OLEH:
NIM 2015201010
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yag Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Trend dan
Issue Pijat Oksitosin” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Asuhan
Kebidanan Kasus Kompleks. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan materi mengenai pijat oksitosin bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
BAB 1............................................................................................................................................ 4
1.3. Tujuan........................................................................................................................... 5
BAB 2............................................................................................................................................ 6
BAB 3.......................................................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan................................................................................................................. 10
3.2. Saran........................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
ASI adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk dikonsumsi bayi dan merupakan
sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. ASI ialah nutrisi
terbaik untuk semua bayi, akan tetapi tidak semua ibu bayi di awal kelahiran ASInya
sudah keluar. Ketidakcukupan produksi ASI merupakan alasan utama seorang ibu
untuk menghentikan pemberian ASI secara dini. Salah satu perawatan yang efektif
untuk meningkatkan produksi ASI ibu adalah pijat oksitosin.
Pijat oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan di punggung tepatnya pada tulang
punggung belakang sebagai upaya melancarkan produksi ASI pada ibu menyusui.
Pijat ini berfungsi untuk meningkatkan oksitosin yang dapat menenangkan ibu,
sehingga ASI pun keluar dengan sendirinya serta efektif untuk mengurangi
ketidaknyamanan fisik serta memperbaiki mood.
Adapun tujuan penulis membahas topik ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
ibu tentang suatu trend dan issue cara meningkatkan produksi ASI melalui pijat
oksitosin.
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Pijat Oksitosin
Definisi
Menurut Roesli dalam Ummah (2014), pijat oksitosin merupakan salah satu solusi
yang tepat untuk mempercepat dan memperlancar produksi dan pengeluaran ASI yaitu
dengan pemijatan sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima
atau keenam. Pijat ini akan memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu setelah
mengalami proses persalinan sehingga tidak menghambat sekresi hormon prolaktin
dan oksitosin.
Pijat oksitosin adalah pemijatan pada kedua sisi tulang belakang (vertebrae)
membentuk gerakan melingkar dari leher ke arah tulang belikat dan merupakan usaha
untuk merangsang hormon oksitosin yang berfungsi untuk merangsang kontraksi
uterus dan sekresi ASI (Suherni dkk, 2010 dalam Nahdiah, 2015).
Pijat oksitosin adalah tindakan yang dilakukan oleh suami pada ibu menyusui yang
berupa backmassage pada punggung ibu untuk meningkatkan pengeluaran hormon
oksitosin. Pijat oksitosin yang dilakukan oleh suami akan memberikan kenyamanan
pada bayi yang disusui (Rahayu, 2016).
bayinya.
4. Meningkatkan ASI.
5. Memperlancar ASI.
6. Melepas lelah.
7. Praktis
Manfaat pijatoksitosin bagi pisikologis ibu, yaitu (Suherni dkk, 2010 dalam Nahdiah,
2015):
3. Membantu ibu agar memiliki pikiran dan perasaan yang baik tentang
bayinya.
Pijat oksitosin dapat dilakukan pada 24 jam pertama setelah persalinan utnuk ibu yang
bersalin secara normal, namun untuk ibu yang bersalin secara section secarea dapat
dilakukan pada 24 jam kedua pasca persalinan. Hal ini berbeda karena adanya
keterbatasan fisikdan mobilisasi yang dialami oleh ibu post section secarea pada 24
jam pertama sehingga belum dapat dilakukan proses pemijatan.
Persiapan dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pijat oksitosin adalah :
d. handuk;
e. air hangat
1. Sebelum mulai dipijat ibu sebaiknya dalam keadaan telanjang dada dan
menyiapkan cangkir yang diletakkan di depan payudara untuk menampung ASI yang
mungkin menetes keluar saat pemijatan dilakukan.
2. Jika mau ibu juga bisa melakukan kompres hangat dan pijat payudara terlebih
dahulu.
3. Mintalah bantuan pada orang lain untuk memijat. Lebih baik jika dibantu oleh
suami.
4. Ada 2 posisi yang bisa dilakukan, yang pertama ibu bisa telungkup dimeja atau
posisi ibu telungkup pada sandaran kursi.
5. Kemudia carilah tulang yang paling menonjol pada tengkuk atau leher bagian
belakang atau disebut cervical vertebrae 7.
6. Dari titik tonjolan tadi turun kebawah kurang lebih 2cm disitulah posisi jari
diletakkan untuk memijat.
7. Memijat bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung telunjuk
kiri dan kanan.
8. Untuk ibu yang gemuk bisa dengan cara posisi tangan dikepal lalu gunakan
tulang-tulang disekitar punggung tangan.
10. Pijat oksitosin bisa dilakukan kapanpun ibu mau dengan durasi 3-5 menit. Lebih
disarankan dilakukan sebelum menyusui atau memerah (Rahayu, 2016).
2. rasa percaya diri sehingga tidak muncul persepsi tentang ketidakcukupan suplai
ASI
7. minum minuman hangat yang menenangkan dan tidak dianjurkan ibu minum
kopi karena mengandung kafein
1. Adanya sensasi sakit seperti diperas atau menggelenyar didalam sesaat sebelum
atau selama menyusui bayinya.
2. ASI mengalir dari payudaranya saat dia memikirkan bayinya atau mendengar
bayinya menangis.
4. ASI mengalir dari payudaranya dalam semburan halus jika bayi melepaskan
payudara saat menyusu.
5. Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi rahim, kadang diiringi dengan
keluarnya darah lochea selama menyusui di hari-hari pertama.
6. Isapan yang lambat dan tegukan oleh bayi, menunjukkan ASI mengalir dan
ditelan oleh bayi.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemberian pijat oksitosin pada ibu paot partum untuk meningkatkan produksi ASI
merupakan sebuah trend yang bisa diterapkan dalam pelayanan kebidanan. Tenaga
kesehatan khususnya bidan dapat menggunakan trend pijat oksitosin ini untuk
intervensi ibu post partum yang memiliki masalah dengan pengeluaran ASI yang
sedikit. Sehingga ibu dapat meminimalisir meminum obat-obatan hanya untuk
meningkatkan produksi ASI.
3.2. Saran
Dalam hal ini bidan dapat mengajarkan ibu post partum dan keluarga teknik pijat
oksitosin. Sehingga ibu post partum dan keluarga bisa mengaplikasikan pijat oksitosin
untuk meningkatkan produksi ASI.
DAFTAR PUSTAKA
1