Anda di halaman 1dari 4

 Kebutuhan seksual pada Ibu saat Masa Nifas

Kebutuhan ibu nifas, juga sama halnya dengan ibu lainnya hanya lebih membutuhkan
penanganan khusus. Salah satu kebutuhan ibu nifas adalah kebutuhan seksual. 20%
perempuan yang baru pertama kali melahirkan membutuhkan waktu 6 bulan untuk merasa
nyaman secara fisik saat bersenggama, dengan waktu rata-rata sekitar 3 bulan. Sekitar 61%
terjadi rasa nyeri saat melakukan hubungan seksual pasca melahirkan karena dilakukan
sebelum 6 minggu pasca melahirkan, hanya 12-14% pasangan yang tidak
mengalami masalah seksual setelah melahirkan (sexual problems postpartum) karena
dilakukan setelah 6 minggu pasca melahirkan.

Rentang Waktu Melakuakan Hubungan Seksual


Hubungan seks manusia merupakan pencetusan dari cinta antar – individu, karena
daya tarik dan pancaindera ikut berperan. Oleh karena itu dalam hubungan seks bukan hanya
alat kelamin dan daerah erogen (mudah terangsang) yang ikut berperan tetapi juga psikologis
dan emosi (Manuaba, 2009).
Faktor – faktor yang mempengaruhi hubungan seksual antara lain faktor fisik , faktor
hubungan, faktor gaya hidup, faktor harga diri.
Gangguan pada hubungan seksual antara lainkesalahan tehnik senggama, gangguan
psikososial, ejakulasi abnormal, kelainan anatomi. Aspek hubungan seksual pasca persalinan
yaitu melahirkan bayi adalah proses alamiah yang dialami para wanita, namun masih banyak
pria yang sulit menghadapi bahwa tubuh wanita tidak bisa berubah begitu saja secara
dramatis pasca melahirkan bayi mereka. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh mental stereotype
pria yang cenderung mengabaikan masalah tersebut, serta kurangnya pengetahuan mereka
tentang keadaan fisik wanita. Banyak dari para pria yang berfikiran, begitu bayi mereka lahir,
segalanya akan kembali normal, dalam artian tubuh sang istri akan kembali normal seperti
sediakala. Begitu juga dalam hal seks, padahal pada tahap tersebut sang istri belum siap untuk
melakukan hubungan seks secara normal melaui vagina. Selama masa nifas, nyeri pada
vagina masih akan dirasakan wanita, yang membuat mereka tida mungkin melakukan
hubungan seks dengan suaminya. Beri pengertian pada suami anda tentang hal ini, agar
mereka lebih mengerti, gambarkan tentang berapa lama pemulihan dibutuhkan jika mereka
terluka parah, bandingkan dengan yang terjadi pada vagina anda. Cara ini akan membuat
mereka mengerti bahwa vagina wanita membutuhkan waktu yang sama untuk pulih dari luka
akibat melahirkan sama seperti mereka membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka
parah mereka.
Beberapa pria berpendapat 6 minggu masa nifas tanpa seks memang sulit bagi mereka,
namun mereka kerap dialihkan dengan kesibukan mengurus bayi yang justru membuat
mereka kelelahan sebelum sempat berfikir tentang seks. Hal ini biasanya lebih terasa pada
anda yang tidak memiliki baby sitter atau pembantu untuk anak anda. Meski secara
emosional kerepotan dalam mengurus bayi dapat menanamkan rasa cinta pada bayi
anda, namun saat tersebut bukan merupakan saat romantis bagi anda dan pasangan. Berikut
beberapa saran yang mungkin berguna bagi wanita untuk menjaga kedekatan emosional
dengan suami pasca melahirkan.

Dispareunia
Dispareunia adalah nyeri yang dirasakan saat koitus dan merupakan efek samping
yang sangat menimbulkan stres (Eileen, 2017). Gejala : nyeri setiap kali penetrasi, nyeri
hanya dalam kondisi tertentu, nyeri baru setelah melakukan hubungan yang sebelumnya tidak
sakit. Hal-hal yang mempengaruhi hubungan seksual pada masa nifas Menurut (Bahiyatun,
2009) Hal-hal yang mempengaruhi seksual pada masa nifas yaitu : Intensitas respons seksual
berkurang karena perubahan faal tubuh, rasa lelah akibat mengurus bayi mengalahkan minat
untuk bermesraan, Bounding dengan bayi menguras semua cinta kasih, sehingga waktu
tersisa untuk pasangan, kehadiran bayi di kamar yang sama yang sama membuat ibu secara
psikologis tidak nyaman berhubungan intim, pada minggu pertama setelah persalinan,hormon
estrogen menurun yang mempengaruhi sel-sel penyekresi cairan pelumas vagina alamiah
yang berkurang. Hal ini menimbulkan rasa sakit bila berhubungan seksual. Untuk itu, di
perlukan pelumas atau lubrikan, ibu mengalami let down ASI, sehingga respons terhadap
orgasme yang dirasakan sebagai rangsangan seksual pada saat menyusui. Respons fisiologis
ini dapat menekan ibu, kecuali mereka memahami bahwa hal tersebut adalah normal.

