Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PIJAT

OKSITOSIN DI RUANGAN PONEK RSUD LUBUK SIKAPING


TAHUN 2021
Siklus Keperawatan Maternitas

Oleh Kelompok 3:

Vivi Novianti (201000414901131)


Wedra Yefnita (201000414901132)
Yemi Saswita (201000414901133)
Yulfanri (201000414901134)
Yusrina (201000414901135)
Prima Jela Tiara Putri (201000414901136)
Muhammad Nur Refki (201000414901145)
Pembimbing

Klinik Akademik

( ) ( )

INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
PROFESI NERS
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan karunia yang dilimpahkanNya, sehingga kelompok dapat
menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Satuan acara
penyuluhaan tentang Pijat Oksitosin di ruangan Ponek RSUD lubuk
sikaping tahun 2021”Penulisan laporan ini diajukan sebagai salah satu
tugas di siklus keperawatan Maternitas.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak


bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu kelompok
mengucapkan Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan
kepada yang terhormat :

1. Ibu Ns. Yade Kurnia Sari M.Kep selaku pembimbing


akademik

2. Ibu Ns. Marisih Damanik M. Kep selaku pembimbing klinik

3. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Ners Prima


Nusantara Bukittinggi yang telah memberi semangat dan
kerja sama yang baik dalam penyusunan laporan ini

Kepada yang teristimewa Bapak, Ibu, kakak dan adikku serta


teman dan sahabat yang telah memberi dukungan kepada kelompok
untuk menyelesaikan Laporan ini. Terima kasih atas pengorbanan dan
dorongan yang telah diberikan pada kelompok, baik moril atau

2
materil. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, kepada semua pihak yang telah membantu kelompok.

Dalam penulisan ini kelompok mengharapkan kritikan dan


saran yang konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.

Lubuk Sikaping, Maret 2021

Kelompok

3
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TENTANG PIJAT OKSITOSIN

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas


Pokok Bahasan : Penyuluhan Tentang pijat oksitosin
Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/ Tanggal : Minggu,21-03-2021
Waktu : 10.30 WIB-Selesai
Tempat Pelaksanaan : Ruangan KB Rawatan

A. LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam

kehidupan wanita. Proses persalinan memiliki arti yang berbeda disetiap wanita,

dengan belum adanya pengalaman akan memunculkan kecemasan dan ketakutan

yang berlebih selama kehamilan (Wijaya dkk, 2014). Angka kematian Ibu

merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan

masyarakat di suatu negara. Menurut WHO kematian ibu adalah kematian selama

kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan akibat semua

sebab terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi

bukan disebabkan karena kecelakaan atau cedera (Meilinda, 2018).

Upaya pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan semenjak

persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian oksitoksin. Hormone oksitoksin ini

sangat berperan dalam proses involusi uteri. Proses involusi akan berjalan dengan

bagus jika kontraksi uterus kuat sehingga harus dilakukan tindakan untuk

memperbaiki uterus. Kejadian perdarahan pada ibu melahirkan saat ini justru

terjadi setelah ibu pulang kerumah. Hal ini disebabkan karena perawatan yang

intensif dilakukan oleh tenaga medis hanya pada saat ibu dirawat di rumah sakit/

4
rumah bersalin sedangkan lama rawat ibu hanya sampai hari ke dua selanjutnya

perawatan ibu dilakukan oleh keluarga (Cuningham, 2017).

Perdarahan dan pengembalian tinggi fundus uteri merupakan keadaan

setelah anak lahir, terjadinya kasus perdarahan menunjukan bahwa ada

permasalahan di tingkat keluarga, masyarakat, dan tenaga kesehatan.

Permasalahan yang ada di masyarakat bisa berupa masalah pengetahuan

masyarakat yang kurang mengenai perdarahan, tenaga kesehatan yang kurang

baik dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas. Upaya untuk

mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat plasenta dengan memperbaiki

kontraksi dan retraksi serat miometrium yang kuat dengan pijatan oksitiksin. Oleh

karena itu upaya mempertahankan kontraksi uterus melalui pijatan untuk

merangsang keluarnya hormone oksitoksin merupakan bagian penting dari

perawatan Post Partum (Riset Kesehatan Dasar, 2013).

Kontraksi dan involusi uterus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya adanya proses laktasi, Pijat Oksitoksin, Paritas, Senam nifas, Nutrisi,

Usia dan Pekerjaan. Oleh karena itu, upaya mempertahankan kontraksi uterus

untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin merupakan bagian penting dari

perawatan post partum. Oksitoksin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik

melalui oral, intra nasal, intramuscular, maupun dengan pemijatan yang

merangsang keluarnya hormone oksitoksin. Sebagaimana ditulis dalam European

Journal Of Neuroscience bahwa perawatan pemijatan berulang bisa meningkatkan

produksi hormone oksitoksin. Efek dari pemijatan itu sendiri bisa dilihat

reaksinya setelah 6-12 jam pemijatan (Ambarwati, 2010).

5
Pijat oksitosin dapat dilakukan oleh keluarga terutama suami pada ibu

menyusui yang berupa back massage pada punggung ibu untuk meningkatkan

hormon oksitosin. pemijatan dilakukan pada tulang belakang mulai dari costa ke

5-6 sampai scapula sehingga mempengaruhi kerja saraf parasimpatis untuk

menyampaikan perintah ke otak bagian belakang. Cara kerja hormon oksitosin

juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Karna kondisi psikologis ibu yang

baik dapat memperlancar pengeluaran hormon ini. Hormon yang dilepas dari

kelenjar hipofisis ini nantinya akan memperkuat dan mengatur kontraksi uterus,

mengompresi pembuluh darah dan membantu proses hemostatis. Adanya

kontraksi dan retraksi otot uterus menekan pembuluh darah yang mengakibatkan

berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini dapat mengurangi perdarahan dan

mempercepat proses involusi uterus. Melalui pemijatan atau rangsangan pada

tulang belakang, neurotransmitter akan merangsang hypothalamus sehingga

merangsang hormone prolaktin dan oksitoksin sehingga mempercepat involusi

uteri dan produksi ASI menjadi meningkat (Widuri, 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khairani (2017),

menyimpulkan bahwa oksitosin digunakan untuk memperbaiki kontraksi uterus

setelah melahirkan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya perdarahan post

partum dan mempengaruhi tinggi fundus uteri. Penelitian yang sama dilakukan

oleh Hamranani (2016) yang menyimpulkan bahwa oksitosin digunakan untuk

memperbaiki kontraksi uterus setelah melahirkan sebagai salah satu tindakan

untuk mencegah terjadinya perdarahan post partum. Hasil penelitian yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwasannya oksitosin bermanfaat untuk

6
memperbaiki involusi uterus dan bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi

perdarahan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Agar pasien dan keluarga mengetahui tentang pijat oksitosin.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti penyuluhan ini pasien dan keluarga dapat mengetahui :
a. Pengertian pijat oksitosin
b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat pijat oksitosin
d. Teknik pijat oksitosin
e. Waktu yang tepat pelaksanaan pijat oksitosin

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Penyuluhan tentang pijat oksitosin
2. Sasaran
Pasien dan keluarga Di Ruangan KB Rawatan RSUD Lubuk sikaping
3. Materi
a. Pengertian pijat oksitosin
b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat pijat oksitosin
d. Teknik pijat oksitosin
e. Waktu yang tepat pelaksanaan pijat oksitosin
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi/Tanya jawab
c. Demonstrasi
5. Media dan alat
a. Leaflet
b. Lembar balik
6. Waktu dan Tempat

7
Hari/Tanggal : Minggu, 21-03-2021
Waktu : Pukul 10.30 WIB-Selesai
Tempat Pelaksanaan : Di ruangan KB Rawatan

7. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan
a. Membuka kegiatan a. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam
Memperkenalkan diri dan
pembimbing
b. Menjelaskan topik b. Mendengarkan
penyuluhan c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
dari penyuluhan d. Mendengarkan dan
d. Kontrak waktu Memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan
a. Menggali a. Memberikan pendapat
pengetahuan pengetahuan
pasien dan keluarga tentang
pijat oksitosin b. Memperhatikan
b. Memberikan
reinforcement positif c. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan Memperhatikan.
tentang pengertian dari pijat d. Mendengarkan dan
oksitoksin Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan e. Mendengarkan dan
pijat oksitosin Memperhatikan
e. Menjelaskan f. Mendengarkan dan
manfaat pijat oksitosin Memperhatikan
f. Menjelaskan teknik g. Mendengarkan dan
pijat oksitosin Memperhatikan
g. Menjelaskan waktu h. Peserta bertanya

8
yang tepat pelaksanaan pijat
oksitosin i. Menjawab
h. Memberi
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
i. Menanyakan
kepada peserta tentang materi
j. Mendengarkan dan
yang telah diberikan, dan
memperhatikan
memberikan reinforcement
kepada peserta dapat
menjawab pertanyaan.
j. Mendemonstrasika
n pijat oksitosin
4. 5 menit Penutup
a. Evaluasi hasil a. Menjawab
b. Memberikan reinforcement b. Memperhatikan
positif
c. Memberikan kesimpulan c. Mendengarkan
tentang materi yang sudah
disampaikan
d. Mengucapkan terima kasih d. Mendengarkan
atas peran serta peserta
e. Mengucapkan salam penutup e. Menjawab salam
f. Membagikan leaflet f. Menerima leaflet

8. Setting Tempat

Keterangan :

9
: Pembimbing Klinik
: Pembimbing akademik
: Moderator
: Observer
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta
9. Pengorganisasian
a. Moderator : Prima Jela Tiara Putri
Peran mederator
1) Membuka dan menutup acara
2) Membuat tata tertib acara
3) Mengatur kelancaran acara
4) Mengingatkan coleader tentang waktu kegiatan
b. Penyaji : Yusrina
Peran Penyaji :
1) Menyampaikan materi
2) Coleader dan leader bekerja sama dalam melaksanakan acara
3) Menjawab pertanyaan dari semua peserta
c. Observer : Vivi Nofianti
Peran observer :
1) Mengamati jalannya kegiatan acara
2) Menilai dan mencata perilaku verbal dan nonverbal dari semua
peserta
3) Membuat laporan penyuluhan
d. Fasilitator : Yemi Saswita,Wedra Yefnita, Yulfanri, M.Nur Refki
Peran fasilitator :
1) Memotifasi peserta untuk mengajukan pertanyaan
2) Menjadi contoh bagi peserta,selama penyuluhan berlangsung
3) Membuat absensi bagi peserta penyuluhan
4) Memfasilitasi kegiatan penyuluhan
10. Evaluasi

10
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Minimal 70% dari audiens mengikuti penyuluhan
2) Tempat dan media tersedia sesuai perencanaan
3) Peran dan tugasa mahasiswa sesuai perencanaan.
b. Evaluasi Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
4) Suasana penyuluhan tertib.
5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang.
c. Evaluasi Hasil
1) Lansia 70 % bisa menyebutkan pengertian pijat oksitosin

2) Lansia 70 % bisa menyebutkan tujuan pijat oksitosin

3) Lansia 70 % bisa menyebutkan manfaat pijat oksitosin

4) Lansia 70 % bisa menyebutkan teknik pijat oksitosin

5) Lansia 70 % bisa menyebutkan waktu yang tepat pijat oksitosin

11
11. Materi (Terlampir)
MATERI PENYULUHAN
PIJAT OKSITOSIN
a. Pengertian
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang
mulai dari costa ke 5-6 sampai scapula akan mempercepat kerja saraf
parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang
sehingga oksitosin keluar. Intervensi akan dilakukan selama 7 hari,
pemijatan 2 kali sehari selama kurang lebih 2-3 menit pada pagi dan
siang hari. Efek pemijatan oksitosin itu sendiri dapat dilihat reaksinya
setelah 6-12 jam pemijatan. Pengukuran Pre Test dilakukan pada pagi
hari, dan Post Test dilakukan pada sore hari. (Ambarwati, 2010)
Pijat oksitoksin adalah suatu pemijatan tulang punggung belakang
mulai dari nervus 5-6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja
saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian
belakang sehingga oksitoksin keluar (Hamranam, 2010). Pijat oksitoksin
yaitu pemijatan sepanjang tulang belakang (Vertebrae) sampai tulang
costae kelima atau keenam akan memberikan rasa nyaman dan rileks
pada ibu setelah mengalami proses persalinan. Hormon oksitoksin akan
keluar melalui rangsangan ke putting susu melalui isapan mulut bayi
atau melalui pijatan pada tulang belakang ibu bayi, dengan dilakukan
pijatan pada tulang belakang ibu akan merasa tenang, rileks,
menurunkan ambang rasa nyeri dan mencintai bayinya, sehingga dengan
begitu hormon oksitoksin dan ASI cepat keluar (Roesli, 2011).
b. Tujuan
Pijatan ini memberikan rasa nyaman pada ibu setelah proses
persalinan dapat dilakukan 2-3 menit secara rutin 2 kali dalam sehari

12
Depkes (2012). Pijatan ini tidak harus dilakukan langsung oleh petugas
kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau anggota keluarga lain.
Petugas kesehatan mengajarkan kepada keluarga agar dapat membantu
ibu melakukan pijat oksitoksin karena teknik pijatan ini cukup mudah
dilakukan karena tidak menggunakan alat tertentu.
Melalui pemijatan atau rangsangan pada tulang belakang
neutransmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim
pesan ke hypothalamus di hypofise posterior untuk mengeluarkan
oksitoksin yang menyebabkan buah dada mengeluarkan air susunya dan
membuat uterus menjadi lebih cepat untuk berinvolusi. Dengan pijatan
di daerah tulang belakang ini juga akan merelaksasi ketegangan dan
menghilangkan stres dan dengan begitu hormon oksitoksin keluar dan
akan membantu pengeluaran air susu ibu dan membantu involusi uterus,
dibantu dengan isapan bayi pada putting susu pada saat segera setelah
lahir dengan keadaan bayi normal (Guyton, 2011).
c. Manfaat
Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses
menyusui,manfaat yang dilaporkan adalah selain menggurangi stress
pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada tulang belakang juga dapat
merangsang kerja hormon oksitosin,manfaat lain dari pijat oksitosin
adalah :
1. Meningkatkan kenyamanan
2. Meningkatkan gerak asi ke payudara
3. Menambah pengisian asi ke payudara
4. Memperlancar pengeluaran asi
5. Dan mempercepat proses involusi uterus.

d. Teknik pijat oksitosin

Persiapan alat :

1. Kursi

2. Meja

13
3. Minyak kelapa / baby oil

4. Bra khusus ibu menyusui

5. Handuk

Persiapan perawat :

1. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien

2. Mencuci tangan
Persiapkan lingkungan :

1. Menutup gorden atau pintu

2. Pastikan privasi pasien terjaga


Cara pijat oksitosin :

1. Ibu bersandar, bersandar kedepan, lipat lengan diatas meja didepannya


dan letakkan kepala diatas lengannya.

2. Payudara tergantung bebas, tanpa pakaian

3. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan


menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjukan
kedepan.

4. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan


gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.

5. Pada saat bersamaan, pijat kearah bawah pada kedua sisi tulang
belakang, dari leher ke arah tulang belikat, selama dua atau tiga menit.

14
e. Waktu pelaksanaan yang tepat

Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui atau
memerah asi,lebih disarankan.atau saat pikiran ibu sedang pusing,badan
pegal-pegal.cukup 3-5 menit saja persesi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Prawirahardjo. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Riset Kesehatan Dasar. 2013. Profil Kesehatan Ibu dan anak. Depertemen
Kesehatan

Roesli. 2011. Mengenal Asi Ekslusif. Jakarta : Trubus Agriwidya

Saleha. 2013. Meningkatkan Kontraksilitas Uterus atau Oksitosin. Dalam Ester.


M. (Ed) Farmakologi Kebidanan

Sulastri. 2011. Perawatan Masa Nifas. Jakarta: Fitra Maya

16

Anda mungkin juga menyukai