Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP KEBUTUHAN DASAR II


“VERBEDENT”

Oleh :

Nama : Kelvin Kurniawan


NIM : 171440101018

Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Palembang


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dinas di ruang Ahmad Dahlan

Pembimbing : Kalsumiati, S.Kep

RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH


PALEMBANG 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan YME atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Verbedent ”. Terima kasih kami
ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi Verbedent.
Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet dll. Dengan
pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar eliminasi pada
manusia.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaanya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khusunya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran
bagi teman-teman dan kami khususnya.
 
 
Palembang, 02 Agustus 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ............................................................................................ 3
B. Jenis-Jenis Verbedent .......................................................................... 3
C. Tujuan Verbedent ................................................................................ 9
D. Peralatan Dan Perlengkapan Verbedent .............................................. 9
E. Prosedur Keselamatan Kerja ................................................................ 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tenaga Kesehatan terutama Bidan dan Perawat bekerja dengan berpariasi
klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik
hygiene yang sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri
manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan. Cara
perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat memenuhi
kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik
memelukan bantuan perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin.
Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek
hygiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan
perawaan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan
pilihan klien.
Memandikan klien merupakan bagian perawatan hygiene total. Mandi
dapat dikategorisasikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah salah
satu cara mempertahakan kebersihan kulit. Mandi akan membantu menciptakan
suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit, meningkatkan rentang gerak
selama mandi, meningkatkan citra diri dan menstimulasi kecepatan maupun
kedalaman respirasi.
Ketika klien tidak mampu mandi atau melakukan perawatan kulit pribadi
maka perawat memberikan bantuan penting atau mengajarkan keluarga atau
temannya bagaimana memberikan hygiene dengan cara dan pada waktu yang
tepat. Interaksi antara perawat dan klien selama mandi atau perawatan kulit akan
memberi perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang berarti
dengan klien.

1
Mengganti alat tenun (bad making) atau yang lebih dikenal dengan
merapikan tempat tidur merupakan bagian personal hygiene karena tempat tidur
yang bersih dan rapi memberikan keamanan dan kenyamanan untuk peningkatan
kesejahteraan pasien.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari verbedent?
2. Apa tujuan dari verbedent?
3. Apa saja peralatan dan perlengkapan verbedent?
4. Bagaimana prosedur verbedent tanpa pasien diatasnya?
5. Bagaimana prosedur verbedent dengan pasien diatasnya?
6. Apa saja prosedur keselamatan kerja yang harus diperhatikan?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar dapat memahami pengertian dari verbedent.
2. Agar dapat memahami tujuan dari verbedent.
3. Agar dapat mengerti perlengkapan yang harus di siapkan saat verbedent.
4. Agar dapat mengerti cara verbedent tanpa pasien diatasnya.
5. Agar dapat mengerti cara verbedent dengan pasien diatasnya.
6. Agar mengerti prosedur keselamatan kerja yang perlu diperhatikan.
 
 
 

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR (VERBEDENT)


Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan
diri dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan
kebutuhan klien. Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam
keadaan terbuka atau tidak ditutup sprei, perlak, selimut dan sarung bantal yang
tidak ditutup secara keseluruhan oleh sprei besar (dalam kondisi terbuka).
Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang telah dipasang seperangkat alat
seperti sprei, perlak dan selimut kemudian ditutup secara keseluruhan dengan
sprei besar sehingga semuanya dalam kondisi tertutup (Hidayat, 2005).
Merapikan tempat tidur merupakan tanggung jawab perawat. Perawat
menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat tidur. Hal ini memerlukan
pemeriksaan yang sering untuk memastikan linen tempat tidur bersih, kering dan
bebas kerutan. Perawat biasanya merapikan tempat tidur klien setelah klien
mandi, selama klien mandi atau ketika klien keluar ruangan untuk tes atau
prosedur. Sepanjang hari perawat meluruskan linen yang berantakan,
membersihkan linen dari makanan atau setelah makan dan menjadi basah atau
kotor. Linen tempat tidur yang kotor atau basah harus diganti (Uliyah &
Musrifatul, 2008).
Dari pengertian Verbedent diatas dapat disimpulkan bahwa Verbedent
adalah Menyiapkan tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan klien dengan
memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan. Perawat biasanya

3
merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau
ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur.

B. JENIS –JENIS VERBEDENT

1. Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada pasien diatasnya)


a) Tempat tidur tertutup (closed bed)

1) Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan
sprei penutup (over laken) diatasnya.

2) Tujuan
o Agar siap pakai sewaktu-waktu.

o Agar tampak selalu rapi.

o Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien.

3) Persiapan alat
o Tempat tidur, kasur, dan bantal.

o Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:

(1) Alas kasur.


(2) Laken/sprei besar.
(3) Perlak.
(4) Stik laken / sprei melintang.
(5) Boven laken.
(6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar).

4
(7) Sarung bantal.
(8) Over laken/sprei penutup.

4) Prosedur pelaksanaan
(a) Cuci tangan.
(b)Letakkan alat tenun didekat tempat tidur.
(c) Pasang alas kasur dan kasur.
(d)Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
- Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur.

- Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm;


demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin.
- Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi sprei
kebawah kasur dengan rapi dan tegang.

(e) Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala.


(f) Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya
kebawah kasur bersama dengan perlak.

(g)Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur, tarik sisi atas sampai terbentang.

(h)Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰ dan
masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.

(i) Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya.

(j) Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah.

(k) Pasang sprei penutup (over laken).

5
(l) Cuci tangan.

b) Tempat tidur terbuka (open bed)


1. Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over

laken).

