arah sayatan pada rahim, seksio sesaria dapat dilakukan sebagai
berikut :
 Sayatan memanjang (longitudinal)
menurut kronig.
 Sayatan melintang (transversal) menurut
Kerr
 Sayatan huruf T (T-incision).

Anda mungkin juga menyukai