Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KB PENGHALANG FISIK

Kelompok 2
1. Ispiatul latifa
2. Juanda yuningsih
3. Bila rahmani
4. Ismaya febri anggita
5. Lailatul asmi
6. Isroq yuliantara
7. Bq. nia lestari
8. Febrian riski saputra
9. Muhammad ihsan

SMK YARSI MATARAM

TAHUN AJARAN 2023/2024


LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata pelajaran “program layanan kesehatan” untuk
menyelesaikan hasil dari kerja kelompok pada materi “KB PENGHALANG FISIK”.

Mataram, 6 september 2023


Guru pembimbing

(Ns. Iis Fitriah Komalasari, S, Kep)


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan penduduk terbesar. Untuk


mengatasi peledakan penduduk yang tak terkendali pemerintah mencetuskan program
keluarga berencana. Esensi tugas program keluarga berencana (KB) dalam hal ini
telah jelas, yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban Pembangunan
demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Alat kontrasepsi sangat berperan penting dalam program KB namun tidak semua para
ibu cocok menggunakan masing-masing dari alat kontrasepsi. Untuk itu, setiap
pribadi harus bisamemilih alat kontrasapsi yang cocok untuk dirinya. Pelayanan
kontrasepsi (PK) adalah salah satu jenis pelayanan KB yang tersedia. Sebagian besar
akseptor KB memilih dan membayar sendiri berbagai macam metode kontrasepsi.

Faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi antara lain faktor


pasangan (umur, gaya hidup, jumlah keluarga yang diinginkan, pengalaman dengan
metode kontrasepsi yang lalu), faktor Kesehatan (status Kesehatan, Riwayat haid,
Riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul), faktor metode
kontrasepsi (efektivitas, efek samping, biaya), tingkat Pendidikan,pengetahuan,
kesejahteraan keluarga, agama, dan dukungan dari suami istri. Faktor-faktor ini
nantinya juga akan mempengaruhi keberhasilan program KB hal ini dikarenakan
setiap metode atau alat kontrasepsi yang dipilih memiliki efektivitas yang berbeda-
beda.

Program KB menurut UU No. 10 tahun 1992 (tentang perkembangan


kependudukan dan Pembangunan keluarga Sejahtera) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta Masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanaan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, Bahagia dan Sejahtera.
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program Pembangunan nasional
dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan social budaya
penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan
produksi nasional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu keluarga berencana (KB) ?
2. Apa manfaat keluarga berencana (KB) ?
3. Apa pengertian kontrasepsi ?
4. Apa pengertian kontrasepsi penghalang fisik?
5. Apa saja alat kontrasepsi penghalang fisik?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari keluarga berencana (KB)
2. Mengetahui manfaat keluarga berencana (KB)
3. Mengetahui pengertian kontrasepsi
4. Menetahui ap aitu kontrasepsi penghalang fisik
5. Mengetahui maca-macam alat kontrasepsi penghalang fisik
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Definisi Keluarga Berencana menurut Undang – Undang RI Nomor 52 Tahun


2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Keluarga Berencana (KB) menurut WHO merupakan tindakan membantu
individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara
kelahiran, mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga dengan harapan menghasilkan
penduduk yang berkualitas, sumber daya yang bermutu dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
Keluarga Berencana (KB) merupakan usaha untuk mengatur jumlah dan jarak
anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa
cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut
termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.
KB merupakan program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan
antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Perlu kamu ketahui, Gerakan Keluarga
Berencana Nasional Indonesia telah dianggap masyarakat dunia sebagai program
yang berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna.
B. MANFAAT KELUARGA BERENCANA (KB)
Secara umum, manfaat dari penggunaa KB antara lain:
1) Mencegah kehamilan terlalu dini Perempuan yang usianya belum mencapai 20
tahun memiliki risiko yang berbahaya apabila hamil karena fungsi organ dalam
tubuh belum siap apabila terjadi kehamilan.
2) Mencegah kehamilan terlalu telat Perempuan yang usianya sudah terlalu tua atau di
atas usia 35 tahun memiliki risiko tinggi apabila terjadi kehamilan, terutama pada
perempuan yang sudah sering melahirkan.
3) Mencegah kehamilan-kehamilan yang terlalu dekat jaraknya Kehamilan dan
persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Apabila
seseorang belum pulih dari satu persalinan tetapi sudah hamil lagi, tubuhnya tidak
sempat memulihkan kekuatan dan berbagai masalah bahkan dapat menyebabkan
kematian.
4) Mencegah terlalu sering hamil dan melahirkan Perempuan memiliki banyak risiko
apabila sudah memiliki anak lebih dari empat. Bahaya yang akan ditimbulkan
apabila terjadi kehamilan kembali maka akan menyebabkan perdarahan dan lain-
lain.

C. PENGERTIAN KONTRASEPSI

Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau
mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari
atau mencegah terjadinya kehamilan akibat dari pertemuan sel telur yang matang
dengan sel sperma.

Kontrasepsi dapat bersifat reversible (sementara) atau non reversible (permanen).


Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang setiap saat dapat
dihentikan dan tanpa efek lama dalam mengembalikan kesuburan. Metode kontrasepsi
permanen adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan
karena adanya tindakan pembedahan pada organ reproduksi.
Fase kontrasepsi menurut sasarannya yaitu:

a) Fase menunda kehamilan Sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya belum
mencapai usia 20 tahun. Karena umur di bawah 20 tahun adalah usia yang
sebaiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alasan. Kriteria
kontrasepsi yang diperlukan kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi,
artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%. Kontrasepsi yang cocok dan
yang disarankan adalah pil KB, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dan cara
sederhana.

b) Fase mengatur/menjarangkan kehamilan Periode usia istri antara 20 - 30 tahun


merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang
dan jarak antara kelahiran adalah 2 - 4 tahun. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan
yaitu: efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan masih mengharapkan
mempunyai anak lagi, dapat dipakai 3 – 4 tahun sesuai jarak kelahiran yang
direncanakan, serta tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI). Kontrasepsi
yang cocok dan disarankan menurut kondisi ibu yaitu AKDR, suntik KB, pil KB
atau implant.

c) Fase mengakhiri kesuburan/ tidak hamil lagi Sebaiknya keluarga setelah


mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari 30 tahun tidak hamil lagi. Kondisi
keluarga seperti ini dapat menggunakan kontrasepsi yang mempunyai efektifitas
tinggi, karena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya
kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Disamping itu jika pasangan
akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang cocok
dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, implant, suntik KB dan pil KB.

Kontrasepsi yang digunakan harus memenuhi persyaratan yaitu :

a) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya

b) Efek samping yang merugikan tidak ada

c) Kerjanya dapat diatur sesuai keinginan

d) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan


e) Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol ketat selama pemakaian

f) Cara penggunaannya sederhana

g) Harganya murah agar dapat dijangkau oleh masyarakat luas

h) Dapat diterima oleh pasangan suami istri

D. PENGERTIAN KONTRASEPSI PENGHALANG FISIK

Metode kontrasepsi penghalang mengacu pada metode yang secara fisik


menghalangi sperma untuk membuahi sel telur. Ada beberapa jenis penghalang fisik
yang dapat digunakan, seperti kondom, diafragma, dan spermisida. Metode ini sering
digunakan bersamaan dengan bentuk kontrasepsi lain, seperti alat hormonal atau alat
kontrasepsi dalam rahim, atau IUD.

Salah satu kelebihan metode kontrasepsi penghalang adalah juga dapat


membantu mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS). Kondom khususnya
sangat efektif dalam mengurangi risiko IMS, termasuk HIV. Selain itu, metode
penghalang bersifat non-hormonal, artinya tidak mengganggu keseimbangan
hormonal alami tubuh.

Namun, metode kontrasepsi penghalang memerlukan penggunaan yang


konsisten dan benar agar efektif. Penggunaan yang tidak tepat, seperti tidak
menggunakan kondom dengan benar atau tidak memasang diafragma dengan benar,
dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan IMS. Penting
untuk mendiskusikan penggunaan metode penghalang dengan penyedia layanan
kesehatan untuk memastikan penggunaan dan efektivitas yang tepat.

