Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA KEGIATAN

TERAPI AKTIFITAS MENGASAH KEMAMPUAN MOTORIK KASAR


DAN HALUS PADA BALITA MELALUI SENAM YOGA UNTUK BALITA
DI PAUD DAHLIA RW 01 JAGIR SIDORESMO
WONOKROMO SURABAYA

OLEH :

1. Heni Pratiwi, S.Kep 1120016030


2. Herdiana Putri, S.Kep 1120016006
3. M. Asrorun Niam, S.Kep 1120016015
4. Oktavia Alfita, S.Kep 1120016033
5. Roidatus Sofi, S.Kep 1120016003
6. Yuni Kurniawati, S.Kep 1120016001
7. Yusril Ashadi Z., S.Kep 1120016063

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
SATUAN ACARA KEGIATAN
TERAPI AKTIFITAS MENGASAH KEMAMPUAN MOTORIK KASAR
DAN HALUS PADA BALITA MELALUI SENAM YOGA UNTUK BALITA
DI PAUD DAHLIA RW 01 JAGIR SIDORESMO
WONOKROMO SURABAYA

Pokok Bahasan : Senam Yoga Balita


Sasaran : Balita (umur 3-5 tahun)
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
Waktu : Pukul 08.00-selesai
Tempat : PAUD Dahlia (RW 01) Jagir Sidoresmo Surabaya
Kegiatan : Terapi Aktifitas Mengasah Kemampuan Motorik Kasar
Dan Halus Pada Balita Melalui Senam Yoga Untuk Balita
Di Paud Dahlia RW 01 Jagir Sidoresmo Wonokromo
Surabaya

1. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan terapi aktifitas senam yoga untuk balita selama
30 menit, maka kemampuan motorik kasar dan halus pada balita di PAUD
Dahlia Jagir Sidoresmo Wonokromo Surabaya dapat meningkat sesuai dengan
tahap perkembangan balita.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti terapi aktifitas senam yoga diharapkan peserta mampu:
a. Peserta mampu mengikuti kegiatan senam yoga secara tertib.
b. Peserta mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus sesuai
dengan tahap perkembangan balita.

3. Sasaran
Balita (umur 3-5 tahun) di PAUD Dahlia RW 01 Jagir Sidoresmo Jagir-
Wonokromo-Surabaya.

4. Materi
Terlampir

2
5. METODE
Demontrasi

6. Media
a. LCD+Proyektor
b. Alas (karpet)

7. Setting
a. Setting waktu
No Fase Kegiatan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pra Menyiapkan satuan 5 menit
interaksi acara kegiatan,
peralatan, dan persiapan
peserta
2. Kerja Membuka kegiatan Menjawab salam 30 menit
dengan mengucapkan
salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
kegiatan yang akan
dilakukan
Menyebutkan materi Memperhatikan
yang akan diberikan
Demonstrasi secara Mengikuti gerakan
langsung senam yoga instruktur
untuk balita
3. Evaluasi Mengevaluasi kegiatan 15 menit
senam yoga yang telah
terlaksana
4. Terminasi Mengakhiri pertemuan Mendengarkan dan 5 menit
dan mengucapkan terima menjawab salam
kasih atas partisipasi
peserta dan salam
penutup

b. Setting tempat

3
Keterangan:
M : Instruktur
N : Peserta
Op : Mahasiswa/Observer

8. Pengorganisasian Kelompok
Susunan kepanitiaan:
a. Instruktur : Herdiana Putri L
b. Observer : 1. Roidatus Sofi
2. Yuni Kurniawati
3. M. Asrorun Niam

9. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Kesiapan SAP, materi serta media
Kesiapan instruktur
b. Evaluasi proses
Kesesuaian waktu
Respon peserta selama kegiatan
Kelancaran kegiatan
Peran instruktur sesuai pengorganisasian
c. Evaluasi hasil
Peserta dapat:
Peserta mampu mengikuti kegiatan senam yoga secara tertib.
Peserta mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus
sesuai dengan tahap perkembangan balita.

4
5
Lampiran Materi:
YOGA UNTUK BALITA

1. Pengertian
Yoga adalah suatu gerakan seni olah tubuh dan pernapasan yang terkenal
dari India, gerakan yoga adalah gerakan untuk melatih otot-otot tubuh disertai
olah napas. Melalui gerak tubuh yang disertai teknik pengaturan napas dan
pemusatan konsentrasi, fisik akan lebih sehat, bugar, dan kuat, bahkan emosi pun
lebih seimbang (Wong,2011). Yoga tidak hanya untuk orang dewasa, juga bagus
dilakukan anak-anak bahkan balita. Tak hanya membuat tubuh sehat, yoga juga
bisa menumbuhkan kreativitas si kecil. Gerak tubuh ini memberikan banyak
manfaat untuk mereka, terutama jika yoga mulai dilakukan pada masa
pertumbuhannya dimana hal ini dapat mengasah kemampuan motorik halus dan
kasar bagi balita sesuai dengan tahap perkembangannya.
Manfaat yoga bagi anak dan balita tidak hanya bermanfaat untuk mental dan
fisik tetapi juga bisa membantu si kecil bersikap lebih tenang, yoga membantu
memperbaiki konsentrasi, fokus dan itu membuat anak merasa nyaman dengan
diri mereka sendiri (Wong, 2011).
Tujuan utama yoga untuk anak dan balita adalah untuk untuk memperbaiki
postur tubuh, meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, kebugaran koordinasi,
dan kekuatan fisik. Yoga juga mengoptimalkan penggunaan otak kiri dan kanan
sehingga intelektualitasnya bisa lebih terasah dan sinkron. Tentu ini akan
membuat anak lebih fokus dan bisa meningkatkan konsentrasi sehingga otak dan
kecerdasannya berkembang dan potensi yang dimilikinya pun tergali.
Sama halnya dengan manfaat yoga pada orang dewasa, yoga untuk anak-anak
juga meningkatkan jiwa yang positif.
Yoga juga mengajarkan anak supaya menjadi manusia yang baik.
Mengajarkan bagaimana menghargai diri sendiri dan semua ciptaan Tuhan dan
sebagainya. Selain itu, yoga bermanfaat membentuk emosi yang seimbang.
Keterampilan sosial, membangun rasa percaya diri, dan membantu mengatasi
stres, mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak, mempertajam dan

6
memperluas kesadaran anak. Yoga yang dilakukan dengan baik dan teratur dapat
membantu anak untuk menjadi lebih tenang (lppm guna bhakti mandiri, 2013).

2. Manfaat Yoga Untuk Bayi Dan Anak


Yoga mempunyai sejuta manfaat, termasuk yoga untuk bayi dan anak.
Adapun manfaat latihan yoga untuk bayi dan anak adalah sebagai berikut (Wong,
2011):
a. Manfaat yoga untuk bayi
1) Membantu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah
sakit.
2) Membantu menyiapkan tubuh bayi agar mampu menguasai berbagai
keterampilan, mulai dari berguling, merangkak, duduk, hingga berdiri dan
juga berlari.
3) Membuat rileks tubuh bayi, sehingga bayi mudah tidur dan tidak rewel.
4) Lebih mendekatkan lagi emosi antari ibu dan bayi, sehingga dapat
menimbulkan rasa aman, percaya diri bahkan mencerdaskan anak. Karena
secara otomatis, jika anak merasa aman dan nyaman dengan dirinya maka
proses belajar akan lancar.
5) Membantu pembentukan kepribadian bayi. Tidak hanya sehat secara fisik,
tetapi juga secara psikologis dan mental.
6) Secara fisik dapat meningkatkan fungsi dan kerja sistem pencernaan,
sehingga bayi terhindar dari kembung, kolik atau sembelit.
7) Secara psikologis, bayi mendapatkan rasa aman yang cukup karena latihan
dilakukan bersama ibu, dan ini meningkatkan rasa percaya diri anak sejak
dini.
8) Yoga merupakan salah satu aktivitas yang dapat mengeratkan hubungan
antara ibu dan bayi dan dapat menstimulasi tumbuh kembang bayi.
b. Manfaat yoga untuk anak
1) Dapat menyeimbangkan hormon-hormon dalam tubuh. Secara emosional,
si anak lebih stabil, ceria, tidak stress, tidak gampang sedih atau marah
dan lebih percaya diri.

7
2) Dapat membentuk struktur tulang, badan jadi lebih fleksibel, kuat dan
otot-otot tumbuh dengan baik.
3) Dapat membantu otot-otot tubuh bekerja dengan baik dan interaksi antar
organ seperti tekanan darah, detak jantung, serta system pernapasan
menjadi lebih baik.
4) Dapat membantu kecerdasan anak, karena dengan yoga bisa
menyeimbangkan penggunaan otak kanan dan kiri, koneksi antara
masing-masing fungsi otak pun jadi lebih baik.
5) Dapat memperkuat sistem pertahanan tubuh.
6) Dapat melatih konsentrasi atau fokus pada suatu hal.
7) Dapat menunjang aktivitas fisik atau olahraga lainnya.

3. Persiapan Sebelum Yoga


Menurut Wong (2011) agar yoga berjalan lancar, sebaiknya anda
mempersiapkan segala sesuatunya secara matang jangan sampai balita tiba-tiba
menangis gara-gara menunggu terlalu lama atau sebab lainnya, Salah satu
persiapan yang cukup penting adalah menyiapkan ruang lapang, bersih dan
nyaman mungkin. Berikut beberapa langkah persiapan:
a. Bersihkan ruangan dari debu.
b. Perhatikan sirkulasi udara ruangan, aturlah hingga sejuk, tidak pengap dan
tidak lembap.
c. Perhatikan juga sinar atau cahaya yang masuk dari luar, sebaiknya tidak
terlalu terang, agar yoga bersama anak jadi nyaman.
d. Hindarkan suasana ruang beryoga dari lingkungan yang bising.
Bagaimanapun, ibu dan anak perlu berkonsentrasi saat melakukan beberapa
pose dan gerakan.
e. Iringi aktivitas yoga dengan musik yang lembut dan menenangkan untuk bayi
dan anak.
f. Pakailah alas atau matras yang bersih dan lembut, berbahan sintetis dan
hindarkan dari material berbulu.
g. Persiapkan pakaian yang tepat untuk beryoga bersama bayi dan anak :

8
1) Pilihkan pakaian yang membuat bayi dan anak dapat bergerak dengan
leluasa.
2) Pilihkan pakaian bayi dan anak yang terbuat dari bahan yang mampu
menyerap keringat dan tidak panas.
3) Hindari pakaian dengan banyak kancing (akan sakit bila tertindih
badannya) atau pita-pita yang menjuntai (bisa mengenai mata atau masuk
dalam mulutnya).
4) Oleh karena ibu yang menjadi partner beryoga, kenakan pakaian yang tak
merepotkan diri anda sendiri, misalnya bertali, terlalu panjang di bagian
lengan dan kaki.
5) Hindari pakaian ibu yang terbuat dari bahan sintetis 100%, sedapat
mungkin kenakan yang terbuat dari katun, jika pun mengandung bahan
sintetis, pastikan juga mengandung serat alami (katun). Bagaimana pun
dalam beberapa pose dan gerakan ibu harus memeluk bayi, ketika bayi
mulai berkeringat, pakaian ibu menjadi salah satu penyerap keringatnya.
Bahan alami memungkinkan bayi merasa nyaman dan tak memicu alergi.

Dalam beryoga, faktor pelatih sangat penting. Pelatih yang handal dapat
melatih setiap gerakan dengan sempurna dan juga memberi penjelasan seputar
falsafah yoga secara utuh. Dengan begitu, gerakan yang dilakukan tidak akan
salah dan malah menyebabkan cedera. Khusus yoga bagi bayi, ada kriteria penting
yang tak boleh diabaikan. Pelatih harus mengerti betul proses tumbuh kembang
anak.
Meski begitu, ini bukan berarti ibu tidak bisa beryoga bersama bayi di
rumah. Kuncinya adalah, ibu sudah memahami betul tujuan dari setiap gerakan
dan cara melakukannya dengan benar. Ada baiknya ibu tetap melakukan yoga
bersama bayi-bayi lain di bawah bimbingan pelatih setiap minggunya. Selain
pelatih bisa memantau perkembangannya, bayi jadi semakin pintar jika sesering
mungkin bertemu teman-teman seusianya.

9
4. Jenis-Jenis Yoga Untuk Bayi Dan Anak
a. Jenis Yoga untuk bayi
1) Apana
a) Baringkan bayi di matras lembut dan wajahnya menghadap anda.
b) Pegang kedua paha si kecil, ibu jari anda di bawah paha, sementara jari
lain di atas pahanya.
c) Secara perlahan-lahan, bawa kedua paha bayi ke dadanya. Tahan sekitar
5 detik, lalu kembali ke posisi semula.
d) Lakukan gerakan sebanyak 5-10 kali.
Manfaat : Membantu menghilangkan gas di perut dan menghindari
sembelit. Catatan : Gerakan bisa dilakukan sejak bayi berusia 1 bulan.
2) Headstand
a) Selonjorkan kedua kaki anda.
b) Baringkan bayi di atas kaki, letakkan kepalanya di atas pergelangan kaki
anda.
c) Pegang erat pinggul dan paha bayi.
d) Perlahan-lahan tekuk lutut anda hingga membentuk sudut 45 derajat,
lakukan sambil terus memegang erat pinggul depan dan pahanya. Tahan
posisi ini selama 5 detik dan turunkan lutut lagi, biarkan bayi beristirahat
sejenak di atas kaki anda.
e) Lakukan gerakan ini sampai sekitar 5 kali.
Manfaat : Mengalirkan oksigen ke otak dan membuat system saraf
bekerja optimal. Catatan : Ini bisa dilakukan begitu bayi belajar duduk.
3) Butterfly
a) Duduklah dengan kedua lutut tertekuk kea rah luar, sementara kedua
telapak kaki bertemu (membentuk segitiga).
b) Dudukkan si kecil di tengah-tengah segitiga, usahakan agar punggungnya
tetap menempel pada tubuh anda.
c) Tekuk kedua kaki bayi sehingga membentuk segitiga juga.
d) Secara perlahan, tekan-tekan lutut bayi sambil meniru gerakan kepak
sayap kupu-kupu.

10
e) Lakukan gerakan sebanyak 5-10 kali
Manfaat:
Menguatkan otot-otot tungkai.
Menguatkan punggung.
Membantu bayi menguasai keterampilan duduk dengan baik.
Catatan : Dilakukan begitu bayi bisa duduk.
4) Toes to the Nose
a) Duduklah dengan kedua kaki bersila.
b) Dudukkan bayi di tengah silangan kaki anda (punggung bayi menempel
pada tubuh anda).
c) Satu tangan anda menjaga tubuh bayi, sedangkan tangan lain memegang
salah satu kaki bayi dan membawanya ke hidung si kecil.
d) Gerakan dilakukan kira-kira 5 kali untuk masing-masing kaki.
Manfaat : Otot-otot tungkai menjadi lentur.
Catatan : Bila bayi belum bisa duduk, si kecil boleh melakukannya sambil
berbaring.
5) One Foot, Two Foot Lotus
a) Dudukkan bayi di depan ibu (punggung bayi menempel pada tubuh).
b) Tangan kanan ibu memegang lutut kanan bayi, sementara tangan kiri
memegang pergelangan kaki kanannya.
c) Perlahan-lahan tekuk kaki kanan bayi dan letakkan pergelangan kakinya
di atas paha kirinya (posisi setengah lotus). Tahan posisi ini selama 5
detik, lalu secara perlahan kembali ke posisi semula.
d) Ulangi gerakan sebanyak 5 kali untuk masing-masing kaki.
e) Bila bayi anda sudah mahir, coba langsung lakukan pada kedua kakinya.
Dengan begitu, kaki bayi yang satu akan berada di atas kaki yang lain,
membentuk posisi lotus sempurna.
Manfaat: Menguatkan otot-otot tungkai
Catatan: Bisa juga dilakukan sambil berbaring
6) Tree Pose
a) Berdirikan bayi di depan tubuh anda

11
b) Sangga tubuh bayi dengan cara merangkul dada serta pinggangnya dengan
tangan kiri anda.
c) Tangan kanan anda memegang tungkai kaki kanan bayi dan perlahan-lahan
tekuk lututnya, dengan begitu telapak kaki kanan menempel pada samping
lutut kaki kiri. Tahan posisi ini selama 5 detik, dan segera kembali ke
posisi semula.
d) Lakukan gerakan ini masing-masing kaki 5 kali.
Manfaat:
Melatih keseimbangan tubuh
Menguatkan otot tungkai
Catatan: Boleh dilakukan pada bayi yang sedang belajar berdiri
7) Divine Drops
a) Berdirilah dengan tegak, kedua kaki terbuka selebar bahu dan ujung jari
kaki menghadap ke luar.
b) Pegang tubuh bayi dengan punggung menempel di tubuh ibu, tangan
kanan merangkul dada bayi, sedang tangan kiri menyangga paha
bawahnya.
c) Tekuk lutut anda secara perlahan, dan jaga agar punggung tetap tegak.
d) Ayunkan tubuh anda serta biarkan tubuh bayi ikut terayun dari atas ke
bawah.
e) Ulangi gerakan sampai 10 kali
Manfaat : Menenangkan dan menyenangkan bayi
Catatan : Bisa dilakukan sejak bayi berusia 3 bulan (lehernya sudah tegak)
8) Womb Wings
a) Berdiri tegak dengan kedua kaki terbuka selebar bahu.
b) Pegang tubuh bayi dengan punggung menempel di tubuh anda, tangan
kanan anda merangkul dada bayi, sementara tangan kiri menyangga paha
bawah bayi.
c) Bungkukkan tubuh anda, jaga agar punggung tetap lurus.
d) Ayunkan tubuh bayi kea rah depan dan belakang.
e) Gerakan ini bias dilakukan hingga 10 kali.
Manfaat : Menenangkan plus menyenangkan si kecil.

12
Catatan : Dilakukan setelah berusia 3 bulan.
9) Super Baby
a) Berbaringlah di matras, tekuk kedua lutut anda sehingga membentuk sudut
90 derajat dengan perut anda.
b) Sangga tubuh bayi dengan memegang erat-erat bagian ketiak dan samping
tubuhnya.
c) Letakkan si kecil di atas kedua tungkai kaki anda (perutnya menempel
pada tungkai), dengan begitu bayi bias memandang anda dari atas.
d) Ayun-ayunkan tubuh serta tungkai kaki anda, sehingga tubuh bayi juga
ikut terayun, seperti gerakan burung yang sedang terbang.
Manfaat : Menenangkan dan menyenangkan si kecil.
Catatan : Boleh dilakukan sejak si kecil berusia 3 bulan
10) Navasana (Kapten Kapal)
a) Ambil posisi duduk di atas matras, Letakkan si kecil di bagian perut anda,
angkat kaki sehingga tubuh dan kaki membentuk huruf V
b) Tekuk lutut anda sehingga betis sejajar dengan lantai, luruskan tangan kea
rah kaki
c) Goyangkan tubuh Anda seolah seperti perahu layar di lautan
Manfaat : Melatih otot perut, pinggul, paha dan lengan
11) Utkatasana (Roket meluncur)
a) Berdiri tegak dengan kaki rapat, pegang si kecil menghadap anda dengan
memegang bagian tubuh di bawah lengannya
b) Ambil gerakan bending atau menekuk lutut, lalu buatlah seolah si kecil
adalah roket yang akan meluncur. Kemudian luruskan kembali kaki Anda
c) Ulangi gerakan ini 10 kali
Manfaat : Gerakan ini mengencangkan otot kaki dan paha
12) Adho Mukha Svanasana (Anjing Bermain)
a) Ambil posisi membungkuk hingga tangan menyentuh lantai, kaki lurus.
b) Biarkan si kecil pada posisi merangkak.
c) Lakukan gerakan menekuk lutut tetap pada posisi tubuh menghadap lantai.
d) Lakukan gerakan ini sambil bermain-main dengan si kecil, ia akan
menyukainya

13
e) Ulangi gerakan 5-10 kali.
Manfaat : Gerakan ini untuk mengencangkan otot paha belakang, lengan
dan perut
Catatan : Gerakan ini bisa dilakukan bila bayi Anda sudah mulai bisa
merangkak

b. Jenis Yoga untuk anak


Gerakan yoga untuk anak lebih dikreasikan seperti permainan yang atraktif,
gerakan biasanya diungkapkan dalam bentuk cerita seperti dongeng. Latihannya
pun didukung dengan iringan musik yang sesuai dengan jalan cerita.
Biasanya anak yang berusia minimal empat tahun sudah dapat mengikuti kelas
yoga, jenis yoga yang diajarkan adalah pose latihan atraktif, misalnya dengan
melakukan story telling (mendongeng), dari dongeng itulah pose-pose akan
diajarkan. Misalkan ketika bercerita tentang kebun binatang, anak-anak akan
diajarkan bergaya seperti macan, pohon, anjing, gajah, ular cobra.
Anak tidak diharuskan bersikap yoga sempurna karena struktur tulangnya
masih belum kuat untuk melakukan pose normal. Pose yang sempurna baru akan
diajarkan pada usia sembilan tahun ke atas, dimana kondisi tubuhnya sudah siap
(Wong 2011).
Frekuensi latihan untuk anak anak disarankan berlatih yoga sebanyak dua
sampai tiga kali seminggu, bagi anak untuk usia 4 8 tahun cukup 30 menit
sekali. Berikut jenis-jenis latihan Yoga pada anak:
1) Daun

Duduk dengan punggung lurus serta kaki bersila, letakkan telapak tangan di
pergelangan kaki, bungkukkan punggung kemudian kembali ke posisi punggung
lurus, ulangi beberapa kali.

14
2) Bunga

Duduk dengan punggung lurus dan bersila, telapak tangan diletakkan di


pergelangan kaki, buat sedikit memantul dengan lutut ke lantai, lakukan selama 10
sampai 20 kali.
3) Kriket/ Kepala bersandar

Duduk dengan punggung lurus dan bersila, tangan di pergelangan kaki,


kepala dan mata melihat ke depan, lalu angkat kepala ke atas kemudian ke bawah.
Selanjutnua telinga kanan bersandar ke bahu kanan, luruskan kepala dan telinga
kiri bersandar ke kiri bahu, lalu luruskan kepala, ulangi beberapa kali.
4) The Owl/ Menoleh

Duduk bersila, tangan disamping, telapak tangan di lantai. Putar kepala untuk
melihat ke satu sisi dari bahu kemudian ke bahu lainnya, kemudian putar tubuh
sekitar sekali menggunakan tangan untuk membantu mendorong, ulangi beberapa
kali.

15
5) Burung

Duduk dengan punggung lurus, kaki bersila, genggam tangan di belakang


bawah punggung, gerakan perlahan-lahan. Kemudian miringkan kepala, tahan
kemudian lepaskan, ulangi beberapa kali.
6) The Squirrel

Duduk bersila, punggung lurus kemudian angkat kedua lengan ke atas


kemudian regangkan lengan ke samping, ulangi beberapa kali.
7) Chipmunk

Duduk bersila dengan tangan diangkat ke sisi dengan perlahan tubuh diputar
bagian atas dari sisi ke sisi, kembali ke posisi tengah kemudian tekuk tangan
ditekuk kesamping dengan mata tetap melihat kedepan, ulangi beberapa kali.

16
8) The Rocker

Duduk bersila dengan tangan diletakkan di lantai di samping tubuh,


kemudian letakkan tangan di bagian atas bahu, dilakukan dengan santai.
9) The Seal

Duduklah dengan kaki yang diregangkan terpisah, dengan tulang belakang


lurus. Putar tubuh untuk menghadap pada satu kaki, kemudian ulurkan tangan
untuk memegang kaki dengan kedua tangan, tahan dengan 4 hitungan lambat.
Ulangi untuk kaki yang lain. Selanjutnya duduk menghadap kedepan dengan
memegang kedua kaki dengan posisi tangan lurus di lantai, ulangi beberapa kali.
10) Pose Salam

Duduk dengan kaki terpisah dengan punggung lurus, tekan telapak tangan
bersama-sama dalam posisi salam, lengan bawah harus paralel dengan lantai,
ulangi beberapa kali.

17
11) Pose Ular

Berbaring pada punggung, kaki menyentuh lantai dengan lutut


dibengkokkan, luruskan tangan disisi tubuh di lantai, turunkan bawah tulang
belakang menekan pinggang ke lantai lakukan dengan santai dan berulang.
12) Kura-kura

Berbaring pada punggung, tekuk lutut ke rah dada, letakkan tangan dilantai
di atas kepala, kemudian angkat kaki menuju langit sambil menunjuk jari kaki ,
turunkan kaki ke lantai ulangi beberapa kali.
13) The Starfish

Berbaring di punggung, angkat tangan dan kaki ke atas, naikkan satu lengan
selanjutnya angkat satu kaki, kemudian cobalah mengangkat salah satu lengan dan
kaki yang berlawanan pada waktu yang sama.
14) Cat Stretch

18
Bungkukan badan kelantai (posisi sujud) dengan mata melihat kedepan,
ulangi beberapa kali.
15) The Swing

Bagian I : Untuk fleksibilitas


Berdiri dengan kaki agak terpisah. dan biarkan tubuh dan lengan condong ke
depan, tekuk lutut sedikit dan kemudian kembali tegak.
Bagian II : Untuk energi tubuh
Berdiri dan regangkan lengan lurus ke samping, kepalkan masing-masing tangan,.
pegang lengan dan tangan dan lepaskan tinju dan bersantai, Ulangi sekali.
(Ulangi Bagian I. dan Bagian II. Berirama beberapa kali.)

SARAN
1. Sebaiknya kegiatan Yoga pada bayi dan anak dibimbing serta diawasi oleh
pelatih yoga yang sudah mempunyai pengalaman mengenai yoga.
2. Peran sebagai pelatih Yoga seyogyanya mempunyai keahlian yang sudah
terlatih di bidang yoga, dan hendaknya mendapatkan bekal yang cukup
sehingga menjadi pelatih yoga yang handal dan profesional.
3. Pelatih yang handal dapat melatih setiap gerakan dengan sempurna dan juga
dapat memberi penjelasan seputar yoga, dengan begitu gerakan yang dilakukan
tidak akan salah dan malah menyebabkan cedera.
4. Khusus yoga bagi bayi, ada kriteria penting yang tak boleh diabaikan. Pelatih
harus mengerti betul proses tumbuh kembang anak.

19
DAFTAR PUSTAKA

Wong, Ferry dan Etilia Indraningsih. 2011. Smart Punktur: Pijat untuk
mencerdaskan otak, dilengkapi 12 teknik acupresur untuk mencerdaskan
otak dan menyehatkan anak serta 12 gerakan yoga ringan untuk
menciptakan pikiran yang tenangdan meningkatkan konsentrasi. Tangerang:
Penebar Plus+
https://lppmgunabhaktimandiri.wordpress.com/2013/03/19/yoga-untuk-anak-dan-
balita/ diakses pada tanggal 6 Mei 2017 pukul 20.35 WIB

20

Anda mungkin juga menyukai