Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENGAJARAN

PIJAT OKSITOSIN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas stase maternitas Program Pofesi Ners
Angkatan XXXIV

Disusun oleh:
Kelompok IV Maternitas

PROGRAM PROFESI NERS MATERNITAS ANGKATAN XXXIV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Judul Penyuluhan : Pijat Oksitosin


Mata Ajaran : Pijat Oksitosin
Sasaran : Keluarga di Ruang Alamanda A RSUP Dr. Hasan Sadikin
Hari/Tanggal : Senin, 25 September 2017
Waktu : 1 x 30 menit
10.30 s.d. 11:00 WIB
Tempat : Ruang Alamanda A RSUP Dr. Hasan Sadikin
Penyuluh : Mahasiwa PPN XXXIV FKep Unpad Kelompok 4
Maternitas Gelombang 1
1. Tujuan Institusional
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga mampu melakukan pijat oksitosin
untuk memperlancar produksi ASI yang telah diajarkan di RS.
2. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, 80% keluarga di Ruang Alamanda A
RSUP Dr. Hasan Sadikin mampu melakukan pijat oksitosin sesuai dengan
petunjuk yang diberikan.
3. Karakteristik/Prasyarat Peserta Didik
Keluarga ibu post partum di Ruang Alamanda A RSUP Dr. Hasan Sadikin
yang berjumlah 15 orang
4. Analisa Tugas
Know:
a. Definisi pijat oksitosin
b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat pijat oksitosin
d. Teknik pijat oksitosin
Do:
a. Melakukan langkah-langkah pijat oksitosin sesuai dengan contoh dengan
benar
Show:
a. Mengamati respon keluarga saat diberikan pijatan
b. Memerhatikan respon keluarga saat diberikan pijatan
5. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta didik mampu:
a. Menjelaskan pengertian pijat oksitosin dengan tepat
b. Menyebutkan tujuan pijat oksitosin
c. Menyebutkan manfaat pijat oksitosin
d. Mendemonstrasikan langkah-langkah pijat oksitosin dengan benar
e. Menjawab pertanyaan pendidik saat penyampaian materi
penyuluhan
6. Pokok Bahasan
Pijat Oksitosin
7. Sub Pokok Bahasan
a. Definisi pijat oksitosin
b. Tujuan pijat oksitosin
c. Manfaat pijat oksitosin
d. Teknik pijat oksitosin
8. Materi Pengajaran
Dilampirkan
9. Alokasi Waktu
a. Pembukaan/Apersepsi : 5 menit
b. Penjelasan/uraian materi : 15 menit
c. Simulasi/nonton video : 15 menit
d. Rangkuman akhir/penutup (closure) : 5 menit
10. Strategi Instruksional
a. Menjelaskan materi-materi pelajaran
b. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman
peserta
c. Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta
d. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta
11. Kegiatan Belajar-Mengajar
Kegiatan
Tahap Kegiatan Pendidik Metode Media Waktu
Peserta Didik
Sebelum a. Menyiapkan --- ---
kegiatan peralatan dan
perlengkapan
b. Set ruangan
c. Menyiapkan daftar
hadir
d. Menyiapkan video
e. Menyiapkan pretest
f. Menyiapkan posttest
Kegiatan Apersepsi
pembuka a. Melakukan Menyimak Ceramah 5
perkenalan
b. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
c. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
dibahas
d. Pengantar tentang Menyimak
pijat oksitosin
Uraian a. Menggali Menguraikan Ceramah 15
materi pengetahuan peserta pengetahuan dan
didik tentang pijat Tanya
oksitosin Jawab
b. Menjelaskan Menyimak Leaflet
pengertian pijat
oksitosin
c. Menggali persepsi Mengutarakan
peserta didik pijat ide/pendapat
oksitosin Menyimak
d. Menjelaskan tujuan
pijat oksitosin
e. Menanyakan kembali
persepsi peserta Mengutarakan
tentang tujuan pijat pendapat
oksitosin
f. Menjelaskan manfaat 15
pijat oksitosin Menyimak
g. Menjelaskan langkah
-langkah pijat Menyimak Video
oksitosin Model
h. Meredemonstrasikan
langkah-langkah pijat Mendemonstra
oksitosin sikan
Kegiatan Menutup pertemuan: Ceramah Flip Chart 5
menutup a. Menyimpulkan hasil Menyimak
materi Tanya
b. Mengundang Mengutarakan jawab
komentar atau pendapat/perta-
pertanyaan peserta. nyaan
Peserta diharapkan
mampu
menyimpulkan
materi yang telah
diberikan
c. Menjawab Evaluasi
pertanyaan atau
komentar dengan
singkat dan jelas
Total 40
12. Variasi Media Pengajaran
a. Infocus dan layar
b. Video
c. Leaflet
d. Model
13. Metode Instruksional
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
Lampiran Materi
Pijat Oksitosin untuk Ibu Postpartum

