Anda di halaman 1dari 9

TANGGAL 23 November 2022

PELAKSANAAN
JUDUL Penyuntikan KB
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS Ny. I/28 tahun
PASIEN / KET BB: 50kg
TERKAIT TB: 157cm
PASIEN
LATAR Keluarga berencana atau KB adalah upaya mewujudkan keluarga
BELAKANG berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak
reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal,
mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta
kesejahteraan anak (BKKBN, 2015). KB mempunyai peranan dalam
menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan,
melalui pendewasaan usia hamil, dan menjarangkan kehamilan atau
membatasi kehamilan bila anak dianggap sudah cukup.
Pada tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1%
pertahun, tahun 1971-1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980-1990
sebesar 1,98% pertahun, periode 1990-2000 sebesar 1,6% pertahun,
periode 2000-2010 sebesar 1,49%. Penurunan pertumbuhan penduduk
ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana diseluruh
tanah air.
Program KB melingkupi keluarga berencana, kesehatan
reproduksi remaja, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan
pelembagaan keluarga kecil berkualitas, keserasian kebijakan
kependudukan, pengelolaan sumber daya manusia dan penyelenggaraan
pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan.
Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung
hormon progestogen (progestin). Hormon ini serupa dengan hormon
alami wanita, yaitu progesteron, dan dapat menghentikan ovulasi.
Suntik KB dilakukan di bagian tubuh tertentu, seperti bokong, lengan
atas, bagian bawah perut, atau paha.Setelah disuntikkan, kadar
hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat, kemudian menurun
secara bertahap hingga suntikan selanjutnya. Berdasarkan jangka
waktu, di Indonesia terdapat dua jenis suntik KB yang paling umum
digunakan, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Semua jenis
kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari
kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah
amenorrhea, menoragia dan muncul bercak (spotting), kembalinya
kesuburan setelah penghentian pemakaian mengalami keterlambatan,
dan peningkatan berat badan (Saifuddin et al., 2003).

GAMBARAN Kegiatan penyuntikan KB diadakan di ruang KB Puskesmas


PELAKSANAAN Nosarara. Sebelum melakukan Penyuntikan, terlebih dahulu dilakukan
penjelasan mengenai manfaat, dampak positif dan dampak negatif
metode KB Suntik. Kemudian, melakukan pemeriksaan meliputi
anamnesis hingga pemeriksaan fisik, kemudian dilanjutkan dengan
penyuntikkan dan edukasi mengenai KB Suntik
TANGGAL 3 Desember 2022
PELAKSANAAN
JUDUL Pemberian Pil KB
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS Ny. N/26 Tahun
PASIEN / KET BB: 50kg
TERKAIT TB:160 cm
PASIEN
LATAR Masalah kependudukan adalah masalah yang dihadapi oleh
BELAKANG semua negara baik negara maju maupun negara berkembang seperti
Indonesia. Saat Keluarga Berencana merupakan suatu program yang
membantu pasangan suami istri untuk mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera dengan cara perencanaan kehamilan dan
sebaliknya menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur
interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
Kontrasepsi oral, merupakan salah satu alat
kontrasepsi yang banyak diminati oleh para peserta
Keluarga Berencana. Hal ini terungkap dari data yang
disampaikan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) pada bulan Maret 2011,
yang menyatakan bahwa peserta KB baru secara nasional
sebanyak 739.500 peserta, Di Jawa Timur, jumlah peserta
KB yang menggunakan pil sebesar 23,53% dan menduduki
peringkat kedua setelah peserta suntikan (BKKBN 2011).
Pil KB adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan atau
mencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral atau
kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi hormonal
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
ditambahkan ke dalam tubuh seorang wanita dengan cara diminum
(pil).
Pil KB tersedia dalam bentuk kombinasi hormon progesteron dan
estrogen (estradiol) yang dikenal dengan sebutan pil oral kombinasi (POK)
maupun yang hanya mengandung hormon progesteron yang lebih dikenal
dengan sebutan progesteron only pil (POP). Untuk mendapatkan efek pil KB
yang efektif dengan tujuan mengatur jarak kelahiran maupun untuk mencegah
kehamilan, maka pil KB harus diminum secara teratur setiap hari. Oleh karena
itu, dalam menggunakan KB oral diperlukan kepatuhan yang baik dari setiap
akseptor. Kepatuhan yang baik dalam minum pil KB terbukti mampu untuk
mencegah hampir semua kehamilan yang tidak diinginkan dengan tingkat
kegagalan kurang dari 1%.
Tujuan dari konsumsi pil KB adalah untuk mencegah,
menghambat dan menjarangkan terjadinya kehamilan yang memang
tidak diinginkan. Untuk itu kepatuhan mengkonsumsi pil KB secara
teratur sesuai dengan dengan petunjuk tenaga kesehatan harus
dilakukan. Kepatuhan mengkonsumsi pil KB bertujuan agar manfaat
konsumsi pil KB yaitu mencegah menghambat dan menjarangkan
terjadinya kehamilan bisa dirasakan. Ketidak patuhan dalam
mengkonsumsi pil KB tidak bisa menjamin bahwa akseptor pil KB
terhindar dari kehamilan. Hal ini dikarenakan pengknonsumsian
yang tidak teratur emnjadikan pil KB tidak bisa bekerja secara optimal
(Depkes RI, 2001).
Pilihan pil KB sering ditinggalkan karena faktor efek
sampingnya. Pil KB memiliki beberapa efek samping yang berpotensi
menyebabkan akseptor menjadi tidak patuh untuk minum obat. Beberapa efek
samping yang seringkali ditemukan pada penggunaan pil KB khususnya pil
KB kombinasi yaitu terjadinya perdarahan di luar siklus menstruasi,
peningkatan berat badan, perubahan suasana hati, gangguan kulit (jerawat,
hiperpigmentasi), dan amenore.
GAMBARAN Kegiatan pemasangan KB implan diadakan di ruang KB
PELAKSANAAN Puskesmas Nosarara pada 1 orang calon yang diberikan pil KB.
Sebelum diberikan pil KB, terlebih dahulu dilakukan penjelasan
mengenai manfaat, dampak positif dan dampak negatif yang dapat
timbul setelah mengkonsumsi pil KB. Kemudian, melakukan
pemeriksaan meliputi anamnesis hingga pemeriksaan fisik untuk
menentukan layak tidaknya untuk dilakukan pemberian pil KB.

TANGGAL
PELAKSANAAN
JUDUL
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS
PASIEN / KET
TERKAIT
PASIEN
LATAR
BELAKANG
GAMBARAN
PELAKSANAAN

TANGGAL
PELAKSANAAN
JUDUL Pemasangan KB Implan
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS Ny. L/ 26 Tahun
PASIEN / KET BB: 45 kg
TERKAIT TB: 158
PASIEN
LATAR KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
BELAKANG meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu,
anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi,
pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat
merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak (Kemenkes RI, 2015).
KB Implan merupakan alat kontrasepsi jangka panjang berupa
susuk karet silikon yang mengandung hormon progesteron yang
digunakan untuk mecegah pertemuan sel telur dan sel sperma yang
jangka waktu pemakaiannya 5-3 tahun ( BKKBN, 2015). Kontrasepsi
implan merupakan kontrasepsi yang berbentuk kapsul silastik (lentur)
panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan dalam
setiap batang mengandung hormon levonorgestrel batang kecil yang
mengandung hormon progestin yang disusupkan dibawah kulit lengan
atas sebelah dalam yang dapat mencegah terjadinya kehamilan
(BKKBN, 2006).
Ada dua jenis kontrasepsi susuk (implant), yaitu :
1. Susuk Norplan
Kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang kapsul kecil yang fleksibel
dibuat dari bahan silastik berisi levonorgestrel (LNG) yaitu
suatu progestin sintetik dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,4
mm. Metode ini memiliki masa kerja sampai 5 tahun
2. Susuk Implanon
Kontrasepsi ini hanya terdiri dari satu batang putih lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang telah
dipersiapkan dalam suatu jarum terpasang pada inserter khusus
berbentuk semprit dispossible dalam kemasan steril kantong
aluminium. Implanon berisi progestin 3-keto-desogestrel (3-
keto-DSG). Pemasangan implanon merupakan penyuntikan
subkutan biasa yang bisa dilakukan tanpa anestesi local. Metode
ini bisa efektif sampai 3 tahun.
Cara kerja KB implant dimana kehamilan dicegah melalui
kombinasi beberapa mekanisme , yaitu membuat lendir serviks menjadi
kental untuk mencegah penetrasi sperma, menghambat ovulasi sekitar
50% siklus haid . Mekanisme lainnya yang dapat menambah efek
kontrasepsi, yaitu menekan pertumbuhan endometrium (hipoplasia),
Mengurangi produksi progesterone alami dari ovarium selama fase
pasca ovulasi (luteal) dalam siklus tersebut dimana terjadi ovulasi.

GAMBARAN Kegiatan pemasangan KB implan diadakan di ruang KB


PELAKSANAAN Puskesmas Nosarara pada 1 orang calon akseptor implan. Sebelum
melakukan pemasangan implan, terlebih dahulu dilakukan penjelasan
mengenai manfaat, dampak positif dan dampak negatif yang dapat
timbul setelah pemasangan implan. Kemudian, melakukan pemeriksaan
meliputi anamnesis hingga pemeriksaan fisik untuk menentukan layak
tidaknya untuk dilakukan pemsanagan implan, kemudian dilanjutkan
dengan intervensi farmakoterapi dan edukasi mengenai waktu dan
kondisi perlu dilakukan kontrol implan.

TANGGAL
PELAKSANAAN
JUDUL Pemasangan IUD
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS
PASIEN / KET
TERKAIT
PASIEN
LATAR Masalah utama bidang kependudukan yang dihadapi Indonesia
BELAKANG adalah pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, sehingga
menimbulkan ancaman terjadinya ledakan jumlah penduduk di
Indonesia. Kurun waktu 10 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia
senantiasa mengalami peningkatan, yaitu sebesar 32,5 juta dari jumlah
tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa meningkat menjadi 237,6 juta jiwa
pada tahun 2010 (BKKBN, 2010). Upaya yang dilakukan pemerintah
melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
adalah menjalankan program Metode Kontrasepsi Terpilih (MKET)
meliputi IUD, Implant dan WOW. Kontrasepsi merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mencegah pertemuan antara sel telur (sel wanita)
yang matang dengan sel sperma (sel pria) yang dapat menyebabkan
kehamilan. Kontrasepsi umumnya dibagi menjadi dua macam, yaitu
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP). MKJP meliputi jenis
kontrasepsi implan, intra uterine devices (IUD) atau alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR), metode operatif pria (MOP) seperti vasektomi,
dan metode operatif wanita (MOW) seperti tubektomi. Sedangkan Non
MKJP meliputi kondom, pil KB, suntik, dan metode lainnya selain
dalam MKJP (R adita,2009)
IUD merupakan kontrasepsi jangka panjang yang dimasukkan ke
dalam rahim yang terbuat dari plastik elastis yang dililit tembaga atau
campuran tembaga dengan perak (Majid 2013). Lilitan logam
menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan jangka waktu penggunaan
antara dua hingga sepuluh tahun dengan metode kerjanya mencegah
masuknya spermatozoa ke dalam saluran tuba. IUD memiliki cara kerja
yang menghambat kemampuan sperma untuk masuk kedalam tuba
falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri,
mencegah sperma dan ovum bertemu karena jalannya terhalangi, dan
memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

GAMBARAN Kegiatan pemasangan alat kontrasepsi IUD di ruang KB


PELAKSANAAN Puskesmas Nosarara. Sebelum melakukan pemasangan IUD, terlebih
dahulu dilakukan penjelasan mengenai manfaat, dampak positif dan
dampak negatif metode KB IUD. Kemudian, melakukan pemeriksaan
meliputi anamnesis hingga pemeriksaan fisik, kemudian dilanjutkan
dengan pemasangan dan edukasi mengenai KB IUD

Anda mungkin juga menyukai