Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

1. Sejarah Umum RSUD Prabumulih

Pada tahun 1947 sampai dengan 1955 berdirilah Balai Pengobatan

yang merupakan cikal bakal Rumah Sakit Daerah Prabumulih. Lokasi

balai pengobatan tersebut adalah bangunan eks kantor Marga Kapak

Tengah (Lokasi Lapangan tenis Dusun Prabumulih sekarang ini.

Pada tahun 1955 balai pengobatan tersebut dikembangkan menjadi

Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih, yang lokasinya dari tahun1955

sampai akhir tahun 2008 di jalan AK. Gani No. III kelurahan Tugu Kecil

Prabumulih Timur, dengan luas tanah I adalah 354,51 m², luas tanah II

adalah 892,50 m², luas tanah III adalah 354,51 m² dan luas tanah IV adalah

10.000 m². Jadi total seluruh luas tanah RSUD Prabumulih adalah

7.197,57 m². Sedangkan luas bangunannya adalah 1.508,44446 m². Sejak

tahun 1955 sampai akhir tahun 2008 RSUD Prabumulih memiliki tempat

tidur (TT) dari 51 buah menjadi 69 dan terakhir bertambah menjadi 82

buah.

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

107/MENKES/SK/I/1955 tanggal 30 januari 1955 tentang peningkatan

kelas Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih, Maka status RSUD

Prabumulih menjadi Rumah Sakit tipe C, hal ini sudah diperdakan dengan

Perda Kabupaten Muara Enim No. 31 tanggal 22 Januari 1996

35
36

Pada tanggal 15 November 2007, Menteri Kesehatan Republik

Indonesia menetapkan bahwa RSUD Kota Prabumulih mendapat status

Akreditasi “PENUH TINGKAT DASAR” dengan nomor SK

YM.01.10/III/1329/07. Yang berlaku dari tanggal 15 November 2007

sampai dengan 15 November 2010

2. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

RSUD Kota Prabumulih adalah rumah sakit milik Pemerintah Kota

Prabumulih yang mempunyai luas 7 hektar, terdiri dari beberapa gedung

yaitu Gedung utama, terdiri dari bagian tata usaha, keuangan, pelayanan

medik, pelayanan administrasi, gawat darurat, poliklinik, dan kantin

depan, Gedung pelyanan laboratorium dan farmasi, Gedung sekretariat

bidang keperawatan, Gedung pelayanan fisioterapi, Gedung instalasi

bedah central berhadapan dengan instalasi radiologi, Gedung oksigen

sentral, Gedung UTDRS, Gedung pelayanan kebidanan berhadapan

dengan neonatus, Gedung pelyanan keperawatan pasien umum dan bpjs,

Gedung VIP-VVIP berdampingan dengan Gedung K3RS, Gedung ICU-

ICCU dan NICU, Gedung instalasi gizi bergabung dengan linen,laundry,

Gedung material bergabung dengan IPSRS, Gedung perawatan III

jaminan, Gedung Asrama Diklat, Gedung Pemulasaran Jenazah, Gedung

CSSD, Gedung Hemodialisa, Gedung PMI, Masjid, Perumahan Dokter

Spesialis, Kantin Belakang dan Pertokoan, Incenerator dan IPAL, Gedung

Genset, Gudang.
37

RSUD Kota Prabumulih terletak di jalan Lingka, Kelurahan

Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur. RSUD Kota Prabumulih

dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan

roda empat, akan tetapi untuk akses kendaraan umum masih dalam proses

perencanaan.

3. .Visi, Misi, Motto dan Program RSUD Prabumulih

a. Visi

Visi RSUD Prabumulih adalah “Menjadi Milik dan Kebanggaan

Masyarakat Kota Prabumulih”.

b. Misi

Misi RSUD Kota Prabumulih adalah:

a) Meningkatkan pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan

terjangkau

b) Mewujudkan pegawai rumah sakit yang profesional, beretika dan

berakhlak

c) Pengembangan sarana prasarana dan kemitraan pelayanan rumah

sakit

Dengan melihat atau memperhatiakn Visi, Misi dan Budaya/ Tata

Nilai/Falsafah organisasi serta maksud dan tujuan, maka Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Prabumulih menetapkan Motto.


38

c. Motto

Motto RSUD Kota Prbumulih terdiri dari dua, yaitu:

a) Motto pelayanan

Motto pelayanan RSUD Prabumulih adalah “Seputih Melati,

Secerah Mentari, Sepenuh Hati Melayani Sesama”.

b) Motto manajemen

Motto manajemen RSUD Prabumulih adalah “Melayani Manusia

Agar Mampu Melayani Manusia Menjadi Manusiawi”.

4. Pelayanan Penunjang Medis

Pelayanan penunjang medis terdiri dari instalasi gawat darurat

(IGD), instalasi care unit (ICU), Instalasi bedah sentral (IBS), Instalasi

laboratorium, Instalasi radiologi, Instalasi gizi dan Instalasi farmasi.

a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Instalasi gawat darurat terdiri dari 4 ruangan yaitu ruangan

tindakan non bedah, ruangan tindakan bedah, ruangan resusitasi dan

kebidanan serta ruangan observasi, akan tetapi kapasitas tempat tidur

ini tidak dimasukkan dalam perhitungan BOR, berikut adalah tabel

rincian kapasitas tempat tidur di instalasi gawat darurat


39

Tabel 4.1
Ruangan dan Tempat di IGD RSUD Prabumulih

Ruangan Jumlah Tempat Tidur


Tindakan Non Bedah 5 TT
Tindakan Bedah 2 TT
Resusitasi dan Kebidanan 2 TT
Observasi 5 TT
Total 14 TT