Proses Pengeluaran ASI


Pengeluaran ASI dipengaruhi oleh hormone-hormon dalam tubuh ibu.
Hormone tersebut adalah prolactin dan oksitosin.
1. Hormon Prolaktin
Hormon Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang berada di
dalam otak dan berpengaruh terhadap berbagai fungsi fisiologis tubuh.
Prolaktin merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI, sedangkan
rangsangan pengeluaran prolaktin ini adalah pengosongan ASI dari gudang
ASI (Sinus Lactiferus). Semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari payudara
maka produksi ASI akan semakin bertambah banyak, sebaliknya apabila bayi
berhenti menghisap atau jarang menyusu maka produksi Asi akan berkurang
bahkan bisa berhenti.
Setiap kali bayi menyusu pada payudara ibu, isapannya akan
merangsang ujung saraf di sekitar payudara. Rangsangan ini diantar ke bagian
depan kelenjar hipofisa untuk memproduksi prolaktin. Prolaktin dialirkan oleh
darah ke kelenjar payudara dan kemudian merangsang pembuatan ASI. Jadi,
ASI baru akan diproduksi jika terjadi pengosongan gudang ASI.
Proses dari perangsangan payudara hingga pembuatan ASI disebut
refleks Produksi ASI atau Refleks Prolaktin, dan semakin sering ibu menyusui
bayinya, akan semakin banyak pula produksi ASI-nya. Semakin jarang ibu
menyusui, maka semakin berkurang jumlah produksi ASI-nya.
Pada efek lain prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain,
yaitu menekan fungsi indung telur (Ovarium), dan akibatnya dapat
memperlambat kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain ASI
eksklusif dapat menjarangkan kehamilan.
2. Hormon Oksitosin
Hormon lain yang berkaitan dengan proses keluarnya ASI adalah
oksitosin. Hormon ini berperan untuk merangsang keluarnya ASI. Dalam
istilah lain, hormon oksitosin sering pula disebut hormon cinta. Karena
produksi hormon ini dipengaruhi oleh suasana hati sang ibu.
Prosesnya, rangsangan dari isapan bayi saat menyusu akan diteruskan
menuju hipotalamus yang memproduksi hormon oksitosin. Selanjutnya
hormon oksitosin akan memicu otot-otot halus di sekitar sel-sel pembuat ASI
untuk mengeluarkan ASI. Otot-otot tersebut akan berkontraksi dan
mengeluarkan ASI. Proses ini disebut let down reflect (refleks keluarnya ASI).
Reaksi bekerjanya hormon oksitosin akan terasa pada saat bayi
menyusu pada payudara ibu. Kelenjar payudara akan mengerut sehingga
memeras ASI untuk keluar. Banyak wanita yang dapat merasakan
payudaranya terperas saat menyusui, hal tersebut menunjukkan bahwa ASI
mulai mengalir dari pabrik susu (alveoli) ke gudang susu (Ductus
Lactiferous).
Bayi tidak akan mendapatkan ASI cukup apabila hanya mengandalkan
reflek prolaktin saja, diperlukan bantuan oleh refleks oksitosin. Jika refleks ini
tidak bekerja, bayi tidak akan mendapatkan cukup ASI, walaupun
sesungguhnya produksi ASI cukup. Refleks oksitosin lebih rumit
