Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

LAPORAN F1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN

Topik : Penyuluhan Keluarga Berencana

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Cebongan
Kota Salatiga

Disusun Oleh:
dr. Sheila Rahmi Ismi Faizah

Internsip Dokter Indonesia Kota Salatiga


Periode November 2018 – Maret 2019

0
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)


Laporan F1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN

Topik:
PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internsip sekaligus sebagai
bagian dari persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas
Cebongan Kota Salatiga

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Januari 2019

Mengetahui,
Dokter Internship, Dokter Pendamping

dr. Sheila Rahmi Ismi Faizah dr. Galuh Ajeng Hendrasti


NIP. 19821014 201001 2 017

1
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga Berencana adlah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi,
perlindungan, serta bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
yang berkualitas. Keluarga Berencana (KB) adalah suatu usaha/program yang dilakukan
pemerintah untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan dengan menggunakan
alat kontrasepsi. Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan yaitu pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
A. Tujuan KB:
1. Mengatur kelahiran yang diinginkan
2. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
3. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, serta konseling
Keluarga Berencana
4. Meningkatkan partisipasi dan kesertaaan pasangan suami-istri dalam praktek
Keluarga Berencana
B. Manfaat KB:
1. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan sehingga dapat
memutuskan apabila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak
2. Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi
3. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengurangi aborsi.
Program Keluarga Berencana saat ini masih terus digalakkan dan diupayakan secara
efektif pada seluruh lapisan masyarakat, yaitu dengan penjelasan mengenai cara
melakukan KB yaitu dengan penggunaan alat kontrasepsi. Namun, saat ini masih banyak
masyarakat terutama pasangan usia subur yang masih belum paham mengenai tujuan dan
manfaat kontrasepsi oleh karena takut terhadap efek samping dan juga tindakan
kontrasepsi yang dilakukan. Selain itu, masih banyak terdapat stigma pada masyarakat
mengenai jenis jenis kontrasepsi dan kerugiannya, sehingga diperlukan adanya
penyuluhan mengenai kontrasepsi dan jenis-jenisnya sehingga masyarakat mengetahui
jenis-jenis dari masing masing kontrasepsi serta efektivitas, keuntungan dan kerugiannya
masing masing.

B. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Dalam upaya promosi kesehatan, yaitu melakukan intervensi dalam upaya
memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya keluarga berencana,
dilakukan rencana pelaksanaan penyuluhan. Sasaran peserta adalah kader Ledok.
Penyuluhan dilakukan dengan memberikan pengarahan tentang pentingnya keluarga
berencana pada pasangan, penjelasan mengenai jenis-jenis kontrasepsi sebagai upaya KB

2
serta manfaat dan kerugian dari masing-masing kontrasepsi sehingga dapat melakukan
pemilihan alat kontrasepsi dengan baik. Setelah penyuluhan direncanakanakan dilakukan
diskusi terbuka.

C. PELAKSANAAN
Penyuluhan dilakukan oleh para dokter dan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Cebongan yang dilaksanakan di Aula Puskesmas Cebongan pada hari Senin, 03
Desember 2018.
Penyuluhan mengenai Keluarga Berencana dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB dan
berakhir pada pukul 11.00 WIB. Penyuluhan dibuka oleh kepala Puskesmas Cebongan.
Selanjutnya dilakukan penyuluhan tentang Keluarga Berencana, meliputi :
1. Pengertian Keluarga Berencana
2. Tujuan dilakukan Keluarga Berencana
3. Jenis-jenis dan metode kontrasepsi sebagai upaya Keluarga Berencana
4. Cara kerja kontrasepsi
5. Keuntungan dan kerugian tiap tiap metode kontrasepsi
6. Efek samping kontrasepsi

D. MONITORING DAN EVALUASI


1. Kegiatan : Penyuluhan di Aula PKM Cebongan pada hari Senin, 03 Desember 2018
2. Sasaran : Kader Ledok di wilayah kerja Puskesmas Cebongan
3. Monitoring :
Penyuluhan mengenai Keluarga Berencana diikuti oleh Kader Ledok di wilayah kerja
Puskesmas Cebongan. Acara berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta menyimak
dengan baik penjelasan tentang Keluarga Berencana, dan berperan aktif pada diskusi
terbuka yang dilakukan setelah psenyuluhan. Mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh pemateri saat menyampaikan materi dan antusiasme yang tinggi untuk
mendalami materi.
4. Evaluasi :
Sebagian besar peserta sudah dapat memahami mengenai pentingnya keluarga
berencana pada pasangan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Keluarga Berencana (KB)


1. Definisi KB
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program
atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan.
2. Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan angka
kelahiran yang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakaan
yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan menghentikan)
maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat
melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada
usia tua.
B. Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi yaitu pencegahan
terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel
telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
2. Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat
antara lain:
1) Metode Amenorhoe Laktasi (MAL)
Metode Amenore Laktasi adalah kontrasepsi dengan cara ibu memberikan
ASI secara eksklusif & rutin kepada bayinya. Metode ini dapatefektif
digunakan sampai bayi berusia 6 bulan, dengan syarat ibu tidak terpisah dari
bayi selama 6 jam dalam sehari. MAL bekerja dengan cara menunda
pembuahan dan menghambat pembentukan estrogen melalui perangsangan
pengeluaran prolaktin saat menyusui
2) Coitus Interuptus
Metode kontrasepsi tradisional dimana ejakulasi dilakukan di luar vagina.
Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma

4
yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat
mengeluarkan alat kelaminnya sebelum ejakulasi terjadi.
3) Metode Kalender (KB Alamiah)
KBA adalah metode kontrasepsi dengan cara menghindari senggama pada
masa subur ibu. Metode ini baru efektif bila dilakukan secara tertib dan ibu
mengetahui kapan masa suburnya berlangsung.
4) Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal.
Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu:
1) Kondom
Kondom bekerja menghalangi pertemuan sperma dengan sel telur dengan cara
menahan sprema diujung selubung karet sehingga tidak mengarak ke dalam
saluran reproduksi wanita
2) Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel yang akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat
kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai
efektivitas 80%.
3) Spermisida
Bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama.
Efektivitasnya 70%.

b. Metode Kontrasepsi Hormonal


Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant.
1) Kontrasepsi Pil
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang
normal, sehingga juga menekan releasing-factors di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi,
tetapi juga menimbulkan gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu)
seperti mual,
muntah, payudara membesar, dan terasa nyeri.
2) Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas yang cukup tinggi, dengan 30%
kehamilan per 100 perempuan per tahun, jika penyuntikannya dilakukan

5
secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Terdapat dua jenis
kontrasepsi
suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :
a) Depo Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang
diberikan setiap tiga bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah
pantat).
b) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg
3) Kontrasepsi Implant
Implan merupakan alat kontrasepsi yang efektif, nyaman, dapat dipakai oleh
semua ibu dalam usia reproduksi. Efek samping utama berupa perdarahan
tidak teratur, perdarahan bercak, dan amenorea. Kontrasepsi ini juga aman
dipakai pada masa laktasi.
Jenis kontrasepsi Implant yaitu:
a) Norplant: terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 3,6mg levonorgestrel dan
lama kerjanya 5 tahun.
b) Implanon: terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun.
c) Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg.
Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
Keuntungan kontrasepsi Implant yaitu:
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
f) Tidak mengganggu ASI
g) Klien hanya kembali jika ada keluhan
h) Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
i) Mengurangi nyeri haid
j) Mengurangi jumlah darah haid
n) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
o) Menurunkan kejadian endometriosis.
Keterbatasan kontrasepsi Implant yaitu:
Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spooting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah
haid, serta amenorhea.
c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
AKDR merupakan kontrasepsi yang diinsersikan ke dalam uterus. Cara kerja
AKDR yaitu tidak mencegah konsepsi, tapi mencegah implantasi blastokista ke
endometrium dengan efek kombinasi yang mengubah kondisi biokimia

6
endometrium sehingga tidak dapat menerima nidasi. Selain itu, IUD merangsang
pengeluaran prostaglandin yang biologis sehingga menyebabkan efek
antifertilitas. Prostaglandin inhibitor menekan usaha-usaha tersebut sehingga
menyebabkan tingginya angka kegagalan.
Kelebihan:
1) Praktis dan ekonomis
2) Kesuburan segera kembali jika dibuka
3) Tdk hrs mengingat seperti Pil
4) Tdk menganggu pemberian ASI
Kerugian:
Dpt keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran rahim pemakai
Kontraindikasi IUD
1) Utama
a) Infeksi pelvic akut dan resiko tinggi PID
b) Diduga adanya keganasan pada seviks atau uterus
c) Kehamilan
2) Relative
a) Kelainan uterus seperti kelainan congenital, mioma yang merubah bentuk
uterus
b) Hypermenore
c) Dysmenorrhea

d. Metode Kontrasepsi Mantap


Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan
tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran
tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma.
Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu
memotong atau mengikat saluran vas deferens.
1) Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
seorang wanita secara permanen. Mekanisme kontrasepsi ini adalah dengan
mengoklusi tuba (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga
sperma tidak bisa bertemu ovum.
Keuntungan:
a) Sangat efektif
b) Tidak mempengaruhi proses menyusui
c) Tidak mengganggu senggama
d) Merupakan kontrasepsi pilihan bagi pasien apabila hamil merupakan
resiko kesehatan yang serius
e) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual atau produksi hormone
Keterbatasan

7
a) Pembedahan sederhana memerlukan anstesi local dilakukan oleh dokter
yang terlatih (diperlukan dokter spesialis ginekologi atau spesialis bedah
untuk laparoskopi)
b) Tidak melindungi diri dari IMS termasuk HIV dan HBV
c) Tuba dapat bergabung dan menjadi fertile kembali (jarang terjadi)
2) Vasektomi
Vasektomi adalah oklusi vasa deferens sehingga alur transportasi sperma
terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.
Keuntungan:
a) Sangat efektif dan permanen
b) Tidak ada efek samping jangka panjang
c) Tindakan lebih aman dan sederhana
Keterbatasan
a) Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan perhatian khusus untuk
vasektomi diantaranya adalah: infeksi kulit daerah operasi, infeksi
sistemik, hidrokel atau varikokel besar, hernia inguinalis, filariasis,
undensensus testikularis, masa intraskrotalis, anemia berat, gangguan
pembekuan darah hebat atau sedang menggunakan antikoagulansia.
b) Efektif setelah 2 bulan paska operasi atau 15-20 kali ejakulasi (tes semen
negative)

8
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN (2015). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan ke-5. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
BKKBN (2014). Buku saku bagi petugas lapangan program KB Nasional materi konseling.
Jakarta:BKKBN
Cunningham FG, Gant NF (2006). William’s Obstetri Edisi ke 21. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Everett, S(2008). Buku Saku Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta:EGC
Saifuddin AB (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi Kedua.
Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

LAMPIRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai