Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT OKSITOSIN DI RUANG


NICU RSUD KOTA MATARAM

Pokok Bahasan : Pijat Oksitosin


Sub Pokok Bahasan :
a. Pengertian Pijat Oksitosin
b. Tujuan Pijat Oksitosin
c. Manfaat Pijat Oksitosin
d. Teknik Pijat Oksitosin
e. Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat
Oksitosin
Tanggal : Sabtu, MARET 2023
Tempat : NICU RSUD KOTA MATARAM
Pelaksana : Jumiati dan Sugito Adi Purnawan
Audience/sasaran : Keluarga Pasien

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupannya. ASI
terbukti mempunyai keunggulan yang tidak dapat digantikan oleh makanan dan
minuman manapun karena ASI mengandung zat gizi yang Waktu
: 10.00 – 10.45 WITA

paling tepat, lengkap dan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan bayi


setiap saat (Elza, 2009)
Proses menyusui idealnya dapat segera dilakukan begitu bayi lahir. Bayi
yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya di
20-30 menit setelah lahir. Itupun jika bayi tidak mengantuk akibat pengaruh
obat ataupun anastesi yang diberikan kepada ibu saat proses melahirkan. Di
jam-jam pertama, bayi akan relatif tenang, terjaga dan memiliki kemampuan

1
menyusu dengan baik (Soraya, 2010).
Kenyataan dilapangan menunjukkan produksi dan ejeksi ASI yang sedikit
pada hari-hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian
ASI secara dini. Menurut Cox (2006) disebutkan bahwa ibu yang tidak
menyusui bayinya pada hari-hari pertama menyusui disebabkan oleh
kecemasan dan ketakutan ibu akan kurangnya produksi ASI serta kurangnya
pengetahuan ibu tentang proese menyusui. Menyusui dini di jam-jam pertama
kelahiran jika tidak dapat dilakukan oleh akan menyebabkan proses menyusu
tertunda, maka alternatif yang dapat dilakukan adalah memerah atau
memompa ASI selama 10-20 menit hingga bayi dapat menyusu. Tindakan
tersebut dapat membantu memaksimalkan reseptor prolaktin dan
meminimalkan efek samping dari tertundanya proses menyusui oleh bayi,
salah satu solusi dari ketidaklancaran ASI adalah pijat oksitosin. Dimana pijat
okstiosin dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah
melahirkan sehingga sangat berperan dalam produksi ASI (Evariny, 2008).
Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Khususnya di Ruang Mawar 1 terdapat
49 pasien 5 diantaranya adalah pasien yang baru melahirkan secara SC atau
post partum, dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan kelompok
didapatkan bahwa terdapat 3 dari 5 ibu post partum/ post SC ASI belum
keluar setelah proses kelahiran bayinya. Selain itu, para ibu mengatakan tidak
mengetahui cara agar ASInya dapat berproduksi. Berdasarkan latar belakang
diatas, kelompok tertarik untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang pijat
oksitosin di Ruang Mawar 1 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, peserta
dapat mengetahui informasi tentang Pijat Oksitosin

2
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit, diharapkan
peserta dapat:
a. Pengertian Pijat Oksitosin
b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat Pijat Oksitosin
d. Teknik Pijat Oksitosin
e. Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat
Oksitosin

C. Topik
a. Menjelaskan Pengertian Pijat Oksitosin
b. Menjelaskan tujuan Pijat oksitosin
c. Menjelaskan Manfaat Pijat Oksitosin
d. Menjelaskan Teknik Pijat Oksitosin
e. Menjelaskan Waktu yang tepat pelaksanaan Pijat Oksitosin
f.
D. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