dibandingkan refleks prolaktin, karena refleks ini berhubungan langsung
dengan kejiwaan atau sensasi ibu. Perasaan ibu dapat meningkatkan dan
menghambat produksi ASI. Karenanya sebaiknya ibu menghindari stress yang
pada akhirnya akan menghambat produksi ASI. Diperlukan dukungan
keluarga terutama suami untuk mensupport pemberian ASI untuk buah hati
tercinta, dengan cara menciptakan suasana ketenangan dan kenyamanan ibu
dan bayi.
Cara Menstimulasi Hormon Oksitosin
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu
menyusui. Saat ibu menyusui merasa nyaman dan rileks pengeluaran oksitosin
dapat berlangsung dengan baik. Titik-titik yang dapat memperlancar ASI
diantaranya, tiga titik di payudara yakni titik di atas putting, titik tepat pada
putting, dan titik di bawah putting. Serta titik di punggung yang segaris
dengan payudara. Pijat stimulasi oksitosin untuk ibu menyusui berfungsi
untuk merangsang hormon oksitosin agar dapat memperlancar ASI dan
meningkatan kenyamanan ibu. Berikut cara yang dilakukan untuk
menstimulasi refleks oksitosin:
a. Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu menyusui mampu menyusui
dengan lancar.
b. Gunakan teknik relaksasi misalnya nafas dalam untuk mengurangi rasa
cemas atau nyeri.
c. Pusatkan perhatian ibu kepada bayi
d. Kompres payudara dengan air hangat
e. Pemijatan oksitosin
Tanda dan Sensasi Refleks Oksitosin Aktif
ibu mungkin mengamati :
1) Sensasi diperah atau gelenyar (tingling sensation) di dalam payudara
sesaat sebelum menyusui atau pada waktu proses menyusui berlangsung
2) ASI mengalir dari payudara bila ibu memikirkan bayinya, atau mendengar
bayinya menangis
3) ASI menetes dari payudara sebelah, bila bayi menyusu pada payudara
yang lainnya
4) ASI memancar halus ketika bayi melepas payudara pada waktu menyusui
5) Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi rahim, kadang diiringi keluarnya
darah selama menyusui di minggu pertama
6) Hisapan yang lambat, dalam dan tegukan bayi menunjukan bahwa ASI
mengalir ke dalam mulut bayi.
Hal Hal yang Meningkatkan Hormon Oksitosin
1) Ibu dalam keadaan tenang
2) Mencium dan mendengarkan celotehan bayi atau tangisannya
3) Melihat dan memikirkan bayinya dengan perasaan kasih dan sayang
4) Ayah menggendong bayi dan diberikan kepada ibu saat akan menyusui
dan menyendawakannya
5) Ayah menggantikan popok dan memandikannya
6) Ayah bermain, menggendong, mendengarkan nyanyian, dan membantu
pekerjaan rumah tangga
7) Ayah memijat bayi.
Hal hal yang Mengurangi Produksi Oksitosin
1) Ibu merasa takut jika menyusui akan merusak bentuk payudara
2) Ibu bekerja
3) Ibu merasa khawatir produksi ASI nya tidak cukup
4) Ibu merasa kesakitan, terutama saat menyusui
5) Ibu merasa sedih, cemas, kesal, dan bingung
6) Ibu merasa malu untuk menyusui
7) Suami atau keluarga kurang mendukung dan mengerti ASI

