Anda di halaman 1dari 19

REVISI MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN III

SAP, MATERI, CHECKLIST TENTANG GIZI PADA IBU


MENYUSUI

Disusun oleh :

1. Alfiani Nuryan P
2. Ari Dwi Ratnasari
3. Chanifah Salma
4. Dyah Isah Rahayu
5. Fildiah Susilowati
6. Heny Restuningtyas D
7. Istiqomah Novi

REGULER 1 (DAISY)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MAGELANG

2012/2013

SATUAN ACARA PENDIDIKAN

Pokok Bahasan : Gizi


Sub Pokok Bahasan : Gizi Pada Ibu Menyusui
Waktu : 40 Menit
Sasaran : Ibu Bersalin, Ibu Nifas yang menyusui
Tempat : Prodi D III Kebidanan Magelang

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang gizi pada Ibu menyusui diharapkan Ibu
dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang gizi ibu menyusui.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penjelasan dan demonstrasi selama 45 menit, ibu menyusui akan
dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari kebutuhan Gizi pada ibu menyusui dengan baik dan benar.
2. Mengidentifikasi tujuan dan manfaat pemenuhan nutrisi pada masa nifas
3. Menjelaskan kebutuhan kalori dalam sehari bagi ibu nifas
4. Menjelaskan tentang proporsi karbohidrat, protein dan lemak
5. Menjelaskan kebutuhan cairan dalam sehari bagi ibu nifas
6. Menjelaskan kebutuhan suplemen bagi ibu nifas
7. Menjelaskan jenis bahan makanan yang menjadi sumber gizi yang dibutuhkan pada
masa menyusui.
8. Menjelaskan cara mengolah makanan yang benar.
9. Menjelaskan susunan makanan dan takaran dari setiap nutrisi yang sesuai
10. Menyebutkan bahan-bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI.
11. Menjelaskan contoh daftar menu pada ibu menyusui.

C. Kegiatan Pengajaran
1. Kebutuhan Gizi pada ibu nifas yang menyusui
2. Tujuan dan manfaat pemenuhan nutrisi pada masa nifas
3. kebutuhan kalori dalam sehari bagi ibu nifas
4. proporsi karbohidrat, protein dan lemak
5. kebutuhan cairan dalam sehari bagi ibu nifas
6. kebutuhan suplemen bagi ibu nifas
7. Jenis bahan makanan yang menjadi sumber gizi yang dibutuhkan pada masa menyusui.
8. Cara mengolah makanan yang benar.
9. Susunan makanan dan takaran dari setiap nutrisi yang sesuai
10. Bahan-bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI
11. Contoh daftar menu pada ibu menyusui
Materi terlampir

D. Media
Leaflet
E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi, untuk materi 1, 2 dan 4
2. Diskusi, Demonstrasi dan re-demonstrasi, untuk materi 3, dan 5
F. Kegiatan
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
Membuka acara dengan Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
Menyampaikan topik dan Mendengarkan penyuluh
5 menit Pembukaan tujuan penkes kepada sasaran menyampaikan topik dan
tujuan.
Kontrak waktu untuk Menyetujui kesepakatan
kesepakatan pelaksanaan waktu pelaksanaan
penkes dengan sasaran penkes
Mengkaji ulang pengetahuan 1. Menyampaikan
sasaran tentang materi pengetahuannya tentang
Kegiatan penyuluhan. materi penyuluhan
30 menit
inti Menjelaskan materi 2. Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada sasaran menyampaikan materi
dengan menggunakan leaflet
5 menit Evaluasi/1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
penutup kepada sasaran tentang materi
yang sudah disampaikan
penyuluh 2.
Menyimpulkan materi Mendengarkan
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada sasaran
3. 3.
Menutup acara dan Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam serta menutup acara dan
terima kasih kepada sasaran. menjawab salam

G. Evaluasi Belajar
Evaluasi akan dilakukan selama proses berlangsung dan setelahnya.
Bentuk evaluasi:
Pertanyaan Lisan
a. Sebutkan apa tujuan dari pemenuhan nutrisi pada masa nifas!
b. Apa saja jenis bahan makanan yang menjadi sumber gizi yang dibutuhkan pada
masa nifas?
c. Sebutkan bahan-bahan makanan yang dapat merangsang ASI!

H. Pustaka
Apriadji, Wied Harry. 2007. Makan Enak untuk Hidup Sehat, Bahagia & Awet Muda.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
Mitayani, Wiwi Sartika. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Nichole, Katharyn Piziali. 2005. Panduan Menyusui. Jakarta: Anak Prestasi Pustaka.
Prasetyono. 2009. Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. Yogyakarta: Diva Press.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta:
Dian Rakyat.
Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV. Trans
Info Media.
MATERI GIZI IBU MENYUSUI

A. Kebutuhan Gizi pada ibu nifas yang menyusui

Ibu membutuhkan banyak asupan gizi pasca melahirkan khususnya untuk persiapan
laktasi.Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan.Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
B. Tujuan dan manfaat pemenuhan nutrisi pada masa nifas
Tujuan Gizi seimbang bagi ibu menyusui :
a. memberikan nutrisi yang adekuat untuk produksi ASI (kualitas dan kuantitas ASI
maksimal)
b. untuk pemulihan dan menjaga kesehatan ibu.

Manfaat Gizi Bagi Ibu Yang Menyusui

Menjamin pembentukan air susu ibu (ASI) yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Purwitasari,Desi,STP,Dwi Maryanti,SsiT.Gizi dalamKesehatanReproduksi.2009.Yogyakarta:


Nuha Media

C. Kebutuhan Kalori Bagi Ibu Nifas


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800
Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan
kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira
640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk
menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika
menyusui (Dudek, 2001). Sesungguhnya, tambahan kalori tersebut hanya sebesar 700 kkal,
sementara sisanya ( sekitar 200 kkal ) diambil dari cadangan indogen, yaitu timbunan lemak
selama hamil. Mengingat efisiensi konversi energi hanya 80 90 % maka energi dari
makanan yang dianjurkan ( 500 kkal ) hanya akan menjadi energi ASI sebesar 400 450
kkal.Untuk menghasilkan 850 cc ASI, dibutuhkan energi 680 807 kkal ( rata rata 750
kkal ) energy. Jika ke dalam diet tetap ditambahkan 500 kkal, yang terkonversi hanya 400
450 kkal, berarti setiap hari harus dimobilisasi cadangan energi indogen sebesar 300 350
yang setara dengan 33 38 gram lemak. Dengan demikian, simpanan lemak selama hamil
sebanyak 4 kg atau setara 36.000 kkal akan habis setelah 105 121 hari atau 3 4 bulan.
D. Proporsi Karbohidrat Protein Dan Lemak Dalam Kebutuhan Gizi Ibu Nifas

Karbohidrat

Makanan yang dikonsumsi dianjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa


(gula susu) adalah bentuk utama dari karbohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar
dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa membantu bayi menyerap kalsium dan mudah di
metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.

Lemak

Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu.
Kebutuhan lemak sebesar 25-35 % dari total makanan. Bahan makanan sumber lemak
adalah keju, susu , santan, mentega dan margarine. Fungsi lemak untuk ibu menyusui
sebagai daya tahan tubuh. Fungsi protein untuk membentuk jaringan baru dan
memproduksi air susu

Protein

Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah
sekitar 10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicerna whey
menjadi kepala susu yang lembut yang memudahkan penyerapan nutrient kedalam aliran
darah bayi.

E. Kebutuhan cairan dalam sehari


Selain nutrisi, yang tidak kalah penting untuk ibu menyusui adalah cairan (air minum).
Ibu baru yang sedang menyusui sangat berisiko mengalami dehidrasi. Untuk menjaga tingkat
energi dan produksi ASI, pastikan untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Kebutuhan minimal adalah 3 liter sehari, dengan asumsi 1 liter setiap 8 jam dalam
beberapa kali minum, terutama setelah selesai menyusui bayinya.Selama menyusui, ibu
sebaiknya tidak minum kopi karena kopi akan meningkatkan kerja ginjal sehingga ibu akan
buang air kecil lebih sering, padahal ibu sedang membutuhkan banyak cairan.