Metode penghalang bekerja dengan mencegah sperma memasuki serviks


secara fisik, tempat terjadinya pembuahan sel telur. Hal ini dapat dilakukan dengan
memasang penghalang fisik antara sperma dan sel telur, seperti kondom pria atau
wanita, diafragma, atau spermisida. Metode-metode ini sangat efektif bila digunakan
dengan benar, namun mungkin tidak efektif jika digunakan secara tidak tepat.
Penting untuk diingat bahwa metode penghalang tidak melindungi terhadap
infeksi menular seksual (IMS). Untuk mencegah IMS, disarankan untuk
menggunakan metode penghalang yang dikombinasikan dengan bentuk perlindungan
lain, seperti tes rutin dan komunikasi dengan pasangan seksual. Selain itu, beberapa
orang mungkin memiliki alergi atau kepekaan terhadap bahan tertentu yang
digunakan dalam metode penghalang, jadi penting untuk mendiskusikan pilihan
dengan penyedia layanan kesehatan untuk menemukan metode terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan setiap individu.

Salah satu keuntungan utama metode kontrasepsi penghalang adalah tidak


memerlukan hormon atau prosedur medis invasif, sehingga menjadikannya pilihan
yang nyaman dan non-invasif. Selain itu, produk ini juga dapat memberikan
perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS), yang sangat penting bagi
individu yang aktif secara seksual. Namun, metode ini mungkin tidak seefektif bentuk
kontrasepsi lain, seperti metode hormonal, dan mungkin memerlukan lebih banyak
perencanaan dan persiapan.

Keuntungan lain dari metode kontrasepsi penghalang adalah bahwa metode


tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan, dan tidak memerlukan penggunaan sehari-
hari atau rutin. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu yang tidak aktif secara seksual
secara teratur atau yang memilih untuk tidak menggunakan metode hormonal. Selain
itu, metode penghalang dapat dengan mudah diperoleh tanpa resep dan sering kali
tersedia tanpa resep di toko obat dan supermarket.

Di sisi lain, metode kontrasepsi penghalang juga memiliki beberapa


kelemahan. Metode ini mungkin kurang efektif dalam mencegah kehamilan
dibandingkan metode lain, seperti kontrasepsi hormonal atau alat kontrasepsi dalam
rahim (IUD). Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan atau
iritasi saat menggunakan metode penghalang, terutama jika mereka memiliki alergi
atau kepekaan terhadap bahan tertentu. Yang terakhir, metode penghalang
memerlukan penggunaan yang konsisten dan benar agar efektif, yang mungkin
menjadi tantangan bagi sebagian individu.

Ada beberapa jenis metode kontrasepsi penghalang yang tersedia, antara lain
kondom, diafragma, dan spermisida. Setiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing, dan penting untuk mempertimbangkan semuanya
sebelum mengambil keputusan.

E. MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI PENGHALANG FISIK

1. Kondom

1.1 Pengertian

Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari


berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami
(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual. Kondom
terbuat dari karet sintetis yang tipis berbentuk silinder, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti
puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk
meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spemisidal) maupun sebagai
aksesoris aktivitas seksual.

1.2 Cara kerja kondom

kondom mengehentikan sperma mencapai ovum. Ini menciptakan


penghalang fisik-hambatan ini memastikan pembuahan (kehamilan) tidak terjadi.
Selain dibuat sangat tipis terutama dari karet lateks atau polyurethane, kondom
laki-laki mengandung pelumas, serta spermisida yang baik menghancurkan atau
merusak sperma. Spermisida tambahan juga tersedia di Sebagian besar apotek.

Untuk menggunakan kondom secara efektif-untuk mencegah kehamilan yang


tidak diinginkan dengan menggunakan kondom-penis tidak boleh menyentuh
vagina sebelum kondom telah ditempatkan. Seorang pria tidak perlu harus
ejakulasi sperma keluar dari penisnya, ini bisa terjadi sebelum ejakulasi.

Para ahli mengatakan bahwa penggunaan kondom secara signifikan


membantu menghentikan penyebaran penyakit menular seksual atau IMS (infeksi
menular seksual). Penting untuk diingat bahwa seks oral juga merupakan rute
untuk PMS. Kondom harus ditempatkan dengan benar sebelum hubungan seksual
dilakukan, dan dihapus segera setelah ejakulasi.
1.3 Efek samping

pada umumnya saat mengguanakan kondom, pemakai kondom dan


pasangannya tidak akan mengalami efek samping. Namun pada beberapa kasus
terutama yang alergi terhadap lateks, bisa menimbulkan iritasi. Apalagi jika lateks
kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang ditimbulkan
akan semakin parah. Guna menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai
kondom dari bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai
bahan spemicidal.

