HASIL PENELITIAN
sampai akhir tahun 2008 di jalan AK. Gani No. III kelurahan Tugu Kecil
Prabumulih Timur, dengan luas tanah I adalah 354,51 m², luas tanah II
adalah 892,50 m², luas tanah III adalah 354,51 m² dan luas tanah IV adalah
10.000 m². Jadi total seluruh luas tanah RSUD Prabumulih adalah
tahun 1955 sampai akhir tahun 2008 RSUD Prabumulih memiliki tempat
buah.
Prabumulih menjadi Rumah Sakit tipe C, hal ini sudah diperdakan dengan
35
36
yaitu Gedung utama, terdiri dari bagian tata usaha, keuangan, pelayanan
Genset, Gudang.
37
roda empat, akan tetapi untuk akses kendaraan umum masih dalam proses
perencanaan.
a. Visi
b. Misi
terjangkau
berakhlak
sakit
c. Motto
a) Motto pelayanan
b) Motto manajemen
(IGD), instalasi care unit (ICU), Instalasi bedah sentral (IBS), Instalasi
Tabel 4.1
Ruangan dan Tempat di IGD RSUD Prabumulih
1. Klien pertama
C. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Tabel 4.2 hasil anamnesis pada pasien dengan demam typoid di ruang
Tabel 4.2
2. Pemeriksaan Primer
Pengkajian primer pada pasien dengan Demam Typoid di RSUD
Tabel 4.3
Pengkajian Primer
normal normal
- CRT < 2 detik - CRT < 2 detik
- Nadi teraba - Nadi teraba
- Turgor kurang - Turgor kurang
elastis elastis
- Tekanan darah : - Tekanan darah :
120/90 mmHg 100/90 mmHg
Masalah Hipertermi Hipertermi
Keperawatan
4. Disability - Kesadaran : - Kesadaran :
Composmentis Composmentis
GCS : E:4, M:6, GCS : E:4, M:6,
V:5 V:5
- Pupil : Isokor - Pupil : Isokor
- Respon sensorik - Respon sensorik
ekstremitas : ekstremitas :
Normal Normal
- Respon motorik - Respon motorik
ekstremitas : ekstremitas :
Normal Normal
- Tidak ada - Tidak ada
kejang kejang
Keperawatan
Tabel 4.4
Hasil Anamnesa Keluhan dan Riwayat Penyakit
4. Head to toe
ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada
Tabel 4.5
Tabel 4.5
Pemeriksaan Fisik
4. Mata
a. Bentuk Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan kanan
b. Fungsi Penglihatan baik Penglihatan baik
Anemis Anemis
46
e. Pupil
f. Reaksi terhadap
cahaya
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
5 Telinga
a. Fungsi Pendengaran baik Pendengaran baik
Tidak ada Tidak ada
b. Secret
Simetris Simetris
c. Bentuk Tidak Tidak
menggunakan alat menggunakan alat
d. Alat bantu bantu pendengaran bantu pendengaran
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
6 Hidung
a. Secret Tidak ada Tidak ada
Fungsi penciuman Fungsi penciuman
b. Fungsi baik baik
Tidak Tidak
c. Nyeri sinus
f. Kebersihan
47
d. Kebersihan
Masalah Hipertermi Hipertermi
Keperawatan
6. Leher
a. Bentuk Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan tampak kanan tampak
seimbang seimbang
b. Nyeri saat Tidak nyeri saat Tidak nyeri saat
beregerak bergerak bergerak
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
c. Pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
f. Nyeri saat
menelan
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Keperawatan
7. Dada
a. Jantung
- Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan
- Auskultasi
- Irama
- Nafas
Masalah Tiada ada masalah Tiada ada masalah
Keperawatan
8. Abdomen
a. Inspeksi Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembesaran pembesaran
b. Palpasi Tidak ada nyeri nyeri tekan area
tekan epigastrig
Ket :
: Perempuan : Pasien
: Laki-laki : Tinggal dalam satu rumah
: Anggota keluarga sudah meninggal
6. Pemeriksaan diagnostic
Tabel 4.6 Pemeriksaan diagnostik pada pasien dengan demam
typoid di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih
Tabel 4.6
Pemeriksaan diagnostik
Pasien 1 Pasien 2
Pemeriksaan (Tn. “H”) (Ny. ”E”) Nilai
No
Diagnostik Tgl : 01 April Tgl : 04 April normal
2019 2019
14-18 gr
1 Hemoglobin 12,7 13,7
%
5-10
2 Leukosit 5.300 12.300
ribu/ml
150-450
3 Trombosit 187.000 269.000
ribu
4 Eosinofil 2 - 1-3%
Basofil 0 - 0-1%
51
5
6 Limfosit 19 - 20-40%
7 Monosit 0 2 2-8%
8 Hematokrit 37 38 37-48%
9 Typhi h (-) (-) Negatif
10 Typhi o (+) (+) Positif
Pada tabel diatas menjelaskan mengenai pemeriksaan laboratorium
pasien satu dan pasien dua, dimana hasil pemeriksaan menunjukkan
pemeriksaan Typhi O pada pasien I dan II positif (+).
Tabel 4.7
Terapi yang diberikan
mencegah
hidrasi
2. Pasien 2 (Ny.E)
a.Ceftriaxone 2x1 ml Intravena Menghenti
kan
pertumbuh
an bakter
Untuk
c.Omeprazole 2x1 mg Oral menurunk
an kadar
asam
lambung
Untuk
3x1 mg Oral mengobati
d. Paraceta rasa sakit
mol
Untuk
Intravena mencegah
Gtt 20x/menit hidrasi
e.IVFD RL Menguran
gi
2x1 ml Intravena produksi
asam
f. Ranitidin lambung
53
D. Analisa data
Tabel 4.8 Analisa Data pada pasien 1 Tn. “H” dengan demam
typoit di rungan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih
Tabel 4.8
Analisa data
9.
Respon inflamasi
sistemik
hipertermi
Pasien 1 Ds : Kuman salmonella Resiko ketidak
(Tn.”H”) Tn. “H” mengatakan thypi yang masuk ke seimbanagn
demam sudah 1 saluran gastrointestinal nutrisi
minggu yang lalu berhubungan
panas terus Invaginasi ke jaringan dengan mual
menerus dan batuk limpoid usus halus dan dan muntah
pilek terdapat jaringan limpoid
sariawan dan nafsu mesenterika
makan menurun,
pada saat di IGD Invasi system retikulo
pasien terlihat mual endoteleai (RES)
dan tidak mau
makan
Do : Demam typoid
1. klien tampak tidak
nafsu makan Kecemasan penuh
2. mukosa bibir informasi
kering
3. sariawan rongga Respon inflamasi local
mulut intestinal
Mual, muntah,
anoreksia, penurunan
7. Leukosit :
12.300 Kecemasan penuh
8. Typhi o : (+) informasi
Positif
Respon inflamasi
sistemik
Hipertermi
Pasien 2 Ds : Nyeri
Kuman salmonella berhubungan
(Ny.“E”) Ny “E” mengatakan
thypi yang masuk ke dengan iritasi
nyeri pada bagian
saluran gastrointestinal saluran
perut seperti di
gastrointestina
tusuk-tusuk dan
Invaginasi ke jaringan l
hilang timbul, skala
limpoid usus halus dan
nyeri : 4, pasien
jaringan limpoid
terlihat perubahan
mesenterika
posisi untuk
menghindari nyeri
Invasi system retikulo
endoteleai (RES)
Do :
1. pasien tampak
gelisa
Demam typoid
2. pasien tampak
merintis kesakitan
3. skala nyeri 4
Kecemasan penuh
4. lama nyeri : hilang
informasi
timbul
5. palpasi : nyeri
sensitivitas serabut
tekan area
saraf local
epigastrig
Distensi, ketidak
nyamanan abdomen
Nyeri
Pasien 2 Ds : Kuman salmonella Resiko ketidak
(Ny.“E”) Ny “E” mengatakan thypi yang masuk ke seimbanagn
nyeri pada bagian saluran gastrointestinal nutrisi
perut, berhubungan
demam tinggi dan Invaginasi ke jaringan dengan mual
panas terus menerus, limpoid usus halus dan dan muntah
pada saat di IGD jaringan limpoid
pasien terlihat mual mesenterika
saat mau makan dan
56
Mual, muntah,
anoreksia, penurunan
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Masalah keperawatan
N MASALAH KEPERAWATAN
O Pasien 1 Pasien 2
1 Hipertermi Nyeri
2 Resiko ketidak seimbangan Hipertermi
nutrisi
3. Resiko ketidak seimbangan
nutrisi
57
F. Prioritas Masalah
Untuk mengatur penyelesaian masalah sesuai urutan kepentingan
dan urgensinya dimulai dari kondisi yang mengancam jiwa menuju
kekondisi yang tidak mengancam jiwa
Tabel 4.10
Prioritas Masalah
N Priotitas Masalah
O Pasien 1 Pasien 2
1 Hipertermi Nyeri
2 Resiko ketidak seimbangan Hipertermi
nutrisi
3 Resiko ketidak seimbangan
nutrisi
Pada tabel diatas menjelaskan bahwa pada pasien 2 terdapat
G. Diagnosa Keperawatan
58
N Diagnosa Keperawatan
O Pasien 1 Pasien 2
1 Hipertermi Nyeri
2 Resiko ketidak seimbangan Hipertermi
nutrisi
3 Resiko ketidak seimbangan
nutrisi
59
H. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.12 Perencanaan keperawatan pada pasien 1 Tn. “H” dengan demam typoid di rungan IGD Rumah Sakit Umum Daerah
Prabumulih
