OLEH :
3. Sasaran
Balita (umur 3-5 tahun) di PAUD Dahlia RW 01 Jagir Sidoresmo Jagir-
Wonokromo-Surabaya.
4. Materi
Terlampir
2
5. METODE
Demontrasi
6. Media
a. LCD+Proyektor
b. Alas (karpet)
7. Setting
a. Setting waktu
No Fase Kegiatan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pra Menyiapkan satuan 5 menit
interaksi acara kegiatan,
peralatan, dan persiapan
peserta
2. Kerja Membuka kegiatan Menjawab salam 30 menit
dengan mengucapkan
salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
kegiatan yang akan
dilakukan
Menyebutkan materi Memperhatikan
yang akan diberikan
Demonstrasi secara Mengikuti gerakan
langsung senam yoga instruktur
untuk balita
3. Evaluasi Mengevaluasi kegiatan 15 menit
senam yoga yang telah
terlaksana
4. Terminasi Mengakhiri pertemuan Mendengarkan dan 5 menit
dan mengucapkan terima menjawab salam
kasih atas partisipasi
peserta dan salam
penutup
b. Setting tempat
3
Keterangan:
M : Instruktur
N : Peserta
Op : Mahasiswa/Observer
8. Pengorganisasian Kelompok
Susunan kepanitiaan:
a. Instruktur : Herdiana Putri L
b. Observer : 1. Roidatus Sofi
2. Yuni Kurniawati
3. M. Asrorun Niam
9. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Kesiapan SAP, materi serta media
Kesiapan instruktur
b. Evaluasi proses
Kesesuaian waktu
Respon peserta selama kegiatan
Kelancaran kegiatan
Peran instruktur sesuai pengorganisasian
c. Evaluasi hasil
Peserta dapat:
Peserta mampu mengikuti kegiatan senam yoga secara tertib.
Peserta mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus
sesuai dengan tahap perkembangan balita.
4
5
Lampiran Materi:
YOGA UNTUK BALITA
1. Pengertian
Yoga adalah suatu gerakan seni olah tubuh dan pernapasan yang terkenal
dari India, gerakan yoga adalah gerakan untuk melatih otot-otot tubuh disertai
olah napas. Melalui gerak tubuh yang disertai teknik pengaturan napas dan
pemusatan konsentrasi, fisik akan lebih sehat, bugar, dan kuat, bahkan emosi pun
lebih seimbang (Wong,2011). Yoga tidak hanya untuk orang dewasa, juga bagus
dilakukan anak-anak bahkan balita. Tak hanya membuat tubuh sehat, yoga juga
bisa menumbuhkan kreativitas si kecil. Gerak tubuh ini memberikan banyak
manfaat untuk mereka, terutama jika yoga mulai dilakukan pada masa
pertumbuhannya dimana hal ini dapat mengasah kemampuan motorik halus dan
kasar bagi balita sesuai dengan tahap perkembangannya.
Manfaat yoga bagi anak dan balita tidak hanya bermanfaat untuk mental dan
fisik tetapi juga bisa membantu si kecil bersikap lebih tenang, yoga membantu
memperbaiki konsentrasi, fokus dan itu membuat anak merasa nyaman dengan
diri mereka sendiri (Wong, 2011).
Tujuan utama yoga untuk anak dan balita adalah untuk untuk memperbaiki
postur tubuh, meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, kebugaran koordinasi,
dan kekuatan fisik. Yoga juga mengoptimalkan penggunaan otak kiri dan kanan
sehingga intelektualitasnya bisa lebih terasah dan sinkron. Tentu ini akan
membuat anak lebih fokus dan bisa meningkatkan konsentrasi sehingga otak dan
kecerdasannya berkembang dan potensi yang dimilikinya pun tergali.
Sama halnya dengan manfaat yoga pada orang dewasa, yoga untuk anak-anak
juga meningkatkan jiwa yang positif.
Yoga juga mengajarkan anak supaya menjadi manusia yang baik.
Mengajarkan bagaimana menghargai diri sendiri dan semua ciptaan Tuhan dan
sebagainya. Selain itu, yoga bermanfaat membentuk emosi yang seimbang.
Keterampilan sosial, membangun rasa percaya diri, dan membantu mengatasi
stres, mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak, mempertajam dan
6
memperluas kesadaran anak. Yoga yang dilakukan dengan baik dan teratur dapat
membantu anak untuk menjadi lebih tenang (lppm guna bhakti mandiri, 2013).
7
2) Dapat membentuk struktur tulang, badan jadi lebih fleksibel, kuat dan
otot-otot tumbuh dengan baik.
3) Dapat membantu otot-otot tubuh bekerja dengan baik dan interaksi antar
organ seperti tekanan darah, detak jantung, serta system pernapasan
menjadi lebih baik.
4) Dapat membantu kecerdasan anak, karena dengan yoga bisa
menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan kiri, koneksi antara
masing-masing fungsi otak pun jadi lebih baik.
5) Dapat memperkuat sistem pertahanan tubuh.
6) Dapat melatih konsentrasi atau fokus pada suatu hal.
7) Dapat menunjang aktivitas fisik atau olahraga lainnya.
8
1) Pilihkan pakaian yang membuat bayi dan anak dapat bergerak dengan
leluasa.
2) Pilihkan pakaian bayi dan anak yang terbuat dari bahan yang mampu
menyerap keringat dan tidak panas.
3) Hindari pakaian dengan banyak kancing (akan sakit bila tertindih
badannya) atau pita-pita yang menjuntai (bisa mengenai mata atau masuk
dalam mulutnya).
4) Oleh karena ibu yang menjadi partner beryoga, kenakan pakaian yang tak
merepotkan diri anda sendiri, misalnya bertali, terlalu panjang di bagian
lengan dan kaki.
5) Hindari pakaian ibu yang terbuat dari bahan sintetis 100%, sedapat
mungkin kenakan yang terbuat dari katun, jika pun mengandung bahan
sintetis, pastikan juga mengandung serat alami (katun). Bagaimana pun
dalam beberapa pose dan gerakan ibu harus memeluk bayi, ketika bayi
mulai berkeringat, pakaian ibu menjadi salah satu penyerap keringatnya.
Bahan alami memungkinkan bayi merasa nyaman dan tak memicu alergi.
Dalam beryoga, faktor pelatih sangat penting. Pelatih yang handal dapat
melatih setiap gerakan dengan sempurna dan juga memberi penjelasan seputar
falsafah yoga secara utuh. Dengan begitu, gerakan yang dilakukan tidak akan
salah dan malah menyebabkan cedera. Khusus yoga bagi bayi, ada kriteria penting
yang tak boleh diabaikan. Pelatih harus mengerti betul proses tumbuh kembang
anak.
Meski begitu, ini bukan berarti ibu tidak bisa beryoga bersama bayi di
rumah. Kuncinya adalah, ibu sudah memahami betul tujuan dari setiap gerakan
dan cara melakukannya dengan benar. Ada baiknya ibu tetap melakukan yoga
bersama bayi-bayi lain di bawah bimbingan pelatih setiap minggunya. Selain
pelatih bisa memantau perkembangannya, bayi jadi semakin pintar jika sesering
mungkin bertemu teman-teman seusianya.
9
4. Jenis-Jenis Yoga Untuk Bayi Dan Anak
a. Jenis Yoga untuk bayi
1) Apana
a) Baringkan bayi di matras lembut dan wajahnya menghadap anda.
b) Pegang kedua paha si kecil, ibu jari anda di bawah paha, sementara jari
lain di atas pahanya.
c) Secara perlahan-lahan, bawa kedua paha bayi ke dadanya. Tahan sekitar
5 detik, lalu kembali ke posisi semula.
d) Lakukan gerakan sebanyak 5-10 kali.
Manfaat : Membantu menghilangkan gas di perut dan menghindari
sembelit. Catatan : Gerakan bisa dilakukan sejak bayi berusia 1 bulan.
2) Headstand
a) Selonjorkan kedua kaki anda.
b) Baringkan bayi di atas kaki, letakkan kepalanya di atas pergelangan kaki
anda.
c) Pegang erat pinggul dan paha bayi.
d) Perlahan-lahan tekuk lutut anda hingga membentuk sudut 45 derajat,
lakukan sambil terus memegang erat pinggul depan dan pahanya. Tahan
posisi ini selama 5 detik dan turunkan lutut lagi, biarkan bayi beristirahat
sejenak di atas kaki anda.
e) Lakukan gerakan ini sampai sekitar 5 kali.
Manfaat : Mengalirkan oksigen ke otak dan membuat system saraf
bekerja optimal. Catatan : Ini bisa dilakukan begitu bayi belajar duduk.
3) Butterfly
a) Duduklah dengan kedua lutut tertekuk kea rah luar, sementara kedua
telapak kaki bertemu (membentuk segitiga).
b) Dudukkan si kecil di tengah-tengah segitiga, usahakan agar punggungnya
tetap menempel pada tubuh anda.
c) Tekuk kedua kaki bayi sehingga membentuk segitiga juga.
d) Secara perlahan, tekan-tekan lutut bayi sambil meniru gerakan kepak
sayap kupu-kupu.
10
e) Lakukan gerakan sebanyak 5-10 kali
Manfaat:
Menguatkan otot-otot tungkai.
