KB PENGHALANG FISIK
Kelompok 2
1. Ispiatul latifa
2. Juanda yuningsih
3. Bila rahmani
4. Ismaya febri anggita
5. Lailatul asmi
6. Isroq yuliantara
7. Bq. nia lestari
8. Febrian riski saputra
9. Muhammad ihsan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu keluarga berencana (KB) ?
2. Apa manfaat keluarga berencana (KB) ?
3. Apa pengertian kontrasepsi ?
4. Apa pengertian kontrasepsi penghalang fisik?
5. Apa saja alat kontrasepsi penghalang fisik?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari keluarga berencana (KB)
2. Mengetahui manfaat keluarga berencana (KB)
3. Mengetahui pengertian kontrasepsi
4. Menetahui ap aitu kontrasepsi penghalang fisik
5. Mengetahui maca-macam alat kontrasepsi penghalang fisik
BAB 2
PEMBAHASAN
C. PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau
mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari
atau mencegah terjadinya kehamilan akibat dari pertemuan sel telur yang matang
dengan sel sperma.
a) Fase menunda kehamilan Sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya belum
mencapai usia 20 tahun. Karena umur di bawah 20 tahun adalah usia yang
sebaiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alasan. Kriteria
kontrasepsi yang diperlukan kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi,
artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%. Kontrasepsi yang cocok dan
yang disarankan adalah pil KB, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan cara
sederhana.
Ada beberapa jenis metode kontrasepsi penghalang yang tersedia, antara lain
kondom, diafragma, dan spermisida. Setiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing, dan penting untuk mempertimbangkan semuanya
sebelum mengambil keputusan.
1. Kondom
1.1 Pengertian
1.4 Klasifikasi
1. Kondom pria
kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis
sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat
senggama sehingga tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam,
yaitu polos dan berputing. Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu mencegah
pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran
genital Wanita.
Jenis/tipe kondom pria antara lain, yaitu:
a. Kondom lateks
Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder
bulat, umumnya memiliki Panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis
Tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau berpentil
dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang telah
tersedia dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.
b. Kondom berpelumas
Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan variasi
kondom yang berpelumas, mengandung spermatiside, berwarna, memiliki
rasa, dan beraroma.
c. Kondom anti alergi
Kondom anti alergi terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan tidak
dipralubrikasi.
d. Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar, dipasarkan terutama untuk
hubungan intim per-anus pada pria homoseks untuk memberikan
perlindungan tambahan terhadap penularan HIV/AIDS.
2. Kondom Wanita
kondom untuk Wanita adalah suatu sarung polyuretha nedengan Panjang 15
cm dan garis Tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin
polyurethane lentur. Cincin polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk
memasang dan melekatkan kondom di vagina. Kondom Wanita mengandung
pelumas berbahan dasar silicon dan tidak memerlukan memerlukan pelumas
spermasida serta hanya sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan kondom ini
menunjukkan sama dengan efektivitas dari penggunaan diafragma.
Bahan polyurethane kurang menyebabkan reaksi alergi dibandingkan kondom
lateks. Bahan tersebut juga kuat dan jarang sobek (40% lebih kuatdari kondom
lateks) tetapi tipis sehingga sensasi yang ditimbukan tetap dapat dipertahankan.
Kondom wanita ini dapat mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual
termasuk HIV apabila digunakan dengan benar.
Fungsi kondom sebenarnya bukan sekadar sebagai alat KB atau pengaman
saja. Kondom juga bisa digunakan sabagai bagian dari foreplay agar suasana
bercinta menjadi berbeda. Apalagi saat ini kondom tersedia dalam berbagai
tekstur dan aroma. Berikut jenis-jenis kondom yang banyak beredar dipasaran.
a. Kondom dengan aroma dan rasa
Aroma favorit yang bisa dipilih seperti cokelat, stroberi, durian, pisang dan
mint.
b. Kondom berulir (ribbed condom)
Jenis kondom yang satu ini memiliki keunikan di bentuknya yang berulir
untuk menambah kenikmatan pada saat bersenggama.
c. Kondom ekstra tipis (extra thin condom)
Tipe satu ini berbahan karet dengan ukuran yang sangat tipis. Pada saat
melakukan senggama, pasangan seakan-akan bersenggama tanpa
menggunakan kondom.
d. Kondom bintik (dotted condom)
Tipe ini disertai dengan bintik-bintik di sekitarnya yang bisa menimbulkan
efek mengejutkan pada Wanita.
e. Kondom ekstra pengaman (extra safe condom)
Jenis ini memiliki tambahan lubrikan, serta mengadung perlindungan
ekstra untuk mencegah kehamilan.
