Anda di halaman 1dari 27

Kata pengantar

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas perawatan higiene pada pasien lansia , . Makalah ini dibuat dalam rangka ingin menerangkan tentang perawatan higiene pada pasien lansia pada siswa smk kesehatan samarinda agar dapat mengerti dan mengetahui cara melakukan perawatan higiene tersebut pada lansia. Dalam proses pendalaman materi ini, kami bekerja sama dengan kelompok kami guna mencari materi yang berhubungan dengan judul makalah ini. tentunya saya menerima bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari kalian jika ada kekurangan dalam makalah yang kami buat ini.

1|makalah perawatan higiene gerontik

Daftar isi

Bab 1 Pendahuluan Latar belakang..3 Tujuan...3 Manfaat penulisan ....3

Bab 2 Landasan teori Pengartian perawatan higine.4 Memandikan pasien lansia ditempat tidur ....5 Menyisir rambut pasien..9 Mencuci rambut pasien.11 Perawatan gigi mulut pasien 13 Perawatan gigi palsu.15 Perawatan mata.15 Perawatan hidung .16 Perawatan telinga .17 Perawatan kuku.18 Perawatan alat kelamin atau genetalia .19 Perawatan punngung20 Merapikan tempat tidur dengan klien diatasnya..22 Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya..23

Bab 3 Penutup Kesimpulan..27

Daftar pustaka...28

2|makalah perawatan higiene gerontik

BAB 1 Pendahuluan
A.Latar belakang
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan , dimana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya , tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesajahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri mengcangkup tentang kebersihan rambut , mata , telinga , gigi , kuku , serta kebersihan dalam berpakaian . dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini , pengetahuan keluarga akan pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. B.Tujuan Tujuan umum untuk memenuhi tugas mata pelajaran keperawatan gerontik tentang kebersihan diri pada lansia tujuan khusus

mengetahui pengartian perawatan higiene mengetahui tujuan perawatan higine mengetahui persiapan alat perawatan higiene mengetahui cara kerja perawatan higine
C. manfaat penulisan menambah pengetahuan kita sebagai pelajar SMK jurusan perawat tentang kebersihan diri pada lansia dapat menjadi pedoman dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien lansia.

3|makalah perawatan higiene gerontik

Bab 2 Landasan teori A. Pengartian perawatan hygine


Perawatan higine adalah upaya memelihara kebersihan pada pasien lansia yang meliputi : 1. Memandikan klien lansia di tempat tidur. 2. Menyisir rambut klien lansia. 3. Mencuci rambut pada posisi berbaring. 4. Perawatan mulut dan gigi . 5. Pemeliharaan gigi palsu. 6. Perawatan mata. 7. Perawatan hidung. 8. Perawatan telinga. 9. Perawatan kuku . 10. Perawatan genetalia. 11. Perawatan punggung. 12. Mengganti alat tenun dengan pasien ditempat tidur 13. Merapikan tempat tidur dengan kien tetap berbaring diatasnya.

Berikut pembahasan satu per satu :

4|makalah perawatan higiene gerontik

1. Memandikan klien lansia di tempat tidur


a. Pengartian kebersihan kulit mencerminkan kesadaran seseorang akan pentingnya arti kebersihan. Kebersihan kulit dan kerapian berpakaian pada klien lanjut usia harus diperhatikan agar penampilan tetap segar . upaya kebersihan kulit dapat dicapai dengan cara mandi setiap hari sebanyak 2 kali. b. Tujuan 1. Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel yang mati dan bakteri 2. Menghilangkan bau badan 3. Merangsang sirkulasi / peredaran darah 4. Meningkatkan perasaan segar dan nyaman 5. Memberikan kesempatan pada perawat untuk mengkangji kondusi klien,terlebih pada lansia yang selalu berbaring ditempat tidur mudah terjadi luka tekan ( dekubitus) 6. Merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan c. Persiapan alat : 1. Dua buah handuk mandi ( satu untuk wajah dan satu untuk bagian tubuh yang lain) . 2. Tiga buah washlap 3. Sabun mandi 4. Selimut mandi untuk menutup tubuh klien selama mandi. 5. Air hangat ( 43-46 c ) 6. Lotion , bedak , deodorant , dan minyak kayu putih. 7. Pakaian bersih sesuai kebutuhan 8. Alat tenun tambahan jika diperlukan 9. Urinal dan vispot 10. Dua sarung tangan 11. Sikat gigi , pasta gigi , atau alat pembersih gigi palsu jika ingin sekalian menggosok gigi pasien 12. Kapas sublimat ( kapas cebok)
5|makalah perawatan higiene gerontik