F. Kebutuhan suplemen bagi ibu nifas


Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin. Salah satu pelayanan nifas yang diberikan kepada ibu nifas antara lain adalah
pemberian kapsul Vitamin A 200.000 SI sebanyak dua kali. Tujuan pemberian kapsul
vitamin A pada ibu nifas adalah untuk mencegah kekurangan vitamin A pada ibu nifas dan
bayinya. Ibu nifas secara fisiologis membutuhkan vitamin A yang lebih banyak dibandingkan
dengan wanita dewasa biasa. Angka kecukupan gizi vitamin A di Indonesia untuk seorang
wanita dewasa adalah 500 retinol equivalent (RE) per hari, +300RE per hari pada ibu hamil ,
+350RE pada saat si ibu menyusui ditambah dengan kebutuhan vitamin A pada bayi 0-6
bulan sebesar 375RE (Almatsier, 2003 ).
Selain kebutuhan suplemen fed an vitamin A, ibu nifas juga membutuhkan mineral untuk
melancarkan metabolisme tubuh. Beberapa vitamin dan mineral yang ada pada air susu ibu
perlu mendapat perhatian khusus karena jumlahnya kurang mencukupi, tidak mampu
memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang.Vitamin dan mineral
yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat,
kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat dalam air susu langsung
berkaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi ibu. Asupan vitamin yang tidak
memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu
maupun bayi.

G. Jenis bahan makanan yang menjadi sumber gizi yang dibutuhkan pada masa menyusui.
Selain di butuhkan pola makan yang seimbang, ibu menyusui juga harus cermat dalam
memilih bahan makanan yang dapat memperlancar produksi ASI. Ibu menyusui sebaiknya
memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Sayuran tertentu seperti daun katuk
dapat melancarkan produksi ASI karena mengandung laktagogum. Daun katuk juga kaya
betakaroten (provitamin A), vitamin C, zat besi, fosfor, dan kalsium yang penting bagi ibu
menyusui. Penguasaan tentang menu-menu sehat tentu akan berguna bagi ibu menyusui.

Bahan makanan lain yang juga bermanfaat bagi ibu menyusui di antaranya: protein
hewani (udang, ayam, daging, dan ikan), protein nabati (tahu dan tempe), sayuran hijau (daun
singkong, bokcoy, dan bayam), dan kacang-kacangan (kacang panjang, kacang kedelai, dan
kacang merah).

Bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu menyusui:

Protein Hewani
Bahan-bahan makanan seperti udang, ayam, daging, dan ikan merupakan contoh bahan
makanan yang kaya protein hewani. Protein yang berasal dari hewan ini berfungsi sebagai sel
pembangun dan membantu meningkatkan kecerdasan otak. Oleh karena itu, ibu menyusui
sebaiknya memperbanyak konsumsi bahan-bahan makanan yang mengandung protein
hewani.

Protein Nabati
Saat menyusui, seorang ibu sebaiknya banyak mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung protein nabati. Tahu dan tempe adalah contoh bahan makanan yang
mengandung protein nabati dengan harga terjangkau. Protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan ini berfungsi untuk membentuk dan memperbaiki sel-sel tubuh. Protein nabati
mengandung serat makanan yang membantu melancarkan proses pencernaan.

Sayuran Hijau
Sayuran hijau mengandung karoten (provitamin A). Kandungan beta karoten pada
sayuran mencegah resiko penyakit kanker dan meningkatkan fungsi paru-paru. Sayuran juga
mengandung vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kekebalan tubuh. Contoh
sayuran hijau adalah daun singkong, bokcoy, dan bayam.

Kacang-kacangan
Kacang-kacangan memiliki kandungan gizi tinggi dan merupakan sumber vitamin,
mineral, dan serat yang baik. Selain murah, juga mudah didapat. Contoh bahan makanan
yang termasuk keluarga kacang-kacangan adalah kacang panjang, kacang kedelai, dan
kacang merah.