B. Karakteristik Subyek Penelitian

1. Klien pertama

Pasien pertama Tn. “H” berumur 28 Tahun, jenis kelamin laki-laki


pendidikan trakhir SMP, Dusun III Desa rambang kuang tambang
rambang rambang kuang masuk rumah sakit tanggal 01 April 2019 pukul
13:31:03 WIB dengan Nomor RM 142993. Identitas penanggung jawab
Tn. “K” adalah kk kandung pasien , beragama islam, pekerjaan sebagai
Serabutan, tinggal serumah yaitu Dusun III Desa rambang kuang.
2. Klien Kedua

Pasien kedua Ny “E” berumur 51 Tahun , jenis kelamin perempuan


pendidikan trakhir SMA, alamat Dusun I Desa sinar rambang rkt sinar
rambang, masuk rumah sakit tanggal 04 April 2019 pukul 03:41:2 WIB
dengan Nomor RM 144080. Identitas penanggung jawab Tn. “J” adalah
anak pasien , beragama islam, pekerjaan sebagai pengawai swasta, tinggal
Dusun I desa sinar rambang rkt sinar rambang.
40

C. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Tabel 4.2 hasil anamnesis pada pasien dengan demam typoid di ruang

IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih.

Tabel 4.2

No Data Pengkajian Klien 1 Klien 2


1 Nama Tn“H” Ny “E”
2 Umur 28 tahun 51 tahun
3 Suku/bangsa Indonesia Indonesia
4 Agama Islam Islam
5 Pendidikan SMP SMA
6 Pekerjaan Buruh Ibu rumah tangga
7 Status Menikah sudah menikah sudah menikah
8 Alamat Desa rambang Desa sinar
kuang rambang
9 No RM 14-29-93 14-40-80
10 Diagnosa Medis Demam Typoid Demam Typoid
11 Tanggal MRS 01 Maret 2019 04 Maret 2019
Jam 13:31:03 Jam 03:41:28
WIB WIB
12 Tanggal Pengkajian 01 Maret 2019 04 Maret 2019
Jam 14.15 WIB Jam 04.30 WIB
13 Ruangan IGD Rumah Sakit IGD Umum
Umum Daerah Daerah
Prabumulih. Prabumulih.

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa klien 1 dan klien 2 sama-

sama menderita penyakit Demam Typoid dan pekerjaan sebagai buruh

dan ibu rumah tangga.


41

2. Pemeriksaan Primer
Pengkajian primer pada pasien dengan Demam Typoid di RSUD

Prabumulih dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3
Pengkajian Primer

No. Pengkajian Pasien 1 Pasien 2


Primer
1. Airway Jalan napas pasien - Jalan nafas
paten ditandai bebas
dengan - Tidak ada cairan
- Tidak ada dan benda asing
sumbatan jalan - Suara nafas
nafas normal
- Bebas - Tidak ada darah
- Tidak ada darah - Tidak ada
- Tidak ada suara sumbatan jalan
tambahan nafas
- Tidak ada cairan - Tidak ada suara
- Suara nafas tambahan
normal
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
2. Breathing - Irama nafas - Irama nafas
reguler reguler
- Frekuensi napas - Frekuensi
: 22x/menit napas :
- Tidak ada bunyi 20x/menit
nafas tambahan - Tidak ada bunyi
- Tidak ada tanda nafas tambahan
distress - Tidak ada tanda
pernafasan distress
- Jalan pernafasan
Pernapasan : - Jalan
Pernapasan Pernapasan :
perut Pernapasan
perut
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
3. Circulation - Kulit teraba - Kulit teraba
hangat, suhu: hangat, suhu:
38,6ºC 38,1ºC
- Warna kulit - Warna kulit
42

normal normal
- CRT < 2 detik - CRT < 2 detik
- Nadi teraba - Nadi teraba
- Turgor kurang - Turgor kurang
elastis elastis
- Tekanan darah : - Tekanan darah :
120/90 mmHg 100/90 mmHg
Masalah Hipertermi Hipertermi
Keperawatan
4. Disability - Kesadaran : - Kesadaran :
Composmentis Composmentis
GCS : E:4, M:6, GCS : E:4, M:6,
V:5 V:5
- Pupil : Isokor - Pupil : Isokor
- Respon sensorik - Respon sensorik
ekstremitas : ekstremitas :
Normal Normal
- Respon motorik - Respon motorik
ekstremitas : ekstremitas :
Normal Normal
- Tidak ada - Tidak ada
kejang kejang

Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah


Keperawatan
5. Exposure - Tidak ada jejas - Tidak ada jejas
- Tidak ada - Tidak ada
fraktur terbuka fraktur terbuka
- Tidak ada luka - Tidak ada luka
terbuka terbuka
- Tidak ada - Tidak ada
bengkak bengkak
- Tidak ada - Tidak ada
memar memar
- Tidak ada luka - Tidak ada luka
bakar bakar
- Tidak ada nyeri - Ada nyeri :
skala nyeri 4
- Lama nyeri :
hilang timbul
- Nyeri seperti di
tusuk-tusuk
pada bagian
perut
-
Masalah Tidak ada masalah Nyeri
43

Keperawatan

6. Foley Catheter - Pasien tidak - Pasien tidak


terpasang terpasang
kateter kateter
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
7. Gastric tube - Pasien tidak - Pasien tidak
terpasang NGT terpasang NGT
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa pasien 1 mengalami masalah


hipertermi dengan suhu 38,6ºC, kulit teraba hangat, sedangakan pasein
ke 2 mengalami masalah yang sama dengan suhu 38,1ºC, kulit teraba
hangat.
3. Pengkajian Sekunder

Hasil anamnesis keluhan dan riwayat penyakit pada pasien dengan

demam typoid di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4
Hasil Anamnesa Keluhan dan Riwayat Penyakit

