Anda di halaman 1dari 16

TUGAS ASKEB III

Satuan Acara Pendidikan Hubungan Seksual dan KB


Dosen Pengampu : Wahyu Pujiastuti, S.SiT

Disusun oleh :

1. Ade Nopriyanti P.174.24.211.001


2. Anisatun Afifah P.174.24.211.008
3. Bertha Sarasita P.174.24.211.014
4. Dwi Aprilianingsih P.174.24.211.020
5. Hafari Fajria Nuril U P.174.24.211.032
6. Isnadewi Safitri P.174.24.211.038

Kelas Reguler I (Daisy)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MAGELANG
2012-2013
SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hubungan Seksual &KB

Sub Pokok Bahasan : Berbagai macam posisi yang aman dalammelakukan


hubungan seksual & jenis-jenis KB

Sasaran : Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan suami-istri


(Pasutri)

Waktu : 30 Menit

Tempat : Balai Desa

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan ibu dapat
mengetahui tentang penjelasan mengenai berbagai macam posisi yang aman
dalam melakukan hubungan seksual serta jenis-jenis KB.
B. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian hubungan seksual pasca persalinan
2. Menjelaskan manfaat hubungan seksual
3. Menjelaskanwaktu yang
tepatuntukmulaimelakukanhubunganseksual
4. Menjelaskan berbagai macam posisi yang aman dalam melakukan
hubungan seksual
5. Menjelaskan berbagai faktor penyebab yang dapat mengganggu
dalam melakukan hubungan seksual dan bagaimana cara
mengatasinya
6. Menjelaskan pengertian KB
7. Menjelaskan manfaat KB
8. Menjelaskan tujuan program KB di Indonesia
9. Menjelaskan metode kontrasepsi ditinjau dari jenis-jenisnya, cara
kerjanya, keuntungan, kerugian, serta keefektifannya.

C. Materi Belajar
1. Pengertian hubungan seksual pasca persalinan
2. Manfaat hubungan seksual
3. Berbagai macam posisi yang aman dalam melakukan hubungan seksual
4. Berbagai faktor penyebab yang dapat mengganggu dalam melakukan
hubungan seksual dan cara mengatasinya
5. Pengertian KB
6. Manfaat KB
7. Tujuan program KB di Indonesia
8. Metode kontrasepsi ditinjau dari jenis-jenisnya, cara kerjanya,
keuntungan, kerugian, serta keefektifannya.

D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan yaitumetode diskusi dan tanya
jawab.

E. Media
- PemakaianCheck List.
- Booklet

F. Evaluasi Belajar
Berupa pertanyaan lisan, yaitu:
1. Apakah pengertian hubungan seksual pasca persalinan?
2. Jelaskan mengenai manfaathubungan seksual?
3. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam posisi yang aman dalam
melakukan hubungan seksual?
4. Sebutkan berbagai faktor penyebab yang dapat mengganggu dalam
melakukan hubungan seksual dan bagaimana cara mengatasinya?
5. Apakah pengertian KB?
6. Apa manfaat dari program KB?
7. Apa tujuan program KB di Indonesia?
8. Sebutkan dan jelaskan metode kontrasepsi ditinjau dari jenis-jenisnya,
cara kerjanya, keuntungan, kerugian, serta keefektifannya?

DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. 2009. BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN NIFAS NORMAL. Jakarta


: EGC

http://yuwielueninet.wordpress.com/2008/03/19/saat-tepat-untuk-ya-ya-ya/

http://melviamusvita.blogspot.com/2012/05/seksual-pasca-persalinan.html

http://www.bidankita.com/component/content/article/39-artikel/317-seks-setelah-
melahirkan

http://keluargaberencana.com/kontrasepsi/pilihan-metode/kontrasepsi-
alamiah/menyusui-sebagai-metode-kontrasepsi/

http://bidandesa.com/berbagai-macam-metode-kontrasepsi-yang-dapat-digunakan-
oleh-ibu-menyusui.html

