Disusun Oleh :
1. Amini (P.174.24.211.004)
2. Arista Dwi R. (P.174.24.211.010)
3. Desi Kurnia H. (P.174.24.211.016)
4. Elizabeth Yesi Y. (P.174.24.211.022)
5. Fina Wahyuningrum (P.174.24.211.028)
6. Hidayah Hisham S.S (P.174.24.211.034)
7. Liana Maria U. (P.174.24.211.040)
2012/2013
SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah ibu mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan Ibu hamil
dapat mengetahui dan mengerti tentang mobilisasi dini pada ibu nifas.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah ibu mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu akan dapat:
a. Menjelaskan pengertian mobilisasi dini
b. Menyebutkan manfaat mobilisasi dini
c. Memperagakan tahapan mobilisasi dini
d. Memperagakan senam nifas
e. Menyebutkan resiko bila tidak melakukan mobilisasi dini
B. MATERI BELAJAR
1. Menjelaskan pengertian mobilisasi dini
2. Menyebutkan manfaat mobilisasi dini
3. Memperagakan tahapan mobilisasi dini
4. Memperagakan senam nifas
5. Menyebutkan resiko bila tidak melakukan mobilisasi dini
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Penyuluhan dan diskusi untuk materi 1, 2 dan 5
2. Demontrasi dan redemonstrasi untuk materi 3 dan 4
D. ALAT PERAGA
1. Lembar balik yang berisi penjelasan dan gambar tentang mobilisasi dini
dan senam pada ibu nifas.
2. Alat : Matras
E. EVALUASI BELAJAR
Evaluasi akan dilakukan selama proses berlangsung dan setelahnya.
Bentuk evaluasi:
1. Pertanyaan lisan:
a. Apa pengertian mobilisasi dini pada ibu nifas?
b. Apa manfaat dari mobilisasi dini pada ibu nifas?
c. Apakah resiko apabila tidak melakukan mobilisasi dini?
2. Secara praktek
Apakah ibu bisa mempraktekkan beberapa gerakan mobilisassi dini dan
senam nifas secara mandiri?
F. DAFTAR PUSTAKA
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/08/mobilisasi-dini-ibu-post-
partum.html
ririendwie.blogspot.com/2011/10/mobilisasi-dini-pada-ibu-nifas.html
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/07/senam-ibu-nifas.html.
MATERI
MOBILISASI DINI PADA MASA NIFAS
Mengencangkan kaki
Duduk atau berbaring dengan kaki lurus. Tarik kedua kaki ke atas
pada pergelangan kaki dan tekankan bagian belakang lutut ke
tempat tidur. Tahan posisi ini dalam hitungan 5, bernapaslah secara
normal, lalu relaks. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali (Brayshaw,
2008)
Napas dalam
Pernafasan diafragma membantu mengembalikan aliran vena
melalui kerja pemompaan diafragma pada vena kava inferior dan
harus diulangi beberapa kali sehari sampai ibu dapat mobilisasi
(Brayshaw, 2008). Dalam posisi apa pun, tarik napas dalam
sebanyak 3 atau 4 kali (tidak boleh lebih) untuk memungkinkan
ventilasi penuh paru-paru.
b) Dasar panggul
Senam dasar panggul menguatkan otot dasar panggul pascapartus,
tujuannya mengembalikan fungsi penuhnya sesegera mungkin dan
membantu mencegah masalah atau prolaps urine jangka panjang.
Namun, kontraksi dan relaksasi otot-otot ini juga membantu meredakan
ketidaknyamanan pada perineum, rasa ini mungkin timbul akibat
persalinan, dan tujuan pemulihan dengan meningkatkan sirkulasi lokal
dan mengurangi edema. (Brayshaw, 2008).
Cara untuk latihan dasar panggul :
Kencangkan anus seperti menahan defekasi, kerutkan uretra dan vagina
juga seperti menahan berkemih, kemudian lepaskan ketiganya. Tahan
dengan kuat selama mungkin sampai 10 detik, bernapas secara normal.
Relaks dan istirahat selama 3 detik. Ulangi dengan perlahan sebanyak
mungkin sampai maksimum 10 kali.(Brayshaw, 2008).
c) Senam abdomen
Selama kehamilan, korset abdomen mengalami peregangan mencapai
kira-kira dua kali lipat dari panjang semula pada akhir minggu masa
kehamilan. Seluruh otot abdomen memerlukan latihan untuk mencapai
panjang dan kekuatan semula, namun otot yang terpenting karena
perannya dalam menjaga kestabilan panggul ialah otot transversus.
Latihan transversus dapat dimulai kapan pun ibu merasa mampu dan
harus dilakukan sering sambil ibu melakukan aktivitasnya bersama bayi
(Brayshaw, 2008).
Senam transversus
Berbaring dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar menapak di tempat
tidur. Letakkan kedua tangan di abdomen bawah di depan paha.
Tarik napas dan pada saat akhir hembuskan napas, Kencangkan
bagian bawah abdomen di bawah umbilicus dan tahan dalam
hitungan 10, lanjutkan dengan bernapas normal. Ulangi sampai 10
kali. (Brayshaw, 2008)
Dengan posisi berbaring miring, tekuk kedua lutut kearah atas depan,
tarik otot tranversus serta angkat lutut atas, dengan cara memutar
paha ke arah luar sementara tumit saling berdekatan.
Dengan posisi berbaring miring dan lutut kaki yang bawah di tekuk
ke arah belakang, tarik abdomen bagian bawah dan naikkan kaki
yang atas ke arah atap sejajar dengan tubuh. Tahan gerak kan selama
5 detik.
a. Mobilisasi dapat dilakukan pada ibu post partum yang rawat inap
maupun yang tidak rawat inap.
Pada rawat inap, mobilisasi dilakukan 2 jam post partum dalam
24 jam. Sedangkan pada senam nifas dapat dilakukan pada 24
jam post partum dan dilakukan bertahap sesuai dengan
kemampuan ibu.
Pada ibu tidak rawat inap, mobilisasi dan senam nifas juga dapat
dilaksanakan. Mobilisasi dini diberikan 2 jam post partum
(dalam pendampingan bidan setelah partus) dan senam nifasnya
dapat dilaksanakan pada kunjungan nifas.
b. Senam nifas dilakukan pertahap sesuai dengan kemampuan ibu dan
dapat dilakukan dalam beberapa hari (tidak dalam 1 hari). Apalagi
ibu yang seharusnya sudah latihan gerakan pada hari ke-2 tetapi
baru datang pada hari ke-10, sehingga gerakan yang diajarkan dan
diberikan diulangi dari gerakan hari pertama. Karena senam nifas
harus berurutan.