Pijat Oksitosin
Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik melalui oral,
intranasal, intra-muscular, maupun dengan pemijatan yang merangsang keluarnya
hormon oksitosin. Sebagaimana ditulis Lun, et al (2002) dalam European Journal
of Neuroscience, bahwa perawatan pemijatan berulang bisa meningkatkan
produksi hormon oksitosin. Efek dari pijat oksitosin itu sendiri bisa dilihat
reaksinya setelah 6-12 jam pemijatan (Lun, et al 2002). Pijat oksitosin adalah
suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5 - 6 sampai
scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan
perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar.
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari
nervus ke 5 - 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis
untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar
Pijat oksitosin juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan
oleh keluarga, terutama suami pada ibu menyusui yang berupa pijatan pada
punggung ibu untuk meningkatkan produksi hormone oksitosin. Sehingga dapat
mempercepat penyembuhan luka bekas implantasi plasenta, mencegah
perdarahan, serta memperbanyak produksi ASI.
Pijat stimulasi oksitosin untuk ibu menyusui berfungsi untuk merangsang
hormon oksitosin agar dapat memperlancar ASI dan meningkatan kenyamanan
ibu.
Manfaat Pijat Oksitosin
Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan ibu menyusui, diantaranya:
a. Mempercepat penyembuhan luka bekas implantasi plasenta
b. Mencegah terjadinya perdarahan post partum
c. Dapat mempercepat terjadinya proses involusi uterus
d. Meningkatkan produksi ASI
e. Meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui
f. Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu dan keluarga
Efek Fisiologis dari Pemijatan Oksitosin
Efek fisiologis dari pijat oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot
polos uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan sehingga
bisa mempercepat proses involusi uterus.
Cara Pemijatan Oksitosin
a. Menstimulir puting susu : bersihkan putting susu ibu dengan menggunakan
kassa yang telah dibasahi air hangat, kemudian tarik putting susu ibu secara
perlahan. Amati pengeluaran ASI
b. Mengurut atau mengusap payudara secara perlahan, dari arah pangkal
payudara kearah putting susu.
c. Penolong pemijatan berada di belakang pasien, kemudian licinkan kedua
telapak tangan dengan menggunakan baby oil. Pijat leher, posisikan tangan
menyerupai kepalan tinju. Lakukan pemijatan ini sebatas leher selama 2 3
menit.
d. Pijat punggung belakang ibu (sejajar daerah payudara) menggunakan ibu jari.
Tekan kuat membentuk gerakan melingkar kecil kecil. Lakukan gerakan
sebatas tali bra selama 2 3 menit
e. Kemudian, telusuri kedua sisi tulang belakang, posisikan kedua tangan
menyerupai kepalan tinju dan ibu jari menghadap kearah atas atau depan.
Ada dua posisi alternatif, boleh telungkup di meja atau bisa telungkup di sandaran
kursi
Setelah itu, di area tulang belakang leher, cari daerah dengan tulang yang paling
menonjol, nama kerennya processus spinosus/cervical vertebrae 7.

Dari titik penonjolan tulang tadi, turun sedikit ke bawah kurang lebih 1-2 jari dan
dari titik tersebut, geser lagi ke kanan dan kiri masing-masing 1-2 jari. Mulailah
lakukan pijatan dengan gerakan memutar perlahan-lahan ke arah bawah sampai ke
batas garis bra. Jika Mama mau terus dipijat sampai pinggang juga boleh. Tapi
menurut penelitian, titik untuk merangsang oksitosin hanya sampai batas itu.
Posisi jari saat memijat, bisa bervariasi.
Referensi
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 1995. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4, Maria A Wijayarti dan Peter
Anugerah (penterjemah). 2005. Jakarta: EGC
Cuningham. 2006. Obsietri Williams. Edisi 21.Volume 1. Jakarta: EGC.
Pillitery. 2003. Maternal and Child Health Nursing. Buku I. Fourth Edition.
Philadelphia: Lippincott
Hamranani, S. 2010, Pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu
post partum yang mengalami persalinan lama di rumah sakit wilayah
Kabupaten Klaten. Tesis UI: tidak dipublikasikan.
Lund, I; Moberg, U; Wang, J; Yu, C; Kurosawa, M. (2002). Massage affect
nociception of oxytocin. J.European neuroscience Vol 16:330-338.
Rahayu, D., Santoso, B., & Yunitasari, E. (2015). Produksi ASI Ibu dengan
Intervensi Acupresure Point For Lactation dan Pijat Oksitosin. Jurnal Ners,
10(1), 919.
Rahayuningsih, T., Mudigdo, A., & Murti, B. (2016). Effect of Breast Care and
Oxytocin Massage on Breast Milk Production: A study in Sukoharjo
Provincial Hospital. Journal of Maternal and Child Health, 1(2), 103111.
Suhermi, Dkk. 2008 . Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai