Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

PENYAKIT-PENYAKIT AKIBAT LINGKUNGAN YANG BURUK

Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan


Sub Pokok Bahasan : Penyakit akibat lingkungan yang buruk
Sasaran : Keluarga Tn. A
Hari / Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Waktu : 15.00 – Selesai
Tempat : Rumah Keluarga Bapak

I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengkajian di rumah keluarga bapak Tn. A didapatkan data
bahwa kesehatan lingkungan merupakan masalah yang kurang dipahami oleh
sebagian besar keluarga dan kurang mendapatkan perhatian. Sebagian
keluarga bapak Tn. A memiliki perilaku / kebiasaan hidup sehat yang masih.
Adanya permintaan penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan lingkungan
merupakan momentum yang sesuai untuk menyampaikan informasi mengenai
penyakit-penyakit akibat lingkungan yang buruk.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga bapak Tn. A
mampu memahami tentang penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh
lingkungan yang buruk.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit
diharapkan dapat :
a. Memahami ruang lingkup kesehatan lingkungan
b. Memahami konsep kesehatan
c. Memahami penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang
buruk
d. Cara mencuci tangan

III. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

IV. MEDIA
 Leaflet
 Materi Terlampir

V. ISI MATERI
1. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
2. Konsep Kesehatan
3. Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang buruk

VI. PEMBAGIAN
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1. Pendahuluan
 Menyampaikan salam  Membalas salam
5 menit
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
 Memberikan salam
2. Penyampaian materi
 Menjelaskan ruang  Mendengarkan dan
lingkup kesehatan memperhatikan
 Menjelaskan konsep
kesehatan
15 menit
 Menjelaskan penyakit-
penyakit yang dapat
diakibatkan oleh
lingkungan yang buruk
3. Penutup
 Tanya jawab  Menyampaikan
 Menyimpulkan hasil pertanyaan 10 menit
materi  Mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

VII. EVALUASI
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat bantu / media, pengorganisasian, proses
penyuluhan
2. Hasil penyuluhan, memberi pertanyaan pada keluarga tentang :
a. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan ?
b. Bagaimanakah konsep kesehatan ?
c. Apakah penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lingkungan yang
buruk ?
d. Apakah kelurga bias cuci tangan ?

VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Kelvin Kurniawan
2. Penyaji : Bella Yulanda
3. Fasilitator : Diah Ayu Lestari
4. Fasilitator : Herawaty
5. Fasilitator : Jody Marcelino
6. Fasilitator : Pita Aprianti Suryana
7. Observer : Marni susila
8. Dokumentasi : Zahara Joesthi

IX. REFERENSI
1. Dainur. 1992. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Widya
Medika, Jakarta
2. Notoatmojoyo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta,
Jakarta
PENYAKIT-PENYAKIT YANG DITIMBULKAN AKIBAT
LINGKUNGAN YANG BURUK

Masalah kesehatan adalah masalah yang sangat kompleks yang berkaitan


dengan masalah–masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian juga
pemecahan masalah tersebut tidak hanya dilihat dari segi kesehatan saja tapi juga
dari segi lain yang ada pengaruhnya terhadap kesehatan.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan baik kesehatan individu
maupun masyarakat antara lain keturunan, pelayanan kesehatan, lingkungan dan
perilaku. Keempat faktor tersebut disamping berpengaruh langsung terhadap
kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan
tercapai jika keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi
yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan tidak optimal,
maka status kesehatan akan bergeser ke arah di bawah optimal.

Konsep Kesehatan
Ada 3 unsur yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit, yaitu:
1. Agen
2. Lingkungan
3. Pejamu

1. Agen
Adalah segala sesuatu (bahan/keadaan) yang menimbulkan gangguan
kesehatan/penyakit pada manusia/indiviu/masyarakat. Agen dapat berupa
jasad renik (mikroba) yang menyebabkan infeksi (agen infeksi) pada jaringan
tubuh manusia/hewan.
a. Agen tak hidup: akumulasi metabolisme tubuh (ureum, mineral,
hormonal, bahan organik dan anorganik lainnya)
b. Agen hidup: parasit, bakteri, jamur, virus, basil
c. Agen borderline: cacar air
2. Lingkungan
Yaitu segala sesuatu ataupun kondisi di sekitar ruang lingkup kehidupan
manusia/ individu/ binatang, di antaranya:
a. Lingkungan fisik : suhu, cahaya, pertukaran udara, perumahan, pakaian,
air, tanah, dsb
b. Lingkungan biologis : flora, fauna
c. Lingkungan sosial : penduduk, kebudayaan, adat istiadat, agama,,
pendidikan, kepercayaan, pendapatan, dsb
3. Pejamu
Dapat manusia maupun hewan.
a. Riwayat Timbulnya Penyakit
Keseimbangan antar agen-pejamu-lingkungan akan dapat dicapai
apabila lingkungan sedemikian rupa sehingga tidak memberikan peluang
bagi agen untuk menjadi ganas, dan sebaliknya pejamu memiliki daya
tahan terhadap serangan agen. Apabila terjadi keseimbangan yang
menguntungkan sifat khusus agen, maka pejamu yang rentan akan lebih
mudah dipengaruhi agen dan akhirnya pejamu menjadi sakit/terganggu
kesehatan.
b. Akibat Lingkungan yang Buruk Terhadap Kesehatan
1) Perumahan
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan
manusia. Syarat rumah yang baik yaitu:
a) Lantai ubin, semen atau kalau lantai tanah haruslah tanah yang
dipadatkan sehingga tidak berdebu di musim kemarau dan tidak
basah di musim hujan.
b) Ventilasi yang cukup agar aliran udara di rumah tetap segar.
Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam
rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi
penghuninya akan meningkat sehingga daya tahan sistem
pernapasan menurun dan mudah terserang penyakit saluran
pernapasan. Selain itu kelembaban rumah akan meningkat yang
merupakan media untuk pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga
memudahkan untuk terserang penyakit kulit.
c) Cahaya, apabila cahaya matahari di dalam rumah kurang maka
merupakan tempat yang baik untuk berkembangnya bibit – bibit
penyakit. Seyogyanya jalan jalan masuk cahaya luasnya sekurang-
kurangnya 15 – 20 % dari luas lantai.
d) Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya karena jika tidak konsumsi O2 akan kurang dan jika
penghuninya ada yang terkena penyakit infeksi akan mudah
menular pada anggota yang lain.
2) Sanitasi (Jamban)
Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area
pemukiman, masalah pembuangan kotoran manusia meningkat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang
multikompleks. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja
manusia antara lain: tipus, disentri, kolera, bermacam cacing,
schistosomiasis, dll.
3) Penyediaan air minum
Air yang digunakan untuk minum sebaiknya dimasak hingga
mendidih terlebih dahulu sehingga bakteri yang terkandung di
dalamnya mati. Minum air yang belum dimasak dapat menyebabkan
penyakit seperti kolera, disentri, diare, dsb. Syarat air minum yang
sehat yaitu : tidak berwarna dan tidak berasa (syarat fisik), bebas dari
bakteri (syarat bakteriologis), mengandung zat tertentu dalam jumlah
tertentu pula (syarat kimia).
4) Pembuangan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari
sampah dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit
(bakteri patogen), dan juga binatang serangga sebagai penyebar
penyakit seperti lalat, kecoa, semut, serta tikus. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik selain merusak pemandangan, menimbulkan bau
tidak sedap, juga dapat menyebabkan penyakit seperti tipus, kolera,
disentri, diare, dll. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara
ditanam, dibakar, dijadikan pupuk, dll.
5) Pembuangan air limbah
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang
sembarangan akan dapat mengganggu kesehatan manusia karena dapat
menjadi media penyebaran penyakit, berkembangbiaknya
mikroorganisme patogen, nyamuk dan larvanya, bau tidak sedap,
mencemari air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.

Mencuci Tangan Yang Benar


a. Pengertian
Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat pembersih (sabun) dan dibilas dengan air
yang mengalir yang bertujuan menghilangkan mikroorganisme.

b. Manfaat Mencuci Tangan


1. Mencegah infeksi
2. Agar terhindar dari penyakit
3. Mengurangi resiko tertularnya penyakit

c. Waktu Penting Melakukan Cuci Tangan


1. Sebelum makan
2. Sebelum memegang bayi
3. Setelah BAK dan BAB
4. Setelah kontak dengan lingkungan kotor

d. Cara Cuci Tangan 6 Langkah


1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian.
5. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung-ujung jari ketelapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir. Lalu mengeringkan menggunakann
handuk atau tisu.
LAPORAN PELAKSANAAN

Waktu : Sabtu, 16 November 2019, jam 15:00 – 15:30 WIB


Tempat : Rumah Bapak Tn. A
Sasaran dan Target : Keluarga Bapak Tn. A

I. Pelaksanaan
1. Moderator : Kelvin Kurniawan
2. Penyaji : Bella Yulanda
3. Fasilitator : Diah Ayu Lestari
4. Fasilitator : Herawaty
5. Fasilitator : Jody Marcelino
6. Fasilitator : Pita Aprianti Suryana
7. Observer : Marni susila
8. Dokumentasi : Zahara Joesthi

II. Acara
1. Penyajian materi tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
lingkungan yang kotor.
2. Simulasi cuci tangan
3. Diskusi, tanya jawab.

III. Evaluasi
Kegiatan berjalan dengan lancar, diikuti oleh keluarga bapak Tn. A

IV. Foto

Anda mungkin juga menyukai