f. Kondom Wanita (female condom)
Kondom berbahan lateks atau polyurethane, sehingga bersifat elastis dan
fleksibel, kondom ini lebih menimbulkan sensasi atau ransangan Terutama
bagi pria yang kurang suka memakai kondom.
g. Kondom twist
Tipe ini didesain secara khusus untuk menstimulasi area sensitif pada saat
bersenggama.
h. Kondom getar (vibrating condom)
Kondom ini dilengkapi dengan cincin getar di bagian ujungnya. Kondom
ini menggunakan baterai khusus untuk menggerakkan cincin getarnya ini
bisa bertahan hingga 30 menit.
i. Kondom baggy
Tipe ini bentuknya agak membesar di bagian ujung serta memiliki ulir di
bagian badannya untuk memaksimalkan Gerakan saat bersenggama.
j. Kondom dengan tambahan obat kuat (condoms with extra strong
medicine)
Jenis kondom yang satu ini dilengkapi dengan lubrikan yang mengandung
obat kuat.
1.5 Kelebihan pemakaian kondom
1. Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat kontrasepsi
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu Kesehatan
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan Kesehatan khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda
2. Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat nonkontrasepsi
a. Pria
1) Murah dan dapat dibeli secara umum
2) Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan
3) Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga Kesehatan
4) Mudah cara pemakaiannnya
5) Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual
(IMS)
6) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten
7) Tidak mengganggu produksi
8) Tidak memerlukan pengawasan
b. Wanita
1) Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular
seksual (IMS)
2) Tidak mengganggu produksi
3) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten
4) Bagi pasangan pria, penuruna kenikmatan seks lebih kecil
dibandingkan kondom laki-laki
5) Tidak memerlukan pengawasan
1.6 Kekurangan pemakaian kondom
a. Kekurangan pemakain kondom secara umum
1) Efektivitas tidak terlalu tinggi
2) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4) Pada beberapa orang bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan
ereksi
5) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6) Beberapa orang malu untuk membeli kondom ditempat umum
7) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal
limbah
2. Wanita
1) Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemesik saat
berhubungan intim
2) Penampilan kurang menarik
3) Pada awal penggunaan alat ini, proses pemasangannya agak sulit
4) Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya kedalam vagina
5) Harganya masih mahal
2. Spermisida
2.1 Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non
oksinol-9) yang digunakan untuk menbunuh sperma. Spermisida adalah agen yang
menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan)
sperma. Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli,
sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Gerakan
pada waktu berhubungan akan meliputi leher Rahim dan mencegah masuknya
sperma ke dalam Rahim. Bahan kimia yang dikandungnya dapat terdiri atas
nonoxynol 9 atau nonilfenoksi polietanol. Penggunaan spermisida kurang efektif
apabila tidak dikombinasi dengan kontrasepsi lain seperti kondom atau diafragma.
Spermisida tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan sendirian tanpa bantuan alat
lain. Ia lebih berkhasiat bila dipakai sebagai tambahan perlindungan pada
diafragma atau kondom.
Jenis-jenis spermisida
1. Aerosol (busa)
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film
3. Krim
2.4 Kekurangan
1) Efektivitas kurang (bila Wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk,
angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila
Wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka
kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2) Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain
(misalnya kondom).
3) Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4) Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan
hubungan seksual.
5) Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
6) Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.
Cara pemakaian:
Aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam
sebelum melakukan hubungan seksual. Tablet ini dimasukkan ke dalam
vagina, akan berbusa dan bus aini akan masuk ke celah-celah yang kecil
yang mungkin mengandung spermatozoa. Sayang sekali kegagalannya agak
tinggi yaitu sekitar 22,5 kehamilan/100 perempuan/tahun. Walaupun tingkat
kegagalannya cukup tinggi, namun karena alat kontrasepsi ini mudah
diterima, aman dan sederhana, oleh sebab itu masih ditawarkan di negara-
negara yang sedang berkembang, karena Bagai manapun juga lebih baik
mempergunakan salah satu cara kontrasepsi yang sederhana daripada tidak
menggunakan sama sekali.
3. Suppositorian
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut
dalam vagina.
Cara penggunaanya:
Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum membuka
kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dalam kemasan. Sambal
berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15
menit sebelum sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu
tablet vagina atau suppositoria. Mudah dipakai tetapi kurang dapat
dipercaya efektivitasnya untuk mencegah kehamilan. Bila melakukan coitus
beberapa kali maka suppositoria harus dimasukkan ke vagina beberapa kali
pula.
4. Krim dan jeli
Cara pemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau
mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan atau kap
serviks, atau dapat juga digunakkan bersama. Masukkan 10-15 menit
sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli.
Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator
dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian Tarik aplikator keluar
dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian
keringkan. Cara memasukkan bentuk busa, krim atau jeli dengan inserter.
3. Diafragma
3.1 Pengertian
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi
serviks.
Diafragma merupakan mangkuk karet yang fleksibel dengan pinggir yang
mudah dibengkokkan dan disisipkan di bagian atas vagina, mencegah sperma
masuk ke saluran reproduksi bagian atas, untuk mencegah terjadinya konsepsi.
Supaya efektif, hendaknya dipakai jelly atau krim kontrasepsi, untuk membunuh
sperma. Diafragma harus tetap tinggal didalam vagina selama 6 jam setelah
melakukan hubungan seksual. Untuk menggunakan diafragma, perlu diperiksa
dahulu ukuran diafragma yang sesuai.
Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel dengan
bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma diletakkan posterior
dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya.
Diafragma dapat dipasang 6 jam atau lebih sebelum melakukan sanggama. Bila
sanggama dilakukan berulang kali pada saat yang sama, maka perlu ditambahkan
spermisid setiap sebelum sanggama berikutnya. Diafragma tidak boleh
dikeluarkan selama 6-8 jam setelah sanggama selesai, pembilasan (douching) tidak
diperkenankan, diafragma dapat dibiarkan didalam vagina selama 24 jam setelah
sanggama selesai, lebih lama dari itu kemungkinan dapat timbul infeksi.
3.2 Jenis-jenis Diafragma
1. Flat spring (flat metal band)
Pinggir alas diafragma mempunyai lempengan logam yang pipih, diafragma ini
dapat dipakai oleh wanita dengan : otot otot vagina yang kuat, ukuran dan kontur
vagina normal, arcus pubis yang dangkal dibelakang simpisis pubis, multigravida,
uterus anteflexi, serviks yang panjang yang mengarah ke belakang. Jenis ini
cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali.
Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
3.6 Keterbatasan
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara kontrasepsi
maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan. Adapun
keterbatasan diafragma, antara lain:
1) Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
2) Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
3) Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam
penggunaan alat kontrasepsi ini.
4) Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
5) Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
6) Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
3
Efek samping Penanganan
.
Infeksi s infeksi saaluran uretra. Pengobatan dengan anti biotic yang sesuai,
apabila diafragma menjadi pilihan utama dalam
T ber-KB. Saran untuk segera mengosongkan
e kandung kemih setelah melakukan hubungan
seksual atau sarankan memakai metode lain.
r
j
a
d Dugaan adanya reaksi alergi Walaupun jarang terjadi, terasa kurang nyaman
diafragma atau dugaan adanya dan mungkin berbahaya. Jika ada gejala iritasi
i reaksi alergi spermisida. vagina, khususnya pascasanggama, dan tidak
n menghidap IMS, berikan spermisida yang lain
y atau bantu untuk memilih metode lain.
a
Rasa nyeri pada tekanan terhadap Pastikan ketepatan letak diafragma apabila alat
kandung kemih/ rectum. terlalu besar. Cobalah dengan ukuran yang lebih
kecil. Tindaklanjuti untuk meyakinkan masalah
telah di tangani.
Timbul cairan vagina dan berbau Periksa adanya IMS atau benda asing dalam
jika di biarkan lebih dari 24 jam. vagina (tampon dll). Jika tidak ada, sarankan
klien untuk melepas diafragma setelah
melakukan hubungan seksual, tapi tidak kurang
dari 6 jam setelah aktivitas terakhir. Serelah
diangkat (diafragma harus dicuci dengan hati-
hati menggunakan sabun cair dan air, jangan
menggunakan bedak atau talk jika akan
disimpan). Jika mengidap IMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan
infeksi.
BAB III
KESIMPULAN
Indonesia merupaka negara besar yang jumlah penduduknya setip tahun mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah membuat sebuah program
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang di sebut dengan KB. Metode KB pada
saat ini sangat berpengaruh besar dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang sangat
cepat. KB merupakan salah satu cara untuk menekan dan memberikan jarak kelahiran.
Salah satu cara Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, ada banyak pilihan
yang bisa dipilih. Salah satu pilihan yang sering diabaikan adalah metode kontrasepsi
penghalang. Metode penghalang mengacu pada penggunaan penghalang fisik untuk
mencegah sperma mencapai sel telur, sehingga mencegah kehamilan.
Metode kontrasepsi penghalang mengacu pada metode yang secara fisik menghalangi
sperma untuk membuahi sel telur. Ada beberapa jenis penghalang fisik yang dapat
digunakan, seperti kondom, diafragma, dan spermisida. Metode ini sering digunakan
bersamaan dengan bentuk kontrasepsi lain, seperti alat hormonal atau alat kontrasepsi
dalam rahim, atau IUD.