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/09/kontrasepsi-mal-methode-
amenorrhoe.html
BERBAGAI MACAM POSISI YANG AMAN DALAM
MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL & JENIS-JENIS KB

A. PENGERTIAN HUBUNGAN SEKSUAL PASCA PERSALINAN

Hubungan seksual pasca persalinan adalah hasrat,keinginan,untuk


pemenuhan kebutuhan seksual dengan melakukan hubungan suami istri yang
di lakukan setelah kelahiran bayi,setelah ibu selesai masa nifasnya/ setelah
pulihnya kembali alat kandungan atau genetalia ibu. (Bahiyatun, 2009)

B. MANFAAT HUBUNGAN SEKSUAL

Hubungan seksual dapat membantu rahim kontraksi dengan kuat karena


oksitosin dilepaskan ketika si ibu mendapat orgasme dan membuat rahim
berkontraksi.

C. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MULAI MELAKUKAN HUBUNGAN


SEKSUAL

Waktuuntukmulaimelakukanhubunganseksualbagiibumasanifasapabilameme
nuhi 3 syarat :

1. Vagina dimasukkan 1-2 jariuntukmengetahuiapakahmasihada rasa


nyeriatautidak.
2. Lokheasudahberhenti
3. Sudahmemakaialatkontrasepsi

D. MACAM-MACAM POSISI YANG AMAN DALAM MELAKUKAN


HUBUNGAN SEKSUAL

Posisi pria di belakang, pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan


biasanyadorongan seks akan menurun. Hal ini disebabkan terjadinya
perubahan fisik dan emosi.Dari segi fisik, misalnya, proses persalinan normal
akan membuat perubahan pada keadaan di sekitar vagina. Saat kepala bayi
mengenai vagina, maka jaringan perineum akan robek. Umumnya robekan
tersebut tak beraturan, yang kemudian akan dijahit setelah proses persalinan
usai. Nah, jahitan ini memerlukan waktu untuk bisa kering kembali seperti
semula. Ada yang hanya 6 minggu sudah kering, ada juga sampai beberapa
bulan. Untuk itu sebaiknya jangan terburu-buru melakukan hubungan intim
dengan posisi missionary atau pria di atas seperti yang umumnya dilakukan.
Posisi yang paling baik adalah dog position atau posisi pria dari belakang.
Karena dengan demikianAnda tak langsung merasa sakit pada saat penetrasi.
Begitu pula pada wanita yang melahirkan lewat operasi caesar , posisi suami
dari belakang yang paling aman. Sebab, meski tak mengalami perobekan
perineum, namun bukan berarti hubungan intim dapatdilakukan begitu
persalinan usai. Sebab, wanita yang dioperasi caesar pun memerlukan waktu
untuk mengembalikan kondisi otot-otot perutnya setelah dioperasi. Para
suami perlu tahu, bedah caesar dibuat di dekat leher rahim dan uterus,
sehingga pada saat penetrasi yang dalam, penis bisa menyebabkan rasa sakit
di bagian tersebut. Karena itu,pada tahap awal hubungan intim hendaknya
dilakukan dengan hati-hati.Himpitan atautekanan di bagian perut sebaiknya
dihindari. Juga permainan yang keras.

E. FAKTOR PENYEBAB YANG DAPAT MENGGANGGU DALAM


MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DAN CARA MENGATASINYA

1. Hal-hal yang dapat mengganggu dalam melakukan hubungan seksual :


a. Intensitas respons seksual berkurang karena perubahan faal tubuh.
Tubuh menjadi tidak atau belum sensitif seperti semula.
b. Rasa lelah akibat mengurus bayi mengalahkan minat untuk
bermesraan
c. Bounding dengan bayi menguras semua cinta kasih, sehingga waktu
tidak tersisa untuk pasangan
d. Kehadiran bayi di kamar yang sama membuat ibu secara psikologis
tidak nyaman berhubungan intim
e. Pada minggu pertama setelah persalinan, hormone estrogen menurun
yang memengaruhi sel-sel penyekresi cairan pelumas vagina alamiah
yang berkurang. Hal ini menimbulkan rasa sakit bila berhubungan
seksual. Untuk itu, diperlukan pelumas atau rubrikan.
f. Ibu mengalami let down ASI, sehingga respons terhadap orgasme
yang dirasakan sebagai rangsangan seksual pada saat menyusui.
Respons fisiologis ini dapat menekan ibu, kecuali mereka memahami
bahwa hal tersebut adalah normal