13. Bengkok 14. Baskom 2 buah d. Prosedur tindakan 1. Identifikasi klien 2. Periksa rekam medic klien terlebih dahulu ( untuk klien yang berada di rumah sakit ) tentang adanya hal-ha khusus yang berkenaan dengan pergerakan dan posisi klien . cara ini dapat mencegah cedera yabg tidak sengaja . 3. Jelaskan prosedur mandi dan kaji kemampuan fisik klien untuk meningkatkan kerjasama dan partisipasi klien . 4. Persiapkan alat-alat disamping tempat tidur. Pidahkan peralatan yang tidak diperlukan untuk mempermudah perawat melakukan prosedur tindakan. 5. Tutup pintu dan jendela untuk mencegah angin yang berlebihan dan privasi klien 6. Tawarkan pispot atau urinal kepada klien . klien akan merasa nyaman setelah berkemih dan tindakan ini mencegah intrupsi selama mandi 7. Cuci tangan perawat untuk mengurangi pertukaran microorganisme dan pakai sarung tangan. 8. Atur tinggi tempat tidur dan bantu klien pada posisi berbaring yang nyaman dan dekat ke posisi perawat. Dengan demikian perawat tidak harus menjangkau seberang tempat tidur sehingga meminimalkan ketegangan otot belakang. 9. Angkat selimut ( agar tidak kotor dan basah selama proses mandi ) dang anti dengan selimut mandi ( agar klien tidak kedinginan dan privasi terjaga ) . bila selimut akan digunakan kembali , letakkan selimut diatas kursi atau lipat dibagian kaki tempat tidur . bila tidak digunakan kembali , letakkan pada keranjang pakaian kotor . 10. Lepaskan pakaian bagian atas kien , bila pada extermitas terdapat luka , pelepasan pakaian dimulai dari bagian yang tidak terdapat luka. Bila klien memakai infuse (tabung intravena ) lepaskan baju dari lengan yang tidak terdapat infus , turunkan tabung infus keluarkan tabung infuse dari lengan baju , dan pasang kembali tabung infus . tutup badan klien dengan selimut mandi , prosedur ini akan

6|makalah perawatan higiene gerontik

memudahkan pelepasan baju pada bagian tubuh yang mengalami penurunan rentang gerak . periksa kembali aliran dan tetesan infus. 11. Bia mungkin , angkat bantal dan naikkan bagian kepala tempat tidur setinggi 30 12. Tawarkan pada pasien apakah ingin menggosok gigi terebih dahulu. Jika ya, bantu pasien , jika tidak , lanjutkan prosaedur 13. Masukkan tangan perawat kedalam washlap . 14. Letakkan handuk untuk wajah diatas dada kien 15. Bersihkan muka klien tanpa sabun , gunakan bagian washlap yang berbeda untuk tiap-tiap mata. 16. Tanyakan pada klien apakah dia ingin menggunakan sabun pada wajahnya . penggunaan sabun berguna untuk mempermudah pengangkatan kotoran sehingga wajah terasa segar . bersihkan dan keringkan wajah , leher dan telinga klien . 17. Bentangkan handuk mandi ukuran besar arah memanjang dibawah lengan klien yang jauh dari perawat . bersihkan lengan dengan menggunakan sabun dan air dengan usapan yang panjang dan tegas dari daerah distal ( jari-jari ) ke prosimal (ketiak) sifat alkali sabun dapat menghambat pertubuhan bakteri. 18. Bersihkan dan keringkan lengan dan aksila dengan baik . 19. Ulangi prosedur 17 18 pada lengan yang dekat dengan perawat . 20. Masukkan tangan klien kedalam baskom . rendam beberapa saat , bersihkan dan keringkan . perhatikan daerah sela sela jari perendaman bertujuan untuk melunakkan kuku dan meningkatkan perasaan bersih . 21. Letakkan ke 2 tangan keatas kepala. 22. Turunkan selimut mandi sampai perut bagian bawah . 23. Bentangkan handuk diatas selimut mandi. 24. Mandikan dada , ketiak , dan perut hingga bersih , kemudian keringkan menggunakan handuk . kelembapan dan sedimen yang terkumpul pada lipatan kulit mempermudah kulit klien menjadi lecet dan teriritasi. Jika klien mau berikan lotion dan minyak kayu putih. 25. Tarik selimut mandi kearah kepala klien sampai menutup dada. 26. Ganti air baskom dengan air bersih.

7|makalah perawatan higiene gerontik

27. Miringkan klien dan bentangkan handuk kebelakang punggung untuk mencegah alat tenun tidak basah . 28. Mandikkan bagian kuduk , punggung sampai bokong . 29. Keringkan dengan handuk .tepuk-tepuk punggung dengan kedua belah tangan perawat secara bergantian dengan posisi tangan menangkup untuk memperbaiki sirkulasi daerah punggung klien . posisi tangan seperti tangan yang sedang mengambil air tanpa alat. 30. Tanyakan apa pasien ingin memakai lotion , dan minyak kayu putih . jika ya , Tuangkan lotion . deodorant dan minyak kayu putih ke tangan perawat ratakkan kemudian gosokkan pada kuduk , punggung , dan bokong klien secara merata untuk memberikan perasaan segar dan kering 31. Kenakkan pakaian atas yang bersih , lalu telentangkan kembali klien untuk menjaga kehangatan dan kenyamanan klien . 32. Buka pakaian bawah , dan masukkan kedalam tempat pakaian kotor 33. Bentangkan handuk dibawah tungkai yang jauh dari perawat dengan posisi lutut ditekuk agar tempat tidur tidak basah dan kotor . 34. Usaplah memanjang , lembut , dan tegas pada waktu membersihkan dari tumit ke lutut dan lutut kepaha . selain membersihkan kulit , usapan ini juga memperbaiki sirkulasi darah . keringkan dengan baik , bila kulit kering beri pelembap atau lotion 35. Ulangi prosedur 33 dan 34 untuk kaki yang lain 36. Ganti air dibaskom dengan air bersih 37. Miringkan klien , bentangkan handuk di bawah bokong ( agar alat tenunu tidak basah ) bersihkan alat kelamin dan sekitarnya sampai lipatan paha lalu ratakkan dengan kapas. 38. Taburkan sedikit bedak pada lipatan paha , lalu ratakkan dengan kapas . 39. Kenakkan pakaian bawah klien , atur kembali posisi klien . 40. Tarik selimut keatas bersamaan dengan mengangkat selimut mandi , lalu gantungkan pada rak handuk. 41. Sisir rambut klien . 42. Rapikan tempat tidur klien.
8|makalah perawatan higiene gerontik

43. Bereskan dan kembalikan peralatan mandi , kemudian rapikan ruangan senyaman mungkin , selanjutnya kembalikan alat-alat pada tempat semula . 44. Cuci tangan . 45. Evaluasi respons klien . 46. Catat tindakkan yang telah dilakukan dan hasilnya .

2. Menyisir rambut klien lansia


a. Pengartian Menyisir rambut merupakkan suatu tindakan pelayanan kesehatan yang dapat memberikan relaksasi pada kien b. Tujuan 1. Memperbaiki penampilan klien 2. Meningkatkan harga diri klien 3. Merangsang sirkulasi kulit kepala 4. Memberikan relaksasi pada klien. c. Persiapan alat 1. Sisir 2. Sikat 3. Jepit rambut , klem 4. Sarung tangan biasa 5. Jel pengatur dan roller jika diperlukkan 6. Alat pengering rambut yang terbukti aman jika diperlukan 7. Jarring rambut ( jika perlu ) d. Prosedur tindakan 1. Periksa dan bersihkan sikat dan sisir sebelum memulai prosedur tindakan ini untuk mencegah resiko penularan kutu kepala atau infeksi pada klien. 2. Jelaskan prosedur pada klien untuk meningkatkan kerja sama dan bantuan. 3. Bantu klien ke posisi nyaman dalam ruangan dirumah yang memiliki pencahayaan baik , jauh dari area persiapan makanan . 4. Cuci tangan untuk mengurangi resiko perpindahan microorganisme dan atur peralatan.
9|makalah perawatan higiene gerontik

5.

Gunakan sarung tangan.

6. Kaji kulit kepala klien secara menyeuruh dengan jari . gerakan jari sekaigus dipergunakan untuk mengkaji drajat kekusutan rambut. 7. Mesase ringan kulit kepala untuk meningkatkan sirkulasi darah. 8. Bagi rambut menjadi beberapa bagian menggunakan sikat jari . pegang rambut dengan satu tangan dan sikat atau sisir dengan tangan yang lain per bagian . jika rambut kasar atau kusut , perlakukan seperti rambut keriting buatan atau keriting natural . pegang bagian rambut stabil dekat kulit kepala dengan satu tangan (seperti ketika menyikat ) . sikat atau sisir secara perlahan untuk menghiangkan kekusutan sebanyak mungkin . secara perlahan dan lambat , sikat kekusutan dari arah kulit kepala . rambut di pegang secara kendur . 9. Apabila rambut sangat kusut , disisir mulai dari bagian ujung rambut dengan arah kulit kepala ( atas ) ke bawah secara perlahan . tindakan ini dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat penarikan kulit kepala . 10. Jel rambut dan roller dipakai secara hati hati , hanya jika dibutuhkan . 11. Catat tindakan yang teah dilakukan dan hasilnya . e. Hal yang harus diperhatikan : 1. Kulit klien lansia sering kering , tipis dan rapuh , dan rambutnya mudah patah 2. Kaji kulit terhadap adanya iritasi sesering mungkin dan hindari penggunaan pita karet dan alat lain yang menarik rambut . hati hati , lebih baik tidak menggaruk kulit kepala menggunakan jepit rambut.

3. Mencuci rambut klien lansia dalam posisi berbaring


a. Pengartian Mencuci rambut klien lansia dalam posisi berbaring merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan yang berguna untuk merangsan peredaran darah kekepala. b. Tujuan 1. Membersihkan rambut dan kulit kepala dengan cara menghilangkan debu , kotoran , dan kulit mati . 2. Memperbaiki penampilan dengan harga diri . 3. Memberikan kesempatan untuk memeriksa kulit kepala secara lebih dekat .
10 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

4. Merangsang peredaran darah daerah kepala . 5. Merelaksasi klien . c. Persiapan alat 1. Sampo . apabila terdapat penyakit , kadang di butuhkan sampo khusus seperti petunjuk dokter , untuk pengobatan . 2. Waslap . 3. 2 handuk . 4. Sarung tangan biasa. 5. Kotak sampah . 6. Bak keramas atau baskom cuci atau ember dan kantong sampah plastik . 7. Air hangat 40 43 c lewat pancuran air atau memakai gayung. Suhu dalam kisaran ini nyaman untuk klien karena klien tidak menggigil kedinginan ataupun kulit cedera karena panas yang berlebihan . 8. Pengering rambut yang aman . d. Prosedur tindakan 1. Siapkan lingkungan ruangan yang hangat dan bebas aliran angit agar lansia tidak menggigil dan merasa nyaman . 2. Jelaskan prosedur tindakan pada klien agar memudahkan kerja sama . 3. Tempatkan tempat tidur mendatar jika klien dapat menoleransi. Tempatkan semua bahan pada area yang mudah dijangkau. 4. Singkirkan bantal dari bawah kepala pasien . posisi kepala klien diatur ketepi tempat tidur . 5. Letakkan pengalas linen atau kantong plastik dibawa bahu dan kepala klien . 6. Tempatkan handuk diatas pengalas linen untuk menyerap aliran air yang berlebihan. 7. Tempatkan bak keramas dibawah leher dan kepala klien atau tempatkan baskom yang dilapisi kantong plastic dibawah leher dan kepala klien . posisikan kantong plastic dalam baskom cuci dan ember atau kotak sampah berlapis plastic sehingga aliran air diarahkan menjauh dari linen dan tidak membasahi ruangan . 8. Atur peralatan untuk meningkatkan efisiensi 9. Cuci tangan

11 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

10. Periksa suhu air hangat dengan thermometer atau dengan bagian daam pergelangan tangan perawat . 11. minta klien untuk memegang washlap diatas mata selama prosedur untuk mencegah sampo masuk kedalam mata . 12. pakai sarung tangan . 13. tuangkan sedikit air diatas rambut . pastikan air mengair ketempat pembuangan . 14. basahi rambut secara seksama dengan air sehingga memudahkan kerja sampo. 15. Tuangkan sedikit sampo ditelapak tangan , gosok rambut dari depan ke belakang sehingga berbusa , busa sampo akan membersihkan debu dan kotoran . 16. Mesase permukaan kulit dengan gerakan perahan . mesase ringan meningkatkan sirkuasi kulit kepala. 17. Bilas rambut dengan mengalirkan kembali air hangat diatas kepala untuk

menghilangkan sisa sampo dan kotoran. 18. ulangi penggunaan sampo dan mesase dengan sedikit lebih kuat dan lebih lama apabila klien dapat menoleransi. Bilas kembai . 19. sokong kepala klien kemudian singkirkan bak keramas dan peralatan lain . 20. letakkan handuk pada kepala klien dan mesase rambut dengan mantap menggunakan handuk untuk mengurangiair pada rambut . 21. gantikkan handuk basah dengan yang kering dan lanjutkan untuk menggosok rambut . 22. biarkan rambut tertutup handuk sampai saat untuk dikeringkan menggunakan pengering rambut. 23. Periksa tempat tidur dan pakaian tidur . ganti jika basah , singkirkan kotak sampah dan bak keramas dari area. Pastikan bahwa area kering dan klien merasa nyaman . 24. Tinggikan kepala , nylakan pengerig rambut keposisi hangat , rasakan panasnya untuk meyakinkan suhu tidak terlalu panas. Keringkan rambut sampai mongering seluruhnya , konsentrasikan pada satu bagian rambutpada saat tertentu . gunakan jari atau sisir rambut pada saat mengeringkan . lakukan prosedur menyisir rambut. 25. Bersihkan ruangan , kumpulkan handuk yang telah digunakan dan tempatkan pada area pencucian , keringkan dan simpan semua peralatan . 26. Lepas sarung tangan.
12 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

27. Catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya . e. Hal yang harus diperhatikan 1. Pada klien lansia . kulit sering tipis dan rambut rapuh. 2. Periksa kulit kepala untuk mengetahui adanya iritasi sebelum mencuci rambut . 3. Jangan menggaruk-garuk kepala .

4. Perawatan mulut dan gigi ( sikat gigi )


a. Pengartian Perawatan mulut dan gigi meliputi menyikat gigi bagi yang mempunyai gigi dan kumur kumur bagi yang sudah ompong . perawatan dilakukan 2 kali sehari, pagi dan malam . b. Tujuan 1. Mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan dari gigi 2. Menambah nafsu makan 3. Menjaga kebersihan gigi dan mulut c. Persiapan alat 1. Handuk 2. Sarung tangan sekali pakai 3. Sikat gigi 4. Pasta gigi 5. Gelas berisi air bersih 6. Bengkok 7. Sedotan ( bila diperukan ) d. Prosedur kerja 1. Identifikasi kebutuhan klien untuk menyikat gigi . 2. Persiapkan alat untuk menyikat gigi

3. Jelaskan tujuan dan manfaat perawatan gigi 4. Cuci tangan 5. Bantu klien mengatur posisi . apabila klien sanggup , klien dibawa kedekat wastafel ( berdiri atau duduk ) apabila klien tidak sanggup , tetap berbaring ditempat tidur , atur posisi setengah duduk atau posisi miring untuk menurunkan resiko aspirasi ( apabila tidak ada kontra indikasi )
13 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

6. Letakkan handuk dibawah dagu klien 7. Gunakan sarung tangan ( bila diperlukan periksa gigi klien ) 8. Untuk klien yang berbaring , letakkan bengkok atau penampung air lain dibawah dagu kien sedemikian rupa sehingga air bekas kumur kumur dapat ditampung untuk menjaga agar air sekresi tidak berceceran ditempat tidur dan mudah dibuang . 9. Berikan air untuk kumur- kumur kepada klien 10. Lembabkan sikat gigi ke dalam air hangat hangat kuku dan bubuhkan sikat gigi kepermukaan sikat gigi a. Pada klien yang dapat menggosok gigi sendiri : Berikan kesempatan pada klien untuk menyikat giginya sampai bersih Masukkan sikat gigi kedaam gelas yang sudah kosong setelah kumur kumur. b. Pada klien yang tidak dapat menggosok gigi sendiri Pegang sikat dan gosok gigi klien dengan arah keatas dan kebawah , dari ujung ke ujung . Ulangi hingga seluruh permukaan gigi bersih .

11. Rapikan alat dan kembalikan ketempat semula . 12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan perawat 13. Evaluasi respon klien 14. Catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.

5.perawatan gigi palsu ( protesa )


a. Pengartian perawatan gigi palsu yaitu perwatan gigi pada ansia namun bedanya gigi palsu. b.tujuan sama dengan sikat gigi biasa. c.p ersiapan alat sama dengan peralatan menyikat gigi d.prosedur tindakan 1. gigi palsu dilepas , jika dikeuarkan dari mulut menggunakan kain kasa atau sapu tangan yang bersih . 2. gigi palsu kemudian disikat secara perlahan dibawah air mengalir atau diguyur dengan air sampai bersih . seuruh permukaan gigi dibersihkan

14 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

3. bersihkan gusi menggunakan kain yg lunak atau alat ( jika ada ) secara perlahan dan bilas sampai bersih . 4. perhatikan mulut terhadap adanya kemerah-merahan atau area yang lecet sebagai tanda infeksi atau luka tekan pada membrane oral . 5. pasanglah gigi palsu kembali 6. cuci tangan dan kembalikan alat pada tempatnya 7. catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.

6. Perawatan Mata
a. Pengartian Perawatan mata adalah suatu tindakan keperawatan pada mata , dan merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan b.Tujuan 1.Membersihkan mata 2.Mencegah terjadinya infeksi 3.Menyegarkan mata c. Persiapan alat 1. Kapas 2. Kain yang lunak untuk mengeringkan 3. Baskom 4. Air hangat 5. Sarung tangan d.Prosedur 1.Atur peralatan yang di perlukan 2.Cuci tangan dan pakai sarung tangan untuk mengurangi perpindahan mikroorganisme. 3.Gunakan kapas yang dibasahi dengan air hangat. 4.Bersihkan mata dari arah dalam keluar ( dari arah hidung ketelinga) 5.Keringkan mata dengan arah yang sama menggunakan kain lunak kering. 6.Bagi lansia yang menggunakan kacamata. Bersihkan kaca dengan air hangat.
15 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

Bersihkan gangang kacamata Keringkan kaca mata dengan menggunakan kain yang lunak. Letakkan kaca mata di atas kain yang lunak agar tidak pecah. 7.Cuci tangan dan alat 8.Catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.

7.Perawatan hidung
a. pengartian perawatan hidung adalah suatu tindakan merawat hidung pada lansia untuk menjaga kebersihan pada lansia . b.Tujuan 1. Membersihkan hidung 2. Mencegah infeksi 3.Menyegarkan hidung c.Persiapan alat 1. 2. Air bersih Kain lunak

d.Prosedur tindakan 1. Cuci tangan dan siapkan alat-alat di dekat pasien. 2. Jelaskan pada klien prosedur yang akan dilakukan. 3. Denguskan udara keluar lubang hidung secara perlahan. 4. Waktu mengenduskan udara keluar lubang hidung harus terbuka. 5. Jangan masukkan air ( menegah aspirasi ) atau benda kecil ke lubang hidung. 6. Basahi kain lunak dan bersihkan lubang hidung dan bagian dalam lubang hidung. 7. Cuci tangan dan bersihkan alat-alat pada tempatnya. 8. Catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.

16 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

8.Perawatan Telinga
a. Pengartian Merupakan suatu tindakkan keperawatan pada lansia untuk menjaga kesehatan telinga. b. Tujuan 1.Membersihkan kotoran telinga. 2.Mencegah terjadinya infeksi pada telinga. c. Persiapan alat 1. Lidi kapas 2. Kain handuk 3. Handuk lunak 4. Air bersih d. Prosedur tindakan. 1. Beri tahu klien prosedur yang akan dilakukan. 2. Cuci tangan 3. Bersihkan daun telinga dengan kain lunak yang telah dibasahi. 4. Keringkan dengan handuk. 5. Letakan handuk di sekitar telinga untuk menyerap sisa air. 6. Masukan lidi kapas ke dalam lubang telinga, jangan terlalu dalam untuk mengeringkan sekaligus membersihkan bagia dalam telinga. 7. Jika terdapat kotoran dalam lubang, keluarkan perlahan menggunakan lidi kapas. 8. Cuci tangan dan bersihkan alat. 9. Catat tindakan yang telah di lakukan dan hasilnya.

6. Perawatan Kuku
a. pengartian Kuku yang panjang mudah menyebabkan berkumpulnya kotoran dan kumanpenyakit. Oleh karena itu, harus selalu disarankan agar klien lanjut usia secara teratur merawat kukunya.

17 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

b. Tujuan 1. Menjaga kebersihan kuku. 2. Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang. c. Persiapan alat 1. Bengkok berisi lisol 2% atau cairan antiseptik lain. 2. Gunting kuku. 3. Handuk. 4. Baskom berisi air hangat. 5. Kapas alkhol. 6. Sabun. 7. Sikat kuku. 8. Lasion. 9. Sarung tangan. d. Prosedur tindakan 1. Cuci tangan dan pakek sarung tangan untuk mengurangi perpindahan mikroorganisme. 2. Beritahu klien tentang tindakkan yang dilakukan. 3. Letakan handuk dan bengkok di bawah tangan atau kaki. 4. Gunting kuku jari tangan bundar, sedangkan kuku jari kaki lurus. 5. Kuku yang keras di rendam dalam air hangat untuk melunakan kuku dan sel epital yang menebal, kemudian sikat menggunakn sikat kuku. 6. Bersihkan kuku. Pinggir kuku yang kotor dan hitam di bersihkan menggunakan kapas alkhol. Potongan kuku di kumpulkan dalam piala ginjal berisi larutan lisol 2% atau cairan antiseptik lain sebelum dibuang. 7. Oleskan losion pada kulit kaki dan tangan 8. Bantu klien ke posisi yang nyaman . 9. Bereskan alat-alat yang dipakai. 10. Lepas sarung tangan dan cuci tangan 11. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.
18 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

10.Perawatan alat kelamin dan genetalia


a. Pengartian Perawatan alat kelamin atau genetalia pada lansia merupakan suatu tindakan keperawatan untuk menjaga kesehatan genetalia guna menjaga kenyamanan pada lansia. b. Tujuan 1. Membersihkan kotoran pada alat kelamin. 2. mencegah infeksi pada alat kelamin . 3. memberi perasaan segar. c. Persiapan alat 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan . 2. Jaga privasi klien dengan menutup gorden dan pintu . bila tidak ada , dapat dipasang sampiran. 3. Cuci tangan , lalu gunakan sarung tangan . 4. Cuci seluruh area alat kelamin dengan sabun menggunakan waslap. 5. Bilas dengan air sampai bersih. 6. Bersihkan alat kelamin : Dari pangkal ke ujung untuk pria. Dari arah depan kebelakang ( bokong ) untuk wanita ( untuk menghindari infeksi saluran kemih dilubang dubur ) . 7. Keringkan menggunakan handuk untuk mencegah keembapan . 8. Bantu klien memakai celana . disarankan untuk memakai bahan katun atau kaos agar menyerap keringat . 9. Cuci tangan dan bereskan alat . 10. Catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya .

11.Perawatan punggung
a. Pengartian Merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan kepada klien lansia guna menjaga kebersihan punggung pada lansia.

19 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

b. Tujuan 1. Meningkatkan kenyamanan. 2. Merangsang sirkulasi darah. 3. Menghilangkan ketegangan otot. 4. Mempermudah interaksi terapeutik. c. Persiapan alat 1. Lotion 2. Sabun 3. Handuk 4. Waslap 5. Air hangat d. Prosedur kerja 1. Jelaskan prosedur pada klien . 2. Jaga privasi klien. Temukan area tenang , tertutup , dan nyaman untuk melakukan prosedur . 3. Cuci tangan dan atur peralatan agar mudah dijangkau . 4. Hangatkan botol lotion dan tangan dengan air hangat . lotion dan tangan yang dingin meningkatkan ketidaknyamanan dan spasme otot. 5. Buka punggung / pakaian atas klien , posisikan klien telungkup atau miring , atau berikan posisi yang nyaman untuk klien. 6. Tutupi klien dengan seprai atau selimut . 7. Periksa kulit klien dari dekat , apakah terdapat luka atau kelainan lain . 8. Cuci punggung secara perlahan menggunakan sabun dan air , atau dengan air hangat untuk membersihkan kulit dan menghilangkan sel sel mati . kemudian keringkan . 9. Teteskan sedikit lotion ditelapak tangan perawat dan gosok kedua tangan . 10. Kien diminta untuk mengambil nafas dalam dan panjang saat memulai prosedur . 11. Tempatkan telapak tangan pada area sakrokogsigeal . setelah tangan ditempatkan , jangan mengangkat tangan dari kulit tersebut sampai gosokkan punggung selesai.buat tekanan perlahan dan panjang pada bagian tengah punggung , bergerak kearah bahu , dan kembali kearah bawa bokong , termasuk area lateral
20 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

dari punggung, ulangi beberapa kali , tekanan yang lembut meningkatkan sirkulasi tanpa merusak kulit. 12. Pindahkan tangan kebagian tengah punggung , kearah leher dan gosok tengkuk leher dengan jari-jari , lanjutkan menggosok kearah luar bahu. 13. Pindahkan tangan kebawah , ke area skapula dan mesase dengan gerakan melingkar diatas ke 2 skapula selama beberapa detik . 14. Pindahkan tangan ke bawah , ke arah bokong dan mesase dengan gerakkan angka 8 diatas bokong , lanjutkan langkah ini selama beberpa detik . 15. Gosok ke arah leher dan bahu secara perahan , kemudian kebawah , ke arah bokong untuk melakukan beberapa tekanan dengan tekanan ringan . 16. Hiangkan lotion yang berlebih menggunakan handuk . 17. Bantu klien ke posisi yang nyaman , bantu dalam berpakaian jika diperlukan . 18. Tinjau ulang prosedur . 19. Catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya .

12.Merapikan tempat tidur dengan klien tetap berada diatasnya .


a. Pengartian Merupakan suatu pelayanan kesehatan untuk memberi rasa nyaman pada klien . b. Tujuan 1. mencegah luka akibat penekenan dari seprai yang tertekuk . 2. Memberikan rasa senang atau suasana rapi. 3. Menghilangkan kotoran dari tempat tidur. c. Persiapan alat 1. Kantong linen 2. Seimut mandi 3. Set seprai bila seprai yang dipakai kotor ( aken , stik laken , perlak dan sarung bantal. ) 4. Selimut 5. Sarung tangan sekali pakai 6. Sapu lidi 7. Lap , baskom berisi larutan disinfektan .
21 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

d. Prosedur tindakan 1. Cuci tangan 2. Angkat selimut , lipat dan gantungkan pada kursi atau rak handuk . 3. Miringkan klien dan tempatkan bantal dibawah kepala klien . perawat berdiri dibagian punggung klien . 4. Lepaskan alat tenun dari bawah kasur . apabila klien memakai stik laken , bersihkan stik laken menggunakan sapu lidi , kemudian gulung dibawah punggung klien . bersihkan perlak menggunakan lap lembap larutan lisol atau antiseptik lainnya bila diperlukan , kemudian dengan air bersih , keringkan , lalu gulung ke arah punggung klien . 5. Bersihkan sprei seperti membersihkan stiklaken . bersihkan kerangka besi tempat tidur menggunakan lap. Bila perlu lap dicelupkan kedalam larutan lisol atau antiseptik lain terlebih dahulu , lalu keringkan. 6. Tarik seprai sampai tegang dan sisipkan kembali ke bawah kasur . apabila klien menggunakan perlak dan stik laken , lakukan hal yang sama pada perlak dan stik laken . 7. Persilahkan klien membalikan badannya ke arah perawat. 8. Perawat pindah ke sisi lain dengan membawa alat-alat yang akan digunakan. 9. Lakukan hal yang sama pada sisi tersebut . kemudian klien kembali pada posisi terlentang . 10. Balik bantal dan ratakan kapuknya . 11. Sisipkan seprai pada bagian kaki . 12. Pasang selimut. 13. Rapikan alat-alat dan kembalikan ke tempat masing-masing . 14. Cuci tangan . 15. Catat tindakan yang telah dilakuykan dan hasilnya .

13.Mengganti alat tenun dengan pasien tetap diatas tempat tidur.


a. Pengartian Merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan guna menjaga kenyamanan klien.

22 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

b. Tujuan 1. Mencegah luka akibat penekanan dari seprai yang tertekuk-tekuk / berkerut-kerut. 2. Memberikan rasa senang atau suasana rapi. 3. Menghilangkan kotoran dari tempat tidur. c. Persiapan alat 1. Kantong linen 2. Selimut mandi 3. Set seprai bila seprai yang dipakai kotor ( aken , stik laken , perlak dan sarung bantal. ) 4. Selimut 5. Sarung tangan sekali pakai 6. Sapu lidi 7. Lap , baskom berisi larutan disinfektan . d. Prosedur kerja 1. Identifikasi klien 2. Periksa rekam medik / catatan klien tantang adanya hal-hal khusus yang berkenaan dengan pergerakan dan posisi klien. 3. Siapkan peralatan dan susun sesuai urutannya pada kursi di samping tempat tidur . 4. Tutup tirai atau pintu . 5. Cuci tangan . 6. Turunkan penghalang tempat tidur pada tempat perawat berdiri . apabila tempat tidur klien lansia berpenghalang . atur posisi baring klien , yaitu supine / mendatar, serata mungkin bila perlu angkat bantal. 7. Miringkan klien ke arah yang berlawanan dengan posisi perawat . 8. Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat dibawah kasur , dari kepala ke kaki tempat tidur. Gulung atau lipat semua alat tenun dari pinggir ke arah tubuh klien . apabia klien memakai beberapa lapis alat tenun , gulung sesuai urutan . pertamatama stik laken selanjutnya , perlak kemudian laken besar . lipat sampai kesetengah tubuh klien ( bawah bokong dan punggung ) . 9. Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur , arah memanjang . apabila memakai beberapa lapis alat tenun ,, lakukan hal-hal dibawah ini :
23 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

a. Buka lipatan laken besar kearah perawat berdiri hingga menutupi separuh dari tempat tidur , kemudian lipat atau masukkan laken pada ujung kepala dan kaki tempat tidur kebawah kasur . separuh alat tenun digulung memanjang , ditaruh kebawah tubuh klien . b. Letakkan perlak , kemudian stik laken tepat diatasnya . c. Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan/kerutan pada bagian tengahnya . d. Rapikan juga sudut atas dan sudut bawah tempat tidur . e. Pada seprai yang tidak berkaret , lakukan langkah sebagai berikut untuk membentuk sudut pada atas ( kepala ) tempat tidur dan sudut bawah tempat tidur . Angkat ujung laken sebelah atas dan bentuk segitiga dengan satu sisi tempat tidur dan ujung laken paralel dengan ujung tempat tidur. Lipat bagian laken yang terdapat disebelah bawah kasur , selama melipat pegang ujungnya . Turunkan ujung laken , tangan yang lain menahan kasur. Lipat bagian lain yang tersisa dengan rapi . 10. Buka lipatan perlak dan stik laken kearah perawat berdiri , kemudian lipat bagian yang menjuntai ke lantai ( ke bawah kasur ) . lakukkan dengan rapi sehingga tidak ada kerutan tersisa disisi atasnya . 11. Pasang kembali penghalang tempat tidur dan perawat pindah kesisi lain tempat tidur klien . turunkan penghalang pada sisi tersebut . 12. Bantu klien bergeser kesisi lain tempat tidur yang telah terpasang separuh alat tenun . 13. Lepaskan / angkat lipatan alat tenun kotor yang terdapat dibawah kasur dan di bawah klien. 14. Pindahkan alat tenun kotor dengan menggulungnya dan permukaan yang kotor ada disebelah dalam . masukkan kedalam bak alat tenun kotor. 15. Tarik gulungan / lipatan alat tenun yang bersih diatas kasur . dari kepala hingga kaki , lakukan prosedur 9a dan 9e . 16. Lakukan prosedur 10 dan 11
24 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

17. Pasang selimut pada dada klien . beritahu klien untuk memegang ujung lipatan sebelah atas . perawat memegang ujung lipatan yang lain bersamaan dengan ujung-ujung selimut kotor . kemudian perawat menarik ujung selimut yang kotor kearah kaki tempat tidur dan klien menahan pegangan pada ujung selimut. Masukkan selimut kotor ke dalam bak alat tenun kotor . 18. Masukkan sisi selimut yang terdapat pada kaki tempat tidur ke bawah kasur. 19. Pasang kembali penghalang tempat tidur . 20. Ganti sarung bantal dan guling . buka sarung bantal dan guling , masukkan sarung bantal dan guling yang bersih. 21. Angkat kepala dan letakkan bantal dibawahnya . 22. Kembalikkan klien ketempat tidur dengan posisi semula, kemudian buka tirai / pintu . 23. Kembalikkan alat alat pada tempatnya . 24. Cuci tangan . 25. Catat tindakkan yang telah dilakukan dan hasilnya . e.hal yang harus diperhatikan 1. periksa apakah ada bercak-bercak kekuningan atau kemerahan pada seprai kotor . 2. selidiki penyebab bercak-bercak itu , apakah cairan yang keluar dari luka , air kencing , atau fases.

25 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

Bab III PENUTUP A. kesimpulan


Perawatan higine adalah upaya memelihara kebersihan pada pasien lansia yang meliputi : 1. Memandikan klien lansia di tempat tidur. 2. Menyisir rambut klien lansia. 3. Mencuci rambut pada posisi berbaring. 4. Perawatan mulut dan gigi . 5. Pemeliharaan gigi palsu. 6. Perawatan mata. 7. Perawatan hidung. 8. Perawatan telinga. 9. Perawatan kuku . 10. Perawatan genetalia. 11. Perawatan punggung. 12. Mengganti alat tenun dengan pasien ditempat tidur 13. Merapikan tempat tidur dengan kien tetap berbaring diatasnya. Perawatan higine juga dapat disebut upaya mempertahan kesehatan pada klien lansia yang mengutamakan menjaga kebersihan , kenyaman pada lansia.

26 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

Daftar pustaka

Suartini , Ni Made & Dkk 2009 . panduan praktik keperawatan pada pasie lansia . citra aji parama : Yogyakarta. Suparmi . Y . , Kustati, t. setianingsih , & dkk . 2008 . pedoman praktik keperawatan kebutuhan dasar manusia . citra aji prama : Yogyakarta. http://www.perawatan higineklienlansia.com

27 | m a k a l a h p e r a w a t a n h i g i e n e g e r o n t i k

Anda mungkin juga menyukai