Menguatkan punggung.
Membantu bayi menguasai keterampilan duduk dengan baik.
Catatan : Dilakukan begitu bayi bisa duduk.
4) Toes to the Nose
a) Duduklah dengan kedua kaki bersila.
b) Dudukkan bayi di tengah silangan kaki anda (punggung bayi menempel
pada tubuh anda).
c) Satu tangan anda menjaga tubuh bayi, sedangkan tangan lain memegang
salah satu kaki bayi dan membawanya ke hidung si kecil.
d) Gerakan dilakukan kira-kira 5 kali untuk masing-masing kaki.
Manfaat : Otot-otot tungkai menjadi lentur.
Catatan : Bila bayi belum bisa duduk, si kecil boleh melakukannya sambil
berbaring.
5) One Foot, Two Foot Lotus
a) Dudukkan bayi di depan ibu (punggung bayi menempel pada tubuh).
b) Tangan kanan ibu memegang lutut kanan bayi, sementara tangan kiri
memegang pergelangan kaki kanannya.
c) Perlahan-lahan tekuk kaki kanan bayi dan letakkan pergelangan kakinya
di atas paha kirinya (posisi setengah lotus). Tahan posisi ini selama 5
detik, lalu secara perlahan kembali ke posisi semula.
d) Ulangi gerakan sebanyak 5 kali untuk masing-masing kaki.
e) Bila bayi anda sudah mahir, coba langsung lakukan pada kedua kakinya.
Dengan begitu, kaki bayi yang satu akan berada di atas kaki yang lain,
membentuk posisi lotus sempurna.
Manfaat: Menguatkan otot-otot tungkai
Catatan: Bisa juga dilakukan sambil berbaring
6) Tree Pose
a) Berdirikan bayi di depan tubuh anda
11
b) Sangga tubuh bayi dengan cara merangkul dada serta pinggangnya dengan
tangan kiri anda.
c) Tangan kanan anda memegang tungkai kaki kanan bayi dan perlahan-lahan
tekuk lututnya, dengan begitu telapak kaki kanan menempel pada samping
lutut kaki kiri. Tahan posisi ini selama 5 detik, dan segera kembali ke
posisi semula.
d) Lakukan gerakan ini masing-masing kaki 5 kali.
Manfaat:
Melatih keseimbangan tubuh
Menguatkan otot tungkai
Catatan: Boleh dilakukan pada bayi yang sedang belajar berdiri
7) Divine Drops
a) Berdirilah dengan tegak, kedua kaki terbuka selebar bahu dan ujung jari
kaki menghadap ke luar.
b) Pegang tubuh bayi dengan punggung menempel di tubuh ibu, tangan
kanan merangkul dada bayi, sedang tangan kiri menyangga paha
bawahnya.
c) Tekuk lutut anda secara perlahan, dan jaga agar punggung tetap tegak.
d) Ayunkan tubuh anda serta biarkan tubuh bayi ikut terayun dari atas ke
bawah.
e) Ulangi gerakan sampai 10 kali
Manfaat : Menenangkan dan menyenangkan bayi
Catatan : Bisa dilakukan sejak bayi berusia 3 bulan (lehernya sudah tegak)
8) Womb Wings
a) Berdiri tegak dengan kedua kaki terbuka selebar bahu.
b) Pegang tubuh bayi dengan punggung menempel di tubuh anda, tangan
kanan anda merangkul dada bayi, sementara tangan kiri menyangga paha
bawah bayi.
c) Bungkukkan tubuh anda, jaga agar punggung tetap lurus.
d) Ayunkan tubuh bayi kea rah depan dan belakang.
e) Gerakan ini bias dilakukan hingga 10 kali.
Manfaat : Menenangkan plus menyenangkan si kecil.
12
Catatan : Dilakukan setelah berusia 3 bulan.
9) Super Baby
a) Berbaringlah di matras, tekuk kedua lutut anda sehingga membentuk sudut
90 derajat dengan perut anda.
b) Sangga tubuh bayi dengan memegang erat-erat bagian ketiak dan samping
tubuhnya.
c) Letakkan si kecil di atas kedua tungkai kaki anda (perutnya menempel
pada tungkai), dengan begitu bayi bias memandang anda dari atas.
d) Ayun-ayunkan tubuh serta tungkai kaki anda, sehingga tubuh bayi juga
ikut terayun, seperti gerakan burung yang sedang terbang.
Manfaat : Menenangkan dan menyenangkan si kecil.