Tabel 4.12
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan/ INTERVENSI Rasional
1. Tn.”H” Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu sesering 1. Untuk mengetahui suhu tubuh pasien
Hipertermi berhubungan dengan selama 1x3 jam masalah mungkin 2. Untuk mengetahui warna kulit pasien
respon inflamasi sistemik keperawatan pasien berkurang 2. Monitor warna suhu kulit 3. Untuk mengetahui tekanan darah, nadi,
ditandai dengan : 3. Memonitor tekanan darah, dan RR
Ds : nadi, dan RR 4. Untuk mengetahui keluar masuk nya
Tn. “H” mengatakan demam Kriteria Hasil: 4. Monitor intake dan cutput cairan keedalam tubuh pasien
sudah 1 minggu yang lalu 1. Suhu tubuh dalam rentang 5. Kolaborasi pemberian 5. Beerikan obat antipiratik paracetamol
panas terus menerus. normal : 36,5-37,5 C antipiretik 3x1 menurunkan panas
Do : 6. Anjurkan keluarga untuk 6. Untuk menurunkan suhu pasien
2. Nadi dalam rentang
1.KU : lemah mengompres pasien pada 7. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi
normal : 60-100x/menit
2.Kulit teraba hangat lipat paha atau aksila 8. Memberikan informasi tentang
3. RR dalam rentang normal :
3.TD : 120/90 mmHg 7. Anjurkan pasien minum keadekuatan volume cairan dan
16-20x/menit
4.Suhu : 38,6 ℃ banyak air putih kebutuhan penggantian
4. Tekanan darah dalam
5.nadi :81 x/menit rentang normal : 120/80 8. Kolaborasi therapy IVFD
6.RR :22 x/menit mmHg RL
7.Tphi o : (+) positif 5. Kulit tidak teraba hangat
8. Leukosit : 5.300
60
2. Tn.“H” Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji setatus nutrisi pasien 1. Untuk mengetahui makanan yang harus
Resiko ketidak seimbanagn selama 1x3 jam masalah 2. Idenfikasi penyebab mual dihindari paisen
nutrisi berhubungan mual dan keperawatan pasien berkurang dan muntah 2. Untuk mengetahui apa penyebab mual
muntah ditandai dengan : 3. Kaji adanya alergi makanan dan muntah
4. Anjurkan pasien untuk
Ds : Kriteria Hasil: makan sedikit tapi sering
3. Untuk mengetahui apakah ada alergi
atau tidak
Tn. “H” mengatakan demam 1. Tidak menunjukkan 5. Berikan informasi tentang
sudah 1 minggu yang lalu panas kebutuhan nutrisi pasien 4. Untuk meningkatkan nafsu makan
gejala mual dan muntah
terus menerus dan batuk pilek 2. Mual 6. Anjurkan keluaraga makan pasien
dan muntah
terdapat sariawan dan nafsu berkurang selagi hangat 5. Untuk menjelaskan informasi tentang
makan menurun, pada saat di 3. Pasien mengatakan mau kebutuhan nutrisi
IGD pasien terlihat mual dan makan 6. Untuk meningkatkan nafsu makan
tidak mau makan 4. Pasien mengatakan mual
Do : berkurang
1. klien tampak tidak nafsu 5. Turgor elastis
makan 6. Suhu tubuh dalam rentang
2. mukosa bibir kering normal : 36,5-37,5 C
3. sariawan rongga mulut 7. Nadi dalam rentang
normal : 60-100x/menit
8. RR dalam rentang normal
: 16-20x/menit
9. Tekanan darah dalam
rentang normal : 120/80
mmHg
61
Pada tabel perencanaan. Tabel 4.13 Perencanaan keperawatan pada pasien 2 Ny. “E” dengan demam typoid di rungan
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih
Tabel 4.13
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan/INTERVENSI Rasional
1 Ny “E” Setelah dilakukan tindakan selama 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Untuk menegtahui skala
Nyeri berhubungan dengan iritasi 1x3 jam masalah keperawatan secara komphrensif nyeri lama nyeri, lokal
saluran gastrointestinal pasien berkurang ditandai dengan : termasuk lokasi, nyeri, karakteristik durasi.
karakteristik durasi, 2. Untuk mengetahui
Ds : Kriteria Hasil: frekuensi, kualitas dan
keadaan umum pasien
1. Pasien mampu mengontrol nyeri faktor presipikasi
Ny “E” mengatakan nyeri pada 3. Mengatasi nyeri dengan
bagian perut seperti di tusuk-tusuk 2. Pasien melaporkan bahwa nyeri 2. Lakukan vital sign
nonfarmakologi seperti
dan hilang timbul, skala nyeri : 4, bekurang dapat mengunakan 3. Ajarkan tentang tehnik
menajemen nyeri non nonfarmakologi “teknik tarik nafas dalam
pasien terlihat perubahan posisi untuk
farmakologi “teknik relaksasi relaksasi nafas dalam” 4. Untuk mengurangi rasa
menghindari nyeri
nafas dalam” 4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
3. Pasien mampu mengenali nyeri nyaman 5. Untuk menstabilkan
Do :
(skala, intensitusis frekuensi dan 5. Tingkatkan istirahat kesehatan pasien
1. pasien tampak gelisa
2. pasien tampak merintis kesakitan tanda nyeri)
3. skala nyeri 4 4. Skala nyeri berkurang
4. lama nyeri : hilang timbul 5. Menyatakan rasa nyaman
5. palpasi : nyeri tekan area epigastrig setelah nyeri berkurang
2 Ny.”E” Setelah dilakukan tindakan selama 1. Monitor suhu sesering 1. Untuk menegetahui suhu
62
Hipertermi berhubungan dengan 1x3 jam masalah keperawatan mungkin tubuh pasien
respon inflamasi sistemik pasien berkurang ditandai dengan : 2. Monitor warna suhu kulit 2. Untuk mengetahui warna
3. Memonitor tekanan darah, kulit pasien
Ds : Kriteria Hasil: nadi, dan RR 3. Untuk mengetahui
1. Suhu tubuh dalam rentang 4. Monitor intake dan cutput
Ny “E” mengatakan demam tinggi tekanan darah, nadi, RR
normal : 36,5-37,5 C 5. Kolaborasi pemberian
dan panas terus menerus 4. Untuk mengetahui keluar
2. Nadi dalam rentang normal : antipiretik
Do : masuknya cairan kedalam
60-100x/menit 6. Anjurkan keluarga untuk
1. KU : lemah mengompres pasien pada tubuh pasien
3. RR dalam rentang normal :
2. kulit teraba hangat 16-20x/menit lipat paha atau aksila. 5. Berikan obat antipiratik
3. TD : 100/90 mmHg 4. Kulit tidak teraba hangat 7. Menganjurkan minum air paracetamol 3x1
4. suhu : 38,1 ℃ putih menurunkan panas
5. nadi :85 x/menit 8. Kolaborasi therapi IVFD 6. Untuk menurunkan suhu
6. RR :20 x/menit RL pasien
7. Leukosit : 12.300
7. Untuk mencega terjadinya
8. Typhi o : (+) Positif
dehidrasi
8. Memberikan informasi
tentang keadekuatan
volume cairan
dankebutuhan
penggantian
3. Ny “E” Setelah dilakukan tindakan selama 1. Kaji setatus nutrisi pasien 1. Untuk mengetahui
Resiko ketidak seimbanagn nutrisi 1x3 jam masalah keperawatan 2. Idenfikasi penyebab mual makanan yang harus
berhubungan dengan mual muntah pasien berkurang ditandai dengan : dan muntah dihindari pasien
3. Kaji adanya alergi 2. Untuk mengetahui apa
Kriteria Hasil: makanan
Ds : Ny “E” mengatakan nyeri pada penyebab mual dan
63
bagian perut, 1. Tidak menunjukkan gejala mual 4. Anjurkan pasien untuk muntah
demam tinggi dan panas terus dan muntah makan sedikit tapi sering 3. Untuk mengetahui apakah
menerus, pada saat di IGD pasien 2. Mual dan muntah berkurang 5. Berikan informasi tentang ada alergi atau tidak
terlihat mual saat mau makan dan 3. Pasien mengatakan mau makan kebutuhan nutrisi 4. Untuk meningkatkan nafsu
