Oleh :
NIM. 2015201010
Dosen Pembimbing :
2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Lapangan Klinik Kebidanan I (PLKK I) merupakan salah satu
kegiatan akademik yang berfokus pada kemampuan untuk mengembangkan dan
menempa ilmu yang telah dipelajari selama menjalani perkuliahan dalam praktiknya.
Kegiatan ini dapat menambah pengalaman mahasiswa khususnya di Prodi S1
Kebidanan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali dan memberikan wawasan
mendalam terkait dunia kerja sebelum lulus dari bangku perkuliahan kelak.
PLKK I ini memfokuskan kepada keterampilan dasar kebidanan dengan
pendekatan manajemen kebidanan. Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
memberikan kesempatan pengalaman belajar kepada mahasiswa Sarjana Kebidanan
untuk menguasai ilmu pengetahuan dibidangnya juga menekankan pentingnya
penguasaan keterampilan yang berkaitan dengan kompetensi bidan serta pembinaan
sikap dan perilaku.
B. Tujuan
Mengidentifikasi asuhan pada pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia yang
meliputi:
1. Memandikan pasien
2. Vulva hygine dan scaren vulva
3. Pemenuhan personal hygine
4. Pemeriksaan fisik dan vital sign
5. Pemberian oksigen
6. Pemberian obat melalui oral, sub lingual, vagina dan rectum
7. Perawatan jenazah
8. Kateterisasi
9. Melakukan oral hygine
10. Penenganan pada rasa nyeri
11. Melakukan pemasangan infuse
12. Dekontaminasi alat
13. Pengambilan specimen
14. Pemberian obat secara parenteral
BAB II TEORI
A. Memandikan Pasien
1. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene
dengan memandikan pasien
2. Tujuan
a. Menjaga kebersihan tubuh
b. Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
c. Memperlancar sistem peredaran darah
d. Menambah kenyamanan pasien
3. Indikasi
a. Pasien dengan tirah baring lama
b. Pasien CVA
c. Pasien baru yang akan dipindahkan ke ruangan tertentu
4. Persiapan Alat
a. 2 baskom sebagai tempat air
b. 2 waslap
c. Sabun
d. Handuk
e. Pakaian, selimut, dan underpad ganti
f. Perlak
g. Sarung tangan
h. Troli
i. Bila perlu minyak telon dan bedak
j. Air hangat
5. Langkah Kerja
a. Kelengkapan alat
b. Kaji catatatan medis dan catatatan keperawatan klien
c. Kesiapan perawat melakukan tindakan
d. Jelaskan tujuan tindakan
e. Dekatkan alat disebelah kanan pasien
f. Menawarkan kepada pasien untuk BAK, bantu pasien jika pasien BAK
g. Pintu jendela atau gorden ditutup, bila dignakan scherm bila perlu
h. Mencuci tangan
i. Memakai handscoon
j. Mengatur posisi pasien
k. Menggati selimut pasien dengan selimut mandi
l. Bantal dipindah dari tempat tidur. Bila masih dibutuhkan bantal
digunakan seperlunya
m. Perawat berdiri disisi kanan atau kiri pasien
n. Beri tau pasien, bahwa pakaian bagian atas harus deubuka, lalu bagian
yang terbuka itu ditutup dengan selimut mandi atau kain penutup
o. Mencuci Muka
1) Handuk di bentangkan dibawah kepala
2) Basahi waslap dan basuh mata pasien
3) Basahi cuci muka,telinga, dan leher dengan waslap lembap lalu
dikeringkan dengan handuk
4) Tanyakan apakah pasien biasa menggunakan sabun atau tidak
p. Mencuci lengan
1) Selimut mandi atau kain penutup diturunkan ke bawah lengan pasien
2) Kedua tangan pasien diletakan diatas dada pasien dan lebarkan
kesamping kiri dan kanan sehingga kedua tangan dapat diletakan
diatas handuk
3) Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni. Pekerjaan dimulai dari
bagian yang jauh dari petugas, kemudian dibilas bersih selanjutnya
dikeringkan dengan handuk
q. Mencuci dada dan perut
1) Buka Pakaian pasien bagian bawah dan turunkan selimut atau kain
penutup sampai perut bagian bawah
2) Keataskan Kedua tangan pasien ,angkat handuk dan bentangkan pada
sisi pasien
3) Basahi Ketiak, dada dan perut lalu disabun, kemudian bilas sampai
bersih dan keringkan dengan handuk
4) Bersihkan pusar dengan kapas lidi dan kenakan baju yang bersih atau
ditutup kain penutup/handuk
r. Mencuci pungung
1) Miringkan Pasien ke kiri
2) Bentangkan Handuk di bawah punggung sampai bokong
3) Basahi Punggung sampai bokong ,lalu disabun, dibilas dan
selanjutnya dikeringkan dengan handuk
4) Miringkan pasien kekanan dan bentangkan handuk dibawah
punggung kanan kemudian cuci punggung seperti pada punggung
kiri
5) Mengembalikan ke posisi terlentang lalu membantu pasien untuk
menganakan pakaian
s. Membasuh Kaki
1) Mengeluarkan kaki pasien dari selimut mandi dengan benar
2) Membentangkan handuk dibawah kaki tersebut, menekuk lutut
3) Membasahi kaki mulai dari pergelang sampai pangkal paha, disabun
dibilas dengan air bersih, kemudian dikeringkan
4) Melakukan tindakan yang sama untuk kaki yang lain
5. Langkah Kerja
a. Memasang sampiran/menjaga privacy
b. Memasang selimut mandi
c. Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
d. Memasang alas dan perlak dibawah pantat
e. Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan
pemasangan pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut
dimasukkan dalam tas plastic yang berbeda
f. Pasien disuruh BAK/BAB
g. Perawat memakai sarung tangan kiri
h. Mengguyur vulva dengan air hangat
i. Pispot diambil
j. Mendekatkan bengkik ke dekat pasien
k. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basah.
Membuka vulva dengan ibu jari dan telunjuk kiri
l. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan,
labia minora kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari
atas ke bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)
m. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan perhatikan apakah ada
lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas
basah
n. Menutup luka dengan kasa yang telah diolesi salep/betadine
o. Memasang celana dalam dan pembalut
p. Mengambil alas, perlak, dan bengkok
q. Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut
pasien
E. Pemberian Oksigen
1. Pengertian
Suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen pada pada penderita yang
mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran pernapasan
dengan menggunakan alat khusus.
2. Tujuan
a. Memenuhi kekurangan oksigen
b. Membantu kelancaran metabolisme
c. Sebagai tindakan pengobatan
d. Mencegah hipoksia
e. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
3. Indikasi
a. Anoksia/hipoksia akut (PaO2<60mmHg;SaO2<90%)
b. Kelumpuhan alat-alat pernapasan
c. Selama dan sesudah dilakukan narcose umum
d. Mendapat trauma paru
e. Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda syok, dispneu, cyanosis, apneu
f. Koma
g. Respiratory distress (TD sistolik <100 mmHg)
h. Cardiac arrest dan repiratory arrest
4. Persiapan Alat
a. Tabung oksigen beserta isinya
b. Regulator dan flow meter
c. Botol pelembab
d. Masker atau nasal prong
e. Slang penghubung
5. Langkah Kerja
a. Tabung oksigen dibuka dan diperiksa isinya
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
c. Hubungkan nasal prong atau masker dengan slang oksigen ke botol
pelembab
d. Pasang ke penderita
e. Atur aliran oksigen sesuai dengan kebutuhan
f. Setelah pemberian tidak dibutuhkan lagi lepas nasal prong atau masker
dari penderita
g. Tabung oksigen ditutup
h. Penderita dirapikan kembali
i. Peralatan dibereskan
L. Dekontaminasi Alat
1. Pengertian
Langkah pertama untuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan
kotoran yang melekat pada peralatan medis/objek, sehingga aman untuk
penanganan selanjutnya.
2. Tujuan
a. Menurunkan transmisi penyakit dan pencegahan penyakit pada alat-alat
kesehatan yang telah di lakukan pencucian
b. Menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat
pensteril
c. Melindungi petugas dan pasien
3. Alat dan Bahan
a. Handscoon
b. Larutan klorin 5,25% (Bayclin)
c. Korentang
d. Bak perendam
4. Prosedur
a. Petugas memakai sarung tangan
b. Petugas menyiapkan bak perendam
c. Petugas membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin 5,25%
(Bayclin), dengan rumus:
5,25 %
- Jumlah bagian air - 1 = 10,5 – 1= 9,5
0,5 %
- Tambahkan 9 bagian (pembulatan ke bawah dari 9,5) air ke dalam 1
baian larutan klorin konsentrat (5,25%)
d. Petugas memasukkan larutan dekontaminasi yang telah dibuat ke dalam
bak perendam
e. Petugas memasukkan alat-alat yang sudah dipakai ke dalam bak
perendam dengan cara:
- Mengambil satu persatu alat dengan korentang
- Memasukkan satu persatu alat ke dalam bak perendam dengan
korentang
f. Alat dibiarkan di dalam larutan dekontaminasi ± 10 menit
M. Pengambilan Specimen
1. Pengertian
Pengambilan specimen pemeriksaan laboratorium untuk kemudian di periksa
sesuai dengan formulir pemeriksaan laboratorium.
