I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengkajian di rumah keluarga bapak Tn. A didapatkan data
bahwa kesehatan lingkungan merupakan masalah yang kurang dipahami oleh
sebagian besar keluarga dan kurang mendapatkan perhatian. Sebagian
keluarga bapak Tn. A memiliki perilaku / kebiasaan hidup sehat yang masih.
Adanya permintaan penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan lingkungan
merupakan momentum yang sesuai untuk menyampaikan informasi mengenai
penyakit-penyakit akibat lingkungan yang buruk.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga bapak Tn. A
mampu memahami tentang penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh
lingkungan yang buruk.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit
diharapkan dapat :
a. Memahami ruang lingkup kesehatan lingkungan
b. Memahami konsep kesehatan
c. Memahami penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang
buruk
d. Cara mencuci tangan
III. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
IV. MEDIA
Leaflet
Materi Terlampir
V. ISI MATERI
1. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
2. Konsep Kesehatan
3. Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang buruk
VI. PEMBAGIAN
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1. Pendahuluan
Menyampaikan salam Membalas salam
5 menit
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Memberikan salam
2. Penyampaian materi
Menjelaskan ruang Mendengarkan dan
lingkup kesehatan memperhatikan
Menjelaskan konsep
kesehatan
15 menit
Menjelaskan penyakit-
penyakit yang dapat
diakibatkan oleh
lingkungan yang buruk
3. Penutup
Tanya jawab Menyampaikan
Menyimpulkan hasil pertanyaan 10 menit
materi Mendengarkan
Mengucapkan salam Menjawab salam
VII. EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat bantu / media, pengorganisasian, proses
penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada keluarga tentang :
a. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan ?
b. Bagaimanakah konsep kesehatan ?
c. Apakah penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang
buruk ?
d. Apakah kelurga bias cuci tangan ?
VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Kelvin Kurniawan
2. Penyaji : Bella Yulanda
3. Fasilitator : Diah Ayu Lestari
4. Fasilitator : Herawaty
5. Fasilitator : Jody Marcelino
6. Fasilitator : Pita Aprianti Suryana
7. Observer : Marni susila
8. Dokumentasi : Zahara Joesthi
IX. REFERENSI
1. Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya
Medika, Jakarta
2. Notoatmojoyo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta,
Jakarta
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITIMBULKAN AKIBAT
LINGKUNGAN YANG BURUK
Konsep Kesehatan
Ada 3 unsur yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit, yaitu:
1. Agen
2. Lingkungan
3. Pejamu
1. Agen
Adalah segala sesuatu (bahan/keadaan) yang menimbulkan gangguan
kesehatan/penyakit pada manusia/indiviu/masyarakat. Agen dapat berupa
jasad renik (mikroba) yang menyebabkan infeksi (agen infeksi) pada jaringan
tubuh manusia/hewan.
a. Agen tak hidup: akumulasi metabolisme tubuh (ureum, mineral,
hormonal, bahan organik dan anorganik lainnya)
b. Agen hidup: parasit, bakteri, jamur, virus, basil
c. Agen borderline: cacar air
2. Lingkungan
Yaitu segala sesuatu ataupun kondisi di sekitar ruang lingkup kehidupan
manusia/ individu/ binatang, di antaranya:
a. Lingkungan fisik : suhu, cahaya, pertukaran udara, perumahan, pakaian,
air, tanah, dsb
b. Lingkungan biologis : flora, fauna
c. Lingkungan sosial : penduduk, kebudayaan, adat istiadat, agama,,
pendidikan, kepercayaan, pendapatan, dsb
3. Pejamu
Dapat manusia maupun hewan.
a. Riwayat Timbulnya Penyakit
Keseimbangan antar agen-pejamu-lingkungan akan dapat dicapai
apabila lingkungan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan peluang
bagi agen untuk menjadi ganas, dan sebaliknya pejamu memiliki daya
tahan terhadap serangan agen. Apabila terjadi keseimbangan yang
menguntungkan sifat khusus agen, maka pejamu yang rentan akan lebih
mudah dipengaruhi agen dan akhirnya pejamu menjadi sakit/terganggu
kesehatan.
b. Akibat Lingkungan yang Buruk Terhadap Kesehatan
1) Perumahan
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan
manusia. Syarat rumah yang baik yaitu:
a) Lantai ubin, semen atau kalau lantai tanah haruslah tanah yang
dipadatkan sehingga tidak berdebu di musim kemarau dan tidak
basah di musim hujan.
b) Ventilasi yang cukup agar aliran udara di rumah tetap segar.
Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam
rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi
penghuninya akan meningkat sehingga daya tahan sistem
pernapasan menurun dan mudah terserang penyakit saluran
pernapasan. Selain itu kelembaban rumah akan meningkat yang
merupakan media untuk pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga
memudahkan untuk terserang penyakit kulit.
c) Cahaya, apabila cahaya matahari di dalam rumah kurang maka
merupakan tempat yang baik untuk berkembangnya bibit – bibit
penyakit. Seyogyanya jalan jalan masuk cahaya luasnya sekurang-
kurangnya 15 – 20 % dari luas lantai.
d) Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya karena jika tidak konsumsi O2 akan kurang dan jika
penghuninya ada yang terkena penyakit infeksi akan mudah
menular pada anggota yang lain.
2) Sanitasi (Jamban)
Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area
pemukiman, masalah pembuangan kotoran manusia meningkat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang
multikompleks. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja
manusia antara lain: tipus, disentri, kolera, bermacam cacing,
schistosomiasis, dll.
3) Penyediaan air minum
Air yang digunakan untuk minum sebaiknya dimasak hingga
mendidih terlebih dahulu sehingga bakteri yang terkandung di
dalamnya mati. Minum air yang belum dimasak dapat menyebabkan
penyakit seperti kolera, disentri, diare, dsb. Syarat air minum yang
sehat yaitu : tidak berwarna dan tidak berasa (syarat fisik), bebas dari
bakteri (syarat bakteriologis), mengandung zat tertentu dalam jumlah
tertentu pula (syarat kimia).
4) Pembuangan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari
sampah dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit
(bakteri patogen), dan juga binatang serangga sebagai penyebar
penyakit seperti lalat, kecoa, semut, serta tikus. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik selain merusak pemandangan, menimbulkan bau
tidak sedap, juga dapat menyebabkan penyakit seperti tipus, kolera,
disentri, diare, dll. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara
ditanam, dibakar, dijadikan pupuk, dll.
5) Pembuangan air limbah
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang
sembarangan akan dapat mengganggu kesehatan manusia karena dapat
menjadi media penyebaran penyakit, berkembangbiaknya
mikroorganisme patogen, nyamuk dan larvanya, bau tidak sedap,
mencemari air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.
I. Pelaksanaan
1. Moderator : Kelvin Kurniawan
2. Penyaji : Bella Yulanda
3. Fasilitator : Diah Ayu Lestari
4. Fasilitator : Herawaty
5. Fasilitator : Jody Marcelino
6. Fasilitator : Pita Aprianti Suryana
7. Observer : Marni susila
8. Dokumentasi : Zahara Joesthi
II. Acara
1. Penyajian materi tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang kotor.
2. Simulasi cuci tangan
3. Diskusi, tanya jawab.
III. Evaluasi
Kegiatan berjalan dengan lancar, diikuti oleh keluarga bapak Tn. A
IV. Foto