Untuk mengoptimalkan kesehatan dan perkembangan tubuh bayi, konsumsi juga menu
makanan bayi sehat.

H. Cara mengolah makanan yang benar


1. Mengolah dan Memasak Beras

Baiknya beras jangan terlalu lama dicuci, cukup dua atau tiga kali ganti air saja. dan
ingat, selama mencuci beras jangan terlalu keras meremas-remasnya, sebab
dikhawatirkan zat-zat penting yang ada di permukaan beras itu akan lenyap. beras banyak
mengandung Vitamin B yang mudah sekali larut dalam air.

2. Mengolah dan memasak daging

Untuk mendapatkan hasil masakan yang lezat maka :

Pilihlah daging yang baru dan segar, kemudian cuci bersih.

Mencuci daging jangan terlalu keras, cukup seperlunya saja sambil menghilangkan
bekas-bekas darah, dan sebaiknya daging di cuci sebelum dipotong-potong kecil.

Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat besi zat besi
tdak terbuang, daging jangan dimasak kelewat lama. Sebaiknya ditim atau ditumis,
karena itu potong-potong tipis-tipis atau dicincang.

3. Mengolah dan memasak sayur-sayuran.

Sebaiknya sayur dicuci sebelum dipotong bukan sebaliknya, dan jangan direndam
karena jika hal tersebut dilakukan zat-zat pentingnya akan hilang.

Jika ingin direbus, tunggu airnya mendidih dahulu baru masukkan sayurannya, dan
sebaiknya mengodok dalam keadaan panci tertutup.

Khusus untuk bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih
dari dua jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang
menyebabkan sayur tidak layak dimakan.

Untuk sayur yang mengandung vitamin A,D,E,K seperti bayam, wortel, daun
singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi dan jagung, jika dimasak bersama
minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis.
Karena vitamin A,D,E,K adalah vitamin yang larut dalam lemak.

Untuk sayur yang mengandung vitamin C, B1, B2, B5, B12 seperti daun singkong,
katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kacang panjang, kol dan tomat, jika direbus
atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis. Karena vitamin C, B1, B2,
B5, B12 adalah vitamin yang larut dalam air.

4. Mengolah dan memasak bumbu-bumbu

Bawang Putih atau Bawang Merah, cucilah sebelum dikupas dan di iris kecil-kecil.
bumbu-bumbu seperti Lengkuas, Jahe, Kunir, dls nya kalau tidak ditumbuk sebaiknya
jangan diiris-iris tetapi dibiarkan utuh hanya perlu digecek (dikoprok). karena jika diiris-
iris kecil akan menghilangkan cita rasanya yang khas. jika terlalu panjang atau tidak
cukup masuk panci, cukup dipotong jadi dua atau tiga.

5. Mengolah buah

Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan
hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik,
tetapi kadar gula menjadi tinggi.

Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti
apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel,
sebaiknya dikupas saja.

I. Susunan makanan dan takaran dari setiap nutrisi yang sesuai


Terlampir

J. Bahan-bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI


Daun katuk
Mengandung vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid, asam
seskuiterna. Jika dikonsumsi, senyawa aktif dalam daun katuk akan memacu pembentukan
hormone kewanitaan. Hormone prostaglandin yang dibentuk oleh senyawa aktif dalam daun
katuk dapat menyuburkan perkembangan sel sekretoris, yakni sel-sel penghasil ASI pada
payudara ibu menyusui, sekaligus memperlama jangka waktu produksi ASI. Sedangkan
senyawa aktif lainnya membantu penyerapan asupan gizi dan meningkatkan metabolismenya,
sehingga kapasitas produksi ASI meningkat.
Alkaloid Papaferin yang bersifat racun, sehingga tidak disarankan untuk mengkonsumsi
secara berlebihan bagi ibu khususnya daun katuk yang mentah(belum diolah). Senyawa aktif
dalam daun katuk juga dapat mengganggu penyerapan kalsium baik yang terdapat dalam
daun katuk maupun dari makanan lain yang disantap bersama dengan daun katuk.
Apriadji, Wied Harry. 2007. Makan enak untuk hidup sehat, bahagia & awet muda.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Biji fenugreek

Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) atau klabet adalah tanaman yang banyak


dihasilkan di India. Hampir seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Bagian daun
dan kecambahnya dimakan sebagai lalap, sedangkan bijinya (methi) digunakan untuk bumbu.
Biji tersebut digunakan untuk membuat bubuk kari dan gulai.
Biji fenugreek atau kelabat telah dipercaya dapat merangsang hormon pertumbuhan
payudara dan meningkatkan produksi ASI. Biji-bijian ini merupakan sumber yang kaya akan
zat besi, vitamin, kalsium dan mineral. Penelitian telah menunjukkan bahwa kelabat
merupakan stimulator potent untuk memproduksi ASI yang dapat meningkatkan ASI
sebanyak 90 persen.

Kacang-kacangan
Semua kacang-kacangan mengandung protein nabati
yang tinggi dan ini sangat bagus di makan oleh ibu yang menyusui. Kacang-kacangan,
seperti almond dan mete adalah makanan ideal untuk meningkatkan ASI. Kaya akan protein,
vitamin dan mineral menjadikan kedua kacang ini amat baik untuk dikonsumsi dan
membantu meningkatkan laktasi.
Keluarga kacang-kacangan yang sering digunakan adalah kacang hijau.Tumbuhan yang
termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Pengolahan yang biasa
dilakukan adalah dengan menjadikannya bubur kacang hijau atau diperas diambil sarinya lalu
diminum.
Makanan berserat
Sayuran hijau dan beberapa sayuran merah merupakan sumber serat. Pilihlah bayam,
daun katuk, biji-bijian, ubi jalar dan buah bit yang membantu meningkatkan produksi ASI.
Jangan lupa, untuk selalu mengonsumsinya setiap hari minimal satu sayuran.
Susu
Susu dan makanan yang dibuat dari susu (seperti keju, yogurt, dan fromage frais) aalah
sumber nutrisi yang sempurna. Makanan ini mengandung kalsium, seng, dan beberapa
vitamin. Susu dan produk susu lainnya mengandung berbagai jenis lemak yang berbeda dan
bergantung dari jenis susu dan prosesnya.
Daging dan telor
Semua daging-dagingan sangat baik untuk memperbanyak volume Air Susu Ibu .
Terutama adalah daging sapi.Kandungan Protein yang tinggi khususnya protein hewani
sangat meningkatkan volume ASI. Menurut saya pola makan vegetarian saat menyusui
kurang tepat.

K. Contoh daftar menu pada ibu menyusui


Terlampir
Contoh hasil olahan bahan makanan bagi ibu menyusui:
Bubur kacang hijau atau diambil sarinya untuk diminum
Sup bayam/ daun katuk
Salad
Untuk buah dapat diolah menjadi jus atau dapat dimakan secara langsung

CHEKLIST PENKES TENTANG KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

No BUTIR YANG DINILAI


A. SIKAP
1. Menyambut pasien dengan ramah dan sopan serta memperkenalkan diri
0. Tidak dikerjakan
1. Menyambut pasien saja tanpa memperkenalkan diri
2. Menyambut pasien dan memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan maksud atau tujuan saja
2. Menjelaskan maksud dan tujuan penkes dengan benar
3. Merespon reaksi klien
0. Tidak merespon
1. Merespon terhadap reaksi pasien tapi tidak ditanggapi dengan tepat
2. Memberikan respon dengan tepat kepada pasien
4. Percaya diri
0. Terlihat gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara kurang jelas
1. Tergesa gesa dan kelihatan ragu ragu
2. Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5. Teruji memberikan rasa empati pada klien
0. Tidak dilakukan
1. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan tetapi tidak
merespon dengan baik
2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan dan segera
memberikan tanggapan dengan baik
TOTAL SCORE : 10
B. CONTENT
6. Teruji melakukan apersepsi mengenai kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui
apakah ibu pernah mendapatkan informasi mengenai kebutuhan zat gizi pada ibu
menyusui sebelumnya, jika sudah, informasi apa saja yang sudah ibu dapatkan

0. Tidak dikerjakan

1. Menanyakan kepada pasien tidak sempurna


2. Menanyakan kepada pasien dengan sempurna
7. Menjelaskan pentingnya pemenuhan nutrisi bagi ibu menyusui
bahwa pemenuhan zat gizi yang seimbang sangat penting untuk pemulihan tubuh pasca
persalinan, cadangan tenaga, kesehatan yang optimum, mempersiapkan untuk dapat
menyusui sehingga ASI untuk bayi berkecukupan
0. Tidak dikerjakan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
8. Menjelaskan tujuan dan manfaat pemenuhan nutrisi pada masa nifas
Tujuan Gizi seimbang bagi ibu menyusui :
c. memberikan nutrisi yang adekuat untuk produksi ASI (kualitas dan
kuantitas ASI maksimal)
d. untuk pemulihan dan menjaga kesehatan ibu.
Manfaat Gizi Bagi Ibu Yang Menyusui
Menjamin pembentukan air susu ibu (ASI) yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
9 Menjelaskan kebutuhan kalori dalam sehari bagi ibu nifas
Rata-rata ibu nifas harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui. Karena itu
Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang
digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
10 Menjelaskan tentang proporsi karbohidrat, protein dan lemak
Makanan yang dikonsumsi yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas dianjurkan
mengandung 50-60% karbohidrat, lemak sebesar 25-35 % dan sekitar 10-15% dari
total makanan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
11 Menjelaskan kebutuhan cairan dalam sehari bagi ibu nifas
Kebutuhan minimal ibu nifas adalah 3 liter sehari, terutama setelah selesai menyusui
bayinya.Selama menyusui, ibu sebaiknya tidak minum kopi karena kopi akan
meningkatkan kerja ginjal sehingga ibu akan buang air kecil lebih sering, padahal ibu
sedang membutuhkan banyak cairan.
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
12 Menjelaskan kebutuhan suplemen bagi ibu nifas
Ibu nifas di anjurkan mengkonsumsi tablet fe selama 40 hari, kapsul Vitamin A
200.000 SI sebanyak dua kali. Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas
adalah untuk mencegah kekurangan vitamin A pada ibu nifas dan bayinya.selain itu
ibu nifas juga memerlukan vitamin dan mineral mineral yang ada di dalam bahan
makanan.
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
13. Menjelaskan jenis bahan makanan yang menjadi sumber gizi yang dibutuhkan
pada masa menyusui.
Ibu menyusui sebaiknya memperbanyak Protein Hewani,Protein Nabati,
Sayuran Hijau, Kacang-kacangan Untuk mengoptimalkan kesehatan dan
perkembangan tubuh bayi, konsumsi juga menu makanan bayi sehat.
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
14. Menjelaskan cara mengolah makanan yang benar
o Menjelaskan cara memilih, mengolah dan menyajikan makanan secara benar
o Memilih bahan makanan yang masih segar,
o Jangan merendam sayuran yang sudah dipotong terlalu lama, agar vitamin B
dan C tidak larut dalam air, selalu gunakan peralatan memasak yang bersih,
o Memasak sayuran jangan direbus terlalu lama agar vitamin di dalamnya tidak
hilang, masaklah daging dan ikan sampai benar benar matang, mengolah
daging dan ikan lebih baik dikukus atau direbus / tim daripada digoreng,
o Jangan menggunakan peralatan untuk menyajikan makanan panas dari bahan
plastic, hindari menghangatkan makanan berkali kali

0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
15. Menjelaskan susunan makanan dan takaran dari setiap nutrisi yang sesuai
(materi terlampir)
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
16. Menjelaskan bahan-bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI
seperti
Daun katuk
Biji fenugreek
Kacang-kacangan
Makanan berserat
Susu
Daging dan telor
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
17. Memberikan contoh daftar menu pada ibu menyusui
(materi terlampir)
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
18. Melakukan evaluasi dari materi yang sudah disampaikan
0. Tidak dilakukan
1. Menjelaskan secara tidak lengkap
2. Menjelaskan dengan jelas,sistematis dan lengkap
TOTAL SCORE : 18
C. TEKNIK
19. Teruji melakukan penkes secara sistematis
0. Tidak dilakukan
1. Melakukan penkesh tapi tidak secara urut
2. melakukan penkesh secara urut
20. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
0. Menggunakan bahasa yang tidak dimengerti klien
1. Sebagian masih menggunakan istilah-istilah medis
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
21. Penggunaan media
0. Tidak digunakan
1. Menggunakan media tapi tidak efektif
2. Menggunakan media dengan efektif
22. Memberikan kesempatanuntuk bertanya memberikan umpan balik
0. Tidak dilakukan
1. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menanyakan apa yang belum
dimengerti dan tidak segera memberikan jawaban
2. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mengajukan pertanyaan apayang
belum dimengerti dan segera memberikan tanggapan dari apa yang menjadi
pertanyaan klien
23. Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik
0. Tidak dilakukan
1. Mendokumentasikan hasil tindakan tanpa identitas pelaksana
2. Mendokumentasikan hasil tindakan dengan tanggal, jam ,nama dan tanda tangan
pelaksana
TOTAL SCORE : 10
TOTAL SCORE SELURUHNYA : 38
BUTIR YANG DINILAI
NILAI AKHIR = 100
38

JAWABAN HASIL DISKUSI

1. Pertanyaan dari
(Mariza Mustikadewi)
Bagaimana dengan orang yang perekonomiannya rendah yang tidak bisa memasak berbagai
macam variasi makanan dalam sehari dan cinderung menghangatkan makanan berulang
kali?
Jawaban:
Oleh Alfiani Nuryan P.. Chanifah Salma, dan Fildiah Susilowati
Cara yang bisa kita anjurkan kepada ibu adalah agar saat menghangatkan tidak terlalu lama,
maksudnya, begitu mendidih langsung dimatikan untuk menghindari bakteri dan bau
makanan. Atau jika ibu memasak makanan dengan cara ditumis, bisa digunakan dalam
sehari tanpa perlu dihangatkan.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan penghangatan yang dapat memicu bakteri adalah
penghangatan tidak sampai dengan mendidih dan secara terus menerus. Kondisi yang seperti
ini malah akan menjadi media untuk bakteri. Sebagai contohnya adalah makanan yang
dimasak dan dihangatkan secara terus-menerus biasanya ditemukan pada acara-acara seperti
resepsi pernikahan.
2. Pertanyaan dari
(Attania Rahma A)
Apakah ibu harus diberitahu mengenai ukuran-ukuran dari makanan tersebut, misalnya
tadi tempe 1x4x6 cm?
Kalau ibu tersebut mempunyai kebiasaan banyak makan, apakah ibu harus
menyesuaikan dengan kalori yang ada tersebut(2700-2900 gram)?

Jawaban:

Oleh Dyah Isah Rahayu

Ibu tetap diberi informasi-informasi mengenai ukuran dari kebutuhan setiap bahan
makanan. Sedangkan untuk ukuran sendiri, ibu diberitahu dengan cara demonstrasi untuk
pengukuran bahan makanan sehingga ibu bisa menerapkannya di rumah dengan mengira-ira.
Misalnya saja untuk ukuran nasi dibutuhkan 1 gelas, ukuran tempe untuk 1 menu kira-kira
tempe ukuran sedang, dengan besar yang sudah di demonstrasikan.Sehingga tidak perlu
menggunakan timbangan atau alat pengukuran lain, karena sudah menggunakan patokan.

3. Pertanyaan dari
(Desi Kurnia H)
Kenapa empati perlu dibahas dalam checklist dan apa hubungannya dengan gizi?
Jawaban:
Oleh Ari Dwi R.
Empati perlu dibahas. Hal ini diperlukan untuk memberikan kesempatan bagi ibu untuk
menyampaikan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu, dan petugas kesehatan juga
memperhatikan semua keluhan dari ibu, sehingga ibu merasa nyaman dalam menyampaikan.

Anda mungkin juga menyukai