 Perawatan Perineum pada Masa Nifas

Semua luka baru, area episiotomi atau luka sayatan membutuhkan waktu untuk
sembuh 6 sampai 7 hari, luka pada perineum akibat episiotomi, rupture atau laserasi.
Tindakan membersihkan vulva dapat memberi kesempatan untuk melakukan inspeksi
secara seksama di daerah perineum. Dari tindakan tersebut dapat mempercepat
pembentukan jaringan pada perineum sehingga luka dapat cepat sembuh pada waktu
nya yaitu 6 hingga 7 hari.1,2 Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 40 hari, namun secara keseluruhan
akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas atau postpartum disebut juga puerperium
yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan ’’parous”
berarti melahirkan.
Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita umumnya adalah 40 hari,
dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan (yang disertai tanda-tanda
kelahiran). Jika sudah selesai masa 40 hari akan tetapi darah tidak berhenti berhenti
atau tetap keluar darah, maka perhatikanlah bila keluarnya disaat adah (kebiasaan)
haid, maka itu darah haid.5 Infeksi perineum dapat dicegah dengan perilaku hidup
bersih dan sehat termasuk kebersihan diri dan lingkungan. Seperti yang diketahui daya
tahan tubuh dan kesehatan ibu setelah melahirkan lebih rendah dari biasanya yang
sangat beresiko untuk berkembang biak kuman yang masuk dijalan lahir.
Berdasarkan data World Health Organitation (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI)
di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. Angka ini jauh lebih tinggi
dibandingkan Vietnam 59/100.000, dan China 37/100.000. ini menempatkan Indonesia
sebagai salah satu negara dengan AKI tertinggi, Asia tertinggi ke-3 di kawasan ASEAN dan
salah satunya adalah infeksi sebanyak 50%.Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukan AKI di Indonesia sebesar 102/1.000 kelahiran
hidup. Penyebab AKI sendiri adalah penyebab langsung yang berhubungan dengan
komplikasi obstetrik selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas (postpartum) dan
penyebab tidak langsung yaitu perdarahan sesudah persalinan, eklamsia, pre eklamsi, dan
infeksi.Infeksi masa nifas (sepsis puerperalis) merupakan penyebab kematian terbanyak
nomor dua setelah perdarahan, proporsi kejadian infeksi jalan lahir sebesar 25-55%. Infeksi
nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman kedalam
alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas, ditangani dengan kenaikan suhu sampai 38c
atau selama 2 hari dalam 10 hari pertama postpartum, kecuali hari pertama.

Perawatan luka perinium


Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis,
sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Hidayat, 2004). Perinium
adalah bagian permukaan pintu bawah panggul yang terletak di antara vulva dan anus.
Perinium terdiri atas otot fascia urogenitalis serta diafragma pelvis (Wiknjosastro, 2007).
Perawatan perineum adalah upaya memberikan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dengan
caa menyehatkan daerah antara kedua paha yang dibatasi antara lubang dubur dan bagian alat
kelamin luar pada wanita yang habis melahirkan agar terhindar dari infeksi
Tujuan perawatan luka perinium
Adapun tujuan dari perawatan luka perineum menurut Kumalasari (2015)
yaitu sebagai berikut:
a. Menjaga kebersihan daerah kemaluan
b. Mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu
c. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan
membrane mukosa
d. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
e. Mempercepat penyembuhan dan mencegah perdarahan
f. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
g. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat

Perawatan luka perinium menurut APN


a. Menjaga agar perineum selalu bersih dan kering
b. Menghindari pemberian obat tradisional
c. Menghindari pemakaian air panas untuk berendam
d. mencuci luka dan perineum dengan air dan sabun 3-4 kali sehari
e. Kontrol ulang maksimal seminggu setelah persalinan untuk pemeriksaan penyembuhan
luka

Dampak perawatan luka perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut:
a. Infeksi
b. Komplikasi
c. Kematian ibu postpartum

Daftar Pustaka
Atun Wigati, Ana Zumrotun Nisak, Ika Tristanti/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Vol.12 No.1 (2021) 97-103 | 97

Jurnal Bidan Cerdas e-ISSN: 2654-9352 | p-ISSN: 2715-9965


http://jurnal.poltekkespalu.ac.id/index.php/JBC Vol. 2 No. 2: April 2020

Varney H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai