TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Nifas
Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang
artinya bayi dan partus yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah
melahirkan.
pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya
tubuh dalam keadaaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum
hamil.
minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan
memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya permasalahan pada ibu
akan berimbas juga kepada kesejahtaraan bayi yang dilahirkan karena bayi
demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan semakin meningkat
(Sulistyawati, 2009).
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 69% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi
Secara tradisional, bagian pertama dari periode ini adalah masa istirahat.
Yaitu ketika ibu dipisahkan oleh orang lain (khususnya pria) karena kehilangan
zat darahnya dari vagina sehingga tidak bersih. Pada saat itu, tanpa disadari zat
darah tersebut, lochea, yang merupakan campuran dari darah dan produk
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak
cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan
baik.
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-
meningkatkan kesejahtaraan fisik dan pisikologis bagi ibu dan bayi, pencegahan
diagnosa dini dan pengobatan komplikasi pada ibu, merujuk ibu keasuhan tenaga
sehat tentang
Pada masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, masa nifas
dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah
pendarahan masa nifas karena atonia uteri, mendeteksi dan merawat penyebab
kepada ibu dan salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah pendarahan
masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan hubungan antara
ibu dan bayi baru lahir, juga menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai
abnormal, tidak ada bau, menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau cairan,
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit, memberikan konseling pada ibu mengenali asuhan pada bayi, tali pusat,
kunjungan ini tujuannya sama dengan kunjungan yang kedua. Setelah kunjungan
reproduksi
Setelah janin dilahirkan fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah
plasenta lahir, tinggi fundus uteri kurang lebih 2 jari dibawah pusat.
Uterus menyerupai suatu buah advokat gepeng berukuran panjang kurang lebih
15 cm, lebar lebih kurang 12 cm dan tebal lebih kurang 10 cm. Dinding uterus
kurang lebih 5 cm sedangkan pada bekas implantasi plasenta lebih tipis dari
pada bagian lain. Pada hari ke-5 postpartum uterus kurang lebih setinggi 7 cm
di atas simfisis atau setengah simfisis pusat, sesudah 12 hari uterus tidak dapat
diraba lagi diatas simfisis. Bagian bekas implantasi plasenta merupakan suatu
luka yang kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri, segera setelah persalinan.
Penonjolan tersebut, dengan diameter kurang lebih 7,5 cm, sering disangka
postpartum berat uterus akan menjadi kurang lebih 500 gram, 2 minggu
post partum menjadi 300 gram, dan setelah 6 minggu postpartum, berat
(Prawirohardjo C, 2002).
2) Lochea adalah darah yang dibuang dari rahim yang kini telah
kapsul tempat janin hidup dan tumbuh. Rahim melindungi janin dari
gram dan dapat dirasakan sebagai kantung yang kuat membulat, mencapai
350 gram dan tidak lagi dapat di rasakan keberadaannya di dalam perut, pada
lochea (Jones,
2005).
Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Pada hari pertama dan kedua lokia rubra atau kruenta,
7 keluar cairan berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, pada hari ke
berdarah lagi, setelah 2 minggu, lokea hanya merupakan cairan putih yang
Lokia mempunyai bau yang khas, tidak seperti bau menstruasi. Bau ini
lebih terasa tercium pada lokia serosa, bau ini juga akan semakin lebih
3) Endometrium
mm,
janin. Setelah tiga hari mulai rata, sehingga tidak ada pembentukan jaringan
4) Serviks
Perubahan yang terjadi pada servik ialah bentuk servik agak mengangah
seperti corong, segera setelah bayi lahir. Bentuk ini disebabkan oleh corpus
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini disebabkan
karena makanan padat dan kurang berserat selama persalinan. Disamping itu
rasa takut buang air besar, sehubungan dengan jahitan pada perinium, jangan
sampai lepas dan jangan takut akan rasa nyeri. Buang air besar harus
c. Perubahan perkemihan
pada keadaan sebelum persalinan, lamanya partus kala dua dilalui, besarnya
yang berada diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini
sehingga tak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retropleksi karena
1) Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat celsius. Sesudah
partus dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celsius dari keadaan normal,
pertama melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal. Nila suhu
2) Nadi berkisar antara 60-80 denyutan permenit setelah partus, dan dapat
terjadi Bradikardia. Bila terdapat takikardia dan suhu tubuh tidak panas.
Mungkin ada pendarahan belebihan atau ada vitium kordis pada penderita
pada masa nifas umumnya denyut nadi labil dibandingkan dengan suhu
tubuh, sedangkan
keadaan semula.
pengobatan (Saleha,
2009).
adanya kemungkinan pendarahan postpartum dan infeksi. Bila ada laserasi jalan
lahir atau luka bekas efisiotomi, lakukan penjahitan dan perawatan luka
ibu harus di anjurkan untuk tidur terlentang selama 8 jam pasca persalinan.
(Prawirohadjo C, 2002).
Ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam
8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sekali berkemih belum melebihi 100
penuh,
perut masih lemah, edema dan uretra, dinding kandung kemih kurang sensitif.
hari ke dua postpartum. Jika hari ke tiga belun juga BAB, maka perlu diberi
obat pencahar per oral tau per rektal. Jika setelah pemberian obat pencahar masih
Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya
infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting
Bila wanita itu sangat mengeluh tentang adanya after pains atau mules,
dapat diberi analgetik atau sedatiif supaya ia dapat beristirahat atau tidur.
bayinya untuk merangsang timbulnya laktasi. Kecuali bila ada kontra indikasi
dalam dan lain-lain. Bayi dengan labio palato skiziz (sumbing) tidak dapat
menyusui oleh karena tidak dapat mengisap. Hendaknya hal ini diketahui oleh
sonde. Begitu pula dengan bayi yang dilahirkan dengan alat seperti ekstrasi
menyusui sebelum benar-benar diketahui tidak ada trauma kapitis. Pada hari
ketiga atau keempat bayi tersebut baru diperbolehkan untuk menyusui bila tidak
mamma dan puting susu dicuci teratur dengan sabun dan diberi minyak atau
cream, agar tetap lemas, jangan sampai kelak mudah lecet dan pecah-pecah,
yang berlebihan, sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan rumah tangga
secara perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur
(Saleha,
2009).
1. Definisi Budaya.
dari buddhi yang berarti “budi”atau “akal” semua hal-hal yang berkaitan dengan
beragam. Kebudayan umumnya digunakan untuk seni rupa, sastra, filsafat, ilmu
Variasi ini sering berhubungan dengan faktor sosial ekonomi dan pendidikan.
Efek dari perbedaan kultur dan individual pada perawatan kesehatan. Persalinan
yang menguntungkan, ada pula yang merugikan bagi status kesehatan ibu
terutama ibu hamil, bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu pendidikan
Pengaruh sosial budaya sangat jelas terlihat pada ibu hamil dan
(syafrudin, 2009).
yaitu terong agar lidah bayi tidak ada bercak putih, nenas, mangga tidak bagus
ibu hamil, melahirkan dan nifas berbeda-beda setiap wilayah dan menjadi
gambaran penting bagi bidan yang bertugas di wilayah seluruh indonesia. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan sosial kemasyarakat sangat penting dipahami oleh
masyarakat, dengan latar belakang agama, budaya, pendidikan dan adat istiadat
yang berbeda. pengetahuan sosial dan budaya yang dimiliki oleh seorang bidan
akan berkaitan dengan cara pendekatan untuk merubah prilaku dan keyakinan
(Syafrudin, 2009).
C. Penelitian Fenomologi
dari seseorang (Husserl) (Linkoln & Guba, 1985 dalam Moleong, 2005). Istilah
menunjukkan pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang
kesadaran dari perspektif pertama seseorang (Lincoln & Guba, 1985, dalam
moleong, 2005).
dan juga digunakan sebagai dalam penelitian kualitatif. fenomenologi memiliki riwayat
yang cukup panjang dalam penelitian sosial termasuk psikologi, sosiologi, dan
menekankan
interpretasi- interpretasi duni (Linkoln & Guba, 1985, dalam Moleong, 2005).
berkembang sejak zaman Renaisans dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, (2)
secara pasti. Fenomenologi cenderung memastikan kognisi yang mengacu pada apa
yang oleh Husserl disebut ‘Evidenz’ yang merupakan kesadaran tentang sesuatu benda
itu sendiri secara jelas dan berbeda dengan yang lainnya, yang mencakupi untuk
sesuatu dari segi itu, (3) fenomenologi cenderung percaya bahwa bukan hanya
sesuatu benda yang ada dalam dunia alam dan budaya (Linkoln & Guba, 1985,
ikatan fisik seseorang pada dunia mereka, seperti berfikir, melihat, mendengar, rasa,
dan interaksi antara perasaan yang terus menerus pada tubuh mereka dengan dunia
(Moleong,
2005). Fenomenologi tidak berarti bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi
ialah aspek subjektif dari prilaku seseorang. Tetapi peneliti berusaha untuk masuk ke
dalam dunia
konseptual para subjek yang ditelitinya sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana
kepercayaan dan pendapat yang ditangguhkan tentang fenomena yang diteliti, (2)
Intuisi, yang terbentuk ketika peneliti membuka arti sifat dari fenomena dari orang
penting, mengkategorikan, dan membuat pengertian tentang hal-hal yang baru dari
2001).
empat prisip dan kriteria menurut Lincol and Guba(1950) dikutip dari Moleong
dalam penomena.
atau dapat diaplikasikan pada situasi lain, hasi penelitian kualitatif secara apriori
mentransfer hasil
Universitas Sumatera Utara
29