Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma baru program keluarga berencana nasional telah diubah

visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

(NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”.

Program Keluarga Berencana (KB) salah satu kebijakan kependudukan yang

sangat populer dalam bidang kelahiran (fertilitas).

Menurut Sulistyawati (2012), program KB bertujuan untuk

memenuhi permintaan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas serta

mengendalikan angka kelahiran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas

penduduk dan mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Penentuan jarak

kehamilan salah satu cara untuk mengendalikan angka kelahiran, menentukan

berapa jarak yang akan direncanakan diantara kehamilan yang satu dengan yang

lain.

Berdasarkan pandangan dari World Health Organisation (WHO)

tahun 1970 keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau

pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan atau

mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara

1
kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Kontrasepsi adalah

upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara,

dapat pula bersifat permanen.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Helen Varney

dan Pendekatan dengan Pencatatan dengan Sistem SOAP pada KB?

C. Tujuan Pembahasan

Agar kita mengetahui cara Pendokumentasian Manajemen Kebidanan

Helen Varney dan Pendekatan dengan Pencatatan dengan Sistem SOAP pada KB.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak,

jarak, dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,

perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan

keluarga yang berkualitas. Pengaturan kehamilan dilakukan dengan

menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi. Pelayanan kontrasepsi adalah

pemberian atau pemasangan kontrasepsi maupun tindakan – tindakan lain

yang berkaitan kontrasepsi kepada calon dan peserta Keluarga Berencana

yang dilakukan dalamfasilitas pelayanan KB. Penyelenggaraan pelayanan

kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan dari

segi agama,norma budaya, etika, serta segi kesehatan (Kemenkes RI, 2014).

Sedangkan Menurut BKKBN, KB atau Keluarga Berencana adalah

upaya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui promosi,

perlindungan, dan bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta

penyelenggaraan pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk

membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak,

dan usia ideal melahirkan anak, mengatur kehamilan dan membina ketahanan

3
serta kesejahteraan anak. KB mencakup layanan, kebijakan, informasi, sikap,

praktik, dan komoditas, termasuk kontrasepsi, yang memberi wanita, pria,

pasangan, dan remaja kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tidak

diinginkan dan memilih apakah dan atau kapan memiliki anak. Melalui KB,

sebuah keluarga dapat merencanakan jumlah anak sesuai dengan keinginan

dan menentukan kapan ingin hamil.

1. TUJUAN KELUARGA BERNCANA (KB)

Tujuan umum keluarga berencana (KB) adalah untuk mewujudkan

masyarakat yang sejahtera khususnya bagi ibu dan anak serta mengendalikan

pertambahan penduduk suatu negara sesuai dengan Norma Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera (NKKBS) yaitu dengan jalan mengendalikan jumlah

kelahiran.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomer 87 tahun

2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga,

Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, tujuan KB adalah:

 Mengatur kehamilan yang diinginkan,

 Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan

anak,

 Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan

pelayanan KB dan kesehatan reproduksi,

4
 Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga

Berencana, dan

 Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan

jarak kehamilan.

2. MANFAAT KELUARGA BERENCANA (KB)

a) Melindungi anak dari gangguan tumbuh kembang

Hamil sebelum usia 21 tahun atau setelah usia 35 tahun tanpa

persiapan yang matang, atau kehamilan yang jaraknya berdekatan, tak

hanya berbahaya bagi ibu, tapi juga bagi bayi yang dikandungnya.

Bayi menjadi berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur, berat lahir

di bawah normal, gangguan tumbuh kembang, masalah pernapasan,

retardasi mental, dan masih banyak lagi. Dengan KB, pertumbuhan

anak dapat terjamin kualitasnya.

b) Mengurangi angka kematian bayi

KB dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat dan

tidak tepat waktu. Hal ini berkontribusi pada beberapa angka kematian

bayi tertinggi di dunia. Bayi dengan ibu yang meninggal akibat

melahirkan juga memiliki risiko kematian yang lebih besar dan

kesehatan yang buruk.

5
c) Memberdayakan Masyarakat dan Meningkatkan Pendidikan

KB memungkinkan masyarakat untuk membuat pilihan berdasarkan

informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi. KB memberikan

peluang bagi perempuan untuk mengejar pendidikan tambahan dan

berpartisipasi dalam kehidupan publik, termasuk mendapatkan

pekerjaan yang dibayar. Selain itu, memiliki keluarga yang lebih kecil

memungkinkan orang tua untuk berinvestasi lebih banyak pada setiap

anak.

d) Perlambatan Pertumbuhan Penduduk

KB adalah kunci untuk memperlambat pertumbuhan penduduk yang

tidak berkelanjutan dengan dampak negatif yang dihasilkan pada

ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.

3. JENIS-JENIS KELUARGA BERENCANA (KB)

1. Pil KB

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat

kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk

mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet

yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan. Pil KB

biasanya mengandung hormon estrogen dan progesteron. Beberapa hanya

mengandung progesteron saja. Di Indonesia ada beberapa macam-macam

6
merk pil KB yang biasa digunakan seperti Andalan, Yasmin, Microgynon,

Marvelon, Diane, dan Exluton. Jika diminum dengan benar, pil KB sangat

efektif mencegah kehamilan.

Kelebihan:

 Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya

sekitar 8%

 Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada

pula jenis pil KB yang dapat menghentikan haid

Kekurangan:

 Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual.

 Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan

darah, pembekuan darah, keluarnya bercak darah, dan payudara

mengeras.

Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit

jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta

tekanan darah tinggi.

2. Suntik KB

Suntik KB merupakan alat kontrasepsi berupa injeksi atau suntikan yang

didalamnya mengandung hormon progestin. Kontrasepsi ini dianggap

sangat efektif mencegah kehamilan. Jangka waktu keefektifan KB ini

7
mulai dari 1 bulan sampai 3 bulan. Suntik KB dianggap lebih efektif dan

praktis dari pil KB.

Kelebihan:

 Lebih efektif dan praktis dari pil KB

 Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1%

jika digunakan dengan benar

Kekurangan:

 Harga relatif mahal

 Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap

bulannya

 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular

seksual

 Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak

darah

 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur

 Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki

riwayat penyakit migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan

serangan jantung

3. IUD

Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim merupakan

macam KB yang umum digunakan selanjutnya. IUD atau koil adalah alat

8
berbentuk T kecil yang fleksibel yang ditempatkan di dalam rahim oleh

dokter. Ada dua jenis IUD; IUD tembaga dan hormonal. IUD tembaga

bertindak sebagai spermisida. Sementara IUD hormonal mengandung

progestin. Ini mencegah sperma mencapai dan membuahi sel telur dengan

mengentalkan lendir serviks dan menipiskan dinding rahim. Ada dua jenis

IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan

dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang

perlu diganti setiap 5 tahun sekali.

Kelebihan:

 Tidak memerlukan perawatan yang rumit

 Tahan lama

Kekurangan:

 IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar

 Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya

 Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6

bulan pertama pemakaian

 Biaya mahal

9
4. Implan

Implan KB adalah kontrasepsi berbentuk tabung mirip korek api ini

digunakan dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas.

Implan KB mengandung hormon progestogen. Macam KB ini mencegah

kehamilan dengan melepaskan hormon progesteron ke aliran darah.

Kelebihan:

 Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%

 Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:

 Biaya relatif mahal

 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur

 Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan

 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular

seksua.

5. Kondom

Kondom termasuk macam KB yang umum digunakan. Kondom adalah

alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit

kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet

latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita sebelum

berhubungan seksual.

10
Kelebihan:

 Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual

 Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria

Kekurangan:

 Kurang efektif daripada kondom pria

 Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan

 Hanya sekali pakai

B. PERAN BIDAN DALAM KEGIATAN KB

Peran bidan dalam Program KB didasarkan Permenkes

1464/Menkes/Per/X/2010. Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.

Bidan berwenang memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan

reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Peran yang dilakukan bidan

dalam program KB meliputi peran wajib/imperatif dan peran tidak

wajib/fakultatif. Peningkatan pengetahuan tentang alat-alat kontrasepsi kepada

masyarakat menjadi salah satu faktor penunjang dalam mensukseskan

program KB, untuk itu butuh keterlibatan aktif segenap pihak dalam upaya

sosialisasi metode-metode kontrasepsi. Bidan sebagai salah satu tenaga

kesehatan, dinilai menjadi salah satu subjek penting dalam melaksanakan

edukasi metode kontrasepsi kepada masyarakat, karena bidan memiliki peran

11
untuk melakukan konseling atau komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

kepada pasien untuk memilih metode kontrasepsi (KB) yang terbaik.  

C. SISTEM SOAP

Pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan

kebidanan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu, pengkajian

harus akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat

penting dalam merumuskan suatu diagnosa kebidanan dan memberikan

pelayanan kebidanan sesuai dengan respon individu sebagaimana yang telah

ditentukan sesuai standar dalam praktek kebidanan dalam keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VI/2002 tentang Registrasi dan Praktik

Bidan dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR

369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan. Penyusunan data

sebagai indicator dari data yang mendukung diagnose kebidanan adalah suatu

kegiatan kognitif yang komplek dan bahkan pengelompokkan data focus

adalah sesuatu yang sulit.

S ( Subjective)Pernyataan atau keluhan pasien

Data Subjektif merupakan data yang berhubungan / masalah dari

sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhan yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang

akan berhubungan langsung dengan diagnosis. Pada orang yang

bisu, di bagian data di belakang “S” diberi tanda “0” atau “X” ini

12
menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa

yang akan dibuat.

O (Objective) Data yang diobservasi

Data Objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang

jujur, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium /

pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medic dan informasi dari

keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini

sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan bukti gejala

klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis. Data

ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan

dengan dignosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur,

informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman

CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang

lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat

diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti dari

diagnosa yang akan ditegakkan.

A(Assessment)Diagnosa kebidanan

Assessment merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena

keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan

13
akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun

objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.

Analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien

akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat

terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.

P (Planning)  Apa yang dilakukan terhadapmasalah

Planning adalah membuat rencanan asuhan saat ini dan akan

datang, untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang

sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya.

Prosesini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien

yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang

diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam

kesehatan dan harus mendukung rencana dokter jika melakukan

kolaborasi.

14
BAB III

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA


KELUARGA BERENCANA(KB)

A . MANAJEMEN

YAYASAN HARAPAN KELUARGA


AKADEMI KEBIDANAN
(AKBID)
Terakreditasi BAN PT NO : 013/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/VI/2012
Jl. Yos Sudarso Km 6,5 Gunungsitoli – 22813 Nias Telp 0638-7000268
Web site : http://www akbid-haga.ac.id. Email : info@akbid-haga.ac.id
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KB
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas
Nama ibu :Ny.A
Umur :28 Tahun
Suku/kebangsaan :Nias/Indonesia
Agama :Kristen protestan
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :IRT
Alamat rumah :Jl.Mawar
Telp :-
Alamat kantor :-
Telp :-

B. Anamnese (Data Subyek)


Pada tanggal :15 Juli 2022 Jam:12.00 Wib
1. Alasan :Ingin menggunakan KB IUD

2. Yang mengantar :suami

15
3. Riwayat menstruasi
a. Menarche :13 Tahun
b. Lamanya :5 hari
c. Banyaknya :3 kali ganti duk
d. Dismenorchea :tidak ada
e. Teratur/tidak teratur :teratur
f. Sifat darah :encer
g. Warna :merah segar
h. HPHT :12 juli 2022

4. Riwayat persalinan
a. Kawin ke :1 kali
b. Lama perkawinan :3 tahun
c. Status perkawinan :sah

5. Riwayat kehamilan lalu


a. Gravida :- kali
b. Partus :2 kali
c. Abortus :- kali
d. Lahir hidup :2 kali
e. Lahir mati :- kali

6. Riwayat persalinan/abortus yang lalu


a. Tanggal persalinan terakhir :20 Desember 2020
b. Jenis persalinan :Normal
c. Apakah sedang menyusui :Ya/Tidak

7. Riwayat KB sebelumnya
Dalam 2 tahun terakhir apakah ada memakai kontrasepsi:Ya/Tidak
Bila ada jelaskan masing-masing:

16
n Metode Lama Alasan berhenti metode
o pemkaian kontrasepsi
1 PIL - -
2 IUD - -
3 SUNTIK - -
4 KONDOM - -
5 IMPLAN - -
6 Dll - -

8. Riwayat medis
Sedang mendapat pengobatan jangka panjang :Ya/Tidak
Jika ya jelaskan :Ya/Tidak
Saat ini sedang menderita penyakit kronis :Ya/Tidak

9. Riwayat social
a.Merokok sekarang :Ya/Tidak
b. Minuman keras :Ya/Tidak

10. Riwayat ginekologi


a.Tumor ginekologi :-
b.Operasi ginekologi :-
c.Penyakit kelamin
Go : Ya/ Tidak
Syphilis : Ya/ Tidak
Herpes : Ya/ Tidak
Keputihan : Ya / Tidak
Perdarahan sebab yang jelas : Ya/Tidak

C. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1.Status Generasi :

2. Tanda vital :
a. TD :120/80 mmHg

17
b. Nadi :72 x/i
c. RR :23 x/i
d. Suhu :37 °c
e. TB :154 cm
f. BB :56 kg

3. Abdomen
a. pembesaran perut :Tidak ada

4. Genitalia
a. Inspeksi :-
b. VT : tumor :-
posisi rahim :-
c. Inspekulo : Tanda-tanda peradangan : Ya /Tidak
Tanda-kehamilan : Ya /Tidak
Perdarahan : Ya /Tidak
Varises : Ya /Tidak

D. Pemeriksaan Laboratorium
a Planotest :-
b.HB :-
c.HT :-

E. Data Psikologis
- Pengertian ibu tentang efek samping alat kontrasepsi :
(√) Mengerti ( ) Tidak mengerti
- pengeruh kontrasepsi dengan agama :
(√) Mengerti ( ) Tidak mengerti
- Pengaruh kontrasepsi dengan hubungan suami/istri :
(√) Mengerti ( ) Tidak mengerti

18
B. ASKEB

II.Interpretasi data

Identifikasi diagnosa,masalah dan kebutuhan

A.Diagnosa: ibu usia 28 tahun pasangan usia subur akseptor baru kontrasepsi IUD

dengan keadaan ibu baik.

Data S: -Ibu mengatakan riwayat persalinannya normal

-ibu mengatakan mempunyai dua orang anak dan menginginkan KB

Jangka panjang

Data O:-Keadaan umum ibu baik

-kesadaran composmentis

-Uterus dalam keadaan normal

-Tidak ada tanda –tanda infeksi

-vital sign: TD:120/80 mmHg RR :23 x/i

HR:72 x/i Temp: 36,5 °c

B .Masalah:ibu kurang memahami cara penggunaan KB IUD

C.Kebutuhan:informasi tentang cara penggunaan KB IUD

III.Antisipasi diagnosa dan masalah potensial

-Diagnosa potensial:tidak ada

-Masalah potensial:tidak ada

IV.Identifikasi kebutuhan dan tindakan segera /kolaborasi

“Tidak ada

19
V.Perencanaan

Tanggal:15 Juli 2022 Jam:12.00 wib

1. Informasikan hasil pemeriksaan bahwa ibu bisa menggunakan KB IUD

2. Informasikan kepada ibu tentang jenis KB IUD, cara kerja, keuntungan dan

kerugian, efek samping, dan kontra indikasi

3. Berikan formulir persetujuan tentang tindakan yang akan dilakukan

4. Lakukan pemasangan KB IUD sesuai dengan prosedur pemasangan

5. Informasikan kepada ibu jadwal kunjungan ulang

VI.Pelaksanaan

Tanggal:15 Juli 2022 Jam:12.30 wib

1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu boleh

menggunakan KB IUD.Hasil pemeriksaan:

-K/U ibu baik -RR:23 x/i

-TD:120/80 mmHg -Temp:36,5°c

-HR:72 x/i

2. Menginformasikan kepada ibu tentang KB IUD

-IUD (Intra uteri dence) adalah jenis alat yang dimasukkan kedalam rahim untuk

mencegah kehamilan

-Jenis IUD:coppert-T 350 A,copper –T,Multi lood,progesteron IUD

-Cara kerja :

-mencegah masuknya spermatozoa keseluruh tubuh

20
-lilitan logam menyebabkan reaksi inti fertilisasi

-Keuntungan :