Catatan : Boleh dilakukan sejak si kecil berusia 3 bulan
10) Navasana (Kapten Kapal)
a) Ambil posisi duduk di atas matras, Letakkan si kecil di bagian perut anda,
angkat kaki sehingga tubuh dan kaki membentuk huruf V
b) Tekuk lutut anda sehingga betis sejajar dengan lantai, luruskan tangan kea
rah kaki
c) Goyangkan tubuh Anda seolah seperti perahu layar di lautan
Manfaat : Melatih otot perut, pinggul, paha dan lengan
11) Utkatasana (Roket meluncur)
a) Berdiri tegak dengan kaki rapat, pegang si kecil menghadap anda dengan
memegang bagian tubuh di bawah lengannya
b) Ambil gerakan bending atau menekuk lutut, lalu buatlah seolah si kecil
adalah roket yang akan meluncur. Kemudian luruskan kembali kaki Anda
c) Ulangi gerakan ini 10 kali
Manfaat : Gerakan ini mengencangkan otot kaki dan paha
12) Adho Mukha Svanasana (Anjing Bermain)
a) Ambil posisi membungkuk hingga tangan menyentuh lantai, kaki lurus.
b) Biarkan si kecil pada posisi merangkak.
c) Lakukan gerakan menekuk lutut tetap pada posisi tubuh menghadap lantai.
d) Lakukan gerakan ini sambil bermain-main dengan si kecil, ia akan
menyukainya
13
e) Ulangi gerakan 5-10 kali.
Manfaat : Gerakan ini untuk mengencangkan otot paha belakang, lengan
dan perut
Catatan : Gerakan ini bisa dilakukan bila bayi Anda sudah mulai bisa
merangkak
Duduk dengan punggung lurus serta kaki bersila, letakkan telapak tangan di
pergelangan kaki, bungkukkan punggung kemudian kembali ke posisi punggung
lurus, ulangi beberapa kali.
14
2) Bunga
Duduk bersila, tangan disamping, telapak tangan di lantai. Putar kepala untuk
melihat ke satu sisi dari bahu kemudian ke bahu lainnya, kemudian putar tubuh
sekitar sekali menggunakan tangan untuk membantu mendorong, ulangi beberapa
kali.
15
5) Burung
Duduk bersila dengan tangan diangkat ke sisi dengan perlahan tubuh diputar
bagian atas dari sisi ke sisi, kembali ke posisi tengah kemudian tekuk tangan
ditekuk kesamping dengan mata tetap melihat kedepan, ulangi beberapa kali.
16
8) The Rocker
Duduk dengan kaki terpisah dengan punggung lurus, tekan telapak tangan
bersama-sama dalam posisi salam, lengan bawah harus paralel dengan lantai,
ulangi beberapa kali.
17
11) Pose Ular
Berbaring pada punggung, tekuk lutut ke rah dada, letakkan tangan dilantai
di atas kepala, kemudian angkat kaki menuju langit sambil menunjuk jari kaki ,
turunkan kaki ke lantai ulangi beberapa kali.
13) The Starfish
Berbaring di punggung, angkat tangan dan kaki ke atas, naikkan satu lengan
selanjutnya angkat satu kaki, kemudian cobalah mengangkat salah satu lengan dan
kaki yang berlawanan pada waktu yang sama.
14) Cat Stretch
18
Bungkukan badan kelantai (posisi sujud) dengan mata melihat kedepan,
ulangi beberapa kali.
15) The Swing
SARAN
1. Sebaiknya kegiatan Yoga pada bayi dan anak dibimbing serta diawasi oleh
pelatih yoga yang sudah mempunyai pengalaman mengenai yoga.
2. Peran sebagai pelatih Yoga seyogyanya mempunyai keahlian yang sudah
terlatih di bidang yoga, dan hendaknya mendapatkan bekal yang cukup
sehingga menjadi pelatih yoga yang handal dan profesional.
3. Pelatih yang handal dapat melatih setiap gerakan dengan sempurna dan juga
dapat memberi penjelasan seputar yoga, dengan begitu gerakan yang dilakukan
tidak akan salah dan malah menyebabkan cedera.
4. Khusus yoga bagi bayi, ada kriteria penting yang tak boleh diabaikan. Pelatih
harus mengerti betul proses tumbuh kembang anak.
19
DAFTAR PUSTAKA
Wong, Ferry dan Etilia Indraningsih. 2011. Smart Punktur: Pijat untuk
mencerdaskan otak, dilengkapi 12 teknik acupresur untuk mencerdaskan
otak dan menyehatkan anak serta 12 gerakan yoga ringan untuk
menciptakan pikiran yang tenangdan meningkatkan konsentrasi. Tangerang:
Penebar Plus+
https://lppmgunabhaktimandiri.wordpress.com/2013/03/19/yoga-untuk-anak-dan-
balita/ diakses pada tanggal 6 Mei 2017 pukul 20.35 WIB
20