tidak mau makan. 4. Pasien mengatakan mual 6. Anjurkan keluaraga
makan pasien
Do : berkurang makan selagi hangat
5. Untuk menjelaskan
1. Membran mukosa kering 5. Turgor elastis
2. Turgor kurang elastic 6. Suhu tubuh dalam rentang informasi tentang
3.Klien tampak tidak nafsu makan normal : 36,5-37,5 C kebutuhan nutrisi
dan mual-mual 7. Nadi dalam rentang normal : 60-
100x/menit
8. RR dalam rentang normal : 16-
20x/menit
9. Tekanan darah dalam rentang
normal : 120/80 mmHg
I. Implementasi
Implementasi keperawatan pada pada pasien dengan asma bronkial
di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dapat dilihat pada tabel 4.14
64
Tabel 4.14
Implementasi Keperawatan
Planing :
Intervensi dilanjutkan diruang rawat inap
65
dan hilang timbul, skala nyeri : 4, Pukul 04.25 WIB - Lingkungan ramai
pasien terlihat perubahan posisi 3 Tiingkatkan istirahat
untuk menghindari nyari. Pukul 04.30 WIB Analisa :
4. Ciptakan lingkungan yang dapat Masalah belum teratasi
Data objektif : menghilangkan nyeri
1. Pasien tampak gelisa Pukul 04.35 WIB Planing :
2. Pasien tampak merintis 5. Ajarkan tentang tehnik Intervensi dilanjutkan diruangan oleh perawat
kesakitan nonfarmakologi : nafas dalam
3. Skala nyeri 3
4. Lama nyeri : hilang timbul
5. Palpasi : nyeri tekan area
epigastrig
6. Perubahan posisi untuk
menhindari nyeri
7. Perubahan selerah makan
bagian aksila, lipat paha dengan air - Pasien hanya minum sedikit air putih dan susu
hangat - Pasien meminum obat antipiretik Paracetamol 3x1
Pukul 04.40 WIB - Pasien tampak dikomperes
5. Menganjurkan pasien minum banyak - pasien hanya meminum sedikit air putih\
air putih - Pasien tampak terpasang inpus cairan RL Gtt
Pukul 04.55 WIB 20x/menit
6. Kolaborasi therapi IVFD RL
Analisa :
Masalah Hipertermi pada pasien teratasi sebagian
Planing :
Intervensi dilanjutkan diruang rawan inap
Resiko ketidak seimbangan Kamis, 04 April 2019 Kamis, 04 April 2019
nutrisi berhubungan dengan Pukul 04.00 WIB
mual dan muntah 1. Mengkaji setatus nutrisi pasien Subjektif : pasien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
Data subjektif : Pukul 04.10 WIB saat makan dan minum
Ny “E” mengatakan nyeri pada 2. Identifikasi penyebab mual dsan
bagian perut seperti di tusuk-tusuk muntah Objektif :
dan hilang timbul, skala nyeri : 4, Pukul 04.15 WIB - Mukosa tidak terlihat kering
pasien terlihat perubahan posisi 3. Kaji adanya alergi makanan - Tugor kulit elastis
untuk menghindari nyari, demam Pukul 04.20 WIB - Pasien tampak terpasang IVFD RL Gtt 20 tpm
tinggi dan panas terus menerus, 4. Ajurkan pasien untuk makan sedikit - Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan
pada saat di IGD pasien terlihat tapi sering - Pasien tampak tidak mual dan muntah saat sedang
mual dan tidak mau makan Pukul 04.20 WIB makan
Data objektif : 5. Berikan informasi tentang kebutuhan
1. Memberan mukosa kering nutrisi Analisa :
2. Turgor kurang elastic Pukul 04.25 WIB Masalah teratasi
3. Pasien Kelemahan 6. Idenfikasi penyebab mual dan muntah
4. klien tampak tidak nafsu makan Pukul 04.30 WIB Planing :
68
berdasarkan diagnosa yang didapat sedangkan evaluasi keperawatan antara klien 1 dan 2 berbeda, karena evaluasi disusun