Keluhan dan Klien 1 Klien 2


riwayat penyakit
Keluhan utama Pasien mengatakan Pasien mengatakan
demem sudah 1 nyeri pada bagian
minggu yang lalu perut dan demam
tinggi
Riwayat perjalanan Pasien datang Pasien datang
penyakit kerumah sakit pada kerumah sakit pada
tanggal 01 April tanggal 04 April 2019
2019 pukul pukul 03:41:28 WIB
13:31:03 WIB dengan keleluhan
dengan keleluhan mengatakan nyeri
demam sudah 1 pada bagian perut
44

minggu yang lalu seperti di tusuk-tusuk


panas terus dan hilang timbul,
menerus, batuk skala nyeri : 4, pasien
pilek terdapat terlihat perubahan
sariawan dan nafsu posisi untuk
makan menurun, menghindari nyari,
pada saat di IGD demam tinggi dan
pasien terlihat mual panas terus menerus,
dan tidak mau pada saat di IGD
makan, Pasien pasien terlihat mual
mengatakan dan tidak mau makan
sebelumnya klien Pasien mengatakan
belum pernah di sebelumnya klien
rawat di rumah belum pernah di rawat
sakit Umum di rumah sakit Umum
Daerah Prabumulih Daerah Prabumulih.
Riwayat penyakit Tn. “H” Ny “E” mengatakan
dahulu mengatakan sebelumnya tidak
sebelumnya tidak pernah sakit demam
pernah sakit typoid
demam typoid
Riwayat penyakit Tn. “H” Ny. “E” mengatakan
keluarga mengatakan tidak tidak mempunyai
mempunyai keluarga yang pernah
keluarga yang mengalami penyakit
pernah mengalami thypoid
penyakit thypoid

Pada tabel diatas menjelaskan mengenai keluhan pasien satu dan


pasien dua datang kerumah sakit dengan tujuan yang sama.
45

4. Head to toe

Dari hasil pemeriksaan fisik pada pasien dengan demam typoid di

ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada

Tabel 4.5

Tabel 4.5
Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan fisik Pasien 1 Pasien 2


1. Keadaan umum Lemah Lemah
pasien kesadaran
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
2. Vital Sign Tekanan Darah : Tekanan Darah :
120/90 mmHg 100/90 mmHg
Nadi : 81 x/menit Nadi : 85 x/menit
Respirasi : 22 Respirasi : 20
x/menit x/menit
Suhu : 38,6ºC Suhu : 38,1ºC
TB : 170 cm TB : 155 cm
BB : 58 kg BB : 54 kg
Masalah Hipertermi Hipertermi
Keperawatan
3. Kepala
a. Bentuk Simetris Simetris
- Distribusi - Distribusi
b. Rambut rambut merata rambut merata
- Tekstur halus - Tekstur halus
- Kulit kepala - Kulit kepalati
tidak kotor dak kotor
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan

4. Mata
a. Bentuk Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan kanan
b. Fungsi Penglihatan baik Penglihatan baik
Anemis Anemis
46

c. Conjungtiva Ikterik Ikterik

d. Sklera Isokor Isokor


Pupil mengecil Pupil mengecil

e. Pupil

f. Reaksi terhadap
cahaya
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
5 Telinga
a. Fungsi Pendengaran baik Pendengaran baik
Tidak ada Tidak ada
b. Secret
Simetris Simetris
c. Bentuk Tidak Tidak
menggunakan alat menggunakan alat
d. Alat bantu bantu pendengaran bantu pendengaran
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
6 Hidung
a. Secret Tidak ada Tidak ada
Fungsi penciuman Fungsi penciuman
b. Fungsi baik baik
Tidak Tidak
c. Nyeri sinus

Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah


Keperawatan
7 Mulut
a. Mukosa bibir Kering Kering
b. Fungsi Normal, dapat Normal, dapat
pengecapan membedakan rasa membedakan rasa
Dapat mengunyah Dapat mengunyah
c. Mengunyah dengan baik dengan baik
Terlihat kotor dan Terlihat kotor dan
berwarna putih berwarna putih
d. Kebersihan Ada caries pada Ada caries pada
gigi gigi
e. Caries
Cukup bersih pada Cukup bersih pada
area gigi area gigi

f. Kebersihan
47

Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah


Keperawatan
5. Kulit
a. Turgor Kurang elastis Kurang elastis
Tidak ada Tidak ada
b. Penyakit kulit
Kulit teraba hangat Kulit teraba
c. Teraba hangat
Bersih Bersih

d. Kebersihan
Masalah Hipertermi Hipertermi
Keperawatan
6. Leher
a. Bentuk Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan tampak kanan tampak
seimbang seimbang
b. Nyeri saat Tidak nyeri saat Tidak nyeri saat
beregerak bergerak bergerak
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
c. Pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

Tidak ada Tidak ada

d. Peningkatan Tidak ada Tidak ada


kelenjar getah peningkatan peningkatan
bening tekanan di vena tekanan di vena
jungularis jungularis

e. Vena jungula Tidak ada Tidak ada

f. Nyeri saat
menelan
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
7. Dada
a. Jantung
- Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan

Irama teratur, Irama teratur,


Nadi : 81 x/menit Nadi : 85 x/menit
- Auskultasi
48

Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada


kelainan kelainan
b. Paru-paru
- Inspeksi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan

Sonor, tidak ada Sonor, tidak ada


- Palpasi pelebaran pelebaran

Tidak terdapat Tidak terdapat


suara tambahan suara tambahan
- Perkusi
Teratur Teratur
Vesiculer Vesiculer

- Auskultasi

- Irama

- Nafas
Masalah Tiada ada masalah Tiada ada masalah
Keperawatan
8. Abdomen
a. Inspeksi Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembesaran pembesaran
b. Palpasi Tidak ada nyeri nyeri tekan area
tekan epigastrig

c. Perkusi Sonor, tidak Sonor, tidak


terdapat pelebaran terdapat pelebaran
d. Auskultasi Terdengar bising Terdengar bising
usus 16x/menit usus 40x/menit
Masalah Tiada ada masalah Nyeri
Keperawatan
9. Genetalia Tidak dilakukan Tidak dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan
Masalah Tiada ada masalah Tiada ada masalah
Keperawatan
49

10 Ekstremitas Rentang gerak Rentang gerak


. penuh melawan penuh melawan
gravitasi.resistensi gravitasi.resistensi
penuh. penuh.
Warna Normal tidak Normal tidak
terdapat sianosis terdapat sianosis
Edema Tidak terdapat Tidak terdapat
edema edema

Luka Tidak ada luka baik Tidak ada luka


ekstermitas atas baik ekstermitas
atau bawah atas atau bawah
Masalah Tiada ada masalah Tiada ada masalah
Keperawatan

Pada data diatas menjelaskan bahwa pemeriksaan fisik pasien 1


dan pasien 2 setelah mengalami penyakit yang diderita, keadaan umum
pasien 1 dan pasien 2 lemah dan frekuensi suhu pasien 1 38,6 ºC, pasien
2 frekuensi suhu 38,6 ºC.
5. Skema Genogram
Skema 4.1 Genogram keluarga pada pasien dengan demam
typoid di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih
Skema 4.1 Genogram Keluarga Tn. “H”

Skema 4.2 Genogram Keluarga Ny. “E”


50

Ket :

: Perempuan : Pasien
: Laki-laki : Tinggal dalam satu rumah
: Anggota keluarga sudah meninggal

Pada skema diatas menjelaskan mengenai susunan keluarga pasien


1 tinggal serumah bersama istri dan anak-anaknya tidak mempunyai
penyakit keturunan sedangkan pasien 2 tinggal serumah bersama suami
dan anak-anaknya tidak mempunyai penyakit keturunan yang sama.

6. Pemeriksaan diagnostic
Tabel 4.6 Pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan demam
typoid di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih
Tabel 4.6
Pemeriksaan diagnostik
Pasien 1 Pasien 2
Pemeriksaan (Tn. “H”) (Ny. ”E”) Nilai
No
Diagnostik Tgl : 01 April Tgl : 04 April normal
2019 2019
14-18 gr
1 Hemoglobin 12,7 13,7
%
5-10
2 Leukosit 5.300 12.300
ribu/ml
150-450
3 Trombosit 187.000 269.000
ribu
4 Eosinofil 2 - 1-3%
Basofil 0 - 0-1%
51

5
6 Limfosit 19 - 20-40%
7 Monosit 0 2 2-8%
8 Hematokrit 37 38 37-48%
9 Typhi h (-) (-) Negatif
10 Typhi o (+) (+) Positif
Pada tabel diatas menjelaskan mengenai pemeriksaan laboratorium
pasien satu dan pasien dua, dimana hasil pemeriksaan menunjukkan
pemeriksaan Typhi O pada pasien I dan II positif (+).

7. Terapi yang diberikan

Tabel 4.7 jenis terapi pengobatan pada pasien dengan demam


typoid di rungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daearah Prabumulih.

Tabel 4.7
Terapi yang diberikan

No Terapi Dosis Pemberian Indikasi


1. Pasien 1 (Tn.H)
a. Ceftriaxone 2x1 ml Intravena Menghenti
kan
pertumbuh
an bakteri

b. Pacetamol 3x1 mg Oral Untuk


mengobati
rasa sakit

c. IVFD RL Gtt 20x/menit Intravena Untuk


52

mencegah
hidrasi
2. Pasien 2 (Ny.E)
a.Ceftriaxone 2x1 ml Intravena Menghenti
kan
pertumbuh
an bakter

b. Sulfat 3x1 mg Oral Untuk


mencegah
tekanan
darah
rendah

Untuk
c.Omeprazole 2x1 mg Oral menurunk
an kadar
asam
lambung

Untuk
3x1 mg Oral mengobati
d. Paraceta rasa sakit
mol
Untuk
Intravena mencegah
Gtt 20x/menit hidrasi

e.IVFD RL Menguran
gi
2x1 ml Intravena produksi
asam
f. Ranitidin lambung
53

D. Analisa data
Tabel 4.8 Analisa Data pada pasien 1 Tn. “H” dengan demam
typoit di rungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih
Tabel 4.8
Analisa data

N Pasien Data Etiologi Masalah Masalah


o Keperawatan
1 Pasien 1 Ds : Kuman salmonella Hipertermi
(Tn.“H”) Tn. “H” mengatakan thypi yang masuk ke berhubungan
demam sudah 1 saluran gastrointestinal dengan respon
minggu yang lalu inflamasi
panas terus menerus. Invaginasi ke jaringan sistemik
Do : limpoid usus halus dan
1. KU : lemah jaringan limpoid
2. Kulit teraba mesenterika
hangat
3. TD : 120/90 Invasi system retikulo
mmHg endoteleai (RES)
4. Suhu : 38,6 ℃
5. nadi :81 x/menit Demam typoid
6. RR :22 x/menit
7. Tphi o : (+) positif Kecemasan penuh
8. Leukosit : 5.300 informasi
54

9.

Respon inflamasi
sistemik

hipertermi
Pasien 1 Ds : Kuman salmonella Resiko ketidak
(Tn.”H”) Tn. “H” mengatakan thypi yang masuk ke seimbanagn
demam sudah 1 saluran gastrointestinal nutrisi
minggu yang lalu berhubungan
panas terus Invaginasi ke jaringan dengan mual
menerus dan batuk limpoid usus halus dan dan muntah
pilek terdapat jaringan limpoid
sariawan dan nafsu mesenterika
makan menurun,
pada saat di IGD Invasi system retikulo
pasien terlihat mual endoteleai (RES)
dan tidak mau
makan
Do : Demam typoid
1. klien tampak tidak
nafsu makan Kecemasan penuh
2. mukosa bibir informasi
kering
3. sariawan rongga Respon inflamasi local
mulut intestinal

Mual, muntah,
anoreksia, penurunan

Actual atau risiko ketidak


seimbanagn nutrisi
2. Pasien 2 Ds : Kuman salmonella Hipertermi
Ny “E” mengatakan thypi yang masuk ke berhubungan
(Ny.“E”)
demam tinggi dan saluran gastrointestinal dengan respon
panas terus menerus inflamasi
Invaginasi ke jaringan sistemik
Do : limpoid usus halus dan
jaringan limpoid
1. KU : lemah
mesenterika
2. kulit teraba
hangat
Invasi system retikulo
3. TD : 100/90
endoteleai (RES)
mmHg
4. suhu : 38,1 ℃
5. nadi :85 x/menit
Demam typoid
6. RR :20 x/menit
55

7. Leukosit :
12.300 Kecemasan penuh
8. Typhi o : (+) informasi
Positif
Respon inflamasi
sistemik

Hipertermi
Pasien 2 Ds : Nyeri
Kuman salmonella berhubungan
(Ny.“E”) Ny “E” mengatakan
thypi yang masuk ke dengan iritasi
nyeri pada bagian
saluran gastrointestinal saluran
perut seperti di
gastrointestina
tusuk-tusuk dan
Invaginasi ke jaringan l
hilang timbul, skala
limpoid usus halus dan
nyeri : 4, pasien
jaringan limpoid
terlihat perubahan
mesenterika
posisi untuk
menghindari nyeri
Invasi system retikulo
endoteleai (RES)
Do :
1. pasien tampak
gelisa
Demam typoid
2. pasien tampak
merintis kesakitan
3. skala nyeri 4
Kecemasan penuh
4. lama nyeri : hilang
informasi
timbul
5. palpasi : nyeri
sensitivitas serabut
tekan area
saraf local
epigastrig

Distensi, ketidak
nyamanan abdomen

Nyeri
Pasien 2 Ds : Kuman salmonella Resiko ketidak
(Ny.“E”) Ny “E” mengatakan thypi yang masuk ke seimbanagn
nyeri pada bagian saluran gastrointestinal nutrisi
perut, berhubungan
demam tinggi dan Invaginasi ke jaringan dengan mual
panas terus menerus, limpoid usus halus dan dan muntah
pada saat di IGD jaringan limpoid
pasien terlihat mual mesenterika
saat mau makan dan
56

tidak mau makan. Invasi system retikulo


Do : endoteleai (RES)
1. Membran mukosa
kering
2. Turgor kurang Demam typoid
elastic
3. Klien tampak tidak Kecemasan penuh
nafsu makan dan informasi
mual-mual
Respon inflamasi local
intestinal

Mual, muntah,
anoreksia, penurunan

Actual atau risiko ketidak


seimbanagn nutrisi

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa berdasarkan data subjektif


dan objektif pasien. Tabel 4.8 Analisa Data pada pasien Tn. “H” dan Ny.
“E” dengan demam typoit di rungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Prabumulih ada persamaan dan ada perbedaannya yaitu
dengan diagnosa yang kedua yaitu Nyeri berhubungan dengan iritasi
saluran gastrointestinal
E. Masalah keperawatan
Masalah keperawatan pada pada pasien dengan Demam Typoid di ruang

IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9
Masalah keperawatan

N MASALAH KEPERAWATAN
O Pasien 1 Pasien 2
1 Hipertermi Nyeri
2 Resiko ketidak seimbangan Hipertermi
nutrisi
3. Resiko ketidak seimbangan
nutrisi
57

Pada iagn diatas menjelaskan bahwa pada pasien 2 terdapat

iagnose berbeda yaitu nyeri, Sedangkan pasien 1 tidak terdapat : Nyeri

berhubungan dengan iritasi saluran gastrointestinal

F. Prioritas Masalah
Untuk mengatur penyelesaian masalah sesuai urutan kepentingan
dan urgensinya dimulai dari kondisi yang mengancam jiwa menuju
kekondisi yang tidak mengancam jiwa

Tabel 4.10
Prioritas Masalah

N Priotitas Masalah
O Pasien 1 Pasien 2
1 Hipertermi Nyeri
2 Resiko ketidak seimbangan Hipertermi
nutrisi
3 Resiko ketidak seimbangan
nutrisi
Pada tabel diatas menjelaskan bahwa pada pasien 2 terdapat

diagnosa berbeda yaitu nyeri, Sedangkan pasien 1 tidak terdapat : Nyeri

berhubungan dengan iritasi saluran gastrointestinal

G. Diagnosa Keperawatan
58

Diagnosa keperawatan pada pasien dengan demam typoid di ruang IGD


Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada table 4.11
Tabel 4.11
Diagnosa Keperawatan

N Diagnosa Keperawatan
O Pasien 1 Pasien 2
1 Hipertermi Nyeri
2 Resiko ketidak seimbangan Hipertermi
nutrisi
3 Resiko ketidak seimbangan
nutrisi
59

H. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.12 Perencanaan keperawatan pada pasien 1 Tn. “H” dengan demam typoid di rungan IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih

Tabel 4.12
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan/ INTERVENSI Rasional

1. Tn.”H” Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu sesering 1. Untuk mengetahui suhu tubuh pasien
Hipertermi berhubungan dengan selama 1x3 jam masalah mungkin 2. Untuk mengetahui warna kulit pasien
respon inflamasi sistemik keperawatan pasien berkurang 2. Monitor warna suhu kulit 3. Untuk mengetahui tekanan darah, nadi,
ditandai dengan : 3. Memonitor tekanan darah, dan RR
Ds : nadi, dan RR 4. Untuk mengetahui keluar masuk nya
Tn. “H” mengatakan demam Kriteria Hasil: 4. Monitor intake dan cutput cairan keedalam tubuh pasien
sudah 1 minggu yang lalu 1. Suhu tubuh dalam rentang 5. Kolaborasi pemberian 5. Beerikan obat antipiratik paracetamol
panas terus menerus. normal : 36,5-37,5 C antipiretik 3x1 menurunkan panas
Do : 6. Anjurkan keluarga untuk 6. Untuk menurunkan suhu pasien
2. Nadi dalam rentang
1.KU : lemah mengompres pasien pada 7. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi
normal : 60-100x/menit
2.Kulit teraba hangat lipat paha atau aksila 8. Memberikan informasi tentang
3. RR dalam rentang normal :
3.TD : 120/90 mmHg 7. Anjurkan pasien minum keadekuatan volume cairan dan
16-20x/menit
4.Suhu : 38,6 ℃ banyak air putih kebutuhan penggantian
4. Tekanan darah dalam
5.nadi :81 x/menit rentang normal : 120/80 8. Kolaborasi therapy IVFD
6.RR :22 x/menit mmHg RL
7.Tphi o : (+) positif 5. Kulit tidak teraba hangat
8. Leukosit : 5.300
60

2. Tn.“H” Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji setatus nutrisi pasien 1. Untuk mengetahui makanan yang harus
Resiko ketidak seimbanagn selama 1x3 jam masalah 2. Idenfikasi penyebab mual dihindari paisen
nutrisi berhubungan mual dan keperawatan pasien berkurang dan muntah 2. Untuk mengetahui apa penyebab mual
muntah ditandai dengan : 3. Kaji adanya alergi makanan dan muntah
4. Anjurkan pasien untuk
Ds : Kriteria Hasil: makan sedikit tapi sering
3. Untuk mengetahui apakah ada alergi
atau tidak
Tn. “H” mengatakan demam 1. Tidak menunjukkan 5. Berikan informasi tentang
sudah 1 minggu yang lalu panas kebutuhan nutrisi pasien 4. Untuk meningkatkan nafsu makan
gejala mual dan muntah
terus menerus dan batuk pilek 2. Mual 6. Anjurkan keluaraga makan pasien
dan muntah
terdapat sariawan dan nafsu berkurang selagi hangat 5. Untuk menjelaskan informasi tentang
makan menurun, pada saat di 3. Pasien mengatakan mau kebutuhan nutrisi
IGD pasien terlihat mual dan makan 6. Untuk meningkatkan nafsu makan
tidak mau makan 4. Pasien mengatakan mual
Do : berkurang
1. klien tampak tidak nafsu 5. Turgor elastis
makan 6. Suhu tubuh dalam rentang
2. mukosa bibir kering normal : 36,5-37,5 C
3. sariawan rongga mulut 7. Nadi dalam rentang
normal : 60-100x/menit
8. RR dalam rentang normal
: 16-20x/menit
9. Tekanan darah dalam
rentang normal : 120/80
mmHg
61

Pada tabel perencanaan. Tabel 4.13 Perencanaan keperawatan pada pasien 2 Ny. “E” dengan demam typoid di rungan
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih

Tabel 4.13
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan/INTERVENSI Rasional

1 Ny “E” Setelah dilakukan tindakan selama 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Untuk menegtahui skala
Nyeri berhubungan dengan iritasi 1x3 jam masalah keperawatan secara komphrensif nyeri lama nyeri, lokal
saluran gastrointestinal pasien berkurang ditandai dengan : termasuk lokasi, nyeri, karakteristik durasi.
karakteristik durasi, 2. Untuk mengetahui
Ds : Kriteria Hasil: frekuensi, kualitas dan
keadaan umum pasien
1. Pasien mampu mengontrol nyeri faktor presipikasi
Ny “E” mengatakan nyeri pada 3. Mengatasi nyeri dengan
bagian perut seperti di tusuk-tusuk 2. Pasien melaporkan bahwa nyeri 2. Lakukan vital sign
nonfarmakologi seperti
dan hilang timbul, skala nyeri : 4, bekurang dapat mengunakan 3. Ajarkan tentang tehnik
menajemen nyeri non nonfarmakologi “teknik tarik nafas dalam
pasien terlihat perubahan posisi untuk
farmakologi “teknik relaksasi relaksasi nafas dalam” 4. Untuk mengurangi rasa
menghindari nyeri
nafas dalam” 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
3. Pasien mampu mengenali nyeri nyaman 5. Untuk menstabilkan
Do :
(skala, intensitusis frekuensi dan 5. Tingkatkan istirahat kesehatan pasien
1. pasien tampak gelisa
2. pasien tampak merintis kesakitan tanda nyeri)
3. skala nyeri 4 4. Skala nyeri berkurang
4. lama nyeri : hilang timbul 5. Menyatakan rasa nyaman
5. palpasi : nyeri tekan area epigastrig setelah nyeri berkurang

2 Ny.”E” Setelah dilakukan tindakan selama 1. Monitor suhu sesering 1. Untuk menegetahui suhu
62

Hipertermi berhubungan dengan 1x3 jam masalah keperawatan mungkin tubuh pasien
respon inflamasi sistemik pasien berkurang ditandai dengan : 2. Monitor warna suhu kulit 2. Untuk mengetahui warna
3. Memonitor tekanan darah, kulit pasien
Ds : Kriteria Hasil: nadi, dan RR 3. Untuk mengetahui
1. Suhu tubuh dalam rentang 4. Monitor intake dan cutput
Ny “E” mengatakan demam tinggi tekanan darah, nadi, RR
normal : 36,5-37,5 C 5. Kolaborasi pemberian
dan panas terus menerus 4. Untuk mengetahui keluar
2. Nadi dalam rentang normal : antipiretik
Do : masuknya cairan kedalam
60-100x/menit 6. Anjurkan keluarga untuk
1. KU : lemah mengompres pasien pada tubuh pasien
3. RR dalam rentang normal :
2. kulit teraba hangat 16-20x/menit lipat paha atau aksila. 5. Berikan obat antipiratik
3. TD : 100/90 mmHg 4. Kulit tidak teraba hangat 7. Menganjurkan minum air paracetamol 3x1
4. suhu : 38,1 ℃ putih menurunkan panas
5. nadi :85 x/menit 8. Kolaborasi therapi IVFD 6. Untuk menurunkan suhu
6. RR :20 x/menit RL pasien
7. Leukosit : 12.300
7. Untuk mencega terjadinya
8. Typhi o : (+) Positif
dehidrasi
8. Memberikan informasi
tentang keadekuatan
volume cairan
dankebutuhan
penggantian

3. Ny “E” Setelah dilakukan tindakan selama 1. Kaji setatus nutrisi pasien 1. Untuk mengetahui
Resiko ketidak seimbanagn nutrisi 1x3 jam masalah keperawatan 2. Idenfikasi penyebab mual makanan yang harus
berhubungan dengan mual muntah pasien berkurang ditandai dengan : dan muntah dihindari pasien
3. Kaji adanya alergi 2. Untuk mengetahui apa
Kriteria Hasil: makanan
Ds : Ny “E” mengatakan nyeri pada penyebab mual dan
63

bagian perut, 1. Tidak menunjukkan gejala mual 4. Anjurkan pasien untuk muntah
demam tinggi dan panas terus dan muntah makan sedikit tapi sering 3. Untuk mengetahui apakah
menerus, pada saat di IGD pasien 2. Mual dan muntah berkurang 5. Berikan informasi tentang ada alergi atau tidak
terlihat mual saat mau makan dan 3. Pasien mengatakan mau makan kebutuhan nutrisi 4. Untuk meningkatkan nafsu
tidak mau makan. 4. Pasien mengatakan mual 6. Anjurkan keluaraga
makan pasien
Do : berkurang makan selagi hangat
5. Untuk menjelaskan
1. Membran mukosa kering 5. Turgor elastis
2. Turgor kurang elastic 6. Suhu tubuh dalam rentang informasi tentang
3.Klien tampak tidak nafsu makan normal : 36,5-37,5 C kebutuhan nutrisi
dan mual-mual 7. Nadi dalam rentang normal : 60-
100x/menit
8. RR dalam rentang normal : 16-
20x/menit
9. Tekanan darah dalam rentang
normal : 120/80 mmHg

I. Implementasi
Implementasi keperawatan pada pada pasien dengan asma bronkial

di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada tabel 4.14
64

Tabel 4.14
Implementasi Keperawatan

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI


1. PASIEN I Senin, 01 April 2019 Senin, 01 April 2019
Tn.”H” Pukul 14.00 WIB 15:00 WIB
Hipertermi berhubungan 1. Memonitor suhu sesering mungkin
dengan respon inflamasi sistemik dan memonitor warna suhu kulit Subjektif :
Data subjektif : Pukul 14.15 WIB Tn. “H” mengatakan demam sudah berkurang
Tn. “H” mengatakan demam sudah 2. Memonitorkan tekanan darah, nadi
1 minggu yang lalu panas terus dan RR Objektif :
menerus. Pukul 14.25 WIB - Suhu : 37,1 ℃
Data objektif : 3. Kolaborasi dalam pemberikan - Warna kulit pasien tampak tidak sianosis
1. KU : lemah antipiretik - Nadi :81 x/menit
2. Kulit teraba hangat Pukul 14.30 WIB RR : 21x/menit
3. TD : 120/90 mmHg 4. Anjurkan pasien untuk kompres Tekanan darah : 120/80 mmHg
4. Suhu : 38,6 ℃ bagian aksila, lipat paha dengan air - pasien meminum obat antipiretik Paracetamol 3x1
5. Nadi :81 x/menit hangat - Pasien tampak dikompres
6. RR :22 x/menit Pukul 14:35 WIB - pasien hanya meminum sedikit air putih
5. Menganjurkan pasien minum - Pasien tampak terpasang IVFD RL 20 tpm
banyak air putih

Pukul 14:55 WIB Analisa :


6. Kolaborasi therapi IVFD RL Masalah Hipertermi pada pasien teratasi sebagian

Planing :
Intervensi dilanjutkan diruang rawat inap
65

Resiko ketidak seimbanagn Senin, 01 April 2019 Senin, 01 April 2019


nutrisi berhubungan dengan Pukul 14:00 WIB Pukul 15.35 WIB
mual dan muntah 1. Kaji setatus nutrisi pasien
Pukul 14.20 Subjektif
Data subjektif : 2. Idenfikasi penyebab mual dan muntah - Pasien mengatakan mual jika hendak makan
Tn. “H” mengatakan demam sudah Pukul 14.30 WIB
1 minggu yang lalu panas terus 3. Kaji adanya alergi makanan Objektif :
menerus dan batuk pilek terdapat Pukul 14.35 - Pasien mencoba untuk makan
sariawan dan nafsu makan 4. Anjurkan pasien untuk makan sedikit - Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan
menurun, pada saat di IGD pasien tapi sering
terlihat mual dan tidak mau makan Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Data objektif :
1. Klien tampak tidak nafsu Planing :
makan Intervensi dilanjutkan diruangan
2. Mukosa bibir kering
3. Sariawan rongga mulut
4. Turgor kurang elastis

2 PASIEN 2 Kamis, 04 April 2019 Kamis, 04 April 2019


Ny “E” 04.00 WIB 04.10 WIB
Nyeri berhubungan dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara Subjek :
iritasi saluran gastrointestinal komphrensif termasuk lokasi, Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut berkurang
karakteristik durasi, frekuensi,
Data subjektif : kualitas dan faktor presipikasi Objektif :
Pukul 04.15 WIB - Pasien masih tampak meringis kesakitan
Ny “E” mengatakan nyeri pada
2. Lakukan vital sign - Pasien tampak berbaring tidur
bagian perut seperti di tusuk-tusuk
66

dan hilang timbul, skala nyeri : 4, Pukul 04.25 WIB - Lingkungan ramai
pasien terlihat perubahan posisi 3 Tiingkatkan istirahat
untuk menghindari nyari. Pukul 04.30 WIB Analisa :
4. Ciptakan lingkungan yang dapat Masalah belum teratasi
Data objektif : menghilangkan nyeri
1. Pasien tampak gelisa Pukul 04.35 WIB Planing :
2. Pasien tampak merintis 5. Ajarkan tentang tehnik Intervensi dilanjutkan diruangan oleh perawat
kesakitan nonfarmakologi : nafas dalam
3. Skala nyeri 3
4. Lama nyeri : hilang timbul
5. Palpasi : nyeri tekan area
epigastrig
6. Perubahan posisi untuk
menhindari nyeri
7. Perubahan selerah makan

Hipertermi berhubungan Kamis, 04 April 2019 Kamis, 04 April 2019


dengan respon inflamasi sistemik Pukul 04.05 WIB
Data subjektif : 1. Memonitor suhu sesering mungkin 04.15 WIB
dan memonitor warna suhu kulit Subjek :
Ny “E” mengatakan demam tinggi
Pukul 04.15 WIB Pasien mengatakan demam sudah berkurang
dan panas terus menerus
2. Memonitor tekanan darah, nadi, dan
Data objektif :
RR Objektif :
1. KU : lemah
Pukul 04.25 WIB - Suhu :37,8℃
2. kulit teraba hangat
3. Kolaborasi dalam pemberian - Warnah kulit pasien tampak tidak sianosis.
3. TD : 100/90 mmHg
antipiretik - nadi :85 x/menit
4. suhu : 38,1 ℃
Pukul 04.35 WIB - RR : 20x/menit
5. nadi :85 x/menit
4. Anjurkan pasien untuk kompres - Tekanan darah 120/90 mmHg
6. RR :20 x/menit
67

bagian aksila, lipat paha dengan air - Pasien hanya minum sedikit air putih dan susu
hangat - Pasien meminum obat antipiretik Paracetamol 3x1
Pukul 04.40 WIB - Pasien tampak dikomperes
5. Menganjurkan pasien minum banyak - pasien hanya meminum sedikit air putih\
air putih - Pasien tampak terpasang inpus cairan RL Gtt
Pukul 04.55 WIB 20x/menit
6. Kolaborasi therapi IVFD RL
Analisa :
Masalah Hipertermi pada pasien teratasi sebagian
Planing :
Intervensi dilanjutkan diruang rawan inap
Resiko ketidak seimbangan Kamis, 04 April 2019 Kamis, 04 April 2019
nutrisi berhubungan dengan Pukul 04.00 WIB
mual dan muntah 1. Mengkaji setatus nutrisi pasien Subjektif : pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
Data subjektif : Pukul 04.10 WIB saat makan dan minum
Ny “E” mengatakan nyeri pada 2. Identifikasi penyebab mual dsan
bagian perut seperti di tusuk-tusuk muntah Objektif :
dan hilang timbul, skala nyeri : 4, Pukul 04.15 WIB - Mukosa tidak terlihat kering
pasien terlihat perubahan posisi 3. Kaji adanya alergi makanan - Tugor kulit elastis
untuk menghindari nyari, demam Pukul 04.20 WIB - Pasien tampak terpasang IVFD RL Gtt 20 tpm
tinggi dan panas terus menerus, 4. Ajurkan pasien untuk makan sedikit - Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan
pada saat di IGD pasien terlihat tapi sering - Pasien tampak tidak mual dan muntah saat sedang
mual dan tidak mau makan Pukul 04.20 WIB makan
Data objektif : 5. Berikan informasi tentang kebutuhan
1. Memberan mukosa kering nutrisi Analisa :
2. Turgor kurang elastic Pukul 04.25 WIB Masalah teratasi
3. Pasien Kelemahan 6. Idenfikasi penyebab mual dan muntah
4. klien tampak tidak nafsu makan Pukul 04.30 WIB Planing :
68

dan mual-mual. 7. Kaji adanya alergi makanan Intervensi dihentikan


Pukul 04.35 WIB
8. Anjurkan pasien untuk makan sedikit
tapi sering
Pada tabel diatas menjelaskan bahwa implementasi antara klien 1 dan 2 berbeda, karena implementasi disusun

berdasarkan diagnosa yang didapat sedangkan evaluasi keperawatan antara klien 1 dan 2 berbeda, karena evaluasi disusun

berdasarkan tercapainya evaluasi dari intervensi masing-masing diagnosa keperawatan .

Anda mungkin juga menyukai