E. Media
 LCD
 Laptop
 Power ponit
 Leafleat

3
F. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pendahuluan
 Memberi salam  Menjawab salam 5 mnt
 Memberi pertanyaan apersepsi  Memberi salam
 Mengkomunikasikan pokok  Menyimak
bahasan
 Mengkomunikasikan tujuan  Menyimak
2 Kegiatan Inti
 Menjelaskan Pengertian  Menyimak 35 mnt
Pijat Oksitosin
 Menjelaskan tujuan
pijat oksitosin
 Menjelaskan Manfaat
Pijat Oksitosin
 Menjelaskan teknik
Pijat Oksitosin
 Menjelaskan Waktu  Bertanya
yang tepat pelaksanaan Pijat
Oksitosin  Memperhatikan
 Memberikan
Kesempatan keluarga bertanya
 Memberikan
kesempatan perawat untuk
menjawab pertanyaan
3 Penutup
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan 5 mnt
bersama perawat

4
 Memberikan evaluasi secara lisan  Menjawab
 Memberikan salam penutup

G. Setting Tempat

Keterangan: : Peserta penyuluhan

: Fasilitator dan Observer

: Penyaji

H. Pengorganisasian
a. Penyaji :
b. Fasilitator/ Observer :

I. Rencana Evaluasi
Tahap Evaluasi Indikator Keberhasilan
Struktur  Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan
masalah keperawatan.
 Alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum
penyuluhan dimulai.
 Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya
lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan

5
yaitu berupa LCD, laptop, power point dan leaflet.
Proses  60% Peserta berada ditempat sesuai waktu yang
telah ditentukan
 60% peserta tetap mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai.
 60% Peserta kooperatif dan aktif dalam penyuluhan
dengan memperhatikan materi yang disampaikan
dan bertanya pada penyuluh mengenai hal-hal yang
belum dimengerti
Hasil  60% peserta dapat menjelaskan manfaat pijat
oksitosin.
 60% peserta dapat menyebutkan waktu yang tepat
untuk dilakukan pijat oksitosin.
 60% peserta dapat mendemonstrasikan pijat
oksitosin.

LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan (Yohmi & Roesli,
2009).

6
B. TUJUAN
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau reflex let

down.

C. MANFAAT
Selain untuk merangsang refleks let down manfaat pijat oksitosin adalah
memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement),
mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin,
mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI, 2007).

D. PERSIAPAN ALAT
1. Alat-alat
- Kursi
- Meja
- Minyak kelapa
- Handuk
2.      Persiapan perawat
- Menyiapkan alat dan mendekatkanya ke pasien
- Membaca status pasien
- Mencuci tangan
3.      Persiapan lingkungan
- Menutup gordien atau pintu
- Pastikan privaci pasien terjaga

E. CARA PIJAT OKSITOSIN


Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007) :
a. Melepaskan baju ibu bagian atas
b. Ibu miring ke kanan maupun kekiri, lalu memeluk bantal

7
c. Memasang handuk
d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil
e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan
dua kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah,
dari leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit
h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
i. Membersihkan punggung ibu dengan waslap air hangat dan dingin secara
bergantian.

F. WAKTU PELAKSAAN YANG TEPAT


Waktu yang tepat untuk pijat oksitosin adalah sebelum menyusui atau
memerah ASI, lebih disarankan. Atau saat pikiran ibu sedang pusing, badan
pegal-pegal. Cukup 3-5 menit saja per sesi (Depkes, 2007).

8
DAFTAR PUSTAKA

Cox, S. (2006).Breasfeeding with confidence: Panduan untuk Belajar Menyusui


dengan Percaya Diri (Gracinia, Penerjemah). Jakarta: Gramedia.

DEPKES RI, 2007

Elza, Y. (2009). Dukung Ibu untuk Meraih Emas,


http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=402, diperoleh
tanggal 07 April 2015.

Evariny, A. (2008). Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui,


http://www.hypnobirthing.web.id/?, diperoleh tanggal 07 April 2015.

Roesli, U & Yahmi, E. (2009). Manajemen Laktasi. Jakarta: IDAI.

Soraya, L. L. (2010). Agar ASI Lancar di Masa Menyusui,


http://www.mailarchive.com/milis-nakita@net.gramedia-majalah.com,
diperoleh tanggal 07 April 2015.

Anda mungkin juga menyukai