-praktis dan ekonomis dan dapat digunakan dalam jangka panjang

-kesuburan segera kembali jika dibuka

-tidak menganggu pemberian asi

-Kerugian:

Dapat keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran rahim ibu

-Efek samping :

-terjadi perdarahan yang banyak dan lebih lama pada masa menstruasi

-keluar bercak bercak setelah 1-2 hari pemasangan

-kram dan nyeri selama menstruasi

-keputihan

-perubahan siklus haid

-Kontra indikasi :

-kehamilan

-gangguan perdarahan

-peradangan alat kelamin

-radang panggul

3. Memberikan formulir persetujuan kepada ibu dan suami untuk ditandatangani

4. Melakukan pemasangan KB IUD kepada ibu sesuai prosedur yang benar

5.Menginformasikan kepada ibu jadwal kunjungan ulang

21
VII.Evaluasi

Tanggal:15 Juli 2022 Jam:14.00 wib

1. ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

2. ibu sudah mengerti tentang penkes yang diberikan

3. ibu dan suami telah menandatangani formulir persetujuan

4. KB IUD telah dipasang kepada ibu

5. ibu sudah mengetahui jadwal kunjungan ulang

C. SOAP

SUBJEKTIF

- Ibu mengatakan riwayat persalinannya normal

-ibu mengatakan mempunyai dua orang anak dan menginginkan KB jangka

panjang

OBJEKTIF

-Keadaan umum ibu baik

-Kesadaran composmentis

-Uterus dalam keadaan normal

-Tidak ada tanda-tanda infeksi

-Vital sign: TD:120/80 mmHg , RR :23 x/i, HR:72 x/i ,Temp: 36,5 °c

-Tidak ada pembesaran abdomen

-Tanda –tanda kehamilan tidak ada

22
-Tanda-tanda peradangan tidak ada

ANALISA

Ny.E umur 28 Tahun ingin menjadi akseptor KB IUD dengan keadaan ibu baik

PLANNING

1.Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu boleh

menggunakan KB IUD,dengan:vital sign: TD:120/80 mmHg , RR :23 x/i,

HR:72 x/i ,Temp: 36,5 °

2.Menginformasikan kepada ibu tentang KB IUD

-IUD (Intra uteri dence) adalah jenis alat yang dimasukkan kedalam rahim

untuk mencegah kehamilan

-Jenis IUD:coppert-T 350 A,copper –T,Multi lood,progesteron IUD

-Cara kerja :mencegah masuknya spermatozoa keseluruh tubuh,lilitan logam

menyebabkan reaksi inti fertilisasi

-Keuntungan :-praktis dan ekonomis dan dapat digunakan dalam jangka panjang

-kesuburan segera kembali jika dibuka

-tidak menganggu pemberian asi

-Kerugian: dapat keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran

rahim ibu

-Efek samping: -terjadi perdarahan yang banyak dan lebih lama pada masa haid

-keluar bercak bercak setelah 1-2 hari pemasangan

-kram dan nyeri selama menstruasi

-keputihan

23
-perubahan siklus haid

-Kontra indikasi :-kehamilan

-gangguan perdarahan

-peradangan alat kelamin

-radang panggul

3.Memberikan formulir persetujuan kepada ibu dan suami untuk ditandatangani

4.Melakukan pemasangan KB IUD kepada ibu sesuai prosedur yang benar

5.Menginformasikan kepada ibu jadwal kunjungan ulang

24
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Keluarga berencana (Kb) adalah upaya mengatur kelahiran anak,jarak dan

usia ideal melahirkan ,mengatur kehamilan,melalui promosi,perlindungan dan

bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang

berkualitas.

Tujuan umum KB adalah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

khususnya bagi ibu dan anak serta mengendalikan pertambahan penduduk suatu

negara sesuai dengan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yaitu

dengan jalan mengendalikan jumlah kelahiran .

Adapun beberapa jenis KB:

1. PIL KB

2. SUNTIK KB

3. IUD

4. IMPLANT

5. KONDOM

25
B. SARAN

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi

para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran

dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan

makalah kami ini.

26

Anda mungkin juga menyukai