Anda di halaman 1dari 24

PALIATIF CARE :

UPAYA MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP PS.
PALIATIF

SITI M
Pengertian
• Kualitas hidup didefinisikan sebagai
persepsi individu tentang posisinya
dalam hidup dan kaitannya dengan
budaya dan sistem nilai dimana
individu tersebut tinggal dalam
hubungannya dengan tujuan, harapan,
standar dan keinginan (WHOQOL,
1996).
• Renwick dan Friefeld (1996)
mengemukakan kualitas hidup
sebagai sudut pandang individu
terhadap kepuasan, kebahagiaan,
moral dan kesejahteraan hidupnya
sebelum meninggal
• Kesejahteraan umum secara
keseluruhan tdr evaluasi objektif dan
subjektif dari fisik, materi, sosial, dan
kesejahteraan emosional bersama
dengan tingkat pengembangan 14
pribadi dan tujuan aktivitas, semua
ditimbang oleh satu set nilai-nilai
pribadi
•  Persepsi individu terhadap
kesejahteraan kehidupan berupa
kesehatan fisik, psikologis, hubungan
sosial dan lingkungan sesuai dengan
posisinya dalam hidup serta kaitannya
dengan tujuan, harapan, dan
keinginan individu tersebut
Quality of Life (J.J Clinc dkk, 1998 )

• Physical concern • Social Functioning


• Functional ability • Treatment
• Family well-being ( satisfaction
kesejahteraan • Future orientation
keluarga ) • Sexuality/intimacy/
• Emotional well- body image
being • Occupational
• Spiritual life functioning
3 kategori pokok
• Ada 3 kategori pokok yang berkaitan dengan kualitas
hidup :
1. Fisik yang baik,
2. Psikologis yang baik, dan
3. Dukungan sosial
4. Lingkungan
Aspek – Aspek Kualitas Hidup

• Aspek dilihat dari seluruh kualitas hidup dan kesehatan


secara umum
• 1). Kesehatan fisik, seperti nyeri dan ketidaknyamanan,
tidur dan beristirahat,tingkat energi dan kelelahan,
mobilitas, aktivitas sehari-hari, kapasitas dalam bekerja,
dan ketergantungan pada obat dan perawatan medis.
 Aguwa et al (2008) menjelaskan bahwa
kepatuhan orang dg HT minum obat dpt
mempengaruhi KH
• 2)Psikologis spt berfikir, belajar, mengingat, &
konsentrasi, hargadiri, penampilan dan citra
tubuh, perasaan negatif, perasaan positif
serta spiritualitas.
• Raudatussalamah (2010) bhw orang dg HT
yg tlh berupaya utk sembuh dr penyakitnya
namun menyadari bhw segala sesuatu merup
kehendak Tuhan akan membuat perasaan >
tenang memiliki nilai hdp yg dpt menjadikan
hidup > berkualitas.
• 3) Hubungan sosial spt hubungan
pribadi, aktivitas seksual dan dukungan
sosial.

• Penelitian Raudatussalamah (2010) bhw


KH org dg HT dipengaruhi oleh
dukungan sosial, spt dukungan dari klg,
teman, tetangga / dari masy bahkan
petugas perawatan kes.
• 4) Lingkungan spt kebebasan, keselamatan
fisik dan keamanan, lingk rumah, sumber
keuangan, kesehatan dan kepedulian
sosial, peluang utk memperoleh
keterampilan dan informasi baru,
keikutsertaan dan peluang utk berekreasi,
aktivitas di lingkungan, transportasi.
• Renwick dan Friefeld (1996) menjelaskan
bhw rumah dan komunitas tempat tinggal
mempengaruhi KH
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Hidup
Internal:
a. Kesejahteraan
kesehatan tubuh
• External:
b. Kepatuhan minum
obat, terapi  Hubungan sosial
farmakologis dan non  Pekerjaan
farmakologis  Material
c. Domain fisik  Fungsional
d. Domain mental
e. Mengembangkan
kompetensi diri
f. Optimisme
• 1) Kesejahteraan kesehatan tubuh.
Kesejahteraan kesehatan tubuh seperti banyaknya jumlah
hari sakit, kunjungan ke dokter, dan rawat inap sebagai
indikator kepuasaan hidup yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup

• 2) Kepatuhan minum obat, terapi farmakologis dan non


farmakologis.kepatuhan orang dalam menjalani
pengobatan dan minum obat dapat meningkatkan kualitas
hidup
• 3) Domain fisik.

Domain fisik terdiri dari simtom fisik yang mengganggu


dan mengakibatkan penurunan kesehatan seperti pusing,
permasalahan seksual, peningkatan rasa dahaga, sakit
kepala kronis, vertigo, pandangan mata kabur atau
berkunang, mimisan, telinga berdengung, mual, rasa
berat ditengkuk, detak jantung meningkat, sesak nafas,
dan kelelahan mempengaruhi kualitas hidup pada individu
• 4) Domain mental.
Domain mental yang terganggu pada individu yaitu:
kegelisahan, energi tubuh berkurang
berakibatberkurangnya kebugaran dan muncul kelelahan
(Liang et al, 2006),kehilangan semangat, emosi meledak
dan amarah tertekan
• 5)Mengembangkan kompetensi diri. Kualitas hidup
penderita hipertensidapat ditingkatkan adanya
kompetensi diri yaitu melalui meningkatkan spiritualitas,
mengubah kebiasaan hidup, meningkatkan kemandirian,
pengetahuan yang mencakup pemaknaan budaya,
mengelola keyakinan
• 6) Optimisme. secara signifikan dapat meningkatkan
kualitas hidup
• Faktor eksternal yaitu sebagai berikut :
1) Hubungan sosial.
2) Pekerjaan.
3) Material.
• 1) Hubungan sosial. Hubungan sosial terutama dukungan
dari keluarga mempengaruhi kualitas hidup
• 2) Pekerjaan. Pekerjaan yang meliputi : pekerjaan dengan
gaji, tunjangan,dan lingkungan kerja yang layak. Hal
tersebut diantarai oleh kepuasaan hidup dalam
mempengaruhi kualitas hidup
• 3) Material.
Faktor material terdiri atas rumah dan komunitas tempat
tinggal,Lingkungan, keterampilan fungsional, integrasi
kegiatan dan waktu luang mempengaruhi kualitas hidup
Schipper (1999), Kualitas hidup
mencakup :

. Gejala fisik
• Kemampuan fungsional (aktivitas)
• Kesejahteraan keluarga
• Spiritual
• Fungsi sosial
• Kepuasan thd pengobatan (termasuk msl
keuangan)
• Orientasi masa depan
• Kehidupan seksual, termasuk gambaran thd
APA YANG DAPAT
DILAKUKAN PERAWAT
DALAM UPAYA
MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP PS.
PALIATIF ?

 PENINGKATAN PERAN
& FUNGSI
PERAWAT
MMBERIKAN ASKEP
PENUTUP
• Perubahan status pengobatan dari
status kuratif menjadi status paliatif
merupakan masalah yang berat bagi
pasien / keluarga
• Tujuan utama perawatan paliatif
adalah meningkatkan kualitas hidup
pasien
• Peran perawat dalam memberikan
askep meningkatkan kualitas hidup
 “Good death”
(Field David and Gina Copp, 1999)

Where the symptoms of dying are well


controlled as patients wish and where
death is accepted
Each patient has rights to have the best
care until the end of life”

Anda mungkin juga menyukai