Cara mengatasinya :

a. Batasan yang diberikan bidan / nakes biasanya 6 minggu pasca


persalinan. Akan tetapi, jika pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan
hal ini untuk mengetahui dengan pasti jenis persalinan, kondisi
perineum, luka episiotomi, dan kecepatan pemulihan sesungguhnya.
Jika permintaan ditolak dokter atau bidan, pasangan hendaknya
menaati dan menunggu hingga 6 minggu pascapersalinan agar tidak
menyakitkan ibu secara fisik.
b. Ungkapkan cinta dengan cara lain, seperti dengan duduk berpelukan
di depan TV, menggosok punggung pasangan, dan berdansa berdua.
Jika tidak lelah, dapat membantu melakukan pasangan dengan
masturbasi. Jika keduanya menginginkan, dapat melakukan hubungan
intim secara oral. Namun, kadang tidak ada keintiman yang lebih
memuaskan dan berbaring berpelukan.
c. Program kontrasepsi harus segera dilakukan sebelum hubungan
seksual karena ada kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu
kurang dari 6 minggu.

F. Pengertian KB

Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama


dikenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan
sendiri kapan ingin hamil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997),
KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
dengan membatasi kelahiran. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan
alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral,
IUD dan sebagainya.

G. Manfaat KB

Setiap tahun ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah


yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi)
yang tidak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa
kehamilan, umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya
akibat:

1. Kehamilan terlalu dini

Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun


sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Karena tubuhnya
belum sepenuhnya tumbuh, belum cukup matang dan siap untuk dilewati
oleh bayi. Lagipula bayinya pun dihadang risiko kematian sebelum
usianya mencapai 1 tahun.

2. Kehamilan terlalu telat

Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan


melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia punya problema-
problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.

3. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya

Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh


perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil
lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah,
bahkan juga bahaya kematian, menghadang.

4. Terlalu sering hamil dan melahirkan


Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya
kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lagi, bila ia
terus saja hamil dan bersalin lagi.

H. Tujuan KB

Tujuan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia adalah :

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan


NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar
terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

2. Tujuan Khusus

Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat


kontrasepsi.
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara
penjarangan kelahiran.

I. Metode KB

Metode KB

FORMAT PENILAIAN PENDIDIKAN KESEHATAN


SEKSUALITAS& KB PADA IBU NIFAS

N NILAI K
KOMPONEN
O 0 1 2 ET
A PERSIAPAN
.
Persiapan ruangan yang tenang dan nyaman
1.
Persiapanalatperaga yang diperlukan
2.

B. SIKAP

1. Memberikan salam dengan ramah dan akrab sehingga ibu


merasa nyaman dan tidak canggung

2. Memperkenalkan diri kepada klien

3. Merespon reaksi klien

4. Percaya diri

5. Menjaga privacy klien

C. CONTEN/ISI

1. Menjelaskan pengertian hubungan seksualpascapersalinan.


Hubungan seksual pasca persalinan adalah hasrat, keinginan,
untuk pemenuhan kebutuhan seksual dengan melakukan
hubungan suami istri yang di lakukan setelah kelahiran bayi,
setelah ibu selesai masa nifasnya/ setelah pulihnya kembali
alat kandungan atau genetalia ibu.

2. Apersepsi tentang seksual pasca persalinan

3. Menjelaskan manfaat hubungan seksualpascapersalinan.


Hubungan seksual dapat membantu rahim kontraksi dengan
kuat karena oksitosin dilepaskan ketika si ibu mendapat
orgasme dan membuat rahim berkontraksi.
4. Menjelaskanwaktuuntukmulaimelakukanhubunganseksualbagi
ibumasanifasapabilamemenuhi 3 syarat :

4. Vagina dimasukkan 1-2


jariuntukmengetahuiapakahmasihada rasa
nyeriatautidak.
5. Lokheasudahberhenti
6. Sudahmemakaialatkontrasepsi

5. Menjelaskan berbagai macam posisi yang aman dalam


melakukan hubungan seksual Posisi yang paling baik
adalah dog position atau posisi pria dari belakang. Karena
dengan demikianAnda tak langsung merasa sakit pada saat
penetrasi. Karena penetrasinya juga tidak terlalu dalam. Begitu
pula pada wanita yang melahirkan lewat operasi caesar , posisi
suami dari belakang yang paling aman. Sebab, meski tak
mengalami perobekan perineum, namun bukan berarti
hubungan intim dapatdilakukan begitu persalinan usai. Sebab,
wanita yang dioperasi caesar pun memerlukan waktu untuk
mengembalikan kondisi otot-otot perutnya setelah dioperasi.

6. Menjelaskan berbagai faktor penyebab yang dapat


mengganggu dalam melakukan hubungan seksual dan cara
mengatasinya

g. Intensitas respons seksual berkurang karena


perubahan faal tubuh.
h. Rasa lelah akibat mengurus bayi mengalahkan
minat untuk bermesraan
i. Bounding dengan bayi menguras semua cinta
kasih, sehingga waktu tidak tersisa untuk pasangan
j. Kehadiran bayi di kamar yang sama membuat ibu
secara psikologis tidak nyaman berhubungan intim
k. Pada minggu pertama setelah persalinan, hormone
estrogen menurun yang memengaruhi sel-sel
penyekresi cairan pelumas vagina alamiah yang
berkurang. Hal ini menimbulkan rasa sakit bila
berhubungan seksual. Untuk itu, diperlukan
pelumas atau rubrikan.
l. Ibu mengalami let down ASI, sehingga respons
terhadap orgasme yang dirasakan sebagai
rangsangan seksual pada saat menyusui.
Cara mengatasinya :
d. Batasan yang diberikan bidan / nakes biasanya 6
minggu pasca persalinan. Akan tetapi, jika
pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan hal ini
untuk mengetahui dengan pasti jenis persalinan,
kondisi perineum, luka episiotomi, dan kecepatan
pemulihan sesungguhnya.
e. Ungkapkan cinta dengan cara lain, seperti dengan
duduk berpelukan di depan TV, menggosok
punggung pasangan, dan berdansa berdua. Jika
tidak lelah, dapat membantu melakukan pasangan
dengan masturbasi. Jika keduanya menginginkan,
dapat melakukan hubungan intim secara oral.
Namun, kadang tidak ada keintiman yang lebih
memuaskan dan berbaring berpelukan.
f. Program kontrasepsi harus segera dilakukan
sebelum hubungan seksual karena ada
kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu
kurang dari 6 minggu.
7. Melakukan feedback/evaluasi untuk mengetahui keberhasilan
penkestentanghubunganseksualpascapersalinan

8. Menanyakan riwayat KB ibu

9. Apersepsi (sejauh mana pengetahuan ibu mengenai KB)

1 Menjelaskan tujuan ber-KB. Meningkatkan kesejahteraan ibu,


0. anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran
sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

1 Menjelaskan pengertian KB. KB artinya mengatur jumlah


1. anak sesuai kehendak dan menentukan sendiri kapan ingin
hamil.

1 Menjelaskan macam-macam KB dan jangka waktu keefektifan


2. perlindungan berbagai jenis KBtermasuk KB yang
tepatuntukibumenyusui.