Banyak pria mengeluh kurang sensitif jika memakai kondom,


sementara yang lainnya merasa sulit untuk mempertahan kan ereksi saat memakai
kondom atau saat intercourse. Pada beberapa kasus, baik pria maupun
pasangannya, memakai kondom bisa menghancurkan spontanitas mereka dalam
ML. tetapi hal tersebut bukan merupakan efek samping.

1.4 Klasifikasi

klsifikasi kondom berdasarkan jenis kelaminnya terbagi menjadi 2 bagian,


yaitu kondom pria dan kondom Wanita.

1. Kondom pria
kondom pria merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis
sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat
senggama sehingga tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam,
yaitu polos dan berputing. Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu mencegah
pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran
genital Wanita.
Jenis/tipe kondom pria antara lain, yaitu:
a. Kondom lateks
Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder
bulat, umumnya memiliki Panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis
Tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau berpentil
dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang telah
tersedia dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.
b. Kondom berpelumas
Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan variasi
kondom yang berpelumas, mengandung spermatiside, berwarna, memiliki
rasa, dan beraroma.
c. Kondom anti alergi
Kondom anti alergi terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan tidak
dipralubrikasi.
d. Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar, dipasarkan terutama untuk
hubungan intim per-anus pada pria homoseks untuk memberikan
perlindungan tambahan terhadap penularan HIV/AIDS.
2. Kondom Wanita
kondom untuk Wanita adalah suatu sarung polyuretha nedengan Panjang 15
cm dan garis Tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin
polyurethane lentur. Cincin polyurethane ini berfungsi sebagai alat untuk
memasang dan melekatkan kondom di vagina. Kondom Wanita mengandung
pelumas berbahan dasar silicon dan tidak memerlukan memerlukan pelumas
spermasida serta hanya sekali pakai. Efektivitas dari penggunaan kondom ini
menunjukkan sama dengan efektivitas dari penggunaan diafragma.
Bahan polyurethane kurang menyebabkan reaksi alergi dibandingkan kondom
lateks. Bahan tersebut juga kuat dan jarang sobek (40% lebih kuatdari kondom
lateks) tetapi tipis sehingga sensasi yang ditimbukan tetap dapat dipertahankan.
Kondom wanita ini dapat mencegah kehamilan dan penularan penyakit seksual
termasuk HIV apabila digunakan dengan benar.
Fungsi kondom sebenarnya bukan sekadar sebagai alat KB atau pengaman
saja. Kondom juga bisa digunakan sabagai bagian dari foreplay agar suasana
bercinta menjadi berbeda. Apalagi saat ini kondom tersedia dalam berbagai
tekstur dan aroma. Berikut jenis-jenis kondom yang banyak beredar dipasaran.
a. Kondom dengan aroma dan rasa
Aroma favorit yang bisa dipilih seperti cokelat, stroberi, durian, pisang dan
mint.
b. Kondom berulir (ribbed condom)
Jenis kondom yang satu ini memiliki keunikan di bentuknya yang berulir
untuk menambah kenikmatan pada saat bersenggama.
c. Kondom ekstra tipis (extra thin condom)
Tipe satu ini berbahan karet dengan ukuran yang sangat tipis. Pada saat
melakukan senggama, pasangan seakan-akan bersenggama tanpa
menggunakan kondom.
d. Kondom bintik (dotted condom)
Tipe ini disertai dengan bintik-bintik di sekitarnya yang bisa menimbulkan
efek mengejutkan pada Wanita.
e. Kondom ekstra pengaman (extra safe condom)
Jenis ini memiliki tambahan lubrikan, serta mengadung perlindungan
ekstra untuk mencegah kehamilan.
f. Kondom Wanita (female condom)
Kondom berbahan lateks atau polyurethane, sehingga bersifat elastis dan
fleksibel, kondom ini lebih menimbulkan sensasi atau ransangan Terutama
bagi pria yang kurang suka memakai kondom.
g. Kondom twist
Tipe ini didesain secara khusus untuk menstimulasi area sensitif pada saat
bersenggama.
h. Kondom getar (vibrating condom)
Kondom ini dilengkapi dengan cincin getar di bagian ujungnya. Kondom
ini menggunakan baterai khusus untuk menggerakkan cincin getarnya ini
bisa bertahan hingga 30 menit.
i. Kondom baggy
Tipe ini bentuknya agak membesar di bagian ujung serta memiliki ulir di
bagian badannya untuk memaksimalkan Gerakan saat bersenggama.
j. Kondom dengan tambahan obat kuat (condoms with extra strong
medicine)
Jenis kondom yang satu ini dilengkapi dengan lubrikan yang mengandung
obat kuat.
1.5 Kelebihan pemakaian kondom
1. Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat kontrasepsi
1) Efektif bila digunakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produksi ASI
3) Tidak mengganggu Kesehatan
4) Tidak mempunyai pengaruh sistemik
5) Murah dan dapat dibeli secara umum
6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan Kesehatan khusus
7) Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus
ditunda
2. Kelebihan pemakaian kondom secara umum sebagai alat nonkontrasepsi
a. Pria
1) Murah dan dapat dibeli secara umum
2) Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan
3) Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga Kesehatan
4) Mudah cara pemakaiannnya
5) Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual
(IMS)
6) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten
7) Tidak mengganggu produksi
8) Tidak memerlukan pengawasan
b. Wanita
1) Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular
seksual (IMS)
2) Tidak mengganggu produksi
3) Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten
4) Bagi pasangan pria, penuruna kenikmatan seks lebih kecil
dibandingkan kondom laki-laki
5) Tidak memerlukan pengawasan
1.6 Kekurangan pemakaian kondom
a. Kekurangan pemakain kondom secara umum
1) Efektivitas tidak terlalu tinggi
2) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3) Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4) Pada beberapa orang bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan
ereksi
5) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6) Beberapa orang malu untuk membeli kondom ditempat umum
7) Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal
limbah

b. Kekurangan pemakaian kondom berdasarkan klasifikasinya.


1. Pria

Penurunan kenikmatan seks lebih besar daripada kondom Wanita

2. Wanita
1) Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemesik saat
berhubungan intim
2) Penampilan kurang menarik
3) Pada awal penggunaan alat ini, proses pemasangannya agak sulit
4) Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya kedalam vagina
5) Harganya masih mahal

2. Spermisida
2.1 Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non
oksinol-9) yang digunakan untuk menbunuh sperma. Spermisida adalah agen yang
menghancurkan membran sel sperma dan menurunkan motilitas (pergerakan)
sperma. Tipe spermisida mencakup foam aerosol, krim, vagina suposituria, jeli,
sponge (busa) yang dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Gerakan
pada waktu berhubungan akan meliputi leher Rahim dan mencegah masuknya
sperma ke dalam Rahim. Bahan kimia yang dikandungnya dapat terdiri atas
nonoxynol 9 atau nonilfenoksi polietanol. Penggunaan spermisida kurang efektif
apabila tidak dikombinasi dengan kontrasepsi lain seperti kondom atau diafragma.
Spermisida tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan sendirian tanpa bantuan alat
lain. Ia lebih berkhasiat bila dipakai sebagai tambahan perlindungan pada
diafragma atau kondom.
Jenis-jenis spermisida
1. Aerosol (busa)
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film
3. Krim

Pilihan dalam memilih spermasida

1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi)


2. Aerosol dianjurkan bila spermasida digunakan sebagai pilihan pertama atau
metade kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien
3. Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan.
Pengunaanya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi)
sebelum hubungan seksual.
4. Jenis spermasida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.

2.2 Cara kerja


Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah
2. Memperlambat motilitas sperma
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur

2.3 Manfaat spermasida


Alat kontrasepsi spermasida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun
non kontrasepsi.
1. Manfaat kontrasepsi
 Efektif seketika (busa dan krim)
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Sebagai pendukung metode lain
 Tidak mengganggu Kesehatan
 Tidak mempunyai pengaruh sistemik
 Mudah digunakan
 Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
 Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medis
2. Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindunngan terhadap penyakit menular seksual termasuk
HBV dan HIV/AIDS.

2.4 Kekurangan
1) Efektivitas kurang (bila Wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk,
angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila
Wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka
kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2) Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain
(misalnya kondom).
3) Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4) Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan
hubungan seksual.
5) Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
6) Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.

2.5 Efek samping atau masalah penanganan


1) Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman
Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya
spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau
memilih metode kontrasepsi lain.
2) Gangguan rasa panas di vagina
Periksa reaksi alargi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah
normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida
jenis lain atau memilih metode kontrasepsi lain.
3) Tablet busa vagina tidak larut dengan baik
Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau memilih
metode kontrasepsi lain.
2.6 Jenis dan cara pemakaian spermisida
Dibawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai
dengan bentuknya:
Bahan terdiri dari spermaticide dan bahan tempat mengandung spermatide
tersebut, biasanya gelatine atau minyak. Khasiat kontrasepsinya disebabkan oleh
sifat kimiawinya, tetapi juga karena sifat fisiknya menyulitkan pergerakan sperma
karena kental. Kontrasepsi kimiawi dapat berbentuk suppositoria, jeli, krim, tissue
atau busa. Sekarang di usahakan supaya mengandung juga germaticide untuk
mencegah infeksi. Jeli, krim dan pasta sering dipergunakan Bersama dengan
diadragma atau kondom. Metode kimiawi mempunyai toleransi yang baik, jarang
menyebabkan iritasi pada vagina, tetapi banyak Wanita tidak menyukainya karena
terlalu basah.
1. Tissue KB/ vagina KB film
Tissue KB adalah alat kontrasepsi kimiawi yang berbentuk seperti lembarab
kerja tissue, namun akan larut bila bercampur dengan cairan vagina atau
lender serviks.
Cara kerja tissue KB adalah mengentalkan lendir serviks sehingga
menghambat Gerakan spermatozoa, serta membunuh spermatozoa.
Cara pemakaian:
Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir. Bentuk film/tissue ini berupa kotak-kotak tipis atau bulatn
tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat fil menjadi
dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari anda ke dalam
vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari
yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin kedalam vagina,
akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar
15 menit agar film larut dan bekerja efektif. Setelah melarut baru kemudian
melakukan hubungan seksual.
Wahananya adalah gelatin yang larut air dan mencair dengan mudah
dalam badan. Baik dipakai oleh Wanita yang kering vaginanya.
2. Tablet berbusa

Cara pemakaian:

Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan


container dengan posisi keatas, letakkan aplikator pada mulut container dan
tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati
serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika
menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena
busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikatar segera dicuci
menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya
digunakan untuk pribadi.

Aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam
sebelum melakukan hubungan seksual. Tablet ini dimasukkan ke dalam
vagina, akan berbusa dan bus aini akan masuk ke celah-celah yang kecil
yang mungkin mengandung spermatozoa. Sayang sekali kegagalannya agak
tinggi yaitu sekitar 22,5 kehamilan/100 perempuan/tahun. Walaupun tingkat
kegagalannya cukup tinggi, namun karena alat kontrasepsi ini mudah
diterima, aman dan sederhana, oleh sebab itu masih ditawarkan di negara-
negara yang sedang berkembang, karena Bagai manapun juga lebih baik
mempergunakan salah satu cara kontrasepsi yang sederhana daripada tidak
menggunakan sama sekali.

3. Suppositorian
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut
dalam vagina.
Cara penggunaanya:
Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sebelum membuka
kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dalam kemasan. Sambal
berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15
menit sebelum sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu
tablet vagina atau suppositoria. Mudah dipakai tetapi kurang dapat
dipercaya efektivitasnya untuk mencegah kehamilan. Bila melakukan coitus
beberapa kali maka suppositoria harus dimasukkan ke vagina beberapa kali
pula.
4. Krim dan jeli
Cara pemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau
mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan atau kap
serviks, atau dapat juga digunakkan bersama. Masukkan 10-15 menit
sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli.
Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator
dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian Tarik aplikator keluar
dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian
keringkan. Cara memasukkan bentuk busa, krim atau jeli dengan inserter.

3. Diafragma
3.1 Pengertian
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet)
yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi
serviks.
Diafragma merupakan mangkuk karet yang fleksibel dengan pinggir yang
mudah dibengkokkan dan disisipkan di bagian atas vagina, mencegah sperma
masuk ke saluran reproduksi bagian atas, untuk mencegah terjadinya konsepsi.
Supaya efektif, hendaknya dipakai jelly atau krim kontrasepsi, untuk membunuh
sperma. Diafragma harus tetap tinggal didalam vagina selama 6 jam setelah
melakukan hubungan seksual. Untuk menggunakan diafragma, perlu diperiksa
dahulu ukuran diafragma yang sesuai.
Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan cincin yang fleksibel dengan
bentuk seperti topi yang menutupi mulut rahim. Diafragma diletakkan posterior
dari simfisis pubis sehingga serviks (leher rahim) tertutupi semuanya.
Diafragma dapat dipasang 6 jam atau lebih sebelum melakukan sanggama. Bila
sanggama dilakukan berulang kali pada saat yang sama, maka perlu ditambahkan
spermisid setiap sebelum sanggama berikutnya. Diafragma tidak boleh
dikeluarkan selama 6-8 jam setelah sanggama selesai, pembilasan (douching) tidak
diperkenankan, diafragma dapat dibiarkan didalam vagina selama 24 jam setelah
sanggama selesai, lebih lama dari itu kemungkinan dapat timbul infeksi.
3.2 Jenis-jenis Diafragma
1. Flat spring (flat metal band)
Pinggir alas diafragma mempunyai lempengan logam yang pipih, diafragma ini
dapat dipakai oleh wanita dengan : otot otot vagina yang kuat, ukuran dan kontur
vagina normal, arcus pubis yang dangkal dibelakang simpisis pubis, multigravida,
uterus anteflexi, serviks yang panjang yang mengarah ke belakang. Jenis ini
cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama kali.
Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.

2. Coil spring (coiled wire)


Pinggir alas diafragma mempunyai kawat logam dengan pegas/per spiral yang
bundar dan dilapisi karet, diafragma ini terutama berguna untuk wanita dengan :
otot otot vagina yang kuat, arcus pubis yang dalam dibelakang os pubis tidak ada
perubahan posisi uterus, ukuran dan kontur vagina normal. Jenis ini cocok untuk
wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki
pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas datar.

3. Arching spring (kombinasi metal spring)


Pinggir alas diafragma mempunyai pegas logam rangkap, diafragma ini cocok
dengan wanita dengan : tonus otot otot vagina yang jelek, sistokel/rektokel
sedang, prolapsus uteri ringan, serviks yang panjang yang mengarah ke depan.
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang dan
posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi
dari flat spring dan coil spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada dinding
vagina.

3.3 Cara kerja


Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja
sebagai berikut:
1. Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran
telur (tuba falopi).
2. Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
3. Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat
spermisida.
d. Kontraindikasi
1. Kelainan anatomis dari vagina, serviks dan uterus :
2. Prolapsus uteri, cystocele/rectocele yang besar, retroversi atau anteflexi
uterus yang berlebihan, septum vagiina
3. Infeksi traktus urinarius yang berulang ulang
4. Alergi terhadap latex atau spermisid
5. Riwayat Sindrom Syok Toksik (Toxic Shock Syndrome)
6. Nyeri pelvis/nyeri introitus yang sementara oleh sebab apapun (PID, Herpes,
baru mengalami episiotomi, introitus yang sangat sempit/ketat)
7. Postpartumn (bayi aterm) 6-12 minggu
8. Ketidak mampuan calon akseptor atau pasangannya untuk mempelajari dan
melaksanakan teknik insersi yang benar

3.4 Cara pemakaian diafragma


1. Memilih Ukuran Diafragma
a. Jari telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke dalam vagina sampai ujung jari
tengah menyentuh dinding posterior vagina. Ibu jari digerakkan sampai titik
pertemuan jari telunjuk dengan os pubis.
b. Jarak antara ujung jari tengah dan bagian depan ibu jari adalah diameter
diafragma yang diperlukan
2. Insersi Diafragma
a. Diafragma ditekan dijepit/ditekan diantara ibu jari dan jari-jari tangan dan
didorong sejauh mungkin kedalam vagina
b. Dengan jari telunjuk diperiksa bahwa letak diafragma tepat dibelakang os
pubis dan menutupi servik
c. Diafragma yang dipasang dengan benar terletak diantara bagian posterior os
pubis dan fornix-posterior vagina serta menutupi serviks
d. Untuk memeriksa bahwa diafragma terpasang dengan tepat, jari telunjuk
meraba serviks melalui kubah diafragma
e. Untuk mengeluarkan diafragma, jari telunjuk dikaitkan dibawah lingkaran
depan diafragma (dibelakang os pubis)
3.5 Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non
kontrasepsi.
1. Manfaat kontrasepsi
a. Efektif bila digunakan dengan benar.
b. Tidak mengganggu produksi ASI.
c. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.
d. Tidak mengganggu kesehatan klien.
e. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
2. Manfaat non kontrasepsi
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
b. Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.

3.6 Keterbatasan
Meskipun alat kontrasepsi diafragma ini mempunyai manfaat secara kontrasepsi
maupun non kontrasepsi, tetapi alat ini juga mempunyai keterbatasan. Adapun
keterbatasan diafragma, antara lain:
1) Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
2) Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
3) Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam
penggunaan alat kontrasepsi ini.
4) Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
5) Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
6) Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.

3.7 Efek samping dan komplikasi


Efek samping yang serius umumnya tidak ada, bilamana diafragma dipakai
sebagaimana semestinya. Kadang kadang reaksi alergi dan iritasi vagina, infeksi
Sebab sebab kegagalan :
1. Ketidak tahuan cara pemasangan yang benar
2. Ukuran diafragma tidak tepat
3. Terjadinya perubahan letak diafragma selama sanggama
4. Adanya cacat/kerusakan pada diafragma
Perlu diperhatikan :
Jika ada kemungkinan terjadi sindrom syok keracunan, rujuk segera pasien ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap. Apabila terjadi panas lebih dari 38
derajat Celcius maka berikan rehidrasi per oral dan analgesi.

3.8 Penanganan efek samping

3
Efek samping Penanganan
.
Infeksi s infeksi saaluran uretra. Pengobatan dengan anti biotic yang sesuai,
apabila diafragma menjadi pilihan utama dalam
T ber-KB. Saran untuk segera mengosongkan
e kandung kemih setelah melakukan hubungan
seksual atau sarankan memakai metode lain.
r
j
a
d Dugaan adanya reaksi alergi Walaupun jarang terjadi, terasa kurang nyaman
diafragma atau dugaan adanya dan mungkin berbahaya. Jika ada gejala iritasi
i reaksi alergi spermisida. vagina, khususnya pascasanggama, dan tidak
n menghidap IMS, berikan spermisida yang lain
y atau bantu untuk memilih metode lain.

a
Rasa nyeri pada tekanan terhadap Pastikan ketepatan letak diafragma apabila alat
kandung kemih/ rectum. terlalu besar. Cobalah dengan ukuran yang lebih
kecil. Tindaklanjuti untuk meyakinkan masalah
telah di tangani.
Timbul cairan vagina dan berbau Periksa adanya IMS atau benda asing dalam
jika di biarkan lebih dari 24 jam. vagina (tampon dll). Jika tidak ada, sarankan
klien untuk melepas diafragma setelah
melakukan hubungan seksual, tapi tidak kurang
dari 6 jam setelah aktivitas terakhir. Serelah
diangkat (diafragma harus dicuci dengan hati-
hati menggunakan sabun cair dan air, jangan
menggunakan bedak atau talk jika akan
disimpan). Jika mengidap IMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan
infeksi.
BAB III

KESIMPULAN

Indonesia merupaka negara besar yang jumlah penduduknya setip tahun mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah membuat sebuah program
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang di sebut dengan KB. Metode KB pada
saat ini sangat berpengaruh besar dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang sangat
cepat. KB merupakan salah satu cara untuk menekan dan memberikan jarak kelahiran.

Salah satu cara Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, ada banyak pilihan
yang bisa dipilih. Salah satu pilihan yang sering diabaikan adalah metode kontrasepsi
penghalang. Metode penghalang mengacu pada penggunaan penghalang fisik untuk
mencegah sperma mencapai sel telur, sehingga mencegah kehamilan.

Metode kontrasepsi penghalang mengacu pada metode yang secara fisik menghalangi
sperma untuk membuahi sel telur. Ada beberapa jenis penghalang fisik yang dapat
digunakan, seperti kondom, diafragma, dan spermisida. Metode ini sering digunakan
bersamaan dengan bentuk kontrasepsi lain, seperti alat hormonal atau alat kontrasepsi
dalam rahim, atau IUD.

Anda mungkin juga menyukai