2. Tujuan
Dapat segera digunakan

3. Dilakukan
a) Jika ada klien baru.
b) Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat tidur.
4. Persiapan alat
a) Tempat tidur, kasur, dan bantal.
b) Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
1) Alas kasur.
2) Laken/sprei besar.
3) Perlak.
4) Stik laken / sprei melintang.
5) Boven laken.
6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
7) Sarung bantal.
5. Prosedur pelaksanaan
a) Cuci tangan.
b) Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur.

6
c) Pasang alas kasur dan kasur.
d) Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
- Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur.

- Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala kebawah kasur ± 30 cm;


demikian juga pada kaki, tarik setegang mungkin.
- Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90⁰, lalu masukkan seluruh tepi sprei
kebawah kasur dengan rapi.

e) Letakkan perlak melintang pada kasur ± 50 cm dari bagian kepala.


f) Letakkan stik laken diatas sprei melintang, kemudian masukkan sisi-sisinya
kebawah kasur bersama dengan perlak.

g) Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur.tarik sisi atas sampai terbentang.

h) Pasang selimut  pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰ dan
masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.

i) Lipat ujung atas boven sampai tampak garis/pitanya.

j) Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah.

k) Cuci tangan.

2. Occupied Bed (Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya)


1) Pengertian
Mangganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan

klien.

2) Tujuan
a) Memberikan perasaan senang pada klien.

7
b) Mencegah terjadinya dekubitus.
c) Memberikan kebersihan dan kerapian.
3) Dilakukan pada:
Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak

sadar/koma).

4) Persiapan alat
a) Tempat tidur, kasur, dan bantal.
b) Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1) Alas kasur.
(2) Laken/sprei besar.
(3) Perlak.
(4) Stik laken / sprei melintang.
(5) Boven laken.
(6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut   dilipat diluar).
(7) Sarung bantal.
(8) Kursi/bangku.
(9) Tempat kain kotor yang tertutup.
(10) Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih.

(11) Lap kerja 3 buah.

5) Persiapan klien
Klien diberi tahu jika memungkinkan (klien sadar).

6) Prosedur pelaksanaan

8
a) Cuci tangan.
b) Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien.
c) Bersihkan rangka tempat tidur.
d) Letakkan bantal dan selimut klien yang tidak perlu di kursi (jika keadaan klien
memungkinkan/tidak mengganggu klien).

e) Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/ guling supaya tidak
jatuh).

f) Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu
per satu sampai dengan di bawah punggung klien, dengan cara :
- Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.

- Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tengah
tempat tidur sejauh mungkin.
- Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.

g) Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu
lap dengan lap kering.

h) Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya
di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di
bawah kasur.

i) Gulung perlak dan ratakan kembali.

j) Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan
di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu
masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak.

k) Setelah selelsai dan rapi pada satu bagian, miringkan klien kea rah berlawanan
yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak
terjatuh).

l) Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur.

m) Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor.

9
n) Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah.
o) Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor.
p) Bersihkan alat tempat tidur dan kasur seperti tadi.
q) Buka gulunggan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang
mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur.

r) Pasang perlak dan sprei seperti tadi.

s) Lepaskan sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian pasang
sarung yang bersih.

t) Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman.

u) Ganti selimut kotor dengan yang bersih.


v) Bereskan alat dan kembalikan ketempatnya.
w) Cuci tangan

C. TUJUAN VERBEDENT
1. Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai.
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan dan keamana bagi pasien.
3. Agar tampak selalu rapi.
4. Mencegah terjadinta Dekubitus.

D. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN VERBEDENT


1. Sprei besar/laken.
2. Stake laken.
3. Perlak
4. Selimut
5. Sarung bantal.
6. Tempat alat tenun kotor
7. Tempat tidur, kasur dan bantal.

10
8. Alas kasur

E. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA


 Patuhi prosedur pekerjaan
 Perhatikan keadaan umum klien selama tempat tidurnya dirapikan

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menyiapkan  tempat tidur / verbedent ditujukan untuk memberikan
kenyamanan, kerapihan dan kebersihan pada pasien. Tindakan ini bisa dilakukan
tanpa pasien ditempat tidur atau dengan pasien ditempat tidur.
Yang bertujuan : Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai,
Memberikan keamanan dan kenyamanan dan keamana bagi pasien, Agar tampak
selalu rapi dan Mencegah terjadinya Dekubitus.

B. SARAN

11
Sebagai seorang tenaga kesehatan, khususnya Bidan, kita harus benar-
benar mengetahui dan memahami tentang Menyiapkan Tempat Tidur
(Verbedent) untuk Pasien (Klien). Karena nantinya kita akan berhadapan dengan
pasien (Klien) yang rawat inap di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin.
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus mengetahui,
memahami, dan mendalami tentang Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent)
untuk Pasien (Klien) supaya apabila terjadi pada ibu hamil hal-hal yang tidak
diinginkan dan mengharuskan pasien (klien) rawat inap di Rumah Sakit atau di
Rumah Bersalin kita sebagai Tenaga Kesehatan khususnya Bidan, mampu
memuaskan pasien (klien) dalam pelayanannya yang dalam hal ini adalah
Verbedent.

DAFTAR PUSTAKA

http://episentrum.com/search/pengertian%20perbeden ( Diakses pada


tanggal 02 Agustus 2018 )

http://requestartikel.com/db/pengertian+perbedenhttp://andaners.wordpre
ss.com/2009/…/menyiapkan–tempat–tidur/ ( Diakses pada tanggal 02 Agustus
2018 )

http://andaners.wordpress.com/…/memindahkan-pasien-dari-tempat–
tidur-ke-brangkar/ ( Diakses pada tanggal 02 Agustus 2018 )

12
Musrifatul Uliyah, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Yuni Kusmiyati, SST. 2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik


Kebidanan.Yogyakarta: Fitramaya.

13

Anda mungkin juga menyukai