Sanggama terputus (Coitus Interruptus)yaitu penarikan


penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Angka
kegagalan tinggi, yang disebabkan oleh sperma bisa
terdapat pada cairan praejakulasi dan terlambat
mengeluarkan penis dari liangsenggama. Keuntungannya
tidak menggunakan obat dan alat, nyaman serta tidak
memerlukan biaya.Kerugiannya adalah tidak ada
perlindungan terhadap infeksi menular seksual dan angka
kehamilan tinggi .
PantangBerkala (Cara Kalender). Prinsip ini berpedoman
pada kenyataan bahwa wanita dalam siklus haidnya
mengalami ovulasi ( subur ) hanya 1 kali sebulan, dan
biasanya terjadi beberapa hari sebelum atau sesudah hari ke
14 dari haid yang akan datang. Kontrasepsi pantang berkala
adalah berpantang ( tidak koitus ) beberapa hari sebelum,
ditambah beberapa hari sesudah ovulasi.Keuntungannya
adalah tidak ada efek samping, alami, aman, meningkatkan
pengetahuan tentang tubuh sendiri dan tidak mahal.
Kerugiannya adalah tidak ada perlindungan terhadap
infeksi menular seksual serta memerluksn kerjasama
pasangan.
Kondom. Kondom menyarungi penis sewaktu koitus
sehingga dapat mencegah masuknya sel mani ke dalam
liang senggama karena seluruh semen tertampung dalam
kondom.Secara teoritis kegagalan kondom bisa terjadi bila
kondom bocor atau robek atau pemakai kurang disiplin dan
mematuhi petunjuk pemakaiannya.Keuntungannya adalah
dapat mencegah penularan penyakit menular seksual,
mudah didapat dan digunakan.Kerugiannya adalah dapat
terganggu pada saat pemanasan untuk memasang kondom,
dikontraindikasikan jika ada alergi lateks dan penurunan
sensasi.
Diafragma. Alat ini dipasang oleh wanita itu sendiri.
Sebelumnya oleskan spermisida pada kap diafragma,
kemudian pinggir kap ditekan dengan ibu jari dan telunjuk
sampai menjadi picak. Kemudian labia dilebarkan untuk
membuka liang senggama. Masukkanlah kedalam vagina
dengan bagian cekung berada disebelah luar, sehingga
menutup serviks uteri dengan baik. Diafragma dipasang
sebelum koitus dan dikeluarkan 6-8 jam setelah
koitus.Keuntungannya adalah mudah untuk menyisipkan
dan melepasnya, bahkan pasangan seksual Anda tidak akan
pernah merasakan keberadaan alat ini selama berhubungan
seksual.Kerugiannya adalah perlu mencocokkan ukuran
diafragma, terdapat kemungkinan diafragma keluar selama
koitus. Jika si perempuan lupa untuk melepasnya setelah 24
jam, ia mungkin mengalami sindroma syok toksik atau
TSS. Ada juga efek samping seperti pengguna dapat
mengalami iritasi pada vagina atau kulit di sekitarnya dan
mungkin ada bau busuk.
1 Menjelaskan manfaat dari KB. Di masa kehamilan, KB dapat
3. mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:

Kehamilan terlalu dini


Kehamilan terlalu telat
Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya
Terlalu sering hamil dan melahirkan
1 Menjelaskan alternatif tempat pelayanan. Bisa di Puskesmas,
4. BPS/BPM, RumahSakit.

1 Melakukan ,feedback/evaluasi untuk mengetahui keberhasilan


5. pendidikan kesehatan

C. TEKNIK

1. Teruji melaksanakan secara sistematis

2. Teruji melakukan komunikasi secara terarah dengan


menggunakan bahasa yang baik dan benar

3. Memberi kesempatan bertanya untuk pendokumentasian

4. Memberikan follow up atas pertanyaan dengan baik

5. Mendokumentasikan
0 = tidak dilakukan

1 = melakukan tidak sempurna

2 = melakukan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai