Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan YME atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Verbedent ”. Terima kasih kami
ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi Verbedent.
Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet dll. Dengan
pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar eliminasi pada
manusia.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaanya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khusunya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran
bagi teman-teman dan kami khususnya.
Palembang, 02 Agustus 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ............................................................................................ 3
B. Jenis-Jenis Verbedent .......................................................................... 3
C. Tujuan Verbedent ................................................................................ 9
D. Peralatan Dan Perlengkapan Verbedent .............................................. 9
E. Prosedur Keselamatan Kerja ................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tenaga Kesehatan terutama Bidan dan Perawat bekerja dengan berpariasi
klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik
hygiene yang sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri
manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan. Cara
perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat memenuhi
kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik
memelukan bantuan perawat untuk melakukan praktek kesehatan yang rutin.
Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi praktek
hygiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan
perawaan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan
pilihan klien.
Memandikan klien merupakan bagian perawatan hygiene total. Mandi
dapat dikategorisasikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah salah
satu cara mempertahakan kebersihan kulit. Mandi akan membantu menciptakan
suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit, meningkatkan rentang gerak
selama mandi, meningkatkan citra diri dan menstimulasi kecepatan maupun
kedalaman respirasi.
Ketika klien tidak mampu mandi atau melakukan perawatan kulit pribadi
maka perawat memberikan bantuan penting atau mengajarkan keluarga atau
temannya bagaimana memberikan hygiene dengan cara dan pada waktu yang
tepat. Interaksi antara perawat dan klien selama mandi atau perawatan kulit akan
memberi perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang berarti
dengan klien.
1
Mengganti alat tenun (bad making) atau yang lebih dikenal dengan
merapikan tempat tidur merupakan bagian personal hygiene karena tempat tidur
yang bersih dan rapi memberikan keamanan dan kenyamanan untuk peningkatan
kesejahteraan pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari verbedent?
2. Apa tujuan dari verbedent?
3. Apa saja peralatan dan perlengkapan verbedent?
4. Bagaimana prosedur verbedent tanpa pasien diatasnya?
5. Bagaimana prosedur verbedent dengan pasien diatasnya?
6. Apa saja prosedur keselamatan kerja yang harus diperhatikan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar dapat memahami pengertian dari verbedent.
2. Agar dapat memahami tujuan dari verbedent.
3. Agar dapat mengerti perlengkapan yang harus di siapkan saat verbedent.
4. Agar dapat mengerti cara verbedent tanpa pasien diatasnya.
5. Agar dapat mengerti cara verbedent dengan pasien diatasnya.
6. Agar mengerti prosedur keselamatan kerja yang perlu diperhatikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merapikan tempat tidur klien setelah klien mandi, selama klien mandi atau
ketika klien keluar ruangan untuk tes atau prosedur.
1) Pengertian
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan
sprei penutup (over laken) diatasnya.
2) Tujuan
o Agar siap pakai sewaktu-waktu.
3) Persiapan alat
o Tempat tidur, kasur, dan bantal.
4
(7) Sarung bantal.
(8) Over laken/sprei penutup.
4) Prosedur pelaksanaan
(a) Cuci tangan.
(b)Letakkan alat tenun didekat tempat tidur.
(c) Pasang alas kasur dan kasur.
(d)Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
- Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur.
(g)Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur, tarik sisi atas sampai terbentang.
(h)Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰ dan
masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
(j) Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah.
5
(l) Cuci tangan.
laken).
2. Tujuan
Dapat segera digunakan
3. Dilakukan
a) Jika ada klien baru.
b) Pada tempat tidur klien yang dapat/boleh turun dari tempat tidur.
4. Persiapan alat
a) Tempat tidur, kasur, dan bantal.
b) Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
1) Alas kasur.
2) Laken/sprei besar.
3) Perlak.
4) Stik laken / sprei melintang.
5) Boven laken.
6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar)
7) Sarung bantal.
5. Prosedur pelaksanaan
a) Cuci tangan.
b) Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian didekat tempat tidur.
6
c) Pasang alas kasur dan kasur.
d) Pasang sprei besar/laken dengan ketentuan berikut:
- Garis tengah lipatan diletakkan tepat ditengah kasur.
g) Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
masukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah (kaki)
dibentuk 90⁰ dan masukkan kebawah kasur.tarik sisi atas sampai terbentang.
h) Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas yang terbalik
dimasukkan kebawah kasur ± 10 cm kemudian ujung sisi-sisinya dibentuk 90⁰ dan
masukkan kebawah kasur. Tarik sisi atas sampai terbentang.
j) Masukkan bantal kedalam sarungnya dan letakkan diatas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka dibagian bawah.
k) Cuci tangan.
klien.
2) Tujuan
a) Memberikan perasaan senang pada klien.
7
b) Mencegah terjadinya dekubitus.
c) Memberikan kebersihan dan kerapian.
3) Dilakukan pada:
Tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak
sadar/koma).
4) Persiapan alat
a) Tempat tidur, kasur, dan bantal.
b) Alat tenun disusun menurut pemakaiannya:
(1) Alas kasur.
(2) Laken/sprei besar.
(3) Perlak.
(4) Stik laken / sprei melintang.
(5) Boven laken.
(6) Selimut dilapat terbalik (bagian dalam selimut dilipat diluar).
(7) Sarung bantal.
(8) Kursi/bangku.
(9) Tempat kain kotor yang tertutup.
(10) Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih.
5) Persiapan klien
Klien diberi tahu jika memungkinkan (klien sadar).
6) Prosedur pelaksanaan
8
a) Cuci tangan.
b) Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien.
c) Bersihkan rangka tempat tidur.
d) Letakkan bantal dan selimut klien yang tidak perlu di kursi (jika keadaan klien
memungkinkan/tidak mengganggu klien).
e) Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/ guling supaya tidak
jatuh).
f) Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu
per satu sampai dengan di bawah punggung klien, dengan cara :
- Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.
- Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tengah
tempat tidur sejauh mungkin.
- Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.
g) Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu
lap dengan lap kering.
h) Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya
di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di
bawah kasur.
j) Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan
di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu
masukkan ke bawah kasur bersama dengan perlak.
k) Setelah selelsai dan rapi pada satu bagian, miringkan klien kea rah berlawanan
yang tadi telah di bersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak
terjatuh).
9
n) Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah.
o) Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor.
p) Bersihkan alat tempat tidur dan kasur seperti tadi.
q) Buka gulunggan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang
mungkin kemudian masukkan ke bawah kasur.
s) Lepaskan sarung bantal dan guling yang kotor, ratakan isinya kemudian pasang
sarung yang bersih.
t) Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman.
C. TUJUAN VERBEDENT
1. Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai.
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan dan keamana bagi pasien.
3. Agar tampak selalu rapi.
4. Mencegah terjadinta Dekubitus.
10
8. Alas kasur
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menyiapkan tempat tidur / verbedent ditujukan untuk memberikan
kenyamanan, kerapihan dan kebersihan pada pasien. Tindakan ini bisa dilakukan
tanpa pasien ditempat tidur atau dengan pasien ditempat tidur.
Yang bertujuan : Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai,
Memberikan keamanan dan kenyamanan dan keamana bagi pasien, Agar tampak
selalu rapi dan Mencegah terjadinya Dekubitus.
B. SARAN
11
Sebagai seorang tenaga kesehatan, khususnya Bidan, kita harus benar-
benar mengetahui dan memahami tentang Menyiapkan Tempat Tidur
(Verbedent) untuk Pasien (Klien). Karena nantinya kita akan berhadapan dengan
pasien (Klien) yang rawat inap di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin.
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus mengetahui,
memahami, dan mendalami tentang Menyiapkan Tempat Tidur (Verbedent)
untuk Pasien (Klien) supaya apabila terjadi pada ibu hamil hal-hal yang tidak
diinginkan dan mengharuskan pasien (klien) rawat inap di Rumah Sakit atau di
Rumah Bersalin kita sebagai Tenaga Kesehatan khususnya Bidan, mampu
memuaskan pasien (klien) dalam pelayanannya yang dalam hal ini adalah
Verbedent.
DAFTAR PUSTAKA
http://requestartikel.com/db/pengertian+perbedenhttp://andaners.wordpre
ss.com/2009/…/menyiapkan–tempat–tidur/ ( Diakses pada tanggal 02 Agustus
2018 )
http://andaners.wordpress.com/…/memindahkan-pasien-dari-tempat–
tidur-ke-brangkar/ ( Diakses pada tanggal 02 Agustus 2018 )
12
Musrifatul Uliyah, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
13