2. Tujuan
Untuk mendapatkan bahan pemeriksaan laboratorium
3. Cara Pengambilan
a. Darah vena
1) Tentukan terlebih dahulu lokasi pengambilan
2) Letakkan lengan pasien lurus ke arah meja dengan telapak tangan
menghadap ke atas
3) Bersihkan lokasi yang akan di tusuk dengan kapas alcohol
4) Tusukkan jarum dengan posisi miring menghadap ke atas dan
membentuk sudut ± 15˚
5) Penghisap semprit di tarik perlahan-lahan sehingga darah masuk ke
dalam semprit sejumlah yang di kehendaki petugas
6) Letakkan kapas kering pada tempat tusukkan, jarum di tarik kembali
7) Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkan darah atau tabung yang
tersedia melalui dinding tabung agar tidak terjadi hemolisis
8) Segera di lakukan pencampuran antara darah dan antikoagulan yang
terdapat dalam tabung
b. Darah kapiler
1) Pilih ujung jari tengah atau jari manis. Pada bayi, pilih ujung tumit
bagian tepi medial atau lateral
2) Bersihkan dengan kapas alcohol bagian yang akan di tusuk
3) Tusuk bagian tepi jari tersebut dengan menggunakan lancet steril
(bukan pada bagian ujung jari)
4) Kumpulkan tetes darah berikutnya ke dalam tabung mikrotainer yang
mengandung EDTA. Segerea homogenkan dengan menggoyang
tabung.
5) Tutup bekas tusukan dengan kapas selama beberapa saat untuk
menghentikan perdarahan
c. Darah arteri
1) Sedot heparin menggunakan spuit 3 cc disposable sampai semua isi
dalam spuit terkena heparin kemudian kembalikan heparin
kebotolnya lagi (heparin hanya untuk membasahi spuit saja)
2) Tentukan terlebih dahulu lokasi pengambilan, umumnya darah di
ambil dari arteri femoralis, arteri radialis, arteri brachialis
3) Ambil darah arteri menggunakan spuit yang sudah dibasahi heparin
4) Setelah darah arteri di dapat, homogenkan darah arteri dalam spuit
dengan cara memutar-mutar spuit maju mundur ke depan ke
belakang 4-5 kali
5) Tutup lubang jarum dengan karet atau gabus
6) Sampel segera diperiksa
d. Specimen feses
1) Siapkan botol bersih dan kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan, nomor RM
2) Tamping feses pada botol yang telah di sediakan, hindari
kontaminasi dengan urine atau air
e. Specimen urine
1) Siapkan botol bersih dan kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan, nomor RM
2) Tamping urine sesuai jenis pemeriksaannya
f. Specimen sputum
1) Siapkan botol bersih dan kering bertutup ulir dan bermulut lebar
yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama, ruangan, nomor RM
2) Specimen di ambil pagi hari setelah bangun tidur
3) Pasien di minta untuk batuk dan menampung dahak yang di dapat
dalam wadah sampel dan segera menyerahkan ke petugas lab
g. Specimen secret
1) Slide bersih, kering yang telah diberi identitas berisi tanggal, nama,
ruangan, alamat, nomor RM
2) Untuk pasien pria, pasien di minta mengambil sampel sendiri setelah
diberi penjelasan oleh petugas
3) Secret vagina: pasien sebaiknya belum melakukan vaginal douching
sebelum pengambilan bahan pemeriksaan
Langkah Kerja
1) Cuci tangan
2) Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikkan
3) Memakai sarung tangan
4) Desinfeksi daerah penyuntikkan dengan kapas alcohol
5) Meregangkan dengan tangan kiri daerah yang akan di lakukan
suntikan
6) Melakukan suntikan dengan lubang jarum menghadap ke atas
membentuk 45˚ terhadap permukaan kulit
7) Melakukan aspirasi, bila tidak ada darah suntikkan obat perlahan
hingga habis
8) Menarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol, spuit bekas suntikkan
dimasukkan ke dalam bengkok
9) Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
10) Dokumentasikan waktu, obat, dan cara pemberian
b. Intracutan (IC)
Perisapan Alat:
1) Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
2) Kapas alcohol dalam tempatnya
3) Bak steril tertutup dan didalamnya berisi alas
4) Obat-obat dan pelarut sesuai dengan prinsip 6 benar
5) Perlak dan alasnya
6) Buku catatan pemberian obat
7) Bolpoint
Langkah Kerja:
1) Cuci tangan
2) Kaji adanya alergi
3) Gunakan sarung tangan
4) Pilih tempat penusukan pada lengan bawah atau tempat alternative
5) Posisikan pasien dengan lengan bawah menghadap ke muka perawat
6) Desinfeksi dengan alcohol tempat yang akan ditusuk
7) Tempatkan ibu jari tangan kiri sekitar 1 inci di bawah tempat
penusukan dan tarik kulit
8) Dengan ujung jarum menghadap ke atas, tusukkan jarum tepat di
bawah kulit dengan sudut 10˚-15˚
9) Jika jarum telah masuk ke bawah kulit dan terlihat, masukkan lagi
sekitar 1/8 inci dan masukkan obat perlahan-lahan, sampai terbentuk
jendalan pada kulit
10) Cabut jarum dengan sudut yang sama dengan saat disuntikkan
11) Jika terdapat darah, usap dengan lembut menggunakan kapas alcohol
lain (jendalan jangan ditekan)
12) Kaji kembali pasien dan tempat injeksi setelah 5’, 15’ dan secara
periodic selama waktu dinas
13) Buat lingkaran 1 inci di sekeliling jendalan dan intruksikan pasien
untuk tidak menggosok daerah suntikkan
14) Kembalikan posisi pasien dan buang peralatan yang sudah tidak
diperlukan
15) Evaluasi perasaan pasien
16) Cuci tangan
17) Dokumentasikan waktu, obat, dan cara pemberian
c. Intramuskular (IM)
Perisapan Alat:
1) Spuit dan jarum steril sesuai kebutuhan
2) Sarung tangan
3) Kapas alcohol dalam tempatnya
4) Bak steril tertutup dan didalamnya berisi alas
5) Obat-obat dan pelarut sesuai dengan prinsip 6 benar
6) Perlak dan alasnya
7) Bengkok
8) Buku catatan pemberian obat
9) Bolpoint
Langkah Kerja:
1) Cuci tangan
2) Kaji adanya alergi
3) Gunakan sarung tangan
4) Buka pakaian pasien sesuai dengan tempat yang akan disuntik
5) Pilih tempat penusukan
6) Desinfeksi dengan alcohol tempat yang akan ditusuk
7) Buka tutup jarum
8) Regangkan kulit di tempat yang akan ditusuk
9) Masukkan jarum dengan sudut 90˚ dengan tangan kanan
10) Lakukan aspirasi dan perhatikan pada saat aspirasi apakah keluar
darah
11) Jika keluar darah, tarik jarum keluar berikan tekanan dengan kapas
alcohol pada tempat tusukkan dan ulangi langkah ke 5 sampai ke 10
12) Jika tidak ada darah masukkan obat secara perlahan
13) Tarik jarum dengan sudut yang sama dengan saat disuntikkan
14) Usap dan bersihkan tempat penusukkan dengan kapas alcohol
15) Tempatkan jarum pada bengkok
16) Buka sarung tangan
17) Kembalikan posisi pasien
18) Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
19) Evaluasi perasaan pasien
20) Cuci tangan
21) Dokumentasikan waktu, obat, dan cara pemberian
d. Intravena (IV)
Persiapan Alat
1) Spuit dan jarum steril sesuia kebutuhan
2) Kapas alcohol dalam tempatnya
3) Obat-obat dan pelarut sesuai dengan prinsip 6 benar
4) Tornikuet
5) Plester
6) Bengkok
7) Sarung tangan
8) Perlak dan alasnya
9) Buku catatan pemberian obat
Langkah Kerja
1) Cuci tangan
2) Beri kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan
3) Gunakan sarung tangan
4) Atur posisi pasien
5) Jelaskan prosedur dan tujuan kepada pasien
6) Bebaskan lengan pasien dari baju
7) Letakkan tornikuet 5 cm di atas siku, kencangkan, anjurkan pasien
untuk mengepalka tangan dan membuka beberapa kali, palpasi dan
psatikan tempat yang akan ditusuk
8) Desinfeksi daerah suntikan
9) Pegang jarum dalam posisi 30˚ sejajar vena yang akan ditusuk, lalu
tusuk perlahan dan pasti
10) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam
vena
11) Lakukan aspirasi
12) Bila keluar darah di dalam spuit, lepaskan tornikuet
13) Masukkan obat ke dalam vena secara perlahan
14) Keluarkan jarum dari vena
15) Tutup tempat tusukkan dengan kapas dan plester
16) Evaluasi perasaan pasien
17) Cuci tangan
18) Dokumentasikan waktu, obat, dan cara pemberian
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA