Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB


PADA Ny.A DI PMB ELIZA, SST., M.Kes

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
Program Studi Profesi Bidan

DISUSUN OLEH :
Nama : Ani Mustika
NPM : 21390004

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga, kapan ingin
mendapatkan anaka dan berapa jumlah anak.
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia ini ternyata tidak sebanding
lurus dengan kualitas penduduknya. Pada tahun 2010 ranking Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia belum dapat menenpati 100 besar
dunia dan hanya mampu pada urutan 125 dari 169 negara dengan IPM
sebesar 72,27. Bila dibandingkan dengan negaranegara ASEAN, IPM
Indonesia hanya mampu menempati peringkat 6 di bawah Singapura, Brunei,
Malaysia, Thailand dan Fillipina (BPS, 2012).
Faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas adalah tingkat kesehatan
yang dapat diwakili dengan angka harapan hidup dan penggunaan alat
kontrasepsi bagi wanita usia 15-49 yang berstatus kawin. Keduanya
berpengaruh negatif terhadap tingkat fertilitas. Selain dipengaruhi oleh faktor
individu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa fertilitas individu dapat
juga dipengaruhi oleh faktor kontekstual atau wilayah (Hirschman dan Guest,
1990; Richard dan David, 1987). Pembangunan ekonomi merupakan salah
satu factor kontekstual yang dapat mempengaruhi fertilitas individu (Testa,
2009).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dari keluarga berencana?
b. Apa saja manfaat dari keluarga berencana?
c. Bagaimana cara memilih alat kontrasepsi yang tepat?
d. Apa saja jenis-jenis alat kontrasepsi?
e. Apa pengertian kondom?
f. Bagaimana cara penggunaan kondom?
g. Apa kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi kondom?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa pengertian dari keluarga berencana
b. Untuk mengetahui manfaat dari keluarga beencana
c. Untuk mengetahui bagaimana cara memilih alat kontrasepsi yang tepat
d. Untuk mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi
e. Untuk mengetahui pengertian kondom
f. Untuk mengetahui cara penggunaan kondom
g. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi kondom
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Keluarga Berencana
A. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga, kapan ingin
mendapatkan anaka dan berapa jumlah anak. (Burn, 2010)

B. Manfaat Keluarga Berencana


Beberapa manfaat dari keluarga berencana adalah sebagai berikut :
a.Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap anak
b.Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko akan dihindari
c.umlah anak yang sedikit berarri lebih banyak waktu untuk keluarga
d.Menunggu kehamilan bisa memberi kesempatan kepada wanita muda dan pria untuk
menyelesaikan pendidikan
e.Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan yang tidak
ditencanakan

C. Memilih Alat Kontrasesi Yang Tepat


a. Cara hambatan merupakan cara yang menghambat kehamilan dengan cara
mengahmbat bertemunya sperma dengan del telur wanita
b. Cara hormonal yang menunda kehamilan dengan cara mencegah indung telur
melepas sel telur, membuat sel sperma sulit bertemu sel telur, dan menjaga agar
dinding rahim agar tidak bisa menjadi lahan kehamilan
c. IUD yaitu cara menghambat kehamilan yang menghambat bertemunya sel sperma
dan indung telur yang dipasang di dalam rahim
d. Cara alami yang membantu wanita untuk mengetahui kapan waktu yang subur ,
sehingga dia tidak melakukan hubungan pada waktu tersebut.
e. Cara permanen ini merupakan tindakan operasi yang menghentikan kesempatan bagi
pria dan wanita bisa mempunyai anak

D. Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi


1. Kondom
2. Pil
3. Implan
4. KB suntik
5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / IUD
6. Sterilisasi
7. MAL (Metode Amenorea Laktasi)

2. Kondom
A. Pengertian Kondom
Kondom adalah sarung karet yang dipakai pada alat kemaluan pria selama melakukan
hubungan seksual.
Sedangkan kondom pada wanita adalah kondom yang dapaf menutupi bibir luar dan
bisa dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual .

B. Cara Penggunaan Kondom


Berikut ini adalah cara penggunaan kondom yang benar :
Bila seorang pria tidak disunat tarik selaput kulit kepala penis ke belakang. Kemudian
masukkan ujung penis ke dalam mulut kondom dan dimasukkan sampai ke ujung akhir
penis yang keras.
Dengan terus memencet ujung penis, buka gulungan kondom sampai semua kondom
bisa meliputi semua permukaan penis. Bagian ujung kondom yang longgar akan
menampung cairan sperma. Bila bagian ujung penis tidak longgar, kemungkinan
kondom bisa pecah.
Setelah pria ejakulasi, maka dia sebaiknya memegang ujung dan pinggiran kondom dan
mengeluarkannya dari vagina sewaktu penis masih dalam keadaan ereksi (tegang)
Tarik keluar kondom, jangan sampai bocor sehingga cairan sperma keluar
Bentuk ikatan pada pangkal kondom kemudian dibuang dengan cara dibakar atau
dikubur sehingga kemungkinan jauh dari permainan anak-anak atau hewan peliharaan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Kondom


BAB III
KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


PADA NY.A DI PMB ELIZA. SST., M.Kes
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan Nn. N datang ke puskesmas Margototo


diketahui bahwa pasien ingin melakukan suntik TT catin, pemeriksaan golongan
darah, dan pemeriksaan Hb. Pada saat itu dilakukan pengkajian pada Nn. N
didapati data objektif Suhu : 36,7 C, Tekanan darah : 110/80 MmHg, Nadi :
80x/menit, Pernafasan : 22x/menit. Dari hasil pengkajian didapatkan kesimpulan
bahwa Nn. N dalam keadaan baik.
Setelah dilakukan pemeriksaan Nn. N diberikan resep asam folat dan tablet
fe oleh bidan dan diberikan konseling tentang persiapan sebelum hamil, salah
satunya berfokus pada konsumsi asam folat dan tablet fe.
Pada jurnal temuan yang ada mengenai persiapan kehamilan (prakonsepsi)
pendidikan kesehatan sebelum hamil dapat meningkatkan niat perilaku pada
asupan zat besi dan asam folat pada wanita yang merencanakan kehamilan.
Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori
yang dikemukakan jurnal dengan yang dilakukan di Puskesmas, karena di
Puskesmas Margototo semua calon pengantin yang datang untuk melakukan
suntik TT serta ingin merencanakan kehamilan setelah menikah selalu diberikan
tablet fe dan asam folat serta konseling tentang manfaat tablet fe dan asam folat.
BAB V
PENUTUP

Masa prakonsepsi merupakan periode kritis dalam mencapai hidup yang sehat,
terutama bagi pasangan yang akan membangun rumah tangga. Prakonsepsi terdiri atas
dua kata, yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti sebelum dan konsepsi berarti pertemuan
sel ovum dan sel sperma sehingga terjadi pembuahan. Secara harfiah prakonsepsi
adalah periode sebelum terjadinya pembuahan yaitu pertemuan sel sperma dengan
ovum. Periode prakonsepsi memiliki rentang waktu dari tiga bulan hingga satu tahun
sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur,
yaitu 100 hari sebelum konsepsi. Status gizi dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan
pada masa prakonsepsi merupakan penentu bagi kondisi bayi yang akan dilahirkan.
Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur (WUS)
yang sudah siap menjadi seorang ibu. Pada masa prakonsepsi kebutuhan gizi pada WUS
tentunya berbeda dengan kelompok remaja, anak-anak maupun lansia. Prasyarat gizi
sempurna pada masa prakonsepsi merupakan kunci kelahiran bayi normal dan sehat
(Susilowati, dkk 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Berenson, Abbey B. 2017. A randomized controlled study of two educational


interventions on adherence with oral contraceptives and condoms. Texas : NIH Public
Access
Burn/, August. 2010. Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan.
Yogyakarta : Andi

Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC


LEMBAR BIMBINGAN

NAMA : Ani Mustika


NPM : 21390004
LAHAN : PMB Eliza. SST., M.Kes

NO. HARI/ NAMA MASUKAN TTD


TANGGAL PEMBIMBING PEMBIMBING

Anda mungkin juga menyukai