PELAKSANAAN
JUDUL Penyuntikan KB
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS Ny. I/28 tahun
PASIEN / KET BB: 50kg
TERKAIT TB: 157cm
PASIEN
LATAR Keluarga berencana atau KB adalah upaya mewujudkan keluarga
BELAKANG berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak
reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal,
mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta
kesejahteraan anak (BKKBN, 2015). KB mempunyai peranan dalam
menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan,
melalui pendewasaan usia hamil, dan menjarangkan kehamilan atau
membatasi kehamilan bila anak dianggap sudah cukup.
Pada tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1%
pertahun, tahun 1971-1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980-1990
sebesar 1,98% pertahun, periode 1990-2000 sebesar 1,6% pertahun,
periode 2000-2010 sebesar 1,49%. Penurunan pertumbuhan penduduk
ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana diseluruh
tanah air.
Program KB melingkupi keluarga berencana, kesehatan
reproduksi remaja, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, penguatan
pelembagaan keluarga kecil berkualitas, keserasian kebijakan
kependudukan, pengelolaan sumber daya manusia dan penyelenggaraan
pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan.
Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung
hormon progestogen (progestin). Hormon ini serupa dengan hormon
alami wanita, yaitu progesteron, dan dapat menghentikan ovulasi.
Suntik KB dilakukan di bagian tubuh tertentu, seperti bokong, lengan
atas, bagian bawah perut, atau paha.Setelah disuntikkan, kadar
hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat, kemudian menurun
secara bertahap hingga suntikan selanjutnya. Berdasarkan jangka
waktu, di Indonesia terdapat dua jenis suntik KB yang paling umum
digunakan, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Semua jenis
kontrasepsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari
kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah
amenorrhea, menoragia dan muncul bercak (spotting), kembalinya
kesuburan setelah penghentian pemakaian mengalami keterlambatan,
dan peningkatan berat badan (Saifuddin et al., 2003).
TANGGAL
PELAKSANAAN
JUDUL
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS
PASIEN / KET
TERKAIT
PASIEN
LATAR
BELAKANG
GAMBARAN
PELAKSANAAN
TANGGAL
PELAKSANAAN
JUDUL Pemasangan KB Implan
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS Ny. L/ 26 Tahun
PASIEN / KET BB: 45 kg
TERKAIT TB: 158
PASIEN
LATAR KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
BELAKANG meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu,
anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi,
pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat
merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti
mempunyai anak (Kemenkes RI, 2015).
KB Implan merupakan alat kontrasepsi jangka panjang berupa
susuk karet silikon yang mengandung hormon progesteron yang
digunakan untuk mecegah pertemuan sel telur dan sel sperma yang
jangka waktu pemakaiannya 5-3 tahun ( BKKBN, 2015). Kontrasepsi
implan merupakan kontrasepsi yang berbentuk kapsul silastik (lentur)
panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan dalam
setiap batang mengandung hormon levonorgestrel batang kecil yang
mengandung hormon progestin yang disusupkan dibawah kulit lengan
atas sebelah dalam yang dapat mencegah terjadinya kehamilan
(BKKBN, 2006).
Ada dua jenis kontrasepsi susuk (implant), yaitu :
1. Susuk Norplan
Kontrasepsi ini terdiri dari 6 batang kapsul kecil yang fleksibel
dibuat dari bahan silastik berisi levonorgestrel (LNG) yaitu
suatu progestin sintetik dengan panjang 3,4 cm dan diameter 2,4
mm. Metode ini memiliki masa kerja sampai 5 tahun
2. Susuk Implanon
Kontrasepsi ini hanya terdiri dari satu batang putih lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm yang telah
dipersiapkan dalam suatu jarum terpasang pada inserter khusus
berbentuk semprit dispossible dalam kemasan steril kantong
aluminium. Implanon berisi progestin 3-keto-desogestrel (3-
keto-DSG). Pemasangan implanon merupakan penyuntikan
subkutan biasa yang bisa dilakukan tanpa anestesi local. Metode
ini bisa efektif sampai 3 tahun.
Cara kerja KB implant dimana kehamilan dicegah melalui
kombinasi beberapa mekanisme , yaitu membuat lendir serviks menjadi
kental untuk mencegah penetrasi sperma, menghambat ovulasi sekitar
50% siklus haid . Mekanisme lainnya yang dapat menambah efek
kontrasepsi, yaitu menekan pertumbuhan endometrium (hipoplasia),
Mengurangi produksi progesterone alami dari ovarium selama fase
pasca ovulasi (luteal) dalam siklus tersebut dimana terjadi ovulasi.
TANGGAL
PELAKSANAAN
JUDUL Pemasangan IUD
LAPORAN
KEGIATAN
IDENTITAS
PASIEN / KET
TERKAIT
PASIEN
LATAR Masalah utama bidang kependudukan yang dihadapi Indonesia
BELAKANG adalah pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, sehingga
menimbulkan ancaman terjadinya ledakan jumlah penduduk di
Indonesia. Kurun waktu 10 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia
senantiasa mengalami peningkatan, yaitu sebesar 32,5 juta dari jumlah
tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa meningkat menjadi 237,6 juta jiwa
pada tahun 2010 (BKKBN, 2010). Upaya yang dilakukan pemerintah
melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
adalah menjalankan program Metode Kontrasepsi Terpilih (MKET)
meliputi IUD, Implant dan WOW. Kontrasepsi merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mencegah pertemuan antara sel telur (sel wanita)
yang matang dengan sel sperma (sel pria) yang dapat menyebabkan
kehamilan. Kontrasepsi umumnya dibagi menjadi dua macam, yaitu
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP). MKJP meliputi jenis
kontrasepsi implan, intra uterine devices (IUD) atau alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR), metode operatif pria (MOP) seperti vasektomi,
dan metode operatif wanita (MOW) seperti tubektomi. Sedangkan Non
MKJP meliputi kondom, pil KB, suntik, dan metode lainnya selain
dalam MKJP (R adita,2009)
IUD merupakan kontrasepsi jangka panjang yang dimasukkan ke
dalam rahim yang terbuat dari plastik elastis yang dililit tembaga atau
campuran tembaga dengan perak (Majid 2013). Lilitan logam
menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan jangka waktu penggunaan
antara dua hingga sepuluh tahun dengan metode kerjanya mencegah
masuknya spermatozoa ke dalam saluran tuba. IUD memiliki cara kerja
yang menghambat kemampuan sperma untuk masuk kedalam tuba
falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri,
mencegah sperma dan ovum bertemu karena jalannya terhalangi, dan
memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.